Post on 06-Mar-2019
MENSTRUASI DAN OLAHRAGA (Studi Pengaruh Menstruasi Terhadap Daya Tahan Mahasiswi
Jurusan Kepelatihan FIK-UNP)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Neger Padang Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Kepelatihan Olahraga ̀
Oleh:
Dewi Ade Sahara 89648/2007
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
PERSETUJUAN SKRIPSI
MENSTRUASI DAN OLAHRAGA (Studi Pengaruh Menstruasi Terhadap Daya Tahan Mahasiswi
Jurusan Kepelatihan FIK-UNP) Nama : Dewi Ade Sahara Nim : 89648 Program Studi : Kepelatihan Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Fakultas : Ilmu Keolahragaan Padang, Januari 2012 Disetujui oleh: Pembimbing I, Pembimbing II Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd dr. Pudia M. Indika NIP. 19561020 198003 1 005 NIP. 19821123 200812 1 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Kepelatihan Olahraga
Drs. Maidarman, M.Pd
NIP. 19600507 198503 1 004
PENGESAHAN
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Kepelatihan Jurusan Kepelatihan
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
Judul : Menstruasi dan Olahraga (Studi Pengaruh
Menstruasi Terhadap Daya Tahan Mahasiswi Jurusan Kepelatihan FIK-UNP)
Nama : Dewi Ade Sahara NIM : 89648 Program Studi : Kepelatihan Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Fakultas : Ilmu Keolahragaan
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat
yang ditulis atau diterbitka orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan
dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Padang, Januari 2012
Yang menyatakan, Dewi Ade Sahara
ABSTRAK Dewi Ade Sahara, 2012: Menstruasi dan Olahraga Studi Pengaruh
Menstruasi Terhadap Daya Tahan Mahasiswi Jurusan Kepelatihan Universitas Negeri Padang
Menstruasi sangat berpengaruh terhadap aktifitas kerja seseorang
salah satunya ketika melaksanakan aktifitas olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak pengaruh mensturasi terhadap aktifitas olahraga mahasiswa FIK UNP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, dimulai dari september sampai november yang dilakukan pada mahasiswi FIK UNP, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh mensturasi terhadap aktifitas olahraga mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
Data yang telah terkumpul digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan uji-t. sebelum uji-t dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji homogenitas dan uji normalitas. Dari hasil hipotesis dengan menggunakan statistic uji-t dapat disimpulkan terdapat pengaruh mensturasi terhadap aktifitas olahraga mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan yang diperoleh dari thitung 9.23 > ttabel 1,729.
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Menstruasi dan Olahraga (Studi Pengaruh
Menstruasi Terhadap Daya Tahan Jurusan Kepelatihan Universitas Negeri
Padang)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang.
Dalam penulisan proposal penelitian ini penulis banyak mendapat
sumbangan baik materi maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Syahrial B, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Padang
2. Bapak Drs. Maidarman, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Padang.
2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marheni, M. Pd selaku Pembimbing 1 dan
Penasehat Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan
kepada penulis dalam penulisan penyusunan skripsi..
3. Bapak dr. Pudia M. Indika selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan
skripsi.
ii
4. Bapak Drs. M. Ridwan selaku penguji yang telah memberikan
arahan dan saran dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Drs. Maidarman, S. Pd selaku penguji yang juga
memberikan arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Donie, S. Pd., M. Pd selaku penguji yang juga telah
memberikan arahan dan perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Teristimewa buat kedua orangtua tercinta Ayahanda (Irwansyah)
dan Ibunda (Surto), serta kakanda tersayang (Dyan Hidayat), yang
memberikan semangat dan kasih sayang hingga terselesaikannya
skripsi ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Kepelatihan
Olahraga angkatan 2007.
Semoga sumbangan dan bantuan yang diberikan menjadi amal
ibadah dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Sebagai
penulis pemula, penulis bayak menyadari banyak terdapat kesalahan dan
kekhilafan dalam penulisan proposal ini, tentunya saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan sekali demi kesempurnaan dimasa yang
akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan.
Padang, Januari 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN SKRIPSI
PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
UCAPAN TERIMAKASIH
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 4
D. Perumusan Masalah ............................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
F. Kegunaan Hasil Penelitian .................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .............................................................................. 6
1. Olahraga .............................................................................. 6
2. Pengaruh Olahraga terhadap Wanita .............................. 8
3. Menstrusi ............................................................................. 11
4. Siklus Menstruasi ............................................................... 13
5. Daya Tahan ........................................................................ 19
B. Kerangka Konseptual .............................................................. 20
iv
2
C. Hipitesis ..................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELTIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 23
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 23
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 23
D. Defenisi Operasional ............................................................... 25
E. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28
G. Instrumen Penelitian ................................................................ 28
H. Teknik Analisis Data ................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 30
1. Deskripsi Data .................................................................... 30
2. Analisis Data ...................................................................... 31
B. Pembahasan ............................................................................. 31
BAB V KEIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................... 36
B. Saran ......................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38
LAMPIRAN ..................................................................................................... 39
v
BAB III METODOLOGI PENELTIAN
I. Jenis Penelitian ........................................................................ 23
J. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 23
K. Populasi dan Sampel .............................................................. 23
L. Defenisi Operasional ............................................................... 25
M. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 27
N. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28
O. Instrumen Penelitian ................................................................ 28
P. Teknik Analisis Data ................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Penelitian ......................................................................... 30
3. Deskripsi Data .................................................................... 30
4. Analisis Data ...................................................................... 31
D. Pembahasan ............................................................................. 31
BAB V KEIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan............................................................................... 36
D. Saran ......................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38
LAMPIRAN ..................................................................................................... 39
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era teknologi maju olahraga menjadi semakin penting,
supaya manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya
yang mulia. Olahraga memberikan kekuatan serta menyehatkan jiwa
dan raga, serta membentuk kepribadian yang sehat supaya dapat
menghadapi perubahan dan persaingan serta tangguh dalam mencari
jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi. Ini sesuai dengan
tujuan keolahragaan nasional salam UU RI No. 3 tahun 2005 Bab II
pasal 4, yang menyatakan bahwa:
“Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa”. (UU RI No. 3 tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional).
Dilihat dari segi kenyataannya, olahraga dapat meningkatkan
kesehatan dan kebugaran jasmani. Seperti halnya pada wanita yang
sedang mengalami menstruasi atau sering disebut dengan haid,
olahraga penting untuk menjaga daya tahan pada saat mengalami
menstruasi atau haid. Pada dasarnya olahraga memiliki manfaat untuk
melancarkan peredaran darah dan memperbesar pembuluh darah.
Begitu juga dengan siklus menstruasi yang dialami setiap wanita.
1
2
Pada dasarnya olahraga dapat membantu kelancaran siklus
menstruasi tanpa merasakan sakit atau nyeri pada saat menstruasi.
