KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 ... · 2. Pemutakhiran Data Pemilih 28 November...
Transcript of KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 ... · 2. Pemutakhiran Data Pemilih 28 November...
KESIAPAN KPU DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA 2018 &
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
OLEH
RIEF BUDIMAN
JAKARTA, 23 JANUARI 2018
KONDISI UMUM
Pelaksanaan Pemilihan Serentak2018 yang baik akan
meningkatkan kepercayaanmasyarakat terhadap
penyelenggaraan Pemilu
Kegagalan Pemilihan SerentakTahun 2018 akan menurunkan
tingkat kepercayaan masyarakatterhadap pelaksanaan Pemilu
2019
No. KegiatanPemilihan
Serentak Tahun 2018
Pemilihan Umum Serentak Tahun
20191. Pembentukan
Badan AdhockNovember 2017 –
Agustus 2018Jan 2018 – Juni 2019
putaran pertama
2. PemutakhiranData Pemilih
28 November 2017 – 29 April
2018
17 Desember 2017 –19 April 2019
Pemilihan Serentak Tahun 2018 bersifat strategis karenahanya berjarak 10 bulan dari pelaksanaan Pemilu Tahun2019
Jadwal Tahapan Yang perlu mendapatkan perhatian khususPada Pemilihan Serentak Tahun 2018 & Pemilu Tahun 2019
Tahapan Pemilihan
a. perencanaan program dan
anggaran;
b. penyusunan peraturan
penyelenggaraan Pemilihan;
c. perencanaan penyelenggaraan
yang meliputi penetapan tata cara
dan jadwal tahapan pelaksanaan
Pemilihan;
d. pembentukan PPK, PPS, dan KPPS;
e. Pembentukan Panwas
Kabupaten/Kota, Panwas
Kecamatan, PPL, dan Pengawas
TPS;
f. pemberitahuan dan pendaftaran
pemantau Pemilihan;
g. penyerahan daftar penduduk
potensial Pemilih; dan
h. pemutakhiran dan penyusunan
daftar Pemilih.
a. pengumuman pendaftaran
pasangan Calon Gubernur dan
Calon Wakil Gubernur, pasangan
Calon Bupati dan Calon Wakil
Bupati, serta pasangan Calon
Walikota dan Calon Wakil
Walikota;
b. pendaftaran pasangan Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, pasangan Calon Bupati
dan Calon Wakil Bupati, serta
pasangan Calon Walikota dan
Calon Wakil Walikota;
c. penelitian persyaratan Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati, serta Calon
Walikota dan Calon Wakil
Walikota;
d. penetapan pasangan Calon Gubernur dan
Calon Wakil Gubernur, pasangan Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta
pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota;
e. pelaksanaan Kampanye;
f. pelaksanaan pemungutan suara;
g. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil
penghitungan suara;
h. penetapan calon terpilih;
i. penyelesaian pelanggaran dan sengketa
hasil Pemilihan; dan
j. pengusulan pengesahan pengangkatan calon
terpilih.
Persiapan Penyelenggaraan
Pemilihan Serentak Tahun 20184
PILGUB
17 PROVINSI
PILBUP
33 KAB/KOTA
PILWALKOT
15 KAB/KOTA
PILGUB DAN PILBUP
82 KAB/KOTA
PILGUB DAN
PILWALKOT
24 KAB/KOTA
TOTAL 171
DAERAH
TOTAL PESERTA
381 KAB/KOTA
Kesiapan RegulasiKPU telah menyusun dan menetapkan peraturan 12 (sembilan) peraturan untuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.
1.PKPU Nomor 01 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal.
2.PKPU Nomor 02 Tahun 2017 tentang Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih.
3.PKPU Nomor 03 Tahun 2017 tentang Pencalonan.
4.PKPU Nomor 04 Tahun 2017 tentang Kampanye.
5.PKPU Nomor 05 Tahun 2017 tentang Dana Kampanye.
6.PKPU Nomor 08 Tahun 2017 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas.
7.PKPU Nomor 09 Tahun 2017 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemilihan.
