Post on 20-Feb-2018
LAPORAN KEGIATAN MUSIM TANAM 2012
INSTALASI PENGAMATAN PERAMALAN & PENGENDALIAN
OPT (IP3OPT) TIROANG PINRANG
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROPINSI SULAWESI SELATAN
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan Rahmat dan Taufik –
Nya, sehingga laporan Musim Tanam 2012 (April - September) yang merupakan hasil dari
kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (IP3OPT) Tiroang – Pinrang dapat di selesaikan.
Pada Laporan ini berisi tentang keadaan Personil, potensi Wilayah IP3OPT Pinrang,
Pelaksanaan kegiatan tehnis mencakup luas lingkup pertanaman, iklim, Bencana Alam,
Keadaan OPT Padi, Palawija dan Hortikultura, pengendaliannya OPT, tangkapan lampu
Perangkap, Kasus – kasus Pestisida dan penerapan tehnologi yang meliputi kegiatan
Survaylance, Perkiraan kehilangan hasil serta kegiatan Proyek dan Non proyek. Upaya untuk
mengantisipasi masalah yang timbul diwilayah kerja IP3OPT Pinrang, khususnya mengenai
keadaan OPT, terlaksana dengan baik berkat koordinasi yang antara POPT/PHP, Staf IP3OPT
dan instansi terkait.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, kritikan dan
saran yang sifatnya melengkapi laporan ini diucapkan banyak terima kasih. Namun
demikian kami mengharap agar data ini dapat dijadikan dasar dan sumber informasi bagi
pengembangan kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura dimasa yang akan
datang. Amin
Tiroang, Oktober 2012 Kepala IP3OPT Pinrang Ir. H.RUSLAN PATIHONG
Nip. 19580925 198303 1 009
i
DAFTAR ISI
No. Teks Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
II. KEADAAN POTENSI ........................................................................................ 2
III. PERSONIL PENDUKUNG ................................................................................. 3
IV. EVALUASI PELAKSANAAN TEKNIS .................................................................. 4
1. Keadaan Luas Pertanaman .................................................................. 4
2. Iklim dan Bencana Alam ...................................................................... 5
a. Keadaan Curah Hujan .................................................................... 5
b. Bencana Alam ................................................................................ 6
3. Keadaan Serangan OPT dan Luas Pengendalian .................................. 7
4. Fluktuasi Populasi /Serangan OPT pada Petak Pengamatan Tetap ..... 11
5. Inventarisasi Varietas ......................................................................... 15
6. Tangkapan Lampu Perangkap ............................................................ 15
7. Kasus – kasus Pestisida ...................................................................... 16
8. Pembinaan dan Koordinasi ................................................................ 17
9. Pengawasan Pestisida dan Pupuk....................................................... 17
10. Kegiatan Eksplorasi dan Perbanyakan Agensi Hayati ......................... 18
11. Kegiatan Sekolah Lapang untuk Petani .............................................. 20
12. Taksiran Kehilangan Hasil yang terjadi di Lapang .............................. 22
13. Pemantauan Kehilangan Hasil di Lapang ........................................... 24
V. KESIMPULAN ............................................................................................... 26
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 28
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Keadaan Potensi Wilayah IP3 OPT Pinrang yang menunjang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura ........................................... 2
2. Keadaan Personil IP3 OPT Pinrang berdasarkan Tingkat Pendidikan........ 3 3. Keadaan staf IP3 OPT,BTP,PHP,dan SMPK (Pegawai Negeri Sipil
dan Honorer) menurut status dan tingkat pendidikan MT.2012.............. 3
4. Komulatif Luas Pertanaman Padi,Palawija,di wilayah IP3OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ...................................................................................... 4
5. Komulatif Luas Pertanaman Hortikultura Sayuran diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ......................................................................... 5
6. Keadaan Pertanaman Hortikultura Tahunan diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ........................................................................ 5
7. Perkembangan Rata – rata Hujan turun perdrkada setiap Kabupaten Diwilayah IP3 OPT MT. 2012 ..................................................................... 6
8. Komulatif Luas Pertanaman Padi yang terkena Bencana Alam di Wilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 .............................................. 7
9. Komulatif Luas Serangan OPT Padi dan Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ............................................................ 8
10. Data Komulatif Luas Serangan OPT. Jagung serta Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Pinrang MT. 2012............................. 10
11. Data Komulatif Luas Serangan OPT. Sayuran serta Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Pinrang MT. 2012............................. 11
12. Komulatif Luas Serangan Hortikultura Buah – Buahan dan Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012................ 12
13. Rerata Populasi dan Intensitas Serangan OPT Padi pada Pengamatan Tetap diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 .................................. 13
14. Rerata Populasi Musuh alami OPT tanaman Padi pada petak tetap diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ........................................... 14
15. Rekapitulasi tangkapan Lampu Perangkap di IP3OPT Pinrang MT. 2012.... 16 16. Daftar allokasi kegiatan SLPHT Padi Skala Kelompok MT.2012................ 20
17. Perkiraan Kehilangan Hasil Produksi Padi yang Hilang dilapangan dan Akibat Serangan OPT dan Bencana Alam diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT.2012 ..................................................................................... 23
18. Hasil Analisa perhitungan persentase Kehilangan Hasil yang disebabkan OPT disetiap Lokasi Kabupaten dala Wilayah IP3 OPT Pinrang MT.2012... 25
I. PENDAHULUAN
Perlindungan tanaman pangan dan hortikulturamempunyai peranan penting dalam
pemantapan produksi pangan. Melalui usaha perlindungan tanaman yang tepat, Organisme
Penggangu Tanaman (OPT) dapat di kendalikan sehingga kehilangan hasil dapat ditekan yang
pada akhirnya dapat menjamin tercapainya produksi yang optimal.
Usaha perlindungan tanaman merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha
pengelolaan ekosistem pertanian, atau ekosistem produksi tanaman yang bertujuan untuk
memperoleh kualitas dan kuantitas produksi yang tinggi. Produksi pertanian digunakan untuk
meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu usaha pengendalian
OPT seharusnya di lakukan tidak terlepas dari kaitan dan keterpaduannya dengan usaha –
usaha produksi tanaman lainya seperti penentuan varietas, penggunaan bibit
unggul,pumupukan, pengairan, pemasaran dan tehnik budidaya lainnya.
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHP) Tiroang Pinrang
merupakan Laboratorium Lapangan yang ditugaskan membina / mengkoordinasi PHP dan
melaksanakan operasional pengamatan OPT yang bertanggung jawab langsung kepada UPTD.
Balai Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dibawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 469/Kpts/OT.210/6/1994, LPHP
yang berganti nama Instalasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT (IP3OPT),
Merupakan salah satu instalasi dari UPTD. BPTPH, dalam melaksanakan tugasnya
LPHP/IP3OPT menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan Survaylance dan Peramalan OPT
b. Pelaksanaan Diagnosis OPT
c. Penerapan dan pengembangan Teknologi pengendalian OPT yang bersifat
lokal spesifik
d. Pengumpulan dan analisis data hasil pengamatan petugas PHP setiap wilayah
e. Penetapan ambang ekonomi suatu OPT
f. Perencanaan pengamatan dan pengambilan contoh OPT dan tanaman terserang
g. Pemantauan kehilangan hasil akibat serangan OPT
h. Pengawasan / Pembinaan Pestisida dan Agens Hayati.
2
II. KEADAAN POTENSI WILAYAH
Potensi wilayah LPHP Pinrang mencakup lima Kabupaten / Kodya yaitu :
1. Kabupaten Pinrang terdapat 12 Kecamatan dan 10 orang PHP, 2 Orang THL
2. Kabupaten Sidrap terdapat 11 Kecamatan dan 10 orang PHP, 3 Orang THL
3. Kabupaten Enrekang terdapat 8 Kecamatan dan 5 orang PHP,
4. Kabupaten Barru terdapat 7 Kecamatan dan 4 orang PHP, 3 Orang THL
5. Kodya Pare-pare terdapat 3 Kecamatan dan 1 orang PHP.
-----------------------------------------------------------------
Jumlah 41 Kecamatan dan 30 orang PHP 8 Orang THL
Potensi sawah diwilayah IP3OPT Pinrang termasuk pengairan tehnis terdapat di
Kabupaten Pinrang dan Kab.Sidrap. Sedangkan sawah tadah hujan umumnya terdapat di
Kab.Barru dan Kab.Enrekang. Khusus potensi lahan kering untuk tanaman sayuran dataran
rendah medium dan tinggi terdapat di Kab.Enrekang dan Kodya Pare- pare. Untuk lebih
jelasnya keadaan potensi wilayah dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Keadaan Potensi Wilayah IP3OPT Pinrang yang Menunjang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura MT.2012
Kabupaten
Kodya
Areal Sawah ( Ha ) Tanah Kering ( Ha )
Teknis ½ Tek S.Hana T.Hujan Jumlah Pekar. Tegal Jumlah
Pinrang 38.020 2.266 2.212 4.044 47.044 6.034 26.774 32.808
Sidarap 22.281 10.932 1.459 8.894 43.565 3.866 16.882 20.748
Pare-pare - 642 2.099 6.884 9.565 8.349 33.202 42.556
Barru - - 300 634 934 1.849 424 2.273
Enrekang - 2.033 1.594 9.400 13.027 5.961 3.306 9.267
Jumlah 60.301 16.373 7.667 29.855 115.195 26.627 80.589 107.217
Keterangan : ½ Tek = ½ Teknis S.hana = Sederhana
T.Hujan = Tadah Hujan Tegal = Tegala
Pekar. = Pekarangan
III. PERSONIL PENDUKUNG
IP3OPT Pinrang adalah bagian dari balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Propinsi Sulawesi Selatan yang dipercayakan membina staf dan PHP/POPT pada 27 Wilayah
pengamatan yang meliputi 41 Kecamatan berada dalam 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya.
Pesonil IP3OPT Pinrang menyelesaikan tugas – tugas yang dibebankan BPTPH IX
Maros, tugas – tugas tersebut dilaksanakan oleh beberapa staf LPHP, BTP, dan petugas PHP
tercantum pada tabel 2.
