Post on 12-Dec-2014
OBSERVASI DAN DOKUMENTASI PENGEMASAN PRODUK
PANGAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN
OLAHANNYA
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengemasan, Penyimpanan dan
Penggudangan dengan dosen pengampu:
Mustika N.H, S.Tp., M.Pd.
Oleh:
Dea Aisyah R NIM 1005384
Dina Widiawati NIM 1006404
Gibran Sapta W NIM 1003090
Gina Rosginasari NIM 1000774
Julaeha Nopiyani NIM 1003097
Siti Solihat NIM 1002394
Yulian Arthia P NIM 1000822
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang
dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya
kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi
bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti
gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan yang umum untuk
pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi
adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton.
Hasil-hasil pertanian yang dapat dimakan oleh manusia berasal dari sumber
hewani dan nabati. Hasil pertanian itu dapat dikonsumsi dalam bentuk bahan
mentah atau matang. Persiapan suatu hasil pertanian menjadi bentuk yang dapat
dimakan melibatkan pengolahan. Di dalam proses pengolahan makanan terjadi
perubahan-perubahan fisik maupun kimiawi yang dikehendaki atau tidak
dikehendaki. Disamping itu setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi
tidak tetap stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat
diperlukan pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan
bahan pangan dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat
dipertahankan.
Pada hari senin, 25 Maret 2013, kami telah melakukan observasi dan dokumentasi
pengemasan pada produk pangan serealia, kacang-kacangan, dan olahannya.
Terdapat beragam bentuk dan berbagai struktur yang kami dapatkan. Adapun
hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Sari Kacang Hijau ABC
Bentuk kemasan :
Kotak
Struktur pengemasan :
Kemasan primer yaitu kertas
Pengaruh kemasan :
Kemasan ini sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang
dikemasnya serta mempertahankan mutu bahan pangan tersebut. Pengaruh suhu
yang tinggi dan lama penyimpanan dapat mempengaruhi kemasan kertas ini dan
berakibat pada minuman di dalamnya, yakni menyebabkan terjadinya perubahan
warna, penurunan berat bahan dari semula. Hal tersebut terjadi karena terjadi
pelepasan uap air sebagai tanda penyesuaian diri terhadap lingkungan. Aroma
produk semakin berkurang, hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh
menguapnya aroma bahan pangan tersebut menuju lingkungan.
Label kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.
2. Kacang Garuda
Bentuk Kemasan :
Fleksibel mengikuti bentuk produk yang
dikemas
Struktur Pengemasan :
Kemasan primer yaitu plastik laminasi (Polietilen,
aluminium foil, dan polipropilen)
Pengaruh Kemasan :
Kemasan ini sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang
dikemasnya serta mempertahankan mutu bahan pangan tersebut. pengaruh suhu
yang tinggi dan lama penyimpanan akan menyebabkan terjadinya perubahan
warna, penurunan berat bahan dari semula. Hal tersebut terjadi karena terjadi
pelepasan uap air sebagai tanda penyesuaian diri terhadap lingkungan. Aroma
produk semakin berkurang, hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh
menguapnya aroma bahan pangan tersebut menuju lingkungan. Alumunium foil
memiliki daya simpan tinggi, teknik penutupan mudah, kuat,t idak mudah sobek
atau tertusuk, dan tahan terhadap proses sterilisasi.
Label Kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.
3. Pop Mie
Bentuk Kemasan :
Styrofoam Tabung
Struktur Pengemasan :
Plastik jenis Styrofoam terdiri dari styrene
dimmer dan styrene trimer, mengandung
bahan kimia polystyrene.
Pengaruh Kemasan :
Kemasan styrofoam ini sangat praktis untuk digunakan, tidak ada satu
negara pun di dunia yang melarang penggunaan bahan stryrofoam, dengan syarat
monomer stiren tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika kandungan
residunya tidak melebihi 5.000 ppp (menurut JECFA-FAO/WHO). Jika
monomernya lebih dari 5000 ppp bahan tersebut berpotensi membahayakan
kesehatan manusia, antara lain bersifat karsinogen (menimbulkan kanker) dan
dapat menyebabkan endrocrine disruption.
Label Kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired,
SNI.
