Post on 17-Feb-2020
1
LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI II DPR – RI
KE KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 – 2020
TANGGAL 09 S/D 11 DESEMBER 2019
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA DESEMBER 2019
2
LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI II DPR – RI
KE KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 – 2020
TANGGAL 09 S/D 11 DESEMBER 2019
I. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN SPESIFIK
Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan spesifik ke Kantor Bupati
Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilakukan sebagai
salah satu langkah pengawasan Komisi II DPR RI terkait kesiapan pilkada serentak
yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Septemberi 2020.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana akan melaksanakan pemilihan
kepala daerah (pilkada) serentak gelombang keempat pada 23 September 2020.
Pilkada diikuti 270 daerah dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Daerah yang
akan menyelenggarakan pilkada tersebut terdiri atas 9 provinsi, 224 kabupaten, dan
37 kota. Kabupaten Sleman Provinsi DIY merupakan salah satu Kabupaten yang akan
menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Bersama dengan 2 Kabupaten
lainnya di Provinsi DIY yakni Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Seluruh
stakeholders yang terkait dalam pilkada serentak tahun 2020 mengharapkan
penyelenggaraan pilkada berjalan lancar dan aman sehingga pilkada akan menjadi
ajang pesta demokrasi rakyat dalam menentukan aspirasi masyarakat untuk memilih
pemimpin di daerahnya. Partisipasi masyarakat yang tinggi sangat diharapkan untuk
menyukseskan pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020.
Persiapan pilkada serentak tahun 2020 telah dimulai sejak satu tahun sebelum
hari pemungutan suara. Beberapa hal yang menjadi perhatian Komisi II DPR RI dalam
tahap persiapan pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 antara lain:
1. Mengacu Pasal 166 ayat (1) Undang-Undang No. 10 Tahun 2016 tentang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pendanaan kegiatan Pilkada dibebankan
pada APBD dan dapat didukung oleh APBN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, sejauhmana proses penyusunan, penandatanganan, dan
pencairan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang dijalankan oleh
Pemerintah Kabupaten Sleman DIY diperuntukkan bagi KPU Kabupaten Sleman
DIY dan Bawaslu Kabupaten Sleman Provinsi DIY.
2. Pada pilkada serentak tahun 2020 pemutakhiran data dan daftar pemilih berada
pada tahapan persiapan padahal pada pilkada sebelumnya pemutakhiran data
dan daftar pemilih masuk dalam tahap penyelenggaraan. Pemutakhiran data
pemilih hingga penetapan daftar pemilih tetap (DPT) adalah tahapan yang paling
krusial selain pungut hitung. Bahkan, di pemilu serentak tahun 2019 yang lalu
penetapan DPT dilakukan hingga tiga kali.
3
3. Selain itu, KPU dan Bawaslu di daerah harus segera menyiapkan pembentukan
panitia adhoc seperti: PPK, PPS, PPDP, KPPS, PPPK, PPL,dan PTPS sebagai
ujung tombak penyelenggara pilkada di daerahnya masing-masing.
Tim kunjungan Komisi II DPR RI ke Provinsi Sumatera Barat berjumlah 15
orang anggota yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yth. Bapak Saan
Mustafa, M.Si/Fraksi Nadem dan Yth Bapak H Muhammad Arwani Thomafi/Fraksi
PPP beserta anggota tim yang terdiri dari:
NO. NO.
ANGGOTA N A M A KETERANGAN
1. A-367 Saan Mustopa, M.Si
Ketua Tim /
Wakil Ketua Komisi II /
F-Nasdem
2. A-467 H. Muhamad Arwani Thomafi Wakil Ketua Komisi II /
F-PPP
3. A-199 M. Prakosa Anggota/ F-PDI-P
4. A-259 Ir. Hugua Anggota/ F-PDI-P
5. A-263 Komarudin Watubun, SH., MH Anggota/ F-PDI-P
6. A-315 Zulfikar Arse Sadikin, S.IP., M.Si Anggota/ F-PG
7. A-112 Drs. Supriyanto Anggota/ F-Gerindra
8. A-81 Rachel Maryam Sayidina Anggota/ F-Gerindra
9. A-386 Kristiana Muki, S.Pd., M.Si Anggota/ F-Nasdem
10. A-30 H. Sukamto, S.H Anggota/ F-PKB
11. A-438 Dr. KH. Surahman Hidayat., M.A Anggota/ F-PKS
12. A-428 Teddy Setiadi, S.I.Kom Anggota/ F-PKS
13. A-520 John Siffy Mirin Anggota/ F-PAN
14. A-518 Mitra Fakhruddin MB Anggota/ F-PAN
15. A-462 Dr. H. Syamsurizal, S.E., M.M Anggota/ F-PPP
16. ----- Mahmud, SE Kassubag TU Set.Kom II
17. ----- Sugiaman M Toha, SE Sekretaris Tim
18. ----- Gumilang Wiby Laksono Sekretaris Tim
19. ----- Abrar Amir, M.AP Tenaga Ahli
20. ----- Yaserto Denus Saptoadji Tv Parlemen
21. ----- Taufan Syahrulli Pemberitaan
4
Tim kunjungan kerja didampingi oleh 1 (satu) tenaga ahli dan 4 (empat) staf dari
Sekretariat Komisi II DPR RI, dan 1 (satu) reporter dari TV parlemen DPR RI.
