LEPTOSPIROSIS tatalaksana madiun.pptx

7/26/2019 LEPTOSPIROSIS tatalaksana madiun.pptx

1/46

LEPTOSPIROSISDANSITUASINYA DI JAWA TIMUR

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


2/46

a.Kolerab.Pes

c.DB Dengued. Campake.Polio

f. Difterig. Pertusish. Rabies

i. alaria!. "# H5N1

k. "ntraksl. $eptospirosism.%epatitis

n. #nfluen&a " baru(H1N1)o. eningitisp. 'ellow (ever

). Chikungun*a

PERMENKES RINOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010PENYAKIT TERTENTU YANG DAPAT

MENYEBABKAN WABAH


3/46

LEPTOSPIROSIS

$eptospirosis adalah pen*akit &oonosaakut disebabkan oleh bakteri $eptospira

dengan spektrum pen*akit *ang luasdan dapat men*ebabkan kematian.

Sumber Utama penular : TikusBinatang lain : Anjing, babi, sapi, kambing


4/46

Bak!"# $!%&!'a' Leptospira sp

Sa *$#"+,-a!a &. '!"*#aa!"+'#k *!a '!".!"ak #"#$ *$#"a3. 4%. '!"ka#Uk"a% 01 !%.- 6 720 8

B!"*#a $a+.!% -3 '!"'a.a#'#%aa%. #a" 9 4#%ak *!$!"# #k*a%4#%. k,#%. 3*'G!%* Leptospira: 2 spesiesLeptospira interrogans(patogen)Leptospira biflexa(saprofit)2: *!"+."$ 9 ; 2:0 *!"+


5/46

ara Penularan Leptospirosis

Kontak dengan air,tanah/lumpur dan tanaman

yang terkontaminasi air seni hewan penderita

Leptospirosis.

Melalui selaput lendir(mukosa) mata, hidung,

atau kulit yang lecet, terkadang dari makananyang terkontaminasi.

Ma*a I%k'a*#1.Masa inkuasi !"1# hari

$.%ata"rata 1& hari


6/46

Ga'a"a% k#%#k L!$+*$#"+*#*#k!"#k 3a% a%#k!"#k

+ambaran klinik $eptospirosisikterik dan anikterik

Sindroma,fase Gejala klinis Spesimen laboratorium

Leptospirosis anikterik

Fase leptospiremia (3-7 hari)

Demam tinggi, nyeri kepala,myalgia, nyeri perut, mual,muntah conjuctival suffusion

Darah, LC (liquor cerebrospinalis)

Fase imune

(3-3! hari)

Demam ringan, nyeri kepala,muntah meningitis aseptic

"rine

Leptospirosis ikterik

Fase leptospiremia #an immunoverlaping)

Demam, nyeri kepala, myalgia,ikterik, gagal ginjal, hipotensi,manifestasi pen#arahan,pneumonitis hemorrhagic,leucositosis

Darah, LC (minggu $), urine(minggu %)


7/46

Pa+.!%#a*

,.(ase leptospiremia

$eptospira dalam darah- vasculitis kerusakan

endotel kapiler/- nephritis interstisial radanggin!al/- nekrosis tubuler kematian sel atau!aringan tubulus pada gin!al/- renal failure- padahati ter!adi nekrosis sentriobuler- paru0parudidapatkan lesi vaskuler dan pada otot ter!adipembengkakan vakuolasi m*ofibril dan nekrosis

fokal1.(ase imun

Ter!adi respon immun humoral dan celluler-timbul antibodi. $eptospira menetap di dalamtubulus proksimal gin!al dan dapat keluar melaluiair seni setelah berminggu0minggu terinfeksi.

$eptospira dapat menetap di dalam otak- ruanganterior mata *ang menimbulkan uveitis kronisatau uveitis berulang.

2.Convalescence

Penderita leptospirosis berat pada masa

convalescence ter!adi perbaikan fungsi gin!al danhati seperti semula *ang ter!adi pada minggu ke

0

4arna mata penderita

leptospirosis

Kerusakan gin!alpenderitaleptospirosis


8/46

P!"*!%a*! .!4aa k#%#k &a%.*!"#%. #'

Persentase ge!ala klinik *ang seringtimbul


9/46

P!%a"a% #3ak a%.*%.

elalui air terkontaminasi

P!%a"a% a%.*%.elalui air kencing

Tikus liar

#nang alami

%ewan piaraan dan ternak

#nang alami

Jalur

penulara

n

sering

ter!adi

Jalur

penu

laran

!ara

ng

ter!adi

Jalur penularan !arang ter!adi

Jalur penularan !arang ter!adi

Jalur penularanutama




%ewan piaraan dan ternak

#nang alami

Tikus liar

#nang alami

I%a%. ak-#"

iklus penularan Leptospirosis


10/46

T"a%*#*# L!$+*$#"a 3a"# '#%aa%. k!

