mini cex afif dr. fx

Post on 24-Jan-2016

301 views 0 download

description

mini cex obgyn

Transcript of mini cex afif dr. fx

ABORTUS INKOMPLETUS

Ahmad Izzudin Afif

012095824

IDENTITAS PASIEN

– Nama penderita : Ny. P N– Umur : 32 tahun– Jenis kelamin : Perempuan– No CM : 01.25.30.13– Agama : Islam– Pendidikan : SD– Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga– Status : Menikah – Tanggal Masuk : 2 Mei 2015– Ruang : Baitunnissa– Kelas : JKN PBI kelas 3– Alamat :Purwosari rt 1/ rw 5 purwosari Sayung Demak

Anamnesis

• Keluhan Utama : keluar darah dari jalan lahir.

• Pasien G4P3A0 usia 32 tahun, datang ke IGD pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 17.00 WIB dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir pada pagi hari, darah yang keluar berwarna merah segar disertai prongkolan dan disertai rasa perut mulas. Pasien mengatakan keluar darah flek-flek pertama kali sejak 7 hari SMRS, dan mulai banyak pada pagi hari SMRS.

• Pasien mengaku pernah periksa ke poli kandungan RSI Sultan Agung pada tanggal 29 April 2015 dengan keluhan keluar darah flek-flek.

• Dokter menyarankan untuk mondok di rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut, namun pasien menolak untuk dirawat di RS. Kemudian dokter menyarankan untuk kontrol kembali pada tanggal 6 mei 2015. Sebelumnya pasien tidak pernah jatuh, tidak minum jamu, tidak dipijat dan tidak melakukan hubungan suami istri.

• R. Mentruasi : teratur• HPHT : 30 Januari 2015• HPL : 6 Oktober 2015• Gravid : 12 minggu• R. Menikah : 1x (12th)• R. KB : Pasien mengikuti program KB

suntik 3 bulan selama 3 tahun.

• R. ANC : teratur dibidan• R. Penyakit lain : HT, DM, Asma, Alergi,

Jantung (disangkal)• R. Operasi : -

Riwayat Obstetri

• G I : perempuan, BBL 3000 gram, persalinan normal, ditolong dukun, umur 10 tahun

• G II : perempuan, BBL 3000 gram, persalinan normal, ditolong dukun, umur 8 tahun

• G III: perempuan, BBL 3500 gram, persalinan normal, ditolong dukun, umur 5 tahun

PF

• KU : baik, sadar, tidak anemi• Tensi : 110/70 mmHg• Nadi : 88 x/menit TB :155 cm• RR : 24 x/menit BB : 50Kg• Suhu : 360C

• Palp : abdomen supel, NT(-), TFU 2jari diatas pusat

Status Internus

• Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah

kotor (-)• Tenggorokan : Faring hiperemesis (-),

pembesaran tonsil (-)• Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)• Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)• Mamae : Simetris, benjolan abnormal (-),

hiperpigmentasi areola (-), puting menonjol (+), besar cukup

Thorax

• Paru :• Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris • Palpasi : Stem fremitus dextra dan sinistra sama,

nyeri tekan (-)• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru• Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)

• Jantung :• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba• Perkusi : Redup• Auskultasi : Suara jantung I dan II murni, reguler, suara

tambahan (-)

Abdomen

• Abdomen :– Inspeksi : Datar, striae gravidarum (-)– Palpasi : Nyeri tekan (+) perut bawah– Perkusi : Timpani (+)– Auskultasi : Peristaltik (+) normal

Ekstremitas

• Oedem -/- -/-• Varises -/- -/-• Reflek fisiologis +/+ +/+• Reflek patologis -/- -/-

Status Obstetri

• Abdomen• Inspeksi : Perut datar, striae gravidarum (-)• Palpasi : Nyeri tekan (+), TFU tidak teraba• Perkusi : Timpani (+)• Aukultasi : Tidak terdengar bunyi denyut jantung

janin

• Genitalia• Externa : Darah segar (+)• Interna : Vagina licin (+), pembukaan 2 jari

longgar, teraba jaringan melekat pada dinding uterus

PP

Pemeriksaan Laboratorium Darah : (tgl 2 Mei 2015 Jam 19.00)• Hb : 12,5 g/dL• Hematokrit : 35,9%• Eritrosit : 4.570.000 /uL• Lekosit : 12.500 /uL• Trombosit : 261.000 /uL• Waktu perdarahan : 2 : 00• Waktu pembekuan : 4 : 56• GDS : 105 mg/dl• Lain-lain : Golongan darah O, Rhesus (+)

Pemeriksaan serologis : HbsAg (-)

Penatalaksanaan

• Infus D5 + I amp oxytocin drip• Premed lafixime• Pro curretage

Follow Up

2 Mei 2015 Kel : PPV (+) ¼ pembalut, perut terasa mulas, pasien mengaku cemas

Td : 110/60 mmHgHr: 72 x/menitRr : 20 x/menitT : 36,5

Inj. Kalnex 500 mgDiazepam 3 x 2

3 Mei 2015 Kel : PPV (+) ¼ pembalut, darah segar dan jaringan, perut terasa mulas

Td : 100/60 mmHgHr: 68 x/menitRr : 20 x/menitT : 36,5

Pro curettage Ciprofloxacin 3x1Metil ergometrin 3x1Ferofort 1x1As Mefenamat 3x1

Abortus • Abortus adalah ancaman atau

pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.

