Post on 08-Feb-2016
KELOMPOK 4:A’THFI-NINI-NUNI-TIRTA-YANI
AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM
PMK NOMOR 76/PMK.05/2008
TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
SISTEM AKUNTANSI BLU
• Sistem akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan pokok untuk tujuan umum :• Akuntabilitas • Manajemen• Transparansi
Sistem Akuntansi Keuangan
• menghasilkan laporan tentang aset tetap untuk keperluan manajemen aset.
Sistem Akuntansi Aset Tetap
• menghasilkan informasi tentang harga pokok produksi, biaya satuan (unit cost) per unit layanan, dan evaluasi varian.
Sistem Akuntansi Biaya
Komponen
Sistem Akuntansi BLU
Kebijakan Akuntansi• prinsip-prinsip,
dasar-dasar, konvensi, peraturan
Sub Sistem Akuntansi• bagian dari sistem
akuntansi. Contoh : sub sistem akuntansi penerimaan kas dan sub sistem pengeluaran kas
Prosedur Akuntansi• menganalisis,
mencatat, mengklasifikasi, dan mengikhtisarkan informasi untuk disajikan di laporan keuanganBagan Akun
Standar (BAS)• daftar perkiraan
buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis oleh Pimpinan BLU
LAPORAN KEUANGAN BLU
• menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, operasional keuangan, arus kas BLU yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan ekonomi
Tujuan• Pimpinan BLU bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan BLU yang disertai dengan surat pernyataan tanggung jawab
Tanggung Jawab
• Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Operasional• Neraca• Laporan Arus Kas• Catatan atas Laporan Keuangan
Komponen
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
nama BLU atau identitas lain;
cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu unit usaha atau beberapa unit usaha;
tanggal atau periode pelaporan;
mata uang pelaporan dalam Rupiah; dan
satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas dan menyajikan informasi antara lain mencakup:
KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN BLU KE DALAM LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BLU menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BLU merupakan satker kementerian negara/lembaga, oleh karena itu laporan keuangan BLU dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementerian negara/lembaga.Komponen Laporan Keuangan BLU yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan kementerian negara/lembaga meliputi: Laporan Realisasi Anggaran/ Laporan Operasional dan Neraca;Transaksi keuangan BLU yang bersumber dari pendapatan usaha dari jasa layanan, hibah, pendapatan APBN, dan pendapatan usaha lainnya wajib dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran kementerian negara/lembaga dan Pemerintah.Pos-pos neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas juga dikonsolidasikan ke neraca kementerian negara/lembaga. Untuk tujuan ini perlu dilakukan reklasifikasi pos-pos neraca agar sesuai dengan SAP dengan menggunakan BAS yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
DALAM HAL SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BLU BELUM DAPAT MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK TUJUAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, BLU PERLU MELAKUKAN KONVERSI LAPORAN KEUANGAN BLU BERDASARKAN SAK KE DALAM LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAP.
• Apabila ada pengertian akun menurut SAK yang berbeda dengan SAP, maka untuk tujuan konsolidasi pengertian akun menurut SAP.
Pengertian
• Klasifikasi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya perlu disesuaikan dengan klasifikasi aset sesuai dengan Bagan Akun Standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan.
Klasifikasi
• Disesuaikan dengan SAP
Pengakuan dan Pengukuran
• Pengungkapan laporan keuangan sesuai dengan SAP
Pengungkapan
AKUNTANSI PENDAPATAN BLU (PMK 76/PMK.05/2008)
AKUNTANSI PENDAPATAN BLU (PMK 76/PMK.05/2008)
• PENDAPATAN ADALAH ARUS MASUK BRUTO DARI MANFAAT EKONOMI YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS BLU SELAMA SATU PERIODE YANG MENGAKIBATKAN PENAMBAHAN EKUITAS BERSIH.