B. WAKTU KUNJUNGAN SPESIFIK
Kunjungan spesifik dilaksanakan pada tanggal 09 s/d 11 Desember 2019.
Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan spesifik ke Kantor Bupati
Kabupaten Sleman Provinsi DIY dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi
dewan, dibidang pengawasan.
II. HASIL KUNJUNGAN
A. Sambutan Wakil Bupati atas nama Kabupaten Sleman Provinsi DIY, Drs.H.
Sri Purnomo, M.Si
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang Kami Hormati :
Ketua Komisi II DPR RI, Bapak Ahmad Doli Kurnia Tandjung
beserta rombongan;
Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta;
Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman
Bapak/Ibu Tamu undangan serta hadirin yang berbahagia.
Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, yang tiada henti-hentinya melimpahkan nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita, sehingga pada hari ini kita dapat hadir dan
bersilaturahmi dalam keadaan sehat wal afiat.
Pada awal kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya atas
nama Pemerintah Kabupaten Sleman maupun atas nama pribadi
mengucapkan Selamat Datang kepada Ketua Komisi II DPR RI, Bapak Ahmad
Doli Kurnia Tandjung beserta rombongan di wilayah Kabupaten Sleman.
Kunjungan ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami
karena dengan kunjungan ini menunjukkan adanya perhatian yang besar dari
5
Komisi II DPR RI terhadap pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan di Kabupaten Sleman selama ini.
Pada kesempatan ini kami informasikan bahwa menjelang pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 Pemerintah Kabupaten
Sleman telah melakukan berbagai upaya guna menunjang kelancaran
pelaksanaan pilkada tersebut. Diantaranya pada tanggal 30 September 2019
Pemkab Sleman telah melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah
Daerah (NPHD) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman
dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU). Hibah yang diberikan
kepada KPU mencapai Rp 25,154 Milyar. Adapun hibah yang diberikan kepada
BAWASLU mencapai Rp 7,605 Milyar.
Ketua Komisi II beserta rombongan dan hadirin yang berbahagia.
Selain menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah dengan KPU dan
BAWASLU, Pemkab Sleman juga senantiasa mengawal kebijakan
pelaksanaan pilkada melalui Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda). Pemkab Sleman melalui Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Sleman pada tahun 2019 melakukan sosialisasi ke
masyarakat di 17 kecamatan tentang pelaksanaan Pilkada Tahun 2020.
Sosialisasi juga akan dilaksanakan pada tahun 2020 di 17 kecamatan yang ada
di Kabupaten Sleman. Selain dilaksanakan di 17 Kecamatan, sosialisasi
Pilkada Tahun 2020 juga dilakukan melalui berbagai media massa, baik surat
kabar, radio, media on line dan televisi,
Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan Plkada Tahun 2020 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman juga telah membentuk Tim
Desk Pilkada. Tim tersebut fungsi memantau atau memonitor, menampung
permasalahan serta melaporkan pelaksanaan tahapan pemilu. Tim tersebut
juga menjembatani koordinasi antara KPU, Bawaslu dengan PemKab terkait
Pilkada Tahun 2020. Dalam pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 jumlah Tempat
Pemungutan Suara (TPS) mencapai 1.599.
Hadirin yang berbahagia.
Selain akan melaksanakan Pilkada, pada tahun 2020 Kabupaten Sleman akan
memiliki hajat besar, yakni pelaksanaan Pilkades secara elektronik atau e-voting.
Pelaksanaan pilkades tersebut untuk mengisi 49 jabatan kepala desa yang kosong.
6
Pelaksanaan pilkades dengan e-voting yang akan dilaksanakan oleh Kabupaten
Sleman pada tahun 2020 mendatang merupakan yang pertama kali di DIY.
Untuk merealisasikan pilkades melalui e-voting yang jujur, transparan dan kredibel
Pemkab Sleman melibatkan 7 (tujuh) perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam
pelaksanaannya. Keterlibatan perguruan tinggi negeri maupun swasta tersebut
melalui keberadaan Tenaga Teknis Lapangan (TTL) dalam pelaksanaan e-voting.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya kami
mohon pengarahan dari Komisi II DPR RI agar pelaksanaan Pilkada Tahun
2020 di Kabupaten Sleman dapat terlaksanana dengan baik dan lancar tanpa
ada gejolak dan gangguan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
membimbing dan meridhoi setiap upaya kita dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Sleman.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
B. Pemaparan BIRO Tata Pemerintahan Setda DIY dan Dinas Kependudukan
dan Catatat Sipil Kabupaten Sleman DIY
1) Mengacu Pasal 166 ayat (1) Undang-Undang No. 10 Tahun 2016 tentang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pendanaan kegiatan Pilkada
dibebankan pada APBD dan dapat didukung oleh APBN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, bagaimana proses penyusunan,
penandatanganan, dan pencairan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
yang diperuntukkan bagi KPU Provinsi/Kabupaten/Kota. Di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta proses penyusunan penandatanganan dan pencairan
NPHD belum ada hambatan yang berarti. Bantuan anggaran PILKADA
serentak tahun 2020 dari PEMDA DIY ke Kabupaten/Kota melalui skema
atau mekanisme Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dengan berpedoman
pada petunjuk teknis dan aturan yang berlaku.