• Pengeluaran hasil konsepsi sebelum viable

• Pengakhiran kehamilan sebelum berat janin 500 gram

• Pengakhiran kehamilan kurang dari 20 minggu

• Insiden 10 -15 %

Lamanya kehamilan

Berat anak Istilah

< 20 mgg <500 gr abortus

20-28 mgg 500-1000 gr Partus imatur Persalinan krg bln (preterm)

28-37 mgg 1000-2500 gr Partus prematur

37-42 mgg >2500 gr Partus matur Persalinan cukup bulan (aterm)

>42 mgg Partus serotin Persalinan lewat waktu (posterm)

Etiologi

1. Faktor janin kelainan yang sering dijumpai

pada abortus adalah gangguan pertumbuhan

zigot, embrio, janin atau plasenta. Kelainan

tersebut biasanya menyebabkan abortus pada

trimester pertama, yakni :

a. Kelainan telur, telur kosong, kerusakan embrio, atau kelainan kromosom

b. Embrio dengan kelainan lokal

c. Abnormaslitas pembentukan plasenta (hipoplasi tropoblas)

2. Faktor maternal

a. Infeksi

b. Penyakit vaskular

c. Kelainan endokrin

d. Trauma

e. Kelainan uterus

3. Faktor eksternal

a. Radiasi dosis 1-10 rad bagi janin pada kehamilan 9 minggu pertama dapat merusak janin dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran

b. Obat-obatan antagonis asam folat, antikoagulan

sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan sebelum kehamilan 16 minggu, kecuali telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin, atau untuk pengobatan penyakit ibu yang parah.

c. Bahan-bahan kimia lainnya, spt bahan yang mengandunng arsen dan benzen

Faktor Predisposisi• Janin (fetal) kelainan genetik (kromosom)• Ibu (maternal)

•infeksi

•kelainan hormonal : hipotiroidisme, diabetes melitus,insufisiensi progesteron

•malnutrisi

•penggunaan obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol

•faktor immunologis

•defek anatomis : uterus didelfis, inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan serviks sebelum waktu inpartu,

umumnya pada trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman

•Kelainan fungsi koagulasi darah• Ayah (paternal) kelainan sperma

Diagnosis

• Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak

• Perut nyeri dan kaku• Pengeluaran sebagian produk konsepsi• Serviks dapat tertutup maupun terbuka• Ukuran uterus lebih kecil dari yang

seharusnya

Patogenesis

• Abortus spontan terjadi setelah kematian janin diikuti dg perdarahan ke dlm desidua basalis perubahan-perubahan nekrotik pada daerah implantasi, infiltarat sel-sel peradangan akut dan akhirnya perdarahan pervaginam.

• Buah kehamilan terlepas seluruh/sebagian yg diinterpretasikan sbg benda asing dalam rongga rahim kontraksi uterus perdoropngan benda asing keluar rongga rahim (ekspulsi)

Klasifikasi

1. Abortus spontan keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi medis maupun mekanis.

2. Abortus buatan, abortus provokatus (disengaja, digugurkan)

a. Abortus buatan ( abortus provokatus artificialis atau abortus therapeuticus)

b. Abortus buatan kriminal

Secara klinis

1. Abortus imminen / threatened abortion– Abortus yang mengancam– Perdarahan pervaginam– Konsepsi belum keluar– Serviks masih menutup

• Penata laksanaan: - Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin,

yaitu : bed rest selama 3x24 jam dan pemberian preparat progesteron bila da indikasi (<5-10nanogram)

- bila USG meragukan, ulangi pemeriksaan USG 1-2mgg, kemudian bila hasil USG tidak baik, evakuasi

2. Abortus insipien / inevitable abortionAbortus sedang berlangsungPerdarahan pervaginamJaringan belum keluarPembukaan serviks

PenatalaksanaanDilatasi dan kuretase

3. Abortus Inkompletus Sebagian hasil konsepsi tertinggal didalam uterus Masih terjadi perdarahan Syok hipovolemik Serviks masih terbuka

Penatalaksanaan: Perbaikan syok : cairan intravenous, tranfusi Kuretase kavum uteri Pemberian uterotonika

4. Abortus kompletus– Jaringan konsepsi sudah bersih dikeluarkan– Perdarahan sedikit– Serviks menutup

Penatalaksanaan:– Yakinkan bahwa jaringan telah bersih– Pengobatan akibat perdarahan: IVFD

5. Missed Abortion Jaringan konsepsi tertinggal lebih 8 minggu Perdarahan spt. abortus imminens menghilang Gejala subyektif kehamilan menghilang Tes kehamilan negatif Pemeriksaan usg. janin mati Gangguan pembekuan darah !