8.PKPU Nomor 10 Tahun 2017 tentang Ketentuan Khusus Dalam Pemilihan Pada Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Papua dan Papua Barat.
9.PKPU Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas PKPU Nomor 03 Tahun 2015 tentang Tata Kerja.
10.PKPU Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota
11.PKPU Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Norma, Standar, Prosedur,
Kebutuhan Pengadaan, dan Pendistribusian Perlengkapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota
12.PKPU Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
DANA HIBAH PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2018PADA 171 DAERAH
REKAPITULASI NPHD PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2018
SELURUH INDONESIA
NoNAMA
SATKER
KPUAnggaran APBD
yang dibahas Nomor dan
Tanggal NPHD
Persetujuan Nilai
NPHDUSULAN ANGGARAN NPHD
PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2018
Awal Penyesuaian (+/-) Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JUMLAH 14.806.188.267.821 (2.877.112.834.602) 11.929.075.433.219 11.929.075.433.219
Yang SUDAH 171
Yang BELUM 0
171
Data Monitoring KPU 31/10/2017
Kesiapan Personil Sesuai jadwal, seleksi anggota PPK dan PPS berlangsung dari 12 Oktober sampai 11 November 2017.
KPU melakukan penyesuaian persyaratan usia untuk menjadi anggota badan penyelenggara ad hoc (PPK,
PPS dan KPPS) dengan ketentuan Undang Undang Nomor 07 Tahun 2017, yaitu usia minimal 17 tahun.
KPU mengakomodir dan mempertegas pembatasan masa jabatan penyelenggara badan ad hoc dalam
Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2017 bahwa pembatasan maksimal 2 periode berlaku untuk
penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada pada tingkatan yang sama.
KPU menghapus pasal yang mengatur tentang fasilitasi KPU Kabuaten/Kota dalam pemenuhan surat
keterangan kesehatan dari puskesmas atau rumah sakit setempat bagi calon PPK, PPS dan KPPS.
KPU memberikan kesempatan kepada anggota PPK Pilkada Serentak 2018 untuk mengikuti seleksi PPK
untuk Pemilu Serentak 2019
Seleksi PPK, PPS dan KPPS dilakukan secara terbuka dengan memperhatikan kompetensi, kapasitas,
integritas dan kemandirian.
Mengumumkan secara luas nama-nama yang lulus seleksi tertulis untuk mendapat tanggapan dari
masyarakat.
Menelusuri rekam jejak, menguji pengetahuan kepemiluan dan kewilayahan serta mengklarifikasi tanggapan
masyarakat untuk memastikan calon memiliki benar-benar kompeten dan berintegritas.
Badan Adhoc Pada Pemilihan Serentak 2018
171 Daerah
PPK
5.551 Kecamatan
Anggota PPK
277.555 orang
PPS
64.726 Kel/Desa
Anggota PPS
323.630 orang
Mempersiapkan penggantian Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang masa jabatannya berakhir
pada tahun 2018. Jumlah KPU Provinsi/KIP Aceh yang akan
melaksanaan proses penggantian anggota KPU Provinsi/KIP
Aceh sebanyak 25 daerah, sedangkan untuk KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang akan melaksanaan proses penggantian
anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota pada periode waktu bulan
Mei sampai dengan Desember tahun 2018 sebanyak 326
daerah. Rincian Penggantian Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
REKRUTMEN ANGOTA KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP
KAB KOTA
Rincian Penggantian Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
No. Akhir Masa Jabatan Jumlah Satker
1. Mei 23 Satker
2. Juni 116 Satker
3. Juli 39 Satker
4. Agustus 10 Satker
5. September 7 Satker
6. Oktober 114 Satker
7. November 2 Satker
8. Desember 40 Satker
Kesiapan Dukungan Teknologi Informasi
1. KPU memiliki komitmen yang tinggi untuk memanfaatkan kemajuan IT dalam penyelenggaraan
Pemilu dan Pilkada.