a%*#a

Biasan*a melalui air *ang terkontaminasi bakteriatau tanah *ang lembab

Bakteri $eptospira masuk ke tubuh manusiamemalui kulit *ang luka- lecet atau selaput lendirmata- mulut- nasofaring atau esofagus/

$eptospira dikeluarkan melalui urin binatang *angsakit atau pembawa bakteri karier/ kedalam

lingkungan5ntuk kehidupan optimal- bakteri $eptospira perlu

lingkungan hidup beriklim hangat dan lembab


11/46

Bhr 16,2

Pemukiman

Persawahan

Kebun- ladang

dan pekarangan

Perkebunan

%utansekunder dipegunungan

J!%#* 3+!*#k (domesticspecies) 7eluruh aktivitas hidup tikus di dalam rumah

commensal rodent/ atau synanthropic), atap-sela0sela dinding- dapur- almari/- gudang-kantor- pasar- selokan- dan lain0lain.

J!%#* $!"#3+!*#k(peridomestic species) "ktivitas hidup tikus dilakukan di luar rumah

dan sekitarn*a 8 di lahan pertanian-perkebunan- sawah dan pekarangan rumah

J!%#**#


12/46

R#*#k+ P!%a"a% L!$+*$#"+*#*

K!+$+kP!k!"4aa%

K!+$+k Ak#


13/46

N+

=a"#a'! P ORA34*!3

>5? @I

1 R#a&a a3a ka 0002 :: :25 7 :65

2 Ak##a* 3aa a#"C

0001 11 :2 7 0

A3a .!%a%.a% a#"('a%4#")

00

12>12 7 1:2

: K!'!"*#-a% $"#'a3# 001 11 15 7 ::

FAKTOR RISIKO PENULARAN LEPTOSPIROSIS

DI KOTA SEMARANG

(A HOSPITAL BASED CASE CONTROL STUDY)

D.Wiharyadi, M. H. Gasem, 2004


14/46

#nfeksi bersifat sub0klinis atau tidak spesifik

Diagnosis klinis tidak mudah- terutama *angringan

7ering didiagnosis keliru sbg pen*akitdemam lain

Dokter kurang men*adari- tidak berfikir

kearah D:

Tes diagnostik RDT/ tidak tersedia secaraluas

Ketidaktahuan mas*arakat ttg pen*akit ini

M!%.a$a L!$+*$#"+*#**!"#%. !"!aka% 3#a.%+*#*%&a F


15/46

L!$+*$#"+*#*a%#!*a*# k#%#*

L!$+*$#"+*#* "#%.a% aa %+%#k!"#k ;60 dengue- malaria-hanta- rickettsioses dll/

Pasien mungkin tidak berobat

L!$+*$#"+*#* '!"a aa #k!"#k ,6016=Weil`s disease7indrom 4eil/ @R #* 5 0?

2 Sindrom klinis

Ikterus, perdarahan dan gagal ginjal adalah

indikator utama Leptospirosis berat


16/46

Ja- ka** &a%. 3#a$+"ka% 3#'aa- a%.ka*!!*#%&aS!'a.#a% '!*a" a$+"a% 3a"# RS (-+*$#a'a*!3

"!$+" +%&)

7ebagian besar kasus bersifat atipikal- ringan- non

ikterik/Tidak dikenal atau di diagnosis keliru %3!"


17/46

Emerging Infectious Diseases. Vol. 15, No. 6, June 2009 www.cdc.go!eid

137 pasien demam akut di kota Semarang

( 67 rawat-inap dan 70 rawat jalan)

Sakit kepala (85%), neri otot (70%), mual (!"%),

#atuk (""%), neri perut (38%)

eptospirosis$ (!"#) dari !7 pasien rawat inap

&iagnosis leptospirosis tidak akan ada (under'diagnosis) jika$ 1. &okter tidak #erikir keara diagnosis leptospirosis

*eptospirosis tidak dimasukkan dalam diagnosis #anding

+. idak dilakukan pemeriksaan la#oratorium ($AT, %&')


