MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

download MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

of 35

Transcript of MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    1/35

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang

    Seorang wanita merupakan mahluk hidup yang mempunyai kebutuhan

    yang beragam. Kebutuhan itu mencakup beberapa aspek seperti

    biopsikososial spiritual dimana jika salah satunya tidak terpenuhi akan

    menimbulkan ketidakseimbangan. Setiap bulan, secara periodik, wanita

    normal akan mengalami peristiwa reproduksi yaitu menstruasi, untuk

    memenuhi kesimbangannya yaitu meluruhnya jaringan endometrium karena

    tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Sedangkan siklus

    menstruasi adalah waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya

    haid periode berikutnya.

    Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan wanita

    untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain

    dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10

    dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,

    status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi

    berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50

    tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.

    Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopouse.

    Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21

    hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita

    selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    2/35

    2

    bulan ke bulan tergantung pad a be rb agai hal, termasuk kesehatan

    fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

    Berkenaan dengan urgensi pemahaman menstruasi tersebut, perlu

    disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi para praktisi

    kesehatan terutama dalam memberikan pemahaman dan penyuluhan

    penanganan masalah menstruasi dengan sasaran utama adalah remaja putri.

    Oleh sebab itu, kami menulis sebuah makalah yang bertajuk Gangguan

    Menstruasi.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan

    masalah sebagai berikut

    1. Apa yang dimaksud menstruasi?

    2.

    Bagaimana siklus yang terjadi pada menstruasi?

    3. Apa yang dimaksud dengan gangguan menstruasi?

    4. Apa saja kelainan dan gangguan menstruasi?

    5. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan menstruasi?

    C.

    Tujuan Makalah

    Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan

    tujuan untuk mengetahui dan medeskripsikan :

    1.

    Pengertian menstruasi;

    2. Tahapan dan gambaran siklus terjadinya menstruasi;

    3. Pengertian gangguan menstruasi;

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    3/35

    3

    4. Kelainan dan gangguan pada menstruasi;

    5. Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan

    menstruasi.

    D. Kegunaan Makalah

    Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara

    teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai

    pengembangan pengetahuan tentang menstruasi khususnya gangguan

    menstruasi. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

    1.

    Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan

    khususnya tentang gangguan menstruasi;

    2. Pembaca, sebagai media informasi tentang gangguan menstruasi baik

    secara teoritis maupun secara praktis

    E. Prosedur Makalah

    Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

    yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan

    menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data

    yang terdapat dalam makalah ini dikumpulkan melalui studi pustaka dan

    media internet.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    4/35

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.

    Pengertian Menstruasi

    Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari

    uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

    Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

    dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat

    kehamilan. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan

    seorang wanita yang dimulai dari menarche sampai terjadinya menopouse.

    Menstruasi adalah wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil yang setiap

    bulan secara teratur mengeluarkan dan alat kandungannya. ( Bagian Obsgn

    FK UNPAD, 1983)

    Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar

    14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004) Menstruasi adalah perdarahan vagina

    secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi

    menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis,

    dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada

    saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam

    proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan

    perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan,

    1998).

    Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

    secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting

    dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    5/35

    5

    usia pubertas dan menopouse menstruasi pada wanita adalah suatu suatu

    pendarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur

    setiap bulan (siklus haid),dan timbulnya pendarahan tersebut sebagaiakibat

    perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron (Hawari,1997).

    B. Siklus Menstruasi

    Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu

    dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya pendarahan disebut hari

    pertama siklus. Panjang siklus haid yang normal ialah 21- 35 hari. Lama haid

    biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikit sedikit

    kemudian, dan ada yang sampai 78 hari.

    Pada setiap wanita biasanya memiliki lama haid yang tetap. Jumlah darah

    yang keluar rata-rata 20-60 ml per hari. Pada wanita yang lebih tua biasanya

    darah lebih banyak keluar. Pada wanita dengan anemi defisiensi besi jumlah

    darah haidnya juga lebih banyak. Darah haid yang tidak membeku disebabkan

    oleh fibrinolisin.