• KLASIFIKASI PENDAPATAN• PENDAPATAN USAHA DARI JASA LAYANAN• HIBAH
• PENDAPATAN APBN• PENDAPATAN USAHA LAINNYA• KEUNTUNGAN PENJUALAN ASET NON LANCAR
• PENDAPATAN DARI KEJADIAN LUAR BIASA
PENGAKUAN PENDAPATAN
Jasa layanan dan pendapatan
lainnya• Diterima;
atau• Hak untuk
menagih timbul
APBN• Pengeluaran
belanja dipertanggung jawabkan
• (diterbitkannya SP2D)
HIBAB• Barang ->
Hak kepemilikan berpindah
• Uang -> Kas diterima
PENGUKURAN PENDAPATAN
Jasa layanan dan pendapatan
lainnya
•Nilai wajar
APBN• Nilai bruto belanja pada SPM
HIBAB•Nilai wajar saat perolehan
PENGUNGKAPAN PENDAPATAN
Disajikan secara
terpisah untuk setiap
jenis pendapatan
Rincian pendapatan diungkapkan pada CaLK
AKUNTANSI BIAYA BLU (PMK 76/PMK.05/2008)
AKUNTANSI BIAYA BLU (PMK 76/PMK.05/2008)
Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih
Biaya Layanan
Biaya Umum
dan Administr
asi
Biaya Layanan
Rugi Penjualan Aset Non Lancar
Biaya dari Kejadian
Luar Biasa
AKUNTANSI BIAYA BLU (PMK 76/PMK.05/2008)
Pengakuan
saat terjadinya penurunan
manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan
penurunan aset atau peningkatan
kewajiban dan dapat diukur
dengan andal.
Pengukuran
Jumlah kas yang
dibayarkan -> dibayar
pada periode berjalan.
Jumlah biaya
periode berjalan
yang harus dibayar
pada masa yang akan
datang.
Alokasi sistematis
untuk periode berjalan
atas biaya yang telah dikeluarka
n.
Jumlah kerugian
yang terjadi.
Pengungkapan
terpisah untuk
setiap jenis biaya
Rincian jenis biaya diungkapkan pada
CaLK
AKUNTANSI ASET BLU (PMK 76/PMK.05/2008)
ASET
sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ atau dimiliki oleh BLU
akibat dari peristiwa masa lalu manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh
dapat diukur dalam satuan uang, sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya
ASETASET DIKLASIFIKASIKAN KE DALAM ASET LANCAR DAN ASET NON LANCARSUATU ASET DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET LANCAR, JIKA ASET TERSEBUT:
diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu 12 bulan; atau
dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
ASET
ASET LANCAR • KAS DAN SETARA KAS, INVESTASI
JANGKA PENDEK, PIUTANG USAHA, PIUTANG LAIN-LAIN, PERSEDIAAN, UANG MUKA, BIAYA DIBAYAR DI MUKA
ASET NON LANCAR • INVESTASI JANGKA PANJANG, ASET
TETAP, DAN ASET LAINNYA
KAS DAN SETARA KAS• Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan BLU. -> kas (cash on hand) dan rekening giro
• Setara kas (cash equivalent) merupakan bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu 1 s.d. 3 bulan tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan, tidak termasuk piutang dan persediaan ->deposito berjangka kurang dari 3 bulan dan cek yang baru dapat diuangkan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan
• diukur sebesar nilai nominal• disajikan pada urutan pertama unsur aset dalam neraca
INVESTASI JANGKA PENDEK• Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomi seperti bunga, dividen, royalti, atau manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan BLU dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
• lnvestasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 3 sampai 12 bulan• 1. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;• 2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya BLU
dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;• 3. Beresiko rendah
• diakui sebagai investasi apabila kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh BLU atau nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable)
INVESTASI JANGKA PENDEK (2)• dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan• disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan :
• rincian jenis dan jumlah penempatan dana;• jenis mata uang;• jumlah penempatan dana pada pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa;• kebijakan akuntansi untuk:
• penentuan nilai tercatat dari investasi;• perlakuan perubahan dalam nilai pasar investasi lancar yang dicatat pada nilai pasar; dan jumlah
signifikan yang dilaporkan sebagai penghasilan investasi untuk bunga, royalti, dividen, dan sewa pada investasi jangka panjang dan lancar; dan laba dan rugi pada pelepasan investasi lancar dan perubahan dalam nilai investasi tersebut;
• BLU yang layanan utamanya mengelola investasi menyajikan analisis portofolio investasi.