Tabel 2 . Keadaan personil IP3OPT Pinrang berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada MT. 2012
No
Personil Pelaksana
Tingkat Pendidikan ( Orang )
S2 SI DI SLTA THL Magang Jumlah
1. Pimp. Dan staf IP3OPT - 6 1 - 2 9
2. Staf Brigade IP3OPT - - 2 - - 2
3. Petugas POPT/PHP 2 15 10 3 8 - 38
Jumlah 2 20 12 5 9 2 49
Keterangan : * 3 (Tiga) Orang sakit dan Dimasukkan 2 sukarela
Dari jumlah personil tersebut diatas dirasakan masih kekurangan tenaga utamanya
Petugas PHP dan SMPK yang masih tugas rangkap, diantaranya 16 orang LPHP tersebut 4
orang tenaga honorer (Tabel 3).
Tabel 3. Keadaan Staf LPHP, BTP, PHP dan SMPK menurut Stasus dan Tingkat Pendidikan
No.
Stasus
Tingkat Pendidikan
S2 SI DI SLTA SLTP Jumlah
1. Pegawai Negri Sipil (PNS) 2 22 5 3 - 37
2. Pegawai tidak tetap (PTT) 5 - 7 - 12
Jumlah 2 30 5 10 - 49
Keterangan : * Tenaga Honorer dan THL/POPT
Karena masih ada tenaga harian lepas/honorer dan sukarela 2 Orang yang
menunggu sampai saat ini yang masih dipekerjakan sebagai stasus tenaga sukarela (TS),
Utamanya staf IP3OPT, maka yang diharafkan Tahun Anggaran berikutnya dapat terangkat
menjadi CPNS.
Sarana kerja yang disiapkan untuk petugas pada pengamatan di lapangan cukup
baik dan sangat mempengaruhi tugas yang dilaksanakan sebagai ujung tombak pengamatan
dalam menunjang tugas yang telah diamanahkan.
IV. EVALUASI PELAKSANAAN TEKNIS
I. Keadaan Luas Pertanaman
a. Padi dan Palawija
Relisas Pertanaman Padi untuk MT. 2012 seluas 95.420 Ha dari potensi Wilayah karena
pengaruh sosial dan ekonomi masyarakat disamping itu curah hujan yang kurang
mendukung pertanaman utamanya padi. Untuk jelasnya Realisasi luas pertanaman padi
dan palawija dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4. Kumulatif Luas Pertanaman Padi dan Palawija dalam Wilayah IP3OPT Pinrang MT. 2012.
Kabupaten/ Kota
Realisasi Luas Tanam Tiap Komoditi ( Ha )
Padi Jagung U.Kayu U.Jalar K.Tanah Kedelai K.Hijau
Pinrang 42.765 4.948 - - - 406 -
Sidrap 41.806 4.618 13 11 10 5 10
Parepare - 114 38 - 505 - -
Barru 6.203 402 172 187 1.662 25 31
Enrekang 4.646 2.682 - - 105 170
Jumlah 95.420 12.764 223 198 2.282 200 41
Untuk MT. 2012 realisasi luas pertanaman padi seluas 95.420 Ha luas menurun dari
musim sebelumnya kejadian ini dipengaruhi musim tanam April September arah angin dari
Timur sehingga curah hujan yang turun disektor Barat (Barru dan Pare Pare) volume curah
hujan relatif kurang, tetapi bulan April volume hujan besar sehingga sebagian lahan
didaerah tersebut ditanami padi. Demikian juga lahan sawah disektor Timur umumnya
lahan sawah ditanami padi, sebagian ditanami palawija dan Hortikultura musiman,
sedangkan daerah lahan kering disektor Timur dan peralihan (Sidrap, Pinrang dan Enrekang)
diprogramkan tanaman jagung, sebagian menanam kacang tanah, Ubi kayu/ubijalar dan
kacang hijau. Untuk lebih jelasnya realisasi tanam dan keadaan pertanaman padi di
wilayah IP3OPT Tiroang Pinrang dapat dilihat pada lampiran 1.
b. Hortikultura Sayuran
Tanaman sayuran untuk wilayah IP3OPT Pinrang sebagian besar terdapat di
Kab.Enrekang, karena daerah ini merupakan dataran medium dan tinggi yang potensial
untuk menghasilkan sayuran seperti tomat, cabe, kubis, kentang, sawi, petsai dan bawang
merah. Keadaan luas pertanaman sayuran dapat dilihat pada tabel berikut.
5
Tabel 5. Kumulatif Luas Pertanaman Sayuran dalam Wilayah IP3OPT Tiroang MT. 2012
Kabupaten/ Kodya
Cabe Tomat B.Merah Kentang Kubis K.Pjg Wortel Sawi buncis
Pinrang 84 2.7 - - - 1 - 1 -
Sidrap 68 2 - - - 42 - 2.5 -
Parepare - - - - - - - 8 -
Barru 59 18 - - - 36 - 14 -
Enrekang 515 535 467 25 438 32 8 21 75
Jumlah 726 557.7 467 25 438 111 8 56.5 75
Realisasi Luas Tambah Tiap Komoditi ( Ha )
c. Hortikultura Buah-buahan.
Jenis buah-buahan yang dominan terdapat diwilayah IP3OPT Tiroang Pinrang adalah
pisang, mangga, nangka, Rambutan, salak, durian dan jeruk sebagian besar tanaman buah-
buahan ini dibudidayakan dipekerangan atau dikebun-kebun petani, keadaan pertanaman
Buah-buahan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Keadaan Luas Pertanaman Hortikultura dalam Wil. IP3OPT.Tiroang MT.2012 Kabupaten /Kota
Keadaan Luas/jumlah Pertanaman Hortiokultura tahunan (Pohon/Rumpun)
Pisang Mangga Nangka Salak Nenas Rmbtan Jeruk Durian Langasa Pepaya Pinrang 479.178 181.679 200 22.625 63 25.375 - 20.850 22.717 830 Sidrap 184.185 141.228 18.545 - - - - - - - Parepare 8.035 26.726 1.556 - 467 - 50 - - 386 Barru 154.316 44.239 24.026 - 5.042 3.436 4.306 - - Enrekang 13.887 19.139 7.384 104.836 2.907 33.165 9.121 75.392 22.066 82.666 Jumlah 839.601 413.011 51.711 127.461 3.437 63.582 12.607 100.548 44.783 83.882
2. Iklim dan Bencana Alam
a. Keadaan Curah Hujan
Data curah hujan untuk wilayah kerja IP3OPT Pinrang diperoleh dari 22 penakar
curah hujan dan terdapat 2 SMPK yaitu SMPK Tiroang di kab. Pinrang masih berfungsi dan
SMPK Jampue di Kab. Barru yang rusak sejak beberapa tahun lalu. MT.2012 Curah hujan
Tertinggi terjadi di bulan April 2012 pada semua daerah kabupaten (Pinrang, Sidrap, Barru
dan Enrekang) mencapai 189 sampai 281 mm, sedangkan curah hujan terendah dibulan Juni
dan September 2012 hampir disemua wilayah kabupaten seperti bulan April mendapat
hujan yang relatuf sama.
6
Tabel. 7. Data perkembangan rata-ratar hujan turun perdekade setiap kabupaten di wilayah IP3OPT. Pinrang MT. 2012.
Kab/Kota
Keadaan Curah hujan tiap dekade (Mm)
April Mei Juni Juli Agust Sept
I II III Jm I II III Jm I II III Jm I II III Jm I II III Jm I II III Jm Pinrang 82 128 71 281 138 33 45 211 28 36 16 73 168 90 5 259 7 3 20 28 22 38 60
Sidrap 83 111 49 243 72 18 51 142 13 30 28 72 168 134 6 278 14 2 25 40 32 44 9 53
Parepare 18 128 95 241 x x x x 26 75 - 101 66 32 20 118 - 2 - 2 - 5 - 5
Barru 23 215 40 278 90 43 29 161 18 62 13 92 35 39 2 74 2 1 4 5 7 41 44
Enrekang 30 82 78 189 93 61 36 190 27 40 9 75 53 125 - 178 25 3 38 64 0 24 4 23
Keadaan tersebut memungkinkan untuk menanam padi sehingga diprogramkan tanaman
Palawija dan Hortikultura musiman. Pengaruh curah hujan ini berdampak sangat baik juga
terhadap tanaman padi tadah hujan, jagung dan palawija lainnya yang ditanam pada areal
lahan kering (sulit air) di Kab. Sidrap, Enrekang dan Barru. Untuk lebih jelas nya keadaan
data rata-rata curah hujan pada beberapa penakar dalam wilayah IP3OPT Tiroang dapat
dilihat pada tabel 7 dan lampiran 2.
b. Bencana Alam
Pada MT.2012 di Wilayah IP3OPT Tiroang Bencana Alam banjir terjadi dikabupaten
Pinrang tepatnya di Kecamatan Tiroang, Mattirobulu dan Cempa, sedangkan di Kabupaten
Sidrap dikecamatan DuapituE, Sidenreng dan Tellulimpoe merupakan banjir kiriman dari daerah
ketinggian. Banjir yang mengakibatkan terjadinya puso pada tanaman padi dan komoditi lain
yang ditanam disekitar aliran Sungai Saddang, Sungai AressiE/Kariango Pinrang, Sungai Tanru
Tedong dan Sekitar danau Sidenreng Kab. Sidrap demikian juga di Enrekang relatif daerah
topografi cekungan dibeberapa tempat disekitar perbukitan. Luas pertanaman padi yang
terkena bencana banjir puso 2.829 Ha (2.96 persen dari luas tanam). Sedangkan kekeringan
hampir tidak ditemukan hanya kekurangan air Lihat lampiran 3.
