KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 ... · 2. Pemutakhiran Data Pemilih 28 November...

34
KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 & PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 OLEH RIEF BUDIMAN JAKARTA, 23 JANUARI 2018

Transcript of KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 ... · 2. Pemutakhiran Data Pemilih 28 November...

KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 &

PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

OLEH

RIEF BUDIMAN

JAKARTA, 23 JANUARI 2018

KONDISI UMUM

Pelaksanaan Pemilihan Serentak2018 yang baik akan

meningkatkan kepercayaanmasyarakat terhadap

penyelenggaraan Pemilu

Kegagalan Pemilihan SerentakTahun 2018 akan menurunkan

tingkat kepercayaan masyarakatterhadap pelaksanaan Pemilu

2019

No. KegiatanPemilihan

Serentak Tahun 2018

Pemilihan Umum Serentak Tahun

20191. Pembentukan

Badan AdhockNovember 2017 –

Agustus 2018Jan 2018 – Juni 2019

putaran pertama

2. PemutakhiranData Pemilih

28 November 2017 – 29 April

2018

17 Desember 2017 –19 April 2019

Pemilihan Serentak Tahun 2018 bersifat strategis karenahanya berjarak 10 bulan dari pelaksanaan Pemilu Tahun2019

Jadwal Tahapan Yang perlu mendapatkan perhatian khususPada Pemilihan Serentak Tahun 2018 & Pemilu Tahun 2019

Tahapan Pemilihan

a. perencanaan program dan

anggaran;

b. penyusunan peraturan

penyelenggaraan Pemilihan;

c. perencanaan penyelenggaraan

yang meliputi penetapan tata cara

dan jadwal tahapan pelaksanaan

Pemilihan;

d. pembentukan PPK, PPS, dan KPPS;

e. Pembentukan Panwas

Kabupaten/Kota, Panwas

Kecamatan, PPL, dan Pengawas

TPS;

f. pemberitahuan dan pendaftaran

pemantau Pemilihan;

g. penyerahan daftar penduduk

potensial Pemilih; dan

h. pemutakhiran dan penyusunan

daftar Pemilih.

a. pengumuman pendaftaran

pasangan Calon Gubernur dan

Calon Wakil Gubernur, pasangan

Calon Bupati dan Calon Wakil

Bupati, serta pasangan Calon

Walikota dan Calon Wakil

Walikota;

b. pendaftaran pasangan Calon

Gubernur dan Calon Wakil

Gubernur, pasangan Calon Bupati

dan Calon Wakil Bupati, serta

pasangan Calon Walikota dan

Calon Wakil Walikota;

c. penelitian persyaratan Calon

Gubernur dan Calon Wakil

Gubernur, Calon Bupati dan

Calon Wakil Bupati, serta Calon

Walikota dan Calon Wakil

Walikota;

d. penetapan pasangan Calon Gubernur dan

Calon Wakil Gubernur, pasangan Calon

Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta

pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil

Walikota;

e. pelaksanaan Kampanye;

f. pelaksanaan pemungutan suara;

g. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil

penghitungan suara;

h. penetapan calon terpilih;

i. penyelesaian pelanggaran dan sengketa

hasil Pemilihan; dan

j. pengusulan pengesahan pengangkatan calon

terpilih.

Persiapan Penyelenggaraan

Pemilihan Serentak Tahun 20184

PILGUB

17 PROVINSI

PILBUP

33 KAB/KOTA

PILWALKOT

15 KAB/KOTA

PILGUB DAN PILBUP

82 KAB/KOTA

PILGUB DAN

PILWALKOT

24 KAB/KOTA

TOTAL 171

DAERAH

TOTAL PESERTA

381 KAB/KOTA

Kesiapan RegulasiKPU telah menyusun dan menetapkan peraturan 12 (sembilan) peraturan untuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.

1.PKPU Nomor 01 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal.

2.PKPU Nomor 02 Tahun 2017 tentang Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih.

3.PKPU Nomor 03 Tahun 2017 tentang Pencalonan.

4.PKPU Nomor 04 Tahun 2017 tentang Kampanye.

5.PKPU Nomor 05 Tahun 2017 tentang Dana Kampanye.

6.PKPU Nomor 08 Tahun 2017 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas.

7.PKPU Nomor 09 Tahun 2017 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemilihan.

