Kanker Kolon IDK

Post on 28-Dec-2015

47 views 2 download

Transcript of Kanker Kolon IDK

Kanker kolon

Putri Rahma Fanni

Definisi

• suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak jaringan sehat disekitar kolon (usus besar)

Epidemiologi

• Mencapai urutan ke-4 di dunia dengan jumlah pasien laki-laki sedikit lebih banyak daripada perempuan.

• Penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat.

• Meningkat tajam setelah usia 50 tahun.• Di indonesia kecenderungan untuk umur yg

lebih muda,yaitu di bawah 40 tahun

• Distribusi kanker menurut lokasi nya :

Stadium

Gejala klinis

• Keluhan yang paling sering dirasakan pasien adalah perubahan pola buang air besar, perdarahan per anus (hematosezia dan konstipasi)

• Perdarahan invasi lokal• Obstruksi kolon,biasanya terjadi di kolon

transversum (Kolon desendens dan kolon sigmoid ukuran lumennya lebih sempit daripada kolon yang proksimal )

• Obstruksi parsial awalnya ditandai dengan nyeri abdomen.

• Bila obstruksi total terjadi akan menimbulkan nausea, muntah, distensi dan obstipasi.

• Tumor yang terletak lebih distal umumnya disertai hematoseczhia atau darah tumor dalam feses, tapi tumor yang proksimal sering disertai dengan anemia defisiensi besi.

• Invasi lokal dari tumor menimbulkan tenesmus, hematuria, infeksi saluran kemih berulang dan obstruksi uretra.

• Kadang timbul fistula antara kolon dengan lambung atau usus halus.

• Asites maligna dapat terjadi akibat invasi tumor ke lapisan serosa dan sebaran ke peritoneal.

• Metastasis jauh ke hati dapat menimbulkan nyeri perut, ikhterus dan hipertensi portal

Tanda dan gejala karsinoma kolon bervariasi tergantung dari lokasi kanker di dalam usus

besarTumor di usus kanan

• Ukuran dan ekstenbilitas usus kira-kira enam kali lebih besar daripada daerah sigmoid dan mengandung aliran fekal yang cair.

• Walaupun besar cenderung menggantung (fungating) dan lunak, yang tidak tumbuh mengelilingi usus.

• Gejala yang timbul tidak disebabkan oleh obstruksi walaupun pasien dapat mengalami rasa yang tidak enak atau kolik di abdomen yang samar-samar.

• Lebih sering, penyakit disertai dengan kehilangan darah kronis yang dideteksi dengan tes darah samar

Tumor di usus kiri• cenderung keras dan tumbuh mengelilingi

usus (fungsi normal dalam daerah ini adalah sebagai penyimpan massa feses yang keras )

• Pasien dapat mengalami perubahan dalam pola defekasi (bowel habits), memerlukan laksatif, atau penurunan kaliber feses.

• Perdarahan adalah lebih jelas, dengan darah gelap atau darah merah yang melapisi permukaan feses

¼ tumor usus besar terletak pada kolon kanan.Kolon transversal dan kolon desenden relatif

jarang terkena, sehingga kebanyakan tumor terletak pada kolon sigmoid dan rektum.

Kolon kanana. Dengan obstruksi :

Sekitar seperempat pasien datang dengan tanda obstruksi usus kecil di bagian bawah yaitu kolik, muntah, konstipasi dan distensi.

Foto polos abdomen memperlihatkan dilatasi usus kecil.

Gejala berdasarkan lokasi kanker

b. Tanpa obstruksi :

banyak pasien yang datang tanpa obstruksi tidak mempunyai gejala yang berhubungan dengan traktus gastrointestinal.

Mereka memberikan riwayat anemia dan penurunan berat badan akibat perdarahan gastrointestinal samar.

Kolon kiri

a. Dengan obstruksi

25-30% lesi pada kolon kiri datang sebagai pasien gawat darurat.

Perforasi dengan abses perikolik atau bahkan peritonitis umum tetapi lebih sering obstruksi usus besar.

b. Tanpa obstruksi

Gangguan kebiasaan defekasi (bisa berupa konstipasi yang meningkat, diare atau berubah-ubah antara kedua hal tersebut )

Biasanya menemukan darah bersama feses dan mengeluh nyeri atau rasa tidak enak pada abdomen bawah.

