B.presentasi PPh BLU

25
1 Perencnaan Pajak Perencnaan Pajak Penghasilan Penghasilan Pada Badan Layanan Umum Pada Badan Layanan Umum Oleh : Imam Sumardjoko Lailatul Khusna Suwarno Perpajakan Sektor Publik

description

pph blu

Transcript of B.presentasi PPh BLU

Page 1: B.presentasi PPh BLU

1

Perencnaan Pajak Perencnaan Pajak PenghasilanPenghasilan

Pada Badan Layanan Pada Badan Layanan UmumUmum

Oleh :Imam SumardjokoLailatul KhusnaSuwarno

Perpajakan Sektor Publik

Page 2: B.presentasi PPh BLU

2

Kelembagaan Sektor Publik

1. Satker biasa Non Profit (pendapatan < belanja) Tidak Otonom Pengelolaan sesuai dengan mekanisme APBN.

2. Satker dengan PK BLU Not For Profit (tidak mengutamakan keuntungan) Pengelolaan keuangan sesuai dengan PP 23/2005 Kekayaan Negara yang Tidak Dipisahkan Semi Otonom/Otonom

3. Badan Hukum Milik Negara Not For Profit (tidak mengutamakan keuntungan) Pengelolaan keuangan secara mandiri untuk memajukan

pedidikan??? Belum ada aturan pengelolaan keuangan. Kekayaan Negara yang Dipisahkan kecuali tanah Otonom

4. Perusahaan Negara/BUMN Profit Oriented (Pendapatan > belanja Pengelolaan keuangan bisnis murni Kekayaan Negara yang Dipisahkan Otonom

Page 3: B.presentasi PPh BLU

PERENCANAAN PAJAK

1. Definisi Pajak2. Definisi Perencanaan Pajak:

Tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya képada pengendalian setiap transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Sedangkan tujuannya adalah bagaimana pengendalian itu dapat mengefisiensikan jumlah pajak yang akan dibayar kepada Negara.

3. Perencanaan Pajak (Tax Planning/Tax Management): Cara-cara menghemat pembayaran pajak yang tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan.

4. Perencanaan pajak yang diterapkan oleh Wajib Pajak tententu, belum tentu sesuai apabila diterapkan oleh Wajib Pajak yang lainnya.

Page 4: B.presentasi PPh BLU

4

Tujuan BLU

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas

Penerapan praktek bisnis yang sehat.

Page 5: B.presentasi PPh BLU

5

Karakteristik BLU

1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan kekayaan negara yang dipisahkan)

2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik

3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)

4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas a la korporasi

5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk

6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan langsung

7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Non-PNS

8. Bukan sebagai subyek pajak

Page 6: B.presentasi PPh BLU

6

Dasar Hukum BLU (1)

UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; PP No. 23/2005 tentang PK BLU; PMK No. 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan

Adm Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satker Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU;

PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;

PMK No. 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewas pada BLU;

PMK No. 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewas, dan Pengawai BLU;

PMK No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA, serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU

Page 7: B.presentasi PPh BLU

7

BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Ps 1 UUPN BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan.

Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan ybs.

Ps 68 UUPNPs 68 UUPN

DASAR HUKUM BLU (2)

Page 8: B.presentasi PPh BLU

8

• Rencana kerja dan anggaran (RKA), LK dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan dan kinerja K/L.

• Pendapatan dan belanja BLU dalam RKA tahunan dikonsolidasikan dalam RKA K/L.

• Pendapatan yang diperoleh BLU merupakan pendapatan negara.

• Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU ybs.

Pasal 69 UUPN

DASAR HUKUM BLU (3)

Page 9: B.presentasi PPh BLU

9

Fleksibiltas Pengelolaan Keuangan BLU

Pendapatan dan Belanja Pengelolaan Kas Pengelolaan Piutang dan Utang Investasi Pengelolaan Barang Surplus/Defisit Akuntansi Remunerasi Status Kepegawaian PNS dan non PNS Nomenklatur kelembagaan dan pimpinan

Page 10: B.presentasi PPh BLU

1010

SPM PengesahanLK

Hubungan keuangan pemerintah Hubungan keuangan pemerintah dengan pengelolaan keuangan BLUdengan pengelolaan keuangan BLU

RBA BLU RKAkonsolidasi

Alokasi APBN

PelaksanaanAnggaran:

-Pendapatan-Belanja

-Pengelolaan kas-Pengadaan brg/jasa-Pengelolaan utang

-Piutang-investasi

PelaksanaanAPBN

SPMDana APBN

menyampaikan

Pendapatan Operasional BLU

Bukti2

Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban APBN

LKSAK

LKSAK

LKAPBD

LK PemdaSAP/

Permendagri 13accountability

DPR

PP 23/2005APBN

Page 11: B.presentasi PPh BLU

11

Investasi

BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang kecuali atas ijin Menkeu/kepala daerah.

Keuntungan dari investasi pendapatan BLU.

Page 12: B.presentasi PPh BLU

12

Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Keuangan BLU menyelenggaran akuntansi sesuai dengan

PSAK Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menerapkan

standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan

Laporan Keuangan terdiri dari LRA, Neraca, LAK dan CaLK disertai laporan kinerja.

Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga secara berkala

LK tersebut menjadi bagian dari LK kementerian/ lembaga.

LK sebagai LPJ BLU diaudit auditor eksternal.

Page 13: B.presentasi PPh BLU

TAHAPAN DALAM MEMBUAT PERENCANAAN PAJAK

Analisa Informasi (Data) yang ada: Fakta yang relevan, Faktor Pajak, dan Non Pajak.

