Laksmi Aec Drg Ui 2014

Post on 11-Dec-2015

55 views 6 download

description

agsugiusd

Transcript of Laksmi Aec Drg Ui 2014

Nama : Dr. Laksmi D, drg.MM.MHA,Jabatan : Wakil Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Alamat Kantor : Jln.Teuku Cik Ditiro No.6 Menteng – Jakarta Pusat tlp. 021-31923181, 31923191 Fax. 021-31923186Hp : 0811148002; Email : dwiatilaksmi@yahoo.co.id

PENDIDIKANPENDIDIKAN:

1. Dokter Gigi FKG UNPAD, Bandung, 1985

2. Magister (S-2) Manajemen Keuangan - Jakarta, 1995

3. Magister (S-2) Manajemen Rumah Sakit , Jakarta, 1997

4. Doktor (S-3) Ekonomi Kesehatan, IKGM , FKG UI, Jakarta, 2003

RIWAYAT PEKERJAANRIWAYAT PEKERJAAN:

1. Dokter Gigi UKGS Puskesmas , jakarta, 1989 – 19922. Kasi Organisasi -Humas Kanwil Depkes DKI Jakarta, 1992 – 20003. Sekretaris Kepala Kanwil Depkes DKI Jakarta, 1992-20024. Sekretaris Majelis Pembinaan & Pengawasan Etika Pelayanan Medis (MP2EPM) DKI Jakarta, 1993 -20035. Staf khusus Asisten KESRA Pemda DKI Jakarta, 2003 -2004 7. Kasie Kesmas, litbang BAPPEDA DKI Jakarta, 2004-20058. Kabag.Registrasi dan Standar Pendidikan Profesi, Sekretariat KKI, Setjen Kemenkes RI, 2005 -20099. Ketua Divisi Registrasi KKG-KKI, 2009-201410. Waka - II Tim Koordinasi Perijinan TK-WNA , BPPSDM Kemenkes RI, 2011 - sekarang11. Tim perundingan jasa Kesehatan Dokter dan Dokter gigi ASEAN- HSSWG (AJCCD), 2012 – sekarang12. Pengajar /penguji program S-2,S-3, 2008 - sekarang13. Wakil Ketua -1 KKI Periode 2014 -2019 (utusan PDGI)

Dokter Gigi di Era AFTA, siapkah menghadapi ASEAN ECONOMY COMMUNITY TH.2015 ?

Konsil Kedokteran IndonesiaJakarta, 12 November 2014

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Dr.Laksmi Dwiati drg.MM,MHAWakil Ketua

Pokok bahasan1. Globalisasi dan Liberalisasi ASEAN : AFTA dan AFAS

bidang jasa kesehatan pada AEC 2015

2. Pengaruh AFTA /AFAS pada bidang kesehatan

3. Perkembangan Perundingan ASEAN MRA jasa dokter gigi dan Dokter gigi spesialis

4. Regulasi untuk Dokter gigi ASEAN di era AEC 2015

5. Peta Sebaran dokter gigi dan Regulasi Domestik

6. Kesiapan Dokter Gigi Indonesia

7. Rekomendasi strategi untuk Profesi Dokter Gigi

4

TKBJ-PNPK 5

AFTA Barang, Investasi

AFAS Jasa/tenaga

terampil

1. GLOBALISASI DAN LIBERALISASI ASEAN

ASEAN priority sectorsASEAN priority sectors

Goods and Goods and manufacturingmanufacturing ServicesServices

1. Electronics2. Wood-based products3. Auto motives4. Rubber-based products5.Textiles and apparels6.Agro-based products7.Fisheries

8. In-com technology (ICT) e-ASEAN9. Healthcare10. Air travel11. Tourism12. Logistics

AFTA – AFAS AEC 31 DES’2015

ANCAMAN ???