2. Dukungan Teknologi Informasi dalam Penyelenggaraan Pilkada 2018 yaitu:
a. SIDALIH aplikasi berbasis internet untuk menyusun, memutakhirkan, dan
mempublikasikan daftar pemilih.
b. SIDAPIL aplikasi berbasis off line untuk menyusun daerah pemilihan Anggota DPRD
Kab/Kota
c. SILON aplikasi berbasis internet untuk melayani pendaftaran calon Kepala Daerah,
Anggota DPR, DPD, DPRD, dan Presiden
d. SILOG aplikasi berbasis internet (akan dikembangkan menjadi berbasis android) untuk
memonitor pengadaan dan pendistribusian logistik pemilu
e. SITUNG aplikasi berbasis internet untuk penghitungan dan rekapitulasi hasil
penghitungan suara.
Kesiapan Logistik Pemilihan
Prinsip penyediaan
perlengkapan Pemilihan :
1. Tepat Jumlah.
2. Tepat Jenis.
3. Tepat Sasaran.
4. Tepat Waktu.
5. Tepat Kualitas.
MembentukULP pada
setiapprovinsi
MenggunakanLPSE KPU
E-Katalog
Kebijakan Pengadaan Logistik Pemilihan 2018
HAL-HAL LAIN YANG SUDAH DILAKUKAN KPU
UNTUK MEMPERSIAPKAN PEMILIHAN 2018
Hingga saat ini, KPU telah melakukan beberapa persiapan untuk menghadapi tahapan Pemilihan
2018, antara lain:
KPU melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan KPU Provinsi dalam rangka mempersiapkan
pelaksanaan tahapan Pilkada 2018, melalui forum pertemuan rapat koordinasi (rakor) maupun
raker (rapat kerja) dalam rangka merumuskan pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan
Pemilihan.
KPU melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilihan serentak 2017 sebagai bahan
penyempurnaan regulasi/teknis penyelenggaraan Pemilihan 2018.
KPU melakukan identifikasi tahapan-tahapan krusial dalam Penyelenggaraan sebagai bahan
penyusunan strategi penyelesaian permasalahan teknis, misalnya identifikasi tahapan
pencalonan, tahapan distribusi logistik, dan pemungutan suara.
KPU melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Serentak sebagai
bahan penyusunan regulasi tentang logistik dan pemungutan suara serta rekapitulasi hasil
perolehan suara Pemilihan.
Sistem Pemilu Serentak 2019
• Sistem Proporsional Terbuka.
• Penerapan ambang batas perolehan suara untuk DPR paling sedikit 4 persen.Pemilihan Anggota DPR dan DPRD
• Sistem Distrik Berwakil Banyak.
• Penetapan calon terpilih anggota DPD didasarkan pada nama calon yang memperolehsuara terbanyak pertama, kedua, ketiga dan keempat di provinsi yang bersangkutan.
Pemilihan Anggota DPD
• Sistem Dua Putaran atau Two Round System.
• Presiden dan Wakil Presiden terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suaralebih dari 50 persen suara dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Jumlah Kursi dan Dapil DPR RI
Jumlah kursi DPR bertambah 15 kursi dari 560 kursi
pada Pemilu 2014 menjadi 575 kursi.
Jumlah dapil DPR bertambah dari 77 dapil menjadi
80 dapil.
Alokasi kursi DPR RI tetap, yaitu 3-10 kursi per
dapil.
Dapil dan alokasi kursi DPR setiap dapil tercantum
dalam lampiran Undang Undang Nomor 07 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum.
Dapil dan Alokasi Kursi DPRD Kabupaten/Kota
Jumlah kursi DPRD Kabupaten/Kota paling sedikit 20 kursi dan paling banyak 55 kursi;
Alokasi kursi per dapil paling sedikit 3 kursi dan paling banyak 12 kursi;
Dapil DPRD Kabupaten/Kota adalah kecamatan atau gabungan kecamatan;
Penentuan dapil dapat menggunakan bagian kecamatan;
Apabila terjadi pembentukan kabupaten/kota setelah pemilu, dilakukan penataan daerah
pemilihan di kabupaten/kota induk sesuai dengan jumlah penduduk;
Penataan dapil di kabupaten/kota induk dan pembentukan dapil di kabupaten baru
dilakukan untuk pemilu berikutnya;
Penyusunan dan penetapan dapil dan alokasi kursi DPRD Kabupaten/Kota merupakan
kewenangan KPU.
