Mola Hidatidosa Ppt

Post on 11-Aug-2015

441 views 27 download

description

Mola Hidatidosa Ppt

Transcript of Mola Hidatidosa Ppt

MOLA HIDATIDOSA

Windi Pertiwi20070310128

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIENNama : Ny. IYJenis kelamin : PerempuanUmur : 23 tahunParitas : G1P0A0

Alamat : Nogosari Krekah Pandak BantulAgama : IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaHPMt : 14-10-2010HPL :21-7-2011UK : 11-1 minggu Tanggal masuk : 28 Desember2011

Anamnesa

Keluhan UtamaPasien datang dari poli kandungan dan kebidanan

dengan keterangan G1P0A0 mengeluh keluar darah pervaginam. Perdarahan dan flek-flek terjadi sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit dan darah yang keluar berwarna kehitaman. Kemudian hanya keluar flek-flek dari jalan lahir. Keluhan juga disertai mual muntah kurang lebih 3 hari ini. Tidak ada keluhan lain seperti nyeri perut, pusing, dan lainnya. Riwayat trauma yang mendahului sebelum terjadinya perdarahan disangkal.

Riwayat Obstetri 1. hamil ini

Riwayat Penyakit Dahulu :Penyakit Asthma, Jantung, Hipertensi,

Diabetes Melitus disangkal pasien.

PEMERIKSAAN FISIKa. Keadaan Umum

Baik, compos mentis, tidak anemis.Tinggi badan : 155 cm.Berat badan : 58 kg

b. Vital SignTekanan Darah : 100/80 mmHg Nadi : 82 x/menitSuhu : 36,50 CRespirasi : 24 x/menit

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Kepala : conjunctiva anemis (-/-), pupil isokor. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar

limfonodi dan kelenjar tiroid. Thorax : pernapasan kanan dan kiri simetris,

retraksi (-)Jantung : S1-S2 reguler, bising (-)Paru : vesikuler +/+, wheezing (-), ronkhi (-)

Abdomen : luka bekas operasi (-), DJJ (-), tinggi fundus uteri teraba 2 jari dibawah pusat, nyeri tekan (-).

Ekstremitas : Tidak ada gangguan gerak dan oedema.

d. Status Obstetrik Pemeriksaan Luar:Inspeksi : Perdarahan pervaginamPalpasi : Tinggi Fundus Uteri dibawah pusat, tidak teraba bagian janin.Auskultasi : DJJ (-)

Pemeriksaan Dalam :Vaginal Toucher / VT : Vulva / Urethrae tenang, Dinding vagina licin, Servik utuh mecucu, OUE menutup, serviks uteri sebesar telur bebek, parametrium kanan kiri lemas.

Px penunjang

Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumHb : 10,8 gr%AL : 8.43 ribu/ulAT : 307 ribu/ulHMT : 32,7 %Gol. Darah : “O”PPT : 13,5 detikAPTT : 33.9 detikKontrol PPT : 14,2 detikKontrol APTT : 32,4 detikHBsAg : negative

USG Abdomen

USG : Tampak Vesika Uterina terisi cukup, gambaran cervix uteri lebih besar dari normal, , uterus dengan gambaran sarang lebah, tidak ada tanda-tanda janin.

Kesan : Mola Hidatidosa.

DIAGNOSA

Mola Hidatidosa

PENATALAKSANAAN

Tanggal 28-12-2011 (Hari 1)Plan kuretase a.i mola hidatidosa

Tanggal 29 -12-2011 (hari 2)Ax : mual (+), muntah (+), flek-flek (+), lemas(+)Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/80 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21x/mnt, t :

afebrisDx : mola hidatidosa Tx : kuretase a.i mola hidatidosaInfus RLDrip metoclorpramide 1 ampul

Laporan Kuretase Jam 16.40Pasien posisi Litotomi, dilakukan toilet vulva / vagina

dengan betadine.Spekulum sims posterior dan anterior dipasang.Tenakulum dipasang pada servix bagian anterior pkl

11 dan 1, spekulum anterior dilepas.Dilakukkan sondase uterus AF 7 cm.Dilakukkan kuretase pada endometrium, keluar

jaringan ± 100cc, darah ± 100cc.Tenakulum dilepas, kontrol perdarahan.Spekulum sims posterior dilepas.Kuretase selesai.Jaringan kerokan uterus dilakukan pemeriksaan

patologi anatomi.

Jam 17.00 Telah dilakukkan kuretase a/i Mola

Hidatidosa Dx : Post Kuretase a/i Mola Hidatidosa hari 0TX : Asam mefenamat 3x500mg Amoxicillin 3 x 500 mg SF / BC / C 1x 1 tablet 

Tanggal 30 -12-2011 (hari 3)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/80 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21x/mnt, t :

afebris his (-), djj 142 x/mntDx : post kuretase a.i mola hidatidosa H1Tx : amoxicillin 3 x 500 mg

asam mefenamat 3 x 500 mgSF/BC/C 1 x 1 tab

Tanggal 31 -12-2011 (hari 3)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/80 mmHg, N : 80 x /mnt, RR : 20x/mnt, t :

afebris his (-), djj 142 x/mntDx : post kuretase a.i mola hidatidosa H2Tx : amoxicillin 3 x 500 mg

asam mefenamat 3 x 500 mgSF/BC/C 1 x 1 tabBLPL

Makroskopis : jaringan pecah belah kurang lebih 4cc coklatkehitaman dengan bagian yang bergelembung sebagian.

