lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

32
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MENSTRUASI Disusun Oleh: Kiki Agustiana P14720213103 Mega Manunggal DP P17420213104 Mudriah P17420213105 Nailus Khoirin N P17420213106 IIC KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2015

Transcript of lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Page 1: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN MENSTRUASI

Disusun Oleh:

Kiki Agustiana P14720213103

Mega Manunggal DP P17420213104

Mudriah P17420213105

Nailus Khoirin N P17420213106

IIC

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2015

Page 2: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan

lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap

bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah

waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.

Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,

bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama.

Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu

sama.

Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom

bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat

mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar

rumah.

Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea,

hipermenorea, hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya

yang sering dialami oleh para perempuan.

Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian

besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid

dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah

yang sering dialami oleh setiap perempuan ini.

Page 3: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian menstruasi?

2. Bagaimana terjadinya siklus menstruasi?

3. Apa saja gangguan yang terjadi pada menstruasi?

4. Apa saja penyebab dari gangguan menstruasi dan cara penanganannya?

5. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

menstruasi?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian menstruasi

2. Mengetahui terjadinya siklus mesntruasi

3. Mengetahui gangguan yang terjadi pada menstruasi

4. Mengetahui penyebab dari gangguan menstruasi dan cara penanganannya

5. Mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

menstruasi

Page 4: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. GANGGUAN MENSTRUASI

1. DEFINISI

Haid adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan darah

uterus melalui liang kelamin wanita atau vagina. Keluarnya cairan yang

mengandung darah ini terjadi pada wanita yang sudah memasuki usia

subur dan yang sedang tidak hamil. Peristiwa ini dimulai dengan adanya

pengeluaran selaput lendir rahim di bagian dalam rahim atau

endometrium. Haid adalah darah yang keluar dari uterus perempuan sehat

lamanya 3-6 hari dengan satu siklus normal 21-35 hari yang terjadi akibat

penurunan kadar progesteron, siklus haid yang berovulasi. (Baziad, 2008)

Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal :

panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid (Manuaba, 2008).

2. SIKLUS MENSTRUASI

Dalam buku Ilmu Kebidanan Prawirohardjo (2006), menyebutkan

bahwa siklus haid terdiri dari:

Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan

mulainya haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung

sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat

sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara

21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi

variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita  tetapi juga pada

wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar jarak antara

siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan

Page 5: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

sesaat sebelum menopause. Lama haid biasanya antara 3 – 5 hari, ada

yang 1 – 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang  7 – 8 hari.

Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua

darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi.

3. JENIS-JENIS GANGGUAN HAID

Menurut Prawirodihardjo (2006), jenis-jenis gangguan menstruasi terdiri

dari:

a. Hipermenore (Menorraghia)

Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal

(lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu

menstruasi.

b. Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)

Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang

dari biasanya. Lama perdarahan : Secara normal haid sudah terhenti

dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi

selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.

Page 6: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

c. Polimenorea (Epimenoragia)

Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21

hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari

biasa.

d. Oligomenorrhoe

Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih

dari 35 hari

e. Amenore

Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.

f. Metroragia

Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya

dengan haid

g. Pra Menstruasi Syndrom

Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan

sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan

hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre

menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. PMS merupakan

sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2

sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah

menstruasi dimulai.

h. Dismenore

Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita

dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore

sampai sekarang belum jelas.

Page 7: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

i. Mastodinia atau Mastalgia

Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid

4. KLASIFIKASI

Menurut Bobak 2005 klasifikasi gangguan menstruasi terdiri dari :

a. Amenorea

1) Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai

umur 18 tahun.

2) Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau

pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3

bulan.

b. Metroragia

1) Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus,

kehamilan ektopik.

2) Metroragia diluar kehamilan.

3) Adanya DUB (Disfungsional Uterus Bleeding), yaitu perdarahan

yang terjadi dari endometrium proliferatif sebagai akibat

anovulasi bila tidak ada penyakit organik (Hacker, edisi 2, 2001).

c. Dismenorea

1) Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun

fungsional), adalah nyeri     haid yang terjadi sejak menarche dan

tidak terdapat kelainan pada alat kandungan. Karakteristik

dismenorea primer, yaitu:

a) Sering ditemukan pada usia muda.