2) Pasal 63 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi
Kependudukan menegaskan, penduduk Warga Negara Indonesia (WNI)
dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17
(tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawain wajib memiliki KTP
Elektronik (KTP-el). Dapat dijelaskan bahwa data kependudukan di DIY
sebagai berikut :
7
Kabupaten Kulon Progo
Jumlah Penduduk : 447.007 jiwa
Jumlah Wajib KTP : 343.709 jiwa
Jumlah Perekaman : 340.070 jiwa
Jumlah Belum Rekam : 3.639 jiwa
Kabupaten Bantul
Jumlah Penduduk : 945.441 jiwa
Jumlah Wajib KTP : 719.138 jiwa
Jumlah Perekaman : 712.510 jiwa
Jumlah Belum Rekam : 6.628 jiwa
Kabupaten Gunung Kidul
Jumlah Penduduk : 768.523 jiwa
Jumlah Wajib KTP : 603.510 jiwa
Jumlah Perekaman : 602.231 jiwa
Jumlah Belum Rekam : 1.279 jiwa
Kabupaten Sleman
Jumlah Penduduk : 1.070.913 jiwa
Jumlah Wajib KTP : 811.143 jiwa
Jumlah Perekaman : 808.366 jiwa atau (99,66%)
Jumlah Belum Rekam : 2.779 jiwa atau (0,34%)
Kota Yogyakarta
Jumlah Penduduk : 413.603 jiwa
Jumlah Wajib KTP : 312.983 jiwa
Jumlah Perekaman : 311.135 jiwa
Jumlah Belum Rekam : 1.848 jiwa
8
Tabel Persentase Angka Perekaman Daerah Istimewa Yogyakarta Per-Bulan September 2019
N0 Kabupaten/Kota Perekaman
Belum
Perekaman
1 Kulon Progo 98,94 1,06
2 Bantul 98,08 0,92
3 GunungKidul 99,79 0,21
4 Sleman 99,61 0,39
5 Kota Yogyakarta 99,41 0,59
Total 99,41 0,59
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Biro Tata Pemerintahan
Setda DIY sudah melakukan upaya-upaya antisipasi dengan
menyelenggarakan Koordinasi dan Layanan Terpadu serta jemput bola
ditempat-tempat strategis. Selama tahun 2019 Biro Tata Pemerintahan
Setda DIY sudah melakukan layanan terpadu pada Bulan Maret, Agustus,
dan Oktober sebagai bagian dari pelayanan public untuk mempercepat
proses pelayanan KTP EI dengan cara mendatangi sekolah-sekolah di
SMU atau SMK sederajat. Demikian juga secara periodic di Mall Malioboro
setiap hari Selasa Wage dan Lippo Mall pada hari Selasa, Rabu dan
Kamis. Semua itu dalam rangka untuk mendukung dan mesupport warga
masyarakat DIY dalam kepemilikan KTP EI agar dapat melaksanakan hak
pilihnya PILKADA serentak di tahun 2020.
Khusus di Kabupaten Selaman, untuk yang belum melakukan perekaman,
Dinas Dukcapil telah melakukan jemput bola ke sekolah SLTA sederajat
dengan program Dukcapil Go to School (KTP pemula), untuk yang ODGJ
(Orang dengan Gangguan Jiwa/ Berkebutuhan Khusus) atau yang
kesulitan akses (mobilitas) kita lakukan jemput bola door to door/ ke lokasi,
9
dengan berkoordinasi dengan pihak pendukuhan, desa atau ada informasi
permohonan dari keluarga.
3) Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2020,
dukungan Kemendagri untuk data pendukung dalam rangka Pilkada diatur
dalam Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3); Pasal 58 ayat (2); dan Pasal 200 A
Undang-Undang No.10 Tahun 2016, Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta telah memberikan dukungan terhadap penyediaan data
kependudukan baik Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang
berasal dari data kependudukan kabupaten/kota yang telah
dikonsolidasikan, diverifikasi, dan divalidasi dengan menggunakan system
informasi administrasi kependudukan dan juga Data Agregat
Kependudukan Kecamatan (DAK2) kepada Kemendagri untuk diteruskan
ke KPU dalam Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada, terkait dengan DPP4
yang berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri diserahkan kepada KPU
Pusat kepada KPU Daerah, Tugas Daerah hanya verivali data (membantu
pemukhtahiran data jika dirasa data tersebuut kurang meyakinkan). Khusus
untuk Kabupaten Sleman sendiri telah mempersiapkan dukungan terhadap
penyediaan data kependudukan baik Daftar Penduduk Potensial Pemilih
Pemilu (DP4) yang berasal dari data kependudukan kabupaten yang telah
dikonsolidasikan, diverivikasi, dan divalidasi dengan menggunakan system
informasi adminduk dan juga Data Agregat Kependudukan Kecamatan
(DAK2) kepada Kemendagri untuk diteruskan ke KPU dalam penyusunan
Daftar Pemilih Pilkada (sewaktu-waktu dibutuhkan) sebagai contoh untuk
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di kabupaten Sleman secara e-voting.
