Post on 02-Jun-2018
8/10/2019 Makalah Palsy
1/16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cerebral palsy merupakan kelainan motorik yang banyak diketemukan pada
anak-anak. Di Klinik Tumbuh Kembang RSUD Dr.Soetomo pada periode 1988-1991
sekitar 1!8" adalah dengan #erebral palsy. $illiam %ittle yang pertama kali
mempublikasikan kelainan ini pada tahun 18&'! menyebutnya dengan istilah
(#erebral diplegia)! sebagai akibat dari prematuritas atau as*iksia neonatorium. +ada
,aktu itu kelainan ini dikenal sebagai penyakit dari %ittle. reud menyebut kelainan
ini dengan istilah (n*antil Cerebral +aralysis). Sedangkan Sir $illiam /sler adalah
yang pertama kali memperkenalkan istilah (#erebral palsy). 0ama lainnya adalah
(Stati# en#ephalopathies o* #hildhood).
ngka ke2adiannya sekitar 1-3 per 1444 anak laki-laki lebih banyak daripada
,anita. Sering terdapat pada anak pertama! mungkin karena anak pertama lebih
sering mengalami kesulitan pada ,aktu dilahirkan. ngka ke2adiannya lebih tinggi
pada bayi 55%R dan anak-anak kembar. Umur ibu sering lebih dari &4 tahun! lebih-
lebih pada multipara. ranky 6199&7 pada penelitiannya di RSU+ sanglah Denpasar!
mendapat bah,a umur 38!'" penderita #erebral palsy yang diteliti adalah laki-
laki!!3" anak pertama! ibu semua diba,ah '4 tahun! 8!3" berasal dari persalinan
spontan letak kepala dan 3" dari kehamilan #ukup bulan.
Dilihat dari skala diatas bila masalah tersebut tidak teratasi maka angka
mortalitas bayi akan meningkat. :umlah bayi yang #a#at akan meningkat dan tentu
sa2a akan mempengaruhi masa depan anak tersebut. Dampak lebih lan2ut suatu
negara akan kehilangan para penerus bangsa.
Untuk itu dalam makalah ini kelompok akan men2elaskan tentang #erebral
palsy beserta asuhan kepera,atannya dan diharapkan bisa membantu mahasis,a!
tenaga kesehatan dan masyarakat umum untuk lebih memahami tentang masalah
#erebral palsy.
8/10/2019 Makalah Palsy
2/16
1.3 Tujuan
1.'.1 Tu2uan Umum
;en2elaskan asuhan kepera,atan yang harus diberikan kepada anak dengan
gangguan #erebral palsy
1.'. Tu2uan Khusus
1. ;ahasis,a mampu memahami de*inisi dari Cerebral +alsy
. ;ahasis,a mampu memahami etiologi dari Cerebral +alsy
'. ;ahasis,a mampu memahami mani*estasi klinis dari Cerebral +alsy
&. ;ahasis,a mampu memahami pemeriksaan diagnosti# yang dibutuhkan
untuk Cerebral +alsy3. ;ahasis,a mampu memahami penatalaksanaan dari Cerebral +alsy
. ;ahasis,a mampu memahami komplikasi dari Cerebral +alsy
. ;ahasis,a mampu memahami prognosis dari Cerebral +alsy
8. ;ahasis,a mampu memahami pato*isiologi dari Cerebral +alsy
9. ;ahasis,a mampu memahami asuhan kepera,atan dari Cerebral +alsy
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini! diharapkan mahasis,a mampu memahami asuhan
kepera,atan pada anak dengan gangguan system sara* yaitu #erebral palsy! serta
mampu mengimplementasikannya dalam proses kepera,atan.
8/10/2019 Makalah Palsy
3/16
BAB 2
TINJAUAN PUSTAA
2.1 Def!n!"!
Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang ter2adi pada suatu
kurun ,aktu dalam perkembangan anak! mengenai sel-sel motorik di dalam susunan
sara* pusat! bersi*at kronik dan tidak progresi* akibat kelainan atau #a#at pada
2aringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. $alaupun lesi serebral bersi*at
statis dan tidak progresi*! tetapi perkembangan tanda-tanda neuron peri*er akan
berubah akibat maturasi serebral.