Tapi dalam catatan olahraga yang tidak berlebihan atau tidak terlalu
dipaksakan. Dalam hal ini mahasiswa hanya mengetahui kalau
menstruasi adalah penghalang dalam beraktifitas terutama dalam
bidang olahraga.
Pada hakikinya semua yang berlebihan tidak pernah
memberikan hasil yang baik dan bermanfaat. Sama halnya dengan
olahraga, aktivitas olahraga secara berlebihan pun dapat
menyebabkan dilepaskannya hormon-hormon tertentu yang bekerja
berlawanan dengan hormon reproduksi. Dampaknya, siklus menstruasi
dapat terganggu. Untuk mendapatkan siklus menstruasi yang normal,
diperlukan adanya keseimbangan kerja antara hormon-hormon
reproduksi. Diantara halnya hormon esterogen dan hormon
progesteron. Ketika tubuh terlampau lelah akibat aktivitas berlebih,
maka keseimbangan kerja antara hormon akan terganggu, maka siklus
menstruasi juga ikut terpengaruh. Bahkan, menstruasi juga dapat
terhenti (amenorea).
Pada saat menstruasi fungsi hormon dalam tubuh akan
menurun, pada saat penurunan fungsi hormon terjadilah keluhan-
keluhan pada saat beraktifitas, bahkan berhenti beraktifitas yang
seharusnya dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri pada saat
mengalami menstruasi.
3
Bagaimanapun aktivitas olahraga bukannya tidak memberikan
manfaat yang baik bagi tubuh, yang penting untuk diketahui adalah
keseimbangan aktivitas olahraga yang teratur dan mencukupi sesuai
dengan porsi kebutuhan tubuh. Olahraga yang ringan secara teratur di
pagi hari merupakan aktivitas dianjurkan. Dengan melakukan secara
konsisten minimal 30 menit dalam sekali latihan, tubuh akan
mendapatkan lebih banyak lagi manfaat kesehatan secara luas dari
aktivitas berolahraga. Pada saat melaksanakan olahraga, maka dapat
diketahui ada tau tidaknya perbedaan daya tahan tubuh pada saat
menstruasi dengan setelah berhentinya menstruasi.
Menstruasi merupakan hal yang sangat berpengaruh pada
wanita yang sedang mengalaminya. Dari ketegangan prahaid,
olahraga penting untuk menjaga stamina atau daya tahan tubuh pada
saat menstruasi. Aktivitas berlebihan atau program olahraga yang
berlebihan dikatakan memberikan pengaruh terhadap kelancaran
siklus menstruasi.
Aktifitas fisik memiliki beberapa pengaruh langsung terhadap
siklus menstruasi, tetapi gerakan ini dibatasi dengan tidak terlalu
melakukan aktifitas olahraga yang berlebihan atau olahraga-olahraga
berat. Olahraga yang diperlukan disini adalah olahraga ringan.
Olahraga yang berpengaruh dan bermanfaat pada saat mengalami
menstruasi adalah olahraga yang banyak menghirup oksigen (O2),
memberikan kelenturan, dan kekuatan. Salah satu olahraga yang
dapat memberikan manfaat tersebut adalah lari 3000 meter.
4
Dalam penelitian ini penulis hanya mengangkat pengaruh
menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada wanita. Atas dasar itu
penulis tertarik untuk meneliti secara ilmiah dengan judul “Menstruasi
dan Olahraga (Pengaruh Menstruasi terhadap Aktifitas Olahraga)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan
pada bagian terdahulu, maka dapat diklasifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada
wanita?
2. Olahraga seperti apa yang seharusnya diberikan kepada wanita
yang sedang mengalami menstruasi?
3. Apakah ada perbandingan daya tahan seorang wanita yang sedang
mengalami menstruasi dengan yang tidak mengalami menstruasi?
4. Apakah olahraga dianjurkan bagi wanita yang sedang mengalami
menstruasi?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka agar penelitian
lebih terfokus dan terarah, penulis membatasi penelitian ini hanya
melihat pada pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada
wanita.
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatas masalah yang telah ditetapkan tersebut,
maka perumusan masalah adalah:
1. Adakah pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada
wanita?
2. Bagaimana rata-rata waktu pada saat mengalami menstruasi?
3. Bagaimana rata-rata waktu pada saat setelah mengalami
menstruasi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang:
1. Pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada wanita.
2. Rata-rata waktu pada saat mengalami menstruasi pada hari kedua.
3. Rata-rata waktu pada saat tiga hari setelah berhentinya menstruasi.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Bagi penulis sendiri, sebagai slah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Padang.
2. Sebagai bahan untuk mengetahui lebih jelas tentang pengaruh
olahraga terhadap aktifitas olahraga pada saat menstruasi pada
wanita.
3. Sebagai bahan bacaan dan pengetahuan tentang menstruasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Olahraga
Olahraga adalah gerakan manusia yang dapat secara
langsung dilakukan dan dirasakan. Dengan melakukan dan
merasakan, maka manusia akan mendapat pengalaman mengenai
olahraga. Oleh karena itu olahraga adalah ilmu, sebab memiliki ciri
yang berorientasi pada pengalaman manusia. Olahraga merupakan
fakta, karena dapat diketahui dengan menggunakan panca indra
tanpa dengan bantuan peralatan yang diperlukan. Dan fakta-fakta
juga merupakan ciri ilmu, seperti yang dikatakan bahwa ilmu
dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta apapun juga teori
yang disusun diantara mereka.
Ilmu erat kaitannya dengan sumber pengetahuan yaitu
pemikiran dan indera. Ilmu mencoba memadukan dua kemampuan
manusia ini untuk mengungkapkan rahasia alam lewat kegiatan
berfikir dan mengamati. Tentu saja kegiatan berfikir dengan
mengamati ini perlu dibimbing oleh suatu aturan-aturan tertentu
agar mampu mendapatkan pengetahuan yang benar. Kegiatan
berfikir dan mengamati merupakan suatu proses dalam upaya
memperoleh suatu ilmu. Proses yang disertai dengan atura-aturan
untuk memperoleh kebenaran, dapat dikatakan sebagai suatu cara
atau metode ilmiah, yang merupakan saran untuk menguji hipotesa.
6
7
Olahraga tidak hanya sekedar aktifitas manusia dalam
gerak, akan tetapi suatu upaya untuk meningkatkan dan
memelihara prestasi kerja atau penampilan seseorang. Dengan
kata lain untuk meningkatkan kulaitas manusia, untuk itu diperlukan
cara-cara yang metodis dan berdasarkan keilmuan. Peningkatan
kualitas fisik seseorang sangat ditentukan oleh latihan terus beban.
Olahraga merupakan aktifitas fisik manusia yang penuh tantangan
dan resiko. Maka ketelitian dan kesesuaian dalam latihan dan
pembebanan harus diperhatikan. Tanpa memperhatikan latihan
dan pembebanan, olahraga malahan akan mengakibatkan
kefatalan bagi manusia.