Mikroskopis : sediaan menunjukkan villi-villi khoriales dengan proliferasi sitotrofoblastus dan sitiotrofoblasus cukup, stroma mencair . Tidak ditemukan tanda ganas

Kesimpulan : cavum uteri : mola hidatidosa

Pembahasan

Pasien didiagnosis sebagai Mola Hidatidosa dari keluhan, pemeriksaan fisik serta USG

Penatalaksanaan mola hidatidosa dapat dilkukan dengan kuretase atau histrektomi. Pada pasien ini dilakukan kuretase karena ini merupakan kehamilan pertama pasien, sehingga kuretase lebih cocok.

Jaringan hasil kuretase dilakukan patologi anatomi untuk melihat prognosis dari mola tersebut, apakah mengarah kepada keganasan atau tidak. Karena mola hidatidosa mempunyai prognosis untuk berkembang menjadi keganasan.

KESIMPULAN

Seorang G1PoA0 merasa hamil 2 bulan keluhan utama perdarahan pervaginam dengan diagnosis mola hidatidosa.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Penatalaksaan diagnosis pasti dengan kuretase didapatkan jaringan berbentuk seperti anggur, gelembung-gelembung putih tembus pandang, berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter sampai 1-2 centimeter.

Pamaeriksaan patologi dialkuakan untuk menentukan prognosis dan langkah terapi selanjutnya.

Anjuran untuk pemeriksaan kadar T3 & T4 untuk melihat adanya tirotoksikosis dan pemeriksaan β HCG.

MOLA HIDATIDOSA

MOLA HIDATIDOSA

Mola hidatidosa adalah penyakit yang berasal dari jaringan trofoblast yang bersifat jinak dimana pertumbuhan atau proliferasi sel-sel trofoblast yang berlebihan dengan stroma mengalami degenerasi hidropik (terutama sinsitiotrofoblast), villi khorialis tumbuh berganda berbentuk gelembung kecil berisi berisi cairan jernih (asam amino, mineral) menyerupai buah anggur.

INSIDENSI

ASIA ( 1 : 120 KEHAMILAN ) AS (1 : 1200 KEHAMILAN )INDONESIA ( 1: 100KEHAMILAN)

ETIOLOGI

1. Faktor Ovum2. Imunoselektif Tropoblast3. Kekurangan protein4. Multiparitas5. Infeksi virus dan faktor Kromosom

KLASIFIKASI

Mola Komplit Mola Parsial

Mola Komplit

Villi korionik berubah menjadi suatu massa vesikel – vesikel jernih. Ukuran vesikel bervariasi dari yang sulit dilihat.Temuan Histologik ditandai oleh:Degenerasi hidrofobik dan pembengkakan Stroma VilusTidak adanya pembuluh darah di vilus yang membengkakProliferasi epitel tropoblas dengan derajat bervariasiTidak adanya janin dan amnion

Mola Parsial

Apabila perubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, dan mungkin tampak sebagai jaringan janin. Terjadi perkembangan hidatidosa yang berlangsung lambat pada sebagian villi yang biasanya avaskular, sementara villi-villi berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin plasenta yang masih berfungsi tidak terkena

PATOGENESIS

Teori missed abortion Mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu (missed abortion). Karena itu, terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi pembendungan cairan dalam jaringan mesenkim villi dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung. Teori neoplama dari Park Pada kehamilan dapat terbentuk sel-sel trofoblast yang mempunyai fungsi abnormal, dimana terjadi resorbsi cairan yang berlebihan ke dalam vili sehingga timbul gelembung.

GEJALA KLINIS

adanya darah yang keluar dari jalan lahir dan dapat berupa flek-flek. mual dan muntah yang berlebihan.

DIAGNOSIS

Anamnesa Pemeriksaan fisik USG pemeriksaan laboratorium : HCG serum pemerikasaan histopatologi

PENATALAKSANAAN

Evakuasi mola hidatidosa1.Kuretase2.Histerektomi

PENATALAKSANAAN

Cont,.... Follow up Lanjutan

Pemantauan kadar serum hCG dilakukan 1minggu setelah evakuasi Setiap 1minggu selama 3minggu berturut-turut Setiap 1bulan selama 6 bulan berturut-turut

Dilakukan sampai kadar serum hCG tidak terdeteksi (<5mlU per milliliter pada serum).

Kemotrapi pencegahan Metrotreksat 0,4mg/kgbb/hari iv(max 30mg) selama 5hari Mekanisme kerja sebagai toksisitas terhadap tropoblast plasenta

muda yang mengakibatkan berhenti memproduksi hCG. Fungsi untuk mencegah terjadinya keganasan setelah kehamilan

mola.

KOMPLIKASI

1. Perdarahan yang hebat sampai syok2. Perforasi karena tindakan atau

keganasan3. Hiperemesis4. Preeklamsia dan Eklampsia5. Koriokarsinoma6. Tirotoksikosis7. Tumor tropoblast gestasional

PROGNOSIS (Gold Stein Mola)

NO 1 2 3 4

1 Jenis Mola Partial Klasik Rekuren -

2 Besar uterus <1 bulan >1 bulan >2 bulan >3 bulan

3 Kadar HCG <50000 50000-

100000

105-106 >106

4 Umur pasien 20-40 th <20 th >40 th >50 th

5 Adanya penyerta - 1/lebih - -