Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

of 14 /14
GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI SERTA CARA MENGATASINYA Disusun oleh : Adelia Wirmasari Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 2013

Embed Size (px)

description

makalah gangguan psikologis pada masa menstruasi serta cara mengatasinya

Transcript of Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

  • GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI SERTA CARA

    MENGATASINYA

    Disusun oleh :

    Adelia Wirmasari

    Akademi Kebidanan Adila

    Bandar Lampung

    2013

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya

    saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada

    dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah

    ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

    penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya

    makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

    Bandar lampung, 27 Desember 2013

    penulis

  • DAFTAR ISI

    Kata Pengantar. 1

    Daftar Isi.................................. 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang......................................................................................... ......... 3

    1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 6

    1.3 Tujuan Masalah................................................................................................. 6

    1.4 Manfaat Makalah.............................................................................................. 6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian ......................................................................................................... 7

    2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya.......................................................................... 8

    2.2.1 Kelainan Siklus Haid.......................................................................... 8

    2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan lamanya pendarahan....................... 9

    2.2.3 Pendarahan Diluar Siklus Haid........................................................ 10

    2.2.4 Gangguan Lainnya........................................................................... 10

    2.3 Gangguan Psikologi Menstruasi.................................................................... 11

    2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi........................................ 12

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Saran............................................. 14

    3.2Kesimpulan.............. 15

    DAFTAR PUSTAKA

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau berdaur

    teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus istilah kebidanan, hal 116)

    Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah periodik darah dan sel sel

    tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.mestruasi di mulai saat pubertas dan

    menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walau pun mungkin faktor-faktor

    kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi di sebut

    menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Menstruasi merupakan

    bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini

    melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yg di keluarkan oleh hipotalamus,

    kelenjar bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.

    Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut

    hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung telur untuk mulai berkembang. Tak

    lama kemudian, sebuah telur di lepaskan kepada indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopii

    terus kerahim. Bila telur tidak di buahi oleh sperma pada saat berhubungan intim(atau saat insmenasi

    buatan), lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai meluruh serta akan di keluarkan

    melalui vagina.periode pengeluaran darah,di sebut sebagai periodik menstruasi ( menstruasi atau haid),

    berlangsung 3 hingga 7 hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan

    merupakan tanda (walau pun tidak selalu ) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan

    siklus bulanan yang normal pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu di mengerti

    juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal ini sangat penting dilakukan untuk membantu

    memprediksi dan mengatasi gejala. Siklus menstruasi biasanya di mulai pada wanita berumur 12-

    15tahun (menarche) yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai

    faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Kerja

    hormon hormon ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon lobus anterior

    hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut siklus menstruasi.pada umunya

    siklus menstruasi berlangsung sampai 28hari.Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari.

    Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan

    bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi dan nutrisi

    wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

    Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari

    dan hanya 10-15%yang memiliki panjang siklus 28 hari. Namun beberapa wanita memiliki siklus tidak

    teratur dan hal ini bisa menjadi inikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi di hitung

    dari hari pertama periode menstruasi.Hari dimana pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari

  • pertama kemudian di hihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi

    bulan berikutnya dimulai.

    Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul darah menstruasi yaitu desquamasi

    endometrium, serpihan pembuluh darah , dan darah. Fase siklus menstruasi, sebagai berikut : hari

    pertama sampai hari ke empat sebagai fase menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase

    proliferasi dan hari ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase sekresi (luteal).

    Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke 5,estrogen membantu

    lapisan uterus untuk mempersiapkan proses kehamilan sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan

    kehamilan sehingga lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah

    satu ovarium akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi,

    progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi, gejala- gejala PMS mulai nampak. Sekitar hari ke

    28, telur tidak di buahi oleh sperma, maka hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron

    yang menurun yang menurun tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi

    pendarahan yang biasa di sebut dengan menstruasi. Pada tahap ini gejala PMS mulai menghilang. Hal ini

    menandai awal dari awal dari suatu siklus yang baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.

    Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam otak melepaskan hormon yang di sebut

    Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam aliran darah sehingga membuat sel sel tersebut tumbuh di

    dalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel telur

    lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang di sebut estrogen

    bekerja sama dengan hormon FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian

    memberi sinyal kepada rahim agar mrmpersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon

    estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan

    hidup sperma setelah berhubungan intim.

    Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan dari dalam otak yang di sebut dengan

    Luteinizing Horman (LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel

    telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi tersebut, maka sel telur tersebut

    memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel telur yang telah di buahi memerlukan beberapa hari

    untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya menanamkan diri didalam

    rahim. kemudian, sel telur dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dapat

    dideteksi dengan tes kehamilan. Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika

    sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak di buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya

    proses mentruasi berikutnya.

  • 1.2 Rumusan Masalah

    1.Apakah pengertian menstruasi ?