Yang akan diselenggarakan pada bulan Maret 2020. Dinas Dukcapil Kab.
Sleman telah menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu
(DP4) kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).
4) Untuk permaslahan Netralitas ASN dalam pelaksanaan Pilkada serentak
yang telah diatur dalam banyak Undang-Undang, mulai dari UU Pilkada dan
UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN dan UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah telah menyelenggarakan kegiatan
Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Kebijakan Pembinaan Netralitas dan
Disiplin ASN di Hotel Tentrem yang diprakasai dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
10
Republik Indonesia (RI) pada awal bulan tahun 2019 tepatnya tanggal 28
Maret 2019. Adapun point penting dari penyelenggaraan Rakor ini,
Kemenpan RB selalu menerbitkan surat edaran yang sifatnya
mengingatkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk mengingatkan
kepada ASN agar bersifat netral. Tentunya sebagai aparatur pemerintah
maka posisi aparatur merupakan unsur pelaksana pembangunan dengan
mengemban tugas sebagai pelayan masyarakat sekaligus sebagai
pemersatu bangsa yang senantiasa dituntun dapat berperan dalam
menciptakan iklim pemerintahan yang baik. Dalam rangka melaksanakan
cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun ASN yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik serta
bersih dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu, ASN
diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan dapat menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945. Adapun
sosialisasi Netralitas ASN pada PILKADA serentak melalui media cetak
maupun media elektronik.
C. Pemaparan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman DIY
Beberapa hal dan permasalahan yang disampaikan oleh KPU Kabupaten
Seleman DIY sebagai berikut :
1. PERMASALAHAN NPHD
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman DIY mendapat anggaran
untuk Pemilihan Bupati dan Wakil BUpati Sleman Tahun 2020 sejumlah Rp
25.154.687.000. Anggaran Pemilihan 2020 tertuang dalam NPHD yang
diandatangani tanggal 30 September 2019 atau 1 hari sebelum batas akhir
waktu penandatanganan NPHD. Pengusulan kebutuhan Pilkada 2020
dilakukan oleh KPU Kabupaten Sleman sebesar 42 Miliar. Usulan kebutuhan
anggaran tersebut kemudian dirasionalisasi oleh Pemerintah Kabupaten
Sleman dengan menggunakan standard dan kemampuan daerah. Proses
penandatangan NPHD dan pencairan NPHD berjan dengan baik karena
telah dilakukan beberapa koordinasi sebelumnya antara KPU Kabupaten
Sleman dan Pemerintah Kabupaten Sleman. Realisasi untuk kebutuhan
11
tahapan persiapan Pemilihan 2020 berjalan sesuai dengan kebutuhan dan
pencairannya dilakukan tepat waktu.
2. PEMAHAMAN KPU KABUPATEN SLEMAN DIY TERHADAP PERATURAN
DAN KEPUTUSAN TERKAIT PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK
TAHUN 2020
Pemahaman KPU Kabupaten Sleman DIY terhadap peraturan-peraturan
dan keputusan terkait pelaksanaan pilkada 2020 sejauh ini cukup baik.
Indikatornya adalah bahwa persiapan dan penyelenggaraan pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Sleman dilaksanakan sesuai tahapan yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini
merupakan out put dari kegiatan-kegiatan kajian hukum yang dilakukan KPU
Kabupaten Sleman dan KPU Daerah Istimewa Yogykarta. Adapun kegiatan-
kegiatan itu sebagaiberikut:
a. KPU Kabupaten Sleman memiliki program kajian hukum rutin setiap hari
Rabu yang dikuti oleh komisioner dan seluruh sekretariat untuk
memahami peraturan-peraturan atau keputusan KPU. Dari kajian hukum
ini, apabila terdapat pasal-pasal atau keputusan yang multitafsir dalam
pelaksanaan teknis penyelenggaraan pemilihan maka menjadi Daftar
Inventaris Masalah (DIM).
b. Daftar Inventaris Masalah (DIM) hasil kajian KPU Kabupaten Sleman
disampaikan dan didiskusikan dalam rapat-rapat koordinasi dengan KPU
DIY untuk membahas dan mendiskusikan peraturan-peraturan
KPU/Keputusan/Surat Edaran agar ada solusi atau persepsi bersama
terkait pemahaman dan pelaksanaan teknisnya. Apabila dalam rapat-
rapat koordinasi KPU Kabupaten dengan KPU DIY masih terdapat
permasalahan yang belum tuntas terkait pemahaman maupun
pelaksanaan teknis dari pasal/keputusan KPU RI maka disamapaikan
dan dikonsultasikan ke KPU RI.