PIUTANG USAHA• Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa dalam rangka
kegiatan operasional BLU• Karakteristik :
• Terdapat penyerahan barang, jasa, uang, atau timbulnya hak untuk menagih berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak terkait; dan• Jangka waktu pelunasan.
• diakui pada saat barang atau jasa diserahkan• diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah
memperhitungkan nilai penyisihan piutang tak tertagih• jatuh tempo < satu tahun disajikan : disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• jatuh tempo > satu tahun disajikan : disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca
PIUTANG LAIN-LAIN• Hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa serta uang di luar kegiatan operasional
BLU• Contoh : piutang pegawai, piutang bunga, dan piutang sewa• karakteristik :
• Terdapat penyerahan barang/jasa, atau uang di luar kegiatan operasional;• Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak terkait; dan• Jangka waktu pelunasan.
• Piutang lain-lain diakui pada saat barang, jasa, atau uang diserahkan• diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah
memperhitungkan nilai penyisihan piutang tak tertagih• disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• piutang lain-lain yang jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan dalam kelompok aset non
lancar
PERSEDIAAN• Aset yang diperoleh dengan maksud untuk dijual dalam kegiatan usaha normal,
digunakan dalam proses produksi, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
• diakui pada saat barang diterima atau dihasilkan• diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the
lower of cost and net realizable value)• Penurunan nilai persediaan pada periode pelaporan di bawah biaya perolehannya
diakui sebagai biaya pada periode berjalan• Persediaan disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca• Persediaan yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai perolehan atau nilai
realisasi bersih• Persediaan perlengkapan (supplies) habis pakai yang tidak dapat dikaitkan langsung
dengan kegiatan operasional BLU disajikan sebesar harga perolehannya
UANG MUKA• Uang muka kegiatan adalah pembayaran di muka untuk suatu kegiatan
mendesak BLU yang belum diketahui secara pasti jumlah biaya/pengeluaran sebenarnya dan harus dipertanggungjawabkan setelah kegiatan tersebut selesai
• Uang muka pembelian barang/jasa adalah pembayaran uang muka kepada pemasok/rekanan atas pembelian barang dan jasa yang saat pembayaran tersebut barang dan jasa belum diterima
• diakui pada saat pembayaran kas• diukur sejumlah nilai nominal• disajikan pada kelompok aset lancar di neraca
BIAYA DIBAYAR DI MUKA• Pembayaran di muka yang manfaatnya akan diperoleh pada masa yang akan
datang• berfungsi untuk membiayai operasional jangka panjang bagi kepentingan
BLU, misalnya premi asuransi dan sewa dibayar di muka• diukur sebesar jumlah uang yang dibayarkan atas prestasi atau jasa yang
diterima• disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca secara neto
INVESTASI JANGKA PANJANG• Investasi yang dimaksudkan untuk dimilki selama lebih dari 12 bulan• terdiri dari investasi non-permanen dan investasi permanen• diakui pada saat keluarnya sumber daya ekonomi BLU untuk memperoleh investasi jangka
panjang dan dapat diukur dengan andal• Investasi permanen dinilai berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika harga pasar investasi
jangka panjang menunjukkan penurunan nilai di bawah biaya perolehan secara signifikan dan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut
• Non Permanen dinilai berdasarkan harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan.• Metode :
• Kepemilikan <20% : Metode biaya• 20% -50%; <20% tetapi meiliki pengaruh signifikan; atau >50% : Metode ekuitas
• disajikan dalam kelompok aset non lancar pada neraca
ASET TETAP• Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu tahun
• Meliputi: Tanah; Gedung dan bangunan; Peralatan dan mesin; Jalan, irigasi, dan jaringan; Aset tetap lainnya; Konstruksi dalam pengerjaan.