8.PKPU Nomor 10 Tahun 2017 tentang Ketentuan Khusus Dalam Pemilihan Pada Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Papua dan Papua Barat.

9.PKPU Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas PKPU Nomor 03 Tahun 2015 tentang Tata Kerja.

10.PKPU Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok

Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota

11.PKPU Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Norma, Standar, Prosedur,

Kebutuhan Pengadaan, dan Pendistribusian Perlengkapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota

12.PKPU Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

DANA HIBAH PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2018PADA 171 DAERAH

REKAPITULASI NPHD PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2018

SELURUH INDONESIA

NoNAMA

SATKER

KPUAnggaran APBD

yang dibahas Nomor dan

Tanggal NPHD

Persetujuan Nilai

NPHDUSULAN ANGGARAN NPHD

PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2018

Awal Penyesuaian (+/-) Nilai (Rp) Nilai (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

JUMLAH 14.806.188.267.821 (2.877.112.834.602) 11.929.075.433.219 11.929.075.433.219

Yang SUDAH 171

Yang BELUM 0

171

Data Monitoring KPU 31/10/2017

Anggaran Top 5 Provinsi Pilkada 2018

7

Juta

an R

upia

h

Anggaran Top 5 Kab/Kota Pilkada 2018

8

Juta

an R

upia

h

Kesiapan Personil Sesuai jadwal, seleksi anggota PPK dan PPS berlangsung dari 12 Oktober sampai 11 November 2017.

KPU melakukan penyesuaian persyaratan usia untuk menjadi anggota badan penyelenggara ad hoc (PPK,

PPS dan KPPS) dengan ketentuan Undang Undang Nomor 07 Tahun 2017, yaitu usia minimal 17 tahun.

KPU mengakomodir dan mempertegas pembatasan masa jabatan penyelenggara badan ad hoc dalam

Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2017 bahwa pembatasan maksimal 2 periode berlaku untuk

penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada pada tingkatan yang sama.

KPU menghapus pasal yang mengatur tentang fasilitasi KPU Kabuaten/Kota dalam pemenuhan surat

keterangan kesehatan dari puskesmas atau rumah sakit setempat bagi calon PPK, PPS dan KPPS.

KPU memberikan kesempatan kepada anggota PPK Pilkada Serentak 2018 untuk mengikuti seleksi PPK

untuk Pemilu Serentak 2019

Seleksi PPK, PPS dan KPPS dilakukan secara terbuka dengan memperhatikan kompetensi, kapasitas,

integritas dan kemandirian.

Mengumumkan secara luas nama-nama yang lulus seleksi tertulis untuk mendapat tanggapan dari

masyarakat.

Menelusuri rekam jejak, menguji pengetahuan kepemiluan dan kewilayahan serta mengklarifikasi tanggapan

masyarakat untuk memastikan calon memiliki benar-benar kompeten dan berintegritas.

Badan Adhoc Pada Pemilihan Serentak 2018

171 Daerah

PPK

5.551 Kecamatan

Anggota PPK

277.555 orang

PPS

64.726 Kel/Desa

Anggota PPS

323.630 orang

Mempersiapkan penggantian Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh

dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang masa jabatannya berakhir

pada tahun 2018. Jumlah KPU Provinsi/KIP Aceh yang akan

melaksanaan proses penggantian anggota KPU Provinsi/KIP

Aceh sebanyak 25 daerah, sedangkan untuk KPU/KIP

Kabupaten/Kota yang akan melaksanaan proses penggantian

anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota pada periode waktu bulan

Mei sampai dengan Desember tahun 2018 sebanyak 326

daerah. Rincian Penggantian Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh

dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

REKRUTMEN ANGOTA KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP

KAB KOTA

Rincian Penggantian Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan

KPU/KIP Kabupaten/Kota.

No. Akhir Masa Jabatan Jumlah Satker

1. Mei 23 Satker

2. Juni 116 Satker

3. Juli 39 Satker

4. Agustus 10 Satker

5. September 7 Satker

6. Oktober 114 Satker

7. November 2 Satker

8. Desember 40 Satker

Kesiapan Dukungan Teknologi Informasi

1. KPU memiliki komitmen yang tinggi untuk memanfaatkan kemajuan IT dalam penyelenggaraan

Pemilu dan Pilkada.

