Post on 21-Jan-2016
description
MAKALAH
GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI
DAN CARA MENGATASINYA
Disusun Oleh:
YESI KARTIKA (NIM. 201207130)
KELAS II.B
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “PSIKOLOGI MENSTRUASI DAN CARA MENGATASINYA”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian PSIKOLOGI MENSTRUASI atau yang lebih
khususnya membahas pengertian psikologi, menstruasi, dan macam-macam psikologi menstruasi
itu sendiri. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
psikologi menstruasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Bandar Lampung, 10 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................................... 2
D. Manfaat Makalah................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 3
A. Pengertian .............................................................................................................................. 3
B. Gangguan Haid dan Siklusnya .............................................................................................. 3
1. Kelainan Siklus Haid ....................................................................................................... 4
2. Kelainan Banyaknya Darah dan lamanya pendarahan...................................................... 4
3. Pendarahan Diluar Siklus Haid ........................................................................................ 5
4. Gangguan Lainnya ........................................................................................................... 5
C. Gangguan Psikologi Menstruasi ........................................................................................... 6
D. Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Menstruasi ................................................................. 7
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 9
Kesimpulan .................................................................................................................................. 9
Saran ............................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 11
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau
berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus istilah kebidanan, hal 116)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah periodik darah
dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.mestruasi di mulai saat
pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walau pun
mungkin faktor-faktor kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan
wanita untuk menstruasi di sebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan
seorang wanita. Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh
wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang
dikendalikan oleh interaksi hormon yg di keluarkan oleh hipotalamus, kelenjar bagian bawah
otak depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita
tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung telur untuk mulai
berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur di lepaskan kepada indung telur wanita mulai
bergerak menuju tuba falopii terus kerahim. Bila telur tidak di buahi oleh sperma pada saat
berhubungan intim(atau saat insmenasi buatan), lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus
dan mulai meluruh serta akan di keluarkan melalui vagina.periode pengeluaran darah,di sebut
sebagai periodik menstruasi (menstruasi atau haid), berlangsung 3 hingga 7 hari. Bila seorang
wanita menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan merupakan tanda (walau pun tidak
selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal
pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu di mengerti juga bagaimana
siklus menstruasi itu bekerja. Hal ini sangat penting dilakukan untuk membantu memprediksi
dan mengatasi gejala. Siklus menstruasi biasanya di mulai pada wanita berumur 12-15 tahun
(menarche) yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai
faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Kerja hormon –hormon ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon lobus
anterior hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut siklus
menstruasi. Pada umunya siklus menstruasi berlangsung sampai 28 hari. Siklus normal
berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita
selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung
pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi dan nutrisi wanita tersebut. Selama siklus
menstruasi, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki
siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari. Namun beberapa
wanita memiliki siklus tidak teratur dan hal ini bisa menjadi inikasi adanya masalah kesuburan.
Panjang siklus menstruasi di hitung dari hari pertama periode menstruasi. Hari dimana
pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari pertama kemudian di hihitung sampai
dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul “darah” menstruasi yaitu
desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah, dan darah. Fase siklus menstruasi, sebagai
berikut: hari pertama sampai hari ke empat sebagai fase menstruasi, hari ke lima dan hari ke
empat sebagai fase proliferasi dan hari ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase
sekresi (luteal).
Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke 5, estrogen
membantu lapisan uterus untuk mempersiapkan proses kehamilan sehingga lapisan uterus
untuk mempersiapkan kehamilan sehingga lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan
menebal. Sekitar hari ke 14, salah satu ovarium akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn
ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi, progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi,
gejala-gejala PMS mulai nampak. Sekitar hari ke 28, telur tidak di buahi oleh sperma, maka
hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron yang menurun yang menurun tersebut
menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi pendarahan yang biasa di sebut dengan
menstruasi. Pada tahap ini gejala PMS mulai menghilang. Hal ini menandai awal dari awal
dari suatu siklus yang baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam otak melepaskan hormon
yang di sebut Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam aliran darah sehingga membuat sel
sel tersebut tumbuh di dalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh
lebih cepat dari pada sel telur lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai
memproduksi hormon yang di sebut estrogen bekerja sama dengan hormon FSH membantu sel
telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi sinyal kepada rahim agar
mrmpersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga
menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma
setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan dari dalam otak yang di sebut
dengan Luteinizing Horman (LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu
terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi
tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel telur yang telah
di buahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan
pada akhirnya ‘’menanamkan diri’’ didalam rahim. kemudian, sel telur dan memproduksi
hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dapat dideteksi dengan tes kehamilan.
Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah
dilepaskan tersebut tidak di buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses
mentruasi berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian menstruasi ?
2. Apa saja gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?
3. Bagaimana gangguan psikologi menstruasi?
4. Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian menstruasi
2. Untuk mengetahui gangguan-gangguan haid dan siklusnya
3. Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi
4. Untuk mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi
D. Manfaat Makalah
Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi kami, makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi klinik untuk
memperoleh nilai tugas.