    Usia perempuan ketika haid pertama kali (menarche) bervariasi lebar,

    yaitu 10 - 16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun. Menarche dipengaruhi oleh

    faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum. Menarche diawali

    dengan gejala pubertas lainnya seperti pertumbuhan payudara (telarche),

    tumbuh rambut kemaluan (puberche) dan tumbuh rambut ketiak. Menarche

    diikuti oleh siklus yang panjang sekitar 5-7 tahun, lalu regularitas siklus

    menstruasi meningkat sehingga siklus menstruasi memendek untuk mencapai

    masa siklus yang tetap. Sesudah masa pubertas wanita memasuki masa

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    6/35

    6

    reproduksi yaitu masa dimana ia dapat memperoleh keturunan. Masa

    reproduksi ini berlangsung 30 40 tahun dan berakhir pada masa mati haid

    atau monopause.

    Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir

    uterus mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan

    aktivitas ovarium. Selama kurang lebih satu bulan dapat dibedakan menjadi

    empat masa atau stadium:

    1. Stadium menstruasi atau desquamasi

    Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding rahim disertai

    dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebur stratum

    basale, stadium ini berlangsung 4 hari.

    Proses haid mengeluarkan darah, potongan-potongan endometrium

    dan lender dari servix. Darah yang keluar tidak membeku karena ada

    fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-

    potongan mukasa, namun jika banyak darah yang keluar maka fermen

    tersebut tidak mencukupi sehingga timbul bekuan-bekuan darah dalam

    darah haid.

    2. Stadium post menstruum atau stadium regenerasi

    Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan berangdur-angsur

    ditutup kenbali oleh selaput lender baru yang terjadi dari sel apitel

    kelenjar-kelenjar endometrium. Pada saat ini tebalnya endometrium

    kurang lebih 0,5 mm. stadium ini mulai sejak stadium menstruasi dan

    lberlangsung 4 hari.

    3. Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    7/35

    7

    Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal 3,5 mm.

    kelenjar- kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain hingga

    berkelok. Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke

    14 dari haid pertama.

    4. Stadium pramenstruum atau stadium sekresi

    Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk

    kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah.

    Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang kelak

    diperlukan sebagai makanan untuk telur. Perubahan ini dimaksudkan

    untuk memepersiapkan endometrium untuk menerima telur.

    Stadium ini berlangsung dari hari ke 14-28. Jika tidak terjadi

    kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan

    berulang lagi siklus menstruasi.

    C. Gangguan Menstruasi

    Kelainan menstruasi adalah masalah fisik atau mental yang

    mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak

    biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya

    siklus menstruasi tertentu. Kelainan haid sering menimbulkan kecemasan

    pada wanita karena kehawatiran akan pengaruh kelainan haid terhadap

    kesuburan dan kesehatan wanita pada umumnya.

    Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-

    hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi

    medis lainnya. Banyaknya terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    8/35

    8

    pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi.

    Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.

    1. Dismenore

    a. Pengertian

    Dismenore adalah menstruasi yang nyeri disebabkan oleh kejang otot

    uterus.

    b. Klasifikasi dismenore:

    1) Dismenore primer

    Dismenore primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan

    pada gangguan fisik yang mendasarinya, sebagian besar dialami

    oleh wanita yang telah mendapatkan haid.

    Lokasi nyeri dapat terjadi di daerah suprapubik, terasa

    tajam, menusuk, terasa diremas, atau sangat sakit. Biasanya terjadi

    terbatas pada daerah perut bagian bawah, tapi dapat menjalar

    sampai daerah paha dan pinggang. Selain rasa nyeri, dapat disertai

    dengan gejala sistematik, yaitu berupa mual, diare, sakit kepala,

    dan gangguan emosional.

    2) Dismenore sekunder

    Biasanya terjadi selama 2-3 hari selama siklus dan wanita

    yang mengalami dismenore sekunder ini biasanya mempunyai

    siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal. Pemeriksaan

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    9/35

    9

    dengan laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan penyebab

    jeias dismenore sekunder ini.

    c. Etiologi

    1) Dismenore primer

    Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab

    terjadi dismenore primer, tapi meskipun demikian patofisiologisnya

    belum jelas. Etiologi dismenore primer di antaranya:

    a) Faktor psikologis

    Biasanya terjadinya pada gadis-gadis yang secara emosional

    tidak stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga

    dengan sedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasa

    kesakitan.

    b)

    Faktor endokrin

    Pada umumya nyeri haid ini dihubungkan dengan kontraksi

    uterus yang tidak bagus. Hal ini sangat erat kaitannya dengan

    pengaruh hormonal. Pengkatan produksi prostaglandin akan

    menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak

    terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.