2. Dukungan Teknologi Informasi dalam Penyelenggaraan Pilkada 2018 yaitu:

a. SIDALIH aplikasi berbasis internet untuk menyusun, memutakhirkan, dan

mempublikasikan daftar pemilih.

b. SIDAPIL aplikasi berbasis off line untuk menyusun daerah pemilihan Anggota DPRD

Kab/Kota

c. SILON aplikasi berbasis internet untuk melayani pendaftaran calon Kepala Daerah,

Anggota DPR, DPD, DPRD, dan Presiden

d. SILOG aplikasi berbasis internet (akan dikembangkan menjadi berbasis android) untuk

memonitor pengadaan dan pendistribusian logistik pemilu

e. SITUNG aplikasi berbasis internet untuk penghitungan dan rekapitulasi hasil

penghitungan suara.

Kesiapan Logistik Pemilihan

Prinsip penyediaan

perlengkapan Pemilihan :

1. Tepat Jumlah.

2. Tepat Jenis.

3. Tepat Sasaran.

4. Tepat Waktu.

5. Tepat Kualitas.

MembentukULP pada

setiapprovinsi

MenggunakanLPSE KPU

E-Katalog

Kebijakan Pengadaan Logistik Pemilihan 2018

HAL-HAL LAIN YANG SUDAH DILAKUKAN KPU

UNTUK MEMPERSIAPKAN PEMILIHAN 2018

Hingga saat ini, KPU telah melakukan beberapa persiapan untuk menghadapi tahapan Pemilihan

2018, antara lain:

KPU melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan KPU Provinsi dalam rangka mempersiapkan

pelaksanaan tahapan Pilkada 2018, melalui forum pertemuan rapat koordinasi (rakor) maupun

raker (rapat kerja) dalam rangka merumuskan pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan

Pemilihan.

KPU melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilihan serentak 2017 sebagai bahan

penyempurnaan regulasi/teknis penyelenggaraan Pemilihan 2018.

KPU melakukan identifikasi tahapan-tahapan krusial dalam Penyelenggaraan sebagai bahan

penyusunan strategi penyelesaian permasalahan teknis, misalnya identifikasi tahapan

pencalonan, tahapan distribusi logistik, dan pemungutan suara.

KPU melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Serentak sebagai

bahan penyusunan regulasi tentang logistik dan pemungutan suara serta rekapitulasi hasil

perolehan suara Pemilihan.

PEMILU DPR, DPD, DPRD,

PRESIDEN DAN WAKIL

PRESIDEN TAHUN 2019

Sistem Pemilu Serentak 2019

• Sistem Proporsional Terbuka.

• Penerapan ambang batas perolehan suara untuk DPR paling sedikit 4 persen.Pemilihan Anggota DPR dan DPRD

• Sistem Distrik Berwakil Banyak.

• Penetapan calon terpilih anggota DPD didasarkan pada nama calon yang memperolehsuara terbanyak pertama, kedua, ketiga dan keempat di provinsi yang bersangkutan.

Pemilihan Anggota DPD

• Sistem Dua Putaran atau Two Round System.

• Presiden dan Wakil Presiden terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suaralebih dari 50 persen suara dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Jumlah Kursi dan Dapil DPR RI

Jumlah kursi DPR bertambah 15 kursi dari 560 kursi

pada Pemilu 2014 menjadi 575 kursi.

Jumlah dapil DPR bertambah dari 77 dapil menjadi

80 dapil.

Alokasi kursi DPR RI tetap, yaitu 3-10 kursi per

dapil.

Dapil dan alokasi kursi DPR setiap dapil tercantum

dalam lampiran Undang Undang Nomor 07 Tahun

2017 tentang Pemilihan Umum.

Dapil dan Alokasi Kursi DPRD Kabupaten/Kota

Jumlah kursi DPRD Kabupaten/Kota paling sedikit 20 kursi dan paling banyak 55 kursi;

Alokasi kursi per dapil paling sedikit 3 kursi dan paling banyak 12 kursi;

Dapil DPRD Kabupaten/Kota adalah kecamatan atau gabungan kecamatan;

Penentuan dapil dapat menggunakan bagian kecamatan;

Apabila terjadi pembentukan kabupaten/kota setelah pemilu, dilakukan penataan daerah

pemilihan di kabupaten/kota induk sesuai dengan jumlah penduduk;

Penataan dapil di kabupaten/kota induk dan pembentukan dapil di kabupaten baru

dilakukan untuk pemilu berikutnya;

Penyusunan dan penetapan dapil dan alokasi kursi DPRD Kabupaten/Kota merupakan

kewenangan KPU.

