Post on 23-Feb-2018
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
1/29
LAPORAN TUTORIAL 1 BLOK 5.1
MALARIA
DOSEN PEMBIMBING: Dr. AMELIA DWI FITRI
KELOMPOK 1B:
FEBRIANO RAMADHANA N. G1A113055
IQLIMA KHAIRIYAH PUTRI H. G1A113056
YAUMIL KHALIDA PUTRI G1A113057
RENANDA ADHA ANUGRAH G1A11305
RAHADIAN GUNA PAMBUDI G1A113060
EFANDIYA PUTRA G1A113061
YUDHA NUGRAHA PRATAMA G1A11306!
DESSY DASWAR G1A113063
BELLA REYNALDI G1A11306"
PRISKILA ANESTASIA SIANIPAR G1A113066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
2/29
UNI#ERSITAS $AMBI
Skenario:
Nn. Y, 20 tahun, setelah pulang dari tracking di hutan Sarolangun mengalami febris dan
datang berobat ke RSUD Raden attaher dengan keluhan demam selama ! hari sifatn"a
intermitten disertai menggigil, berkeringat, sakit kepala dan mual. #asil pemeriksaan dokter
didapatkan: febris, anemis, lidah kotor dan tremor tidak ada, heparn"a teraba $ cm di ba%ah
garis tepi tulang iga di pertengahan garis kla&ikula dan limpan"a teraba di Schuffner '. Nn. Y
tidak melakukan kemoprofilaksis sebelum memasuki ka%asan tracking. Setelah dilakukan
pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis pada Nn. Y tern"ata di(umpai adan"a gambaran
plasmodium. Nn. Y kemudian diberikan terapi "ang adekuat serta konseling dari dokter agar
terhindar dari komplikasi "ang tidak diinginkan.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
3/29
I. K%&r'(')&*' I*+'%&,
$. )ebris : *eningkatan suhu tubuh diatas normal +'!,2o-.$
2. /ntermitten : #ilang timbul ditandai periode aktif dan tidak aktif.$
'. enggigil : *erasaan dingin "ang disertai gerakan tubuh atau
kontraksi otot rangka "ang in&olunter.$
1. ual : Sensasi tidak men"enangkan pada epigastrium dan
abdomen.$
. 3nemis : 4eadaan tubuh "ang ditandai dengan penurunan
eritrosit dan #b diba%ha normal.$
5. 6remor : 7etaran atau menggigil secara in&olunter pada satu
bagian tubuh. $
!. Schuffner : 7aris "ang menghubungkan S/3S kanan ke arcus
costae sinistra dengan mele%at umbilikus, untuk
mengukur pembesaran limpa.$
8. 4emoprofilaksis : 3gen kimia untuk mencegah penularan pen"akit
infeksi dan non infeksi.$
9. *lasmodium : *rotooa dengan genus sporooa parasit "ang dapat
masuk ke tubuh manusia dan men"ebabkan malaria. $
II. I-/+'(')&*' M&*&%&,
$. 3pa sa(a pen"akit "ang ditandai dengan febris;2. 3pa sa(a pen"akit endemis "ang terdapat di Sarolangun;
'. 3pa makna klinis demam ! hari intermitten "ang disertai menggigil,
berkeringat, sakit kepala dan mual;
1.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
4/29
$$. 3pa makna klinis ditemukann"a plasmodium pada pemeriksaan apusan darah;
$2. >agaimana prosedur melakukan pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis;
$'. agaimana gambaran plasmodium di setiap stadium pada apusan darah;
$. >agaimana alur penegakan diagnosis terhadap keluhan Nn. Y;
$5. 3pa diagnosis banding terhadap keluhan Nn. Y;
$!. 3pa diagnosa klnis "ang tepat untuk keluhan "ang dialami oleh Nn. Y;$8. 3pa definisi pen"akit "ang dialami Nn. Y;
$9. >agaimana etiologi pen"akit Nn. Y;
20. >agaimana epidemiologi pen"akit Nn. Y;
2$.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
5/29
'. 3pa makna klinis demam ! hari intermitten "ang disertai menggigil,
berkeringat, sakit kepala dan mual;
Demam intermitten: demam "ang ditandai oleh peiode aktif dan tidak
aktif secara berselang@seling "ang ditimbulkan adan"a suaatu infeksi "ang
bersiklus. Salah satu contohn"a "aitu malaria.1
Demam, engigil, berkeringat merupakan 7e(ala klasik +secara umum
"ang ter(adi (ika terserang malaria "aitu 6rias alaria, antara lain sebagai
berikut,,5
- *eriode dingin +$@50 menit menggigil, badan bergetar, gigi@gigi
saling terantuk.
- *eriode panasA demam muka merah, nadi cepat, panas badan tinggi
beberapa (am.