    c) Alergi

    Teori ini dikemukakan setelah memerhatikan hubungan antara

    asosiasi antara dismenore dengan urtikaria, migren, asma

    bronkial, namun bagaimana pun belum dapat dibuktikan

    mekanismenya.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    10/35

    10

    2) Dismenore sekunder

    a)

    Faktor konstitusi seperti: anemia.

    b) Faktor seperti obstruksi kanalis servikalis.

    c) Anomali uterus kongenital.

    d)

    Leiomioma submukosa.

    e)

    Endometriosis dan adenomiosis.

    d. Gejala Klinis

    Gejala klinis dismenore yang sering ditemukan adalah:

    1) Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan

    permulaan haid dan berlangsung beberapa jam atau lebih.

    2) Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah,

    sakit, kepala, diare, dan sebagainya.

    e. Komplikasi

    1) Syok.

    2) Penurunan kesadaran.

    f. Penatalaksanaan Medis

    Terapi medis untuk klien dismenore di antaranya:

    1)

    Pemberian obat analgetik.

    2) Terapi hormonal.

    3) Terapi dengan obat nonsteroid antiprostagladin.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    11/35

    11

    4) Dilatasi kanalis serviksalis.

    5) Dapat memberikan keringanan karena memudahkan pengeluaran

    darah haid dan prostagladin di dalamnya.

    2.

    Sindrom Premenstruasi

    a.

    Definisi

    Premenstruasi sindrom (premenstrual syndrome atau premenstrual

    tension-PMS) adalah gabungan dari gejala fisik dan atau fisiologis

    yang biasanya terjadi mulai beberapa hari sampai satu minggu

    sebelum haid dan menghilang setelah haid datang.

    b. Etiologi

    Etiologi PMS tidak jelas, tetapi ada beberapa faktor yang memegang

    peranan, yaitu sebagai berikut.

    1) Ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron, retensi air

    dan natrium, serta penambahan berat badan, sehingga terjadi

    defisial luteal dan pengurangan produksi estrogen.

    2)

    Faktor kejiwaan, biasanya wanita yang lebih peka terhadap

    perubahan hormonal akan mudah mengalami gejala ini.

    c.

    Gejala

    Gejala premenstruasi sindrom yang sering ditemui adalah sebagai

    berikut.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    12/35

    12

    1) Gejala somatik

    a) Perut kembung.

    b)

    Jerawat.

    c) Mamae membesar.

    d) Nyeri.

    e)

    Konstipasi atau diare.

    f)

    Sakit kepala.

    g) Edema perifer.

    h) Berat badan bertambah.

    2) Gejala emosional dan mental

    a) Kecemasan.

    b) Perubahan libido,

    c) Letih, lelah.

    d)

    Depresi dan mudah panik.

    e) Insomania.

    f) Mudah tersinggung.

    d. Penatalaksanaan Medis

    1)

    Untuk mengurangi retensi natrium dan cairan, maka selama 7-10

    hari sebelum haid penggunaan garam dibatasi dan ininum sehari-

    hari dikurangi.

    2)

    Pemberian obat diuretik.

    3) Progesteron sintetik dapat diberikan selama 8-10 hari sebelum

    haid untuk mengimbangi kelebihan relatif dari estrogen.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    13/35

    13

    4) Pemberian testoteron dalam bentuk methiltestosteron dapat

    diberikan dalam mengurangi kelebihan estrogen.

    3. Hipermenorea (menoragia)

    a. Definisi

    Menoragia adalah perdarahan lebih banyak dari normal atau lebih

    lama dari normal (lebih dari 8 hari) dengan kehilangan darah lebih

    dari 80-100 ml (Sarwono, 2002).

    b. Etiologi dan Faktor Risiko

    1) Gangguan hormon estrogen yang akan menyebabkan

    pertumbuhan endonietirum. Akibatnya terjadi peluruhan jaringan

    endometrium abnormal dan sekali-kali akan menyebabkan

    perdarahan yang memanjang dan peluruhan yang tidak teratur.

    2) Anovulasi, yaitu kegagalan pelepasan ovarium atau produksi telur

    yang matang menyebabkan 90% dari perdarahan uterus yang

    tidak normal ini terjadi pada wanita saat dan akhir masa produktif.