KESEMPATAN ???Vs

SAAT INI MASA DEPAN

GLOBALISASI –LIBERALISASIBAGI BANGSA INDONESIA

DAMPAK POSITIF

Ekspor Luas

Free trade lebih terbuka

Timbul budaya baru

Tidak dikucilkan dunia

DAMPAK NEGATIF

Timbul Ketidakadilan

Nilai baru tidak sesuai

Barang ilegal masuk

PERLU DISIKAPIPERLU DISIKAPI

AFTA

AFAS

PENGARUH AFTA/AFAS UNTUK BIDANG KESEHATAN

10

P E R L U A S A N

P E

N D

A L

A M

A N

1967: INA, MALPHI, SIN, THA

1977: PTA

1992: CEPT AFTA

1984: BRU 1995: VN

1997: LAO, MYM

1999: CAM

1995: AFAS

2004: ASN-China

2006: ASN-KOR

2008: ASN-JAP

2009: ASN-ANZ;ASN-India;ASN-China Investment;ASN Korea Investment

EAFTA Study

CEPEA Study

1997: ASEAN Vision 2020

1998: AIA

2003: 3 Pillars of ASEAN Community 11 Priority Integration Sectors (PIS)

2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint

2008: first year of AEC Blueprint;ASEAN Charter entered into force

2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard

ASEAN Economic Community 2015

2005: Logistics as PIS

2010: ASEAN Plus Working Groups on ROO, Tariff Nomenclature, Customs, Ec Cooperation

2010: Connectivity Master Plan

2011: ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership

2011: ASEAN Framework for Equitable Economic Development

2009: Roadmap for an ASEAN Community 2009-2015

2012: Launching of RCEP

Founding Fathers

Adam Malik (Indonesia)Narciso R. Ramos (Filipina)Tun Abdul Razak (Malaysia)S. Rajaratnam (Singapura)Thanat Khoman (Thailand)

3 Pilar ASEAN Community 20153 Pilar ASEAN Community 20153 Pilar ASEAN Community 20153 Pilar ASEAN Community 2015

ASEAN SecurityCommunity (ASC)

ASEAN EconomicCommunity (AEC)

ASEAN Socio-CulturalCommunity (ASCC)

The Peaceful, prosperous, and people-centric ASEAN

Regional production base Single regional market

Capaian Komunitas Politik-Keamanan

Pembentukan ASEAN Intergovernmental

Commission on Human Rights (AICHR)

Disepakatinya Guidelines on the Implementation of the Declaration of Conduct of Parties on the South China Sea (DOC) oleh ASEAN & RRT

Pembentukan ASEAN Institute on Peace and Reconciliation (AIPR)

disahkan di Thailand pada 1 Maret 2009 SUDAH DINIKMATI

Disepakatinya

Capaian Komunitas Sosial Budaya ASEAN

Pembentukan ASEAN Coordinating Center for

Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA

Center)

Pembentukan ASEAN University

Network (AUN)

Penerbitan ASEAN

Curriculum Source Book

disahkan di Thailand pada 1 maret 2009

Capaian Komunitas Sosial Budaya ASEAN:

Meningkatnya people-to-people contact

STRUKTUR ASEAN BIDANG PEMBANGUNAN KESEHATAN

• Pendapatan per kapita meningkat dari US$ 2.267 (2007) menjadi US$ 3.759 (2012)

• Total perdagangan ASEAN meningkat sebesar 16,8% dari US$ 2,05 T (2010) menjadi US$ 2,4 T (2011)

• Perdagangan intra-ASEAN berkembang menjadi US$ 598 milyar (2011) dari US$ 520 milyar (2010)

• FDI sebesar US$ 114 milyar di tahun 2011, suatu peningkatan 23% dari US$ 92 milyar di tahun 2010

Disepakatinya Mutual Recognition Aranggement (MRA) di bidang Jasa : perawat, dokter umum, dokter gigi, akuntan, insinyur, arsitek, land surveying

Capaian Komunitas Ekonomi ASEAN

Dalam rangka MEA/AEC 2015 Pemerintah RI telah meratifikasi ASEAN MRA dalam UU No.38/2008,

dan ASEAN MNP (AFAS) dalam Perpres RI No.36/2012 mobilitas jasa dokter dan dokter gigi ASEAN

secara lebih bebas di Indonesia.

