Post on 23-Jun-2015
description
LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN JARINGAN(Routing OSPF)
Disusun Oleh :
Nama : Supiyan SauriNPM : 12312318Kelas : TI 11 H
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & KomputerPERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT
Jalan Zainal Abidin Pagar Alam 9 – 11 Bandar Lampung
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
2014
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
BAB I DASAR TEORI
1.1 Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mengetahui fungsi dari protocol routig ospf dan penerapanya.
Mengetahui konsep dari protocol routing OSPF (Open Shortest Path First).
Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara membuat atau membangun protocol
routing ospf di Software Simulator Cisco Packet Tracer versi 5.3.2.
Sebagai tugas laporan dari mata kuliah Manajemen Jaringan.
1.2 Pengertian Routing
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar
keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai
tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router
yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Jika
routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara
manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika
terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing
statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan
update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk
jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar
dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator..
1.3 Jenis – jenis Konfigurasi Routing
a. Directly Routing
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling
sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada
network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian
lokal saja.
b. Static Routing
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya
mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing
dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang
tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing,
karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data
yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan
bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap
penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan
tabel routing tambahan. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai untuk
jaringan besar.
c. Dynamic Routing
Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute
untuk mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan
juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic
routing, tinggal menjalankan routing protocol yang dipilih dan biarkan bekerja.
Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan. Seperti dua sisi uang,
dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan. Dynamic routing
memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini
bisa memakan resource komputer.
1.4 Protocol Routing OSPF
OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open
Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang
pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Pada awalnya
RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar,
RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt,
Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa
pun. OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol
routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut :
Protokol routing link-state. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik
network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork. OSPF lebih effisien daripada RIP. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ). Menggunakan protokol broadcast.
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Skema Routing OSPF yang akan dibuat
2.2 Tabel Alokasi IP OSPF
a. Network Bandar LampungDevice Type Hostname Interface IP Address Gateway
Router 2920XM R_badarlampungSe 0/0 10.10.10.1 -Se 0/1 15.10.10.2 -Fa 0/0 192.168.60.1 -
Switch 2950-24 2950-24 Fa 0/2 - -PC4 Generic 1 Fa 0/1 192.168.60.10 192.168.60.1
b. Network Lampung TengahDevice Type Hostname Interface IP Address Gateway
Router 2920XM R_lampungtengah
Se 0/0 10.10.10.2 -Se 0/2 11.10.10.1 -Se 0/2 16.10.10.1 -Fa 0/0 192.168.10.1 -
Switch 2950-24 2950-24 Fa 0/2 - -PC0 Generic 1 Fa 0/1 192.168.10.10 192.168.10.1
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
c. Network Lampung SelatanDevice Type Hostname Interface IP Address Gateway
Router 2920XM R_lampungselatan
Se 0/1 15.10.10.1 -Se 0/2 14.10.10.2 -Se 0/3 16.10.10.2 -Fa 0/0 192.168.50.1 -
Switch 2950-24 2950-24 Fa 0/2 - -PC1 Generic 1 Fa 0/1 192.168.50.10 192.168.50.1
d. Network Lampung BaratDevice Type Hostname Interface IP Address Gateway
Router 2920XM R_lampungbarat
Se0/1 13.10.10.2 -Se 0/2 14.10.10.1 -Se 0/3 17.10.10.2 -Fa 0/0 192.168.40.1 -