    Anovulasi ini menyebabkan pola menstruasi yang bervariasi,

    perdarahan yang lebih berat, atau yang lebih ringan dari biasanya.

    Anovulasi ini disebabkan oleh hal-hal berikut ini.

    a) Sekresi estrogen berlebihan terjadi gagal berovulasi akan

    menyebabkan

    tidak terbentuknya korpus luteum yang akan memproduksi

    progesteron

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    14/35

    14

    untukperubahan sekresi endometriun. Sekresi estrogen

    berlebih awalnya

    akan menyebabkan hiperplasia adenomatus, hiperplasia

    atipical, dan akhirnya adenokarsinoma.

    b) Anovulasi juga disebabkan oleh adenoma putiitari yang

    memproduksi proklaktin berlebihan dan mengganggu

    kelenjar hipotalamus.

    c) Sindrom polikista ovarium bisa menyebabkan anovulasi

    karena berhubungan dengan sekresi gonadotropin yang tidak

    normal dan aktivitas androgen yang berlebihan.

    d) Perdarahan berat bisa terjadi karena penggunaan alat

    kontrasepsi.

    e) Infeksi berat bisa menyebabkan perdarahan yang berat karena

    terganggunya mekanisme pengumpulan darah, perokok, dan

    radang serviks merupakan risiko infeksi serviks.

    f) Penyebab organik seperti luka uterus, termasuk letomioma,

    polip, hiperplasia endometrial, danrnaligna.

    g) Obat-obatan.

    c. Manifestasi Klinis

    Tanda-tanda dan gejala-gejala termasuk haid tidak teratur,

    ketegangan menstruasi yang terus meningkat, darah menstruasi yang

    banyak (menoragia) dengan nyeri tekan pada payudara, menopause

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    15/35

    15

    dini, rasa tidak nyaman pada abdomen, dispepsia, tekanan pada pelvis,

    dan sering berkemih.

    Gejala-gejala ini biasanya samar, tetapi setiap wanita dengan

    gejala-gejala gastrointestinal dan tanpa diagnosis yang diketahui harus

    dievaluasi dengan menduga kanker ovarium. Flatulenes dan rasa

    penuh setelah memakan makanan kecil dan lingkar abdomen yang

    terus meningkat merupakan gejala-gejala signifikan. Kombinasi dari

    dua isyarat utama.

    1) Riwayat disfungsi ovarium jangka panjang.

    2) Gejala-gejala gastrointestinal samar, tak terdiagnosis menetap.

    Hal ini harus menyadarkan perawat terhadap kemungkinan

    malignasi ovarium dini. Setiap ovarium yang teraba pada wanita telah

    melewati masa menopouse biasanya diperiksa karena ovarium

    menyusut setelah menopause. Tahap-tahap kanker ovarium.

    Tahap I : Pertumbuhan terbatas pada ovarium.

    Tahap II : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

    dengan perluasan pelvis.

    Tahap III : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

    dengan metastasis di luar pelvis atau nodus inguinal atau

    retroperitoneal positif.

    Tahap IV : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

    dengan metastasis jauh.

    Pengaruh tumor ovarium terhadap kehamilan dan persalinan.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    16/35

    16

    1) Tumor yang besar dapat menghambat pertumbuhan janin,

    sehingga menyebabkan abortus, partus, dan partus prematurus.

    2)

    Tumor yang bertangkai karena perbesaran uterus atau pengecilan

    uterus partus: terjadi torsi dan menyebabkan rasa nyeri, nekrosis,

    dan infeksi yang disebut abdomen akut.

    3)

    Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau trauma

    persalinan.

    4) Tumor besar dan berlokasi di bawah dapat menghalangi

    persalinan.

    d. Gejala Klinis

    1) Perdarahan haid lebih dari 80-100 ml

    2) Lamanya haid lebih dari 8 hari.

    Komplikasi yang biasa terjadi adalah syok hipovolemik

    e. Pengobatan

    Sesuai penyebab, misalnya menoragia pada mioma uterus, maka

    bergantung pada penanganan mioma uterus.

    4. Hipomenorea

    Hipomenorea ialah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau

    lebih kurang dari biasa. Penyebabnya terdapat pada konstitusi penderita,

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    17/35

    17

    pada uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin dan

    lain-lain. Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.

    5. Polimenorea

    Pada polimenoria siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari

    21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa.