Dokter/Dokter gigi/ Spesialis/Subspesialis WN ASEAN: memenuhi persyaratan MRA ASEAN & Regulasi Domestik I dapat melakukan kegiatan praktik kedokteran

* alih iptekdok * mengikuti diklat/PPDS/PPDGS * penelitian di bidang kesehatan * bekerja/ pelayanan kesehatan * bakti sosial di bidang kesehatan

KESIAPAN INDONESIA PADA AEC (31 DES’2015)

SLIDE R.MANGINDAAN, LEMHANAS RI

Good

Doctors/Denti

st…..Patients need good doctors/dentist.

Good doctors/dentist make the care of their patients their first concern :

They are competent, keep their knowledge and skills up to date, establish and maintain good

relationships with patients and colleagues,are honest and trustworthy,

and act with integrity…..GMC,200619

SISTEM PERTAHANAN SEMESTA NKRI

KESADARAN BELA NEGARA DALAM BIDANG IPOLEKSOSBUD DAN POLITIK

HANKAM

240 JUTA WARGA NEGARA RI SESUAI “PROFESI”

MORAL (PROFESIONALISME, IPTEK, DIPLOMASI)

FISIK

PERTAHANAN MILITER ATAU KEKUATAN BERSENJATA/MILITER

PERTAHAHAN NON-MILITER/KEKUATAN NON-BERSENJATA/ NIR MILITER

Slide: Laksda TNI Prof.Setyo H,UNHAN, 2013

150.000 DOKTER & DRG150.000 DOKTER & DRGSBG SBG TENAGA TENAGA STRATEGISSTRATEGISKETAHANAN BANGSAKETAHANAN BANGSADI ERA GLOBALDI ERA GLOBAL

Mode 4 : Presence of natural personsMode 4 : Presence of natural persons

• MRA on Nursing Services (2006)

• MRA on Medical Practitioners (2009)

• MRA on Dental Practitioners (2009)

Exchange of Information

Compilation

Adoption of Best

Practices

StandardisedProcedures

Publication trhoughwebsite

Facilitate Mobility

Registration through AJCCs

PRAs Process

(Evaluation , Registration etc)

Capacity Building

Visits Conferences

How to Implement the Healthcare MRAs ? With Highly Over-regulated professions

The objectives of ASEAN MRA for Medical/Dental Practitioners

REGISTRASI SESUAI

KOMPETENSI MERUPAKAN “PENJAMINAN

NEGARA”TERHADAP LEGALITASPRAKTIK

KEDOKTERAN

REGULATORY BODIES (PMRA/PDRA ) ASEANREGULATORY BODIES (PMRA/PDRA ) ASEAN

KKI telah diakui sebagai PMRA dan PDRA oleh IAMRA (Badan Regulator Profesi Internasional/dunia)

PENGATURAN SALING PENGAKUAN DOKTER GIGI DALAM “ASEAN MRA”

Persyaratan rekognisi dokter/dokter gigi ASEAN : 1) Memenuhi kualifikasi dan teregistrasi oleh ”Professional

Regulatory Authority” di Negara asal dan Negara tujuan2) Berasal dari Institusi Pendidikan dan Sistem Pendidikan

Kedokteran gigi yang direkognisi Negara tujuan

3) Sertifikat kompetensi diakui kolegium sejenis di ASEAN 4) Pengalaman berpraktik aktif di Negaranya minimal 5 tahun, 5) Melalui penyetaraan CPD di Negara asal dan Negara tujuan 6) Memiliki Sertifikat (LoG) yang menyatakan tidak sedang

terkena sanksi pelanggaran hukum, disiplin, etika profesi.