Dapil dan Alokasi Kursi DPD

Dapil untuk DPD adalah provinsi.

Jumlah dapil DPD sebanyak 34 dapil sesuai jumlah

provinsi di Indonesia.

Alokasi kursi DPD untuk setiap dapil sebanyak 4

kursi.

Jumlah total kursi DPD sebanyak 136 kursi.

Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan dalam satu pasangan oleh partai politik atau gabungan

partai politik;

Pasangan calon diusulkan partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan

perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau 25% dari suara sah secara nasional

pada pemilu anggota DPR sebelumnya;

Bakal pasangan calon didaftarkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang telah

ditetapkan oleh KPU sebagai peserta pemilu;

Pendaftaran bakal pasangan calon oleh partai politik ditandatangani oleh ketua umum atau nama lain

dan sekretaris jenderal atau nama lain serta pasangan calon yang bersangkutan;

Pendaftaran bakal pasangan calon oleh gabungan partai politik ditandatangani oleh ketua umum atau

nama lain dan sekretaris jenderal atau nama lain dari setiap partai politik yang bergabung serta

pasangan calon yang bersangkutan;

Masa pendaftaran bakal pasangan calon paling lama 8 (delapan) bulan sebelum hari pemungutan

suara.

Metode Pemberian Suara

Mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto pasangan

calon atau tanda gambar partai politik pengusul dalam

satu kotak pada surat suara untuk Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden.

Mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar

partai politik, dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD

provinsi, DPRD kabupaten/kota untuk pemilu anggota

DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Mencoblos satu kali pada nomor, nama, atau foto calon

untuk Pemilu anggota DPD.

Penetapan Calon Terpilih DPR dan DPRDPenetapan perolehan kursi tiap partai politik peserta pemilu di suatu dapil dilakukan dengan ketentuan :

1.Penetapan jumlah suara sah setiap partai politik peserta pemilu di daerah pemilihan sebagai suara sah

setiap partai politik;

2.Untuk DPR RI, partai politik yang diikutkan dalam penghitungan kursi adalah Parpol yang memenuhi

minimal 4% suara sah

3.Membagi suara sah setiap partai politik peserta pemilu yang memenuhi ambang batas parlemen 4 persen

dengan bilangan pembagi 1 dan di ikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya;

4.Untuk DPRD, membagi suara sah setiap partai politik peserta pemilu dengan bilangan pembagi 1 dan di

ikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya;

5.Hasil pembagian diurutkan berdasarkan jumlah nilai terbanyak;

6.Nilai terbanyak pertama mendapat kursi pertama, nilai terbanyak kedua mendapat kursi kedua, nilai

terbanyak ketiga mendapat kursi ketiga dan seterusnya sampai jumlah kursi di dapil habis terbagi;

7.Penetapan calon terpilih DPR dan DPRD di suatu daerah pemilihan berdasarkan suara terbanyak.

Penetapan Calon Terpilih DPD

Penetapan calon terpilih anggota DPD didasarkan pada nama

calon yang memperoleh suara terbanyak pertama, kedua,

ketiga, dan keempat di provinsi yang bersangkutan;

Dalam hal perolehan suara calon terpilih keempat terdapat

jumlah suara yang sama, calon yang memperoleh dukungan

dari Pemilih yang lebih merata penyebarannya di seluruh

kabupaten/kota di provinsi tersebut ditetapkan sebagai calon

terpilih;

KPU menetapkan calon pengganti antarwaktu anggota DPD

dari nama calon yang memperoleh suara terbanyak kelima,

keenam, ketujuh, dan kedelapan di provinsi yang

bersangkutan.

Formula Pemilihan dan Penetapan Pasangan Calon Terpilih

Presiden dan Wakil Presiden1. Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari

50 persen dari jumlah suara dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi

yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia;

2. Jika tidak ada pasangan calon yang memenuhi ketentuan di atas, maka 2 (dua)

pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih

kembali oleh rakyat secara langsung;

3. Jika perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 (dua)

pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat;

4. Jika perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 3 (tiga)

pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua ditentukan

berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang;

5. Jika perolehan suara terbanyak kedua dengan jumlah yang sama diperoleh oleh

lebih dari 1 (satu) pasangan calon, penentuannya dilakukan berdasarkan persebaran

wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang.