Penurunan berat badan umum ditemukan dan pada umumnya merupakan tanda yang buruk.

Karsinoma kadang-kadang bisa diraba dengan palpasi abdomen.

Diagnosis

Pada pasien dengan gejala keberadaan kanker kolon dapat dikenali dari beberapa tanda seperti :

Anemia mikrositik Hematozesia, Nyeri perut Berat badan turun Perubahan defekasi oleh sebab itu perlu segera dilakukan

pemeriksaan endoskopi atau radiologi. Temuan darah samar di feses memperkuat dugaan neoplasma

namun bila tidak ada darah samar tidak dapat menyingkirkan lesi neoplasma.

Gambaran radiologi kanker kolon

• Pada foto rontgen abdomen akan nampak gambaran tumor yang menonjol ke dalam lumen dan menyebabkan penyempitan lumen kolon yang sering disebut dengan gambaran “apple core” atau “napkin-ring”.

Karsinoma Rektum

Etiologi & F.Predisposisi

• Etiologi karsinoma rektum sama seperti kanker lainnya yang masih belum diketahui penyebabnya.

• Faktor predisposisi :

-Poliposis familial-Defisiensi Imunologi-Kolitis ulseratifa-Granulomartosis-Kolitis.

• Faktor predisposisi penting lainnya yang mungkin berkaitan adalah kebiasaan makan.

• Masyarakat yang dietnya rendah selulosa tapi tinggi protein hewani dan lemak, memiliki insiden yang cukup tinggi.

• Diet rendah serat, tinggi karbohidrat refined, mengakibatkan perubahan pada flora feces dan perubahan degradasi garam-garam empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, dimana sebagian dari zat-zat ini bersifat karsinogenik.

• Diet rendah serat juga menyebabkan pemekatan zat yang berpotensi karsinogenik dalam feses yang bervolume lebih kecil. Selain itu, masa transisi feses meningkat. Akibatnya kontak zat yang berpotensi karsinogenik dengan mukosa usus bertambah lama. Colitis.

• Pasien dengan karsinoma rektum hampir tidak pernah datang sebgai pasien gawat darurat.

• Pasien mengalami perdarahan yang jelas melalui rektum.

• Mungkin terdapat perubahan kebiasaan defekasi dan sering tenesmus, perasaan defekasi yang belum selesai dengan keinginan defekasi yang berulang-ulang, tetapi yang keluar hanya lendir dan darah.

• Tumor sampai 10 cm dari anal biasanya dapat dilihat dengan sigmoidoskopi.

Tipe karsinoma kolon & rektum

Secara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma kolon dan rektum, yaitu:• Tipe polipoid atau vegetatif

Pada tipe ini tumor tumbuh menonjol ke dalam lumen usus, berbentuk bunga kol dan ditemukan terutama di sekum dan kolon ascendens.

• Tipe skirus atau infiltratif, Pada tipe ini biasanya mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala obstruksi, terutama ditemukan pada kolon descendens, sigmoid dan rektum.

• Tahap ulserasiPada tipe ini terjadi karena nekrosis di bagian sentral dan terletak di daerah rektum. Pada tahap lanjut, sebagian besar tumor kolon akan mengalami ulcerasi menjadi tukak yang maligna.

Diagnosis

a. Anamnesa

• Gejala yang dapat ditemukan antara lain :• Perdarahan perektal merupakan gejala yang paling sering

terjadi (60%) pasien.• Perubahan pola defekasi seperti perubahan bentuk feses,

tenesnus, rasa tidak puas setelah BAB.• Occult bleeding (tes darah samar) positif pada 26% kasus.• Nyeri abdomen, sidapatkan sekitar 20% kasus.• Malaise (9% kasus).

b. Pemeriksaan fisik

• Adanya tumor rektum• Lokasi dan jarak dari anus• Posisi tumor, melingkar / menyumbat lumen• Perlengketan dgn jar.sekitar• Dapat dilakukan biopsi cubit

Diagnosis Banding