Tantangan Implementasi MRA Jasa Dokter Gigi

Jenis Kegiatan dokter dan dokter gigi antar Negara ASEAN : (a) Memberikan pendidikan/pelatihan dalam rangka Alih Iptek (b) Mengikuti pendidikan PPDS/PPDGS atau pelatihan (CPD) (c) Memberikan pelayanan kesehatan (praktik kedokteran) (d) Melakukan bakti sosial di bidang kedokteran/kedokteran gigi (e) Melakukan penelitian di bidang kedokteran/kedokteran gigi Mobilitas dokter/dokter gigi ASEAN diprioritaskan untuk peningkatan

kapasitas (alih iptekdok, diklat), bukan untuk menjadi “permanent employment “ atau “citizenship” belum disepakati untuk bekerja

Mekanisme liberalisasi sektor jasa kedokteran dilaksanakan melalui 3 (tiga) proses utama: recognition (saling pengakuan), monitoring, dan evaluation.

Menekankan pentingnya aspek “patient safety” sehingga liberalisasi bagi “ASEAN health professionals” antar negeri AMS belum seluas jasa profesi lainnya.

Hasil Forum AJCCM dan AJCCD s/d Sept’ 2014Hasil Forum AJCCM dan AJCCD s/d Sept’ 2014

KESEPAKATAN PRINSIP :

Sistem pendidikan kedokteran / kedokteran gigi bervariasi (berbasis pendidikan akademik, berbasis rumah sakit)

Ada kesenjangan kurikulum pendidikan kedokteran/kedokteran gigi, perlu petahapan penyetaraan “Core” kompetensi dokter/ dr.spesialis dan dokter gigi / drg.spesialis, melalui :

(a) Pertukaran informasi dan penyetaraan kurikulum (b) Pertukaran staf pengajar /dosen (c) Pertukaran peserta co-ass/peserta PPDS/PPDGS (d) Ujian bersama untuk penyetaraan kompetensi (e) Penelitian bersama Kerjasama saling pengakuan Profesi Dr.Spes./Drg.Spes : Diprioritaskan secara bilateral antara cabang ilmu yang sama dan

telah memiliki kemiripan sistem pendidikan, tidak secara multilateral.

Hasil Forum AJCCM dan AJCCD s/d SEPT’ 2014Hasil Forum AJCCM dan AJCCD s/d SEPT’ 2014

Membandingkan sistem pendidikan di 10 Negara anggota ASEAN

“FOREIGN DENTAL

STUDENTS EXCHANGE

Regulasi bagi Dokter gigi WNA di ASEAN

Regulasi bagi Dokter Gigi ASEAN

Thailand : mensyaratkan dokter gigi asing menguasai bahasa lokal dan hanya diijinkan praktik kedokteran di institusi pendidikan.

Malaysia : dokter gigi spesialis asing bekerja sebagai dosen atau yankes di RS Pemerintah

Philiphina : Dokter gigi asing diijinkan ikut PPDGS tapi tidak boleh untuk praktik/bekerja

Singapore dan Brunei : membuka dengan ”standar tinggi” Cambodia, Myamar , Vietnam, Lao : yankes, Bakti sosial drg.asing Indonesia : - Kegiatan Diklat /PPDGS/ yankes drg.spesialis WAJIB evaluasi, adaptasi, Uji Kompetensi, STR, SIP. Alih iptekdok persetujuan KKI. - Kegiatan penelitian, bakti sosial bekerjasama OP & ijin menkes. - Pendirian RS/ Klinik drg.spesialis/ subspesialis PMA 67% min.50

DU

Kolegium, OP, RS, FK/FKG PEMDA

Kolegium, OP, RS, FK/FKG PEMDA

PEMERINTAH (perijinan) KKI (mutu/legalitas kompetensi)

Dokter dan dokter gigi

WNA

Persyaratan Khusus

(kompetensi dll)

Persyaratan Khusus

(kompetensi dll)