7 Tabel 8. Data Kumulatif Luas pertanaman Padi yang Terkena Bencana Alam MT.2012
Kabupaten Komoditi
Realisasi Tanaman
Banjir Kekeringan
Terkena Puso R S B P J
Pinrang
Padi Jagung
42.765 4.540 1.041 150 4 - 39 193
4.948 46 - 2 - - - 2
Sidrap
Padi Jagung
41.806 5518 1810 - - - - -
4.618 30 20 - - - - -
Parepare
Padi Jagung
- - - - - - - -
114 - - - - - - -
Barru
Padi 6.203 - - - 10 10 15 35
Jagung 402 - - - - - - -
Enrekang
Padi Jagung
4.646 105 30 - - - - -
2.682 - - - - - - -
Jumlah
Padi Jagung
95.420 10.163 2.881 150 14 10 54 228
12.764 76 20
3. Keadaan Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Luas Pengendalian
a. Padi
Kumulatif Luas Serangan OPT padi MT.2012 di Wilayah IP3OPT Pinrang seluas 894.1
Ha atau 0.94 % dari luas pertanaman padi, Kategori serangan OPT umumnya Sedang (95.86
%). Sedangkan jenis OPT yang menyerang pada musim ini berturut-turut; Tikus 474 Ha
{53.00 %}, Blas 210.5 {23.73 %), Penggerek batang 153 { 17.25 %}, Ulat grayak 1 Ha {0.11 %
}, Walang sangit 31.7 Ha {3.57 %} dan Kresek 23 Ha { 2.59 %]. Sedangkan kategori serangan
yang terjadi yakni ; Kategori Sedang 850.4 (95.86 % ), kategori Berat 23 Ha (2.59 %) dan
Puso 9 Ha (1.00 %) untuk jelasnya lihat Tabel 9 dan Lampiran 4. OPT Tikus merupakan
intensitas serangan tertinggi dan yang terluas pada MT. 2012 di Kab. Pinrang, Sidrap dan
Enrekang, hal ini dipengaruhi oleh iklim/cuaca siklus 8 – 10 tahunan, disamping itu pola
tanam yang tidak teratur di Kab. Pinrang (tanam akhir Juni sampai September 2012)
keadaan ini memicu terjadinya serangan Tungro dan Tikus bertambah karena jadwal tanam
memanjang sampai 3 bulan, .sedangkan di Kab.Sidrap serangan tikus terjadi hanya sebagian
daerah rawan dan sekitar yang cepat ditanggulangi. Termasuk areal ex-Banjir yang ditanami
kembali.
8
Tabel 9. Data Komulkatif Luas tambah serangan setiap jenis OPT Tanaman Padi MT.2012 Kabupaten Realsasi Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012
Tanam (Ha) Jenis OPT Lts Pengend Sembuh S B P J
Pinrang 42.765 Tikus 1206 1744.6 997.6 295 - 7 302
P.Batang 55 53.35 45 2 - - 2
W.Sangit - - - - - - -
W.Coklat 28.8 28.75 28 - - - -
U.Grayak 11.35 11.35 10 1 - - 1
Tungro 2.9 2.9 2.9 - - - -
Blas 1.2 - - - - - -
H.Putih 10.5 11.95 3.4 - - - -
Jumlah 1315.75 1852.9 1086.9 298 - 7 305
Sidrap 41.806 Tikus 150 163 85 12.9 - - 12.9
P.Batang 168 167 83 22 - - 22
W.Sangit 10 4 2 8,7 - - 8.7
W.Coklat 5.95 10.95 6.6 - - - -
Kresek 68 54 29 6 - - 6
Blas 27.3 19.7 5 5 - - 5
U.Grayak 17 17 12 - - - -
Jumlah 446.25 435.65 222.6 45.9 - - 45.9
Parepare 0 - - - - - - - -
Barru 6.203 Tikus 67 48 20 27 - - 27
P.Batang 190.5 185.5 78.5 117.7 - - 117.7
W.Sangit 40.5 31.5 24 12 - - 12
Kresek 6 18 5 17 - - 17
Blas 130.5 126.5 47.5 129.5 - - 129.5
H.Putih 22.5 14 13 - - - -
Jumlah 457 423.5 188 303.2 303.2
Enrekang 4.646 Tikus 193 174 99 116 20 2 141
P.Batang 51 53 48 9 2 - 11
W.Sangit 48 43 39 8 - - 8
W.Coklat 1 1 - 1 - - 1
Blas 141 144 91 75 1 - 76
U.Grayak 5 5 5 - - - -
H.Putih 3 - - 3 - - 3
Jumlah 442 420 282 212 23 2 240
Jumlah 95.420 Total 2661 3132.05 1779.5 850.4 23 9 894.1
Keterangan : LTs = Luas Tambah serangan S = Kategori serangan Sedang B = Kategori serangan Berat P = Kategori serangan Puso J = Jumlah luas serangan serangan tidak sembuh
9
Berdasarkan analisa data diatas prosentase luas serangan OPT disimpulkan menurun dari
musim sebelumnya luas serangan OPT 2.65 % dan tahun ini luas terserang OPT menurun
menjadi 0.94 % umumnya kategori Sedang sehingga tidak banyak berpengaruh terhadap
produksi. Dengan adanya serangan OPT tersebut upaya pengendaliannya pada tanaman
padi dapat dilihat pada Tabel 9. Perkembangan serangan OPT pada tanaman padi tidak
banyak berkembang di samping petani sebagian besar sudah mampu mengambil keputusan
dalam pengendalian OPT dan juga karena pengaruh cuaca cerah dan hujan yang silih
berganti sehingga serangan OPT Tikus umumnya terjadi pada bulan Juli Fase vegetatif di
Kab. Pinrang, untuk lebih jelas dapat di lihat pada Lampiran 4.
b. OPT Tanaman Palwijah
Perkembangan serangan OPT pada tanaman padi palawija (Jagung) relatif tidak
banyak berkembang, OPT yang menyerang Jagung didominasi oleh Bulai, Bakteri Hawar
daun, Pengg.batang dan Babi hutan dengan prosentase serangan pada jagung hanya 0.97 %
dari realisasi luas tanam 12.764 Ha (lihat Tabel 10 dan Lampiran 5) disamping petani
sebagian besar sudah mampu mengambil keputusan dalam pengendalian OPT dan juga
pengaruh cuaca, kecuali daerah yang terlambat tanam sehingga serangan OPT P.Batang dan
tikus pada Fase vegatatif dan Generatif (Agustus - September 2012 ).
Tabel 10. Data Komulkatif Luas tambah serangan setiap jenis OPT Tanaman Jagung MT.2012 Kabupaten Realsasi
Tanam (Ha)
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012
Jenis OPT Lts Pengend Sembuh S B P J
Pinrang 4.948 - - - - - - - -
Sidrap 4.618 Bulai 20,50 16,50 9 2 - - 2
P. Batang 41,55 37,55 10 4 - - 4
B. Hutan 3 3 - - - - -
Belalang 2 1 1 1 - - 1
Jumlah 67.05 58.05 20 7 - - 7
Parepare 114 - - - - - - - -
Barru 402 - - - - - - - -
Enrekang 2.682 Bulai 22 24 15 20 - - 20
Hw Daun 189 193 159 44 2 - 44
P. Batang 50 49 40 6 - - 6
B. Hutan 73 72 18 44 - - 44
Belalang 5 5 2 1 - - 1
Jumlah 339 343 234 115 2 - 117
Total 12.764 406.05 401.05 254 122 2 - 124
Keterangan : LTs = Luas Tambah serangan, S = Kategori serangan Sedang, B = Kategori serangan Berat P = Kategori serangan Puso, J = Jumlah luas serangan serangan tidak sembuh
10
c. OPT tanaman Sayuran
OPT yang menyerang sayuran yang di temukan dominan banyak menyerang
dilapangan Wilayah IP3OPT Pinrang untuk tanaman Kubis yaitu C. Binotalis dan P.Xylostella,
tanaman Cabe yaitu Lalat buah dan Antracnosa (di Enrekang L buah, Trips dan Antracnosa),
dan Bawang merah yaitu U.Grayak dan Ulat daun), Kentang yaitu Fusarium dan Tomat yaitu
Busuk daun, ulat buah dan kutu kebul. Luas serangan OPT sayuran yang tidak sembuh 88.5
hektar dari luas areal realisasi tanam 2464 Ha pada MT.2012. Index serangan sayuran hanya
3.6 % dari luas pertanaman, penurunan ini disebabkan karena pengaruh iklim atau kurang
curah hujan sejak bulan Juni sampai September 2012, keadaan OPT pada tanaman sayuran
dapat dilihat pada Tabel 11. Rekapitulasi data keadaan OPT. sayuran dan Pengendalian
MT.2012 dapat dilihat pada Lampiran 6
d. Buah –buahan
OPT utama pada tanaman hortikultura buah buahan yang ditemukan di Wilayah IP3OPT
Tiroang pada tanaman Pisang adalah penyakit darah dan Layu Fusarium, Mangga yaitu
Pengg.Ranting dan Pengg.Cabang, Lalat Buah serta Wereng mangga, Nangka yaitu Lalat
Buah, Salak yaitu Busuk Buah, Jeruk yaitu Diplodia sp dan Rambutan yaitu Ulat daun,
prosentase serangan OPT buah2an (0.32 % dari luas 1.740.623 pohon), keadaan OPT
tanaman hortikultura Buah buahan untuk jelasnya dapat dapat dilihat pada Tabel 12 . Luas
tambah serangan (Lts) 14.965 pohon (0.86 %), Pengendalian 6.412 pohon (42.84 % dari Lts.)
dan sembuh 3.875 (25.89 % dari Lts.), Beberapa cara pengendalian yang dilakukan yaitu,
untuk Komoditi Mangga Agensi Hayati, perangkap dan pengasapan untuk Lalat buah dan
Peggerek Cabang/Ranting masih menggunakan pestisida sistemik dengan pelaku masih
sangat terbabatas penggunaaannya. Rekapitulasi data keadaan serangan OPT. Palawija,
sayuran dan Pengendalian MT.2012 dapat dilihat pada Lampiran 7.
Kumulatif luas serangan OPT.Hortikultura tanaman Buah-buahan tahunan (pohong) dan
tanaman sayuran (Ha) Pengamatannya sebagian berdasarkan buku petunjuk yang terbatas
ditingkat petani dan sebagian masih bersipat sederhana berdasarkan persepsi masing-
masing petugas lapang (POPT/PHP) terutama karena sulitnya melakukan pengamatan diatas
pohon.