    Polimenoria dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang

    mengakibatkan gangguan ovulasi, atu menjadi pendek masa luteal. Sebab

    lain yaitu kongesti ovarium karena peradangan endometriosis dan

    sebagainya.

    6. Oligomenorea

    Oligomenoria yaitu siklus haid lebih dari 35 hari dan kurang dari 3

    bulan, jika lebih dari 3 bulan disebut amenorea. Perdarahan pada

    oligomenoria biasanya berkurang.

    Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang

    sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus

    oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik.

    Siklus haid biasanya ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari

    biasa.

    7.

    Amenorea

    Amenorea adalah keadaan tidak ada haid untuk sediktnya 3 bulan

    berturut-turut. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea primer dan

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    18/35

    18

    sekunder. Disebut amenorea primer jika seorang wanita berumur 18 tahun

    keatas tidak pernah haid, sedangkan amenorea sekunder terjadi pada

    wanita yang telah mendapatkan haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi.

    Amenorea primer umumnya memiliki sebab-sebab yang lebih berat

    dan lebih sulit untuk di ketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan

    genetik. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk pada sebab-sebab

    yang muncul kemudian dalam kehidupan wanita seperti gangguan gizi,

    gagguan metabolism, tumor, penyakit infeksi dan lain-lain.

    Istilah kriptomera menunjuk pada keadaan dimana tidak tampak

    adanya haid karena darah tidak keluar karena ada yang menghalangi,

    misalnya pada ginatresia himenalis, penutupan kanalis servikalis dan lain-

    lain.

    Ada pula yang dinamakan amenorea fisiologik, yakni yang terdapat

    dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah

    momopous.

    Penyebab amenorea

    a. Gangguan organic pusat

    Sebab organic: tumor, radang, destruksi

    b.

    Gangguan kejiwaan

    1) Syok emosional

    2) Psikosis

    3)

    Anoreksia nervosa

    4) Pseudosiesis

    c. Gangguan poros hipotalamus-hipofisis

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    19/35

    19

    1) Sindrom amenorea-galaktorea

    2) Sindrom stein-leventhal

    3)

    Amenorea hipotalamik

    d. Gangguan hipofisis

    1) Sindrom Sheehan dan penyakit simmonds

    2)

    Tumor

    a)

    Adenoma basofil (penyakit cushing)

    b) Adenoma asidopil (akromegali, gigantisme)

    c) Adenoma kromofob (sindrom forbes-albright)

    e. Gangguan gonad

    1) Kelainan congenital

    a) Disgenesis ovarii (sindrom turner)

    b) Sindrom testicular feminization

    2)

    Menopause premature

    3) The insensitive ovary

    4) Penghentian fungsi ovarium karena oprasi, radiasi, radang dsb

    5) Tumor sel granulose, sel teka, sel hilus, adrenal, arenoblastoma

    f. Gangguan glandula suprarenalis

    1)

    Sindrom aderenogenital

    2) Sindrom cushing

    3) Sindrom Adinson

    g.

    Gangguan glandula tiroidea

    Hipotiroidi, hipertiroidi, kretinisme

    h. Gangguan pancreas

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    20/35

    20

    Diabetes mellitus

    i. Gangguan uterus, vagina

    1)

    Aplasia dan hipoplasia uteri

    2) Sindrom Asherman

    3) Endometritis tuberkulosa

    4)

    Histerektomi

    5)

    Aplasia vaginae

    j. Penyakit-penyakit umum

    1) Gangguan gizi

    2) Obesitas

    3) Dll

    D. Asuhan Keperawatan Menstruasi

    1.

    Dismenore

    a. Pengkajian

    Hal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan dismenore adalah sebagai

    berikut :

    1) Siklus haid.

    2)

    Karakteristik nyeri.

    3) Gejala yang mengikutinya.

    b.

    Diagnosis Keperawatan

    1) Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas

    uterus, hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    21/35

    21

    2) Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

    dengan adanya mual, muntah.

    3)

    Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan kelebihan

    emosional.

    c.

    Intervensi Keperawatan

    1)

    Diagnosis 1: Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya

    kontraktilitas uterus, hipersenstivitas saraf nyeri uterus.

    Tujuan: nyeri klien berkurang dalam waktu 1 x 24 jam.

    Intervensi Mandiri

    a) Hangatkan bagian perut.

    Rasional: dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan

    mengurangi kontraksi spasmodik uterus,

    b)

    Masase daerah perut yang terasa nyeri.

