8. drg. Lusi.ppt

29
PENCETAKAN ANATOMIS & FUNGSIONAL PADA RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH Oleh : Drg. Lusi Hidayati, M.Kes 1

description

pencetakan anatomi

Transcript of 8. drg. Lusi.ppt

Page 1: 8. drg. Lusi.ppt

PENCETAKAN ANATOMIS & FUNGSIONAL PADA RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH

Oleh :Drg. Lusi Hidayati, M.Kes

1

Page 2: 8. drg. Lusi.ppt

Cetakan Anatomis / Preliminary Impression

Yaitu: Cetakan dari rahang atas dan bawah penderita yang

sesuai dengan bentuk anatomisnya.Tujuan : Untuk membuat model duplikasi atau tiruan

dari rahang atas dan bawah penderita yang sesuai dengan bentuk anatomisnya.

Model yang dihasilkan disebut : Model Anatomis / diagnostik /Study Model”

Guna Model Anatomis :Untuk membantu menegakkan diagnosa dan rencana

terapi. Dengan adanya model duplikasi dari rahang penderita

maka : Hal-hal yang sukar dilihat didalam mulut penderita akan

terlihat jelas pada model. Jika dirasa perlu dapat dilakukan penetapan gigit. Dengan

artikulator dilakukan evaluasi relasi rahang atas dan bawah.

Digunakan sebagai model kerja untuk pembuatan sendok cetak perorangan

2

Page 3: 8. drg. Lusi.ppt

Cetakan Fungsional / Final ImpressionYaitu : Cetakan dari rahang atas dan rahang

bawah beserta batas-batas fungsional dari jaringan anatomis yang membatasinya.

Model yang dihasilkan adalah : Model Kerja / Working Model merupakan model kerja pada pembuatan gigi tiruan.

Tahap-tahap pencetakan fungsional :1. Membuat individual tray2.Bolder Molding3. Pencetakan Fungsional

3

Page 4: 8. drg. Lusi.ppt

INDIVIDUAL TRAYSPACER MALAMGuna : Untuk ruangan/tempat bagi bahan

cetak finalBahan : spacer malam

Prosedur kerja :Membuat out line s.c. perorangan pada modelRA: daerah peripheral labial dan bukal

dibuat under extended 2 mm dari batas mukosa bergerak tak bergerak. Batas posterior pada AH line.

RB: daerah retromolar pad tertutup 10 mm 4

Page 5: 8. drg. Lusi.ppt

Meletakan selapis malam merah pada model, kemudian dipotong sesuai dengan out line

Pembuatan stopperGuna: untuk memudahkan

pengembalian sendok cetak pada tempatnya

RA: pada daerah kaninus kanan-kiri dan daerah molar kanan-kiri

Lebih kearah bukalRB: pada daerah kaninus kanan-

kiri dan daerah molar kanan-kiriLebih kearah lingual

5

Page 6: 8. drg. Lusi.ppt

Spacer malam

6

Page 7: 8. drg. Lusi.ppt

PEMBUATAN INDIVIDUAL TRAYBahan:

ShellacSpecial acrylic resin for trays

Prosedur Kerja:Bag. permukaan model yang tidak tertutup

malam merah diulasi bahan separator yi. Cold mould seal

Dibuat adonan resin akrilikMeletakkan adonan resin akrilik pada cetakan

RA: dibentuk bulatan, RB: dibentuk bulat panjang spt guling

Pada cetakan, diatas adonan diberi plastik cellophan

7

Page 8: 8. drg. Lusi.ppt

Adonan resin akrilik diambil dari cetakan: Diadaptasikan pada modelKelebihan dipotong sesuai out lineDiberi tangkai pada bagian anterior

Direndam dalam air pada mangkok karet sampai mengeras

Sendok cetak (S.C). dihaluskan

8

Page 9: 8. drg. Lusi.ppt

Sendok cetak perorangan

9

Page 10: 8. drg. Lusi.ppt

BOLDER MOLDINGMencari batas mukosa bergerak dan tidak

bergerak dari RA dan RB penderita dalam keadaan berfungsi

Tujuan :Untuk menentukan panjang sayap GTL

RA dan RBUntuk mendapatkan bentuk dan

ketebalan bagian tepi dari sayap GTL atas dan bawah

10

Page 11: 8. drg. Lusi.ppt

Guna : Untuk mendapatkan peripheral seal yang baik bagi GTL RA dan RB, untuk menambah retensi GTL (dari tekanan atmosfir )

Bahan : Impression compound MalamElastomer

11

Page 12: 8. drg. Lusi.ppt

CARA KERJA :Dilakukan per regio

Bahan molding diletakkan pada sendok cetak pada daerah yang akan di molding

Pada Border Molding gerakan yang dilakukan oleh operator disebut muscel trimming

12

Page 13: 8. drg. Lusi.ppt

border molding RARegio anterior:

jari telunjuk dan tengah tangan ki operator memfiksir s.c.

jari telunjuk dan ibu jari tangan ka. Operator menarik bibir atas ka. Penderita kearah depan, bawah dan belakang

Frenulum labialisjari telunjuk dan tengah serta ibu jari

tangan ki operator menarik bibir atas kearah depan dan bawah

13

Page 14: 8. drg. Lusi.ppt

Regio posterior Jari telunjuk, jari tengah dan ibu jari

tangan ki. Operator menarik pipi penderita, kearah: samping, bawah, depan dan belakang

Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan operator memfiksir s.c.