    2.Apa saja gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?

    3. Bagaimana gangguan psikologi menstruasi?

    4.Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi?

    1.3 Tujuan Masalah

    1. Untuk mengetahui pengertian menstruasi

    2. Untuk mengetahui gangguan gangguan haid dan siklusnya

    3. Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi

    4.Untuk mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi

    1.4 Manfaat Makalah

    Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :

    1.Bagi Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi klinik untuk memperoleh

    nilai tugas.

    2.Bagi teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan bacaan terutama tentang

    gangguan psikologis menstruasi.

    3.Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.

    4.Bagi para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini dapat

    memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada masa menstruasi.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian

    Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus di sertai pelepasan endometrium. Lama haid

    biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di ikuti darah sedikit sedikit dan ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita

    biasa nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16 cc.

    Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum yang

    terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau yang

    sering di sebut disforia pramenstruasi( prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa

    bermacam-macam, mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang saat

    menstruasi datang.

    Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan terkadang bisa

    menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang, pembengkakkan lutut, dan

    perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan

    menangis tanpa sebab jelas. Pada zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga

    tidak mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita itu. Lagi pula

    mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti ini juga membawa akibat buruk pada setiap

    anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.

    Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang dari 400 kali

    terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar dari menstruasi

    seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.

    2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya

    Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.

    Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan

    menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.

    Gangguan haid dapat di golongkan antara lain

    1. Kelainan siklus

    2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan

    3. Pendarahan di luar haid

    4. Gangguan lainnya

  • 2.2.1 kelainan siklus haid

    1. Oligomenore

    Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.

    2. Amenore

    Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore

    adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya

    amenore di bedakan menjadi dua yaitu :

    1) Amenore primer

    Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah haid.

    Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui

    seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.

    2). Amenore sekunder

    adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi. Amenore

    sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan metabolisme, keganasan, penyakit

    infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa

    sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.

    3. Polimenore

    Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada

    poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih

    sama atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal yang

    mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium

    karena peradangan, dan endometriosis.

    2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan

    1. Hipermenorea (menoragia)

    perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk

    gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup

    banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip

  • endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat

    ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan (Chandranita,

    2009)

    2. Hipomenorea

    perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini siklus

    menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan

    relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau

    wanita dengan penyakit tertentu (Chandranita, 2009).

    2.2.3 Pendarahan Di luar Haid

    Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan ini disebabkan

    oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi

    gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung telur ) dan rangsangan estrogen dan

    progesterone dengan bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan terus

    menerus dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak

    seimbangan hormon tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen yang

    tinggi.

    2.2.4 Gangguan lainya

    Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa

    menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin

    sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram

    pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi

    (Robert&David,2004;Nur,2010).

    hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri dari

    primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 % diantaranya

    mengalami nyeri yang hebat.

    a) dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama

    dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih

    stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang

    (Kasdu,2005).

    b) dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan

    dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan,

  • kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab

    dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan

    tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon.

    Kondisi demikian (Kasdu,2005).

    2.3 Gangguan Psikologis Menstruasi

    Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi

    psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari

    wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat

    menstruasi yaitu

    1. kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi.

    Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak

    segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.

    2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan

    merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja wanita akan terbatas

    dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas

    olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.

    3. emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis karena

    hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada masa menstruasi. Pada masa ini anak

    wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.

    4. hilangnya kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri sendiri, tetapi

    pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan merasa takut gagal karena daya tahan

    tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit

    perut, sakit pinggang, dan pusing.

    5. Merasa gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan

    atau masala susah tidur atau insomnia.

    2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi

    Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan

    konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan

    tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut:

    1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau

    normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.

    2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara

    tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja

    dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

  • 3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung,

    seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian

    perut.

    4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu

    mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung

    dan jengkel.

    4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut

    dalam menghadapi masa menstruasi.

  • BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi

    psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitas

    dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.

    Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.

    Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan

    menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.

    Gangguan haid dapat di golongkan antara lain

    1. Kelainan siklus

    2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan

    3. Pendarahan di luar haid

    4. Gangguan lainnya.

    Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi

    segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-

    aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada

    saat menstruasi yaitu :

    1. kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi.

    2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.

    3. emosi meninggi.

    4. hilangnya kepercayaan diri

    5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.

    Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien mengatasi gangguan

    psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:

    1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau

    normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.

    2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara

    tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja

    dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

  • 3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung,

    seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian

    perut.

    4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu

    mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung

    dan jengkel.

    4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut

    dalam menghadapi masa menstruasi.

    3.2 Saran

    Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat membantu

    klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi dengan cara memberikan

    konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologis di alami oleh seorang wanita.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta.

    Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta : PP IBI.

    Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayan Kebidanan.Yogyakarta : Fitra Maya.