Secara logika, aktifitas olahraga pelaku utamanya adalah
manusia, dimana manusia harus dipandang sebagai sua tu totalitas
system psiko-pisik yang kompleks. Olahraga tidak dapat
memandang manusia secara terpisah-pisah, dia merupakan suatu
kesatuan yang utuh dalam menampilkan ketrampilan geraknya.
Namun kenyataannya yang ada sekarang ini, para pakar
(khususnya olahraga) masi belum ada kesamaan konsep dalam hal
memandang olahraga.
Gerak yang terjadi pada manusia banyak macamnya, tetapi
secara garis besarnya dibedakan menjadi gerak yang bukan
olahraga dan gerak olahraga. Gerak yang bukan olahraga
merupakan gerak-gerak yang dilakukan manusia dalam memenuhi
8
tuntutan dan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, gerakan
yang bersifat karya misalnya bekerja, menyapu, mandi, makan,
tidur dan sebagainya. Sedangkan gerak olahraga atas dasar fakta
empiris dan secara dedukatif menunjukkan bahwa aktifitas manusia
dalam olahraga ternyata harus memiliki ciri tertentu, adapun ciri-ciri
gerak manusia yang dapat digolongkan ke dalam gerak olahraga
adalah sebagai berikut:
a. Gerak yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk suatu
tujuan tertentu.
b. Gerak yang dilakukan dengan cara-cara tertentu atau metodis
sistematis, maka harus berdasarkan konsep yang benar, teratur
dan bersifat progresif (maju berkelanjutan).
c . Gerak yang dilakukan mempunyai efektifitas, artinya gerakan
yang dilakukan diharapkan mempunyai daya guna bagi
pelakunya. Untuk itu olahraga harus melalui proses latihan dan
pembebanan agar dapat meningkatkan kualitas manusia serta
hasilnya dapat diukur dengan pasti.
2. Pengaruh Olahraga terhadap Wanita
Olahraga sangat berpengaruh besar terhadap wanita dan
keadaan fisik atau daya tahan fisik wanita pada saat mengalami
menstruasi. Adanya kepercayaan bahwa partisipasi olahraga
menyebabkan efek fisik yang berbahaya bagi wanita. Mitos ini
meliputi hal-hal sebagai berikut:
9
a. Partisipasi yang keras dalam olahraga dapat mengganggu
kemampuan untuk melahirkan, hal ini disebabkan bahwa latihan
fisik akan memperkeras otot pelfis , sehingga tidak akan cukup
fleksibel untuk melahirkan secara normal.
b. Aktifitas pada beberapa cabang olahraga dapat merusak organ
reproduksi dan payudara wanita. Mitos ini akan tetap ada
meskipun uterus adalah organ internal yang sangat anti getaran
dan lebih terlindung disbanding organ vital pria.
c . Struktur tulang wanita lebih lemah, sehingga akan memudahkan
terjadinya cedera . Meski ukuran tubuh wanita umumnya lebih
kecil daripada pria, namun tulang mereka tidak lebih lemah.
Bahkan, karena otot berat badan berat otot wanita lebih ringan,
maka tulang wanita menghadapi bahaya yang lebih sedikit
disbanding pria.
d. Keterlibatan yang aktif membuat masalah pada menstruasi.
Menurut para ginekolog Wyrick (1974) mengatakan bahwa
“aktifitas olahraga tidak mempengaruhi menstruasi”. Memang
bagi atlet dalam periode latihan yang keras, sering mengalami
keterlambatan menstruasi. Namun hal ini disebabkan oleh
kurangnya persentasi lemak tubuh, jadi masalah ini akan hilang
jika latihan ketat ini berakhir.
e. Keterlibatan dalam olahraga mengakibatkan timbulnya otot yang
menonjol dan tidak menarik. Padahal suatu tubuh yang
dikondisikan dengan baik akan menjadi menarik. Kondisi fisik
10
yang baik ini juga akan meningkatkan image tubuh dan
meningkatnya sifat responsive fisik. Otot yang menonjol
dihasilkan oleh hormon androgen. Namun hal ini bervariasi
antar individu.
Kelima mitos tersebut, jelas sangat tidak beralasan bagi
wanita yang berpartisipasi dalam olahraga, sehingga upaya untuk
menghindari orang yang masih menganut mitos tersebut diatas
adalah melalui pendidikan. Jadi pendidikan adalah penting untuk
menghilangkan mitos yang tidak berdasarkan ilmu pengetahuan
ini. Aktivitas berlebihan atau program olahraga yang berlebihan
dikatakan memberikan pengaruh terhadap kelancaran siklus
menstruasi.
Pada hakikinya semua yang berlebihan tidak pernah
memberikan hasil yang baik dan bermanfaat. Sama halnya dengan
olahraga. Aktivitas olahraga secara berlebihanpun dapat
menyebabkan dilepaskannya hormon-hormon tertentu yang bekerja
berlawanan dengan hormon reproduksi. Dampaknya, siklus
menstruasi dapat terganggu. Untuk mendapatkan siklus menstruasi
yang normal, diperlukan adanya keseimbangan kerja antara
hormon-hormon reproduksi. Diantara halnya hormon esterogen dan
hormon prostegeron. Ketika tubuh terlampau lelah akibat aktivitas
berlebih, maka keseimbangan antara keseimbangan kerja antara
hormon akan terganggu, maka siklus menstruasi juga ikut
terpengaruh. Bahkan, menstruasi juga dapat terhenti (amenorea).
11
Bagaimanapun aktivitas olahraga bukannya tidak
memberikan manfaat yang baik bagi tubuh, yang penting untuk
diketahui adalah keseimbangan aktivitas olahraga yang teratur dan
mencukupi sesuai dengan porsi kebutuhan tubuh. Olahraga yang
ringan secara teratur di pagi hari merupakan aktivitas dianjurkan.
Dengan melakukan secara konsisten minimal 30 menit dalam sekali
latihan, tubuh akan mendapatkan lebih banyak lagi manfaat
kesehatan secara luas dari aktivitas berolahraga.
3. Menstruasi
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium)
yag disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannyakecuali
pada saat kehamilan. Menstruasi yag terjadi secara terus menerus
setiap bulannya disebut siklus menstruasi. Haid tentunya suatu
yang diharapkan oleh wanita sehat, yang menandakan fungsi
reproduksinya normal. Sehingga kalau terjadi sesuatu dengan
siklus haid seringkali membuat bingung.
Haid adalah darah yang keluar dari uterus perempuan sehat.