4. Soy joy
Bentuk kemasan :
Fleksibel mengikuti bentuk produk
yang dikemas
Struktur pengemasan :
Kemasan primer yaitu plastik laminasi (Polietilen, aluminium foil,
dan polipropilen)
Pengaruh kemasan :
Kemasan ini sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang
dikemasnya serta mempertahankan mutu bahan pangan tersebut. pengaruh suhu
yang tinggi dan lama penyimpanan akan menyebabkan terjadinya perubahan
warna, penurunan berat bahan dari semula. Hal tersebut terjadi karena terjadi
pelepasan uap air sebagai tanda penyesuaian diri terhadap lingkungan. Aroma
produk semakin berkurang, Hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh
menguapnya aroma bahan pangan tersebut menuju lingkungan. Alumunium foil
memiliki daya simpan tinggi, teknik penutupan mudah, kuat,tidak mudah sobek
atau tertusuk, dan tahan terhadap proses sterilisasi.
Label kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.
5. Kecap Bango
Bentuk kemasan :
Botol
Struktur pengemasan :
Kemasan primer (plastik jenis PET)
Pengaruh kemasan :
Kemasan yang digunakan adalah plastik jenis PET
berwarna transparan/tembus pandang yang menurut regulasi aman untuk
digunakan satu kali pakai. Dari segi estetika, kemasan ini sangan menarik karena
produk yang dikemas dapat terlihat dari luar kemasan. Namun, produk tersebut
harus cepat habis digunakan jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah
terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak. Kemasan ini sudah
dilengkapi dengan penutup botol yang praktis, sehingga produk kecap yang
terdapat di dalam kemasan bisa dicegah dari paparan udara luar untuk mencegah
terjadinya kontaminasi dari lingkungan dan larutnya kandungan kimia dari
kemasan ke produk. Perpindahan komponen kimia ini, akan terjadi saat kemasan
plastik bersentuhan dengan makanan khususnya yang bersifat cair atau semi
padat. Makanan dalam kondisi ini, lebih mudah terkontaminasi dengan
komponen kimia plastik karena kontaknya lebih banyak dan lebih dekat (Anonim,
2009).
Kecap merupakan produk makanan yang bersifat cair, sehingga apabila
produk kecap bango ini disimpan dalam jangka waktu yang terlalu lama dan
dipapar dalam suhu yang tinggi, dapat dicurigai akan terjadi migrasi monomer-
monomer berbahaya dari kemasan ke produk kecap yang dikemasnya.
Label kemasan :
Netto, produsen, komposisi, kode produksi, expired.
6. Beras Pandan Wangi
Bentuk kemasan :
Fleksibel mengikuti bentuk produk yang
dikemas.
Struktur kemasan :
Kemasan primer yaitu karung tenun plastik (PP
woven bag)
Pengaruh kemasan :
Karung tenun plastik ini sudah sesuai untuk menyimpan produk beras
karena kemasan ini lebih tahan terhadap air dan kondisi penyimpanan yang agak
lembab serta memudahkan dalah hal pendistribusian dan penyimpanan. Namun,
kemasan ini akan dapat merembeskan air yang terdapat disekitarnya apabila
kontak langsung dengan pengemas sehingga kadar air beras yang dikemas dapat
meningkat. Selain itu, karena terdapat celah-celah kecil akibat tenunan,
memungkinkan terjadinya kontaminasi dari serangga.
Label kemasan :
Merk dagang
7. Beras Pandan Wangi Permata
Bentuk kemasan :
Fleksibel mengikuti bentuk produk yang dikemas.
Struktur pengemasan :
Kemasan primer yaitu plastik jenis LDPE
Pengaruh kemasan :
Desain kemasan sudah efektif untuk melindungi produk yang terdapat di
dalamnya setra sudah memerhatikan faktor estetika untuk mendukung penjualan.
Jenis plastik kemasan ini sesuai untuk penyimpanan beras sebab dapat mencegah
terjadinya kontaminasi dari luar. Kemasan ini bersifat kuat, tembus cahaya, dan
cukup fleksibel. Produk yang dikemas akan diproteksi terhadap uap air dan
menahan terjadinya rembesan air dari luar yang dapat menyebabkan naiknya
kadar air beras. Naiknya kadar air dapat memepercepat proses kerusakan beras
yang ada di dalam kemasan. Namun, jenis plastik ini akan cukup rentan pada suhu
diatas 60 °C sehingga dicurigai akan terjadi migrasi monomer dari plastik ke
beras.
Label kemasan :
Merk dagang, netto.
8. Corn Flakes
Bentuk Kemasan :
Kotak
Struktur Kemasan :
Terdiri atas kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer berupa plastik
berlapis alumunium sedangkan kemasan sekunder berupa karton.