8/10/2019 Makalah Palsy
4/16
yang berbeda. Untuk menentukan penyebab C+! harus digali mengenai hal = bentuk
C+! ri,ayat kesehatan ibu dan anak! dan onset penyakit.
Di US! sekitar 14 ? 4 " disebabkan karena penyakit setelah lahir
6prosentase tersebut akan lebih tinggi pada negara-negara yang belum berkembang7.
C+ dapat 2uga merupakan hasil dari kerusakan otak pada bulan-bulan pertama atau
tahun-tahun pertama kehidupan yang merupakan sisa dari in*eksi otak! misalnya
meningitis bakteri atau en#hepalitis @irus! atau merupakan hasil dari trauma kepala
yang sering akibat ke#elakaan lalu lintas! 2atuh atau penganiayaan anak.
Sebab-sebab yang dapat menimbulkan C+ pada umulnnya se#ara kronologis
dapat dikelompokkan sebagai berikut =
+renatal =gangguan pertumbuhan otak
penyakit metabolisme
penyakit plasenta
penyakit ibu = toksemia gra@idarum! toksopiasmosis! rubella! si*ilis dan radiasi
0atal =
partus lama
trauma kelahiran dengan perdarahan subdural
prematuritas
penumbungan atau lilitan talipusat
atelektasis yang menetap
aspirasi isi lambung dan usus
sedasi berat pada ibu
+ost natal =
penyakit in*eksi = ense*alitis
lesi oleh trauma! seperti *raktur tengkorak
hiperbilirubinemiaAkernikterus
gangguan sirkulasi darah seperti emboliAtrombosis otak
8/10/2019 Makalah Palsy
5/16
5eberapa penelitian menyebutkan *aktor prenatal dan perinatal lebih berperan
daripada *aktor pas#anatal. Studi oleh 0elson dkk 61987 6dikutip dari 1'7
menyebutkan bayi dengan berat lahir rendah! as*iksia saat lahir! iskemi prenatal!
*aktor genetik! mal*ormasi kongenital! toksin! in*eksi intrauterin merupakan *aktor
penyebab #erebral palsy. aktor prenatal dimulai saat masa gestasi sampai saat lahir!
sedangkan *aktor perinatal yaitu segala *aktor yang menyebabkan #erebral palsy
mulai dari lahir sampai satu bulan kehidupan. Sedang1 *aktor pas#a natal mulai dari
bulan pertama kehidupan sampai tahun 6Bagberg dkk 1937! atau sampai 3 tahun
kehidupan 65lair dan Stanley! 1987! atau sampai 1 tahun 6+erlstein! Bod! 19&7
2.3 Man!fe"ta"! l!n!"
;ani*estasi klinik C+ bergantung pada lokalisasi dan luasnya 2aringan otak
yang mengalami kerusakan! apakah pada korteks serebri! ganglia basalis atau
serebelum. Dengan demikian se#ara klinik dapat dibedakan ' bentuk dasar gangguan
motorik pada C+! yaitu = spastisitas! atetosis dan ataksia.
a$ S%a"t!"!ta".
Spastisitas ter2adi terutama bila sistem piramidal yang mengalami kerusakan!
meliputi 34--3" kasus C+. Spastisitas ditandai dengan hipertoni! hiperre*leksi!
klonus! re*leks patologik positi*. Kelumpuhan yang ter2adi mungkin monoplegi!
diplegiAhemiplegi! triplegi atau tetraplegi. Kelumpuhan tidak hanya mengenai lengan
dan tungkai! tetapi 2uga otot-otot leher yang ber*ungsi menegakkan kepala.