TAHAPAN/PROSES PEMILU

Tahapan/Proses Pemilu Serentak 2019

No 12 Tahapan Pemilu Serentak 2019

1. Sosialisasi

2. Perencanaan Program, Anggaran dan Penyusunan Peraturan

3. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih

4. Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu

5. Penetapan Peserta Pemilu

6. Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan

7.Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD

Kabupaten/Kota

8. Masa Kampanye

9. Masa Tenang

10. Pemungutan dan Penghitungan Suara

11. Penetapan Hasil Pemilu

12. Pengucapan Sumpah/Janji

Tahapan Pemilu Serentak Jika Pilpres 2 Putaran

No Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Putaran 2

1. Sosialisasi

2. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih

3. Masa Kampanye

4. Masa Tenang

5. Pemungutan dan Penghitungan Suara

6. Penetapan Hasil Pemilu

7. Pengucapan Sumpah/Janji

Sistem Integritas Pemilu

Integritas Penyelenggaraan

Integritas PesertaIntegritas Penyelenggara

Penguatan Sistem Integritas Penyelenggara Pemilu

Penyelenggara Pemilu

Berintegritas

Komisioner Yang

Berintegritas

Badan Ad Hoc Yang Berintegritas

ASN KPU Yang Berintegritas

Pengaturan DKPP Nomor 02 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman PerilakuPenyelenggara Pemilihan Umum.

Pengendalian Gratifikasi

(PKPU Nomor 15 Tahun 2015)

Penyelenggaraan Sistem Intern Pemerintah di Lingkungan KPU (PKPU Nomor 17 Tahun 2012 dan Keputusan KPU Nomor 529/Kpts/KPU/Tahun 2014)

Keterbukaan Informasi Publik (PKPU Nomor 1 Tahun 2015)

ARAH KEBIJAKAN

Sistem Integritas Tata Kelola Pemilu

No.Integritas Penyelenggaraan Pemilu

Integritas Proses Integritas Hasil

1.Integritas Pendaftaran, Penelitian Administrasi, Verifikasi

Faktual dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.Integritas Penghitungan Suara

2.Integritas Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar

Pemilih

Integritas Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara

3.Integritas Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah

Pemilihan

Integritas Penetapan Pemenang

Pemilu, Calon Terpilih dan Pasangan

Calon Terpilih.

4. Integritas Pencalonan

5. Integritas Kampanye dan Dana Kampanye

6. Integritas Pemungutan Suara

Perbaikan Tata Kelola Pemilu

Memanfaatkan teknologi informasi pada setiap tahapan Pemilu

untuk meningkatkan kecepatan, akurasi dan transparansi pengelolaan

tahapan.

Memberikan ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada

masyarakat untuk berpartisipasi pada setiap tahapan.

Menyediakan mekanisme komplain bagi Peserta Pemilu atau Pemilih

yang merasa dirugikan dengan keputusan KPU pada setiap tahapan.

Menyediakan helpdesk di semua tingkatan (KPU, KPU Provinsi dan

KPU Kabupaten/Kota) untuk melayani konsultasi Pemilu dari calon

Peserta Pemilu dan/atau Peserta Pemilu.

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Putusan MK 53/PUU-XV/2017 Terhadap UU 7 Tahun 2017 Tgl 11 Januari 2018

Pasal 173 ayat 1 dan ayat 3, UU 7 Tahun 2017 dinyatakan bertentangan dengan UUD

1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

A.Perkembangan Verifikasi Partai Politik

➢ 16 Partai politik telah dinyatakan lolos penelitian adminstrasi

➢ 4 Partai Politik dari 16, telah dilakukan verifikasi Faktual.

B.Dampak Putusan

➢ 12 Partai Politik harus dilakukan verifikasi faktual.

C.Kendala

➢ Waktu pelaksanaan verifikasi faktual 12 partai sangat terbatas. Penetapan

partai politik peserta pemilu 2019 sesuai UU 7 tahun 2017 adalah 17 Februari

2018.

Slide - 34

TRANSPARENCY AND INTEGRITY

FOR QUALITY OF ELECTION