Penatalaksanaan: Periksa foktor pembekuan darah / trombosit / fibrinogen Dilatasi dan kuretase Induksi pengeluaran konsepsi IVFD dan tranfusi darah / fibrinogen

6. Abortus infeksiosa / septic abortion– Abortus disertai infeksi genital / uterus: panas, takhikardi,

perdarahan pervaginam berbau, uterus lembek, nyeri tekan, leukositosis

– Berat septik (kuman / toksin masuk ke peredaran darah/peritoneum): panas tinggi menggigil sampai syok

• Penatalaksanaan:– IVFD, tranfusi darah– Antibiotik broadspektrum– Kultur dan sensitifitas kuman– Kuretase– Uterotonika – Profilaksi / pengobatan terhadap tetanus

7. Abortus Habitualis / Recurrent AbortionAbortus spontan lebih 3 kali berturut-turutDicari faktor penyebab abortusAbortus pada triwulan II Serviks Inkompeten

Penatalaksanaan:Menentukan faktor penyebabPerbaikan keadaan umumPerbaikan gizi Istirahat cukup Larangan olah raga dan coitusServiks inkompeten pengikatan serviks / Sirodkar

Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut Uterus Serviks Gejala Khas

Abortus iminens

Sedikit Sedang Sesuai usia kehamilan

Tertutup Tdk ada ekspulsi jaringan konsepsi

Abortus insipiens

Sedang - banyak

Sedang - hebat Sesuai usia kehamilan

Terbuka Tdk ada ekspulsi jaringan konsepsi

Abortus inkomplit

Sedang - banyak

Sedang - hebat Sesuai usia kehamilan

Terbuka Ekspulsi sebagian

jaringan konsepsi

Abortus komplit

Sedikit Tanpa/sedikit Lebih kecil dari usia kehamilan

Terbuka/tertutup

Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi

Missed abortion

Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari usia kehamilan

Tertutup Janin telah mati tapi tidak ada

ekspulsi jaringan konsepsi

Abortus septik

Ada/tdk ada Ada/tdk ada Sesuai/lebih kecil dari usia kehamilan

Terbuka/tertutup

Terjadi tanda-tanda infeksi, didapatkan keputihan berbau

Tatalaksana Khusus Abortus Iminens

•Pertahankan kehamilan.

•Tidak perlu pengobatan khusus.

•Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.

•Jika perdarahan berhenti : pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan ante natal (kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu). Nilai ulang bila perdarahan terjadi lagi.

•Jika perdarahan tidak berhenti : nilai kondisi janin dengan USG. Nilai kemungkinan adanya penyebab lain

Tatalaksana Khusus Abortus Insipiens

•Lakukan konseling untuk menjelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama tindakan evakuasi, serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi pasca keguguran.

•Jika usia kehamilan <16 minggu : lakukan evakuasi isi uterus. Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera:

Berikan ergometrin 0,2mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)

• –Rencanakan evakuasi segera.

Tatalaksana Khusus Abortus Insipiens

• Jika usia kehamilan≥16minggu:

– Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan evakuasi sisa hasil konsepsi dari dalam uterus.

–Bila perlu, berikan infus 40IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40tetes permenit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi

–Berikan misoprostol

Tatalaksana Khusus Abortus Inkomplit

•Lakukan konseling.

•Jika usia kehamilan <16 minggu dengan perdarahan berat:

–Evakuasi isi uterus. Metode yang dianjurkan adalah aspirasi vakum manual (AVM).Kuret tajam dapat dilakukan bila AVM tidak tersedia.

–Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0,2mg IM(dapat diulang 15menit kemudian bila perlu).

Tatalaksana Khusus Abortus Inkomplit

•Jika usia kehamilan <16minggu dengan perdarahan ringan atau sedang:

–Keluarkan hasil konsepsi yang tampak muncul dari ostium uteri eksterna dengan jari atau forsep cincin.

–Rekomendasi FIGO: Misoprostol 600μg peroral dosis tunggal atau 400μg sublingual dosis tunggal.

•Jika usia kehamilan≥16minggu:

–Berikan infus 40IU oksitosin dalam 1liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40tetes permenit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi.

Komplikasi Abortus

Perdarahan

Infeksi

Syok:Syok hipovolemik akibat perdarahanSyok septik akibat infeksi

Perforasi : akibat tindakan kuretase