Page 8: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

b) Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.

c) Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan

sering disertai mual, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri

kepala.

d) Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari

pertama atau kedua haid.

e) Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan

ginekologis.

f) Cepat memberikan respon terhadap pengobatan

medikamentosa.

2) Dismenorea Sekunder, terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak

mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma

submucosa, polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri

fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR,

tumor ovarium. (Bobak, 2005)

5. ETIOLOGI

a. Fungsi hormon terganggu

Menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak,

tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim

sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem

pengaturan ini terganggu, otomatis siklus menstruasi pun akan

terganggu.

b. Masalah kelenjar tiroid

Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi

penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi

Page 9: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun terlalu

rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal tubuh ikut terganggu.

c. Kelainan sistemik wanita yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus

Hal ini bisa mempengaruhi siklus menstruasinya karena sistem

metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik. Atau

penderita penyakit diabetes, juga akan memengaruhi sistem

metabolisme sehingga siklus menstruasinya pun tak teratur

d. Management stres yang tidak baik

Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem

metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, perempuan

menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan,

sehingga metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu,

siklus menstruasi pun ikut terganggu.

e. Hormon prolaktin (hormon menyusui) yang berlebihan pada wanita

menyusui

 Hormon prolaktin ini sering kali membuat wanita tak kunjung

menstruasi karena memang hormon ini menekan tingkat kesuburan

wanita. Pada kasus ini tak masalah, justru sangat baik untuk

memberikan kesempatan pada wanita guna memelihara organ

reproduksinya. Sebaliknya, jika tidak sedang menyusui, hormon

prolaktin juga bisa tinggi, biasanya disebabkan kelainan pada kelenjar

hipofisis yang terletak di dalam kepala. (Baziad, 2008)

Page 10: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

6. PATOFISIOLOGI

Menurut Elisabeth J. Corwin (2008), patofisiologi dari gangguan

menstruasi yaitu ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan

hormone dalam tubuh Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi

Gonadotropin releasing hormon (GnRH), yang menstimulasi pituitary agar

melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH). Hal ini pada gilirannya

menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan

siklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi.

Perkembangan folikel menghasilkan esterogen yang berfungsi

menstimulasi endometrium agar berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan

kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah kehilangan ovum akan

berkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akan mensekresi

progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi endometrium untuk

berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah

menstruasi. Menstruasi berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai

akibat dari penurunan kadar esterogen dan progesteron akibat involusi

korpus luteum.

Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah

menstruasi awal yang disebabkan oleh HPO axis yang belum matang.

Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa kondisi patologis. Pada siklus

anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya stimulasi dari

FSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi.

Akibatnya tidak ada korpus luteum yang terbentuk dan tidak ada

progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat,

ketika folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan

mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung

Page 11: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

dengan pendarahan yang normal, namun ketidakstabilan poliferasi

endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.

7. MANIFESTASI KLINIK

Manifestasi klinik gangguan menstruasi menurut Baziad 2008:

a. Nyeri

Merupakan tanda khas yang paling sering ditemukan pada dismenore,

selain itu nyeri juga sering menyertai pada gangguan mastodinia

b. Kelemahan

Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: hipermenorea, PMS,

dismenorea.

c. Pusing

Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: hipermenorea, amenorea.

d. Muntah

Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: dismenorea,

hipermenorea.

e. Spotting(bercak)

Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: Hipomenorea, metroragia.

f. Kram perut

Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: hipermenorea,

dismenorea.

8. TERAPI

Page 12: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Menurut Baziad 2008 terapi gangguan menstruasi adalah:

a. Hormonal

Pemberian terapi hormonal tujunnya untuk menekan ovulasi.

Biasanya diberikan dalam bentuk pil KB yang mengandung hormone

progesterone tinggi contoh MPA 10 mg/hari, didrogesteron 10

mg/hari, metiltestosteron 5 mg sehari diberikan secara sublingual.