5entuk kelumpuhan spastisitas tergantung pada letak dan besarnya kerusakan
yaitu =
o ;onoplegiaAmonoparesis = kelumpuhan ke empat anggota gerak !tetapi
salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya.
o BemiplegiaAhemiparesis = kelumpuhan lengan dan tungkai di pihak
yang sama
8/10/2019 Makalah Palsy
6/16
o DiplegiaAdiparesis = kelumpuhan ke empat anggota gerak tetapi
tungkai lebih hebat daripada lengan
o TetraplegiaAtetraparesis = kelumpuhan ke empat anggota gerak tetapi
lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai
&$ Atet#"!".
tetosis meliputi 3" kasus C+! merupakan gerakan-gerakan abnormal yang
timbul spontan dari lengan! tungkai atau leher yang ditandai dengan gerakan memutar
mengelilingi sumbu kranio-kaudal! gerakan bertambah bila dalam keadaan emosi.
Kerusakan terletak pada ganglia basalis dan disebabkan oleh as*iksi berat atau
jaundice.'$ Atak"!a.
5ayiAanak dengan ataksia menun2ukkan gangguan koordinasi! gangguan
keseimbangan dan adanya nistagmus. nak ber2alan dengan langkah lebar! terdapat
intentiontremor meliputi 3". %okalisasi lesi yakni di serebelum.
($ )!g!(!ta".
;erupakan bentuk #ampuran akibat kerusakan otak yang di*us. Di samping
ge2ala-ge2ala motorik! 2uga dapat disertai ge2ala-ge2ala bukan motorik! misalnya
gangguan perkembangan mental! retardasi pertumbuhan! ke2ang-ke2ang! gangguan
sensibilitas! pendengaran! bi#ara dan gangguan mata.
Gangguan pendengaran
Terdapat pada 3-14" anak dengan #erebral palsy. >angguan berupa kelainan
neurogen terutama persepsi nada tinggi! sehingga sulit menangkap kata kata. Terdapat
pada golongan koreo-atetosis.
Gangguan bicara
Disebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. >erakan yang
ter2adi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar mengontrol otot otot
tersebut sehingga anak sulit membentuk kata kata dan sering tampak berliur.
8/10/2019 Makalah Palsy
7/16
Gangguan mata
>angguan mata biasanya berupa strabismus kon@ergen dan kelainan re*raki.
+ada keadaan as*iksia yang berat dapat ter2adi katarak. Bampir 3" penderita
#erebral palsy menderita kelainan mata.
Kerusakan perilaku dan hubungan interpersonal
>e2ala lain yang 2uga bisa ditemukan pada C+=
- Ke#erdasan di ba,ah normal
- Keterbelakangan mental- Ke2angAepilepsi 6terutama pada tipe spastik7
- >angguan menghisap atau makan
- +erna*asan yang tidak teratur
- >angguan perkembangan kemampuan motorik 6misalnya menggapai sesuatu!
duduk! berguling! merangkak! ber2alan7
- >angguan berbi#ara 6disartria7
- >angguan penglihatan
- >angguan pendengaran
- Kontraktur persendian
- >erakan men2adi terbatas.
2.4 Pe*er!k"aan D!agn#"!"
a. +emeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis #erebral
palsy ditegakkan.
b.+ungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya
suatu proses degenerati*. +ada #erebral palsy CSS normal.
#.+emeriksaan EE> dilakuakan pada penderita ke2ang atau pada golongan
hemiparesis baik yang disertai ke2ang maupunyang tidak.
d.oto rontgen kepala.
8/10/2019 Makalah Palsy
8/16
e.+enilaian psikologis perlu diker2akan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan.
*.+emeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebab lain dari retardasi mental.
2.+ #*%l!ka"!
da anak #erebral palsy yang menderita komplikasi seperti=
17 Kontraktur yaitu sendi tidak dapat digerakkan atau ditekuk karena otot
memendek.
7 Skoliosis yaitu tulang belakang melengkung ke samping disebabkan karena
kelumpuhan hemiplegia.
'7 Dekubitus yaitu adanya suatu luka yang men2adi borok akibat mengalami
kelumpuhan menyeluruh! sehingga ia harus selalu berbaring di tempat tidur.&7 De*ormitas 6perubahan bentuk7 akibat adanya kontraktur.