- *eriode berkeringat keringat ban"ak, temperatur turun, merasa sehat
Sakit kepala dikarenakan tersensitisasin"a reseptor n"eri di kepala oleh
mediator mediator inflamasi "ang ditimbulkan untuk men"erang toksin "ang
masuk ke dalam tubuh, serta (uga dikarenakan kurangn"a suplai oksigen ke
kepala disebabkan penurunan kadar #b darah.2
ual ter(adi dikarenakan mediator mediator inflamasi "ang ditimbulkan
(uga mesensitisasi reseptor mual pada 7/ track, sehingga ter(adilah mual. 2
1.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
6/29
lain sakit kepala bagian depan, n"eri otot, bercak@bercak pada lidah kotor,
dan gangguan pada perut.
b. Demam remiten
*ada (enis demam ini suhu tubuh (ustru turun setiap hari dan tidak dapat
kembali mencapai suhu normal kembali. Demam ini ban"ak ter(adi pada
anak@anak +pediatrik, a%aln"a pen"ebab demam belum mengarah pada
suatu pen"akit atau infeksi tertentu. Diagnosa pen"akit biasan"a baru dapat
diketahui pada hari ke@'. *en"akit@pen"akit infeksi "ang timbul akibat
demam ini antara lain adalah infeksi saluran nafas atas +flu, batuk, otitis
media +n"eri pada telinga, tonsilitis faringitis dan lar"ngitis +n"eri pangkal
kerongkongan, suara serak, stomatitis herpetika +radang rongga mulut,dan demam pasca imunisasi.
c. Demam intermiten
*ada (enis demam ini suhu tubuh dapat turun beberapa (am dalam satu hari,
contohn"a malaria, limfoma +kelainan pada kelen(ar getah bening,
endokarditis +peradangan pada otot (antung.
Demam 4ontin"u
*ada (enis demam ini suhu tubuh akan ber&ariasi atau terus berubah@ubah
sepan(ang hari, contohn"a malaria falciparum malignan +tipe malaria "ang
ban"ak di(umpai di daerah endemis.
d. Demam Siklik
*ada (enis demam ini suhu tubuh akan mengalami kenaikan selama
beberapa hari dan kemudian turun men(adi normal. Namun, beberapa hari
kemudian suhu akan mengalami peningkatan kembali. -ontoh dari demam
ini adalah demam berdarah +demam dengue,demam kuning, poliomielitis
+lumpuh la"u, cikungun"a +n"eri pada sendi, dan leptospirosis +kencing
tikus "ang dapat men"erang saraf manusia.
.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
7/29
- Bidah kotor dan 6remor tidak ada : dapat men"ingkirkan diagnosis
banding pada pasien, "aitu Demam 6ifoid.
- 3da n"a pembesaran hepar +hepatomegali
- Bimfa teraba pada schuffner ' : adan"a pembesaran limfa
Dari ke lima hal diatas ini memperkuat untuk penegakan diagnosismalaria, karna pada pen"akit malaria didapatkan kondisi seperti diatas "aitu
febris, anemis, hepatomegali, splenomegali.2
5. 3pa makna klinis teraban"a limpa di Schuffner ' pada pemeriksaan fisik;
*embesaran limpa diukur dengan menggunakan garis Schuffner
+disingkat dengan CSC, "aitu garis "ang dimulai dari titik lengkung iga kiri
menu(u ke umbilikus dan diteruskan sampai ke spina iliaka anterior superior
+S/3S kanan. 7aris tersebut dibagi men(adi 8 bagian "ang sama "aitu S$
sampai dengan S8. *alpasi limpa dapat dipermudah dengan cara memiringkan
penderita 10 ke arah kanan +ke arah pemeriksa. Setelah tepi ba%ah limpa
teraba, kemudian dilakukan deskripsi pembesarann"a.2
6eraban"a limpa di schuffner ' menun(ukkan bah%a limpa telah
mengalami pembesaran sampai sebelum umbilikus.2
!. 3pa hubungan tracking di hutan Sarolangun dengan keluhan "ang dialami oleh
Nn. Y;
/ndonesia adalah negara beriklim tropis dengan ban"ak hutan tropis
karena dilalui oleh garis khatulisti%a. Negara tropis memiliki berbagai
pen"akit tropis endemis seperti alaria, D>D, filariasis, dll dengan ge(ala
klinis "ang berbeda.1
8. 3pa hubungan tidak dilakukann"a kemoprofilaksis dengan keluhan "ang
dialami oleh Nn. Y;
4emoprofilaksis bertu(uan untuk mengurangi resiko infeksi sehingga
bila terinfeksi maka ge(ala klinisn"a tidak berat. *ada kasus Nn. Y "ang
melakukan per(alanan ke daerah endemis malaria tanpa melakukan
kemoprofilaksis sebelumn"a men"ebabkann"a beresiko tinggi terinfeksi
+plasmodium.1
9. 3pa sa(a kemprofilaksis "ang dapat diberikan;
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
8/29
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
9/29
a. Untuk melihat ada atau tidakn"a parasit malaria
b. Untuk menetapkan spesies dan stadium plasmodium
c. Untuk melihat kepadatan parasit
$$. 3pa makna klinis ditemukann"a plasmodium pada pemeriksaan apusan darah;
#al ini merupakan diagnosis pasti bah%a pasien terkena pen"akit
malaria, karna malaria adalah pen"akit infeksi "ang diakibatkan oleh protooa
"ang berasal dari genus plasmodium. >elum bisa dipastikan (enis malaria "ang
ter(adi pada Nn.Y karena harus mengetahui (enis plasmodium apa "ang
terdapat dalam apusan darah, "aitu P.Falciparum, P.Vivax, P.Malariae, dan
P.Ovaledimana ke empat (enis plasmodium ini men"ebabkan pen"akit malaria
"ang berbeda.,5
$2. >agaimana prosedur melakukan pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis;
-ara embuat 3pusan darah 6ebal +slide:1,5
$ >ersihkan u(ung (ari dengan kapas alkohol !0? biarkan kering
2 6usuk (ari dengan blood lanckep, darah pertama dihapus dengan tisu
' 4emudian ambil tetes darah dengan cara memutar ob(ek glass pada (ari
kemudian dilebarkan bentuk bulat sampai darah kering, diameter $ G $
$A2 cm. . 4etebalan "ang baik "aitu masih bisa terlihat huruf "ang
diletakkan di ba%ah apus tebal tersebut.
