Makalah kanker kolon print

38
DOSEN MATA KULIAH : DARLIN S.Kep,Ns,MN MATA KULIAH : KMB II MAKALAH KANKER USUS BESAR (KANKER KOLONOREKTUM) KELOMPOK III : JULIAS MUH. ASIRAM HENDRA MUH. ARIF NURDIANA LARAUSU WD. ZULQAIDAH KELAS GIII SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Transcript of Makalah kanker kolon print

Page 1: Makalah kanker kolon print

DOSEN MATA KULIAH : DARLIN S.Kep,Ns,MN

MATA KULIAH : KMB II

MAKALAH KANKER USUS BESAR

(KANKER KOLONOREKTUM)

KELOMPOK III :

JULIAS

MUH. ASIRAM

HENDRA

MUH. ARIF

NURDIANA LARAUSU

WD. ZULQAIDAH

KELAS GIII

SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

2010

Page 2: Makalah kanker kolon print

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar dan rectum relative umum.

Pada kenyataannya kanker kolon dan rectum sekarang adalah tipe paling umum kedua dari

kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Dkiperkirakan bahwa

150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di Negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon

menyerang individu dua kali lebih besar dibangdingkan kanker rectal.

Insidennya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih

dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon,

penyakit usus inflamasi kronis atau polip.

Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya,kira-kira setengah dari jumlah

tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan

dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup dibawah 5 tahun adalah

40%sampai 50%, terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan

orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka

menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rectal.

Penyebab nyata dari kanker kolon dan rectal tidak diketahui, tetapi factor resiko telah

teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga;riwayuat

penyakit usus inflamasi kronis;dan diet tinggi lemak, protein, dan daging serta rendah serat.

B. Tujuan

Page 3: Makalah kanker kolon print

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar dari mata kuliah Keperawatan Medikal

Bedah.

2. Tujuan Khusus

- Memperoleh gambaran umum mengenai Karsinoma kolorektal.

- Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan gangguan

Karsinoma kolorektal.

C. Kegunaan Penulisan

1. Kegunaan Ilmiah

- Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa

- Sebagai salah satu tugas akademik

2. Kegunaan Praktis

Bermanfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien

dengan gangguan Karsinoma kolorektal.

Page 4: Makalah kanker kolon print

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Medis

A. Pengertian

Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam

permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal

membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id).

Kanker kolon / usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam

permukaan usus besar atau rectum (Boyle & Langman, 2000 : 805).

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada

kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon

adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan

sehat disekitar kolon (usus besar)

A. Etiologi

Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu

peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk

pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National Cancer

Institute dan organisasi kanker lainnya. Makanan-makanan yang pasti di curigai

mengandung zat-zat kimia yang menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut

Page 5: Makalah kanker kolon print

juga mengurangi waktu peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar

menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari

daging merah menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob menyebabkan timbulnya

kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-

zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung

serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar.

Beberapa kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi

sayuran dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day Adventists ).

B. Patofisiologi

Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan

merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi

dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat

yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri didalam usus besar dengan asam

empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol,

khususnya bir.

Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma

(muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai

sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak

jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa

polipoid besar, tumbuh ke dalam lumen dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai

striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagian

Page 6: Makalah kanker kolon print

rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan

kolon asendens.

Tumor dapat menyebar melalui :

1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan seperti kedalam kandung kemih (vesika

urinaria).

2. Penyebaran lewat pembuluh limfe, limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon.

3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah

balik ke sistem portal.

C. Gejala Klinis

Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala

umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung

beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan

tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus

biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar

gejala tersebut terbagi yaitu gejala local dan gejala umum .

Gejala lokalnya seperti :

1) Perubahan kebiasaan buang air.

2) Timbulnya rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat

sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor.

Page 7: Makalah kanker kolon print

3) Adanya distensi yang mungkin dirasakan oleh penderita.

4) Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar likasi tumor, karena kanker dapat tumbuh

mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut.

Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan

semakin luas penyebarannya.

Gejala umumnya seperti :

1) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di

semua jenis keganasan).

2) Hilangnya nafsu makan.

3) Anemia, pasien tampak pucat.

4) Sering merasa lelah.

5) Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang.