37 >angguan mental. nak C+ tidak semua tergangu ke#erdasannya! mereka ada yang
memiliki kadar ke#erdasan pada tara* rata-rata! bahkan ada yang berada di atas rata-
rata. Komplikasi mental dapat ter2adi apabila yang bersangkutan diperlakukan se#ara
tidak ,a2ar.
2., Pen'ega-an
+en#egahan merupakan usaha yang terbaik. C+ dapat di#egah dengan 2alan
menghilangkan *aktor etiologik kerusakan 2aringan otak pada masa prenatal! natal dan
post natal. Sebagian daripadanya sudah dapat dihilangkan! tetapi masih banyak pula
yang sulit untuk dihindari. +renatal dan perinatal #are yang baik dapat menurunkan
insidens C+. Kernikterus yang disebabkan haemolyti# disease o* the ne, born dapat
di#egah dengan trans*usi tukar yang dini! rhesus in#ompatibility dapat di#egah
dengan pemberian hyperimmun anti D immunoglobulin pada ibu-ibu yang
mempunyai rhesus negati*. +en#egahan lain yang dapat dilakukan ialah tindakan yang
segera pada keadaan hipoglikemia! meningitis! status epilepsi dan lain-lain.
8/10/2019 Makalah Palsy
9/16
BAB III
ASUHAN EPE)AATAN
A. PEN/AJIAN
1.5iodata
%aki-laki lebih banyak dari pada ,anita.
Sering ter2adi pada anak pertama kesulitan pada ,aktu melahirkan.
Ke2adin lebih tinggi pada bayi 55%R dan kembar.
Umur ibu lebih dari &4 tahun! lebih-lebih pada multipara.
.Ri,ayat kesehatan.
Ri,ayat kesehaataan yang berhubungan dengan *a#tor prenatal! natal dan post
natal serta keadaan sekitar kelaahiran yang mempredisposisikan anoksia 2anin.
'.Keluhan dan mani*estasi klinik
/bser@asi adanya mani@estasi #erebral palsy! khususnya yang berhubungan
dengan pen#apaian perkembangan =
+erlambatan perkembangan motorik kasar
;ani*estasi umum! pelambatan pada semua pen#apaian motorik! meningkat
se2alan dengan pertumbuhan.
Tampilan motorik abnormal
+enggunaan tangan unilateral yang terlaalu dini! merangkaak asimetris
abnormal! berdiri atau ber2in2it! gerakan in@olunter atau tidak terkoordinasi!
menghisap buruk! kesulitan makaan! saria,an lidah menetap.
+erubahan tonus otot
+eningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasi*! postur opistotonik6lengkung punggung berlebihan7! merasa kaku dalam memegang atau
berpakaian! kesulitan dalam menggunakan popok! kaku atau tidak menekuk
pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke posisi duduk 6tanda a,al7.
+osture abnormal
8/10/2019 Makalah Palsy
10/16
;empertahankan agar pinggul lebih tinggi dari tubuh pada posisi telungkup!
menyilangkan ataau mengekstensikan kaki dengan telapak kaki plantar *leksi
pada posisi telentang! postur tidur dan istirahat in*antile menetap! lengan
abduksi pada bahu! siku *leksi! tangan mengepal.
bnormalitas re*leks
Re*leks in*antile primiti@e menetap 6re*lek leher tonik ada pada usia berapa
pun! tidak menetap diatas usia bulan7! Re*leks ;oro! plantar! dan
menggenggam menetaap atau hiperakti*! Bipere*leksia! klonus pergelangan
kaki dan re*lek meregang mun#ul pada banyak kelompok otot pada gerakan
pasi* #epat.
Kelainan penyerta 6bias ada! bisa 2uga tidak7.
+embela2aran dan penalaran subnormal 6retardasi mental pada kira-kira dua
pertiga indi@idu7.
B. PEME)ISAAN 0ISI
+emeriksaan *isik diperhatikan adanya spastisitas lenganAtungkai! gerakan
in@olunter! ataksia dan lain-lain. danya re*leks *isiologik seperti re*leks moro dan
toni# ne#k re*leF pada anak usia & bulan harus di#urigai adanya C+! demikian pula
gangguan penglihatan! pendengaran! bi#ara dan menelan! asimetri dari kelompok
otot-otot! kontraktur dan tungkai yang menyilang menyerupai gunting.