11 Tabel 11. Kumulatif Luas Serangan OPT sayuran serta Pengendalian di wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012
Kabupaten Realis Tanam(Ha)
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012
Jenis OPT Lts Pengend Sembuh S B P J
Pinrang Cabe L.buah 17.75 10.75 10.75 - - - -
Antraknosa 10.3 1.75 0.50 - - - -
Aphis 14.5 - - - - - -
Jumlah 42.55 12.5 11.25 - - - -
Sidrap Cabe L.buah 3.5 2.5 2 - - - -
Antraknosa 4.5 4 -
Trips 8 14 3.5 2.5 - - 2.5
Jumlah 16 20.5 5.5 2.5 - - 2.5
Parepare Cabe L.buah 4.5 3.5 2 - - - -
Jumlah 4.5 3.5 2 - - - -
Barru Cabe L.buah 19 16 1 3 - - 3
Antraknosa 7 7 - - - - -
Jumlah 26 23 1 3 - - 3
Enrekang Cabe L.buah 76 80 70 23 - - 23
Antraknosa 46 47 45 6 - - 6
Trips 138 139 113 25 - - 25
Aphis 4 4 2 - - - -
Ly.Pusarium 17 17 14 4 - - 4
L. Baktery 12 12 6 3 - - 3
Kt.Kebul 40 44 31 13 - - 13
Tomat Bsk.Daun 49 49 31 - - - -
V.Gemini 6 6 - - - - -
K.Kebul 70 76 49 - - - -
U.Buah 43 43 39 9 - - 9
Trips 58 61 45 - - - -
Phytoptora 4 4 2 - - - -
Bsk.Buah 15 15 12 - - - -
Ly.Fusarium 5 5 5 - - - -
B. Merah U. Bawang 144 144 113 - - - -
Trotol 82 89 62 - - - -
E. Tepung 61 44 35 - - - -
U.Daun 109 11 107 - - - -
Kubis U. Daun 140 140 118 - - - -
Bsk.Hitam 9 9 4 - - - -
U.Krop 49 54 24 - - - -
Kentang Ly.Fusarium 5 5 4 - - - -
Jumlah 1182 1098 931 83 83 1271 1157.5 950.75 88.5 88.5
Data serangan untuk semua OPT diporoleh dari hasil pengamatan keliling yang
dilaksanakan oleh petungas POPT/PHP, Wilayah. IP3OPT Pinrang. Upaya pengandalian yang
12
Tabel 12. Kumulatif Luas Serangan OPT utama Buah-buahan serta Pengendalian di wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012
Kabupaten Realis Tanam(Ha)
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012 Jenis OPT Lts Pengend Sembuh S B P J
Pinrang Mangga L.Buah 20 - - - - - -
P.Cabang 878 420 235 40 - - 40
P.Ranting 614 115 69 - - 22 22
Pisang L.Pusarium 352 17 9 39 9 - 48
L.Baktery 614 116 10 43 - - 43
Jumlah 2478 668 323 122 9 22 153
Sidrap Mangga L.Buah 102 - - - - - -
P.Cabang 571 105 55 447 280 - 727
P.Ranting 1570 15 - 1539 20 - 1559
Wereng 2510 1750 1600 - - - -
Pisang L.Pusarium 384 22 14 2 55 10 67
L.Baktery 1365 30 - 26 921 50 997
Nangka L. Buah 10 10 - - - - -
Jumlah 6512 1932 1669 2014 1276 60 3350
Parepare Mangga L.Buah 385 445 - - - - -
Barru Mangga L.Buah - - - - - - -
P.Ranting 234 10 - 327 - - 327
Pisang L.Pusarium 305 387 - - - 302 302
L.Baktery 50 1 - 26 - 5 31
Jumlah 974 843 353 307 660
Enrekang Mangga L.Buah - - - - - - -
P.Cabang 150 50 50 100 - - 100
P.Ranting 100 50 - 50 - - 50
Wereng 500 - - - - - -
Pisang L.Pusarium 300 50 50 50 100 100 250
L.Baktery 200 - - - 100 100 200
Nangka L. Buah 250 - - 250 - - 250
Jeruk K. coklat 450 400 375 75 - - 75
Rayap 220 220 190 30 - - 30
Durian P. Ranting 300 300 175 225 - - 225
P. Cabang 500 360 310 180 - - 180
Rambutan Kt. Kebul 300 260 230 70 - - 70
P.Cabang 70 70 65 5 - - 5
P. Ranting 300 280 235 115 - - 115
Salak Bsk. Buah 575 275 50 680 - - 680
Tikus 100 100 75 25 - - 25
Langsat P. Ranting 150 50 50 75 25 - 100
P. Cabang 100 - - 100 - - 100
Jumlah 4619 2524 1883 2030 225 200 2455
Total 14968 6412 3875 4519 1510 589 6618
13
Data serangan untuk semua OPT diporoleh dari hasil pengamatan keliling yang
dilaksanakan oleh petungas POPT/PHP, Wilayah. IP3OPT Pinrang. Upaya pengandalian yang
dilakukan untuk mengatasi perkembangannya OPT utama yang menyerang adalah
penggunaan pestisida, Eradikasi dan pengendalian dengan cara lain yang sangat bervariasi
berdasarkan komoditi dan situasi kondisi lapangan.
Tabel 13. Rerata Populasi dan Intensitar Serangan OPT padi pada petak Tetap di Wilayah IP3OPT Pinrang MT. 2012.
Kabupaten/ Jenis OPT
Rerata populasi (Ek/Rpn) & Ints.serangan OPT (%) setiap Bulan
April Mei Juni Juli Agustus September
I P I P I P I P I P I P
PIRANG
Tikus 0,08 - - - 0,050 - 0,92 - 1,59 - 0,003 -
P.Batang 0,36 0,26 0,20 - 0,46 0,06 0,65 0,09 0,72 0,14 0,20 0,07
W.Sangit 0,24 0,17 - 0,10 - - - - 0,14 0,15 - 0,80
W.Hijau - - - 0,031 - 0,020 - 0,69 - 3,45 - 6,59
W.Coklat - 0,11 - - - - - 0,02 - 1,52 - 0,16
U.Grayak - - - - - 0,04 - 0,11 0,005 0,09 - -
HPP - - - - 0,02 0,02 0,59 0,26 0,85 0,14 0,68 -
SIDRAP
Tikus 0,001 - - - 0,49 0,038 0,90 0,11 0,002 - - -
P.Batang 0,27 1,04 0,58 0,23 1,21 0,11 0,81 0,46 0,64 0,38 0,07 0,81
W.Sangit 0,0004 - - - - 0,02 - - 0,04 0,06 0,02 -
W.Hijau - 0,11 - - 0,03 0,06 0,02 0,03 0,06 0,19 - 0,15
W.Coklat - - - - - 0,25 - 1,18 - 0,39 - 0,07
U.Grayak - - - - - - - - 0,05 0,004 - -
HPP - - 0,02 0,03 0,06 0,42 0,05 0,29 - - - -
BARRU
Tikus 0,14 - - - 0,07 0,07 0,57 - 0,68 - 0,32 -
P.Batang 0,94 0,57 0,14 0,71 0,18 0,39 0,25 0,14 0,25 0,21 0,07 -
W.Sangit 0,18 - - 0,07 - 0,36 0,07 0,32 0,96 0,28 0,14 0,07
W.Hijau - - - - - - - - - 0,18 - -
W.Coklat - - - - - - - 0,71 - - - 0,07
HPP - - - - 0,14 0,3 0,14 0,18 0,36 - - -
Blast 0,14 - - - - - 0,21 - 0,14 - 0,14 -
ENREKANG
Tikus 0,92 0,004 0,04 - 0,38 - 0,48 - 0,87 - 1,04 -
P.Batang - - 0,03 0,07 0,008 - - - 0,255 0,025 0,325 -
W.Coklat - - - - 0,03 - 0,05 - - - - -
W.Sangit 0,06 - 0,027 0,25 0,11 0,04 0,017 0,067 - 0,104 - -
U.Grayak - - - - - - 0,003 0,033 - - - -
H.P.Palsu - - - - - - 0,03 - - - - -
Blast 0,50 - 0,004 - 0,38 - 0,48 - 0,63 - 0,53 -
4. Pluktuasi Populasi/serangan OPT pada Petak Pengamatan Tetap
Pelaksanaan Pengamatan Tetap bertujuan untuk mengetahui perkembangan
kepadatan populasi dan intensitas serangan OPT yang mengancam pertanaman serta
kepadatan populasi musuh alami untuk menekan populasi OPT yang Efektif.
14
Kegiatan pengamatan tetap pada tanaman padi yang dominan di lakukan pada 4 petak
contoh sedangkan komoditi ke 2 dan 3 diamati satu petak contoh, pada contoh yang diambil
secara proporsif sehingga mewakili bagian terbesar wilayah pengamatan. Hasil pengamatan
tetap untuk tanaman padi MT.2012 dapat dilihat pada tabel 13 dan Lampiran 8.
Kepadatan Populasi Musuh Alami pada Petak Pengamatan tetap yang di hitung bersama
dengan pengamatan populasi OPT.
Tabel 14. Rerata Populasi Musuh Alami Padi Pada Pengamatan Tetap di Wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012.
Kabupaten/ Jenis MA
Rata – rata Populasi Musuh Alami ( Ekr / Rpn )
April Mei Juni Juli Agustus September
PINRANG
Labalaba 0,78 0,28 0,18 0,59 0,63 0,99
Capung 0,57 0,64 0,08 0,23 0,18 0,98
Coccinella 0,19 - 0,04 0,23 0,29 0,48
K.Karabid 0,04 - - - 0,02 0,02
Paederus - - - 0,04 0,03 -
SIDRAP
Labalaba 1,33 0,69 1,28 1,67 1,44 1,11
Capung 0,61 0,39 0,47 1,11 0,17 0,15
Coccinella 0,69 0,26 0,93 1,01 0,65 0,68
K.Karabid - - 0,10 - 0,09 -
Paederus 0,57 0,18 0,46 0,5 0,51 0,54
PAREPARE
Labalaba
BARRU
Labalaba - 0,82 1,18 0,72 - 0,18
Capung 0,28 0,18 0,53 0,29 - -
Coccinellia 0,64 0,68 0,31 0,28 - 0,11
ENREKANG
Labalaba 0,75 0,325 1,11 0,82 - 0,25
Capung 0,3 0,40 1,18 0,90 - -
Coccinellia - 0,27 0,37 0,77 - -
Paederus - - - 0,37 - -
K.Karabid - - 0,19 0,30 - -
Pada table 12 diatas ini telah diperlihatkan populasi musuh alami yang berimbang
didalam ekosistem lapang setempat. Populasi OPT yang paling dominan dilapang yaitu OPT
P.Batang dan Walang sangit ditemukan di Kab. Sidrap, Pinrang dan Enrekang, sedangkan
musuh alami yang paling aktif memangsa serangga Hama di lapangan adalah jenis laba –
laba. Populasi laba laba yang paling tinggi di banding musuh alami lainnya, keberadaan
populasi OPT dan musuh alami lebih tinggi pada bulan Juli dan Agustus sampai pertanaman
pada selesai panen mungkin dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Untuk lebih jelasnya
15
perkembangan populasi /Insensitas erangan OPT dan populasi Musuh Alami MT.2012 dapat
dilihat pada lampiran 8.