Persyaratan Umum

Persyaratan Umum

KEBIJAKAN INDONESIA MENGHADAPI AEC 2015

Slide BS, 2014

Regulasi Domestik *Perkonsil

*Permenkes *Permenaker*Perimigrasi

*PERDA

STR+ keahlian

Kualifikasi- Kuota

Bahasa Budaya

Adaptasi & UK

Evaluasi kompe-

tensi

Anggota OP, CPD

Distribusi (E.N.T)

Tak berbisnis

Pengalaman praktik

UU NO.29/2004 PRAKTIK KEDOKTERAN

PENGATURAN PRAKTIK KEDOKTERANPENGATURAN PRAKTIK KEDOKTERAN• PERLINDUNGAN BAGI PASIEN

• PENINGKATAN MUTU DOKTER DAN DOKTER GIGI• KEPASTIAN HUKUM

35

DOKTER DAN DOKTER GIGI WNI/WNA DOKTER DAN DOKTER GIGI WNI/WNA WAJIB TEREGISTRASI (STR) DI KKI WAJIB TEREGISTRASI (STR) DI KKI

Pasal 3 UUPK

Pasal 29 -32 UUPK

Pasal 36-37 UUPK

WAJIB MEMILIKI SIP DARI DINKES KAB/KOTAWAJIB MEMILIKI SIP DARI DINKES KAB/KOTA

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

DOKTER DAN DOKTER GIGI YANG TEREGISTRASI DI KKI ( Th.2005 s/d 29 Okt’ 2014 )

Jumlah dokter dan dokter gigi yang teregistrasi sesuai kompetensi di KKI 155.092 orang,

dokter = 100.707 (65%), 1 dokter : 2.304 penduduk

Indikator Ina Sehat = 1 dr : 3,300 penduduk, 26.449 dokter spesialis (17%), dokter gigi = 25.561 (16,9%)

1 drg : 8.770 penduduk Indikator Ina Sehat = 1 drg : 10.000 penduduk 2.375 dokter gigi spesialis (2%)

KKI BELUM PERNAH MENERBITKAN STR SEMENTARA UNTUK DR/DRG WNA YANG PRKATIK/BEKERJA DI INDONESIA

PETA SEBARAN DOKTER GIGI & DRG.SPESIALIS YANG TEREGISTRASI DI KKI S/D 31 DES’2013

REGULASI DOMESTIK PRAKTIK KEDOKTERAN DI INDONESIA

(diubah menjadi No.19 Thn. 2014)

Peraturan MENTERI KESEHATAN RI : 1.Permenkes No.2052 Thn 2011 ttg Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran 2.Permenkes No.67 Thn 2013 ttg Pendayagunaan TK-WNA3.Permenkes No.64 Thn 2013 ttg Penanggulangan Krisis Kesehatan

1. Undang-Undang RI No. 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran (UUPK)2. Undang-Undang RI No. 36 Thn 2009 tentang Kesehatan3. Undang-Undang RI No. 44 Thn 2009 tentang Rumah Sakit

PERATURAN KKI (KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA)

“REGULASI PRAKTIK KEDOKTERAN BAGI DOKTER/DOKTER GIGI WNA”

PROSEDUR DAN PERSYARATAN REGISTRASI (STR) DOKTER GIGI/DRG.SPESIALIS WNA

UUPK psl.30-32 & PERKONSIL NO.17 TH.2013

Sanksi pidana UUPK• Pasal 75 (a) : dokter gigi WNA tanpa STR• Pasal 78 : seolah-olah dr/drg• Pasal 80 : mempekerjakan

• Pasal 359 KUHP– Barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain

mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun penjara

• Unsur2 Delik 359 KUHP: 1. Perbuatan yang lalai2. Adanya kematian3. Hubungan sebab akibat antara perbuatan dengan kematian

Praktik ilegal Bakti sosial

Keselamatan Pasien di tangan

sejawat

44

Tim Koordinasi Perijinan TK-WNA Pusrengun BPPSDM Kemenkes RI (KKI, MTKI, KFN, BUK, BPSDM, Lintas K/L)