1 >iarkan preparat hingga kering kurang lebih '0 menit sAd 2 (am +kering
>uat larutan pe%arnaan dari campuran giemsa stack ' tetes dengan $ ml
larutan *h !,2
5 Setelah preparat kering,teteskan giemsa hingga menutupi semua
darah,biarkan '0@1 menit. 3ir larutan 7iemsa otomatis men"ebabkan
dehemoglobinisasi eritrosit, sehingga tidak men"erap %arna, sedangkan
leukosit dan parasit men"erap %arna. >ila dgn pe%arnaan Hright, apus
tebal harus dihemoglobinisasi dulu dengan akuades sebelum di%arnai
! >ilas dengan air sulingan
8 Betakkan sediaan dalam sikap &ertikal dan biarkan mengering
9 >aca preparat dengan mikroskop, "ang preparatn"a ditetesi min"ak
emersi
#asil : +F (ika ditemukan fase aseksual plasmodium
+ @ (ika tidak ditemukan fase aseksual plasmodium
-ara embuat 3pusan 6ipis +slide I *e%arnaan 7iemsa1,5
$ >ersihkan u(ung (ari dengan kapas alkohol !0? biarkan kering
2 6usuk (ari dengan blood lanckep, darah pertama dihapus dengan tisu
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
10/29
' 6eteskan darah pada ob(ek glass
1 Dengan ob(ek glass lain darah tadi dihapus kearah kiri. kemudian gesek
pd ob"ek glass dengan sudut '0 kedepan dan tarik ke belakang,
membentuk apusan darah tepi "ang bagus
>iarkan sediaan kering
5 )iksasi dengan methanol selama E @ $ menit pakai Stop%atch, biarkan
kering sendiri
! Setelah kering %arnai dengan giemsa. >iarkan '0@1 menit
8 -uci dengan air sulingan, keringkan &ertikal
9 3mati dengan mikroskop, "ang sliden"a ditetesi min"ak emersi
#asil : +F (ika ditemukan fase aseksual plasmodium
+ @ (ika tidak ditemukan fase aseksual plasmodium
$'.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
11/29
4husus *. Ki&aL dan *. M&ale pada siklus parasitn"a di (aringan hati
+sion (aringan, sebagian parasit "ang berada dalam sel hati tidak melan(utkan
siklusn"a ke sel eritrosit tetapi tertanam di (aringan hati disebut #ipnosoit
+lihat bagan siklus, bentuk hipnosoit inilah "ang men"ebabkan malaria
relapse. *ada penderita "ang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam
keadaan da"a tahan tubuh menurun misaln"a akibat terlalu lelahAsibukAstres
atau perobahan iklim +musim hu(an, maka hipnosoit akan terangsang untuk
melan(utkan siklus parasit dari dalam sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit "ang
berparasit pecah akan timbul ge(ala pen"akitn"a kembali. 5
*ada *. )alciparum dapat men"erang ke organ tubuh dan menimbulkan
kerusakan seperti pada otak, gin(al, paru, hati dan (antung, "ang
mengakibatkan ter(adin"a malaria beratAkomplikasi, sedangkan *. Ki&aL, *.
M&ale dan *. alariae tidak merusak organ tersebut. *. falciparum dalam
(aringan "ang mengandung parasit tua di dalam otak, peristi%a ini "ang disebut
sekuestrasi. *ada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium
dalam darah tepi karena telah mengalami sekuestrasi.5
b. 4lasifikasi *lasmodium5
- *lasmodium &i&aL
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
12/29
- *lasmodium falcifarum
- *lasmodium o&ale
- *lasmodium malariae
. orfologi5
p.
falciparum
p.&i&aL p.malariae p.o&ale
6ropooit Young >erbentuk
cincin
>erbentuk cincin
besarn"a $A'
eritrosit,
6ampak titik
iemann,
gambaran mirip
Ukuran 2 mikron.
6itik schuffner +titik
(ames terbentuk sangat
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
13/29
sitoplasma biru,
inti merah, &akuol
"ang besar.
6itik schuffner
&i&aL dengan
sitoplasma tebal,
eritrosit tidak
membesar
dini dan (elas
Mld Sitoplasm
a
mengandu
ng $ atau
2 butir
pigmen
Sitoplasma
ameboid
embulat
besarn"a kira@kira
setengah eritrosit
>erbentuk bulat dan
kompak dengan granula
pigmen "ang lebih kasar
Scion /mmatu
re
Skion
berukuran
'0 mikron
>erukuran 1
mikron
engandung 8
buah merooit
>erukuran !0 mikron
mature erooit
mature
10.000
Skion
mempun"
ai titik
maurer
tersebar
2A' bagian
eritrosit
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
14/29
Sitoplasm
a biru inti
kecil dan
padat
$1. >agaimana gambaran plasmodium di setiap stadium pada apusan darah;
Didalam sel parenkim hati, plasmodium didapatkan dalam bentuk skion
preeitrosit "ang untuk setiap (enis plasmodium "ang berbeda ukuran dan
(umlah merooit didalamn"a. >entuk skion preeritrosit belum pernah di
temukan pada p.malariae.!
morfologi p.&i&aL p.malariae * falciparum *. o&ale
tropooit >erbentuk cincin dan
mengandung
bintik basophil.