Haid dipengaruhi berbagai hormone GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormon) yang dikeluarkan oleh hypothalamus dan
memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormone FSH (Folikel
Stimulating Hormon). FSH memicu kematangan folikel diovarium,
sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar, estrogen
akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium (penebalan dari
12
endometrium). Endrogen yang tinggi memberi tanda kepada
hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH (Luteinizing Hormon). LH
akan mengakibatkan evolusi dan memicu korpus luteum untuk
mensintetis progesteron. Progesteron sendiri menyebabkan
perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadi
faserekresi / fase luteal. Fase rekresi selalu tetap 14 hari, meskipun
siklus haid atau menstruasi barvariasi. Yang berbeda adalah fase
proliferasinya, sehingga harus berhati-hati untuk menentukan masa
subur.
Gangguan haid atau menstruasi dan siklusnya berupa
a. Ritme (irama haid)
b. Banyaknya darah haid yang keluar
c . Lamanya darah haid yang keluar
d. Pendarahan tidak teratur, dimana interval datngnya haid atau
menstruasi tidak menentu
e. Pendarahan bercak (spotting) prahaid, pertengahan siklus dan
pasca haid
Ritme haid atau menstruasi abnormal
a. Polimenore: haid terlalu sering, < 21 hari
b. Oligomenore : haid terlalu jarang, > 35 hari
c . Tidak terjadi haid: Amenore
d. Metroragia: pendarahan tidak teratur di luar siklus haid atau
menstruasi.
13
Pada saat mengalami menstruasi bukan hanya aktifitas
olahraga saja yang terganggu, tapi juga aktifitas yang lain, karna
pada saat menstruasi ada yang mengalami haid terlalu sering atau
darah haid yang terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan sakit
atau biasa disebut dengan nyeri haid. Tapi dalam hal ini bukan
berarti olahraga tidak boleh dilakukan, malah lebih dianjurkan.
Karna dengan adanya aktifitas pada saat menstruasi dapt
menghilangkan nyeri. Bahkan jika olahraga rutin dilakukan, akan
mengurangi rasa sakit yang datang pada mengalami menstruasi.
4. Siklus Menstruasi
a. Gambaran klinis menstruasi
Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif,
pendarahan menstruasi terjadi setiap 25-35 hari dengan median
panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik,
selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase
folikular – bervariasi lamanya. Siklus yang diamati terjadi pada
wanita yang mengalami ovulasi. Grenspan (1998),
mengemukakan bahwa “Selang waktu antara awal perdarahan
menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan rata-rata 14 ±
2 hari pada kebanyakan wanita”.
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada
umumnya lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8
hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah
14
menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan
endrometrium yang bercampur dengan darah yang banyaknya
tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan
aliran darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran
sangat mungkin ditemukan. Ketidakbekuan darah menstruasi
yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal
yang aktif didalam endometrium.
Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita
normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh
beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb
normal 14 gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g,
volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan
menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4
sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau 150
sampai 400 mg per tahun.
Gambar 1. Siklus Menstruasi
15
b. Aspek hormonal selama siklus menstruasi
Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya
melibatkan berbagai organ, yaitu uterus, ovarium, vagina, dan
mamae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya
sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan,
koordinasi yang disebut hormon. Hormon adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung dialirkan dalam
peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang
disebut organ target. Hormon-hormon yang berhubungan
dengan siklus menstruasi ialah ;
1) Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis
a) Luteinizing Hormon (LH)
b) Folikel Stimulating Hormon (FSH)
c) Prolaktin Releasing Hormon (PRH)
2) Steroid ovarium
Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan
estrogen. Banyak dari steroid yang dihasilkan ini juga
disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di
jaringan perifer melalui pengubahan prekursor-prekursor
steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari hormon-
hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas
steroidogenik dari ovarium.
16
c. Fase-fase dalam siklus menstruasi
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan
yang terjadi dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil
kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior,
ovarium, dan uterus . Fase-fase tersebut adalah:
1) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus
dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh
hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
2) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya
endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi
dan berlangsung selama ± 4 hari.
3) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada
endometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke -5
sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1) Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7.
Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan
adanya regenerasi epitel.
17
2) Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke -8 sampai hari
ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali
dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
3) Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai
hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak
rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
4) Fase pramenstruasi atau fase sekresiFase ini berlangsung
dari hari ke-14 sampai ke -28. Fase ini endometrium kira-kira
tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi
panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin
lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat
glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan
untuk telur yang dibuahi.
5) Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu:
a) Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis
dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
b) Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam
endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-
kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang
mengandung glikogen dan lemak. Hanafiah (1997)
mengemukakan bahwa akhir masa ini, stroma
endometrium berubah kearah sel-sel, desidua, terutama
yang ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial.
Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi.
18
d. Mekanisme siklus menstruasi
Selama haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari
pertama dari siklus yang baru. Akan terjadi lagi peningkatan dari
FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau setara dengan 10
mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel
yang berkembang ini menghasilkan estradiol dalam jumlah yang
banyak. Peningkatan serum yang terus -menerus pada akhir
fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari
sebelum ovulasi, kadar estradiol mencapai 150-400 pg/ml.
Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk
pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH
dalam serum akan meningkat dan mencapai puncaknya satu
hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol
akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8
dan 35 ng/ml atau setara dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara
4-10 ng/ ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka
pada saat ini folikel akan mulai pecah dan satu hari kemudian
akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah
pembentukan dan pematangan korpus luteum yang disertai
dengan meningkatnya kadar progesteron, sedangkan
gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron
tersebut tidak selalu memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi
19
dengan baik, karena pada beberapa wanita yang tidak terjadi
ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium
sesuai dengan fase luteal.
Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus
luteum . Sekresi progesteron terus menerus meningkat dan
mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang
dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak
mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal dengan
konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau
pertengahan fase folikuler. Produksi estradiol dan progesteron
maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23 (Jacoeb, 1994).
5. Daya Tahan
Daya tahan (endurance) diartikan sebagai kesanggupan
bekerja dengan intensitas tertentu dalam rentangan waktu yang
cukup lama, tanpa kelelahan yang berlebihan. Kelelahan yang
berlebihan akan menyebabkan seseorang tidak sanggup
melanjutkan pekerjaan. Jadi, orang yang dianggap memiliki daya
tahan, kalau ia masih sanggup bekerja terus-menerus walau dalam
keadaan lelah. Dengan demikian jelaslah bahwa daya tahan
berpengaruh besar terhadap prestasi seorang atlet. Oleh sebab itu,
tidak ada alasan untuk tidak memiliki pengembangan daya tahan
dalam usaha meraih prestasi olahraga.