Tabel 15. Rerata Populasi Musuh Alami Padi Pada Pengamatan Tetap di Wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012.
Kabupaten/ Jenis MA
Rata – rata Populasi Musuh Alami ( Ekr / Rpn )
April Mei Juni Juli Agustus September
PINRANG
Labalaba 0,78 0,28 0,18 0,59 0,63 0,99
Capung 0,57 0,64 0,08 0,23 0,18 0,98
Coccinella 0,19 - 0,04 0,23 0,29 0,48
K.Karabid 0,04 - - - 0,02 0,02
Paederus - - - 0,04 0,03 -
SIDRAP
Labalaba 1,33 0,69 1,28 1,67 1,44 1,11
Capung 0,61 0,39 0,47 1,11 0,17 0,15
Coccinella 0,69 0,26 0,93 1,01 0,65 0,68
K.Karabid - - 0,10 - 0,09 -
Paederus 0,57 0,18 0,46 0,5 0,51 0,54
PAREPARE
Labalaba
BARRU
Labalaba - 0,82 1,18 0,72 - 0,18
Capung 0,28 0,18 0,53 0,29 - -
Coccinellia 0,64 0,68 0,31 0,28 - 0,11
ENREKANG
Labalaba 0,75 0,325 1,11 0,82 - 0,25
Capung 0,3 0,40 1,18 0,90 - -
Coccinellia - 0,27 0,37 0,77 - -
Paederus - - - 0,37 - -
K.Karabid - - 0,19 0,30 - -
5. Inventarisasi Varietas
MT.2012 di Kab.Pinrang dan Sidrap jenis Varietas padi yang di tanam ada sekitar 15
Varietas.Berturut –turut dengan luas dominan yaitu : Inpari 13, 4, 6, 7, 8 dan 9, Cisantana,
Mekongga, Ciliwung, Waypoburu, Ciherang, Ciugelis dan, Pulut dan masi hada beberapa
galur pilihan petani. Data tidak ditampilkan karena laporan dari PHP tidak dicantunkan.
6. Tangkapan Lampu Perangkap
Pengamatan Populasi Penerbangan serangga yang tertangkap pada Light trap hanya
diporoleh pada stasiun IP3OPT Tiroang - Pinrang. Hasil Pengamatan harian dijumlahkan
dalam bentuk Dekade Tiap Bulan merupakan jumlah serangga yang tertangkap setiap hari
dikumpulkan
16
dalam waktu satu bulan sehingga terkumpul 1 (satu) musim yaitu MT. 2012. Populasi OPT
utama yang paling tinggi adalah berturut –turut Ngengat Pengg.Batang, Anjing tanah.
Sedangkan populasi musuh alami adalah Capung, Coccinelled , dan Belalang tanduk
panjang, (lihat Tabel 13 dan Lampiran 9)
Tabel 16. Rekapitulasi tangkapan Lampu perangkap di IP3 OPT Pinrang MT. 2012
Bulan Dekade Jenis Serangga yang Tertangkap
P.Batang W. Hijau A. Tanah Coccinellid Capung Belalang
April I 2328 - - 7 2 -
II 314 - - - - -
III 153 - - - - -
Jumlah 2795 - - 7 2 -
-
Mei I 130 - - - - -
II 67 - - - - -
III 25 - - - - -
Jumlah 222 - - - - -
Juni I 6 - 1 - 3 -
II 16 3 1 - 1 3
III 4 - 2 - - -
Jumlah 20 3 4 - 4 3
Juli I 2 - - 2 4 -
II 3 - 5 3 6 -
III - - 15 - 3 -
Jumlah 5 - 28 5 13 -
Agustus I 12 - 10 - 2 -
II 7 - 2 1 - -
III 31 - 2 8 - -
Jumlah 50 - 14 9 2 -
September I 16 - 12 12 8 -
II 28 - 8 2 5 -
III 26 - 9 3 9 -
Jumlah 60 - 29 17 22 -
7. Kasus-kasus Pestisida
Pada MT. 2012 terjadi kasus pestisida yang secara umum ada beberapa yang terjadi
karena salah penggunaan menyebabkan pusing –pusing dan muntah dibeberapa tempat
tidak menyebabkan kematian. Laporan secara tertulis tidak ada namun beberapa laporan
pada saat survey OPT lapang dilaporkan secara lisan oleh petani. Pelanggaran Penggunaan
Pestisida di lapang banyak dilakukan petani seperti mencampur 2 bahan aktif, menggunakan
pestisida yang dilarang/tidak direkomendasikan dan penggunaan alat pengaman (masker,
17
baju lengan panjang dan topi ) kadang tidak diperhatikan untuk keselamatan kerja terutama
petugas Kios dan Toko pestisida. Dari hasil pengamatan diatas peluang untuk keracunan
pestisida masih banyak sehingga tidak mustahil apabila ada kasus yang tidak sempat
dilaporkan.
8. Pembianaan dan Koordinasi
Pembinaan terhadap Staf IP3OPT Pinrang di arahkan untuk melanyani POPT/PHP yang
bertugas dilapang baik dari segi pelayanan Teknis maupun kepegawaian dan adminitrasi
keuangan. Demikian pula pelayanan Staf ke tamu yang berkunjung terutama kepada
kelompok tani yang selesai melaksanakan SLI, SLPHT dan SLPTT yang masih penasaran dari
apa yang diterima pada waktu Sekolah Lapang (SL). Pembinaan terhadap POPT/PHP
diarahkan pada tugas pokok pengamatan dilapang terutama akurasi pelaporan yang tepat
dan pembinaan dalam memprediksi permasalahan OPT/resiko yang dihadap, membuat
rekomendasi, Pengawasan pupuk dan Laporan berkala Penyebaran pupuk bersusbsidi untuk
kelancaran pelayanan terhadap petani baik secara langsung maupun dengan saling kerja
sama instansi yang terkait (Dinas Pertanian Badan Penyuluhan). Pelayanan yang diberikan
dalam bentuk data hasil pengamatan/Pengawasan dan rekomendasi pengendalian.
Pembinaan POPT/PHP ketingkat Kabupaten baik melalui Koordinasi/pertemuan instansi
yang terkait memberikan informasih tentang kondisi lapang dan prediksi kedepan
perkembangan OPT pada pertemuan posko diBPP dan pertemuan petani serta tokoh
masyarakat di Wilayah kecamatan. Koordinasi dilakukan pada instansi yang terkait
utamanya PEMDA (Dinas Pertanian) dengan turut memberikan saran dan rekomendasi
tentang permasalahan OPT yang diwaspadi setiap musim dalam musyawarah, rapat posko
dan pertemuan lainnya.
9. Pengawasan Pestisida dan Pupuk
Pembinaan pengawasan dan Laporan Mingguan Penyebaran pupuk bersusbsidi
untuk kelancaran pelayanan terhadap petani baik secara langsung maupun dengan saling
kerja sama instansi yang terkait (Dinas Pertanian). Pelayanan yang diberikan dalam bentuk
data hasil pengamatan/Pengawasan dan rekomendasi pengendalian. Pengawasan Pestisida
umumnya dilaksanakan pada kios atau pengecer pestisida sebagai sample ditiap kabupaten
dan sebagian pada petani/pemakai,hasil yang ditemukan sebagai berikut:
18
Kios Pengecer:
Umumnya Kios/pengecer ditemukan jualan ganda
Kios Fungsi ganda rumah atau gudang
Pekerja umumnya tidak menggunakan alat/pakaian pelindung
Penyuluhan yang didapat seimbang dengan petugas pertanian dengan pormulator
Harga eceran relative normal dan sebagian tidak tercangkau.
Pada saat fase tanam membutuhkan pupuk pesediaan pupuk kurang dan harganya diatas
HET, Distributor pupuk masih banyak bermain dengan pedagan/kios yang tidak resmi.
Pembinaan dilakukan terhadap petani pengguna sebanyak 3 kali /orang dengan hasi Sbb :
- Cara aplikasi umumnya belum menggunakan pelindung
- Pemberian dosis perhektar sesuai anjuran tetapi konsentrasi larutan lebih tinggi
- Umumnya tidak dipertimbangkan iklim, jasad sasaran dan kondisi tanaman
- Masih sangat perlu bimbingan
10. Kegiatan eksplorasi dan perbanyakan musuh alami dan Brigade proteksi
Kegiatan pengendalian dengan memanfaatkan/menggunakan musuh alami/agens
antagonis sebagian petani sudah melakukan dilapang, baik berupa percontohan oleh
instansi yang terkait maupun yang dilakukan langsung oleh petani Pos Pelayanan Agens
Hayati (PPAH) ditingkat kelompok utamanya petani sayuran dan pisang. Kegiatan
pengendalian yang dilakukan di lapangan yakni ;
- Di Kabupaten Enrekang PPAH sudah terbentuk 6 kelompok dengan alat yang sudah
memadae yaitu ;
1. Kel.Tani Lulunan Buntu Dea Desa baroko Kecamatan baroko. 2. Kelompok petugas lapang BPP Belajeng 3. Kelompok IKB (InstalasiKebun Benih) Bawang Merah Desa Tontonan Kec.Anggeraja. 4. Kel.Tani Galappo Desa Kotu, Kecamatan Anggeraja. 5. Kel. Tani MamminasaE desa Singki Kecamatan Masalle 6. Kel. Tani samaturuE Desa Pasui, Kecamatan Baraka.