    Rasional: mengurangi nyeri karena adanya stimulus sentuhan

    terapeutik.

    c) Lakukan latihan ringan.

    Rasional: dapat memperbaiki aliran darah ke uterus dan tonus

    otot.

    d) Lakukan teknik relaksasi.

    Rasional: mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks.

    e)

    Berikan diuresis natural (vitamin) tidur dan istirahat.

    Rasional: mengurangi korigesti.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    22/35

    22

    Kolaborasi

    a) Pemberian analgetik (aspirin, fenasetin, kafein).

    Rasional: diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri agar ibu

    dapat istirahat.

    b) Terapi diometasin, ibuprofen, naprosen.

    Rasional: biasanya digunakan untuk menormalkan produksi

    prostagladin.

    2) Diagnosis 2 : koping individu tidak efektif yang berhubungan

    dengan kelabilan emosional.

    Intervensi Mandiri

    a) Kaji pemahaman klien tentang penyakit yang dideritanya.

    Rasional: kecemasan ibu terhadap rasa sakit yang diderita akan

    sangat dipengaruhi oleh pengetahuan.

    b) Tentukan stres tambahan yang menyertainya.

    Rasional: stres dapat mengganggu respons saraf otonom,

    sehingga dikhawatirkan akan menambah rasa sakit.

    c)

    Berikan kesempatan pada ibu untuk mendiskusikan bagaimana

    rasa

    sakit yang dideritanya.

    d)

    Bantu klien mengidentifikasi keterampilan koping selama

    periode berlangsung.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    23/35

    23

    Rasional: penggunaan perilaku yang efektif dapat membantu

    klien berdaptasi dengan rasa sakit yang dialaminya.

    e)

    Berikan periode tidur atau istirahat

    Rasional: kelelahan karena rasa sakit dan pengeluaran cairan

    yang banyak dari tubuh cenderung merupakan masalah berarti

    yang mesti segera diatasi.

    f)

    Dorong keterampilan mengenai stres, misalnya dengan teknik

    relaksasi,

    visualisasi, bimbingan, imajinasi, dan latihan napas dalam.

    Rasional : dapat mengurangi rasa nyeri dan mengalihkan

    perhatian klien

    terhadap nyeri.

    d.

    Implementasi Keperawatan

    Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah

    direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

    e. Evaluasi Keperawatan

    Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan klien dengan

    berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

    2.

    Sindrom Pramenstruasi

    a. Pengkajian

    1) Sejarah menstruasi

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    24/35

    24

    2) Lamanya sindrom ini

    3) Durasi

    4)

    Waktu dan interval sindrom

    5) Efeknya terhadap diri.

    b.

    Diagnosis Keperawatan

    1)

    Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas

    uterus.

    2) Kecemasan yang berhubungan dengan miskonsepsi tentang

    premenstrual sindrom.

    3) Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan efek dari

    penyakit menular seksual (PMS).

    4) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

    dengan adanya mual, muntah, perut kembung.

    c. Intervensi Keperawatan

    1) Diagnosis 1: Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya

    kontraktilitas uterus.

    Tujuan: nyeri klien berkurang setelah 1 x 24 jam pemberian

    perawatan.

    Intervensi Rasional

    Mandiri

    Hangatkan bagian perut.

    Dapat menyebabkan terjadinya

    vasodilatasi dan mengurartgi

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    25/35

    25

    Masase daerah perut yang

    terasa nyeri.

    Lakukan teknik relaksasi.

    Berikan diuretik natural (vit-

    amin).

    Tidur dan istirahat.

    Kolaborasi

    Pemberian analgetik (aspirin,

    fenasetin, kafein).

    Terapi hormonal.

    Pemberian diometasin,

    ibuprofen, naproksen.

    kontrak spasmodik uterus.

    Mengurangi nyeri karena adanya

    stimulasi sentuhan terapeutik dan

    dapat memperbaiki aliran darah

    ke uterus.

    Mengurangi tekanan untuk

    mendapatkan relaksasi.

    Diperlukan untuk mengurangi

    rasa nyeri agar ibu dapat

    istirahat.

    Ditujukan untuk mengurangi

    ovulasi.

    Biasanya digunakan untuk

    menormalkan produksi

    prostaglandin.