D. Stadium Kanker Kolon

1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus

besar (lapisan mukosa).

2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan

mukosa.

3. Pda stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak

terdapat disekitar usus.

4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau

bahkan keorgan-organ lain.

Page 8: Makalah kanker kolon print

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Endoskopi.

2. Radiologi.

3. Ultrasonografi (USG).

4. Histopatologi.

5. Laboratorium.

6. Scan.

7. Biopsi.

8. Jumlah darah lengkap dengan diferensiasi dan trombosis.

9. Sinar-X

F. Penatalaksanaan (Medis. Keperawatan, Diet)

Penatalaksanaan Medis

Adapun penatalaksanaan medis dengan penderita kanker kolon bila sudah pasti

ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya adalah:

1. Pembedahan reseksi.

Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil

sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan

proksimal dari tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya

dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk kanker

di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat

Page 9: Makalah kanker kolon print

anastomosis ileosigmoidektomi. Dikolon desendens dan sigmoid dilakukan

hemikolektomi kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di

rektosigmoid dan rektum atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis.

Desenden kolorektal pada kanker direktum bawah dilakukan proktokolektomi dan

dibuat anastomosis kolorektal.

2. Kolostomi.

Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari

pengeluaran sebagian bentuk kolon(usus besar) kedinding abdomen (perut). Stoma ini

dapat bersifat sementara atau permanen. Tujuan pembuatan kolostomi adalah untuk

tindakan dekompresi usus besar kasus sumbatan/obstruksi usus.

Jenis-jenis kolostomi berdasarkan sifatnya :

a. Sementara.

Indikasi untuk kolostomo sementara :

1. Hirschprung disease.

2. Luka tusuk atau luka tembak.

3. Atresia Ani letak tinggi.

b. Permanen.

Indikasi untuk kolostomi permanent yaitu penyakit tumor ganas pada kolon yang

tidak memungkinkan tindakan operasi reseksi anastomosis usus.

Page 10: Makalah kanker kolon print

3. Radioterapi

Seyelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan

radiasi dengan dosis adekuat. Memberikan radiasi isoniasi pada neoplasma. Karena

pengaruh yang mematikan lebih besar pada sel-sel kanker yang sedang proliferasi dan

berdiferensiasi buruk dibandingkan terhadap sel-sel normal yang berada didekatnya,

maka jaringan normal mungkin mengalami cidera dalam derajat yang dapat

ditoleransi dan dapat diperbaiki. Sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan ,

selanjutnya dilakukan kemoterapi.

4. Kemoterapi.

Kemoterapi yang di berikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering

dikombinasikan dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi.

Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu 5-FU, levamisol dan

leuvocorin.

Penatalaksanaan keperawatan

1. Dukungan adaptasi dan kemandirian.

2. Meningkatkan kenyamanan.

3. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.

4. Mencegah komplikasi.

5. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan

pengobatan.

Page 11: Makalah kanker kolon print

Penatalaksanaan Diet

1. Cukup mengkonsumsi makanan serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

2. Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari)

3. Menghindari makanan yang mengandung laemak jenuh dan kolesterol tinggi tarutama

yang terdapat pada daging hewan.

4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal tersebut

dapat memicu sel karsinogen/sel kanker.

5. Hindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan.

6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur.

G. Komplikasi

Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan

pendarahan. Tumor tumbuh ke dalam usus besar dan secara berangsur-angsur

membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor

melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus,

urinary bladder, dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh

kanker.

H. Pencegahan Kanker Kolorektal

1. Konsumsi makanan berserat tujuannya untuk memperlancar buang air besar dan

menurunkan derajat keasaman, konsentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi

dalam usus besar.

2. Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu.

Page 12: Makalah kanker kolon print

3. Konsentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin.

4. Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus.

5. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang

air besar.

6. Hidup rileks dan kurangi stress.

Page 13: Makalah kanker kolon print

BAB III

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon menurut Marilynn E. Doenges (1999)

diperoleh data sebagai barikut :

Aktivitas/Istirahat

Gejala : Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan

Integritas Ego

Gejala : takut terhadap hasil/ penampilan

Tanda : Peningkatan ketegangan, cemas, khawatir

Eliminasi

Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien,

seperti diare. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna,

dan cara pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak adakah keluhan yang

menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah.

Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat di lakukan pemeriksaan fisik dengan

observasi adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces.

Massa tumor diabdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar

inguinal, pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan

berat badan, linkar perut, dan colok dubur.

Page 14: Makalah kanker kolon print

Makanan/Cairan

Gejala : Kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak dan komposisi

setiap kali makan, adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada keluhan anoreksia,

sehingga menyebabkan berat badan menurun.

Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit

Nyeri/kenyamanan

Gejala : nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri

berat (dihubungkan dengan proses penyakit).

Penyuluhan/ pembelajaran

Gejala : klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya

Page 15: Makalah kanker kolon print

B. Penyimpangan KDM

Kelainan kolon Diet/Kebiasaan makan rendah serat

Kolitis Ulseratif Perubahan feses dan degradasi garam

empedu

Pembentukan abses Masa transit feses meningkat

Kontak zat berpotensi karsinogenik

dengan mucosa usus bertambah lama

Menyerang dinding usus

Ca Colorektum

Inflamasi jaringan desruksi jaringan syaraf perubahan status kesehatan

Kehilangan fungsi kolon merangsang serabut syaraf nyeri stress psikologis

Gangguan absorbsi cairan hipothalamus anorexia,

RESTI DIARE korteks cerebri intake inadekuat

Nyeri dipersepsikan penurunan berat badan

NYERI NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN

RESTI KEKURANGAN VOLUME CAIRAN ANSIETAS

Informasi inadekuat

Kesalahan interpretasi

KURANG PENGETAHUAN

C. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada bagian anusnya,wajah nampak meringis kesakitan, perilaku distraksi.

Page 16: Makalah kanker kolon print

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan stress psikologis ditandai dengan anoreksia, penurunan BB

3. Resiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan

4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan

5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien

mengatakan takut terhap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan

khawatir.

6. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan klien sering

bertanya tentang kondisi penyakitnya

D. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien mengatakan

nyeri pada daerah anusnya, wajah klien nampak meringis kesakitan, perilaku distraksi

Tujuan : Menyatakan nyeri hilang atau terkontrol.

Kriteria Evaluasi : - Menunjukkan nyeri hilang.

- Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan

kenyamanan umum sesuai indikasi situasi individu.

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0-10)

1. Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgesik atau dapat menyatakan terjadinya komplikasi.

2. Berikan tindakan kenyamanan dengan mengubah posisi

2. Mencegah ketidaknyamanan, menurunkan tegangan otot, meningkatkan relaksasi.

Page 17: Makalah kanker kolon print

3. Dorong penggunaan tehnik relaksasi, misal bimbingan imajinasi, visualisasi.

3. Membantu pasien untuk istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali perhatian, sehingga menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan.

4. Berikan obat sesuai indikasi, misal analgesik.

4. Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan stress psikologis ditandai dengan

anoreksia, intake inadekuat, penurunan BB

Tujuan: berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan atau

peningkatan masukan diet.

Kriteria:

- Klien mengatakan nafsu makan meningkat

- Porsi makanan yang diberikan dihabiskan setiap pemberian

- Berat badan secara bertahap meningkat.

Intervensi Keperawatan Rasional

Mandiri

Pantau masukan makanan setiap

hari

Mengidentifikasi

kekuatan/defisiensi nutrisi

Ukur berat badan setiap hari

Berikan makanan sedikit tapi

sering

Membantu dalam identifikasi

malnutrisi

Membantu meningkatkan nafsu

makan klien

Identifikasi pasien yang

mengalami mual/muntah yang

diantisipasi

Mual/muntah psikogenik terjadi

sebelum kemotherapi mulai secara

umum tidak berespons terhadap

obat antiemetik.

Kolaborasi

Antasid Meminimalkan iritasi lambung

Page 18: Makalah kanker kolon print

3.Risiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan

Tujuan : Setelah dilakukan tidakam keperawatan diharapkan pasien dapat

mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum.

Kriteria Evaluasi : - Mengungkapkan pemahaman tentang faktor dan intervensi/solusi

yang tepat berkenaan dengan situasi individu.

- Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup

dengan ketepatan jumlah dan konsistensi.