c. Ada kegiatan rutin kajian hukum yang dilaksanakan setiap bulan yang
tempatnya bergiliran di KPU Provinsi /Kabupaten/Kota di Daerah
Istimewa Yogyakarta pada setiap bulan. Kegiatan tersebut untuk
membahas peraturan-peraturan/keputusan KPU dan koordinasi tindak
lanjut dari daftar inventaris masalah yang ada sebelumnya, baik saat
hasil koordinasi maupun kajian hukum.
12
3. KESIAPAN KPU KABUPATEN SLEMAN DALAM MELAKUKAN
KEGIATAN PENYULUHAN ATAU BIMBINGAN TEKNIS
Menyangkut Anggaran untuk melakukan kegiatan penyuluhan atau
bimbingan teknis bagi PPK, PPS, PPDP, dan KPPS. KPU Kabupaten
Sleman telah meyiapkan Anggaranya secara memadai termasuk SDM
untuk penyuluh juga sudah disiapkan sesuai dengan ketugasannya.
4. KESIAPAN KPU KABUPATEN SLEMAN PEMBENTUKAN PERANGKAT
kesiapan KPU Kabupaten Sleman dalam pembentukan PPK dan panitia ad
hoc seperti PPS, PPDP, dan KPPS sudah disiapkan secara memadai.
Persiapan sosialisasi sudah dilakukan melalui serangkaian kegiatan
sosialisasi ke masyarakat. Pengumuman ke media masa cetak telah
disiapkan pada Bulan Januari 2020. Serangkain kegiatan rapat koordinasi
dengan pihak-pihak terkait juga akan dilakukan di akhir 2020.
5. BENTUK SOSIALISAI KPU KABUPATEN SLEMAN
Adapun bentuk sosialisasi KPU Kabupaten Sleman kepada masyarat terkait
pelaksanaan Pemilihan 2020 berupa metode sosiasasi, media
penyampaian, dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh KPU
Kabupaten Sleman dalam Pemilihan 2020 yakni Metode Sosialisasi dan
Penyampaian Informasi Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Sleman:
a. Komunikasi tatap muka berupa pertemuan dalam bentuk; forum warga,
diskusi, seminar, lokakarya (workshop), rapat kerja, pelatihan,
pendidikan pemilih, ceramah, simulasi, gelar wicara (talkshow), cerdas
cermat, lomba penulisan karya ilmiah dan/atau metode tatap muka
lainnya.
b. Komunikasi dan penyampaian informasi yang dilakukan melalui media
massa cetak; dan/atau media massa elektronik, meliputi : radio, televisi
dan/atau media dalam jaringan (online). Dilakukan dalam bentuk; tulisan,
gambar, suara; dan/atau audio visual, website, iklan, dan lain-lain;
c. Mobilisasi sosial dilakukan melalui ajakan peran serta seluruh komponen
masyarakat baik Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan,
LSM, Kelompok Media, Perguruan Tinggi, Sekolah, Instansi Pemerintah
maupun Partai Politik, dalam bentuk gerakan masyarakat untuk ikut serta
dalam melaksanakan sosialisasi setiap tahapan Pemilu Bupati dan Wakil
13
Bupati Sleman seperti Gerakan Demam dan Sadar Pemilu Bupati dan
Wakil Bupati Sleman, Deklarasi Kampanye Damai dan lain-lain.
Media dan Penyampaian Informasi Bupati dan Wakil Bupati Sleman:
a. Media Utama: Media Cetak (Surat Kabar, Majalah, Buletin, dan lain-lain),
Media Elektronik (TV, Radio, CD Room, Slide, Internet, SMS Center, Call
Center, dan lain-lain).
b. Media Pendukung melalui bahan sosialisasi : meliputi Poster, pamflet,
Brosur, Spanduk, Banner, Baliho, Stiker, Leafleat, Bookleat, Folder dan
lain-lain.
c. Media Tradisional: meliputi Kesenian Tradisional, dalam bentuk
nyanyian, tarian, sandiwara, dan lain-lain.
d. Pemasangan alat peraga sosialisasi meliputi: spanduk, pataka(banner),
baliho, reklame (billboard)/reklame elektronik (videotron) dan/atau
umbul-umbul.
e. Penyebaran bahan atau pemasangan alat peraga sosialisasi lainnya.
