Post on 24-Feb-2018
7/24/2019 Interna Terbaru
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
Sindroma Nefrotik merupakan penyakit yang sering ditemukan dari beberapa
penyakit ginjal dan saluran kemih. Sindroma Nefrotik (SN) dapat terjadi secara primer dan
sekunder, primer apabila tidak menyertai penyakit sistemik. Sekunder apabila timbul sebagai
bagian daripada penyakit sistemik atau yang berhubungan dengan obat atau toksin. Resiko
penyakit jantung koroner atau aterosklerosis pada penderita Sindroma Nefrotik belum
diketahui dengan jelas.1
Sindrom Nefrotik (SN) adalah sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai oleh
proteinuria kuantitatif >!," gr#$% jam, hipoalbuminemia, edema, hiperkolesterolemia >$%&
mg#d', hiperkoagulabilitas, hipertensi dan kerentanan terhadap infeksi. ada proses aal atau
SN ringan untuk menegakkan diagnosis tidak semua gejala tersebut harus ditemukan,
proteinuria kuantitatif merupakan tanda khas SN, tetapi pada SN berat yang disertai kadar
albumin serum yang rendah ekskresi protein dalam urin juga berkurang. rotein juga
berkontribusi terhadap berbagai komplikasi yang terjadi pada SN, hipoalbuminemia,
hiperlipidemia, dan lipidiuria, gangguan keseimbangan nitrogen, hiperkoagolubilitas,
gangguan metabolisme kalsium dan tulang, serta hormon tiroid sering dijumpai pada SN.
*mumnya pada SN fungsi ginjal normal kecuali sebagian kasus yang berkembang menjadi
penyakit ginjal tahap akhir. ada beberapa episode SN dapat sembuh sendiri dan
menunjukkan respon yang baik terhadap terapi steroid, tetapi sebagian yang lain dapat
berkembang menjadi kronik.1
1
7/24/2019 Interna Terbaru
2/41
BAB II
SINDROM NEFROTIK
A. DEFINISI
Sindrom Nefrotik bukan suatu penyakit tersendiri, melainkan merupakan komplek
gejala klinik yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, dengan ciri!ciri sebagai
berikut$+
dema umum (anasarka), terutama jelas pada muka dan jaringan periorbital.
roteinuria, termasuk albuminuria ; sebagai batas biasanya ialah bila kadar protein
kuantitatif >!," gr#$% jam
-iperlipidemia,khususnya hiperchlolesterolemia; sebagai batas biasanya ialah bila
kadar kolesterol plasma total lebih dari $%& mg#d'
'ipiduria dapat berupa lemak bebas, sel epitel bulat yang mengandung lemak(oval fat bodies/) dan torak lemak.
0adang!kadang tidak semua gejala tersebut di atas ditemukan. da yang
berpendapat baha proteinuria, terutama albuminuria kuantitatif serta hipoalbuminemia
sudah cukup untuk menegakkan diagnosis Sindrom Nefrotik. 2iasanya disertai edema
pada tungkai tetapi terkadang juga mengenai batang tubuh dan alaupun jarang, edema
bisa tampak pada ajah. roteinuria menyebabkan urin keruh. 3erdapat peningkatan
insidensi tromboemboli.
B. INSIDENS
Sindrom Nefrotik yang tidak menyertai penyakit sistemik disebut Sindrom
Nefrotik rimer. enyakit ini ditemukan 4&5 pada kasus!kasus ini adalah SN tipe
6inlandia, suatu penyakit yang diturunkan secara resesif autosom. ada penelitian di
jakarta di antara 7% pasien SN yang dibiopsi %%,$5 menunjukkan 08.% 0elompok
tidak responsif steroid atau resisten steroid terdiri dari penderita dengan kelainan
2
7/24/2019 Interna Terbaru
3/41
glomerulus lain."9isebut Sindrom Nefrotik Sekunder apabila penyakit dasarnya adalah
penyakit sistemik karena, obat!obatan, alergen dan toksin, dll. Sindrom Nefrotik dapat
timbul dan bersifat sementara pada tiap penyakit glomerulus dengan keluarnya protein
dalam jumlah yang cukup banyak dan cukup lama.1
C. SINDROM NEFROTIK
ANAMNESIS
1. 9ari anamnesis dapat ditanyakan tanda!tanda retensi cairan seperti+
! 2engkak mulai di kedua kelopak mata, perut, kedua tungkai,kemudian seluruh
tubuh
! eningkatan berat badan, dan rasa penuh di perut hingga dapat menyebabkan
sesak
- 0eluhan lain juga dapat ditemukan seperti urin berarna kemerahan.