INTERVENSI RASIONAL

1. Observasi dan catat frekwensi defekasi 1. Mengkaji beratnya episode2. Tingkatkan tirah baring. 2. Tirah baring dapat menurunkan motilitas

usus juga menurunkan laju metabolisme bila infeksi atau perdarahan sebagai komplikasi.

3. Identifikasi makanan dan cairan yang dapat mencetuskan diare, mis: sayur segar dan buah, bumbu, minuman karbonat, dan susu.

3. Menghindarkan iritan dan meningkatkan istrahat usus.

4. Berikan antikolinergik contoh: beladonna tinktur, atropin, difenoksilat.

4. Menurunkan motilitas usus/ peristaltik GI dan menghilangkan diare.

1. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan

absorbsi cairan

Page 19: Makalah kanker kolon print

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kekurangan volume

cairan tidak terjadi.

Kriteria Evaluasi : Menunjukkan keseimbangan adekuat dengan bukti membran

mucosa lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, dan

secara individual mengeluarkan urine secara tepat.

INTERVENSI RASIONAL

1. Awasi masukan dan haluaran dengan cermat, ukur feses cair.

1. Memberikan indikator langsung keseimbangan cairan.

2. Palpasi nadi perifer. Evaluasi pengisian kapiler, turgor kulit, dan status membran mucosa.

2. Memberikan informasi tentang volume sirkulasi umum dan tingkat hidrasi.

3. Ukur berat badan tiap hari. 3. indikator cairan dan status nutrisi.

4. Berikan cairan IV dan elektrolit sesuai indikasi.

4. Dapat diperlukan untuk mempertahankan perfusi jeringan adekuat/fungís organ.

2. Ansietas berhubungan perubahan status kesehatan ditandai dengan Klien mengatakan

takut terhap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan khawatir.

Tujuan:

- Rasa takut, tegang , cemas dan khawatir klien berangsur-angsur menghilang.

Kriteria:

- Klien nampak rileks.

- Klien melaporkan ansietasnya berkurang sampai tingkat dapat diatasi

- Klien dapat menyadari dan menerima keadaannya serta dapat mengekspresikan

perasaannya

Page 20: Makalah kanker kolon print

INTERVENSI RASIONAL Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh

pasien.

Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat

Beri kesempatan pada pasien untuk

mengungkapkan rasa cemasnya.

Dapat meringankan beban pikiran pasien

Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan

Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin

Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara   bergantian.

Informasi yang akurat tentang penyakitnya

dan keikutsertaan pasien dalam melakukan

tindakan dapat mengurangi beban pikiran

pasien

Sikap positif dari timkesehatan akan

membantu menurunkan kecemasan yang

dirasakan pasien

Pasien akan merasa lebih tenang bila ada

anggota keluarga yang menunggu

Page 21: Makalah kanker kolon print

7. Kura

3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan

klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya

Tujuan:

- Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, klien dapat mengerti

Kriteria:

- Klien dapat berpartisipasi dalam proses belajar

- Klien dapat mengidentifikasi antara hubungan dan gejala pada proses Penyakit dan

hubungan gejala dengan faktor penyebab

- Klien mau memulai perubahan pola hidup yang penting dan berpartisipasi dalam

tindakan pengobatan.

INTERVENSI RASIONAL Kaji pengetahuan klien tentang Penyakit

dan pengobatannya, identifikasi sumber

informasi yang diterima klien

Memberikan informasi pada tingkat

pemahaman pasien

Perhatikan tingkat ansietas/ takut dan

perubahan proses piker

Factor ini secara langsung mempengaruhi

kemampuan untuk berpartisipasi/ mengakses

dan menggunakan pengetahuan.

Akui bahwa respon perasaan/ pola tertentu

normal selama terapi

Pasien/ orang terdekat awalnaya membantu

dan positif tentang masa depan, tetapi sesuai

berlanjutnya pengobatan dan kemajuan yang

Page 22: Makalah kanker kolon print

Dorong dan berikan kesempatan untuk

bertanya.

kurang menyolok, mereka menjadi kecewa/

depresi, dan dapat terjadi konflik dependent/

kemandirian

meningkatkan proses belajar, meningkatkan

pengembalian berdasarakan keputusan dan

menurunkan ansietas, sehubungan dengan

ketidaktahuan.