20
Para ahli seperti Bompa (1984) mengelompokkan daya
tahan atas 2 jenis yaitu;
a. Daya tahan umum
Daya tahan umum menurut Ozolin (1971), adalah
kapasitas unjuk kerja suatu jenis kegiatan yang melibatkan
berbagai macam kelompok otot dan system persarafan. Daya
tahan umum sering juga disebut dengan daya tahan aerobic,
karena kemampuan daya tahan sangat tergantung pada peran
oksigen dalam proses pembentukan energy selama aktifitas
yang dilakukan. Hampir seluruhnya suplai energy selama
melakukan aktifitas diperoleh melalui system aerobic dan
kardiovaskuler.
b. Daya tahan khusus
Daya tahan khusus diartikan sebagai daya tahan yang
bersifat lebih khusus beradasarkan kecabangan. Ada
kemungkinan daya tahan khusus menitikberatkan pada daya
tahan kecepatan, atau daya tahan kekuatan yang merupakan
tuntutan dari cabang olahraga tertentu. Pada penelitian ini,
pengukuran yang dilakukan adalah lari 3000 meter.
B. Kerangka Konseptual
Pada bagian terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh menstruasi terhadap aktifitas
olahraga pada mahasiswi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
21
Negeri Padang, sehingga melalui penelitian ini kiranya dapat
membantu mahasiswi untuk mengetahui perbandingan kebugaran
mahasiswi yang sedang mengalami menstruasi dengan setelah
berhentinya menstruasi.
Daya tahan pada saat melakukan aktifitas olahraga merupakan
faktor yang sangat berpengaruh. Pada saat menstruasi daya tahan
tubuh sangat berpengaruh terhadap aktifitas olahraga, karena pada
saat menstruasi daya tahan tubuh akan berkurang karena adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi tubuh, seperti pendarahan yang
berlebihan dan nyeri yang timbul pada saat mengalami menstruasi
yang mengakibatkan turunnya daya tahan pada saat melakukan
aktifitas olahraga.
Pada saat menstruasi, psikologi juga sangat berpengaruh
sewaktu melaksanakan aktifitas olahraga, karena pada saat
menstruasi seorang wanita yang sedang melakukan aktifitas olahraga
akan meras was -was atau khawatir yang menyebabkan konsentrasi
akan terganggu.
Dengan mengetahui adanya perbandingan daya tahan adanya
perbandingan daya tahan mahasiswi yang sedang mengalami
menstruasi dengan setelah berhentinya menstruasi, maka mahasiswa
dapat menentukan seberapa besar perlakuan yang akan diberikan,
22
Menstruasi Olahraga
Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini terdiri dari 2
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
ditandai dengan X dan variabel terikat ditandai dengan Y.
Variable independen (x) Variable dependen (y)
Gambar 2 . Kerangka Konseptual C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang peneliti
uraikan dan untuk menguatkan tujuan penelitian ini maka diajukan
hipotesis yang merupakan jawaban sementara dalam penelitian ini,
yaitu:
Ho = Tidak terdapat pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga
pada wanita
Ha = Terdapat pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga
pada wanita
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuntitatif yaitu
penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
ada tidaknya pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada
wanita di jurusan kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang pada saat dimulainya
penulisan sampai akhir dari penelitian. Pengambilan data diambil pada
bulan November-Desember.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek
yang ingin diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Arikunto (1996) yaitu: ”populasi adalah
keseluruhan objek penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah sebanyak 113 orang yaitu mahasiswi yang aktif
kuliah di jurusan kepelatihan F IK-UNP.
23
24
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi atau yang mewakili
populasi sekaligus menggambarkan populasi itu sendiri. Sugiono
(2006, 118), mengemukakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populas i tersebut. Bila
populasi besar, maka peniliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative
(mewakili)”.
Karena jumlah populasi terbatas maka teknik penarikan
sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel terjangkau
(purposiverandom sampling) yaitu mahasiswi yang memenuhi
kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi yangdimaksud dalam
penelitian ini sebanyak 20 orang adalah:
a. Umur 19 – 22 tahun
b. Mahasiswi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
c . Bersedia menjadi responden
d. Tidak dalam keadaan sakit
Mengingat banyaknya mahasiswi di Jurusan Kepelatihan
FIK-UNP, maka sampel yang diambil adalah mahasiswi sebayak 20
orang.
25
D. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadinya pengertian yang berbeda terhadap istilah-
istilah yang dirasa perlu dalam penelitian ini, penulis perlu memberikan
beberapa penjelasan istilah tersebut sehingga mempunyai maksud dan
tujuan yang sama. Istilah-istilah yang dimaksud adalah:
1. Olahraga
Olahraga adalah gerak manusia yang dilakukan secara
sadar dengan cara-cara tertentu dan berdaya guna untuk
memelihara dan meningkatkan kualitas manusia. Dengan
memandang manusia sebagai totalitas system psiko-pisik yang
kompleks. Dengan demikian pengertian olahragawan adalah
seorang yang secara sadar memilih olahraga sebagai salah satu
kegemarannya dan iklas melakukannya secara teratur serta
menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalam kehidupan
kesehariannya.
Dalam penelitian ini, olahraga yang dilakukan adalh olahraga
aerobic yaitu lari 3000 meter, karena semakin lama atau jauh
olahraga yang dilakukan maka lebih jelas terlihat perbedaan daya
tahan antara mahasiswa yang melakukan aktifitas lahraga pada
saat menstruasi tepatnya hari kedua dengan malakukan aktifitas
olahraga setelah tiga hari berhentinya menstruasi.
26
2. Menstruasi/ Haid
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal
merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan
sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan
peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun
Siklus Menstruasi. Lama siklus menstruasi. Bobak (2004)
menegmukakan bahwa ”menstruasi adalah perdarahan periodik
pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi”.
Dalam penelitian ini, pada tes awal mahasiswi diberi
perlakuan pada hari ke -2 menstruasi. Karena pada hari ke -2
hormon-hormon yang berpengaruh terhadap menstruasi. Dan tes
akhir dilaksanakan 3 hari setelah berhentinya menstruasi, karena
pada saat itu hormon-hormon yang berpengaruh sudah kembali
normal.
3. Siklus menstruasi
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28
hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita
memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi
setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi
27
5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari
sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi
adalah 10ml hingga 80ml per hari tetapi biasanya dengan rata-rata
35ml per harinya.
4. Daya Tahan
Daya tahan merupakan salah satu komponen biomotorik
yang sangat dibutuhkan dalam aktifitas fisik. Dan salah satu
komponen yang terpenting dari kesegaran jasmani. Daya tahan
diartikan sebagai waktu bertahan yaitu waktu lamanya seseorang
dapat melakukan suatu intensitas kerja atau jauh dari keletihan.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diambil langsung setelah memberikan perlakuan
terhadap mahasiswi yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswi yag
masih aktif dalam perkuliahan yaitu dari Bp 2008 sampai dengan
Bp 2010 jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang yang menjadi subjek
dalam penelitian ini yang sedang mengalami menstruasi.