Balu trofooit
berbentuk
amuboid "ang
mengandung
bintik@bintik
schuffner
+ schuffner
dots. *ada
trofooid lan(ut
tampak adan"a
pigmen parasit
6rofooit mudaberbentuk
cincin dengan
eritrosit "ang
terinfrksi tidak
membesar.
6rofooit lan(ut
berbentuk pita
+band form dan
tidak di(umpai
bintik schuffner.
6rofooid mudamengandung
cincin tampak
berinti dan
sebagian
sitoplasma
berada di bagian
tepi dari eritrosit
+ accole atau
form appliOue.
6rofooid lan(ut
mengandung
bintik maurer
6erdapat bintikschuffner dan
pigmen. Pritrosit
"ang terinfeksi
membesar
ukurann"a dengan
bentuk tidak teratur
serta bergerigi
Skion Ukuran skion
9@$0 mikron
dan mengisi
penuh ertirosit
"ang tampak
membesar.
Susunan
merooit
tampak tidak
Ukuran skion
! mikron
bentuk n"a
teratur dan
mengisi penuh
eritrosit "ang
terinfeksi.
erooit
ber(umlah 8
Ukuran skion
mikron
mengandung
merooit "ang
tidak teratur
susunannn"a.
Pritrosit "ang
terinfeksi
plasmodium ini
Skion berukuran 5
mikron mengisi
tiga perempat
bagian eritrosit
"ang agak
membesar.merooit
ber(umlah 8 buah
dengan susunan
tidak teratur
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
15/29
teratur buah tersusun
seperti bunga
ma%ar
tidak membesar
ukurann"a
gametosit >erbentuk
lon(ong atau
bulat, dengan
eritrosit "ang
membesar
ukurann"a dan
mengandung
schuffner
>erbentuk
lon(ong atau
bulat dengan
eritrosit tidak
membesar
>entuk seperti
pisang dengan
ukuran pan(ang
gametosit lebih
besar dari
diameter
eritrosit
>erbentuk lon(ong,
bintik schuffner
terdapat pada
eritrosit "ang
terinfeksi. Pritrosit
berukuran
normal,agak
membesar atau
sama besar dengan
ukuran gametosit.
$. >agaimana alur penegakan diagnosis terhadap keluhan Nn. Y;
a. 3namnesis
*ada kasus pen"akit malaria,anamnesis "ang perlu diperhatikan adalah:
$. 4eluhan utama: Demam menggigil, berkeringat an dapat disertai sakit
kepala, mual,muntah, diare dan n"eri otot atau pegal.
2. Ri%a"at berkun(ung dan bermalam $@1 minggu "ang lalu ke daerah
endemic malaria.
'. Ri%a"at tinggal di daerah endemic malaria1. Ri%a"at sakit malaria
. Ri%a"at minum obat malaria satu bulan terakhir
5. Ri%a"at mendapatkan transfuse darah.
Selain hal tersebut diatas 3namnesis malaria (uga harus memperhatikan
ge(ala pada penderita malaria berat, dengan ge(ala:
$. 7angguan kesadaran dalam berbagai dera(at
2. 4eadaan umum "ang lemah +tidak bias dudukAberdiri
'. 4e(ang@ke(ang
1. *anas sangat tinggi. ata atau tubuh kuning
5. *erdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan
!. Nafas cepat dan atau sesak nafas
8. untah terus menerus dan tidak dapat makan minum
9. Harna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman
$0.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
16/29
laboratorium"aitu pemeriksaan sediaan darah dengan mikroskop karena
teknik pemeriksaan ini merupakangold standar pemeriksaan malaria.
b. *emeriksaan )isik
$. Demam + pengukuran dengan thermometer '!, celcius
2. 4on(ungti&a atau telapak tangan pucat
'. *embesaran limpa + splenomegali
1. *embesaran hati + hepatomegali
*ada penderita malaria berat ditemukan tanda G tanda klinis sebagai
berikut :
$. 6emperatur rectal 10 dera(at celcius
2. Nadi cepat dan lemahAkecil
'. 6ekanan darah sistolik Q !0 mm#g pada orang de%asa dan pada
anak G anak Q 0 mm#g
1. )rekuensi nafas ' L per menit pada orang de%asa, 10 L per
menit pada balita, 0 L per menit pada anak diba%ah $ tahun
. *enurunan dera(at kesadaran dengan Glasgow Coma Scale + 7S- Q
$$
5. anifestasi perdarahan + petekie, purpura, hematom
!. 6anda dehidrasi + mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang,
bibir kering, produki air seni berkurang
8. 6anda G tanda anemia berat + kon(ungti&a pucat, telapak tangan
pucat, lidah pucat, dll
9. 6erlihat mata kuning A ikterik$0. 3dan"a ronki pada kedua paru
$$. *embesaran limpa atau hepar
$2. 7agal gin(al ditandai dengan oliguria samapai anuria
$'. 7e(ala neurologi + kaku kuduk, reflek patologik
c. *emeriksaan *enun(ang
$. *emeriksaan Baboratorium
a *emeriksaan tetes darah
*emeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adan"a
parasit malaria sangat penting untuk menegakkan diagnosa.