TIMPORA Pusat/Provinsi/Kab/Kota(Tim Pengawasan Orang Asing)

Organisasi Profesi (Pengwil/Cabang)

Pembinaan dan Pengawasan Dokter dan Dokter Gigi WNA

1. Imigrasi2. Kemkes3. KKI4. Kemnakertrans5. IDI - PDGI6. Pemda Provinsi7. Pemda Kabupaten/Kota

Dokter / dokter gigi WNADokter / dokter gigi WNAPraktik tanpa STR dan SIP ??Praktik tanpa STR dan SIP ??

UUPK Psl.71 Pembinaan dan pengawasan praktik

kedokteran

STRATEGI KESIAPAN DOKTER GIGI ??

ANCAMAN KESEMPATAN

SAAT INI MASA DEPAN

PELUANG atau ANCAMAN ??

KESEMPATAN

Proses pendidikan GlobalProses pendidikan Global

Lulusan Berdaya SaingLulusan Berdaya Saing

Dokter UnggulDokter Unggul

Kerja sama InternasionalKerja sama Internasional

BILABILA

XANCAMAN

UPAYA PERBAIKAN

PENDIDIKANPENDIDIKAN PASCA PENDIDIKAN

PASCA PENDIDIKAN

Mutu Tenaga pendidikMutu Tenaga pendidik

Kurikulum GlobalKurikulum Global

Pengembangan PRODIPengembangan PRODI

Kerjasama Internasional

Kerjasama Internasional

Lulusan berdaya saingLulusan berdaya saing

CPD MutakhirCPD Mutakhir

Alih TeknologiAlih Teknologi

Pendidikan Luar NegeriPendidikan Luar Negeri

Peningkatan diriPeningkatan diri

Kerjasama Internasional

Kerjasama Internasional

PENINGKATAN INDIVIDU dokter dan dokter gigi

Bahasa InggrisBahasa Inggris

Teknologi komunikasi

dan kompetensi

Teknologi komunikasi

dan kompetensi

Mandiri dan

Tangguh

Mandiri dan

Tangguh

Fleksibel dan

Visioner

Fleksibel dan

Visioner

KKI

IDIPDGI

ARSPI ARSGMP

Kem- Kes

PEMDA

PERSIDik-bud

DinasKes

AIPKIAFDOKGI

MKKIMKKGI

LINTAS K/L

DPR Masya-rakat

KEMITRAAN Harmonisasi Regulasi

Dokter gigi perlu memahami dan menerapkan etika, disiplin dan hukum kesehatan agar dapat melaksanakan profesi dengan tenang.

Profesionalisme akan meningkatkan daya saing, mutu dan memproteksi para dokter gigi dari kemungkinan tuntutan masyarakat

Registrasi dan Letter of Godstanding (LOG) merupakan pemberian pengakuan kewenangan dari Negara bagi Dokter Gigi untuk melakukan praktik kedokteran sesuai kompetensi di berbagai Negara , sebagai upaya memberikan perlindungan dan keselamatan pasien.

KKI diakui sebagai Professional Regulatory Authority bersama KEMENKES RI Berperan menapis dokter dan dokter gigi WNA

Dokter dan dokter gigi WNA dapat merupakan Ancaman/Kesempatan

Dokter gigi WNA belum boleh bekerja/praktik mandiri (BELUM ADA KESEPAKATAN ANTAR NEGARA)

TAKE HOME MESSAGES

WASPADA Kemungkinan timbulnya dampak negatif akibat standardisasi regulasi dan sertifikasi internasional;

Jadilah“Tuan Rumah” di Negeri Sendiri

cè-zù tin-ba-deh thank you

TERIMA KASIH ຂໍAຂໍອບໃຈທ່Gານ

salamat po

ขอขอบคุ�ณคุ�ณ cảm ơn bạn 谢谢

ឣរគុ�ណ

www.kki.go.id

dwiatilaksmi@yahoo.co.id