Daerah tubercle sulcus Jari telunjuk ka-ki operator memfiksir s.c. Penderita diinstruksikan membuka-

menutup, menggerakkan Rb kekanan-kekiri

Daerah palatum sebelah posterior Jari telunjuk ka-ki operator memfiksir s.c Penderita diinstruksikan mengucapkan

AH14

Page 15: 8. drg. Lusi.ppt

border molding RBRegio anterior

Tangan ka operator memfiksir s.cTangan ki operator menarik bibir bawah

sebelah ka penderita: kedepan, keatas, kesamping

Daerah frenulum labialisJari tengah ka-ki operator memfiksir s.cJari telunjuk dan ibu jari menarik bibir

bawah penderita ke atasJari telunjuk dan tengah tangan ki.

Operator memfixir s.c.Jari telunjuk dan tengah serta ibu jari

tangan ka op. menarik bibir bawah penderita ke atas

15

Page 16: 8. drg. Lusi.ppt

Regio posterior Jari telunjuk dan ibu jari tangan

operator menarik pipi penderita : ditekan ke arah atas, ke muka, ke belakang, tangan ka. Operator memfiksir s.c.

Daerah retro molar pad dan daerah linea oblique external

Penderita diinstruksikan membuka dan menutup mulut

16

Page 17: 8. drg. Lusi.ppt

border molding bagian lingual Daerah sublingual: jari telunjuk tangan ka

dan ki operator memfiksir s.c. Lidah penderita keatas, gerak ka-ki menjulur ke depan

Daerah retromylohyoidJari telunjuk ka-ki operator memfiksir s.c.Penderita diinstruksikan membuka mulut

yang lebar, ujung lidah menyentuh bibir atas digerakkan ke ka- ki.

Membentuk “ S” form

17

Page 18: 8. drg. Lusi.ppt

Border Molding

18

Page 19: 8. drg. Lusi.ppt

MENCETAK FUNGSIONALMencetak fungsional RA dan RB meliputi

beberapa tahap kerja Menyesuaikan sendok cetak perorangan

dalam mulut penderita.Cara kerja:Penderita didudukan rileksDibuat tanda batas mukosa bergerak tak

bergerak dlm mulut penderita dengan pensil tinta

Mencobakan sendok cetak perseorangan satu persatu. Dilihat bagian tepi sc. Under extended 2 mm dari batas mukosa bergerak tak bergerak

19

Page 20: 8. drg. Lusi.ppt

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pencetakan

Tidak ada kelainan jaringan lunak

Semua rencana terapi sebelum perawatan GTL telah dilaksanakan

Bila penderita mempunyai GTL, maka 24 jam sebelum dicetak, GTL lama tidak boleh dipakai

20

Page 21: 8. drg. Lusi.ppt

Usaha-usaha Untuk Mengatasi Penderita MuntahSebelum dicetak penderita diinstruksikan kumur-kumur air berulang kali sampai lelah.

Usahakan pada saat mencampur alginat tidak di depan penderita.

Pada saat memasukkan sendok cetak :Penderita diinstruksikan menarik napas dalam-

dalam melalui hidung.Dijaga agar bagian posterior sendok cetak jangan

sampai menyentuh uvula(terlalu ke belakang).Dijaga agar bahan alginat pada sendok cetak

jangan berlebihan.Diinstruksikan pada pnederita mengalihkan

perhatian ke hal lain.Bila penderita sangat sensitif, diberi obat anti

vomiting.21

Page 22: 8. drg. Lusi.ppt

Mencetak final rahang atas dan bawah penderita. Bahan cetak:

Impression plaster/gips cetak Bahan cetak elastomer

Cara kerja hampir sama dengan border molding yaitu ada gerakan muscle trimming

Cara melepas cetakan: Satu arah dan satu gerakkan Bila cetakan RA sukar dilepas:

Penderita diinstruksikan: menutup rapat mulut Menghembuskan udara ke dalam rongga mulut Seluruh peripheral border dari s.c. disemprot air

22

Page 23: 8. drg. Lusi.ppt

PEMBUATAN MODEL KERJAMerupakan tahapan kerja laboratorisCara kerja:Disekeliling peripheral border cetakan diberi:

was kraag/wax collar/ beading waxTujuan: untuk mempertahankan bentuk

peripheral border yang telah diperolehBoxingMengisi cetakan dengan gips kerasModel trimmingMembuat 3 cekungan pada dasar model, garis

puncak ridge, dan median model

23

Page 24: 8. drg. Lusi.ppt

24

Page 25: 8. drg. Lusi.ppt

25

Page 26: 8. drg. Lusi.ppt

LEMPENG DAN GALENGAN GIGITSyarat lempeng dan galengan gigitLempeng gigit harus beradaptasi dengan baik

pada permukaan modelLempeng gigit harus mengikuti out line GTGal. gigit harus melekat dengan baik pada

lempeng gigitLengkung gal. gigit harus sesuai dengan

lengkung rahangBidang labial dan bukal gal. gigit tidak boleh

melebihi sulcus labialis dan bukalisPenampang gal. gigit trapesium.

26

Page 27: 8. drg. Lusi.ppt

27

Page 28: 8. drg. Lusi.ppt

28

Page 29: 8. drg. Lusi.ppt

TERIMA KASIH

29