*emeriksaan satu kali dengan hasil negatif tidak mengesampingkan
diagnosa malaria. *emeriksaan darah tepi tiga kali dan hasil negatif
maka diagnosa malaria dapat dikesampingkan. 3dapun pemeriksaan
darah tepi dapat dilakukan melalui:
$ 6etesan preparat darah tebal
erupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria.
*emeriksaan ini dilakukan selama menit. #itung parasit
dapat dilakukan pada tetes darah tebal dengan menghitung
(umlah parasit per 200 leukosit. >ila leukosit $0.000Aul
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
17/29
maka hitung parasitn"a ialah (umlah parasit dikalikan 0
merupakan (umlah parasit per mikro@liter darah.
2 6etesan preparat darah tipis
Digunakan untuk identifikasi (enis plasmodium, bila dengan
preparat darah tebal sulit ditentukan. 4epadatan parasit
din"atakan sebagai hitung parasit, dapat dilakukan
berdasarkan (umlah eritrosit "ang mengandung parasit per
$000 sel darah merah. >ila (umlah parasit $00.000Aul darah
menandakan infeksi "ang berat. #itung parasit penting
untuk menentukan prognosa penderita malaria. *engecatan
dilakukan dengan pe%arnaan 7iemsa, atau BeishmanCs, atau
)ieldCs dan (uga Romano%sk".
b 6es 3ntigen: p@fest
Untuk mendeteksi antigen dari *.falciparum +#istidine Rich
*rotein //
$ 6es 3ntigen: Mptimal
Untuk mendeteksi dari 0@200 parasitAul darah dan dapat
membedakan apakah infeksi *.falciparum atau *.&i&aL
c *emeriksaan serologis
*emeriksaan ini menggunakan teknik indirect fluorescent antibod"
test, untuk mendeteksi adan"a antibodi spesifik terhadap malaria
atau pada keadaan dimana parasit sangat minimal. 6es ini kurang
bermanfaat sebagai alat diagnostik sebab antibodi baru ter(adi
setelah beberapa hari parasitemia. 6iter $:200 dianggap sebagai
infeksi baru, dan test $:20 din"atakan positif.
>eberapa tes serologi lain seperti:
$ *-R +*ol"merase -hain Reaction
2 PB/S3 +Pn"me Binked /mmunosorben 3ssa"
' R/3 +Radioimmuno 3ssa"
2. *emeriksaan penun(ang untuk malaria berata. #b dan #t
*ada keadaan akut ter(adi penurunan hemoglobin secara cepat.
3nemia pada malaria disebabkan kerusakan eritrosit oleh parasit,
penekanan eritropoesis dan ter(adin"a hemolisis oleh proses
imunologis
b. #itung (umlah leukosit dan trombosit
Di(umpai trombositopenia "ang dapat mengganggu proses
koagulasi. *ada malaria tropika "ang berat, plasma fibrinogen dapat
menurun disebabkan peningkatan konsumsi fibringen karena
ter(adin"a koagulasi intra&askular.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
18/29
c. 4imia darah lain
d. P47
e. )oto toraks
f. 3nalisa cairan serebrospinal
g. >iakan darah dan u(i serologi
h. Urinalisis
i. Darah rutin
$5. 3pa diagnosis banding terhadap keluhan Nn. Y;
anifestasi klinis malaria sangat ber&ariasi dari ge(ala "ang ringan sampai
berat.
a. alaria tanpa komplikasi harus dapat dibedakan dengan pen"akit
infeksi lain sebagai berikut:
- Demam tifoid
Demam lebih dari ! hari di tambah keluhan sakit kepala, sakit perut
+diare,obstopasi, lidah kotor, bradikardia relatif, roseola,leukopenia, limfositosis relatif, aneosinofilia
- Demam dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2@! hari, disertai keluhan sakit
kepala, n"eri tulang, n"eri ulu hati, sering muntah
- /nfeksi Saluran *ernafasan 3kut +/S*3
>atuk, beringus, sakit menelan, sakit kepala, manifestasi kesukaran
bernafas antara lain: nafas cepatAsesak nafas, tarikan dinding dada
ke dalam dan adan"a stridor
-Beptospirosis ringanDemam tinggi, n"eri kepala, mialgia, n"eri perut, mual, muntah,
con(uncti&al in(ection +kemerahan pada kon(ungti&a bola mata, dan
n"eri betis "ang men"olok.
- /nfeksi &irus akut lainn"a
b. alaria berat atau malaria dengan komplikasi dibedakan dengan
pen"akit infeksi lain sebagai berikut:
- Radang otak +meningitisAensefalitis
-
Stroke +gangguan serebro&askuler- 6ifoid ensefalopati
- #epatitis
- Beptospirosis berat
- 7lomerulonefritis akut atau kronik
- Sepsis
- Demam berdarah dengue atau dengue shock s"ndrome
$!. 3pa diagnosa klnis "ang tepat untuk keluhan "ang dialami oleh Nn. Y;
Nn. Y mengalami malaria
$8. 3pa definisi pen"akit "ang dialami Nn. Y;
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
19/29
alaria adalah pen"akit infeksi parasit "ang disebabkan oleh
*lasmodium "ang men"erang eritrosit dan ditandai dengan ditemukann"a
bentuk aseksual didalam darah.