28
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini maka dilakukan
dua tes, yaitu: tes awal yang diberikan pada saat mengalami
menstruasi dan tes akhir yang dilakukan setelah tiga hari berhentinya
menstruasi. Sebelum melakukan tes, terlebih dahulu melakukan
peregangan atau melakukan pemanasan untuk menghindari terjadinya
cedera atau kecelakaan kecil pada saat melakukan lari 3000 meter.
G. Instrument Penelitian
Sebelum tes dilakukan terlebih dahulu dipersiapkan alat
pengumpulan data, pembantu pelaksanaan tes, serta hal yang
berhubungan dengan pengumpulan data dan pengukuran data.
1. Alat-alat latihan guna pengumpulan data
a. Blangko pengukuran tes awal
b. Stopwatch
c. Peluit
d. Alat tulis
2. Petugas pelaksanaan tugas
Pengambilan data dilakukan oleh dua orang yaitu: instruktur, dan
pembantu pelaksanaan tes.
3. Pelaksanaan tes
29
Teste diberikan kesempatan untuk melakukan pemanasan
sebelum diberi perlakuan, setelah melakukan peregangan testee
berdiri digaris start dan berlari dengan jarak 3000 meter.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
uji t-test yang digunakan untuk melihat perbedaan atau
perbandinganmean antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini
rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
= mean sampel pertama
= mean sampel kedua ? D² = jumlah kuadrat beda N = jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskriptif Data
Berdasarkan serta uraian yang telah dikumpulkan sebelumnya
maka didalam bab ini akan dilakukan analisa pembahasan yang
diperoleh dalam penelitian ini. Hasil penelitian akan digambarkan
sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan sebelumnya.
Gambar dari masing-masing data dalam kelompok dapat dilihat
pada diskripsi berikut ini:
Tabel 1. Distribusi data
Menstruasi Jml
Sampel Olahraga
Rata-rata SD Min Max
Awal 20 15,61 0,92 14,00 17,1
0
Akhir 20 14,37 0,58 13,30 15,3
0
1. Pre test aktifitas olahraga mahasiswi FIK pada saat menstruasi
Pre test aktifitas olahraga mahasiswi FIK pada saaat
menstruasi dilakukan dengan sampel melakukan lari jarak 3000
meter. Setelah melakukan lari jarak 3000 meter, waktu pre test
didapat waktu maksimal 17,10 menit,dan waktu tercepat yang
didapat 14,10 menit. dengan mean 15.61 menit dan simpangan
baku 0,92.
30
31
2. Post test aktifitas olahraga mahasiswi FIK pada saat 3 hari sedudah menstruasi
Pre test aktifitas olahraga mahasiswi FIK pada saat 3 hari
sesudah menstruasi dilakukan dengan sampel melakukan lari jarak
3000 meter. Setelah melakukan lari jarak 3000 meter, waktu pre
test didapat waktu maksimal 15,30 menit,dan waktu tercepat yang
didapat 13,30 menit. dengan mean 14.30 menit dan simpangan
baku 0,58.
B. Uji Persyaratan Analisis
Hipotesi penelitian ini diuji dengan menggunakan analis t-test.
Sebelum dilakukan analisis t-test, terlebih dahulu akan dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas. Sebelum melakukan t-test terlebih
dahulu yang hatus dipenuhi menurut Sudjana (1996) adalah “data
berasal dari distribusi normal ”.
1. Uji Normalitas
Analisis uji normalitas distribusi skor variable aktifitas
olahraga mahasiswi pada saat menstruasi dan sesudah
mensturasi, data pre-test dan data post-test dianalisis dengan
statistik uji normalitas Liliefors dengan taraf signifikan yang
digunakan sebagai dasar untuk menolak atau menerima
keputuasan normal atau tidaknya suatu distribusi data adalah a =
0,05. Bandingkan Lo dengan Ltabel dengan menggunakakn criteria;
jika Lo lebih besar dari Ltabel (Lo>Ltabel) berarti populasi
32
berdistribusi tidak normal, sebaliknya jika Lo lebih kecil dari Ltabel
(Lo<Ltabel) berarti populasi berdistribusi normal.
Tabel 2. Rangkuman Uji Normalitas data
No Variabel n Lo Ltabel Distribusi 1 Pre test aktifitas olahraga
mahasiswi pada saat menstruasi
20 0.1793 0,190 Normal
2 Post test aktifitas olahraga mahasisiwi pada saat sesudah menstruasi
20 0.1120 0,190 Normal
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan Uji t, yaitu “ terdapat pengaruh
menstruasi terhadap aktifitas olahraga pada mahasiswi FIK UNP”.
Hipotesis ini diuji dengan uji t mengguakan rumus t-test.
Adapun hipotesis yang diajukan sebagai berikut;
Ha= Terdapat pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga
pada mahasiswi FIK UNP.
Ho= tidak terdapat pengaruh menstruasi terhadap aktifitas olahraga
pada mahasiswi FIK UNP.
Dasar pengambilan keputusan adalah:
Terima Ho: jika thitung < ttabel
Ha: jika thitung > t tabel
Hasil analisis hipotesis ini uraiannya terdapat pada lampiran dan
terangkum pada tabel dibawah ini.
33
Tabel 3. Rangkuman Uji Hipotesis 1
Variable thitung Df ttabel keterangan
Aktifitas olahraga Awal-akhir 9,23 19 1,729 Signifikan
Tabel 5 diatas menunjukan besar pengaruh menstruasi
terhadap aktifitas olahraga mahasiswi FIK UNP sebesar 9.23
sedangkan ttabel sebesar 1,729 dengan taraf signifikan a = 0,05 dan
n = 19. Berdasarkan pengambilan keputusan diatas maka thitung >
ttabel (9.23 > 1,729), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti menstruasi
terhadap aktif itas olahraga mahasiswi FIK UNP.
C. Pembahasan
Dari hipotesis tersebut “Terdapat pengaruh menstruasi
terhadap aktifitas olahraga pada mahasiswi FIK UNP”. Didapat
pengaruh sebesar 9,23 hipotesis diterima.
Berdasarkan besarnya pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat maka mensturasi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap aktifitas olahraga mahasiswi FIK UNP. Selain dari rata-rata
dapat pula dilihat dari peningkatan passing atas melalui data tes awal
dan data tes akhir. Peningkatan rata -rata aktifitas olahraga dalam
keadaan menstruasi dan sesudah menstruasi, tes awalnya 15,56
menit meningkat menjadi 14,37 menit (meningkat 1.19 menit).
34
Pada saat mengalami menstruasi bukan hanya sering terjadi
gangguan ketika melakukan aktifitas olahraga karna pada saat
menstruasi ada yang mengalami haid terlalu sering atau darah haid
yang terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan sakit atau biasa
disebut dengan nyeri haid. Semakin muda usia si gadis, semakin ia
belum siap menerima peristiwa haid akan semakin terasa “kejam
mengancam”. Yaitu rasa pahit menyebalkan sebagai
handicap/gangguan atau sebagai reaksi kejutan dalam anggapan
fantasi anak. Gejala yang sering terjadi dan sangat mencolok pada
peristiwa. gadis tersebut merasa terhalangi atau merasa dibatasi
kebebasan dirinya oleh datangnya haid. Seperti tidak bisa berenang,
berolahraga, beribadah. Semua ini menjadi pengalaman yang kurang
menyenangkan.