B. DIA/NSA EPE)AATAN
1. Resiko terhadap perubahan nutrisi = kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan dis*agia sekunder terhadap gangguan motorik mulut.
. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas.
'. Resiko terhadap #edera berhubungan dengan ketidak mampuan mengontrol
gerakan sekunder terhadap spastisitas.
&. Kerusakan komunikasi @erbal berhubungan dengaan kerusakaan kemampuan
untuk mengu#ap kata-kata yang berhubungan dengan keterlibatan otot-otot
*asial sekunder adanya rigiditas.
8/10/2019 Makalah Palsy
11/16
. INTE)ENSI )ASINAL DAN EALUASI
1. )e"!k# ter-a(a% %eru&a-an nutr!"! 5 kurang (ar! ke&utu-an tu&u-
&er-u&ungan (engan (!"fag!a "ekun(er ter-a(a% gangguan *#t#r!k *ulut.
Tujuan 5
nak berpartisipasi dalam akti@itas makan sesuai kemampuannya
nak mengkonsumsi 2umlah yang #ukup
Inter6en"! 5
5aringkan pasien dengan kepala tempat tidur '4-&3 dera2at! posisi duduk
dan menegakkan leherRA posisi ideal saat makan sehingga menurunkan resiko tersedak
%ibatkan dalam pemilihan makanan dan urutan makan yang dihidangkan
6dalam batasan diet dan nutrisi7
5erikan makanan semipadat dan #airan melalui sedotan untuk anak yang
berbaring pada posisi telungkup
RA men#egah aspirasi dan membuat makanAminum men2adi lebih mudah
5erikan makanan daan kudapaan tinggi kalori dan tinggi protein
RA memenuhi kebutuhan tubuh untuk metabolisme dan pertumbuhan
5eri makanan yang disukai anak
RA mendorong anak agar mau makan +erkaya makanan dengan suplemen nutrisi mis.susu bubuk atau suplemen
yang lain
RA memaksimalkan kualitas asupan makanan
+antau berat badan dan pertumbuhan
RA inter@ensi pemberian nutrisi tambahan dapat diimpementasikan bila
pertumbuhan mulai melambat dan berat badan menurun
%akukan higiene oral setiap & 2am dan setelah makan
E6alua"! 5
Klien mendapat masukan nutrisi yang #ukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolismenya.
2.)e"!k# t!ngg! keru"akan !ntegr!ta" kul!t &er-u&ungan (engan !*#&!l!ta".
8/10/2019 Makalah Palsy
12/16
Tujuan 5
Klien mempertahankan integritas kulit.
Inter6en"! 5
Ka2i kulit setiap 2am dan prn terhadap area tertekan! kemerahan dan
pu#at.
RA pengka2ian yang tepat dan lebih dini akan #epat pula penanganan
terbaik pada masalah yang ter2adi pada klien
Tempatkan anak pada permukaan yang mengurangi tekanan
RA men#egaah kerusakan 2aringan dan nekrosis karena tekanan
Ubah posisi dengan sering! ke#uali 2ika dikontraindikasikan
RA men#egah edema dependen dan merangsang sirkulasi
%indungi titik-titik tekanan 6misalnya = trikanter! sakrum! pergelangaan
kaki!bahu dan oksiput7 +ertahankan kebersihan kulit dan kulit dalam keadaan kering
5erikan #airan yang adekuat untuk hidrasi
5erikan masukan makanan dengan 2umlah protein dan karbohidrat yang
adekuat.
E6alua"! 5
Kulit klien tetap keadaan utuh! bersih dan kering
3. )e"!k# ter-a(a% 'e(era &er-u&ungan (engan ket!(ak *a*%uan *eng#ntr#l
gerakan "ekun(er ter-a(a% "%a"t!"!ta".
Tujuan 5
Klien tidak mengalami #edera *isik
Inter6en"! 5
5erikan lingkungan *isik yang aman =
5eri bantalan pada perabot. RA untuk perlindungan.