    2) Diagnosis 2: Kecemasan yang berhubungan dengan miskonseptual

    tentang premenstruasi sindrom stres.

    Tujuan: kecemasan klien berkurang setelah 1 x 24 jam pemberian

    perawatan.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    26/35

    26

    Intervensi Rasional

    Mandiri

    Catat petunjuk perilaku,

    misalnya: gelisah, peka

    rangsangan, menolak, dan

    perilaku menarik perthatian.

    Bantu klien mengungkapkan

    apa yang dirasakannya.

    Berikan informasi yang akurat

    dan nyata tentang apa yang

    dilakukan.

    Berikan lingkungan yang

    tenang untuk istirahat.

    Dorong orang terdekat untuk

    memberikan perhatiannya.

    Bantu klien untuk belajar ten-

    tang mekanisme pengontrolan

    diri.

    Indikator derajat ansietas,

    misalnya: ibu merasakan

    emosinya tidak terkontrol, stres

    dapat merupakan gejala akibat

    kondisi.

    Untuk membuat hubungan

    terapeutik.

    Ketertibatan klien dalam

    perencanaan perawatan dapat

    membantu klien mengontrol

    perasaannya.

    Membantu mengurangi ansietas.

    Memberikan dukungan untuk

    mengurangi stres. Meningkatkan

    rasa kontrol diri.

    d.

    Implementasi Keperawatan

    Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah

    direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    27/35

    27

    e. Evaluasi Keperawatan

    Merupakan hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada

    hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

    3.

    Menoragia

    a.

    Pengkajian

    1) Riwayat menstruasi dan reproduksi.

    Hal ini dapat menggerakkan pola menstruasi, biasanya akan

    memberikan landasan untuk mengevaluasi gejalanya yang tiba-tiba.

    Guna mengkaji jumlah perdarahan secara tepat, tanyakan

    pemakaian duk, berapa kali diganti, dan tingkat kejenuhannya.

    Penggantian duk setiap 4 jam mengidentifikasi banyaknya

    perdarahan.

    Riwayat kesehatan menggambarkan:

    a) Tanggal awal perdarahan.

    b) Lama perdarahan.

    c) Bagaimana hubungan dengan siklus menstruasi wanita.

    d)

    Jumlah darah, gumpalan darah, dan bau.

    e) Pola ketidaknyamanan, nyeri, serta kram. Nyeri dikaji dengan

    seberapa besar pengaruh nyeri terfiadap pola kehidupan atau

    kegiatan dengan karakteristik nyeri.

    3) Riwayat masalah perdarahan.

    4) Riwayat kesehatan keluarga.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    28/35

    28

    5) Pemeriksaan fisik.

    Pemeriksaan pelviks memberikan informasi tentang keadaan

    vagina, perineum, uretra, serviks, dan rektum. Inspeksi terdapatnya

    laserasi vagina, polip serviks, infeksi, luka, terdapatnya perluasan

    uterus, lembek, ada masa, ada nodul atas, serta bengkak pada

    sektum retrovagina dan ligamen.

    b. Pemeriksaan diagnostik

    1) Pap smear vagina atau servikal smear untuk kultur mikroskopik.

    2) Hb dan Ht.

    3) Jumlah darah lengkap.

    4) Urinalisis dan kultur urine.

    5) Tes kehamilan.

    6)

    Kultur gonore atau klamidia.

    7) Pelvik ultrasonografi.

    c. Diagnosis Keperawatan

    1) Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan darah

    berlebihan.

    2) Nyeri yang berhubungan dengan disfungsi mentruasi.

    3) Cemas yang berhubungan dengan disfungsi mentruasi.

    4)

    Risiko cedera yang berhubungan dengan kemungkinan tindakan

    pembedahan.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    29/35

    29

    5) Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan efek

    pengobatan disfungsi menstruasi.

    d. Intervensi Keperawatan

    1) Diagnosis 1: Defisit volume yang berhubungan dengan

    kehilangan darah berlebihan.

    Tujuan: perbaikan dan keseimbangan cairan dibuktikan oleh tanda

    vital stabil, pengisian kapiler cepat, dan sensorium cepat.

    Intervensi Rasional

    Mandiri

    Tinjau ulang siklus menstruasi,

    perhatikan faktor-faktor

    penyebab.

    Kaji dan catat jumlah, tipe

    perdarahan, serta timbang dan

    hitung jumlah pembalut.