2. Bagi teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan bacaan terutama
tentang gangguan psikologis menstruasi.
3. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.
4. Bagi para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini dapat
memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada masa
menstruasi.
5. Bagi Ibu Hamil, dengan adanya penelitian ini diharapkan wanita mempunyai pengetahuan
yang baik mengenai psikologi menstruasi. Sehingga kemungkinan terjadinya gangguan
psikologi menstruasi dapat segera dihindari dan deteksi secara dini.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi dan Menstruasi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan
dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē
yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi
dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Haid (menstruasi) ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus di sertai
pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di ikuti darah sedikit dan
ada yang 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid tetap sesuai siklusnya. Jumlah darah
yang keluar kurang lebih 16 cc.
Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum
yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan yang lebih
parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi (prementural dysporic di sorder-
PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam, mulai dari gejala fisik, psikis, dan
psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang.
Haid atau menstruasi merupakan masalah yang serius bagi anak wanita dan terkadang bisa
menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang, pembengkakkan lutut, dan
perubahan emosi seperti emosi seperti: perubahan suasana hati, sedih, gelisah dan
kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada zaman dulu haid atau menstruasi di anggap
sebagai kutukan, sehingga tidak mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan
mewarnai sikap anak wanita itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik
seperti ini juga membawa akibat buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat anggapan
bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang
dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar
dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada
orang dewasa.
B. Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid
berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid
pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan siklus
2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan di luar haid
4. Gangguan lainnya
1. Kelainan siklus haid
a. Oligomenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.
b. Amenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 90 hari.
Amenore adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada
umumnya amenore di bedakan menjadi dua yaitu :
1) Amenore primer
Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah haid. Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih
sulit untuk di ketahui seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2) Amenore sekunder
adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi.
Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan
metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat juga amenore
yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa
laktasi dan sesudah menopause.
c. Polimenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21
hari. Pada poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari.
Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di
sebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi
pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium karena peradangan, dan endometriosis.
2. Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan
a. Hipermenorea (menoragia)
Perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada
bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang
dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri
(pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding
rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan
pemeriksaan terhadap kerokan (Chandranita, 2009).
b. Hipomenorea
Perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini
siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang
dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita
kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu (Chandranita, 2009).
3. Pendarahan Di luar Haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan ini
disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan
hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung telur ) dan rangsangan
estrogen dan progesterone dengan bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi,
bentuknya bercak dan terus menerus dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan
ini dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hormon tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang
rendah atau hormon estrogen yang tinggi.
4. Gangguan lainya
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya
luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan
prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan
terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri
disaat menstruasi (Robert & David, 2004: Nur, 2010).
Hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan
Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea
primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat.
a. Dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi
pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya
hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan
gangguan ini akan berkurang (Kasdu, 2005).
b. Dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan
dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar
kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan
disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis,
fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam
perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).
C. Gangguan Psikologi Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik
maupun dari segi psikologi. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan
tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu:
1. Kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap
menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta
berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja
wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak
dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3. Emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk
menangis karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada masa
menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.
4. Hilangnya kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri
sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan merasa takut
gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan yang sering di alami
adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit pinggang, dan pusing.
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami
gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.
D. Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan
melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya
dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor
ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks
karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat
sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya
gangguan fisiologis.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan
kompres air hangat pada bagian perut.
4. Memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu
mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa
tersinggung dan jengkel.
5. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik
maupun dasi segi psikologi. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan
tergangguanya aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid
berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid
pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan siklus
2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan di luar haid
4. Gangguan lainnya.
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik
maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan
tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1. Kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi.
2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
3. Emosi meninggi.
4. Hilangnya kepercayaan diri
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.
Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien mengatasi
gangguan psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:
1) Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2) Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks
karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat
sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya
gangguan fisiologis.
3) Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan
kompres air hangat pada bagian perut.
4) Memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu
mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa
tersinggung dan jengkel.
5) Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
B. Saran
Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat
membantu klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi dengan
cara memberikan konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologi di
alami oleh seorang wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta.
Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta : PP IBI,
Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayan Kebidanan.Yogyakarta : Fitra
Maya.
http://sitihaj4.blogspot.com/2013/05/makalah-gangguan-psikologi-menstruasi.html
(Diakses Tanggal, 02 Desember 2013 ; 08:50 wib)
Kasus :
Chika 21 tahun belum menikah,bekerja sebagai karyawan Bank BNI, mengaku setiap mendapat haid selalu merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan perasaannya sangat sensitif. Meskipun nyeri perut yang di rasakan chika tidak terlalu hebat, namun dia merasa sangat terganggu dengan menstruasinya dia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Tugas kita sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan membantu klien kita dalam mengatasi
masalahnya dengan memberikan konseling :
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi
atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena
antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi
hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan
fisiologis.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres
air hangat pada bagian perut atau kita bisa memberikan obat analgetik untuk mengurangi nyeri
perut klien.
4. Memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu
mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa
tersinggung dan jengkel.