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaat
• Aset tetap diakui sebagai aset jika:• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;• Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal;• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal BLU; dan• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
• diukur berdasarkan biaya perolehan, disajikan pada pos aset non lancar pada neraca berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan disajikan secara terpisah dari aset tetap
ASET LAINNYA• Aset lainnya adalah aset BLU selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset
tetap• Aset tak berwujud• Aset Kerja Sama Operasi (KSO);• Aset Sewa Guna Usaha;• Aset Lain-lain
• diakui apabila kemungkinan besar BLU akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut; dan biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal
• dicatat sebesar biaya perolehan yaitu seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung maupun tidak langsung yang dapat dialokasikan atas dasar yang rasional dan konsisten
• disajikan setelah aset tetap. Amortisasi untuk aset tak berwujud disajikan secara terpisah dari aset tak berwujud
AKUNTANSI KEWAJIBAN
AKUNTANSI KEWAJIBAN• KEWAJIBAN ADALAH UTANG YANG TIMBUL DARI PERISTIWA MASA LALU YANG
PENYELESAIANNYA MENGAKIBATKAN ALIRAN KELUAR SUMBER DAYA EKONOMI BLU• KEWAJIBAN DISAJIKAN DI NERACA JIKA BESAR KEMUNGKINAN BAHWA
PENGELUARAN SUMBER DAYA YANG MENGANDUNG MANFAAT EKONOMI AKAN DILAKUKAN UNTUK MENYELESAIKAN KEWAJIBAN (OBLIGATION) MASA KINI DAN JUMLAH YANG HARUS DISELESAIKAN DAPAT DIUKUR DENGAN ANDAL.
PENYELESAIAN KEWAJIBAN
Pembayaran kas
Penyerahan aset lainnya diluar kas
Pemberian jasa
Penggantian kewajiban tersebut dengan
kewajiban lain
Kreditor membebaskan
atau membatalkan
haknya
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK• kewajiban yang diharapkan akan dibayar/diselesaikan atau jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.• utang usaha, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar,
pendapatan diterima di muka, bagian lancar utang jangka panjang, utang jangka pendek lainnya
Definisi• Utang usaha diakui pada saat BLU menerima jasa/hak atas
barang/jasa, tetapi BLU belum membayar atas barang/jasa yang diterima.
• Utang pajak diakui pada saat transaksi atau kejadian telah mewajibkan BLU untuk membayar pajak kepada negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
• Biaya yang masih harus dibayar diakui pada saat BLU telah menerima manfaat ekonomis dari pihak lain tetapi BLU belum melakukan pembayaran atas manfaat ekonomi yang telah diterima.
• Pendapatan diterima di muka diakui pada saat diterimanya kas dari pihak ketiga dan BLU sebagai pembayaran jasa tertentu tetapi BLU belum memberikan jasa tersebut kepada pihak ketiga. Bagian lancar utang jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi utang jangka panjang pada setiap akhir periode akuntansi.
Pengakuan
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK• Kewajiban jangka pendek dinilai sebesar nilai nominal
kewajiban jangka pendek.• Kewajiban jangka pendek berkurang pada saat
pembayaran/penyelesaian oleh BLU.Pengukuran
• disajikan pada neraca dalam kelompok kewajiban jangka pendekPenyajian
• Jumlah saldo kewajiban jangka pendek yang diklasifikasi berdasarkan pemberi pinjaman (kreditur);
• Bunga pinjaman yang terutang dan tingkat bunga yang berlaku;
• Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditur.
Pengungkapan
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG• Kewajiban yang diharapkan akan dibayar/diselesaikan atau
jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.
