Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Post on 07-Feb-2016

26 views 0 download

description

yoo

Transcript of Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Kriteria Diagnostik Delirium yang disebabkan putus zat (DSM-IV-TR)

• Gangguan kesadaran.• Hambatan dalam fungsi kognitif.• Awitannya tiba-tiba, perjalanan penyakit

singkat dan ada kecenderungan berfluktuasi sepanjang hari.

• Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk menemukan penyakit delirium ini dalam kriteria A dan B. Keadaan ini berkembang selama atau dalam waktu singkat sesudah sindroma putus zat.

Kriteria Diagnostik Delirium yang berkaitan dengan berbagai penyebab (DSM-IV-TR)

• Gangguan kesadaran• Hambatan dalam fungsi kognitif• Awitannya tiba-tiba, perjalanan penyakit

singkat dan ada kecenderungan berfluktuasi sepanjang hari.

• Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk menemukan etiologi delirium ini yang disebabkan oleh lebih dari kondisi medik umum, disertai intoksikasi zat atau efek samping medikasi.

Gambaran Klinis yang dapat ditemukan pada delirium

• Prodromal: biasanya pasien akan mengeluh kelelahan, cemas, menjadi iritabel, mengalami gangguan tidur.

• Gangguan kesadaran: kejernihan tingkat kesadaran terhadap lingkungan (kesadaran berkabut)

• Kewaspadaan: Hiperaktivitas, kaitannya dengan sindrom putus zat, misalnya flushing, berkeringat, takikardia, nausea, hipertermia, dsb. Hipoaktivitas, seluruh aktivitas menurun sehingga sering dikatakan sebagai depresi.

• Gangguan pemusatan perhatian: ditandai oleh adanya kesulitan mempertahankan, memusatkan dan mengalihkan perhatian.

• Orientasi: Gangguan orientasi waktu sering terjadi (pada delirium ringan), bila delirium berat akan mencakup orientasi tempat dan orang.

• Bahasa dan kognitif: sering terjadi abnormalitas dalam berbahasa dan terjadi inkoherensi. Daya ingat dan fungsi kognitif umum mungkin terganggu.

• Persepsi: halusinasi visual dan audiotorik sering ditemukan.

• Mood: gejala yang sering nampak adalah marah, mengamuk, ketakutan yang tak beralasan.

• Gangguan tidur-bangun: agitasi pada malam hari dan masalah perilaku pada saat waktu tidur.

• Gejala neurologi: disfagia, tremor, asteriksis, inkoordinasi, dan inkontinensia urin.

Diagnosis Banding

• DemensiaDelirium awitannya tiba-tiba, sedangkan pada demensia berjalan berlahan.

• SkizofreniaHalusinasi dan waham pada skizofrenia lebih konstan dan lebih terorganisir dibandingkan dengan kondisi pasien delirium.

Terapi

• Dalam mengobati delirium, hal yang paling utama adalah mengobati penyebabnya.

• Bila penyebabnya akibat toksisitas antikolinergik, maka digunakan pisostigmin salisilat 1-2 mg IV atau IM dapat dapat diulang 15-30 menit bila diperlukan.