f. Media kreasi yaitu media sosialisasi yang dihasilkan melalui karya seni,
meliputi: kesenian tradisional, modern, kontemporer, film, seni musik,
seni tari, seni lukis, sastra dan atau seni peran
Rincian Bentuk Kegiatan Sosialisasi antara lain:
a. Sosialisasi Media Massa
1) Siaran Televisi
a) Dialog Interaktif
b) Iklan Layanan Masyarakat
c) Pengumuman
2) Siaran Radio
a) Dialog Interaktif
b) Iklan Layanan Masyarakat
c) Pengumuman
3) Internet/Website
a) Iklan Layanan Masyarakat
b) Pengumuman
4) Surat Kabar
a) Advertorial
b) Iklan Layanan Masyarakat
14
c) Pengumuman
Sosialisasi Pendukung
1) Pembuatan dan pemasangan Baliho;
2) Pembuatan dan pemasangan Spanduk;
3) Pembuatan dan pemasangan umbul-umbul;
4) Pembuatan Poster, Stiker, Leafleat, Bookleat, Banner
6. PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH
KPU Kabupaten Sleman dalam melaksanakan pemutakhiran data dan
daftar pemilih sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Sesuai
dengan PKPU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota serta Keputusan KPU
Kabupaten Sleman Nomor 166 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Keputusan KPU Kabupaten Sleman Nomor 160 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Teknis Tahapan, Program, Dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Bupati Dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2020, maka kegiatan pemutakhiran
dan penyusunan daftar pemilih untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Sleman Tahun 2020 dilaksanakan dari bulan 23 Maret 2020 – 22 September
2020. KPU Kabupaten Sleman dalam melaksanakan pemutakhiran data dan
daftar pemilih sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Sesuai
dengan PKPU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota serta Keputusan KPU
Kabupaten Sleman Nomor 166 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Keputusan KPU Kabupaten Sleman Nomor 160 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Teknis Tahapan, Program, Dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Bupati Dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2020, maka kegiatan pemutakhiran
dan penyusunan daftar pemilih untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Sleman Tahun 2020 dilaksanakan dari bulan 23 Maret 2020 – 22 September
2020.
15
Pemutakhiran data dan daftar pemilih di Kabupaten Sleman
mempertimbangkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) hal ini
sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Sesuai dengan PKPU
Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 15
Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Dan/Atau
Walikota Dan Wakil Walikota serta Keputusan KPU Kabupaten Sleman Nomor
166 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Keputusan KPU Kabupaten Sleman
Nomor 160 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis Tahapan, Program, Dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Sleman Tahun
2020, maka kegiatan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih untuk
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2020 dilaksanakan dari bulan
23 Maret 2020 – 22 September 2020.
KPU Kabupaten Sleman akan memastikan Petugas Pemutakhiran Data
Pemilih (PPDP) untuk melaksanakan tugasnya melakukan pencocokan dan
penelitian (coklit) secara benar dan bersungguh-sungguh dengan cara :
1) Melaksanakan monitoring kepada PPDP saat pelaksanaaan coklit dan
laporan mingguan
2) Melaksanakan monitoring kepada PPS dan PPK untuk mengetahui
pelaksanaan rekap coklit
Dalam pelaksanaan tugas, KPU memastikan tidak ada sanksi administrasi
bagi PPDP yang tidak menjalankan tugasnya
Adapun upaya KPU Kabupaten Sleman mengantisipasi adanya pemilih
ganda/fiktif dan menjamin bahwa data pemilih yang dihasilkan benar-benar
valid, akurat, dan terhindar dari mobilisasi petahana yaitu akan :
1) Melaksanakan penyandingan data dengan Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman
2) Melaksanakan penyandingan data dengan Bawaslu Kabupaten Sleman
3) Menindaklanjuti temuan dan laporan dari Bawaslu Kabupaten Sleman
terkait pemutakhiran data pemilih
4) Menindaklanjuti laporan dan tanggapan masyarakat terkait pemutakhiran
data pemilih
5) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan
tanggapannya terhadap DPS dan DPT
16
Terkait tentang pendaftaran pemantau pemilihan di Kabupaten Sleman
DIY, KPU Kabupaten Sleman telah melakukan pengumuman pendaftaran
pemantau Pemilihan 2020 sesuai dengan jadwal tahapan yaitu 1 November
2020. Sampai dengan saat ini belum ada instansi yang mendaftarkan menjadi
pemantau Pemilihan 2020.
b. Pemaparan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman DIY
1. Mengacu Pasal 166 ayat(1) Undang-undang No.10 Tahun 2016 tentang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pendanaan kegiatan sebagai berikut :
o Jumlah anggaran dalam NPHD untuk Bawaslu Kabupaten Sleman adalah
: Rp 7.605.645.000 ( tujuh milyard enam ratus lima juta enam ratus empat
puluh lima ribu rupiah).
o Kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan, penandatanganan,
dan pencairan NPHD pada tahap persiapan Pilkada serentak tahun 2020.
o Secara umum tidak ada kendala yang berarti, hanya ada sedikit persoalan
yakni adanya perbedaan antara standar APBN dengan standar SHBJ
daerah sehingga perlu penyesuaian. Selain itu honor untuk adhoc dan
pokja belum bisa sesuai dengan standar PMK.