• Kewajiban jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang walaupun akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca apabila: 1) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan; 2) BLU bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang yang didukung dengan perjanjian kembali atau penjadualan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.
Definisi
• saat BLU menerima hak dari pihak lain tetapi BLU belum memenuhi kewajiban kepada pihak tersebut
Pengakuan
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG• dinilai sebesar nominal utang jangka panjang.Pengukuran• disajikan dalam neraca sebesar bagian utang yang belum
dibayar/diselesaikan atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.
• bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca direklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek.
Penyajian
• jumlah rincian jenis utang jangka panjang;• karakteristik umum setiap utang jangka panjang termasuk
informasi tingkat suku bunga dan pemberi pinjaman;• jumlah tunggakan utang jangka panjang yang disajikan
dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditur;• hal-hal penting lainnya seperti persyaratan kredit yang tidak
dapat dipenuhi.
Pengungkapan
AKUNTANSI EKUITAS• EKUITAS ADALAH HAK RESIDUAL BLU ATAS ASET SETELAH DIKURANGI SELURUH
KEWAJIBAN YANG DIMILIKI.
Ekuitas
Tidak Terikat
Terikat Tempor
er
Terikat Perman
en
EKUITAS TIDAK TERIKAT• ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya
tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.• ekuitas awal, surplus & defisit tahun lalu, surplus &
defisit tahun berjalan, ekuitas donasi.Definisi
• Saat ditetapkannya nilai kekayaan BLU.• Saat diterimanya dana sumbangan/bantuan yang
tidak mengikat.• Saat diterimanya aset tetap dari sumbangan/bantuan
yang tidak mengikat.• Saat pengalihan ekuitas terikat temporer menjadi
ekuitas tidak terikat.
Pengakuan
EKUITAS TIDAK TERIKAT• Nilai buku ekuitas tidak terikat pada saat penetapan BLU.• Nominal dana sumbangan/bantuan yang tidak mengikat.• Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan
yang tidak mengikat mana yang lebih andal.• Jumlah dana/nilai wajar aset yang dialihkan dari ekuitas
terikat temporer menjadi ekuitas tidak terikat.
Pengukuran
• Ekuitas tidak terikat disajikan dalam kelompok Ekuitas pada Neraca sebesar saldonya.Penyajian
• Rincian jumlah ekuitas tidak terikat berdasarkan jenisnya;• Informasi mengenai sifat ekuitas tidak terikat.Pengungkapan
EKUITAS TERIKAT TEMPORER• ekuitas berupa sumber daya ekonomi yang penggunaannya
dan/atau waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan/atau jangka waktu tertentu oleh pemerintah atau donatur.
• dapat berupa pembatasan waktu dan/atau pembatasan penggunaan ekuitas tersebut oleh BLU.
• sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu tertentu, dana yang penggunaanya ditentukan selama periode tertentu dimasa depan, dana untuk memperoleh aset tetap.
Definisi
• Saat ditetapkannya nilai kekayaan BLU;• Saat diterimanya dana sumbangan/bantuan yang
mengikat secara temporer;• Saat diterimanya aset sumbangan/bantuan yang
mengikat secara temporer.
Pengakuan
EKUITAS TERIKAT TEMPORER• Nilai buku ekuitas terikat temporer pada saat penetapan BLU.• Nominal dana sumbangan/bantuan yang sifatnya mengikat
temporer.• Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang
tidak mengikat mana yang lebih andal.Pengukuran
• Ekuitas terikat temporer disajikan dalam kelompok Ekuitas pada Neraca sebesar saldonya.Penyajian
• Rincian jumlah ekuitas terikat temporer berdasarkan jenisnya;
• Informasi mengenai sifat dan pembatasan ekuitas terikat temporer.
Pengungkapan
EKUITAS TERIKAT PERMANEN• ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya
dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentu oleh pemerintah/donatur.
• Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual, aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen, donasi pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara permanen.
Definisi• Saat ditetapkannya nilai kekayaan entitas pada saat
ditetapkan untuk menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU.