Terapi hormonal biasanya diberikan pada orang yang mengalami

gangguan menstruasi seperti: hypermenorea, olygomenorrhoe, PMS,

mastodinia atau mastalgia, dismenorea, polimenorea, amenorea.

b. Medikamentosa

1) Pemberian obat analgetik, contoh obat:asam mefenamat yang

digunakan pada gangguan dismenorea, PMS.

2) Aspirin, naproksen, indometasin digunakan pada gangguan

menstruasi seperti PMS.

3) Dopamine, bromocriptine atau cabergoline, agois dopamine yang

menghasilkan penurunan konsentrasi prolactin dan kembalinya

menstruasi.

4) Suplemen zat besi untuk mencegah anemia untuk gangguan

menstuasi polimenorea.

c. Diet

Diet harian : Makan makanan dalam porsi kecil,batasi konsumsi gula,

garam, alkohol, nikotin, pemberian vit B6, calsium, magnesium,

melakukan olahraga dan aktivitas lainnya, diet ini biasanya digunakan

untuk gangguan menstruasi PMS, oligomenorrhoe.

Page 13: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

9. KOMPLIKASI

Komplikasi yang paling ditakuti terjadi pada gangguan menstruasi adalah:

infertilitas, karena ketidakseimbangan hormone reproduksi (estrogen dan

progresteron) yang dikeluarkan menyebabkan kesuburan wanita terganggu.

Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat

mengganggu kompartemen IV, selain itu muncul gejala lain akibat

insufisiensi hormone seperti osteoporosis. (Baziad, 2008)

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

Pengkajian menurut reeder (2014) dan Bobak (2005)

Page 14: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Wanita yang mengalami masalah gangguan menstruasi perlu dikaji

untuk mendapatkan riwayat menstruasi seperti periode menstruasi, jumlah

perdarahan, kebutuhan pembalut, berapa hari perdarahan berlangsung,

adakah nyeri, kram, atau gejala ketidaknyamanan lainnya.

Selain mengkaji riwayat menstruasi, alat kontrasepsi seperti jenis

kontrasepsi yang digunakan sebelumnya (misal menggunakan KB oral,

suntik), seksual, obstetric (riwayat kehamilan, melahirkan dan apakah

pernah mengalami keguguran) juga perlu dikaji. Perawat harus mengenali

persepsi wanita tentang kondisinya, pengaruh etnik dan budaya,

pengalaman dengan tenaga kesehatan lain, gaya hidup dan pola koping.

Jumlah nyeri yang dialami dan efeknya pada aktivitas sehari-hari, obat-

obatan dirumah, dan resep untuk meredakan rasa tidak nyaman, dicatat.

Suatu catatan gejala, yang memut rincian catatan gejala emosi, periaku,

fisik, diet, pola latihan dan pola istirahat, merupakan alat diagnostic yang

bermanfaat

2. MASALAH KEPERAWATAN

Menurut Bobak (2005), masalah keperawatan yang mungkin muncul pada

pasien dengan gangguan menstruasi yaitu:

Page 15: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

a. Nyeri berhubungan dengan gangguan menstruasi

b. Risiko tinggi gangguan citra tubuh berhubungan dengan gangguan

menstruasi

c. Risiko tinggi terhadap harga diri rendah berhubungan dengan

ketidakmampuan untuk mengandung, persepsi orang lain tentang rasa

tidak nyamannya

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan diri, terapi yang

tersedia untuk mengatasi gangguan tersebut

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana keperawatan

Page 16: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Intervensi

Nyeri akut berhubungan

dengan:

Agen injuri (biologi, kimia,

fisik, psikologis), kerusakan

jaringan

DS:

- Laporan secara verbal

DO:

- Posisi untuk menahan

nyeri

- Tingkah laku berhati-hati

- Gangguan tidur (mata

sayu, tampak capek, sulit

atau gerakan kacau,

menyeringai)

- Terfokus pada diri sendiri

- Fokus menyempit

(penurunan persepsi

waktu, kerusakan proses

berpikir, penurunan

interaksi dengan orang

dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi,

contoh : jalan-jalan,

menemui orang lain

dan/atau aktivitas,

NOC :