Page 23: Makalah kanker kolon print

E. IMPLEMENTASI

Tindakan dilaksanakan berdasarkan intervensi yang direncanakan.

F. EVALUASI

a. Nyeri teratasi setelah pemberian analgesic

b. Nutrisi sudah mulai terpenuhi dengan kriteria klien sudah ada nafsu makan dan

setiap makan porsi dihabiskan dalam waktu 1 x 24 jam.

c. Resiko tinggi terhadap diare dapat teratasi yang ditandai dengan pasien dapat

mempertahankan konsistensi atau pola defekasi umum.

d. Resiko gangguan volume cairan dapat teratasi yang ditunjukkan dengan adanya

keseimbangan adekuat yang ditandai dengan membrane mukosa lembab, turgor

kulit baik, tanda vital stabil serta individu dapat mengeluarkan urine dengan tepat.

e. Rasa takut, tegang , cemas dan khawatir klien berangsur-angsur menghilang.

f. Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, klien dapat mengerti

BAB IV

PENUTUP

Page 24: Makalah kanker kolon print

A. Kesimpulan

Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar dan rectum relative umum.

Pada kenyataannya kanker kolon dan rectum sekarang adalah tipe paling umum kedua dari

kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Dkiperkirakan bahwa

150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di Negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon

menyerang individu dua kali lebih besar dibangdingkan kanker rectal.

Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam

permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal

membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id).

Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan

merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi

dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar

serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri didalam usus besar dengan

asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang

beralkohol, khususnya bir..

Gejela klinis yang dapat timbul pada pasien kanker kolorektal antara lain: Berat

badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis

keganasan), Hilangnya nafsu makan.Anemia, pasien tampak pucat, Sering merasa

lelah dan Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang.

Page 25: Makalah kanker kolon print

Untuk stadium kanker ini terdiri atas: Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker

masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa).Stadium II terjadi saat

sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa.Pda stadium III

sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat disekitar

usus.Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe

atau bahkan keorgan-organ lain.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, Diagnosa Keperawatan yang dapat

muncul antara lain:

1. Nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan syaraf ditandai dengan klien

mengatakan nyeri pada bagian anusnya,wajah nampak meringis kesakitan, perilaku

distraksi.

2.. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan stress psikologis ditandai

dengan anoreksia, mual muntah

3. Risiko tinggi terhadap diare berhubungan dengan gangguan absorbsi cairan

4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

gangguan absorbsi cairan

5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien

mengatakan takut terhadap kondisi penyakitnya, klien nampak tegang, cemas dan

khawatir.

6. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat ditandai dengan

klien sering bertanya tentang kondisi penyakitnya

Page 26: Makalah kanker kolon print

B. Saran

Diharapakan kepada tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat

memberikan pendidikan kesehatan tentang pengenalan, pencegahan dan

perawatan pasien kanker kolonoraktal dirumah sakit melalui pasien dan

keluarga maupun dimasyarakat.

Agar masalah keperawatan pada pasien kanker kolonoraktal dapat teratasi

dengan baik, hendaknya para perawat menerapkan asuhan keperawatan

dirumah sakit sesuai dengan sistematika proses keperawatan.

Untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien kanker kolonorektal,

hendaknya memperhatikan prosedur pelaksanaan tindakan keperawatan

dalam hal ini sebelum dan sesudahnya harus mencuci tangan dengan alat-alat

instrumen dalam keadaan steril serta keterlibatn pasien dan keluarga dalam

partisipasi kesembuhan luka sehingga perawatan dalam rumah sakit dapat

diperpendek.

Untuk mencegah infeksi nosokomial pada pasien kanker kolonorektal,

hendaknya diberikan pelayanan dalam ruangan khusus dan tidak bergabung

dengan penderita yang bukan luka steril.

Agar perawat dalam setiap pelaksanaan tindakan keperawatan hendaknya

selalu mengikutsertakan keluarga sebagai orang terdekat dari pasien.

Page 27: Makalah kanker kolon print

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, E. Marilynn dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC

Meltzer, C. Suzanne dkk. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol 2. Edisi 8. Jakarta: EGC

Price, A. Sylvia & Wilson, M. Lorraine. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit Vol 1. Edisi 4. Jakarta:EGC