Buat Satu Model atau Lebih Rencana Besarnya Pajak

Evaluasi atas Perencanaan Pajak Mencari Kelemahan dan Kemudian

Memperbaiki Rencana Pajak Memutakhirkan Rencana Pajak

Page 14: B.presentasi PPh BLU

Strategi Perencanaan Pajak Tax saving Tax avoidance Menghindari pelanggaran terhadap

peraturan perpajakan yang berlaku Penundaan pembayaran kewajiban

pajak Mengoptimalkan kredit pajak yang

diperkenankan

Page 15: B.presentasi PPh BLU

ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN PAJAK

1. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Bentuk Entitas Usaha Wajib Pajak

2. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Tujuan Wajib Pajaka. Mengoptimalkan Beban Pengeluaranb. Menghindari Sanksi Perpajakanc. Menunda atau Mengangsur Pembayaran Pajakd. Memaksimalkan Sumber Pendanaan Perusahaanf. Memaksimalkan Transaksi Dalam Satu Group Perusahaang. Memaksimalkan Pembayaran Pajak-Pajak, dan Zakat, Sebagai Pengurang Penghasilan

3. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Internal Wajib Pajaka. Memaksimalkan Kompensasi Kerugianb. Melakukan Mergerc. Penentuan Metode Penyusutan Aktiva Tetap

4. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Eksternal Wajib Pajak

Page 16: B.presentasi PPh BLU

PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN

1. Memaksimalkan Pengecualian-Pengecualian atas Objek Pajak

2. Memaksimalkan Pengurang Yang Diperkenankan3. Memindahkan (Menggeser/Menunda) 4. Menyegerakan Pembebanan Biaya5. Memaksimalkan Pajak yang Dapat Dikreditkan

Page 17: B.presentasi PPh BLU

PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN (Cont.)

7. Menggunakan Nama Perkiraan (Pos) Yang Sesuai8. Biaya-Biaya yang Berkaitan Dengan Pemberian Kesejahteraan

Kepada Karyawan9. Pengelolaan Transaksi yang Berkaitan Dengan Withholding Tax10.Kepemilikan Pada Perseroan Terbatas Dalam Negeri

a) Berasal dan laba ditahan;b) Minimal penyertaan 25% (tidak disyaratkan bagi Koperasi); danc) Memiliki usaha aktif diluar kepemilikan saham

11.Income Spreading12.Transaksi Induk-Anak Perusahaan dan Pihak Yang Memiliki

HubunganIstimewa

13.Piutang TakTertagih14.Bunga Pinjaman dan Deposito15.Biaya Entertainment16.Penyetaraan (Ekualisasi) SPT

Page 18: B.presentasi PPh BLU

Strategi Efisiensi PPh Badan

Usahakan Penghasilan tsb termasuk dalam Non Taxable Income Cfm Pasal 4 ayat (3) UU PPh (Maximize exemption)

Maximizing Deductible Expense Menunda Penghasilan Percepat Pembebanan Biaya Pemilihan Alternatif Dasar Pembukuan Optimalisasi pengkreditan pajak yang telah

dibayar Pengelolaan transaksi yang biayanya tidak boleh

dikurangkan secara fiskal

Page 19: B.presentasi PPh BLU

Strategi Efisiensi PPh Badan

Pengelolaan transaksi yang berkaitan dengan pemberian kesejahteraan kepada karyawan

Transaksi yang berkaitan dengan withholding tax Perlakuan atas Penyertaan pada Perseroan Terbatas

dalam Negeri Merger antara perusahaan yang terus menerus rugi

dengan perusahaan yang laba Pemecahan Satu Perusahaan Menjadi beberapa

Perusahaan Pengelolaan Transaksi Afiliasi Pengajuan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 dan

PPh Pasal 23

Page 20: B.presentasi PPh BLU

Strategi Efisiensi PPh Badan

Kebijakan Piutang tak tertagih Kebijakan Penempatan Deposito Pengelolaan Biaya Entertainment Ekualisasi SPT PPh Badan dengan

PPh Pasal 21, 23/26, Final dan PPN

Hindari Beban Pajak Orang Lain

Page 21: B.presentasi PPh BLU

Strategy efisiensi atas biaya kesejahteraan karyawan

Memanfaatkan biaya natura yang merupakan keharusan

Memanfaatkan biaya makanan dan minuman untuk karyawan.

Jika laba kena pajak diatas Rp 100 juta dan pengenaan PPh badannya tidak final, kesejahteraan karyawan dalam bentuk natura diupayakan seminimal mungkin.

Jika rugi, merubah pemberian natura menjadi tunjangan berupa uang hanya akan menaikkan PPh pasal 21 sementara PPh Badan tetap nihil.

Page 22: B.presentasi PPh BLU

PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN (Cont)

PAJAK UNTUK PPh PASAL 21- Prinsip-prinsip?

PERENCANAAN PAJAK UNTUK PPh PASAL 23/26/PPh FINAL- PPh Pasal 23/26/PPh Final - PPh Pasal 23/26 Non PPh Final

Page 23: B.presentasi PPh BLU

Strategi efisiensi PPh 21

Perusahaan dalam keadaan untung dan sebagian besar karyawan penghasilannya berada pada level PPh 5 % - 25 % dengan merubah pemberian natura menjadi tunjangan kas

Perusahaan dalam keadaan rugi, lebih banyak memberikan imbalan pada karyawan dalam bentuk natura

Page 24: B.presentasi PPh BLU

PPh Pasal 23/26/FinalStrategi efisiensi

Perhatikan jenis objek pajak dan tarif pajak

Untuk PPh Final, hindari penggunaan konsultan berjenjang agar biaya lebih murah

Untuk transaksi LN, pastikan diperoleh Certificate of Residence

Page 25: B.presentasi PPh BLU

25

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS AIRLANGGA