Switch 2950-24 2950-24 Fa 0/2 - -PC2 Generic 1 Fa 0/1 192.168.40.10 192.168.40.1
e. Network Lampung TimurDevice Type Hostname Interface IP Address Gateway
Router 2920XM R_lampungtimur
Se0/0 12.10.10.1 -Se 0/2 11.10.10.2 -Se 0/3 17.10.10.1 -Fa 0/0 192.168.20.1 -
Switch 2950-24 2950-24 Fa 0/2 - -PC3 Generic 1 Fa 0/1 192.168.20.10 192.168.20.1
a. Network TanggamusDevice Type Hostname Interface IP Address Gateway
Router 2920XM R_tanggamus
Se0/0 12.10.10.2 -Se 0/1 13.10.10.1 -Se 0/3 17.10.10.1 -Fa 0/0 192.168.30.1 -
Switch 2950-24 2950-24 Fa 0/2 - -PC5 Generic 1 Fa 0/1 192.168.30.10 192.168.30.1
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
2.3 Konfigurasi IP di PC
a. Masing-masing PC dengan IP :
PC0 IP : 192.168.10.10Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 192.168.10.1
PC1 IP : 192.168.50.10Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 192.168.50.1
PC2 IP : 192.168.40.10Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 192.168.40.1
PC3 IP : 192.168.20.10Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 192.168.20.1
PC4 IP : 192.168.60.10Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 192.168.60.1
PC5 IP : 192.168.30.10Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 192.168.30.1
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
Gambar contoh pengisian ip di PC0
2.4 Setting IP Interface masing-masing Router OSPF
a. Router Bandar Lampung :
b. Router Lampung Tengah :
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
c. Router Lampug Selatan :R_lampungselatan>enable Password: R_lampungselatan#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungselatan(config)#int fa0/0R_lampungselatan(config-if)#ip address 192.168.50.1 255.255.255.0R_lampungselatan(config-if)#no shutdownR_lampungselatan(config-if)#exit
R_lampungselatan(config)#int se0/1R_lampungselatan(config-if)#ip address 15.10.10.1 255.0.0.0R_lampungselatan(config-if)#clock rate 125000R_lampungselatan(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to upR_lampungselatan(config-if)#exit
R_lampungselatan(config)#int se0/3R_lampungselatan(config-if)#ip address 16.10.10.2 255.0.0.0R_lampungselatan(config-if)#clock rate 125000R_lampungselatan(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/3, changed state to upR_lampungselatan(config-if)#exit
R_lampungselatan(config)#int se0/2R_lampungselatan(config-if)#ip address 14.10.10.2 255.0.0.0R_lampungselatan(config-if)#clock rate 125000R_lampungselatan(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/2, changed state to downR_lampungselatan(config-if)#exit
d. Router Lampung Barat :R_lampungbarat>enable Password: R_lampungbarat#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungbarat(config)#int fa0/0R_lampungbarat(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.0R_lampungbarat(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to upR_lampungbarat(config-if)#exit
R_lampungbarat(config)#int se0/2R_lampungbarat(config-if)#ip address 14.10.10.1 255.0.0.0R_lampungbarat(config-if)#clock rate 125000R_lampungbarat(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/2, changed state to upR_lampungbarat(config-if)#exit
R_lampungbarat(config)#int se0/3R_lampungbarat(config-if)#ip address 17.10.10.2 255.0.0.0R_lampungbarat(config-if)#clock rate 125000R_lampungbarat(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/3, changed state to downR_lampungbarat(config-if)#exit
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
R_lampungbarat(config)#int se0/1R_lampungbarat(config-if)#ip address 13.10.10.2 255.0.0.0R_lampungbarat(config-if)#clock rate 125000R_lampungbarat(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to downR_lampungbarat(config-if)#exit
e. Router Lampung Timur :R_lampungtimur>enable Password: R_lampungtimur#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungtimur(config)#int fa0/0R_lampungtimur(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0R_lampungtimur(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to upR_lampungtimur(config-if)#exit
R_lampungtimur(config)#int se0/2R_lampungtimur(config-if)#ip address 11.10.10.2 255.0.0.0R_lampungtimur(config-if)#clock rate 125000R_lampungtimur(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/2, changed state to upR_lampungtimur(config-if)#exit
R_lampungtimur(config)#int se0/3R_lampungtimur(config-if)#ip address 17.10.10.1 255.0.0.0R_lampungtimur(config-if)#clock rate 125000R_lampungtimur(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/3, changed state to up
R_lampungtimur(config)#int se0/0R_lampungtimur(config-if)#ip address 12.10.10.1 255.0.0.0R_lampungtimur(config-if)#clock rate 125000R_lampungtimur(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to downR_lampungtimur(config-if)#exit
