Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya
-
Author
adelia-wirmasari -
Category
Documents
-
view
139 -
download
7
Embed Size (px)
description
Transcript of Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya
-
GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI SERTA CARA
MENGATASINYA
Disusun oleh :
Adelia Wirmasari
Akademi Kebidanan Adila
Bandar Lampung
2013
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada
dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Bandar lampung, 27 Desember 2013
penulis
-
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. 1
Daftar Isi.................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... ......... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 6
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................. 6
1.4 Manfaat Makalah.............................................................................................. 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ......................................................................................................... 7
2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya.......................................................................... 8
2.2.1 Kelainan Siklus Haid.......................................................................... 8
2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan lamanya pendarahan....................... 9
2.2.3 Pendarahan Diluar Siklus Haid........................................................ 10
2.2.4 Gangguan Lainnya........................................................................... 10
2.3 Gangguan Psikologi Menstruasi.................................................................... 11
2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi........................................ 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran............................................. 14
3.2Kesimpulan.............. 15
DAFTAR PUSTAKA
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau berdaur
teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus istilah kebidanan, hal 116)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah periodik darah dan sel sel
tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.mestruasi di mulai saat pubertas dan
menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walau pun mungkin faktor-faktor
kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi di sebut
menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Menstruasi merupakan
bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini
melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yg di keluarkan oleh hipotalamus,
kelenjar bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut
hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung telur untuk mulai berkembang. Tak
lama kemudian, sebuah telur di lepaskan kepada indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopii
terus kerahim. Bila telur tidak di buahi oleh sperma pada saat berhubungan intim(atau saat insmenasi
buatan), lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai meluruh serta akan di keluarkan
melalui vagina.periode pengeluaran darah,di sebut sebagai periodik menstruasi ( menstruasi atau haid),
berlangsung 3 hingga 7 hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan
merupakan tanda (walau pun tidak selalu ) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan
siklus bulanan yang normal pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu di mengerti
juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal ini sangat penting dilakukan untuk membantu
memprediksi dan mengatasi gejala. Siklus menstruasi biasanya di mulai pada wanita berumur 12-
15tahun (menarche) yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai
faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Kerja
hormon hormon ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon lobus anterior
hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut siklus menstruasi.pada umunya
siklus menstruasi berlangsung sampai 28hari.Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari.
Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan
bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi dan nutrisi
wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari
dan hanya 10-15%yang memiliki panjang siklus 28 hari. Namun beberapa wanita memiliki siklus tidak
teratur dan hal ini bisa menjadi inikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi di hitung
dari hari pertama periode menstruasi.Hari dimana pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari
-
pertama kemudian di hihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi
bulan berikutnya dimulai.
Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul darah menstruasi yaitu desquamasi
endometrium, serpihan pembuluh darah , dan darah. Fase siklus menstruasi, sebagai berikut : hari
pertama sampai hari ke empat sebagai fase menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase
proliferasi dan hari ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase sekresi (luteal).
Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke 5,estrogen membantu
lapisan uterus untuk mempersiapkan proses kehamilan sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan
kehamilan sehingga lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah
satu ovarium akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi,
progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi, gejala- gejala PMS mulai nampak. Sekitar hari ke
28, telur tidak di buahi oleh sperma, maka hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron
yang menurun yang menurun tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi
pendarahan yang biasa di sebut dengan menstruasi. Pada tahap ini gejala PMS mulai menghilang. Hal ini
menandai awal dari awal dari suatu siklus yang baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam otak melepaskan hormon yang di sebut
Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam aliran darah sehingga membuat sel sel tersebut tumbuh di
dalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel telur
lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang di sebut estrogen
bekerja sama dengan hormon FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian
memberi sinyal kepada rahim agar mrmpersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon
estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan
hidup sperma setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan dari dalam otak yang di sebut dengan
Luteinizing Horman (LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel
telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi tersebut, maka sel telur tersebut
memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel telur yang telah di buahi memerlukan beberapa hari
untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya menanamkan diri didalam
rahim. kemudian, sel telur dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dapat
dideteksi dengan tes kehamilan. Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika
sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak di buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya
proses mentruasi berikutnya.