o Untuk pencairan NPHD pada tahap persiapan Pilkada serentak 2020
dapat terelasiasi dengan baik dan tepat waktu
2. Pemahaman Bawaslu Sleman terhadap peraturan-peraturan dan keputusan
terkait pelaksanaaan pilkada serentak 2020, setidaknya ada 14(empat
belas) isu krusial yang harus diselesaikan adanya beberapa perbedaan
antara Undang-undang nomor 10 tahun 2016 dengan Undang-undang No 7
tahun 2017, yakni:
( 1) Nomenklatur dan definisi pengawas di tingkat kabupaten/kota
( 2) Nomenklatur dan definisi pengawas di tingkat desa
(pengawas lapangan)
( 3) Definisi kampanye (citra)
( 4) Definisi Hari ( hari kalender; hari kerja)
( 5) Pengawasan terhadap penyelenbgngaraan Pilkada
( 6) Jumlah keanggotaan panwaslu kabupaten/kota berbeda dengan
17
Bawaslu Kabupaten/Kota
( 7) Wewenang akreditasi Lembaga pemantau
( 8) Pelanggaran administrasi yang bersifat TSM
( 9) Jangka waktu tindak lanjut laporan dan/atau temuan pelanggaran
(10) Jangka waktu meminta keterangan tambahan penanganan
pelanggaran
(11) Tindaklanjut penanganan laporan/temuan pelanggaran administrasi
(12) Penyelesaian sengketa :laporan/temuan dan permohonan antara
musyawarah/mufakat dan mediasi/adjudikasi
(13) Sifat putusan penyelesaian sengketa
(14) Dasar pengaturan gakkumdu
Beberapa hal di atas sudah bisa diatasi dengan penyebutan dalam PKPU
No 15 tahun 2019 sudah disebutkan .
3. Kesiapan Bawaslu Bawaslu Sleman dalam pembentukan Panitia
Pengawas Pemilihan kecamatan (Panwascam) dan panitia adhoc lainnya
(PPL dan PPS):
o Pembentukan Panwascam :
Pendaftaran tanggal 27 Nopember sd 3 Desember 2019 dengan
jumlah pendaftar sebanyak 149 orang dari 51 yang dibutuhkan.
Semua kecamatan sudah memenuhi jumlah minimum pendaftar
sehingga tidak ada perpanjangan.
Test tertulis berbasis computer dilaksanakan tanggal 13 Desember
2019
Test Wawancara tanggal 14-17 Desember 2019
Pengumuman tanggal
Pelantikan Panwascam
o Pembentukan PPL (belum), dilaksanakan sekitar bulan Maret 2019
o Pembentukan PTPS (belum), dilaksanakan sekitar bulan Juli 2019
4. Kesiapan Bawaslu Kabupaten menghadapi tahapan persiapan pilkada
serentak tahun 2020
o Pengawasan sosialiasi pelaksanaan pilkada 2020 untuk pra tahapan
sudah dilaksanakan difasilitasi oleh Kesbangpol Sleman di 17 kecamatan
o Sosialisasi belum menjangkau sampai ke desa, (belum dilaksanakan)
18
o Kegiatan sosialisasi bisa menjadi Pendidikan politik bagi masyarakat
sebagai pemilih? (seharusnya demikian, namun saat ini belum
dilaksanakan sosialiasi tersebut sehingga belum bisa diketahui)
5. Langkah antisipasi dan upaya yang telah dilakukan oleh Bawaslu Sleman
untuk menjaga netralitas ASN dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020,
antara lain:
Mengirimkan Surat himbauan/peringatan dini kepada Bupati Sleman
terkait netrallitas ASN
Himbauan lesan melalui audiensi dengan pimpinan instansi
Membuat selebaran dan poster serta spanduk terkait netralitas
ASN/TNI/Polri (dalam proses/persiapan)
Bawaslu Sleman siap untuk memproses/menindaklanjuti dugaan
pelanggaran pemilihan bagi ASN yang melanggar netralitas,
merekomendasikan kepada Komisi ASN maupun atasan langsung
oknum ASN yang terbukti melanggar
6. Terkait dengan pemutakhiran data dan daftar pemilih. Tahapan ini baru
dimulai bulan April 2020. Bawaslu siap mengawasi pelaksanaan
pemutakhiran data dan daftar pemilih yang dilakukan KPU Sleman beserta
jajarannya ke bawah.
19
20
21
22
III. CATATAN RAPAT
1. Komisi II DPR RI meminta agar penyelenggara Pilkada serentak 2020, KPU
dan Bawaslu bekerja sama dengan baik dan kolaboratif, tidak ragu dalam
menjalaknan tahapan Pilkada 2020, karena dipastikan Komisi II DPR RI
belum melakukan revisi tehadap UU Pilkada.
2. Komisi II DPR RI meminta agara penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten
Sleman DIY harus bermartabat, berkualitas efektif, efisien dengan
menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan tidak terjadi intimidasi dari pihak
tertentu sehingga menghasilkan Pasangan Pilkada dengan legitimasi yang
kuat, apabila Pilkada 2020 berhasil, maka tidak menjadi pemikiran
masyarakat utk meminta Pilkada secara tidak langsung.