    Perhatikan hipotensi atau

    takikardi, perlambatan pengisian

    kapiler atau sianosis dasar kuku,

    serta membran mukosa bibir.

    Beri lingkungan yang tenang dan

    Membantu dan membuat

    rencana perawatan yang tepat

    dan mencegah atau membatasi

    tetjadinya komplikasi.

    Membantu membuat diagnosis

    banding dan menentukan

    kebutuhan pengganti

    Tanda-tanda menunjukkan

    syok hipovolemik.

    Meningkatkan relaksasi.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    30/35

    30

    dukungan psikologis.

    2) Diagnosis 2: Kecemasan yang berhubungan dengan disfungsi

    menstruasi.

    Tujuan: kecemasan klien berkurang dalam 2 x 24 jam.

    Intervensi Rasional

    Kaji dan dokumentasikan tingkat

    kecemasan serta mekanisme

    koping.

    Biarkan klien mengekspresikan

    kecemasan dan ketakutannya.

    Manfaatkan waktu kunjungan

    yang fleksibel yang

    memungkinkan kehadiran

    keluarga.

    Ajarkan teknik pengurangan

    stres.

    Kolaborasi

    Pemberian medroxy progesterone

    Data tersebut memberi

    informasi mengenai perasaan

    sehat secara umum dan

    psikologis, penyebab

    kecemasan bervariasi dan

    individual

    Mengurangi perasaan cemas.

    Kehadiran dan dukungan

    anggota keluarga dapat

    mengurangi kecemasan ibu

    maupun keluarga

    Pengurangan stres dapat

    meningkatkan sehat dan

    mengurangi nyeri.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    31/35

    31

    accetate atau kombinasi estrogen. Mengatur keseimbangan

    hormon, mengontrol

    perdarahan hebat, dan

    membangun lagi siklus

    menstruasi normal.

    3) Diagnosis 3: Nyeri yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi

    Tujuan: rasa nyeri berkurang dalam waktu 1 x 24 jam.

    Intervensi Rasional

    Kaji keluhan utama dan

    intensitas nyeri (skala l-

    10),tempat nyeri.

    Observasi petunjuk nyeri dan

    ekspresi wajah dan peningkatan

    pernapasan.

    Gali alternatif tindakan

    mengurangi nyeri, contoh teknik

    relaksasi.

    Beri analgetik dan anti-

    Memberikan data dasar untuk

    keberhasilan intervensi

    Nyeri nonverbal setiap orang

    berguna untuk keefektifan

    terapi.

    Dapat menurunkan kebutuhan

    terapi farmakologis dan

    meningkatkan rasa kontrol

    ibu.

    Dapat diindikasikan untuk

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    32/35

    32

    spasmodik yang sesuai untuk

    mengurangi nyeri.

    pengurangan nyeri.

    e. Implementasi Keperawatan

    Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah

    direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

    f.

    Evaluasi Keperawatan

    Merupakan hasil perkembangan Idien dengan berpedoman kepada

    hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    33/35

    33

    BAB III

    SIMPULAN DAN SARAN

    A.

    Simpulan

    Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari

    uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

    Stadium menstruasi terdiri dari 4 thap yaitu:

    1.

    Stadium menstruasi atau desquamasi

    2. Stadium post menstruum atau stadium regenerasi

    3. Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi

    4. Stadium pramenstruum atau stadium sekresi

    Kelainan menstruasi adalah masalah fisik atau mental yang

    mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak

    biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya

    siklus menstruasi tertentu.

    Kelaianan atau gangguan menstruasi diantaranya:

    1. Dismenore

    2. Sindrome premenstruasi

    3. Menoragia (Hipermenorea)

    4.

    Hipomenorea

    5. Polimenorea

    6. Oligomenorea

    7.

    Amenorea

    Asuhan keperawatan yang muncul untuk pasien yang mengalami

    menstruasi diantaranya:

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    34/35

    34

    1. Nyeri

    2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    3.

    Kecemasan

    B. Saran

    Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat mengetahui mengenai menstruasi

    terutama gangguan menstruasi dan asuhan keperawatan yang terkait

    dengannya. Dengan itu diharapkan mahasiswa keperawatan ketika praktik

    keperawatan nantinya dapat menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan

    masalah yang dihadapi oleh pasien.

  • 8/10/2019 MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

    35/35

    DAFTAR PUSTAKA