ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING...

21
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT A. TUJUAN Mahasiswa memahami dan mampu merancang sebuah jaringan pada sebuah gedung yang terdiri dari 4 lantai dengan dua ruangan pada setiap lantai dengan menggunakan teknik peroutingan Dynamic Routing / OSPF, BGP dan terdapat Fitur HotSpot. B. ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR 1. Personal Komputer / Laptop / Notebook yang memiliki NIC 2. Kabel UTP (Cross-Over dan Straight-through) dengan konektor RJ45 3. MikroTik RouterBoard, 5 buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama dan empat router lagi sebagai router utama dimasing-masing lantainya. 4. Aplikasi WinBox 5. Akses ke jaringan Public, dapat menggunakan modem ataupun jaringan internet kampus. C. MATERI SINGKAT Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam mengatur jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas mengatur routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling banyak dipakai adalah MikroTik, karena dipandang mudah dalam pengoperasiannya dan kebutuhan hardware yang relative rendah. Ada beberapa mekanisme routing, diantaranya: a. Dynamic Routing / OSPF OSPF(Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang dikembangkan untuk internet protokol (IP) yang berdasarkan pada pemilihan jalur yang dilalui paket data yang terdekat. OSPF adalah link state routing protokol yang digunakan

Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING...

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT

LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING /

OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

A. TUJUAN

Mahasiswa memahami dan mampu merancang sebuah jaringan pada sebuah

gedung yang terdiri dari 4 lantai dengan dua ruangan pada setiap lantai dengan

menggunakan teknik peroutingan Dynamic Routing / OSPF, BGP dan terdapat

Fitur HotSpot.

B. ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR

1. Personal Komputer / Laptop / Notebook yang memiliki NIC

2. Kabel UTP (Cross-Over dan Straight-through) dengan konektor RJ45

3. MikroTik RouterBoard, 5 buah router, dimana satu router untuk menjadi

router utama dan empat router lagi sebagai router utama dimasing-masing

lantainya.

4. Aplikasi WinBox

5. Akses ke jaringan Public, dapat menggunakan modem ataupun jaringan

internet kampus.

C. MATERI SINGKAT

Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam

mengatur jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang

bertugas mengatur routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling

banyak dipakai adalah MikroTik, karena dipandang mudah dalam

pengoperasiannya dan kebutuhan hardware yang relative rendah.

Ada beberapa mekanisme routing, diantaranya:

a. Dynamic Routing / OSPF

OSPF(Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang dikembangkan

untuk internet protokol (IP) yang berdasarkan pada pemilihan jalur yang dilalui

paket data yang terdekat. OSPF adalah link state routing protokol yang digunakan

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

untuk mengirim LSAs ke semua router di hirarki area yang sama. sebagai OSPF

router, link state mengumpulkan informasi, mereka menggunakan algoritma

SPF(sort path first) untuk menghitung jalur terpendek ke setiap nodenya.

Cara Penentuan Jalur terbaiknya dengan menggunakan nilai metric. metric

berdasarkan nilai OSPF cost = 10^8/nilai bandwidth terendah dalam bps. routing

update hanya akan dikirim ketika ada perubahan link up atau down. dan yang

membedakan ospf dengan routing-routing lain, pada ospf tedapat penggunaan

area-area.

Ada dua tipe hirarki dalam OSPF:

Transit Area (Backbone or area 0)

Regular areas (nonbackbone areas)

Area karakteristik OSPF:

Meminimalisir routing table.

Jika ada perubahan dalam satu area tidak akan mempengaruhi area lain,

karena LSA flooding hanya dikirim ke satu area tersebut.

Fitur :

OSPF adalah routing protocol yang hanya bekerja membedakan antara media

lain.

OSPF mendukung operasi yang melewati tiga tipe jaringan: Broadcast Multi

access, Point-to-Point, Nonbroadcast Multiaccess.

OSPF Interface secara default:

Mode OSPF pada Frame Relay main interface adalah non-broadcast

Mode OSPF pada Point-to multipoint subinterface adalah non-broadcast.