3. Komisi II DPR RI berharap agar Anggran Pilkada di Kabupaten Sleman DIY
dapat mencukupi sampai selasai pelaksanaan Pilkada, selain itu juga
hendaknya Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman DIY memastikan
antisipasi untuk mengatasi kekurangan anggaran agar pelaksanaan
pilkada serentak tahun 2020 berjalan lancar tanpa hambatan.
4. Komisi II DPR RI meminta Pemerintah Daerah di Kabupaten Sleman DIY
dan KPU Kabupaten Sleman DIY untuk menuntaskan perekaman dan
pencetakan KTP-el yang hanya tersisa sebanyak 2.779 jiwa atau 0,34%
lagi dari total jumlah 811.143 jiwa yang sudah melaksanakan perekaman,
hal ini didasari dari persetujan pergeseran Anggran sebesar 20 Miliar untuk
perekaman dan blangko KTP-el telah dilakukan oleh Komisi II DPR RI
terhadap usulan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Komisi II
DPR RI berharap permasalahan KTP-el tidak lagi menjadi permasalahan
pada Pilkada 2020.
23
5. Komisi II DPR RI meminta KPU Kabupaten Sleman agar memastikan
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) terkait dengan pemilih
pemula, pemilih baru dan memastikan orang yang sudah meninggal dunia
tidak lagi terdaftar serta orang yang sudah pindah alamat jangan lagi
tercatat di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
6. Komisi II DPR RI meminta kepada Pemerintah Daerah, KPU dan Bawaslu
Kabupaten Sleman DIY untuk meningkatkan sosialisasi Pilkada kepada
masyarakat sampai ke plosok Desa-desa sehingga dapat meningkatkan
partisipasi pemilih dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020.
7. Komisi II DPR RI meminta agar Bawaslu Kabupaten Sleman DIY
mengantisipasi sejak dini potensi pelanggaran netralitas Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam pelasanaan Pilkada 2020 dan berani menindak dan
memproses apabilah terjadi pelanggaran sesuai dengan perundangan
yang berlaku dan juga perlu antisipasi sejak dini terhadap politik uang
(money politics) baik sewaktu pendaftaran ke Partai Politik maupun pada
saat kampanye dan menjelang Pemilihan di TPS, hal ini dilakukan dalam
rangka mewujudkan dan meningkatkan sistem pengawasan untuk
mencegah terjadinya pelanggaran netraalitas ASN dan money politics
sehingga pilkada serentak yang jujur, berkualitas, demokratis, dan
berintegritas dapat dicapai.
8. Komisi II DPR RI meminta agar KPU dan Bawaslu Kabupaten Sleman DIY
melaksanakan rekruitmen PPK,PPS, PPDP,KPPS dan Pengawas
Pemilihan Kecamatan (Panwascam), dan panitia ad hoc lainnya (PPL dan
PTPS) secara profesional mengedepankan kompetensi dan tidak
menjalankan praktek politik uang dalam proses rekruitmen.
9. Komisi II DPR RI memberikan apresiasi khusus kepada Bawaslu
Kabupaten Sleman DIY yang memberikan himbauan kepada Partai Politik
untuk tidak malaukan Politik Mahar bagi Calon Bupati dan Wakil Bupati
Sleman DIY. Selain itu juga Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada
Bawaslu Kabupaten Sleman DIY yang memiliki Desa binaan, Desa Anti
Politik Uang. Semoga terobosan Bawaslu Kabupaten Sleman DIY dapat
menjadi refrensi bagi Bawaslu lainnya di Indonesia.
10. KPU dan Bawaslu Kabupaten Sleman DIY mengusulkan agar Komisi II
DPR RI dapat memperjuangkan Anggaran Pilkada kedepannya bersumber
dari Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga tidak
terjadi Gap/kecemburuan nilai NPHD bagi penyelenggara Pilkada dari
suatu Provinsi/Kabupaten/kota tertentu terhadap penyelenggara Pilkada
dari suatu Provinsi/Kabupaten/kota lainnya.
11. KPU dan Bawaslu Kabupaten Sleman DIY menyampaikan permasalahan
adanya jumlah honor panitia ad hoc penyelengara yang berbeda dari KPU
Pusat, dimohonkan Komisi II DPR RI untuk dapat menindaklanjuti
permasalahan tersebut.
24
IV. PENUTUP
Demikian laporan hasil kunjungan kerja Komisi II DPR RI di Kabupaten Sleman
DIY pada tanggal 09 sampai dengan 11 Desember 2019. Semoga dapat
ditindaklanjuti dan bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang
membantu terselenggaranya kunjungan spesifik ini, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, Desember 2019
KETUA TIM KUNJUNGAN KOMISI II DPR RI
SAAN MUSTAFA, M.SI
25
PHOTO-PHOTO KEGIATAN KUNGKER SPESIFIK
KOMISI II DPR RI
26
27