18/46

DIAGNOSA

LEPTOSPIROSIS$angkah0langkah,. "namnesis #dentitas pasien-

keluhan- data epidemologis/

1. Pemeriksaan fisik +e!ala klinis>#kterik- demam- mialgia- n*erisendi- con!ungtival suffision/

2. Pemeriksaan laboratorium

5mum dan khusus/


19/46

D!#%#*# ka**18Ka** uspectDemam akut ?@2;.A6C/ dan

*erikepala0ototalaise dan/atau@+%4,#


20/46

28Ka** !robableU%# P!a&a%a% K!*!-aa% I (a%$a a*##a* La')

Kasus uspect disertai minimal dua dari gejaladiba"ah ini:0n*eri betis0batuk dengan9tanpa batuk darah0sesak nafas0ikterus0manifestasi perdarahan ptekie- mimisan-hematemesisdll/0iritasi meningeal0anuria0oliguria dan9atau proteinuria0aritmia !antung

Catatan> Kasusprobableyang mengarah ke klinis beratsegera dirujuk keR7 ada dr.7pPD97p"- plus fasilitas perawatan dialisis #C5/Ik!"* .a.a .#%4a $!"3a"a-a% a3aa-#%3#ka+" k#%#* L!$+*$#"+*#* '!"a


21/46

U%# P!a&a%a% K!*!-aa% II/III (3!%.a% a*##a*

La')Ka** S*$!, 3. I.M $+*## '!"3a*a"ka% !*3#a.%+*#k ,!$a (#$%)3!%.a% / aainimal 2 dari kriteria laboratorium dibawah ini>

,. proteinuria- piuria-hematuria1. lekositosis dg relatif neutrofilia ?;6=/- limfopenia2. trombosit ,66.666 sel9mm3. bilirubin ? 1mg=8 peningkatan ringan 7+PT97+ET

peningkatan amilase atau CPK3!%.a% / aa )Pemeriksaan serologi "T dengan titer F ,669166 F;69,G6/ pada pemeriksaan satu sampel/


22/46

8Ka** &onfirmed (diagnosis pasti)

Kasus uspect atau !robable dengan salahsatu dibawah ini >#solasi bakteri Leptospira dari sampelklinis(darah,urine)P@R $+*##7erokonversi "T dari negatif positif atauadan*a kenaikan titer 3: dari pemeriksaan awal

Titer "T F 216 366/ pada satu sampel


23/46

PENGOBATAN"ntibiotik harus dimulai 7HD## mungkin.0 penicillin +- > ,-A Juta 5. iv 9 im- setiap G !am

0 amo:icliin- > A66 mg 2: sehari PE-0 ampisilin> A66 mg 2: sehari PE0 cephalosporin > cefota:im 3:, gram atau0 ceftria:on ,:, gram

0 eritromisin > 3 : 1A6 mg0 do:*c*cline > ,66 mg 1: sehari selama I hariTindakan suportif > keparahan pen*akit dankomplikasi 0 Pada kasus gagal gin!al akut>keseimbangan cairan- elektrolit dan asam basa

diatur sebagaimana pada ++".Pada keadaan *ang berat hemodialisis.


24/46

PEN@EGAHAN

0 Belum ada vaksin pada manusia

0 Pengurangan populasi tikus80 Pemisahan hewan dari pemukiman

manusia dengan cara pagar dan la*ar80 #munisasi an!ing dan ternak80 kebersihan lingkungan0 tidak membuang makanan sembarangan0 Penggunaan alat pelindung diri


25/46

"asus 1Lelaki 63 th

Ax:

Demam 3 hari, nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah , nyeriperutTempat tinggal: Semarang kota, daerah bawah (rawan banjir!"ekerjaan: tidak bekerja

"x: mata: tidak ada #onjun#ti$al %u&u%ion

nyeri tekan ga%tro#nemiu% tidak adagejala'tanda klini% lain normal

Lab:Darah: Leko%it : )!*++, Trombo%it: !+++Lepto Tek Lateral -low: negati.

D/: sus#ect Lepto%piro%i% (non ikterik

0AT1 : negati., 0AT1) : tidak dikerjakan2"4 (Se# 5 gene: po%iti.

Dx: Lepto%piro%i% (non1ikterik, con$rmed


26/46

* 2ita 2< tahunamtinggi- G hari- n*eri kepala- n*eri otot- menginggil- mual muntah-pat tinggal> 7emarang kota daerah bawaher!aan > #bu rumah tangga

idrasi- sclera ikterik- ada con!unctival suffusionri tekan gastrocnemius tidak ada

> $ekosit> ,3.;668 Trombosit> ; positif 5reum> ,1G- creatinin> 1-63- Bilirubin total> 3-,- direk 2-I