Pengaruh kemasan :
Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya. Corn flakes merupakan bahan pangan yang mudah
menyerap air maka penggunaan kemasan primer berbahan plastik berlapis
alumunium ini tepat untuk melindungi bahan pangan yang dikemasnya sehingga
bahan pangan yang dikemasnyanya tidak akan menyerap air. Kemasan sekunder
berupa karton ini memudahkan dalam penyimpanan dan pendistribusian,
melindungi dari gesekan serta benturan. Selain itu kemasan sekunder ini
melindungi kemasan primer dari panas. Kemasan primer yang berupa plastik
sangat rentan akan panas, panas dapat mengakibatkan monomer-monomer dari
plastik bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemasnya. Jika monomer
bermigrasi, akan terjadi perubahan rasa, aroma, serta bahan pangan dapat menjadi
toksik.
Label kemasan :
netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.
9. Quaqer oats
Bentuk kemasan :
Kubus memanjang
Struktur pengemasan :
Terdiri dari kemasan primer saja yaitu plastik berlapis
alumunium foil.
Pengaruh kemasan :
Kemasan plastik dapat berinteraksi dengan bahan pangan yang dikemasnya.
Monomer-monomer dari plastik dapat bermigrasi ke dalam bahan pangan yang
dikemasnya. Migrasi monomer akan mengakibatkan perubahan rasa, aroma, serta
bahan pangan dapat menjadi toksik. Oleh karena itu penyimpanan produk ini
harus dihindarkan dari sinar matahari, karena panas dapat meningkatkan migrasi
monomer-monomer tersebut.
Label kemasan :
bppom, netto, kode produksi, perusahaan, expired.
10. Oat Crispies Classic
Bentuk kemasan :
Kotak
Struktur pengemasan:
Terdiri atas kemasan primer dan
sekunder. Kemasan primer berupa plastik
berlapis alumunium sedangkan kemasan
sekunder berupa karton.
Pengaruh kemasan :
Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya. Kemasan sekunder berupa karton ini memudahkan dalam
penyimpanan dan pendistribusian, melindungi dari gesekan serta benturan. Selain
itu kemasan sekunder ini melindungi kemasan primer dari panas. Kemasan primer
yang berupa plastik sangat rentan akan panas, panas dapat mengakibatkan
monomer-monomer dari plastik bermigrasi ke dalam bahan pangan yang
dikemasnya. Jika monomer bermigrasi, akan terjadi perubahan rasa, aroma, serta
bahan pangan dapat menjadi toksik.
Label kemasan :
Netto, nutritions fact, nutrial info, produsen.
11. Whole Almonds
Bentuk kemasan :
Kantung kotak
Struktur pengemasan: Hanya terdiri dari
kemasan primer, yakni berupa plastik dengan
karakteristik tebal dan kaku.
Pengaruh kemasan :
Kemasan plastik dapat berinteraksi dengan
bahan pangan yang dikemasnya. Monomer-
monomer dari plastik dapat bermigrasi ke dalam
bahan pangan yang dikemasnya. Migrasi
monomer akan mengakibatkan perubahan rasa, aroma, serta bahan pangan dapat
menjadi toksik. Oleh karena itu penyimpanan produk ini harus dihindarkan dari
sinar matahari, karena panas dapat meningkatkan migrasi monomer-monomer
tersebut.
Label kemasan :
Bppom, netto, kode produksi, informasi nilai gizi, komposisi, cara masak,
expired, neto, produsen.
12. Javara Mung Bean (kacang hijau)
Bentuk kemasan :
Kantung kotak
Struktur pengemasan:
Terdiri atas kemasan primer dan sekunder.
Kemasan primer berupa plastik sedangkan
kemasan sekunder berupa kertas
Pengaruh kemasan :
Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya. Kemasan sekunder berupa kertas ini memudahkan dalam
penyimpanan dan pendistribusian, melindungi dari gesekan serta benturan. Selain
itu kemasan sekunder ini melindungi kemasan primer dari panas. Kemasan primer
yang berupa plastik sangat rentan akan panas, panas dapat mengakibatkan
monomer-monomer dari plastik bermigrasi ke dalam bahan pangan yang
dikemasnya. Jika monomer bermigrasi, akan terjadi perubahan rasa, aroma, serta
bahan pangan dapat menjadi toksik.
Label kemasan :
Netto, informasi nilai gizi, expired, produsen, no aditif, bppom, kode
produksi.