- Di Kabupaten Pinrang terbentuk 1 kelompok yaitu kelompok tani Sipakainge Kelurahan
Pammase (Tanete) sudah berproduksi
- Di kabupaten Sidrap terbentuk 2 kelompok tani Yaitu ; Kel.tani Amessangeng (desa
Tanete) dan Kel.Tani Mattennang Desa TalumaE (sudah pernah jalan).
19
Penggunaan hasil produksi Agens hayati masih terbatas pada ;
- B.Bassiana digunakan pengendalian pada hama Penggorok buah kopi.
- Tricoderma sp dan Pseudomonas flourescens Pengendalian Layu Fusarium dan layu
Bakteri (Penyakit Darah) pada tanaman Pisang, Cabe, Kentang, Bawang merah
- Pengendalian Ulat Grayak pada tanaman padi dengan Sl-NPV. Sudah tahap perbanyakan
langsung dan pengendalian di tingkat petani di Kab. Pinrang dan Sidrap bila larva banyak
ditemukan. Pada umumnya kelompok diatas sudah mampu mengaplikasikan sendiri di
Kabupaten Pinrang, Sidrap dan Enrekang, bahkan sebagian sudah mampu
memperbanyak.
Dengan adanya perbanyakan dan sosialisasi agens antagonis yang dilakukan oleh IP3OPT
Pinrang, Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri pada tanaman Cabe, Bawang merah,
Kentang dan Tomat di Kab.Pinrang, Sidrap dan Enrekang derastis menurun hampir tidak
ditemukan lagi pada daerah yang pernah dilakukan aplikasi. Kecuali Tanaman Pisang petani
belum mau mengganti/memusnakan pertanaman lama dan menggantikan tanaman sehat
karena bibit tanaman pisang yang sehat masih sulit didapatkan dilokasi. Dari beberapa
Kegiatan diatas IP3OPT/LAH. Pinrang sebagai Formulotor perintis jenis Agens Hayati ini
sekarang sudah mengeksplorasi beberapa jenis di daerah setempat.
- Spodoptera litura Nuclead Polyhendral Virus (Sl-NPV)
- Beauveria bassiana, Metarysium anisupae, Tricoderma sp.
Jenis yang sudah tahaf perbanyakan dan penyaluran ketingkat petani dan kerja sama
dengan pemda kabupaten yakni :
- Sl-NPV, Beauveria bassiana, Tricoderma s, Metaryzium anisuplae
- Pseudomonas flourescens dan Corynebacterium
Brigade Proteksi Tanaman (BPT) yang ditempatkan di IP3OPT Pinrang adalah unit
kerja yang dilimpahkan dari Dinas Pertanian TPH Propinsi Sul Sel dengan mempunyai
Gudang peralatan, Sarana pengendalian dan pestisida. Tugas Brigade adalah membantu
petani melakukan pengendalian OPT apabila populasi/serangan OPT dilapang meningkat
dan petani tidak mampu menanggulangi keadaan tersebut baik dari segi sarana maupun
peralatan. Apabila terjadi serangan OPT dilapang, petani siap mengendalikan hanya
pestisida tidak ada, Brigade harus turun member bantuan pestisida dan petani yang
mengendalikan, keadaan pengeluaran dan stok pestisida digudang lihat Lampiran 10.
20
11. Kegiatan Sekolah Lapang untuk petani
a. Pelaksanaan SLPHT Padi, Hortikultura dan SLI
Kegiatan di bertujuan untuk meningkatkan dan kemandirian petani dalam
mengelola usaha taninya dan mampu mandiri dalam bertindak dilahan usaha taninya
terutama dalam hal pengendalian OPT di tingkat lapang. Kegiatan ini dilaksanakan pada
MT.2012 terdiri dari :
Tabel 17. DaftarRencanaAlokasiKegiatan SLPHT Padi skalaKelompok, Wilayah IP3OPT Pinrang
MT.2012 (April - September)
Kab/Kec. Desa/ Kelurah. JenisKegiatan NamaPetugas Kel.Tani Pert.Koords. Ketua Klp
PINRANG
Wt. Sawitto Siparappe SLPHT Hybrid Mukhlis, SP Mt. Deceng Sabtu 23 juni H.Baharuddin
Tiroang Marawi SLPHT Non Hyb. M. Tahir, SP Laboratorium Selasa 29 Mei Syarifudin H
Paleteang Bt. Sawitto SLPHT Non Hyb. Amirullah, SP Laijo Rabu 23 Mei Hamzah
Cempa Mat-tunru2E SLPHT Hybrid Syahrir, SP Mappasitujue Rabu 4 Juli Muh.Nasir
Bt. Lappa Topporeng SLPHT Non Hyb. M. Rais Batu Senin 11 Juni Muhalin
Mt. Sompe Mat-tongeng2 SLPHT Non Hyb. Fadli, SP MassiddiAdae 26 Juni 2012 La Ewang
Mt. Bulu Bunga SLPHT Non Hyb. Amirullah, SP Tunas Harapan 12 Juni 2012 P.Azis Abduh
Lanrisang BarangPalie SLPHT Non Hyb. Supriadi, SP Mattunru2E 28 Mei 2012 M. Nasir, B
SIDRAP
Baranti Passeno SLPHT Non Hyb. Aminuddin Pelita Tgl. 8 Mei Rusman Ali
P.Rijang BuloTimorang SLPHT Non Hyb. A.SualPatiwiri Masumpuloloe 16 Mei 2012 Nasruddin
Kulo Abbokongeng SLPHT Non Hyb. Damis, SP Macenningnge 31 Mei 2012 Mustakim
Maritengae R. Pittu SLPHT Hybrid Mukhtar Z.A, SP Mattirowalie Tgl. 12 April La Biding
Wt. Pulu Lawowoi SLPHT Non Hyb. Haenuddin Datae 14 Mei 2012 Abd.Hamid
PituRiawa Lancirang SLPHT Hybrid Abd. Azis MattiroDeceng 2 Mei 2012 H.Hasanuddin
DuaPitue Bilariawa SLPHT Non Hyb. Hasanuddin, SP Sejahtera 16 Mei 2012 Mappeasse
T.Limpoe Arateng SLPHT Non Hyb. Amaliah, SP LauluBembe 16 Mei 2012 H.M.Nasri
BARRU
T. Rilau TelluPanua SLPHT Non Hyb. Makmur, SP Sipulungnge 15 Mei 2012 Maharuddin
Sop. Riaja Lawallu SLPHT Non Hyb. Ramli A, SP Massiddie 11 Juni 2012 Firdaus
Balusu Balusu SLPHT Non Hyb. Ramli A, SP Sipurennu 19 Mei 2012 Jamil, S.Ag
ENREKANG
Enrekang Cendana SLPHT Non Hyb. Abd. Rahman R Tallang 9 Mei 2012 Yasir
Malua Dulang SLPHT Non Hyb. Karmin, SP BuntuPoja 11 April 2012 Supardianto
21
- 17 unit SLPHT padi Non Hibrid
- 4 Unit SLPHT Padi Hibrid
- 5 Unit SLPHT Padi Tindak Lanjut
- 2 Unit Sekolah Lapang Iklim (SLI)
- 2 Unit SLPHT Horti (Cabe) petugas
5 Unit SLPHT Horti (Cabe 3, Tomat 1 dan Bawang Merah 1unit) TOT Petani, dari
- kegiatan tersebut diatas diuraikan dengan jelas pada Tabel 14, 15, 16 dan 17 dibawah ini
b. Kegiatan Kajian dilaksanakan pada MT 2012
Kegiatan ini merupakan tugas tambahan yang harus dilaksanakan karena sangat
berhubungan dengan penyusunan rekomendasi musim tanam selanjutnya yaitu ;
- Rice garden (uji beberapa varietas yang umum ditanam petani terhadap OPT)
berkesimpulan Perkembangan Agronomi tanaman padi yaitu jumlah anakan maximum
umumnya terjadi pada umur 51 – 58 Hst dan anakan paling banyak (31 batang/Rumpun)
pada varietas Inpari 9 dan Cisantana. Keadaan populasi dan Serangan OPT pada masing
masing jenis varietas relatif hampir sama besarnya dibawah batas ambang kendali,
serangan OPT Penggerek batang dan Populasi Walang sangit yang dominan.
Produksi yang dicapai paling tinggi masing masing jenis varietas Inpari 9 (8.18 Kg/6.25 m2)
dan Ciherang (7.74 Kg/6,25 m2) angka di konversi ke 13.088 Kg/Ha dan 12.384 Kg//Ha.
- Tanaman Perangkap Tikus (Pengendalian tikus dilokasi setempat) dengan kesimpulan
Tanaman perangkap yang ditanam sebaiknya lebih awal 20 – 30 hari sebelum tanaman
diluar tanaman perangkat ditanam. Jumlah tikus tertangkap cukup banyak (297
ekor/MT.2012) sehingga dapat mengamankan pertanaman dari kerusakan yang biasanya.
- Uji efektivitas Corynebacterium terhadap penyakit Kresek ( Xanthomonas campestris pv.
Orizae), Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa perlakuan A (Perendaman
benih dengan bakteri antagonis Corynebacterium sp. 5 cc/ltr selama 15 menit sebelum
tanam dan dilakukan penyemprotan 14, 28 dan 42 Hst) memberikan hasil yang lebih
baik dibanding dengan perlakuan lainnya. Intensitas serangan Kresek yang disebabkan
oleh Xanthomonas campestris pv. Orizae lebih rendah dan produksi ubinan lebih tinggi
dibanding perlakuan lainnya.
- Observasi beberapa watu tanam padi terhadap serangan Penggerek batang pada
MT.2012 yang memberikan kesimpulan bahwa waktu tanam pada Minggu ke II Mei
22
2012 merupakan jadwal tanam yang baik, hanya perlu dilakukan pengawalan ketat
terhadap serangan OPT Penggerek batang padi .
- Pemetaan biotype (Ketahanan varietas berdasarkan tetuanya) kesimpulan Golongan
wereng coklat yang menyerang tanaman padi adalah termasuk Biotipe 2 – 3, yang
menyerang pada varietas Ciliwung, Cigeulis, Cisadane, Inpari 7 dan Mekongga sampai
hupper burn.