P"+'a'! $eptospirosis ikterik/

"T0, > ,9,G6- "T01> tidak diker!akan)PCR 7ec' gen/ > positif

D:> $eptospirosis ikterik/- ,+%#"!3


27/46

Ka** $elaki 3 ,9G36)PCR> tidak diker!akan

D> $eptospirosis non ikterik/ ,+%#"!3


28/46

L!$+*$#"+*#* a%#k!"#kmirip penyakit demam akut lain

InfluenzaInfeksi dengueInfeksi hantavirus

Demam tifoidMeningitis

alaria tanpa komplikasi

%# seroconversion illness

Rickettsiosis

#nfeksi mononukleosis

#nfeksi bakteri9virus lainn*a


29/46

(rgan n )#*

-injal (/ , oligurik or non'oligurik) 87 (100)epar (iper#iliru#inemia 2 iterus) 87 (100)

ematologi (trom#ositopenia, dg2 tanpa ganguankoagulasi , &4+*

85 (8)

/ardioaskuler (kelainan 6/-, gagal jantung, sok dll) 7" (87)

-astrointestinal (pankreatitis , ematemesis, melena) 1! (1)

9ulmo (perdaraan paru, :&S dll) 5 (!)

;ata (perdaraan retina, ueitis) " (5)Sere#ral (gangguang kesadaran, perdaraan otak) " (5)

D#*%.*# +".a%/k+$#ka*# $a3aL!$+*$#"+*#* '!"a (% )

e> 7emua dikonfirmasi dg "T8 ,; pasian dg $epto DriDot sa!a. % +asem dkk 166;/


30/46

ama sakit ! .ari ama sakit /! .ari

Sens % Spe % Sens % Spe %

; ! 00 " 00

6*S 57 06 8" 00

'1T

ateral low!! 0" 81 06

Tes diagnostik untuk leptospirosis

G+3 *a%3a"3 P@R 3. a".! S!,Y .!%!

RDT berdasarkan deteksi #g anti Leptospira spsebaikn*a digunakan untuk kasus9pasien dengan demam A harikeatas

RDT sebaikn*a disediakan di Puskesmas9R7 di daerah endemik

$eptobagian paket pemeriksaan $ab untuk etiologi demam akut

HL S#* ! a 1>>


31/46

RDTlateral flow/ > tes cepat tetapi 'ka%untukdiagnosis dini karena #g muncul umumn*a mulai hari

ke A sakit

tes ini mudah- ter!angkau- seharusn*a disediakan diPK9R7

MATicro "gglutination Test/ adalah baku emas

diagnosisdapat mendeteksi serovars untuk pen*elidikan

epidemiologi/

"T sangat laborious- perlu sepasang sampel

#3ak !"*!3#a%&a aa 3#a.%+*#* L!$+*$#"+*#*

P@Rmendeteksi Leptospira sp atau produkn*a padasaat stadium awal pen*akit diagnosis dini kasusTes ini masih mahal- tapi penting d: dini pasien atausaat K$B

!%a$a #*3#a.%+*#* 7 #3ak 3#k!%a# +!- 3+k


32/46

$aboratorium $eptospirosis di R75P "T tes diagnosis cepat lateralflow- dridot/ dibuka pada 1662 dengan bantuan dari %ubrecht Janssen

(oundation dan Ro*al Tropical #nstitute- etherlands

D" Ka"#a3# H+*$#a Na#+%a R!!"!%,! @!%!" +" L!$+*$#"a *$

REERENSI PENTING UNTUK LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA


33/46

REERENSI PENTING UNTUK LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA


34/46

'P()( P*+,*+-(L.(+

". T5J5"

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian karenaLeptospirosis.

$. Mencegah penularan Leptospira ke manusia di daerahendemis.

. Mencegah dan mematasi KL0

!. Menadikan lingkungan sehat dan tereas dari sikluspenularan Leptospirosis, karena tidak menadi haitatatau sarang tikus seagai *'!" $!%a"8


35/46

B. KH+#"T" PEKEK

18 P!%,!.a-a% $!%a"a% L!$+*$#"+*#* k! a%*#a8

28 S"

8 P!%.+'aa% $!%3!"#a 3# P*k!*a*/RS 3!%.a%*!.!"a8

:8 K!a*$a3aa% 3#%# KLB L!$+*$#"+*#*8

58 P!%&!#3#ka% KLB L!$+*$#"+*#*8

68 P!a#-a% D+k!" $a"a!3#* 9 $!%.!+a $"+."a3# Ka'/K+a 3a% P"+8 P!%,aaa% 3a% La$+"a%8


36/46

KENDALA DAN HAMBATAN

B! !%4a3# $"#+"#a* 3# 3a!"a-*!-#%..a 'a%&ak ka** &a%. #3ak!"a$+"ka%8

B! +$#a%&a Ya%k!* 3a*a" 3a%"4ka% (RS) 3aa $!%!a% 3a%

aaak*a%a 3#%# ka**S# 3a% a-a%&a 3#a.%+*#*

a'+"a+"# (Ba%&ak RS 3k !$%&a#a*##a* $!!"#k*aa% a' k

!$+*$#"+*#*)8B! +$#a k!"4a*aa L#%a* S!k+"