Pada anak gadis mempunyai kecenderungan neurotis dalam
usia pubertas dan banyak mengalami konflik batin, memunculkan
beberapa tingkah laku patologis, berupa kecemasan fobia, minat yang
sangat berlebihan, bentuk hypochondria, adapun rasa bersalah. Pada
yang lebih tua, penolakan terhadap menstruasi bisa menimbulan
penyakit Psychogwene Amenore, berupa gangguan fisik dan psikis,
gangguan fungsional yang disebabkan penyakit ini umumnya sulit
disembuhkan baik dengan pengobatan fisis maupun organis.
Maka informasi yang positif sangat berguna agar tidak terjadi
kesalah pemahaman terhadap para wanita yang mengalami
menstruasi. Timbul pula gangguan-gangguan psikis, problem psikis,
35
dan gangguan genital. Seperti: rasa pusing-pusing, rasa mual,
amenorrhoe (haid berhenti), dysmenorrhe (haid yang disertai rasa
nyeri), haid yang tidak teratur, perdarahan terus menerus, viscarierend
menstruatie,neurosa, dan lain-lain. Pada saat mengalami menstruasi
hormon-hormon yang berpengaruh meningka dan terjadinya
pendarahan yang berlebihan yang menyebabkan sakit yang sangat
mengganggu aktifitas apalagi pada saat aktifitas olahraga.
Setelah 3 hari berhentinya menstruasi, hormon-hormon yang
berpengaruh sudah kembali normal, sehingga dapat melakukan
aktifitas seperti biasa. Dalam hal ini bukan berarti olahraga tidak boleh
dilakukan, malah lebih dianjurkan. Karna dengan adanya aktifitas
pada saat menstruasi dapat menghilangkan nyeri. Bahkan jika
olahraga rutin dilakukan, akan mengurangi rasa sakit yang datang
pada mengalami menstruasi. Oleh karena itu seorang wanita di
anjurkan melakukan aktifitas olahraga ringan pada saat mensturasi.
Apalagi mahasiswi fakultas ilm u keolahragaan yang sangat menuntut
aktifitas fisik yang lebih banyak sesuai dengan tuntutan perkuliahan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian yakni terdapat perbedaan
daya tahan tubuh mahasiswi yang sedang mengalami menstruasi
pada saat melakukan aktifitas olahraga dengan daya tahan tubuh
mahasiswi yang sedang melakukan aktifitas olahraga setelah 3 hari
berhentinya menstruasi. Oleh karena itu diharapkan bagi mahasiswa
untuk melaksanakan aktifitas olahraga ringan pada saat mensturasi,
untuk menghilangkan rasa nyeri. Dan bagi yang tidak merasakan
nyeri,olahraga juga dapat melancarkan siklus menstruasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada saat menstruasi keadaan tubuh psikologis wanita sangat
sensitive, seperti terasa nyeri dan sakit dibeberapa bagian tubuh
seperti dibagian pinggang dan punggung, dan emosi yang kadang-
kadang tinggi dari biasanya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini
menyimpulkan bahwa perbedaan daya tahan tubuh mahasiswi yang
sedang mengalami menstruasi menstruasi pada saat melakukan
aktifitas olahraga dengan mahasiswi yang melakukan aktifitas olahraga
setelah 3 hari berhentinya menstruasi.
Penelitian ini dapat di simpulkan bahwa Adanya Pengaruh
Menstruasi Terhadap Aktifitas Olahraga Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat di sampaikan
adalah:
1. Pada saat mengalami menstruasi, wanita seharusnya melakukan
aktifitas olahraga ringan.
36
37
2. Kepada seluruh mahasiswi baik atlet atau siapapun yang aktif
dalam kegiatan olahraga maupun perkuliahan tidak melakukan
beban olahraga yang berlebihan bagi tubuh.
3. Semoga penelitian yang penulis lakukan bisa menjadi suatu kajian
untuk peneliti selanjutnya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer; dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aescuapius .
Bafirman, M. Kes, 2008. Pembentukan Kondisi Fisik . Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Fardi Adnan, 2010. Statistik Lanjutan /2. Padang: Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
Ibnu Suhadi, Mukhadis Amat, Wayan Dasna. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Malang: Tim Penerbit Universitas Negeri Malang dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang.
Marimba Hanum, 2010. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Medical Book. Notoadmodjo Soekidjo . 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Purwanto Heri, 1999. Pengantar Perilaku Manusia . Jakarta: buku Kedokteran EGC.
Sabril, 2010. Statistik Kesehatan:Unand, Padang Suryani,eko dan Hesty Widyasih. 2010. Psikologi Ibu dan Anak.
Yogyakarta: Fitramaya Tohidin, Didin. 2007. Adaptasi Fisiologi Dalam Olahraga. Malang: Wineka
Media. Undang-undang Republik Indonesia No.3 (2005). Sistem Keolahragaan
Nasional Winaris, Imam Wahyu. 2010. 100 Tanya Jawab Kesehatan Untuk Remaja.
Jogjakarta: Tunas Publishing. http://id.shvoong.com/medicine_and_health/1893680_menstruasi/#xzz1Kf
k2qhLZ. http://www.BioHealthWorld.com. http://www.e_psikologi.com. http://www.sinarharapan.co.id/images/logoSHP.jpg http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jps?id=133943&lokasi=l
okal.