Tabel 18. DaftarRencanaAlokasiKegiatan SLPHT tanamanPadi, skalaTindakLanjut
Di Wilayah IP3OPT Pinrang , MT.2012 (April - September).
Kab./Kec. Desa/
Kelurah. JenisKegiatan NamaPetugas Kel. Tani
Pert.Kords
Ketua
PINRANG
Duampanua Kaballangang SLPHT T. Lanjut Kamaruddin, SP Massewae 18 Juni 2012 Abd. Rahim
Patampanua Tonyamang SLPHT T. Lanjut Mursalim, SP Mega Jaya Juni 2012 H.M.Rum, L
SIDRAP
Kulo Abbokongeng SLPHT T. Lanjut Damis, SP Mappasitujue 29 Mei 2012 A.Tamrin
Sidenreng Mojong SLPHT T. Lanjut Abd.Kadir, S Bampue 23 Mei 2012 M. Badawi
ENREKANG
Maiwa SaloDua SLPHT T.Lanjut Suparman Harapan Jaya 4 Mei 2012 M. Nur
Tabel 19. Alokasi Kegiatan Sekolah Lapang Iklim pada tanaman Padi skalaKelompok
Di Wilayah IP3OPT Pinrang , MT.2012 (April - September). Kab./Kec. Desa/ Kelurah. JenisKegiatan NamaPetugas Kel. Tani Pert.Kords. Ketua
PINRANG
Suppa
Siparappe SL Iklim Basri, SP Tunas Harapan 10 Juli
2012
Anwar Bidu
SIDRAP
P. Lautang
Wanio
Timoreng
SL Iklim Syarifuddin, SP Ajukaressi 28 Mei
2012
M.Tang Masse
Tabel 20. Alokasi Kegiatan SLPHT Hortikultura (Sayuran) Di Wilayah IP3OPT Pinrang ,
MT.2012 (April - September).
Kab./Kec. Desa/
Kelurah. JenisKegiatan Nama Petugas Kel. Tani
Pert.Koords. Ketua
ENREKANG Anggeraja Lakawan SLPHT B. Merah PHP.Rahman Runa Bubun Tanjung 1 Mei 2012 Thamsir
Buttu Batu Pasui SLPHT Cabe PHP Suparman, SP Buntukiki 30 juli 2012 Suaib
Anggeraja Saruran SLPHT B. Merah PHP.Sumarni, SP LelembuE 8 Juni 2012 Burhanuddin
Baroko Tongko SLPHT Tomat PHP Abd,Latif Lulunan Bt.dea 28 juli 2012 Amiruddin
Alla Sumilan SLPHT Cabe PHP.Sumarni,SP Kendenan Sipa7 27 juli 2012 Hasan
SIDRAP
Wt. Pulu
BankaE
SLPHT Cabe
PHP. Haenuddin
Tunas Muda
21 Mei 2012
Sarifuddin
PINRANG
Patampanua
Malimpung
SLPHT Cabe
PHP.Mursalim
Cenrana
27 Agu.2012
M. Jafar
12. Taksiran kehilangan hasil yang terjadi dilapang
Kehilangan hasil produksi tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain adalah
akibat serangan OPT dan bencana alam ,pada laporan ini kami coba menghitung dengan
23
cara sederhana yang di angkat dalam laporan ini untuk mendapat saran perbaikan dari
semua pihak,untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 18.
Tabel 18. Perkiraan hasil produksi padi yang hilang dilapang akibat terjadinya serangan beberapa jenis OPT dan bencana alam MT. 2012.
Kabupaten/ Akibat
Kerusakan tanaman Ubinan Produksi yang Hilang
Kategori Luas(Ha) (Kg/Ha) Indeks Kg(GKP) Nilai Rp
PINRANG
Serangan OPT Sedang 298
6.500
37,5 % 726.375 2542.312.500
Puso 7 100 % 45.500 159.250.000
Kekeringan Ringan 150 17,5 % 170.625 597.187.500
Sedang 4 37,5 % 9.750 34.125.000
Berat 39 62,5 % 158.437 554.531.250
Banjir Puso 1041 100 % 6.766.500 23.682.750.000
Jumlah 27.540.156.250
SIDRAP
Serangan OPT Sedang 45.9 6.500 37,5 % 111.881 391.584.375
Banjir Puso 1810 100 % 11.765.000 41.177.500.000
Jumlah 41.569.084.375
PARE-PARE
BARRU
SeranganOPT Sedang 303.2
6.000
37,5 % 682.200 2.387.700.000
Kekeringan Ringan 17,5 %
Sedang 10 37,5 % 22.500 78.750.000
Berat 10 62,5 % 37.500 131.250.000
Puso 15 100 % 90.000 315.000.000
Jumlah 2.912.700.000
ENREKANG
SeranganOPT Sedang 215 5.500
37,5 % 443.437 1.552.029.500
Berat 23 62,5 % 79.062 276.718.750
Puso 2 100 % 11.000 38.500.000
Banjir Puso 30 100 % 165.000 577.500.000
Jumlah 2.444.748.250
Jumlah Total 74.466.688.875
Total kehilangan hasil Di Wilayah IP3OPT. Tiroang lebih banyak disebabkan oleh bancana
banjir dari serangan OPT ditaksir lebih 74,466 Milyar Rupiah, Kab. Sidrap, Pinrang, dan
Enrekang merupakan daerah yang banyak menerima resiko kerugian akibat luas
pertanaman terkena bencana banjir dan sedikit Kekeringan. Kab. Pinrang dan Sidrap yang
banyak terserang hama tikus, W.coklat, Walang sangit, Blas dan Kresek. Kerugian/resiko
ini banyak dialami oleh petani akibat kurangnya pertimbangan dalam menetapkan waktu
tanam yang tidak disesuaikan dengan keadaan lahan dan frediksi cuaca MT.2012 yang
selama musyawarah sudah diberikan perhatian tentang gambaran prediksi cuaca MT.2012.
24
Untuk menekan kehilangan hasil akibat serangan OPT dan bencana alam perlu
pertimbangan yang matang dan melibatkan beberapa rekayasa tehnologi tepat guna
terutama peramalan yang tepat dan pemantauan oleh PHP/POPT ditingkatkan lapang
dengan data yang akurat dan tepat waktu serta pengendalian yang tepat yang disesuaikan
dengan kondisi lapang yang disesuaikan dengan kemampuan petani.
Total kehilangan hasil Di Wilayah IP3OPT. Tiroang lebih banyak disebabkan oleh
dampak iklim kekeringan ditaksir lebih 74.46 Milyar
13. Pemantauan Kehilangan Hasil di Lapang
Kehilangan hasil akibat OPT masih tinggi dan penerapan Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) padi di Sulawesi Selatan dengan perakitan komponen utama yaitu tanam
serempak pada waktu yang tepat, penggunaan varietas tahan serangan OPT dengan potensi
produksi yang tinggi disertai dengan pergiliran varietas pada ekosistem tertentu telah
terbukti memberikan dampak yang sangat positif.
- Di Kab. Sidrap potensi kehilangan hasil yangb terjadi akibat OPT 9.65 %, yang
diselamatkan petani 5.65 % atau 606 Kg/Ha (setara Rp.2.060.000.-)
- Di Kab. Pinrang potensi kehilangan hasil yang terjadi akibat OPT 11.98 %, yang
diselamatkan petani 4.69 % atau 488 Kg/Ha (setara Rp.1.659.200.-)
- Di Kab. Barru potensi kehilangan hasil yangb terjadi akibat OPT 12 %, yang diselamatkan
petani 7.59 % atau 735 Kg/Ha (setara Rp.2.499.000.-)
Upaya ini perlu terus ditingkatkan dengan pengembangan strategis teknologi dan
pemasyarakatan PHT yang bersifat menyeluruh tanpa mengabaikan aspek-aspek yang
mempengaruhinya baik akibat serangan OPT maupun ekologi. Informasi tentang kehilangan
hasil akibat serangan OPT, kemampuan petani dalam kemampuan petani dalam
mengendalikan OPT dan biaya ekonomis (uang) masih dapat ditolerir dalam pengendalian
OPT yang masih diperlukan.
Kegiatan Pemantauan taksasi kehilangan hasil bertujuan untuk mengetahui :
- Gambaran susut hasil akibat serangan OPT
- Manfaat penggunaan pestisida dalam menyelamatkan hasil akibat serangan OPT.
- Kemampuan petani dalam mengendalikan serangan OPT.
25
Tabel 19. Hasil analisa perhitungan Persentase Kehilangan Hasil yang disebabkan OPT Di setiap lokasi kabupaten dalam Wilayah IP3OPT Pinrang MT. 2011
Lokasi
Kehilangan hasil ( % ) Nilai yang diselamatkan
Potensi Di Lapang diselamatkan (Kg/Ha) (Rp./Ha)
Kab.Pinrang 11.98 7.37 4.69 488 1.708.000.-
Kab. Sidrap 9.65 3.97 5.65 606 2.121.000.-
Kab. Barru 12 4.45 7.59 735 2.572.500.-
Rata rata 11.21 5.26 5.97 609.6 2.991.333.-
Pada Tabel 19 di atas menunjukkkan bahwa potensi kehilangan hasil rata rata pada
pertanaman padi 11.21 %, Kehilangan hasil yang masih terjadi di lapang 5.26 % dan
sedangkan kehilanagan hasil yang dapat diselamatkan petani 5.97 % serata dengan
Produksi rata rata 609 Kg GKP./Ha atau nilai Rp.2.991.333.-/Ha (Harga Gabah Rp.3.500,/Kg)
V. KESIMPULAN
1. IP3OPT Wilayah Pinrang dengan sarana penunjang sudah memadae yang cukup dalam
mewilayahi 5 (lima) kabupaten/kota yang tersebar diwilayah pengamatan, kecuali Personil
petugas POPT dilapang dan sebagian staf pelayanan informasi di Laboratorium/IP3OPT
sudah terasa sangat kekurangan.
