Metabolisme Mineral

Post on 02-Jan-2016

283 views 25 download

description

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.

Transcript of Metabolisme Mineral

Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.

Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.

Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.

Kalsium. Fosfor. Natrium. Kalium. Klorida. Magnesium.

Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, dan pengaturan fungsi saraf dan otot.

Metabolisme: absorbsi memerlukan protein pengikat – kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.

Penyakit: rakitis, osteomalasia dan osteoporosis

Gejala toksisitas: terjadi absorbsi yang berlebihan akibat hivervitaminosi D atau hiperkalsemia atau hiperparatiroid.

Sumber: produk olahan susu, kacang-kacangan dan sayuran berbentuk daun.

Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, ATP intermediat metabolik terfosforilasi, asam nukleat.

Metabolisme: Kontrol absorpsinya tidak diketahui (vitamin D?). Kadar serum diatur oleh reabsorpsi ginjal.

Penyakit: Anak-anak; rakitis. Dewasa; osteomalasia

Gejala toksisitas: rasio serum Ca2+: P, yang rendah menstimulasi hipertiroidism sekunder; dapat menyebabkan hilangnya tulang.

Sumber: Zat tambahan makanan mengandung fosfat

Fungsi: Kation utama didalam cairan ekstrasel. Mengatur volume plasma, keseimbangan asam-basa, fungsi saraf dan otot, Na+/ K+-ATPase

Metabolisme: Diatur oleh aldosteron Penyakit: tidak diketahui ada pada

diet normal; terjadi sekunder karena cedera atau sakit

Gejala toksisitas: Hipertensi pada individu yang rentan

Sumber: garam meja; garam yang ditambahkan pada makanan jadi

Fungsi: Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+-ATPase

Metabolisme: Juga diatur oleh aldosteron

Penyakit: Terjadi sekunder karena sakit, cedera atau terapi diuretik; kelemahan otot, paralisis, kekacauan mental

Gejala toksisitas: Henti jantung, ulkus usus halus

Sumber: Sayuran, buah, kacang-kacangan

Fungsi: Keseimbangan cairan dan elektrolit; getah lambung, pergeseran klorida pada transpor HCO3

- didalam eritrosit Penyakit: Bayi yang mendapat

susu formula bebas garam. Terjadi sekunder karena vomitus, terapi diuretik, penyakit ginjal

Sumber: Garam meja

Fungsi: Unsur pembentuk tulang, gigi, kofaktor enzim (kinase, dll).

Penyakit: Terjadi sekunder karena malabsorpsi atau diare, alkoholisme.

Gejala tosisitas: Penekanan refleks tendo profunda dan depresi respirasi

Sumber: Sayuran hijau berbentuk daun (mengandung klorofil)

- Kromium - Selenium- Kobalt - Silikon- Tembaga - Seng- Yodium - Flourida- Besi- Mangan- Molibdenum

Fungsi: Kromium trivalen, konstituen ‘faktor toleransi glukosa” yang berikatan ke dan meningkatkan potensi insulin.

Penyakit: Gangguan toleransi glukosa; sekunder akibat sutrisi parenteral

Sumber: Daging, hati, ragi (brewer’s yeast), padi-padian, whole grain, kacang-kacangan, keju.

Fungsi: Hanya dibutuhkan sebagai konstituen vitamin B12.

Metabolisme: Seperti vitamin B12

Penyakit: Defesiensi vitamin B12

Sumber: Diet yang berasal dari hewan

Fungsi: Konstituen enzim oksidase: sitokrom c oksidase, dll.Sitosolik superoksid dismutase. Berperan pada absorpsi besi.

Metabolisme: Diangkut oleh albumin; terikat ke seruloplasmin.

Penyakit: Anemia (hipokromik mikositer); timbul sekunder akibat malnutrisi, sindrom, menke.

Gejala toksisitas: Jarang; timbul sekunder akibat penyakit Wilson

Sumber: Hati

Fungsi: Konstituen tiroksin, triyodotironin. Metabolisme: Disimpan didalam tiroid

sebagai tiroglobulin. Penyakit: Anak-anak; kretinism

Dewasa; goiter dan hipotoroidism, miksedema

Gejala toksisitas: tirotoksikosis, goiter. Sumber: Garam beryodium, makanan laut.

Fungsi: Konstituen enzim heme (hemoglobin, sitokrom, dll)

Metabolisme: diangkut sebagai transferin; disimpan sebagai feritin atau hemosiderin; hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.

Penyakit: Anemia (hipokromik mikrositik)

Gejala toksisitas: Siderosis; hemokromatosis herediter.

Sumber: Daging merah, hati, telur. Alat masak dari besi

Fungsi: Kofaktor enzim hidrolase, dekarboksilase, dan transferase. Sintesis glikoprotein dan proteoglikan. Superoksida dismutase mitokondria.

Penyakit: Tidak diketahui ada pada manusia

Gejala toksisitas: Keracunan melalui inhalasi menyebabkan gejala psikotik dan Parkinson

Fungsi: Konstituen enzim oksidase (xantin oksidase)

Penyakit: timbul sekunder akibat nutrisi parenteral.

Fungsi: Konstituen glutation peroksidase

Metabolisme: Antioksidan sinergistik dengan vitamin E

Penyakit: Defisiensi marginal jika kandungan di dalam tanah, rendah; timbul sekunder akibat nutrisi parenteral kekurangan kalori protein.

Gejala toksisitas: Berada pada kadar toksik didalam sebagian tanah. Suplementasi mega dosis menimbulkan kerontokan rambut, dermatitis dan iritabilitas

Sumber: Tanaman, tetapi bervariasi sesuai kandungan tanah.

Fungsi: Berperan didalam kalsifikasi tulang dan metabolisme glikosaminoglikan pada kartilago serta jaringan penyambung.

Penyakit: Gangguan pertumbuhan normal

Gejala toksisitas: Silikosis akibat menghirup debu silikon dalam waktu lama

Sumber: Makanan nabati

Fungsi: Kofaktor banyak enzim: laktat dehidrogenase, alkalin fosfatase, karbonik anhidrase, dll. Pembentukan zinc fingers pada reseptor nuklear untuk steroid-tiroid, reseptor kalsiterol.

Penyakit: Hipogonadisme, kegagalan pertumbuhan, gangguan penyembuhan luka, penurunan ketajaman mengecap dan menghidu; terjadi sekunder akibat akrodermatitis enteropatika, nutrisi parenteral

Gejala tosisitas: Iritasi gastrointestinal, muntah.

Fungsi: Meningkatkan kekerasan tulang dan gigi

Penyakit: Kariers dentis; osteoporosis (?)

Gejala toksisitas: Fluorosis dentis Sumber: Air minum.