Dapil dan Alokasi Kursi DPD
Dapil untuk DPD adalah provinsi.
Jumlah dapil DPD sebanyak 34 dapil sesuai jumlah
provinsi di Indonesia.
Alokasi kursi DPD untuk setiap dapil sebanyak 4
kursi.
Jumlah total kursi DPD sebanyak 136 kursi.
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan dalam satu pasangan oleh partai politik atau gabungan
partai politik;
Pasangan calon diusulkan partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan
perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau 25% dari suara sah secara nasional
pada pemilu anggota DPR sebelumnya;
Bakal pasangan calon didaftarkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang telah
ditetapkan oleh KPU sebagai peserta pemilu;
Pendaftaran bakal pasangan calon oleh partai politik ditandatangani oleh ketua umum atau nama lain
dan sekretaris jenderal atau nama lain serta pasangan calon yang bersangkutan;
Pendaftaran bakal pasangan calon oleh gabungan partai politik ditandatangani oleh ketua umum atau
nama lain dan sekretaris jenderal atau nama lain dari setiap partai politik yang bergabung serta
pasangan calon yang bersangkutan;
Masa pendaftaran bakal pasangan calon paling lama 8 (delapan) bulan sebelum hari pemungutan
suara.
Metode Pemberian Suara
Mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto pasangan
calon atau tanda gambar partai politik pengusul dalam
satu kotak pada surat suara untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden.
Mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar
partai politik, dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD
provinsi, DPRD kabupaten/kota untuk pemilu anggota
DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Mencoblos satu kali pada nomor, nama, atau foto calon
untuk Pemilu anggota DPD.
Penetapan Calon Terpilih DPR dan DPRDPenetapan perolehan kursi tiap partai politik peserta pemilu di suatu dapil dilakukan dengan ketentuan :
1.Penetapan jumlah suara sah setiap partai politik peserta pemilu di daerah pemilihan sebagai suara sah
setiap partai politik;
2.Untuk DPR RI, partai politik yang diikutkan dalam penghitungan kursi adalah Parpol yang memenuhi
minimal 4% suara sah
3.Membagi suara sah setiap partai politik peserta pemilu yang memenuhi ambang batas parlemen 4 persen
dengan bilangan pembagi 1 dan di ikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya;
4.Untuk DPRD, membagi suara sah setiap partai politik peserta pemilu dengan bilangan pembagi 1 dan di
ikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya;
5.Hasil pembagian diurutkan berdasarkan jumlah nilai terbanyak;
6.Nilai terbanyak pertama mendapat kursi pertama, nilai terbanyak kedua mendapat kursi kedua, nilai
terbanyak ketiga mendapat kursi ketiga dan seterusnya sampai jumlah kursi di dapil habis terbagi;
7.Penetapan calon terpilih DPR dan DPRD di suatu daerah pemilihan berdasarkan suara terbanyak.
Penetapan Calon Terpilih DPD
Penetapan calon terpilih anggota DPD didasarkan pada nama
calon yang memperoleh suara terbanyak pertama, kedua,
ketiga, dan keempat di provinsi yang bersangkutan;
Dalam hal perolehan suara calon terpilih keempat terdapat
jumlah suara yang sama, calon yang memperoleh dukungan
dari Pemilih yang lebih merata penyebarannya di seluruh
kabupaten/kota di provinsi tersebut ditetapkan sebagai calon
terpilih;
KPU menetapkan calon pengganti antarwaktu anggota DPD
dari nama calon yang memperoleh suara terbanyak kelima,
keenam, ketujuh, dan kedelapan di provinsi yang
bersangkutan.
