LEPTOSPIROSIS

Post on 17-May-2017

221 views 3 download

Transcript of LEPTOSPIROSIS

LEPTOSPIROSISDisusun Oleh:Aswin Prayogo

FebriantyIrvan Kurniawan

• DEFINISIPenyakit zoonosis yang disebabkan oleh Leptospira interrogans

• MANIFESTASI KLINIS– Ringan flu like syndrome, myalgia, sakit

kepala– Berat ikterus, gg. Fungsi ginjal, hemorrhagic

diathese weill’s Disease

ETIOLOGI• Leptospira

– Ordo : Spirochaeta– Family : Trepanometaceae– Genus : L. interrogans (patogen)

L. buflexa (saprofit)• Bentuk spiral, tipis, bergerak aktif, di

ujung terdapat kait, mempunyai 2 periplasmik flagella

• Panjang 6 – 20 nm, diameter 0.1 nm• Aerobik dan dapat dilihat dengan

pemeriksaan dark field secara mikroskopis

• Terdapat 250 serovars dan 26 serogroup

EPIDEMIOLOGI• Banyak ditemukan di daerah yang sering banjir• Pada tahun 2002, dilaporkan > 100 kasus

dengan jumlah kematian 20 orang di daerah jakarta

PENULARAN• Penularan dari binatang kepada manusia melalui

air/tanah yang terkontaminasi. Lebih jarang lewat kontak langsung dengan urin, darah, jar. bintang yang terinfeksi.

• Orang yang bekerja di tempat dimana banyak terdapat tikus/ternak terinfeksi cenderung terkena infeksi. Contoh: petani, militer

• Kuman masuk ke tubuh lewat lesi kulit maupun permukaan mukosa mata, mulut, nasofaring atau esofagus

PATOGENESIS

Organ Tubuh yang dapat Terinfeksi Leptospira

MANIFESTASI KLINIS• Penyakit infeksi akut yang ditandai dengan vaskulitis yang

menyeluruh• Karakteristik perjalanan penyakit: bifasik• Masa inkubasi: 7 – 12 hari• Dua fase leptospirosis:

– Fase I/septikemia• Berlangsung 4-7 hari• Pada akhir fase, leptospira menghilang dari darah, CSF & jaringan lain. Kecuali

cairan aqueous humor mata & parenkim ginjal– Fase II/imun

• Meningkatnya titer antibodi leptospirosis• Berangsung 4 – 30 hari• Leptospiuria 1 minggu – 1 bulan

LEPTOSPIRA ANIKTERIK

• Fase septikemia demam, malaise, nyeri otot, nyeri kepala dan nyeri abdomen

• Gejala hilang dengan lisisnya Leptospira• Nyeri otot: betis, pinggang, abdomen• Konjungtiva: fotofobia, perdarahan

konjungtiva

LEPTOSIROSIS IKTERIK(WEIL’S DISEASE)

• Karakteristik– Ikterus– Gangguan fungsi ginjal– Manifestasi perdarahan– Mortaliti rate tinggi

• Ikterus– Timbul hari ke 5-6– Direk > indirek– Alkalin fosfatase – Aminotransferase > 4 x N– Protrombin time – Hepatomegali– Pasien sembuh tidak dijumpai gangguan fungsi hati

• Kelainan Ginjal– Terjadi pada minggu ke dua– Anuria/oliguria– Anuria menunjukan prognosa jelek– Anoreksia, mual, pusing, binggung kejang,

stupor & koma pada kasus berat• Paru– Gejala: batuk, sesak nafas, nyeri dada. Kadang

batuk darah bahkan gagal nafas

• Manifestasi perdarahan– Perdarahan konjungtiva + ikterus + konjungtiva

injection patognomonis– Purpura, ptechiae, epistaxis, perdarahan gusi

manifestasi paling sering– Perdarahan subarachnoid, GIT, adrenal jarang

• Leptospirosis berat– Rabdimiolosis, hemolisis, miokarditis, gagal jantung,

syok kardiogenik, ARDS, pankreatitis & multi organ failure

– Pada anak hipertensi, kolesistitis, pankreatitis & kelainan kulit

DIAGNOSIS

WHO GUIDELINES (Faine Criteria)

DIAGNOSIS• Berdasarkan gejala klinis yang muncul• Pemeriksaan penunjang untuk diagnosa pasti:– Kultur• Pengambilan spesimen darah/CSF pada awal gejala• Kultur urin setelah 2-4 minggu onset ditemukan

leptospira– Serologi• Untuk mendeteksi leptospira dengan cepat• Meggunakan: PCR, ELISA, Lepto dipstick

LABORATORIUM• Darah rutin– Leukositisis– LED – Trombositopenia ringan

• Fungsi hati– Bilirubin & Alkaline

fosfatase – Transaminase – Protrombin time

• CSF– PMN leukositosis – Protein– Glukosa normal

TATALAKSANA• Suportif– Observasi ketat untuk mendeteksi dehidrasi,

hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal

• Kausatif– Pemberian AB, harus dimulai secepat mungkin

• Jenis Antibiotik yang dapat digunakan– Leptospirosis Ringan• Doksisiklin• Ampisilin• Amoksisilin

– Leptospirosis Sedang/Berat• Penisilin G• Ampisilin• Doksisiklin

Per Oral

Per IV

PROGNOSIS• Tidak ada ikterus jarang fatal• Dengan ikterus (usia < 30 tahun) angka

kematian 5 %• Dengan ikterus (usia lanjut) angka kematian

40%

PENCEGAHAN• Jaga kebersihan di peternakan• Imunisasi pada pekerja• Imunisasi pada hewan• Hindari berenang di air yang terkontaminasi• Vaksinasi di daerah endemik

TERIMA KASIH