$9. >agaimana etiologi pen"akit Nn. Y;
alaria adalah pen"akit infeksi "ang disebabkan oleh parasit
Plasmodium. *lasmodium merupakan protooa obligat intraseluler. ph"llum
apicomplexa,kelassporozoa, subkelas coccidiida, ordo eucoccidides, subordo
haemosporidiidea, famil" plasmodidae, genus plasmodium. *en"akit ini
secara alami ditularkan melalui gigitan n"amuknophelesbetina.
Spesies *lasmodium pada manusia adalah:!
!" Plasmodium falciparum #P. falciparum".
$" Plasmodium vivax #P. vivax"
%" Plasmodium ovale #P. ovale"
&" Plasmodium malariae #P. malariae"
'" Plasmodium (nowlesi #P. (nowlesi"
20. >agaimana epidemiologi pen"akit Nn. Y;
Diketahui bah%a pen"akit malaria tersebar di lebih dari $00 negara di
benua 3frika, 3sia, 3merika +Selatan,Mceania dan 4epulauan -aribia.Bebih
dari $,5 triliun manusia pernah terpapar malaria dengan morbiditas 200 (utasamai '00 (uta per tahun dan mortalitas lebih dari $ (uta per tahun. alaria
merupakan pen"akit endemis atau hiperendemis di daerah tropis atau
subtropics dan ban"ak ter(adi pada daerah dengan penduduk "ang padat.
Secara tradisi endemisitas daerah dibagi men(adi:
a. #ipoendemik: bila parasite rate atu spleen rate 0 G $0 ?
b. esoendemik: bila parasite rate atau spleen rate $0 @0 ?
c. #iperendemik: bila parasite rate atau spleen rate 0 G !?
d. #oloendemik: bila parasite rate atau spleen rate !?
Diperkirakan pre&alensi malaria diseluruh dunia adalah $50 (uta sampai 100
(uta kasus dengan batas pen"ebaran 51 Bintang Utara +Rusia dan '2 Bintang
Selatan +3rgentina.*arasit malaria dapat hidup pada ketinggian 100 meter di
ba%ah permukaaan laut +laut mati dan 2500 di atas permukaan laut +>oli&ia.
Untuk *lasmodium &i&aL distribusin"a tersebar luas.,5
Di /ndonesia, malaria tesebar diseluruh pulau dengan dera(at endemitas "ang
berbeda@beda. Diketahui bah%a di /ndonesia "ang paling ban"ak ditemukan
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
20/29
*lasmodium falciparum dan *lasmodium &i&aL adalah pada daerah
4alimantan, Sula%esi 6enggara, Sula%esi Utara, aluku, /rian lack Hater )e&er.
. alaria 4%artana +*lasmodium alariae
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
21/29
*lasmodium alariae mempun"ai tropooit "ang serupa dengan
*lasmoduim &i&aL, lebih kecil dan sitoplasman"a lebih kompakA lebih biru.
6ropooit matur mempun"ai granula coklat tua sampai hitam dan kadang@
kadang mengumpul sampai membentuk pita. Skion *lasmodium malariae
mempun"ai 8@$0 merooit "ang tersusun seperti kelopak bungaA rossete.
>entuk gametosit sangat mirip dengan *lasmodium &i&aL tetapi lebih
kecil.
-iri@ciri demam tiga hari sekali setelah puncak 18 (am. 7e(ala lain n"eri
pada kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum.
4omplikasi "ang (arang ter(adi namun dapat ter(adi seperti sindrom
nefrotik dan komplikasi terhadap gin(al lainn"a. *ada pemeriksaan akan di
temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia, tanpa uremia danhipertensi.
c. alaria M&ale +*lasmodium M&ale
alaria 6ersiana +*lasmodium M&ale bentukn"a mirip *lasmodium
malariae, skionn"a han"a mempun"ai 8 merooit dengan masa pigmen
hitam di tengah. 4arakteristik "ang dapat di pakai untuk identifikasi
adalah bentuk eritrosit "ang terinfeksi *lasmodium M&ale biasan"a o&al
atau ireguler dan fibriated. alaria o&ale merupakan bentuk "ang paling
ringan dari semua malaria disebabkan oleh *lasmodium o&ale. asa
inkubasi $$@$5 hari, %alaupun periode laten sampai 1 tahun. Serangan
paroksismal '@1 hari dan (arang ter(adi lebih dari $0 kali %alaupun tanpa
terapi dan ter(adi pada malam hari.
d. alaria 6ersiana +*lasmodium Ki&aL
alaria 6ersiana +*lasmodium Ki&aL biasan"a menginfeksi eritrosit muda
"ang diametern"a lebih besar dari eritrosit normal. >entukn"a mirip
dengan plasmodium )alcifarum, namun seiring dengan maturasi, tropooit
&i&aL berubah men(adi amoeboid. 6erdiri dari $2@21 merooit o&ale dan
pigmen kuning tengguli. 7ametosit berbentuk o&al hampir memenuhi
seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. 7e(ala malaria (enis
ini secara periodik 18 (am dengan ge(ala klasik trias malaria dan
mengakibatkan demam berkala 1 hari sekali dengan puncak demam setiap
!2 (am.