Formula Pemilihan dan Penetapan Pasangan Calon Terpilih
Presiden dan Wakil Presiden1. Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari
50 persen dari jumlah suara dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi
yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia;
2. Jika tidak ada pasangan calon yang memenuhi ketentuan di atas, maka 2 (dua)
pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih
kembali oleh rakyat secara langsung;
3. Jika perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 (dua)
pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat;
4. Jika perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 3 (tiga)
pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua ditentukan
berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang;
5. Jika perolehan suara terbanyak kedua dengan jumlah yang sama diperoleh oleh
lebih dari 1 (satu) pasangan calon, penentuannya dilakukan berdasarkan persebaran
wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang.
Tahapan/Proses Pemilu Serentak 2019
No 12 Tahapan Pemilu Serentak 2019
1. Sosialisasi
2. Perencanaan Program, Anggaran dan Penyusunan Peraturan
3. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
4. Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu
5. Penetapan Peserta Pemilu
6. Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan
7.Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota
8. Masa Kampanye
9. Masa Tenang
10. Pemungutan dan Penghitungan Suara
11. Penetapan Hasil Pemilu
12. Pengucapan Sumpah/Janji
Tahapan Pemilu Serentak Jika Pilpres 2 Putaran
No Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Putaran 2
1. Sosialisasi
2. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
3. Masa Kampanye
4. Masa Tenang
5. Pemungutan dan Penghitungan Suara
6. Penetapan Hasil Pemilu
7. Pengucapan Sumpah/Janji
Penguatan Sistem Integritas Penyelenggara Pemilu
Penyelenggara Pemilu
Berintegritas
Komisioner Yang
Berintegritas
Badan Ad Hoc Yang Berintegritas
ASN KPU Yang Berintegritas
Pengaturan DKPP Nomor 02 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman PerilakuPenyelenggara Pemilihan Umum.
Pengendalian Gratifikasi
(PKPU Nomor 15 Tahun 2015)
Penyelenggaraan Sistem Intern Pemerintah di Lingkungan KPU (PKPU Nomor 17 Tahun 2012 dan Keputusan KPU Nomor 529/Kpts/KPU/Tahun 2014)
Keterbukaan Informasi Publik (PKPU Nomor 1 Tahun 2015)
ARAH KEBIJAKAN
Sistem Integritas Tata Kelola Pemilu
No.Integritas Penyelenggaraan Pemilu
Integritas Proses Integritas Hasil
1.Integritas Pendaftaran, Penelitian Administrasi, Verifikasi
Faktual dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.Integritas Penghitungan Suara
2.Integritas Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar
Pemilih
Integritas Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara
3.Integritas Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah
Pemilihan
Integritas Penetapan Pemenang
Pemilu, Calon Terpilih dan Pasangan
Calon Terpilih.
4. Integritas Pencalonan
5. Integritas Kampanye dan Dana Kampanye
6. Integritas Pemungutan Suara
Perbaikan Tata Kelola Pemilu
Memanfaatkan teknologi informasi pada setiap tahapan Pemilu
untuk meningkatkan kecepatan, akurasi dan transparansi pengelolaan
tahapan.
Memberikan ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk berpartisipasi pada setiap tahapan.
Menyediakan mekanisme komplain bagi Peserta Pemilu atau Pemilih
yang merasa dirugikan dengan keputusan KPU pada setiap tahapan.
Menyediakan helpdesk di semua tingkatan (KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota) untuk melayani konsultasi Pemilu dari calon
Peserta Pemilu dan/atau Peserta Pemilu.
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
Putusan MK 53/PUU-XV/2017 Terhadap UU 7 Tahun 2017 Tgl 11 Januari 2018
Pasal 173 ayat 1 dan ayat 3, UU 7 Tahun 2017 dinyatakan bertentangan dengan UUD
1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
A.Perkembangan Verifikasi Partai Politik
➢ 16 Partai politik telah dinyatakan lolos penelitian adminstrasi
➢ 4 Partai Politik dari 16, telah dilakukan verifikasi Faktual.
B.Dampak Putusan
➢ 12 Partai Politik harus dilakukan verifikasi faktual.
C.Kendala
➢ Waktu pelaksanaan verifikasi faktual 12 partai sangat terbatas. Penetapan
partai politik peserta pemilu 2019 sesuai UU 7 tahun 2017 adalah 17 Februari
2018.