Post on 26-Oct-2015
description
Introduction
Kloroform atau juga dikenal trichlorometana dan memiliki
formula kimia CHCl3 . kloroforrm berwarna, memiliki bau khas,
rasa manis, dan membakar. Molekul ini disebut ‘kloroform’
karena molekulnya mirip dengan asam formiat (CHOOH) .
Kloroform disebut juga haloform disebabkan karena brom dan
klor juga bereaksi dengan metil keton, yang menghasilkan
masing-masing bromoform (CHBr3) dan kloroform (CHCl3). Hal ini disebut CHX3 atau
haloform, maka reaksi ini sering disebut reaksi haloform. Meski tidak mudah terbakar, kloroform
dapat terurai membentuk produk yang berbahaya seperti hidrogen klorida dan fosgen. Formula
ini ditemukan dalam asam klorida dan secara ekstensif digunakan sebagai gas perang. Sejak
ditemukan, kloform telah banyak digunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai obat bius.
Synthesis
Kloroform pertama kali ditemukan pada tahun 1831, oleh kimiawan
Amerika bernama Dr. Samuel Gutherie (1782-1848). Sintesis dasarnya
adalah dengan mencampurkan whiskey dan kapur klor. Dia mencoba
membuat sebuah sintesis yang hemat biaya untuk pestisida yang
dikenal dengan Dutch Liquid (C2H4Cl2). Meskipun produk yang
dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan Dutch Liquid namun
diyakini bahwa Guthrie telah membentuk larutan beralkohol kloroform.
Temuan misterius kimia ini akhirnya dikenal sebagai whiskey manis
Guthrie. Tingkat kemanisan kloroform diyakini setara dengan 40 kali
lipat diatas gula mejaKloroform juga bisa dibuat oleh klorinasi metana.
Proses ini merupakan reaksi berantai yang melibatkan bahan kimia
yang sangat reaktif yang disebut radikal bebas. Reaksi ini biasanya dilakukan dengan adanya
sinar ultraviolet. Sedangkan pembuatan kloroform secara industry sekarang jauh lebih rumit. Hal
ini dikarenakan pada pembuatannya melibatkan reaksi besi dan asam pada karbon tetraklorida .
Clinical use
Pada industri kesehatan, kloroform digunakan pertama kali pada 1847 oleh seorang dokter
Skotlandia Sir James Young Simpson (1811-1870). Dia menggunakan kloroform sebagai
anestesi umum. Hal ini disebabkan keperluan dalam menghilangkan kesadaraan orang pada
operasi tanpa rasa sakit. Kloroform adalah larutan yang tidak mudah terbakar dan relative cepat
dalam proses anestesi. Keuntungan ini memungkinkan kloroform menggantikan ether (C4H10O)
sebagai anastetik yang paling sering dipakai pada saat itu. Efek dari pemakaian kloroform
menjadi serius jika dosisnya dinaikkan. Efek tersebut dibagi menjadi 5 bagian :
1. Pasien dalam keadaan pingsan namun kesadaraannya tetap terjaga
2. Pasien hanya dalam keadaan lesu dimana rasa sakit bisa dirasakan
3. Pasien secara fisik dapat merasakan sakit
4. Pasien mengalami kesulitan bernapas dan ototnya dalam keadaan relaksasi sempurna
5. Keadaan paling fatal pasien mengalami kelumpuhan pada otot dada
Meskipun kloroform merupakan anestesi yang efektif, namun kloroform memiliki beberapa
kelemahan. Untuk membedakan dosis bagian 3 hingga bagian 5 sangat kecil. Keahlian sangan
dibutuhkan mengingat perbedaan kloroform pada batas aman dan fatal hanya 30 ml. bahkan
meskipun pasien berhasil dioperasi, masih ada kemungkinan pasien tersebut keracunan
kloroform dan hal ini dapat menyebabkan masalah baru seperti kerusakan hati. Kloroform kini
dianggap sebagai salah satu penyebab kanker. Penggunaan klinis kloroform menurun dengan
ditemukannya anestesi umum yang lebih aman seperti Halothane dan Desfluran.
Current use
Meskipun kloroform tidak lagi menjadi anestetik utama, namun molekul ini tetap menjadi
pilihan dalam macam macam pengaplikasian
modern. Reaksi antara kloroform dengan
natrium hidroksida membentuk molekul yang
disebut dicklorokarben. Atom karbon dalam
molekul ini kekurangan electron (karena hanya
memiliki 6 elektron terluar). Kekurangan tersebut membuat molekul ini menjadi sangat reaktif.
Diklorokarben dapat digunakan untuk membuat senyawa sangat stabil seperti cyclopropane.
Sifat non-polar dari molekul kloroform membuatnya menjadi pelarut yang digunakan untuk
melarutkan molekul non-polar lainnya seperti belerang dan yodium. Pada kelarutan terjadi
hukum "like dissolve like”.
LAMPIRAN