39
Lampiran 1
Tabel Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Aktifitas Olahraga Mahasiswi FIK UP
No Nama Tes awal Tes akhir Selisih
1 Risa 15,00 14,30 0,70 2 Nora 15,30 14,45 0,85 3 Maryam 15,10 14,15 0,95 4 Helga 16,00 14,59 1,41 5 Ipep 17,00 15,01 1,99 6 Fauziah 17,00 15,00 2,00 7 Efriani 16,00 14,10 1,90 8 Ratih 17,00 15,05 1,95 9 Putri 17,10 15,00 2,10 10 Fitra 16,30 15,30 1,00 11 Niki 15,00 13,50 1,50 12 Adek 15,25 14,30 0,95 13 Wiwi 15,00 15,15 -0,15 14 Vivi 15,30 14,35 0,95 15 Nadia 14,00 13,30 0,70 16 Rosa 14,10 13,50 0,60 17 Ani 15,10 14,00 1,10 18 Ayu 15,00 14,00 1,00 19 Mega 15,30 14,10 1,20 20 Via 15,30 14,15 1,15
Jumlah 311,15 287,30 23,85 mean 15,56 14,37
standar deviasi 0,92 0,58 median 15,30 14,30 modus 15,00 14,30
skor max 17,10 15,30 skor min 14,00 13,30
40
Lampiran 2
Tabel Analisis Uji Normalitas Lilliefors Tes Awal aktifitas olahraga
No Xi Zi luas kurva normal F(zi) S(zi) |F(zi)-S(zi)|
1 14,00 -1,74 0,4591 0,0409 0,0500 0,0091 2 14,10 -1,63 0,4484 0,0516 0,1000 0,0484 3 15,00 -0,66 0,2454 0,2546 0,3000 0,0454 4 15,00 -0,66 0,2454 0,2546 0,3000 0,0454 5 15,00 -0,66 0,2454 0,2546 0,3000 0,0454 6 15,00 -0,66 0,2454 0,2546 0,3000 0,0454 7 15,10 -0,55 0,2088 0,2912 0,4000 0,1088 8 15,10 -0,55 0,2088 0,2912 0,4000 0,1088 9 15,25 -0,39 0,1517 0,3483 0,4500 0,1017 10 15,30 -0,33 0,1293 0,3707 0,5500 0,1793 11 15,30 -0,33 0,1293 0,3707 0,5500 0,1793 12 15,59 -0,02 0,008 0,492 0,6000 0,1080 13 16,00 0,43 0,1664 0,6664 0,7500 0,0836 14 16,00 0,43 0,1664 0,6664 0,7500 0,0836 15 16,00 0,43 0,1664 0,6664 0,7500 0,0836 16 16,30 0,75 0,2734 0,7734 0,8000 0,0266 17 17,00 1,51 0,4345 0,9345 0,9500 0,0155 18 17,00 1,51 0,4345 0,9345 0,9500 0,0155 19 17,00 1,51 0,4345 0,9345 0,9500 0,0155 20 17,10 1,62 0,4474 0,9474 1,0000 0,0526
jumlah 312,14 Ltabel = 0,190 Lo= 0,1793 mean 15,61
SD 0,92
Dari data diatas diperoleh Lo= 0,1793 dan Ltabel = 0,190. Dengan demikian data sampel berasal dari distribusi normal karena Lo<Ltabel (0,1793 < 0,190).
41
Lampiran 3
Tabel Analisis Uji Normalitas Lilliefors Tes Akhir aktifitas olahraga
No Xi Zi luas kurva normal F(zi) S(zi) |F(zi)-S(zi)|
1 13,30 -1,84 0,4671 0,0329 0,0500 0,0171 2 13,50 -1,49 0,4319 0,0681 0,1500 0,0819 3 13,50 -1,49 0,4319 0,0681 0,1500 0,0819 4 14,00 -0,63 0,2357 0,2643 0,2500 0,0143 5 14,00 -0,63 0,2357 0,2643 0,2500 0,0143 6 14,10 -0,46 0,1772 0,3228 0,3500 0,0272 7 14,10 -0,46 0,1772 0,3228 0,3500 0,0272 8 14,15 -0,37 0,1443 0,3557 0,4500 0,0943 9 14,15 -0,37 0,1443 0,3557 0,4500 0,0943
10 14,30 -0,11 0,0438 0,4562 0,5500 0,0938 11 14,30 -0,11 0,0438 0,4562 0,5500 0,0938 12 14,35 -0,03 0,0120 0,4880 0,6000 0,1120 13 14,45 0,15 0,0596 0,5596 0,6500 0,0904 14 14,59 0,39 0,1517 0,6517 0,7000 0,0483 15 15,00 1,10 0,3643 0,8643 0,8000 0,0643 16 15,00 1,10 0,3643 0,8643 0,8000 0,0643 17 15,01 1,11 0,3665 0,8665 0,8500 0,0165 18 15,05 1,18 0,381 0,8810 0,9000 0,0190 19 15,15 1,35 0,4115 0,9115 0,95 0,0385 20 15,30 1,61 0,4463 0,9463 1.0000 0,0537
jumlah 287,30 Ltabel = 0,190 Lo= 0.1120 mean 14,37
SD 0,58
Dari data diatas diperoleh Lo= 0,1120 dan Ltabel = 0190. Dengan demikian
data sampel berasal dari distribusi normal karena Lo<Ltabel (0.1120 <
0,190).
42
Lampiran 4
Tabel Analisis Uji T tes awal dan tes akhir aktifitas olahraga ketika mensturasi dan sesudah menstruasi
No Atlet Test-awal (pre-test)
Test-akhir (post-test) D D2
1 Risa 15,00 14,30 0,7 0,49 2 Nora 15,30 14,45 0,85 0,72 3 Maryam 15,10 14,15 0,95 0,90 4 Helga 16,00 14,59 1,41 1,99 5 Ipep 17,00 15,01 1,99 3,96 6 Fauziah 17,00 15,00 2,00 4,00 7 Efriani 16,00 14,10 1,90 3,61 8 Ratih 17,00 15,05 1,95 3,80 9 Putri 17,10 15,00 2,10 4,41 10 Fitra 16,30 15,30 1,00 1,00 11 Niki 15,00 13,50 1,50 2,25 12 Adek 15,25 14,30 0,95 0,90 13 Wiwi 15,00 15,15 0,15 0,02 14 Vivi 15,30 14,35 0,95 0,90 15 Nadia 14,00 13,30 0,70 0,49 16 Rosa 14,10 13,50 0,60 0,36 17 Ani 15,10 14,00 1,10 1,21 18 Ayu 15,00 14,00 1,00 1,00 19 Mega 15,30 14,10 1,20 1,44 20 Via 15,30 14,15 1,15 1,32
jumlah 311,15 287,30 24,15 34,79 Mean 15,56 14,37
Skor tertinggi 17,10 15,30 Skor terendah 14,00 13,30
SD 0,92 0,58 Var 0,85 0,34
Modus 15 14,3 Median 15,30 14,30
43
Dari data diatas diketahui ttabel = 1,729
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan terdapat pengaruh menstruasi
terhadap aktifitas olahraga mahasiswi FIK UNP karena thitung > ttabel (9.23 >
1.729).
46
Pada Saat Menstruasi
Foto 1. Putri, mahasiswi yang melakukan aktifitas olahraga setelah tiga hari berhenti menstruasi
Foto 2. Helga, mahasiswi yang melakukan aktifitas olahraga setelah tiga hari berhenti menstruasi
47
Foto 3. Mega, mahasiswi yang melakukan aktifitas olahraga pada saat mengalami menstruasi hari ke dua
48
Setelah Menstruasi
Foto 1 . Ratih , mahasiswi yang melakukan aktifitas olahraga pada saat tiga hari setelah berhentinya menstruasi
Foto 2. Risa, mahasiswi yang melakukan aktifitas olahraga pada saat tiga hari setelah berhentinya menstruasi.