-
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian menstruasi ?
2.Apa saja gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?
3. Bagaimana gangguan psikologi menstruasi?
4.Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian menstruasi
2. Untuk mengetahui gangguan gangguan haid dan siklusnya
3. Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi
4.Untuk mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi
1.4 Manfaat Makalah
Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Bagi Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi klinik untuk memperoleh
nilai tugas.
2.Bagi teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan bacaan terutama tentang
gangguan psikologis menstruasi.
3.Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.
4.Bagi para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini dapat
memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada masa menstruasi.
-
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus di sertai pelepasan endometrium. Lama haid
biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di ikuti darah sedikit sedikit dan ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita
biasa nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16 cc.
Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum yang
terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau yang
sering di sebut disforia pramenstruasi( prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa
bermacam-macam, mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang saat
menstruasi datang.
Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan terkadang bisa
menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang, pembengkakkan lutut, dan
perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan
menangis tanpa sebab jelas. Pada zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga
tidak mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita itu. Lagi pula
mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti ini juga membawa akibat buruk pada setiap
anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang dari 400 kali
terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar dari menstruasi
seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.
2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.
Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan
menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan siklus
2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan di luar haid
4. Gangguan lainnya
-
2.2.1 kelainan siklus haid
1. Oligomenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.
2. Amenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore
adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya
amenore di bedakan menjadi dua yaitu :
1) Amenore primer
Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah haid.
Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui
seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2). Amenore sekunder
adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi. Amenore
sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan metabolisme, keganasan, penyakit
infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa
sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.
3. Polimenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada
poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih
sama atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal yang
mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium
karena peradangan, dan endometriosis.
2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan
1. Hipermenorea (menoragia)
perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk
gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup
banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip
-
endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat
ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan (Chandranita,
2009)
2. Hipomenorea
perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini siklus
menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan
relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau
wanita dengan penyakit tertentu (Chandranita, 2009).
2.2.3 Pendarahan Di luar Haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan ini disebabkan
oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi
gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung telur ) dan rangsangan estrogen dan
progesterone dengan bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan terus
menerus dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak
seimbangan hormon tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen yang
tinggi.
2.2.4 Gangguan lainya
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa
menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin
sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram
pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi
(Robert&David,2004;Nur,2010).
hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri dari
primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 % diantaranya
mengalami nyeri yang hebat.
a) dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama
dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih
stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang
(Kasdu,2005).
b) dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan
dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan,
-
kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab
dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan
tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon.
Kondisi demikian (Kasdu,2005).
2.3 Gangguan Psikologis Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi
psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari
wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat
menstruasi yaitu
1. kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi.
Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak
segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan
merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja wanita akan terbatas
dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas
olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3. emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis karena
hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada masa menstruasi. Pada masa ini anak
wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.
4. hilangnya kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri sendiri, tetapi
pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan merasa takut gagal karena daya tahan
tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit
perut, sakit pinggang, dan pusing.
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan
atau masala susah tidur atau insomnia.
2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan
konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan
tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau
normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara
tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja
dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
-
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung,
seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian
perut.
4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu
mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung
dan jengkel.
4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut
dalam menghadapi masa menstruasi.
-
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi
psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitas
dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.
Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan
menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan siklus
2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan di luar haid
4. Gangguan lainnya.
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi
segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-
aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada
saat menstruasi yaitu :
1. kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi.
2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
3. emosi meninggi.
4. hilangnya kepercayaan diri
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.
Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien mengatasi gangguan
psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau
normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara
tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja
dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
-
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung,
seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian
perut.
4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu
mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung
dan jengkel.
4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut
dalam menghadapi masa menstruasi.
3.2 Saran
Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat membantu
klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi dengan cara memberikan
konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologis di alami oleh seorang wanita.
-
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta.
Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta : PP IBI.
Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayan Kebidanan.Yogyakarta : Fitra Maya.