3aa $!%a%..a%.a% ak+" "#*#k+ 3a%$!'!"3a&aa% a*&a"aka8


37/46

U paya Yang Telah D ilakukanD inas Kesehatan Jaw a Tim ur

! ntuk anti%ipa%i 7L8 0enyediakan Rapid TesDiagnostik(4DT %ebagai 8u&er Sto#k !

)! So%iali%a%i, penyuluhan, "ertemuanTatalak%ana Lepto%piro%i%

3! A%i%ten%i dan 8imbingan Tekni% ke daerah1daerah 'daerah endemi% Lepto%piro%i%

! 0elakukan penyelidikan 9pidemiologiber%ama kab yang ada 7L8 lepto!


38/46

UPAYA YANG AKAN

DILAKUKANH+5P"'"K" H+HT"%5# 7HRE"R $HPTE7P#R"

P"D" D"HR"% K"757 H$"$5# PHHR#K7""$"BER"TER#5 $"J5T".

7E7#"$#7"7# $HPTE7P#RE7#7 P"D" D"HR"% D"HR"%'"+ BH$5 THR$"PERK" K"757 $HPTE7P#RE7#7

H$"K5K" PHTHR%"D"P REDHT P"D" D"HR"%"D" K"757 $HPTE7P#RE7#7.


39/46

"E%IJ&"&N '()&(I*I"&'I '(&(+' I-&&/D&N ")I(E)I&N&

! 0a%alahLingkungan: Lingkungan pemukiman di 7awa%an banjir,peternakan, per%awahan, perkebunan; genangan air denganp< alkali% ( pdan ditemukan po%itip lepto%pira pada rodent!

!Teran#amLingkungan : Lingkungan pemukiman di kawa%an langgananbanjir, peternakan, per%awahan, perkebunan; genangan airdengan p< alkali% (p!

!AmanLingkungan : Lingkungan pemukiman bukan rawan banjir,bukan areal per%awahan, perkebunan dan peternakan8elum ditemukan ka%u% pada manu%ia (dalam rumah, diluar rumah 1)>!


40/46

UPAYA PENGENDALIAN

#. Daerah asalaha. 7urveilans aktif dan

pasif untuk penemuankasus anusia 9Rodent

dari rumah kasus dgradius , K setiapbulan/ per T%

b. 7urve* Reservoir lain1:9th

c. Pengobatan segera

d. Pengendalian tikustrapping- poisoning-teknologi tepat guna/

e. Peningkatan 7Df. Koordinasi $P9$7g. 7osialisasi rutin K#H/

##. Daerah Terancama. 7urveillans pasif pada

manusia dan rodentdilakukan 3 kali dalamsetahun

b. 7KD dg pengamatanlingkungan

c. K#H Desiminasi informasi

###. Daerah "man

d. K#H Desiminasi informasie. Pengamatan pasif


41/46

PENGAMATAN LAPANGAN PADA DAERAHYG BELUM DILAPORKAN KASUS

". Pengamatan terhadap %ost- "gent dan Hnvironment%ost > Tikus dan anusia"gent > $eptospiraHnvironment > kawasan ban!ir- peternakan- lingkunganpermukiman- persawahan- perkebunan

b. elakukan surve* faktor risiko untuk mengetahuipotensi ancaman di kawasan dalam wila*ahadministratif kabupaten9kota

Cat> "pabila ditemukan kasus dan kepadatan tikusmemenuhi pers*aratan dimohon resevoir lainditindaklan!uti oleh kementan dan !a!arann*a bila halini belum disepakati akan dibahas ke komnas &oonosis/


42/46

R"P#D D#"+E7#7 TH7T


43/46

I%!"$"!a*# Ha*# RDT

T

T

T

T

A

A

A

A

8

8

8

8

Te%t "o%iti$

Te%t ?egati$

Te%t @agal'n$ali

Te%t @agal'n$ali


44/46

N!.a#


45/46

P+*##< R!*eak Strong


46/46

Loon.1,011des.6

LEPTOSPIROSIS tatalaksana madiun.pptx

Documents

Transcript of LEPTOSPIROSIS tatalaksana madiun.pptx