13. Camel Roasted Cashews
Bentuk kemasan :
Silinder
Struktur pengemasan:
Berbahan pengemas logam
Pengaruh kemasan :
Kemasan berbahan logam sudah cukup efektif dalam mengemas produk
komoditi serealia dan kacang-kacangan karena sifat dari bahan pangan itu sendiri
yang tidak asam sehingga tidak cepat rusak dan mengakibatkan korosif.
Label kemasan :
Kode produksi, komposisi, netto, informasi nilai gizi, produsen, bppom, iso,
haccp, halal.
14. Kecap Manis
Bentuk Kemasan :
Pounch
Struktur Pengemasan:
Plastik berlapis alumunium foil
Pengaruh Kemasan :
Kemasan pouch sudah cukup efektif untuk mengemas produk turunan
kacang-kacangan yaitu kecap yang terbuat dari kacang kedelai, merupakan
kemasan plastik berlapis alumunium foil dengan ketebalan yang cukup tebal
sehingga tidak mudah rusak/bocor. Memiliki keuntungan salah satunya ialah
melindungi terhadap daya permeabilitas terhadap beberapa jenis gas dan uap air,
sehinga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya perpindahan molekul-
molekul gas baik luar plastik (udara) maupun sebaliknya dari produk ke luar
melalui lapisan plastik. Adanya perpindahan senyawa-senyawa tersebut dapat
menimbulkan berbagai bentuk penyimpangan organoleptik, baik rasa maupun
bau.
Label kemasan :
Netto, bppom, expired, kode produksi, komposisi, produsen.
15. Beras
Bentuk kemasan :
Kantung menyerupai bentuk karung
Struktur pengemasan:
Hanya terdiri dari kemasan primer yakni
berupa plastik yang berbentuk karung.
Pengaruh kemasan :
Kemasan plastik yang dibentuk karung
saat ini sudah banyak digunakan untuk mengemas komoditi serealia contohnya
beras. Kemasan plastik cukup tahan terhadap permeabilitas air dan udara.
Khususnya pada produk beras dapat melindungi agar tidak tumbuh
mikroorganisme seperti kapang, khamir, kutu beras dll. yang dapat menurunkan
masa simpan produk.
Label kemasan :
Netto, expired, produsen, cara penyajian, cara memasak.
16. Minyak Jagung
Bentuk kemasan :
Botol
Struktur pengemasan:
Hanya memiliki kemasan primer yang berbentuk botol yang
terbuat dari plastik jenis PVC (Poli Vinil Klorida).
Pengaruh kemasan :
Kemasan ini merupakan kemasan kaku berbentuk botol
yang terbuat dari plastik, tembus pandang (clarity), sangat sukar ditembus air dan
permeabilitas terhadap gas sangat rendah sehingga sangat baik untuk produk
minyak, karena dapat mencegah kerusakan produk minyak akibat terjadinya
oksidasi lemak yaitu kontak minyak dengan oksigen yang dapat menyebabkan
penyimpangan aroma pada minyak.
Label kemasan :
Netto, bppom, expired, kode produksi, informasi nilai gizi, halal, produsen.
17. Minyak Kedelai
Bentuk kemasan :
Wadah jerigen
Struktur pengemasan :
Kemasan kaku berbentuk jerigen yang terbuat
dari plastik
Pengaruh kemasan :
Kemasan jerigen yang terbuat dari plastik
bersifat kuat tapi relatif ringan, lebih kaku, lebih keras,
kurang tembus cahaya matahari karena berwarna, permeabilitas terhadap air dan
gas sangat rendah sehingga sangat baik untuk produk minyak, karena dapat
mencegah kerusakan produk minyak akibat terjadinya oksidasi lemak yaitu kontak
minyak dengan oksigen yang dapat menyebabkan penyimpangan aroma pada
minyak.
Label kemasan :
Netto, halal, lppom, informasi nilai gizi, produsen
18. Minyak Gandum
Bentuk kemasan :
Botol
Struktur pengemasan:
Bahan pengemas kaca yang berbentuk botol
Pengaruh kemasan :
Produk minyak gandum ini sudah cukup efektif dikemas
dengan menggunakan kemasan botol yang terbuat dari kaca yang
cukup tebal. Dengan keuntungan-keuntungan yaitu tahan panas, daya tahan
kemasan cukup tinggi karena dipengaruhi oleh ketebalan, kedap gas sehingga
mengurangi terjadinya oksidasi minyak yang dapat menurunkan kualitas produk,
barrier terhadap benda padat, cair dan gas sehingga dapat melindungi terhadap
kontaminasi bau dan cita rasa. Warna gelas dapat diatur dengan penambahan
oksida-oksida logam pada kemasan ini diberi warna biru dengan pemberian kobalt
oksida agar tidak tembus cahaya matahari yang dapat merusak produk contohnya
penyimpangan warna.