Mode OSPF pada Point-to-point Sub-interface mode adalah Point -to-point

Di dalam OSPF ada beberapa router type;

1. Internal Router = Semua interface nya berdampingan pada area yang sama.

2. Backbone Router = Biasa dikenal dengan area 0, Router Utama.

3. Area Border Router(ABR) = Router yang terkoneksi dua atau lebih area

ospf.

Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

4. Autonomous System Boundary Router (ASBR) = router akan disebut ASBR

jika router ini terkoneksi dua atau lebih area, dan ada routingan lain yang di

redirect/ di inject ke dalam OSPF.

b. HotSpot

Hotspot System digunakan untuk memberikan layanan akses jaringan

(Internet/Intranet) di Public Area dengan media kabel maupun wireless. Hotspot

menggunakan Autentikasi untuk menjaga Jaringan tetap dapat dijaga walaupun

bersifat public.

Proses Autentikasi menggunakan protocol HTTP/HTTPS yang bisa dilakukan

oleh semua web-browser. Hotspot System ini merupakan gabungan atau

kombinasi dari beberapa fungsi dan fitur RouterOS menjadi sebuah system yang

sering disebut 'Plug-n-Play' Access.

Hotspot System bisa digunakan pada jaringan Wireless maupun jaringan

Kabel bahkan kombinasi dari keduanya. Jaringan Hotspot bersifat Bridge

Network

c. BGP (Border Gateway Protocol)

BGP(Border Gateway Protocol) merupakan inti dari protocol routing di

internet. protocol ini menjadi backbone dari jaringan internet di dunia. BGP

merupakan routing protocol. BGP dijelaskan dalam RFC4271. BGP bekerja

dengan cara memetakan sebuah ip table network yang menunjukkan ke jaringan

yang dapat dicapai antar AS(Autonomous System). BGP digambarkan sebagai

sebuah protocol path vector. BGP tidak menggunakan Metrik IGP(Interior

Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat keputusan routing berdasarkan path,

netwok polices dan rule set.

BGP General Operation

Mendengar dan mempelajari semua path, baik dari IGP maupun EGP

Memilih best path dan mengaktifkannya ke forwarding table

Best path dikirimkan ke external BGP neighbor

Filter/policy bisa diterapkan untuk mengatur proses pemilihan best path

Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

BGP mendukung class-inter-domain dan menggunakan route aggregation

untuk mengurangi table routing. BGP diciptakan sebagai pengganti rotuing EGP

yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada

jaringan backbone saja.

BGP Attribute Type

Well-known Mandatory = Harus di ada di semua BGP router, ada di semua

BGP update dan dapat melewati semua BGP router. contoh = AS path, origin

dan next hop.

Well-known discretionary : Akan ada kalau di configurasikan = Local

Preference.

Optional Transitive : kalau attribute itu tidak di kenali maka attribute nya

akan dilewatkan. contoh = aggregator, community.

Optional Non-transitive: kalau attribute itu tidak dikenali maka attribute itu

akan di drop. contoh = Multi-exit Discriminator(MED), Originator ID.

noted : kata mandatory = kalau diartikan pasti ada di semua router BGP.

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

D. LANGKAH KERJA

TOPOLOGI

Rancanglah jaringan sebagaimana topologi berikut:

KETERANGAN TOPOLOGI:

Garis Merah ( ) : Penghubung router utama dengan jaringan

internet

Garis Kuning ( ) : Penghubung antar router backbone di masing

masing lantai

Garis Hitam ( ) : Penghubung antar router dilantai yang sama

Router ( ) : Sebagai Router Utama pembangun jaringan satu gedung

LANTAI 1

LANTAI 4

INTERNET

Client4

Eth1

Eth1

Eth2

Eth

3Et

h3

Eth 4

LANTAI 3

Client3

LANTAI 2

Client2

Client4

Eth2

LANTAI 1

Client1

Eth1

Eth2

Eth3

Eth

5

Eth

1

Eth

1

Eth

1

Eth 4

Eth

2

Eth1

Eth1

Eth1

LANTAI 4

LANTAI 3

Client3 LANTAI 2

Client2

Client4

Client1

Eth

1

Eth1

Eth1

Eth2

Eth2

Eth2

Eth

3

Eth1

Eth3 Eth1

Eth1

Eth 4

Eth3

Eth 4 Eth

1

Eth

2

Eth

5

Eth1

Eth

1

Eth2 Eth3

Gedung 1 Gedung 2

RU 1 RU 2 R1

R2

R3

R4

R3

R4

R2

R1

Eth

2

Eth 4

Eth

1

Eth 4

Eth2

RU

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

Router ( ) : Sebagai Router Utama/ backbone di tiap lantai

Eth1 , Eth2, Eth3, Eth4, Eth5

ALOKASI ALAMAT IP

a. JARINGAN BACKBONE (ROUTER UTAMA)

Yang dimaksud sebagai jaringan backbone pada jaringan ini adalah jaringan –jaringan

yang menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi

antar router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.

Dari topologi jaringan diatas maka pada Gedung 1 akan terbentuk 11 segment jaringan,

yaitu:

1. Segment 1 (RU1 dan R1) dengan NetAddress :192.168.1.0 /30

Interface Eth5 pada RU1 : 192.168.1.1 /30

Interface Eth1 pada R1 : 192.168.1.2 /30

2. Segment 2 (RU1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.2.0 /30

Interface Eth2 pada RU1 : 192.168.2.1 /30

Interface Eth1 pada R2 : 192.168.2.2 /30

3. Segment 3 (RU1 dan R3) dengan NetAddress :192.168.3.0 /30

Interface Eth3 pada RU1 : 192.168.3.1 /30

Interface Eth1 pada R3 : 192.168.3.2 /30

4. Segment 4 (RU1 dan R4) dengan NetAddress :192.168.4.0 /30

Interface Eth4 pada RU1 : 192.168.4.1 /30

Interface Eth1 pada R4 : 192.168.4.2 /30

5. Segment 5 (R1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.5.0 /30

Interface Eth3 pada R1 : 192.168.5.1 /30

Interface Eth3 pada R2 : 192.168.5.2 /30

6. Segment 6 (R2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.6.0 /30

Interface Eth4 pada R2 : 192.168.6.1 /30

Interface Eth4 pada R3 : 192.168.6.2 /30

7. Segment 7 (R3 dan R4) dengan NetAddress :192.168.7.0 /30

Interface Eth3 pada R3 : 192.168.7.1 /30

Interface Eth3 pada R4 : 192.168.7.2 /30

8. Segment 8 (R1 dan Client1) dengan NetAddress :192.168.8.0 /30

Interface Eth2 pada R1 : 192.168.8.1 /30

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

Interface Eth1 pada Client1 : 192.168.8.2 /30

9. Segment 9 (R2 dan Client2) dengan NetAddress :192.168.9.0 /30

Interface Eth2 pada R2 : 192.168.9.1 /30

Interface Eth1 pada Client2 : 192.168.9.2 /30

10. Segment 10 (R3 dan Client3) dengan NetAddress :192.168.10.0 /30

Interface Eth2 pada R3 : 192.168.10.1 /30

Interface Eth1 pada Client3 : 192.168.10.2 /30

11. Segment 11 (R4 dan Client4) dengan NetAddress :192.168.11.0 /30

Interface Eth2 pada R3 : 192.168.11.1 /30

Interface Eth1 pada Client4 : 192.168.11.2 /30

Gedung 2 akan terbentuk 11 segment jaringan, yaitu:

1. Segment 12 (RU2 dan R1) dengan NetAddress :192.168.12.0 /30

Interface Eth5 pada RU2 : 192.168.12.1 /30

Interface Eth1 pada R1 : 192.168.12.2 /30

2. Segment 2 (RU2 dan R2) dengan NetAddress :192.168.13.0 /30

Interface Eth2 pada RU2 : 192.168.13.1 /30

Interface Eth1 pada R2 : 192.168.13.2 /30

3. Segment 3 (RU2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.14.0 /30

Interface Eth3 pada RU2 : 192.168.14.1 /30

Interface Eth1 pada R3 : 192.168.14.2 /30

4. Segment 4 (RU2 dan R4) dengan NetAddress :192.168.15.0 /30

Interface Eth4 pada RU2 : 192.168.15.1 /30

Interface Eth1 pada R4 : 192.168.15.2 /30

5. Segment 5 (R1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.16.0 /30

Interface Eth3 pada R1 : 192.168.16.1 /30

Interface Eth3 pada R2 : 192.168.16.2 /30

6. Segment 6 (R2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.17.0 /30

Interface Eth4 pada R2 : 192.168.17.1 /30

Interface Eth4 pada R3 : 192.168.17.2 /30

7. Segment 7 (R3 dan R4) dengan NetAddress :192.168.18.0 /30

Interface Eth3 pada R3 : 192.168.18.1 /30

Interface Eth3 pada R4 : 192.168.18.2 /30

8. Segment 8 (R1 dan Client1) dengan NetAddress :192.168.19.0 /30

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

Interface Eth2 pada R1 : 192.168.19.1 /30

Interface Eth1 pada Client1 : 192.168.19.2 /30

9. Segment 9 (R2 dan Client2) dengan NetAddress :192.168.20.0 /30

Interface Eth2 pada R2 : 192.168.20.1 /30

Interface Eth1 pada Client2 : 192.168.20.2 /30

10. Segment 10 (R3 dan Client3) dengan NetAddress :192.168.21.0 /30

Interface Eth2 pada R2 : 192.168.21.1 /30

Interface Eth1 pada Client3 : 192.168.21.2 /30

11. Segment 11 (R4 dan Client4) dengan NetAddress :192.168.22.0 /30

Interface Eth2 pada R4 : 192.168.22.1 /30

Interface Eth1 pada Client4 : 192.168.22.2 /30

Segment 23 (RU1 dan RU) dengan NetAddress :192.168.23.0 /30

Interface Eth2 pada RU : 192.168.23.1 /30

Interface Eth1 pada RU1 : 192.168.23.2 /30

Segment 24 (RU2 dan RU) dengan NetAddress :192.168.24.0 /30

Interface Eth3 pada RU : 192.168.24.1 /30

Interface Eth1 pada RU2 : 192.168.24.2 /30

Interface-interface yang terdapat di ROUTER UTAMA GEDUNG 1 (RU1) adalah

1) Eth2 : 192.168.2.1 /30

2) Eth3 : 192.168.3.1 /30

3) Eth4 : 192.168.4.1 /30

4) Eth5 : 192.168.1.1 /30

Interface-interface yang terdapat di ROUTER UTAMA GEDUNG 2 (RU2) adalah

1) Eth2 : 192.168.13.1 /30

2) Eth3 : 192.168.14.1 /30

3) Eth4 : 192.168.15.1 /30

4) Eth5 : 192.168.12.1 /30

1. JARINGAN GEDUNG 1

a. Jaringan di Lantai 1 Gedung 1

Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2 dan satu lagi terhubung ke client.

Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

a. Eth1 : 192.168.1.2 /30

b. Eth2 : 192.168.8.1 /30

c. Eth3 : 192.168.5.1 /30

b. Jaringan di lantai 2 Gedung 1

Lantai dua memiliki sebuah Router (R2) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 1, satu terhubung ke router 3 dan

satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.2.2 /30

b. Eth2 : 192.168.9.1 /30

c. Eth3 : 192.168.5.2 /30

d. Eth4 : 192.168.6.1 /30

c. Jaringan di lantai 3 Gedung 1

Lantai tiga memiliki sebuah Router (R3) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2, satu terhubung ke router 4 dan

satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.3.2 /30

b. Eth2 : 192.168.10.1 /30

c. Eth3 : 192.168.7.1 /30

d. Eth4 : 192.168.6.2 /30

d. Jaringan di lantai 4 Gedung 1

Lantai empat memiliki sebuah Router (R4) yang memiliki 3 buah interface yang mana

satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke

client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.4.2 /30

b. Eth2 : 192.168.11.1 /30

c. Eth3 : 192.168.7.2 /30

2. JARINGAN GEDUNG 2

a. Jaringan di Lantai 1 Gedung 2

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2 dan satu lagi terhubung ke client.

Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.12.2 /30

b. Eth2 : 192.168.19.1 /30

c. Eth3 : 192.168.16.1 /30

b. Jaringan di lantai 2 Gedung 2

Lantai dua memiliki sebuah Router (R2) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 1, satu terhubung ke router 3 dan

satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.13.2 /30

b. Eth2 : 192.168.20.1 /30

c. Eth3 : 192.168.16.2 /30

d. Eth4 : 192.168.17.1 /30

c. Jaringan di lantai 3 Gedung 2

Lantai tiga memiliki sebuah Router (R3) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2, satu terhubung ke router 4 dan

satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.14.2 /30

b. Eth2 : 192.168.21.1 /30

c. Eth3 : 192.168.18.1 /30

d. Eth4 : 192.168.17.2 /30

d. Jaringan di lantai 4 Gedung 2

Lantai empat memiliki sebuah Router (R4) yang memiliki 3 buah interface yang mana

satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke

client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.15.2 /30

b. Eth2 : 192.168.22.1 /30

c. Eth3 : 192.168.18.2 /30

LANGKAH KERJA SETTING ROUTING OSPF

1. Hubungkan masing-masing router sesuai dengan topologi.

2. Jalankan Aplikasi WinBox pada masing-masing PC. Setiap satu router dikonfigurasi oleh

satu PC / laptop.

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

3. Reset-configuration masing-masing router

4. Atur masing-masing alamat IP pada router ditiap lantai gedung sesuai dengan topologi.

Dengan cara pilih menu “IP”, klik “Addresses”

5. Lalu, klik ikon “Tambah” untuk menginisialisasikan alamat IP pada masing-masing

ethernet (Eth) yang telah diatur sesuai dengan topologi. Perhatikan alamat IP harus

sesuai dengan Interface (Eth). (Lihat topologi dan Alokasi Alamat IP)

6. Lakukan secara benar untuk masing-masing router ditiap lantai.

7. Kemudian setelah alamat IP untuk setiap interface telah diinisialisasikan, maka kita akan

mensetting dynamic routing / ospf.

8. Caranya, pilih menu “Routing” pada WinBox, kemudian klik “OSPF”.

9. Setelah muncul jendela OSPF, maka pilih tab “Network”

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

10. Kemudian, klik ikon “Tambah” kemudian masukkan Net Address jaringan yang

terhubung secara langsung ke interface pada masing-masing Router. Contohnya pada

setting ospf router 1, maka net address yang kita daftarkan adalah 192.168.1.0 dan

192.168.5.0. karena pada router 1 ada dua interface yang terhubung ke router lainnya

pada jaringan utama yaitu : Eth1 = 192.168.1.2 dan Eth3 = 192.168.5.1.

11. Lalu untuk mengetes apakah ospf berjalan atau tidak yaitu dengan cara pilih menu

“Tools” lalu klik “TraceRouter”. Setelah itu muncul jendela Trace Router

12. Pada baris “Traceroute to” ketikkan alamat IP yang ingin dituju. Kemudian klik “start”

13. Maka, bila mekanisme ini berhasil, akan ditampilkan jalur-jalur yang dapat dilewati

paket data menuju alamat yang kita tuju tadi.

LANGKAH KERJA SETTING HOTSPOT

1. Lakukan akses ke router utama (RU) dengan Aplikasi WinBox.

Page 13: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

2. Kemudian tentukan interface mana yang akan disetting menjadi interface public,

biasanya Eth 1 yang akan menghubungkan ke internet. Dan interface Eth 2, Eth 3, Eth 4

dan Eth 5 yang dipakai sebagai interface lokal, yang akan dikonfigurasi menjadi

hostspot.

