Lapsus

Post on 03-Feb-2016

216 views 0 download

description

cacingan

Transcript of Lapsus

EnterobiasisEnterobiasis

Oleh:Lulya Suswirantika

Identitas Pasien

Nama : An. LUmur : 9 tahunJenis Kelamin :

perempuan Pekerjaan : -Pendidikan : -Alamat : RT. 13

Tanjung raden

Latar Belakang Sosial-Ekonomi-Demografi-Lingkungan Keluarga

Status perkawinan : -Jumlah anak : -Saudara : anak pertama

dari dua bersaudaraStatus ekonomi keluarga :

cukupPekerjaan orangtua :

Ayah : petaniIbu : ibu rumah tangga

Kondisi rumahKondisi rumahRumah berukuran 6x6 beratap seng

dengan dinding beton permanen serta lantai semen. Terdiri dari satu ruang tamu, ruang tv, dua buah kamar tidur, satu buah kamar mandi, dan dapur. Bagian belakang rumah terdapat pembuangan sampah warga sekitar. Sebelah kiri rumah pasien terdapat rumah tetangga yang berdekatan langsung dengan rumah pasien. Sumber air keluarga adalah PDAM.

Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan keluarga :keluarga :

Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami hal yang sama.

Riwayat penyakit asma disangkal.

Riwayat penyakit jantung disangkal.

Riwayat alergi disangkal. Riwayat batuk lama disangkal.

Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan utama gatal pada anus sejak lebih kurang 2 hari yang lalu.

Anak tampak menggaruk-garuk pada bagian anus.

Tidur terganggu karena gatal Nafsu makan menurunAnak tampak lemah dan tidak

semangat bermain Nyeri perut (+), demam (-), mual

(-), muntah (-). BAK dan BAB biasa.

Sudah diberi minyak sayur pada anus, namun gatal tidak hilang.

Belum pernah minum obat untuk mengurangi gejala.

Anak sering ikut ayah nya ke ladangAnak suka bermain tanah mandi dua kali sehari. Ibu pasien rajin potong kuku anak setiap

kali saat kuku nya mulai panjang.sering makan jajanan yang dijual

gerobak kelilinganak biasa mencuci tangan sebelum

makan dengan air tetapi tidak menggunakan sabun.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : composmentisTanda vital :

TD : 100/70Nadi : 92x per menitRR : 22 x per menitSuhu : 36,70C

BB : 18 kg

Kepala : NormocepalMata : ca -/-, si -/-, reflek

cahaya (+), reflek kornea (+/+)Telinga : Serumen (-), Nyeri (-)

dan tidak bengkakHidung : Simetris, Napas cuping

hidung (-), lendir (-/-)Mulut : Bibir kering(-), sianosis

(-)Tenggorok : T1-T1 Hiperemis(-),

faring hiperemis (-) Leher : Pembesaran KGB (-),

kaku kuduk (-)

Thorak :PulmoPulmo Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, retraksi (-)Palpasi : Stemfremitus sama antara kiri dan kananPerkusi: SonorAuskultasi : vesikuler +/+, Ronkhi (-). Wheezing (-)

Cor

Abdomen

Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV linea

midclavicula kiri, tidak kuat angkat

Perkusi Batas-batas jantung :

Atas : ICS II kiri

Kanan : linea sternalis kanan

Kiri : ICS IV linea midclavicula kiri

Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

Inspeksi Datar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-)

PalpasiNyeri tekan (+), defans musculer (-),

hepatomegali (-), splenomegali (-)

Perkusi Timpani

Auskultasi Bising usus (+) normal

Diagnosa Kerja

Enterobiasis

Diagnosa Banding

Dermatitis kontak alergiPsoriasis

Pemeriksaan penunjang anjuran

Anal SwabMikroskopis tinja

ManajemenManajemen

Promotif Memberikan informasi kepada ibu pasien

tentang penyakitnya yang menular dan pengobatannya.

Menyarankan kepada ibu agar anak mengkonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.

Menjaga kebersihan anak, lingkungan rumah dan sekitar.

Preventif Menjaga kebersihan tubuh anak dengan

mandi dua kali sehari. Memotong kuku yang panjang dan tidak

menggigit-gigiti kuku. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah

buang air besar maupun kecil. Memakai alas kaki saat keluar rumah. Tidak makan makanan yang dijual dipinggir

jalan yang diragukan kebersihannya.

KuratifNon farmakologi Istirahat yang cukup

FarmakologiObat yang diberikan dipuskesmas: Pirantel Pamoat tablet 125 mg

diberikan 1 x 1 1/2 tablet Vitamin B Complek tablet diberikan 1

X 1

Rehabilitatif Meningkatkan daya tahan tubuh

dengan makan yang bergizi dengan menu lengkap sayur dan lauk pauk serta buah dan susu.

Menjaga kebersihan diri.

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Enterobiasis (Oxiyuriasis, cacing kremi, dan infeksi Seatworm) adalah kondisi medis yang disebabkan oleh cacing kremi ( Enterobius vermicularis/ Oxyuris).

Enterobiasis ditandai dengan:rasa gatal pada anus (pruritis

ani) yang timbul pada malam hari, anoreksia, penurunan berat badan, sulit tidur, diare, dan nyeri perut.

Pada anak-anak sering terinfeksi Enterobiasis karena

sering memasukan jari tangannya ke mulut

jarang cuci tangan sebelum makan

Untuk menghindari terkena Enterobiasis, kebersihan perorangan harus dilakukan,

memotong kuku, mencuci tangan sebelum makan

terutama pada anak-anakselalu menjaga kebersihan makanan.

ANALISA KASUSANALISA KASUSHubungan diagnosis dengan rumah

dan lingkungan sekitar

Pasien tinggal di lingkungan rumah yang padat penduduk,

Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar kurang terjaga,

Penyakit yang diderita pasien termasuk penyakit yang menular.

Dengan lingkungan rumah yang padat akan dengan mudah terjadinya penularan diantara orang sekitar.

Kebersihan rumah yang kurang terjaga termasuk salah satu factor predisposisi terinfeksinya penyakit yang dialami pasien.

Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien. Tidak ada hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga.

Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan

sekitar

Pasien mandi dua kali sehari. Pasien sering ikut ayah nya ke ladangsering bermain tanah Pasien juga sering mengkonsumsi jajanan

gerobak yang kebersihannya diragukan. Pasien selalu mencuci tangan sebelum

makan dengan air bersih, namun tanpa menggunakan sabun.

Pasien tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air.

Dapat disimpulkan kebersihan atau higienitas pasien kurang terjaga sehingga terjadi keluhan yang dialami pasien.

Analisis kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi penyakit pada pasien ini

Kemungkinan penyebab penyakit pada pasien ini karena

pasien sering ikut ayah nya ke ladang dan bermain tanah

Pasien makan jajanan sembarangan yang belum tentu bersih.

Pasien tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.

Analisis untuk mengurangi paparan atau memutuskan rantai penularan dengan factor resiko atau etiologi

pada pasien ini

Menjaga kebersihan diri. Memotong kuku yang mulai tampak

memanjang. Jangan menggigit-gigit kuku. Mencuci tangan dengan sabun sebelum

makan dan setelah buang air. Jangan makan makanan yang tidak bisa

dijamin kebersihannya. Makan makanan bergizi, lengkap dengan

sayur dan lauk pauk serta buah dan susu.

TERIMAKASIHTERIMAKASIH