22.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
22/29
*atogenesis malaria lebih ditekankan pada ter(adin"a peningkatan
permeabilitas pembuluh darah, oleh karena skiogoni men"ebabkan kerusakan
eritrosit maka dapat men"ebabkan ter(adin"a anemia. Diduga terdapat toksin
malaria "ang men"ebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit
pecah saat melalui limpa dan keluarlah parasit. 3dan"a pembesaran limpa
akibat ban"akn"a sel eritrosit terinfeksi "ang dirombak (uga ditemukan ban"ak
parasit didalam makrofag. *ada sindrom pembesaran limpa didaerah tropis
atau pen"akit pembesaran limpa pada malaria kronis biasan"a di(umpai
bersamaan dengan peningkatan kadar /g "ang dapat menimbulkan respon
imunologis "ang tidak laim pada malaria kronis. *ada malaria (uga ter(adi
hepatomegali karena sel 4upffer terlibat dalam sistem fagositosis.5,!
Mrgan "ang sering diserang malaria adalah otak dan gin(al. *ada
malaria serebral, otak ber%arna kelabu karena pigmen malaria, sering disertai
edem dan hiperemis. *ada gin(al selain ter(adi perubahan %arna karena pigmen
malaria (uga di(umpai salah satu atau dua proses patologis "aitu nekrosis
tubulus akut danAatau mem)ranoprolivvera*ive glomerulonephiri*s. Nekrosis
tubulus akut dapat ter(adi bersamaan dengan hemolisis masif dan
hemoglobinuria pada )lac( wa*er fever tetapi dapat (uga ter(adi tanpa
hemolisis, sebagai akibat dari berkurangn"a aliran darah karena hipo&olemia
dan hiper&iskositas darah. Plasmodiun falciparum men"ebabkan nefritis
sementara dengankan Plasmodium malariae men"ebabkan glomerulonefritis
kronis dan sindrom nefrotik.5
2'.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
23/29
dan dapat ter(adi perembesan cairan bahkan perdarahan ke (aringan
sekitarn"a.
21. >agaimana gambaran klinis pen"akit Nn. Y;
7e(ala klinis malaria adalah : demam menggigil disertai sakit kepala,
kadang@kadang dapat ditemukan dengan ge(ala klinis lain sebagai berikut:,5
@ >adan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan
berkeringat.
@ Nafsu makan menurun.
@ ual@mual kadang@kadang diikuti muntah.
@ Sakit kepala "ang berat, terus menerus, khususn"a pada infeksi
dengan plasmodium )alciparum.
@ Dalam keadaan menahun +kronis ge(ala diatas, disertai pembesaranlimpa.
*ada kasus malaria berat, seperti ge(ala diatas disertai ke(ang@ke(ang
dan penurunan. *ada anak, makin muda usia makin tidak (elas ge(ala klinisn"a
tetapi "ang menon(ol adalah mencret +diare dan pusat karena kekurangan
darah +anemia serta adan"a ri%a"at kun(ungan ke atau berasal dari daerah
malaria. 7e(ala klasik malaria merupakan suatu paroksisme biasan"a terdiri
atas ' stadium "ang berurutan "aitu : $. Stadium dingin +cold stage. 2.
Stadium demam +#ot stage. '. Stadium berkeringat +s%eating stage. 4etiga
ge(ala klinis tersebut diatas ditemukan pada penderita berasal dari daerah non
endemis "ang mendapat penularan didaerah endemis atau "ang pertama kali
menderita pen"akit malaria.
Di daerah endemis malaria ketiga stadium ge(ala klinis di atas tidak
berutan dan bahkan tidak semua stadium ditemukan pada penderita sehingga
definisi malaria klinis seperti di(elaskan sebelumn"a dipakai untuk pedoman
penemuan penderita di daerah endemisitas. 4hususn"a di daerah "ang tidak
mempun"ai fasilitas laboratorium serangan demam "ang pertama didahului
oleh masa inkubasi +intrisik. asa inkubasi ini ber&ariasi antara 9 @'0 hari
tergantung pada species parasit, paling pendek pada plasmodium )alciparum
dan paling pan(ang pada plasmodium malaria. asa inkubasi ini tergantung
pada intensitas infeksi, pengobatan "ang pernah didapat sebelumn"a dan
tingkat imunitas penderita. -ara penularan, apakah secara alamiah atau bukanalamiah, (uga mempengaruhi. *enularan bukan alamiah seperti penularan
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
24/29
malalui transfusi darah, masa inkubasin"a tergantung pada (umlah parasit "ang
turut masuk bersama darah dan tingkat imunitas penerima arah. Secara umum
dapat dikatakan bah%a masa inkubasi bagi plasmodium falciparum adalah $0
hari setelah transfusi, plasmodium &i&aL setelah $5 hari dan plasmodium
maeberapa strain dari *lasmodium &i&aL mempun"ai masa inkubasi "ang
(auh lebih pan(ang "akni sampai 9 bulan. Strain ini terutama di(umpai didaerah
Utara dan Rusia nama "ang diusulkan untuk strain ini adalah plasmodium
&i&aL hibernans.