f. Router Tanggamus :R_tanggamus>enable Password: R_tanggamus#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_tanggamus(config)#int fa0/0R_tanggamus(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0R_tanggamus(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to upR_tanggamus(config-if)#exit
R_tanggamus(config)#int se0/1R_tanggamus(config-if)#ip address 13.10.10.1 255.0.0.0R_tanggamus(config-if)#clock rate 125000R_tanggamus(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to upR_tanggamus(config-if)#exit
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
R_tanggamus(config)#int se0/0R_tanggamus(config-if)#ip address 12.10.10.2 255.0.0.0R_tanggamus(config-if)#clock rate 125000R_tanggamus(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to upR_tanggamus(config-if)#exit
2.5 Proses Routing OSPF
a. Router Bandar Lampung :
b. Router Lampug Tengah :R_lampungtengah>enable Password: R_lampungtengah#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungtengah(config)#router ospf 1R_lampungtengah(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 1R_lampungtengah(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 1R_lampungtengah(config-router)#network 11.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungtengah(config-router)#network 16.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungtengah(config-router)#exit
c. Router Lampung Selatan :R_lampungselatan>enable Password: R_lampungselatan#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungselatan(config)#router ospf 1R_lampungselatan(config-router)#network 192.168.50.0 0.0.0.255 area 1R_lampungselatan(config-router)#network 15.10.10.0 0.0.0.3 area 1
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
R_lampungselatan(config-router)#network 16.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungselatan(config-router)#network 14.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungselatan(config-router)#exit
d. Router Lampung Barat :R_lampungbarat#enable Password: R_lampungbarat#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungbarat(config)#router ospf 1R_lampungbarat(config-router)#network 192.168.40.0 0.0.0.255 area 1R_lampungbarat(config-router)#network 13.10.10.0 0.0.0.3 area 1R_lampungbarat(config-router)#network 17.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungbarat(config-router)#network 14.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungbarat(config-router)#exit
e. Router Lampung Timur :R_lampungtimur>enable Password: R_lampungtimur#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_lampungtimur(config)#router ospf 1R_lampungtimur(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 1R_lampungtimur(config-router)#network 12.10.10.0 0.0.0.3 area 1R_lampungtimur(config-router)#network 17.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungtimur(config-router)#network 11.10.10.0 0.0.0.3 area 0R_lampungtimur(config-router)#03:23:23: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 192.168.10.1 on Serial0/2 from LOADING to FULL, Loading DoneR_lampungtimur(config-router)#exit
f. Router Tanggamus :R_tanggamus>enable Password: R_tanggamus#conf terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R_tanggamus(config)#router ospf 1R_tanggamus(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 1R_tanggamus(config-router)#network 13.10.10.0 0.0.0.3 area 103:28:18: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 192.168.40.1 on Serial0/1 from LOADING to FULL, Loading DoneR_tanggamus(config-router)#network 12.10.10.0 0.0.0.3 area 1R_tanggamus(config-router)#03:28:40: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 192.168.20.1 on Serial0/0 from LOADING to FULL, Loading DoneR_tanggamus(config-router)#exit
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
2.6 Gambar hasil routing OSPF
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
Catatan dari pembahasan diatas :
- Sebelum menghubungkan koneksi antar router terlebih dahulu menambahkan
modul di masing-masing router dan di off -kan terlebih dahulu routernya.
- Apabila ingin menjalankan program yang sudah jadi dengan mengirimkan pesan
ketujuan biasanya terjadi failed/gagal, maka perlu diulangi 3 – 5 x.
- Jangan lupa menggunakan Clock Rate dengan nilai 125000 di setiap router.
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF
BAB III KESIMPULAN
Dari pembahasan laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1.Kita bisa belajar menggunakan router secara virtual di software komputer tanpa
harus membeli perangkat router yang sebenarnya.
2.Harus mengetahui terlebih dahulu teori Routing OSPF sebelum menggunakan
Software Cisco Packet Tracer v5.3.2
3.Router adalah sebuah media yang menghubungkan antara dua atau lebih network id
pada sebuah jaringan yang berbeda.
4.Routing protocol memiliki berbagai macam jenis routing yang dapat kita gunakan
untuk membangun suatu jaringan yang sesuai dengan kebutuhan admin, misalnya
seperti OSPF dan RIP.
Laporan Manajemen Jaringan Routing OSPF