Pain Level,

pain control,

comfort level

Setelah dilakukan

tinfakan keperawatan

selama …. Pasien tidak

mengalami nyeri, dengan

kriteria hasil:

Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab

nyeri, mampu

menggunakan tehnik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri,

mencari bantuan)

Melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan

menggunakan

manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas,

frekuensi dan tanda

nyeri)

Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri

berkurang

NIC :

Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

Bantu pasien dan keluarga untuk

mencari dan menemukan

dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

ruangan, pencahayaan dan

kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi

Ajarkan tentang teknik non

farmakologi: napas dala,

relaksasi, distraksi, kompres

hangat/ dingin

Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri: ……...

Tingkatkan istirahat

Berikan informasi tentang nyeri

seperti penyebab nyeri, berapa

lama nyeri akan berkurang dan

Page 17: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti

diaphoresis, perubahan

tekanan darah, perubahan

nafas, nadi dan dilatasi

pupil)

- Perubahan autonomic

dalam tonus otot

(mungkin dalam rentang

dari lemah ke kaku)

- Tingkah laku ekspresif

(contoh : gelisah,

merintih, menangis,

waspada, iritabel, nafas

panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu

makan dan minum

Tanda vital dalam

rentang normal

Tidak mengalami

gangguan tidur

antisipasi ketidaknyamanan dari

prosedur

Monitor vital sign sebelum dan

sesudah pemberian analgesik

pertama kali

Rencana keperawatan

Page 18: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Intervensi

Gangguan citra tubuh

berhubungan dengan:

Biofisika (penyakit kronis),

kognitif/persepsi (nyeri

kronis), kultural/spiritual,

penyakit, krisis situasional,

trauma/injury, pengobatan

(pembedahan, kemoterapi,

radiasi)

DS:

- Depersonalisasi bagian

tubuh

- Perasaan negatif tentang

tubuh

- Secara verbal menyatakan

perubahan gaya hidup

DO :

- Perubahan aktual struktur

dan fungsi tubuh

- Kehilangan bagian tubuh

- Bagian tubuh tidak

berfungsi

NOC:

Body image

Self esteem

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama …. gangguan

body image

pasien teratasi dengan

kriteria hasil:

Body image positif

Mampu

mengidentifikasi

kekuatan personal

Mendiskripsikan

secara faktual

perubahan fungsi

tubuh

Mempertahankan

interaksi sosial

NIC :

Body image enhancement

- Kaji secara verbal dan

nonverbal respon klien

terhadap tubuhnya

- Monitor frekuensi

mengkritik dirinya

- Jelaskan tentang pengobatan,

perawatan, kemajuan dan

prognosis penyakit

- Dorong klien

mengungkapkan

perasaannya

- Identifikasi arti pengurangan

melalui pemakaian alat bantu

- Fasilitasi kontak dengan

individu lain dalam

kelompok kecil

Rencana keperawatan

Page 19: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Intervensi

HARGA DIRI RENDAH

SITUASIONAL

Definisi: berkembangnya persepsi

negatif terhadap harga diri dalam

berespon terhadap sesuatu saat

ini

(spesifik)

Batasan karakteristik :

- Tantangan laporan situsi

sekarang tentang pengungkapan

untuk harga diri

- Pengungkapan diri yang negatif

- Bimbang/perilaku tidak asertif

- Evaluasi diri sebagai tidak

mampu menangani

situasi/kejadian

Faktor yang berhubungan :