2.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
25/29
arterekin atau darpleL atau artekin atau artep. Mbat ini merupakan )D- dengan
tiap tablet terdiri dari dih"droartemisinin berisi 10 mg dan piperakuine berisi
'20 mg. Untuk dosis de%asa dengan berat badan lebih dari 0 kg adalah 1
tablet perhari selama ' hari. 3-6 "ang ke@' ialah )D- dimana tiap tablet
terdiri dari artemeter 20 mg dan lumefantrine $20 mg. Nama dagang obat ini
adalah coarterm. Dosis de%asa dengan berat badan lebih dari 0 kg adalah 1
tablet 2 kali sehari selama ' hari.
>erikut adalah tabel pengobatan lini pertama dengan 3rtesunate F
3modiaOuine
#ari ke Mbat
>
3rtesunat: 1 mgAkg>>
*rimakuin: 0.! mgAkg>>
>erikut adalah tabel pengobatan lini pertama dengan Dih"droartemisinin F *iperakuin
+D#*
#ari ke Mbat
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
26/29
$ D#* E $ $, 2 ' G 1
*rimakuin - @ $ E 2 2 G '
2 G ' D#* E $ $, 2 ' G 1
Dosis:
Dih"droartemisinin: 2 G 1 mgAkg>>
*iperaOuin: $5 G '2 mgAkg>>
*rimakuin: 0.! mgAkg>>
>erikut adalah tabel dosis penggunaan artemeter G lumefantrine +3 G B untuk malaria
falciparum
#ari ke Mbat
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
27/29
- *enggunaan kemoprofilaksis dan pemilihann"a "ang tepat tergantung
dari pola resistensi daerah kun(ungan, usia pelancong, lama kun(ungan,
kehamilan, kondisi pen"akit tertentu penderita , toleransi obat dan factor
ekonomi.
- en(aga kesehatan tubuh, agar apabila telah terserang malaria
sebelumn"a diharapkan tidak ter(adin"a relaps.
2!. 3pa sa(a komplikasi pen"akit Nn. Y;
*enderita dengan komplikasi umumn"a digolongkan sebagai malaria
berat "ang menurut H#M di definisikan sebagai infeksi p. falciparum dengan
salah satu atau lebih komplikasi sebagai berikut:
a. alaria serebral +coma "ang tidak disebabkan oleh pen"akit lain atau lebihadri '0 menit setelah serangan ke(ang, dera(at penurunan kesadaran harus
dilakukan penilaian berdasarkan 7lasgo% coma scale +7-S
b. 3cidemia atau asidosis : *h D3R3# !,2 atau plasma bicarbonat Q$
mmolAl, kadar laktat &ena Q mmolAl, klinis pernapasan dalam A
respirator" distress
c. 3nemia berat +#b Q gAdl atau hematocrit Q$? pada keadaan parasite
$0.000Aul, bila anemia hipokromik dan atau miktostik harus
dikesampingkan adan"a anemia atau difisiensi besi, talasemiaA
hemoglobinopati lainn"a
d. 7agal gin(al akut + urine kurang dari 100 mlA21 (am pada orang de%asa dan
pada anak $2mlAkg>> setelah dilakukan rehidrasi, disertai keratin '
mgAdl
e. Pdema paru non kardiogenik
f. #ipoglikemi : gula darah Q10 mgAdl
g. 7agal sirkulasi atau s"ok
h. *erdarahan spontan
i. 4e(ang berulang lebih dari 2 kali A 21 (am(. #emoglobinuri
k. *ost@mortem dengan di temukann"a parasite "ang padat pada pembuluh
darah kapiler pada (aringan otak
28. >agaimana prognosis terhadap pen"akit "ang dialami Nn. Y;
*rognosis malaria "ang disebabkan oleh plasmodium &i&aL pada
umumn"a baik tidak men"ebabkan kematian.
*ada infeksi malaria han"a ter(adi mortalitas bila mengalami malaria
berat.pada malaria berat, mortalitas tergantung pada kecepatan penderita tiba di
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
28/29
rumah sakit,kecepatan diagnosa dan penanganan "ang tepat. Halaupun
demikian mortalitas penderita malaria berat di dunia makin cukup tinggi
ber&ariasi $ ? @ 50 ? tergantung fasilitas pemberi pela"anan.makin ban"ak
(umlah komplikasi akan diikuti dengan peningkatan mortalitas, misaln"a
penderita dengan malaria serebral dengan hipoglikemi,peningkatan kreatinin,
dan peningkatan bilirubin mortalitasn"a lebih tinggi daripada malaria serebral
sa(a.
*rognosis malaria berat tergantung pada :
$. 4ecepatan atau ketepatan diagnosis dan pengobatan
akin cepat dan tepat dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan
akan memperbaiki prognosisn"a dan memperkecil angka kematiann"a.
2. 4egagalan fungsi organ4egagalan fungsi organ dapat ter(adi pada malaria berat terutama
organ@organ &ital.semakin kecil organ &ital "ang terganggu dan
mengalami kegagalan dalam fungsin"a semakin baik prognosisn"a.
'. 4epadatan parasit lebih
*ada pemeriksaan hitung parasit semakin padat atau ban"ak (umlah
parasitn"a "anmg didapatkan semakin buruk prognosisn"a, ter lebih
lagi bila didapatkan bentuk schion dalam pemeriksaan darah tepi.
7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B
29/29
D3)63R *US6343
1. Dorland, H. 3. Ne%man, 20$0,+orlands -llus*ra*ed Medical +ic*ionar, '$th Pd,
adan *enelitian dan *engembangan 4esehatan
4ota