2. Sedangkan jenis OPT yang menyerang pada musim ini berturut-turut; Tikus 474 Ha {53.00
%}, Blas 210.5 {23.73 %), Penggerek batang 153 { 17.25 %}, Ulat grayak 1 Ha {0.11 % },
Walang sangit 31.7 Ha {3.57 %} dan Kresek 23 Ha { 2.59 %]. Sedangkan kategori serangan
yang terjadi yakni ; Kategori Sedang 850.4 (95.86 % ), kategori Berat 23 Ha (2.59 %) dan
Puso 9 Ha (1.00 %)
3. Serana kerja yang dimiliki cukup baik dan mampu menjangkau wilayahnya, baik sarana
laboratorium maupun sarana petugas lapang sehingga hampir semua wilayah pertanaman
dapat terjangkau yang bisa dilalui kendaraan roda dua.
4. Bencana alam banjir yang terjadi pada pertanaman padi MT.2012 di Wilayah IP3OPT Pinrang
Kab.Pinrang (Puso 1041 Ha), Sidrap (Puso 1810 Ha), Enrekang (Puso 30 Ha) dan sedangkan
bencana kekeringan Pinrang terkena 193 Ha dan Barrut 35 Ha termasuk Puso 15 Ha,
5. Serangan OPT utama padi terjadi dilapang pada MT.2012 di Wilayah IP3OPT Pinrang seluas
894.1 Ha atau 0.94 %, Jagung Seluas 12.764 atau 0.79 %, Sayuran 88.5 Ha atau 3.6 % dan
Buah buahan sebanyak 1.740.623 Ha atau 0.32 %
6. Keadaan populasi/serangan OPT dan musuh alami yang dipantau umumnya seimbang.
7. Pengawasan pupuk dan pestisida oleh PHP dinilai masih kurang dan tetap dipentingkan
pembinaan utamanya Distributor, pengecer/kios dan petani pengguna dimana pada petani
pengguna dan pegecer relative belum lancer..
8. Taksiran total kehilangan hasil di Wilayah IP3OPT.Tiroang akibat kerusakan tanaman padi oleh
bencana alam dan kerusakan OPT sebesar Rp. 74.46 Milyar.-
9. Pemantauan Kehilangan hasil terjadi dilapang dilapang 11.21 %, sedangkan kehilangan hasil
yang dapat diselamatkan petani 5.97 % serata dengan produksi 609.6 Kg GKP ./Ha atau nilai
Rp.2.991.333,-/Ha (Harga Gabah Rp.3.500,/Kg)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Petunjuk Operasional Laboratorium Pengamatan dan Peramalan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina
Perlindungan Tanaman, Jakarta
Anonim. 2007. Pedoman Sekolah Lapangan PHT Tanaman Pangan. Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Perlindungan Tanaman.
Departemen Pertanian.
Pius Sunaryo 1989. Pestisida dan Teknik Aplikasi. Pendidikan Program Diploma Satu
Pengendalian Hama Terpadu, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin,
Ujung Pandang.
Ati Wasiati et al., 2002. Pedoman Rekomendasi Pengendalian Hama Terpadu pada
Tanaman Padi. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat
Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Departemen Pertanian Jakarta.
Supriadi et al., 2004. Metode Pengamatan, Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Tanaman Biofarmaka. Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura.
Direktorat Jenderal Bina Produksi hortikultura, Jakarta.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Laporan Singkat Kejadian Serangan Tikus
di Desa Mallongilongi, Kec.Lanrisang, Kab.Pinrang
Potensi sawah Desa Mallongilongi luas 660 ha, realisasi tanam 600 Ha. Pengairan Teknis
(Lokas ujung pengairan) sehingga air terlambat sampai disawah dan kadang tidak
mencukupi untuk tanaman padi, sehingga terjadi waktu tanam yang tidak
teratur(Keadaan pertanaman padi dilapang terlihat pase baru tanam sampai berbuah)
Riwayat singkat terjadinya serangan tikus dilokasi tersebut yaitu tergolong sporadis
- Tanggal 6 s/d 7 Juli 2012 terjadi hujan keras sehingga terjadi banjir
- Tanggal 8 S/d 9 Juli 2012 terjadi banjir Genangan disekitar lokasi sehingga populasi
tikus yang ada terdorong naik ke lokasi pertanaman yang lebih tinggi (Desa
Mallongilongi) yang tanamannya sebagian sudah berbuah.
- Tanggal 10 Juli 2012 terdeteksi ada gejala serangan tikus yang dipantau oleh petugas
POPT dan Staf Pengendalian Diperta Kab.Pinrang.
- Tanggal 18 Juli 2012 dilakukan pengendalian terbatas pada petugas lapang dan
beberapa petani
- Tanggal 27 Juli 2012 Pertemuan dengan seluruh petugas lapang dan Petani, Tokoh
masyarakat, Instansi yang terkait dipimpin oleh Bupati Pinrang untuk rencana
gerakan pengendalian massal.
Pada pertemuan tersebut kesimpulan sementara Serangan tikus Puso sekitar 100
Ha, Bupati akan memberikan Bantuan Pengolahan tanah Rp.15.000.000,- dan
Bantuan bibit.
Ada 3 Opsi yang dikemukakan yaitu
1. Melakukan Gerakan Pengendalian Massal tanggal 28 Juli 2012
2. Memelihara kembali tanaman yang masih bisa berproduksi termasuk pemberian
pupuk kembali,
3. Mengolah lahan kembali yang dinyatakan puso dengan mengganti bibit jagung
bantuan Bupati dan Mengatur waktu tanam pada musim tanam selanjutnya.
- Tanggal 28 Juli 2012 dilakukan pengendalian secara massal dan pertemuan koordinasi
hasil pengendalian Jam 11.00 – 12.00 di Kantor Desa Mallongilongi, di hadiri petugas
lapang, Kepala dusun dan sebagian petani yang terlibat dengan hasil pada table 1.
Pertemuan dilanjutkan dengan rencana berikutnya dengan mengatur strategi untuk
mengetahui populasi tikus yang masih mengancam pertanaman yang ada disekitar
wilayah tersebut yang diputuskan bahwa tanggal 1 Agustus 2012 dilakukan survey
populasi tikus dengan melibatkan petugas lapang dan Kepala dusun, di bagi 4 lokasi
sampel/dusun seperti diatas yang hasilnya akan disampaikan ke Bupati Kab.Pinrang
untuk Koordinasi Gerakan Pengendalian selanjutnya.
Tabel 1. Data hasil pengendalian tikus Tgl 28 Juli 2012 di desa Mallongilongi No. Dusun/Kampung Jml personil (Orang) Jml Tikus mati (Ekor)
1. Bt.Pucu 111 3.150
2. Paladang 120 1.650
3. Ujung 70 750
4. KanariE 109 2.750
Jumlah 540 8.750
Catatan : bantuan Tiran 44 dos (30 Dos PemKab dan 14 Dos IP3OPT) - Tanggal 29 Juli 2012 Hasil Pemantau POPT/PHP, Serangan Tikus di desa Mallongilongi
Kec. Lanrisang
kategori Ringan 150 Ha, Sedang 35 Ha, Berat 55 Ha dan Puso 10 Ha Jumlah 250 Ha
(yang masuk pada Laporan PHP).
- Tanggal 31 Juli 2012 mengenai Laporan Sekda Pinrang, setelah terserang tikus
kelihatan lagi gejala merah (seperti Tungro), lokasi tersebut termasuk yang
dilaporkan diatas, gejala merah tersebut adalah tanaman padi yang sudah berbuah
terserang tikus selanjutnya tunas yang terserang/terpotong layu berwarna kuning
pada saat itu.
- Tanggal 1 Agustus 2012 dilaksanakan survey populasi tikus dilokasi serangan desa
Mallongilongi yang melibatkan kepala dusun, PHP, PPL dan anggota klp tani.
Pelaksanaan survey dilakukan di 3 tempat/dusun, setiap tempat ditentukan 3 sampel
(pematang populasi padat, sedang dan kurang), setiap tempat/dusun yang disurvei
melibatkan 10 orang. Hasil survey populasi masih banyak sehingga perlu
pengendalian ulang. (hasil survey terlampir)
Kapala IP3OPT Pinrang
(Ir.H.Ruslan Patihong)
Gambar Gerakan Pengendalian Tgl 28 Juli 2012 di Desa Mallongilongi
Lampiran HASIL SURVEY POPULASI TIKUS YANG MASIH ADA DILAPANGAN
Lokasi Desa : Mallongilongi
Tanggal Pengamatan : 1 Agustus 2012
Kecamatan : Lanrisang
Kabupaten : Pinrang
No.
Lokasi
Dusun
(Kampung)
Luas Areal
Pertanaman
padi
(Hektar)
Jumlah lubang/400 m pd lokasi & Jumlah populasi tikus
(Ekor)
Rata2
Pop
Tikus
/400m
Perkiraan
Populasi
tikus Populasi padat Populasi Sedang Populasi Kurang
Lb.aktif Ekor Lb.aktif Ekor Lb.aktif Ekor
1. Paladang 15 4,8 9 4,7 15 1,4
154 72 Ekor 42,3 Ekor 21 Ekor 45 6.930
2. Ujung 24 2 7,2 0,3 - -
106 48 Ekor 2,16 Ekor ===== 25 2.658
3. KanariE 22 38 8 10 8 9
340 26,4 Ekor 4 Ekor 9,6 Ekor 13,33 4.532
Jumlah 27 14.120
Catatan ; Masih perlu pengendalian
Penanggung Jawab/Tiem Survey
(Ir.H.Ruslan Patihong)
Pembuatan cerutu tikus utk Fumigasi Fumigasi dengan Tiran di Lanrisang
Pemantauan W.coklat di Sereang Kab.Sidrap Gejala serangan W.coklat pada Vs.Inpari 7
Kegiatan tanaman Perangkap di lahan IP3OPT Pinrang
Kegiatan Rice Garden (Uji adaptasi beberapa varietas padi yang banyak ditanam petani)
Kegiatan Pemantauan Taksasi Kehilangan Hasil akibat serangan OPT di Lapang
Kegiatan Kajian Agens hayati (Corynebacterium) di Kab.Sidrap MT.2012
Kegiatan Kajian OPT. Penggerek batang padi (Metode Observasi) di Kec.Baranti, Kab.Sidrap
Kegiatan Operasional pengendalian secara Gropyokan Tikus di Kec.Lanrisan, Kab.Pinrang
Pengendalian secara Gropyokan Tikus di Kec.Lanrisan, Kab.Pinrang dihadiri Bupati