- Perubahan perkembangan

- Gangguan gambaran diri

- Kerusakan/gangguan fungsi

- Kehilangan

- Perubahan peran osial

- Kurangnya

pengakuan/penghargaan

- Perilaku yang tidak konsisten

dengan nilai

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama

.......x24 jam harga

diri pasien akan

meningkat

dengan indikator:

a. Verbalisasi

penerimaan diri

b. Penerimaan

keterbatasan diri

c. Tingkat percaya diri

naik

d. Menerima kritik

yang membangun

e. Berpartisipasi

dalam hubungan

sosial dengan sifat

terbuka

f. Mampu

mempertahankan

postur tubuh yang

tegak

TINGKATKAN HARGA DIRI

1. Observasi perilaku klien

2. Monitor pernyataan klien

tentang kritik diri

3. Eksplorasi klien terhadap kritik

diri

4. Dorong klien untuk

mengungkapkan

Perasaannya

5. eksplorasi keberhasilan yang

pernah dicapai klien

6. berikan reward positif terhadap

keberhsilan dan kelebihan

klien

7. yakinkan klien bahwa klien

mampu

menghadapi situsi apapun

8. evaluasi bersama klien

perilaku yang dulu dan

sekarang

9. bantu klien untuk menyusun

tujuan hidup yang realistik

10. fasilitasi lingkungan dan

aktivitas yang dapat

meningkatkan harga diri

11. libatkan klien dalam kegiatan

12. anjurkan keluarga untuk

Page 20: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

- Kegagalan memberikan

dorongan/dukungan pada klien

13. kolaborasi denga tim medis

dalam pemberian medikasi.

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Intervensi

Kurang Pengetahuan

Berhubungan dengan :

keterbatasan kognitif,

interpretasi terhadap informasi

yang salah, kurangnya

keinginan untuk mencari

informasi, tidak mengetahui

sumber-sumber informasi.

DS: Menyatakan secara verbal

adanya masalah

DO: ketidakakuratan mengikuti

instruksi, perilaku tidak

sesuai

NOC:

❖ Kowlwdge : disease

process

❖ Kowledge : health

Behavior

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama …. pasien

menunjukkan

pengetahuan tentang

proses penyakit dengan

kriteria hasil:

❖Pasien dan keluarga

menyatakan

pemahaman tentang

penyakit, kondisi,

prognosis dan

program pengobatan

NIC :

● Kaji tingkat pengetahuan

pasien dan keluarga

● Jelaskan patofisiologi dari

penyakit dan bagaimana hal ini

berhubungan dengan anatomi

dan fisiologi, dengan cara

yang tepat.

● Gambarkan tanda dan gejala

yang biasa muncul pada

penyakit, dengan cara yang

tepat

● Gambarkan proses penyakit,

dengan cara yang tepat

● Identifikasi kemungkinan

penyebab, dengan cara yang

tepat

● Sediakan informasi pada

Page 21: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

❖Pasien dan keluarga

mampu melaksanakan

prosedur yang

dijelaskan secara

benar

❖Pasien dan keluarga

mampu menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan perawat/tim

kesehatan lainnya

pasien tentang kondisi, dengan

cara yang tepat

● Sediakan bagi keluarga

informasi tentang kemajuan

pasien dengan cara yang tepat

● Diskusikan pilihan terapi atau

penanganan

● Dukung pasien untuk

mengeksplorasi atau

mendapatkan second opinion

dengan cara yang tepat atau

diindikasikan

● Eksplorasi kemungkinan

sumber atau dukungan, dengan

cara yang tepat

4. EVALUASI

Gangguan yang dikaitkan dengan menstruasi merusak kualitaas hidup

wanita yang terkena dan keluarga mereka. Pengkajian bulanan akan

memungkinkan suatu evaluasi dasar dan revisi lebih jauh rencana asuhan

Page 22: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

keperawatan. Apabila wanita melaporkan suatu kemajuan dalam kualitas

hidupnya, keterampilan perawatan diri, konsep diri yang positif serta citra

tubuh, maka dapat dikatakan bahwa perawatan yang diberikan efektif.

(Bobak, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Baziad, Ali. 2008. Endokrinologi Ginekologi Edisi 3. Jakarta: KSERI.

Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Page 23: lp-gangguan-menstruasi (1) (FIX).doc

Corwin, Elisabeth, J. 2008. Buku Saku Pathofisiologi. Jakarta: EGC.

Manuaba, Chandranita, dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi dan

Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.

Prawirodharjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirodharjo.

Reeder, Sharon, J. 2014. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi,

dan Keluarga Edisi 18. Jakarta: EGC.