+asang pagar tempat tidur. RA untuk men#egah 2atuh.
Kuatkan perabot yang tidak li#in. RA untuk men#egah 2atuh.
Bindari lantai yang disemir dan permadani yang berantakan. RA untuk
men#egah 2atuh.
+ilih mainan yang sesuai dengan usia dan keterbatasan *isik. RA untuk
men#egah #edera.
Dorong istirahat yang #ukup. RA karena keletihan dapat meningkatkan
resiko #edera.
8/10/2019 Makalah Palsy
13/16
>unakan restrein bila anak berada dikursi atau kendaraan.
%akukan teknik yang benar untuk menggerakkan! memindahkan daan
memanipulasi bagian tubuh yang paralisis.
mplementasikan tindakan keamanan yang tepat untuk men#egah #edera
termal. RA terdapat kehilangan sensasi pada area yang sakit.
5erikan helm pelindung pada anak yang #enderung 2atuh dan dorong
untuk menggunakannya. RA men#egah #edera kepala.
5erikan obat anti epilepsi sesuai ketentuan. RA men#egah ke2ang.
E6alua"! 5
Keluarga memberikan lingkungan yang aman untuk anak. nak bebas dari #edera.
4. eru"akan k#*un!ka"! 6er&al &er-u&ungan (engaan keru"akaan
ke*a*%uan untuk *engu'a% kata7kata 8ang &er-u&ungan (engan
keterl!&atan #t#t7#t#t fa"!al "ekun(er a(an8a r!g!(!ta".
Tujuan 5
Klien melakukaan proses komunikasi dalam batas kerusakan.
Inter6en"! 5
5eri tahu ahli terapi ,i#ara dengan lebih diniRA sebelum anak mempela2ari kebiasaan komunikasi yang buruk.
5i#ara pada anak dengan perlahan
RA memberikan ,aktu padaa anak untuk memahami pembi#araan
>unakan artikel dan gambar
RA menguatkan bi#ara adaan mendorong pemahaman
>unakan teknik makan
RA membantu memudahkan bi#ara seperti menggunakan bibir! gigi dan
berbagai gerakan lidah.
2ari dan gunakan metode komunikasi non-@erbal 6mis.!bahasa isyarat7
untuk anak dengan disartria berat.
5antu keluarga mendapatkan alat elektronik untuk memudahkan
komunikasi non-@erbal 6mis.! mesin tik! mi#rokomputer dengan pengolah
suara7.
E6alua"! 5
8/10/2019 Makalah Palsy
14/16
nak mampu mengkomunikasikan kebutuhan pada pemberi pera,atan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 e"!*%ulan
Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang ter2adi pada suatu
kurun ,aktu dalam perkembangan anak! mengenai sel-sel motorik di dalam susunan
sara* pusat! bersi*at kronik dan tidak progresi* akibat kelainan atau #a#at pada
2aringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. $alaupun lesi serebral bersi*at
statis dan tidak progresi*! tetapi perkembangan tanda-tanda neuron peri*er akan
berubah akibat maturasi serebral.
8/10/2019 Makalah Palsy
15/16
adalah yang pertama kali memperkenalkan istilah #erebral palsy! sedangkan Sigmund
reud menyebutnya dengan istilah n*antile Cerebral +aralysis
3.2 Saran
Diharapkan dengan hadirnya makalah ini! mahasis,a maupun praktisi
kesehatan dapat lebih memahami asuhan kepera,atan pada anak dengan #erebral
palsy dan dapat mengimplementasikan dengan benar.
DA0TA) PUSTAA
Doengoes! ;arilynn E. 444. Ren#ana suhan Kepera,atan. :akarta = E>C
Carpenito! %ynda :uall. 6444.7. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.
6ter2emahan7. +enerbit buku Kedokteran E>C. :akarta.
%atie*! abdul dkk. 44. lmu kesehatan anak. :akarta = bagian ilmu kesahatan anak
*akultas kedokteran uni@ersitas ndonesia
8/10/2019 Makalah Palsy
16/16
http://nadhiefsblog.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-pada-
anak-dengan.html