• Saat diterimanya dana dan/atau aset sumbangan/bantuan yang mengikat secara permanen.
• Saat digunakannya aset untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen.
Pengakuan
EKUITAS TERIKAT PERMANEN• Nilai buku ekuitas terikat permanen pada saat penetapan BLU.• Nominal dana sumbangan/bantuan yang sifatnya mengikat
permanen.• Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang
terikat permanen mana yang lebih andal.• Nilai tercatat aset yang digunakan untuk investasi.
Pengukuran
• Ekuitas terikat permanen disajikan dalam kelompok Ekuitas pada Neraca sebesar saldonya.Penyajian
• Rincian jumlah ekuitas terikat permanen berdasarkan jenisnya;
• Informasi mengenai sifat dan pembatasan ekuitas terikat permanen.
Pengungkapan
AKUNTANSI BLU BERDASARKAN PP NO 74/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP NO 23/2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
PENDAPATAN• Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN/APBD diberlakukan sebagai pendapatan BLU.
• Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan operasional BLU.
• Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukan.
• Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya merupakan pendapatan bagi BLU.
• Pendapatan tersebut diatas dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai RBA.
• Pendapatan ini dilaporkan sebagai pendapatan negara bukan pajak kementerian/lembaga atau pendapatan bukan pajak pemerintah daerah.
BELANJA• Belanja BLU terdiri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya yang dituangkan
dalam RBA definitif.
• Pengelolaan belanja BLU diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran, mengikuti praktek bisnis yang sehat.
• Fleksibilitas pengelolaan belanja tersebut berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang ditetapkan dalam RBA.
• Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan/gubernur/bupati/ walikota atas usulan menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.
• Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLU dapat mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBN/APBD kepada Menteri Keuangan/PPKD melalui menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya.
• Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa kementerian negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.
PENGELOLAAN KAS
Dalam rangka pengelolaan kas, BLU menyelenggarakan hal-hal sebagai berikut: • merencanakan penerimaan dan pengeluaran kas;• melakukan pemungutan pendapatan atau tagihan;• menyimpan kas dan mengelola rekening bank;• melakukan pembayaran;• mendapatkan sumber dana untuk menutup defisit jangka
pendek;• memanfaatkan surplus kas jangka pendek untuk
memperoleh pendapatan tambahan.Pemanfaatan surplus kas dilakukan sebagai investasi jangka pendek pada instrumen keuangan dengan risiko rendah.
PENGELOLAAN PIUTANGBLU dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang,
jasa, dan/atau transaksi lainnya
yang berhubungan langsung atau tidak
langsung dengan kegiatan BLU.Piutang BLU dapat
dihapus secara mutlak atau bersyarat
oleh pejabat yang berwenang, yang
nilainya ditetapkan secara berjenjang
PENGELOLAAN UTANG
BLU dapat memiliki utang
sehubungan dengan kegiatan
operasional dan/atau perikatan
peminjaman dengan pihak
lain.
Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan
peminjaman jangka pendek
ditujukan hanya untuk belanja operasional.
Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan
peminjaman jangka panjang ditujukan hanya untuk belanja
modal.
Perikatan peminjaman
dilakukan oleh pejabat yang berwenang
secara berjenjang
berdasarkan nilai pinjaman.
INVESTASI
BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali atas persetujuan
Menteri keuangan/gubernur/bupati/w
alikota sesuai dengan kewenangannya.
Keuntungan yang diperoleh dari investasi jangka panjang merupakan pendapatan BLU.
PENGELOLAAN BARANGPengadaan barang/jasa oleh BLU dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis, sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.Kewenangan pengadaaan barang/ diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota.Barang inventaris milik BLU dapat dialihkan kepada pihak lain dan/atau dihapuskan berdasarkan pertimbangan ekonomis.Pengalihan kepada pihak lain dilakukan dengan cara dijual, dipertukarkan, atau dihibahkan.Penerimaan hasil penjualan barang inventaris sebagai akibat dari pengalihan merupakan pendapatan BLU.