Label kemasan :
Netto, expired, komposisi, karakteristik, produsen.
19. Canned beans (kacang kaleng)
Bentuk kemasan : Silinder
Struktur pengemasan: Hanya terdiri dari kemasan primer berupa logam berjenis alumunium
Pengaruh kemasan : Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya karena kacang kaleng yang biasanya dalam keadaan basah akan mudah untuk didistribusikan. Label kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.
20. Kacang Mete Dalam Kemasan
Bentuk kemasan : Silinder
Struktur pengemasan: Kemasan yang digunakan berupa toples plastik berjenis
Pengaruh kemasan : Desain kemasan kurang sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya karena kacang yang ada dalam akan mengalami kerusakan mekanis saat didistribusikan jika terdapat retak atau rusak dari kemasan. Label kemasan : -
21. Kacang Kulit
Bentuk kemasan : Kubus memanjang
Struktur pengemasan: Kemasan terdiri dari kemasan primer dan sekunder, kemasan primer adalah
kemasan kertas dan kemasan sekundernya adalah plastik jenis ???Pengaruh kemasan :
Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang ada didalamnya karena kacang tanah yang dalam keadaan kering tidak akan mudah rusak saat didistribusikan. Label kemasan :
Netto, produsen, komposisi, kode produksi, expired.
22. Corn Canned (Jagung Kaleng)
Bentuk kemasan : silinder
Struktur pengemasan : Langsung kemasan primer berupa logam alumunium.
Pengaruh kemasan : Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya karena jagung kaleng yang biasanya dalam keadaan basah akan mudah untuk didistribusikan.
Label kemasan : Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.
23. Chip
Bentuk kemasan : Silinder
Struktur pengemasan : Langsung kemasan primer berupa kemasan
Pengaruh kemasan : Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi produk yang ada didalamnya karena chip snak yang biasanya dalam keadaan kering dan tipis akan lebih aman tidak mudah rapuh.
Label kemasan : Netto, produsen, informasi nilai gizi,
komposisi, kode produksi, expired.
24. Knusper Crunch
Bentuk kemasan :
Retort Pouch
Struktur pengemasan:
Terdiri atas kemasan primer yaitu berupa jenis
kemasan plastik yang langsung mengenai produk ini.
Pengaruh kemasan :
Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk
melindungi bahan pangan yang ada didalamnya.
Label kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi,
komposisi, kode produksi, expired.
25. Sari Bubuk Kedelai Rosella
Bentuk kemasan :
Kotak
Struktur pengemasan:
Terdiri atas kemasan primer dan sekunder.
Kemasan primer berupa plastik berlapis
alumunium sedangkan kemasan sekunder berupa
karton.
Pengaruh kemasan :
Kemasan primer akan mempengaruhi susu
yang ada didalamnya, sehingga apabila setelah
dibuka susu bubuk tersebut harus habis maksimal
tiga minggu karena oksigen akan masuk kedalam
kemasan plastik beraluminium tersebut dan bisa mengakibatkan kelembaban pada
susu bubuk tersebut.
Label kemasan :
Netto, nutritions fact, nutrial info, produsen.
26. Kacang Mede Mentah
Bentuk kemasan :
Plastik
Struktur pengemasan :
Terdiri dari kemasan primer yaitu jenis
plastik LDPE
Pengaruh kemasan :
Apabila kemasannya telah dibuka dan
tidak ditutup rapat lagi, maka jenis plastik ini
tidak tahan terhadap oksigen jika terlalu lama,
sehingga akan menimbulkan bau tengik pada
produk kacang mede mentah ini.
Label kemasan :
Netto, Depkes P-IRT, expired.
27. Smucker’s
Bentuk kemasan :
Jar (leher pendek, mulut lebar) dan jenis
penutupnya adalah Tipe Screw-on Cap Closure.
Struktur pengemasan:
Terdiri atas kemasan primer yaitu kemasan
berbahan gelas.
Pengaruh kemasan :
Jenis kemasan jar ini tidak akan berpengaruh
terhadap produk selai kacang yang dikemasnya. Wadah
gelas inert dalam penggunaan bahan yang mengandung asam kuat atau alkali.
Label kemasan :
Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.