3. Setelah itu pada Winbox, pilih menu “IP”, klik “Hotspot”.

4. Lalu muncul jendela hotspot. Kemudian pada tab “Servers” klik tombol Hotspot Setup.

5. Pilih Interface yang akan dijadikan sebagai interface jaringan Hotspot.

6. Setting Hotspot Address, masukkan IP address sesuai kebutuhan, klik Next.

Page 14: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

7. Tentukan batasan IP DHCP. IP pada range tersebut akan dijadikan sebagai IP dynamic

yang diberi secara otomatis pada client, klik Next

8. Pada jendela Sertifikat, pilih “None” klik next.

9. Setting SMTP Server, biarkan 0.0.0.0 klik next

10. Konfigurasi DNS Server. Kita pakai DNS Google 8.8.8.8

11. DNS Name untuk hotspot yang dibuat, bisa juga dikosongkan.

Page 15: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

12. Konfigurasi Hotspot selesai, klik OK.

13. Menambah User Baru

14. Untuk menambah atau mendaftarkan user baru, dapat dilakukan melalui WinBox pilih IP

| Hotspot |User, Klik tanda tambah.

15. Masukkan nama user dan password, lalu klik OK. Lakukan cara yang sama untuk

mendaftarkan user-user yang dibolehkan akses ke hotspot.

16. Menambah User dengan profil yang berbeda

17. Mikrotik hotspot memberikan untuk mengkonfigurasi user dengan profile yang berbeda,

misalnya ada 2 profile user VIP dan Biasa. Dimana VIP memperoleh kecepatan akses

yang lebih dari user Biasa, meskipun sama-sama

18. menggunakan faslitas hotspot yang sama.

.

Page 16: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

Setup profile dapat dilakukan dengan cara memilih menu IP | Hotspot |

User Profiles |

19. Pada rate limit, isi 64k/20k 200k/200k 100k/40k 20/24 7 20k/20k. Nilai ini disesuaikan

dengan kebijan IT pada instansi tempat membangun hotspot.

20. Berikut format pengisiannya :

21. x1k/y1k 22. : Rate (TX rate/ RX rate misal :

128k/1024k)

23. x2k/y2k 24. : Burst Rate (misal : 256k/2048k)

25. x3k/y3k 26. : Burst Threshold (misal : 160k/1280k)

27. x5/y5 28. : Burst Time (dalam detik misal :

60/60)

29. P 30. : Prioritas (nilai 1-8), 1 adalah prioritas

utama

31. x6k/y6k 32. : Minimum rate: (i.e 32k/256k)

21. Penambahan User baru

Pada Winbox, klik IP | Hotspot | User |

Name : Isikan nama User

Password : masukkan password User

Profile : pilih profile dari user yang akan dibuat.

Lebih lengkapnya mengenai New Hotspot User, lihat gambar berikut :

Page 17: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

22. Melihat hasil konfigurasi

a. Halaman Login

23. Jika konfigurasi sukses, setiap user yang akan browsing internet akan di redirect ke

halaman login seperti gambar berikut :

LANGKAH KERJA SETTING BGP

Konfigurasi pada Router 1 :

1. Setup ip address ether1 10.18.1.1/30. Command : ip address add address=10.18.1.1/30

interface=ether1

Page 18: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

2. Setup ip address ether2 192.168.2.1/24. Command : ip address add

address=1192.168.2.1/24 interface=ether2

3. Setup AS Number Router1, kita setting AS nya 65529. Menu : Routing > BGP >

Instances

4. Setting Peer pada Menu Peer.

Page 19: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

5. Name : disini disikan R2 karena peernya menuju R2.

Remote address : IP address peer, yaitu IP Router 2 10.18.1.2

Remote ASN : AS Number Router2.

6. Kemudian Klik menu networks.

Tambahkan networks 192.168.2.0/24 yang ada pada interface ether2 untuk diadvertise ke

Router2.

7. Konfigurasi pada Router 1 selesai.

Konfigurasi Router 2 :

1. Setup IP ether1 10.18.1.2/30. Command : ip address add address=10.18.1.2/30

interface=ether1.

2. Setup AS Number Router2, kita setting AS nya 65530. Menu : Routing > BGP >

Instances.

Page 20: ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ROUTING DYNAMIC ROUTING / OSPF, BGP DAN FITUR HOTSPOT

3. Lalu setup peernya

4. Pada router 2 tidak perlu menambahkan networks, karena tidak akan mengadvertise

routingan apapun ke router1.

5. Settingan selesai, dan lihat hasilnya pada menu IP > route.

Akan terlihat Status DAb, yang berarti Dynamic Active BGP