PENGELOLAAN BARANGBLU tidak dapat mengalihkan, memindahtangankan, dan/atau menghapus aset tetap, kecuali atas persetujuan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerimaan hasil penjualan aset tetap sebagai akibat dari pemindahtanganan diatur sebagai berikut:• Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya
berasal dari pendapatan BLU selain dari APBN/APBD merupakan pendapatan BLU dan dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU.
• Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya sebagian atau seluruhnya berasal dari APBN/APBD bukan merupakan pendapatan BLU dan wajib disetor ke rekening Kas Umum Negara/Daerah.
PENYELESAIAN KERUGIANSetiap kerugian
negara/daerah pada BLU yang disebabkan
oleh tindakan melanggar hukum
atau kelalaian seseorang
diselesaikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
mengenai penyelesaian
kerugian negara/daerah.
AKUNTANSI, PELAPORAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi
Indonesia
Laporan keuangan BLU setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi anggaran/laporan
operasional, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, disertai laporan mengenai kinerja
Laporan keuangan BLU disampaikan secara berkala kepada menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota, sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementerian
negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah paling lambat 1 (satu)
bulan setelah periode pelaporan berakhir
Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh pemeriksa ekstern sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
AKUNTABILITAS KINERJA
Pimpinan BLU bertanggungjawab terhadap kinerja operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA. Pimpinan BLU mengihktisarkan dan melaporkan kinerja operasional BLU secara terintegrasi dengan laporan keuangan.
SURPLUS DAN DEFISIT• Surplus anggaran BLU dapat digunakan dalam tahun anggaran
berikutnya kecuali atas perintah Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetorkan sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/Daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas BLU.
• Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaannya dalam tahun anggaran berikutnya kepada Menteri Keuangan/PPKD melalui menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.
• Menteri Keuangan/PPKD, sesuai dengan kewenangannya dapat
mengajukan anggaran untuk menutup defisit pelaksanaan anggaran BLU dalam APBN/APBD tahun anggaran berikutnya.
DRAFT PSAPPENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
• Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD) yang menyelenggarakan akuntansi, BLU adalah entitas akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada entitas akuntansi/entitas pelaporan yang secara organisatoris membawahinya.
• Disamping sebagai entitas akuntansi, BLU adalah entitas pelaporan karena merupakan satuan kerja pelayanan yang walaupun bukan berbentuk badan hukum yang mengelola kekayaan Negara/Daerah yang dipisahkan
Entitas Pelaporan/E
ntitas Akutansi
• adalah instansi di lingkungan pemerintah pusat/daerah dan yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijua tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
BLU
• adalah bentuk pertanggungjawaban BLU yang disajikan dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
LAPORAN KEUANGAN BLU
TUJUAN LAPORAN KEUANGANTujuan umum, menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas BLU yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber dayaTujuan Khusus, menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya , seperti Menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas BLU, menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi, menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya,menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan dan kemandirian BLU dalam mendanai aktivitasnya, dll
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN BLU
• LAPORAN REALISASI ANGGARAN• LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH• LAPORAN OPERASIONAL• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS• NERACA• LAPORAN ARUS KAS• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LRA BLU sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:• Pendapatan-LRA, diakui pada saat pendapatan kas yang diterima BLU
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum• Belanja, diakui pada saat pengeluaran kas yang dilakukan oleh
BLU disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
• Surplus/deficit-LRA, selisih antara pendapatan-LRA dan belanja pada BLU selama satu periode pelaporan
• Penerimaan pembiayaan, terjadi pada saat terjadinya penerimaan pinjaman jangka panjang. Diakui saat kas yang diterima disahkan oleh fungsi perbendaharaan umum.
• Pengeluaran pembiayaan, terjadi pada saat pelunasan pinjaman jangka panjang.
• Pembiayaan neto, selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu perode pelaporan
• Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA), selisih lebih/kurang realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiyaan selama satu periode pelaporan
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
• Pendapatan BLU yang dikelola sendiri dan tidak disetor ke kas Negara/Daerah merupakan pendapatan negara/daerah.
• Satker pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU diberikan fleksibilitas dalam rangka pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas dan pengadaan barang jasa
• Penyetoran kas ke Kas Negara/Kas Daerah yang berasal dari pendapatan LRA BLU tahun berjalan dibukukan sebagai pengurang SILPA pada BLU, penambah SILPA pada pemerintah pusat/daerah.
• Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLU tahun sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada periode penyetoran dan penambah SAL pada pemerintah Pusat/Daerah.
Pendapatan LRA pada BLU diklasifikasikan menurut jenis pendapatan dan merupakan pendapatan bukan pajak:1. Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat2. Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas
pelaporan3. Pendapatan hasil kerja sama4. Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas5. Pendapatan BLU lainnya
**Pendapatan hibah berupa barang/jasa tidak dilaporkan pada LRA karena pengakuan pendapatan berbasis kas. Pendapatan hibah berupa barang/jasa dilaporkan pada Laporan Operasional yang berbasis akrual.
Belanja diklasifikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi untuk BLU
adalah belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIHLaporan perubahan saldo anggaran lebih BLU menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:• Saldo Anggaran Lebih Awal• Penggunaan Saldo Anggaran Lebih• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan• Koreksi kesalahan pembukuan tahun
sebelumnya• Lain-lain• Saldo anggaran lebih akhirBLU juga menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam laporan perubahan saldo anggaran lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
LAPORAN OPERASIONALStruktur Laporan Operasional BLU mencakup pos-pos:• Pendapatan-LO, diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan, dan/atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan-LO pada BLU merupakan pendapatan bukan pajak.• Beban diakui saat:a. timbulnya kewajiban, yaitu saat terjadi perlaihan hak dari pihak lain ke
BLU tanpa diikuti keluarnya kasb. terjadinya konsumsi asset, yaitu saat pengeluaran kas kepada pihak lain
yang tidak diahului timbulnya kewajiban dan.atau konsumsi asset nonkas dalam kegiatan operasional BLU
c. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, terjadi pada saat penurunan nilai asset sehubungan dengan penggunaan asset bersangkutan.berlalunya waktu. Contohnya penyusutan atau amortisasi.
• Surplus/deficit dari operasi• Kegiatan non operasional• Surplus/deficit sebelum Pos Luar Biasa• Pos Luar Biasa• Surplus/Defisit-LOPendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan, Beban pda BLU diklasifikasikn menurut klasifikasi ekonomi, yaitu beban pegawai, beban barang , beban penyisihan dan beban penyusutan asset tetap/amortisasi.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASPos-pos dalam Laporan Prubahan Ekuitas BLU, sekurang-kurangnya:• Ekuitas awal• Surplus/deficit-LO pada periode bersangkutan• Koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:
a. Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya b. Perubahan nilai asset tetap karena revaluasi asset tetap• Ekuitas akhir
NERACADisajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya, pos-pos dalam neraca:• Kas dan setara kas. Harus dibedakan antara yang sudah dan
belum dipertanggungjawabkan kepada unit yang mempunyai fungsi perbndaharaan umum.
• Investasi jangka pendek. BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali atas persetujuan Menteri Keuangan atau Gubernur/ Bupati/Walikota. Investasi jangka panjang dimaksud terdiri dari investasi permanen dan non permanen.
• Piutang dari kegiatan BLU• Persediaan• Asset tetap• Aset lainnya• Kewajiban jangka pendek• Kewajiban jangka panjang• Ekuitas
LAPORAN ARUS KASMenyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan pada BLU. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan BLU memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban BLU pada tanggal pelaporan dan arus umber daya ekonomi selama periode berjalan. Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan ekonomi BLU dalam menyelenggarakan kegiatannya di masa mendatang