0emudian ditanyakan penyakit yang mengarah ke penyebab penyakit ginjal
seperti hipertensi
$. Riayat enyakit 9ahulu
asien memiliki riayat seperti+
! enyakit ginjal yang diketahui
! ernah 2iopsi ginjal sebelumnya
! pisode edema sebelumnya dan respon terhadap terapi
. Riayat :bat!obatan sebelumnya pada Sindrom Nefrotik.
! Riayat menggunakan diuretik
! Riayat menjalani pengobatan yang menimbulkan imunosupresi (misalnya
kortikosteroid, siklofospamid, siklosporin)
! Riayat menggunakan :;NS (bisa menimbulkan sindrom nefrotik)
3
7/24/2019 Interna Terbaru
4/41
GEJALA KLINIS
asien Sindrom Nefrotik biasanya datang dengan keluhan+(1,)
a. dema akibat nefrotik membuat jaringan bengkak, dan bila dilakukan
penekanan tidak cepat kembali ke keadaan semula. Rendahnya albumin
didalam darah menyebabkan mudahnya cairan tubuh keluar dari jaringan dan
mengakibatkan edema. dema umumnya terjadi pada kaki dan pergelangan
kaki, terlebih bila berdiri dalam aktu yang lama.
b. ada stadium lanjut, edema bisa terjadi di perut atau abdomen disebut asites
dan dinding perut sangat tegang, episode pertama penyakit seperti influen
7/24/2019 Interna Terbaru
5/41
PEMERIKSAAN PENUNJANG
emeriksaan penunjang yang dapat membantu diagnosis antara lain hitung urinalisis,
kimia darah 1,)
a) Urinalisis
*rinalisis adalah tes aal diagnosis Sindrom Nefrotik.
1. 9itemukan proteinuria (@ sampai %@), glikosuria, sel!sel granular, sel hialin, dan sel!
sel lemak. ositif (@) menandakan kandungan protein urin sebesar > !," gr#d'
yang masuk dalam nefrotik range.7
$. 2iasanya sedimen urin normal
b) Kiia Dara!
ada pemeriksaan kimia darah dijumpai+7
1. rotein total menurun A7,$ gr#d'
$. ada pemeriksaan darah didapatkan hipoalbuminemia (A g#d').
-ipoalbuminemia adalah rendahnya kadar albumin (protein) didalam darah
akibat dari proteinuria.
. -iperkolesterolemia lebih dari $%& mg#d'
9iagnosis SN didapatkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. 0riteria diagnostik sindrom nefrotik meliputi+7
1. 8anifestasi klinis seperti edema palpebra dan edema pretibia,
$. roteinuria kuantitatif >!." gr#$% jam
. Serum albumin A $," gr#d'
%. -iperlipidemia (kolesterol > $%& mg#d',trigliserida > 1"& mg#d', -9' laki!
laki >"" mg#d', -9' anita > %" mg#d', '9' >1"& mg#d' ).
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Nefritik + dema pada ajah dan periorbita , ditemukan hematuria, tidak
ditemukan proteinuria, gangguan fungsi ginjal, retensi air dan garam serta
hipertensi.B
Clomerulonefritis + dema pada ajah, hematuria, proteinuria, demam disertai
dengan batuk, penurunan '6C mendadak serta retensi garam dan air oleh ginjal,
pada pemeriksaan titer D menurun.B
5
7/24/2019 Interna Terbaru
6/41
Dardio heart failure ( D-6 )+ dema tungkai terjadi dari gagal jantung kanan dan
selalu disertai peningkatan tekanan Eena jugularis (3?). Sering ditemukan
hepatomegali sebagai tanda kelainan jantung yang mendasarinya. ika edema
nampak sedikit ditungkai dan berat di abdomen, harus dipertimbangkan adanyakonstriksi perikardial.F
Sirosis hepatis+dema tungkai disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum
(biasanya A$,"gr#d'). 2isa ditemukan tanda penyakit hati kronis seperti spider neEi,
ginekomastia, dilatasi Eena abdomen yang menunjukkan adanya hipertensi portal,
dan memar (kerusakan fungsi sintesis hati). 3? tidak meningkat.F
DIAGNOSA KERJA
Sindrom Nefrotik+ dema palpebra dan pretibia, proteinuria, hematuria,
hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia.7
D. PENATALAKSANAAN
N"n#ara$"l"%is7&
;stirahat 7
Restriksi protein dengan diet protein &,F gram#kg22 ideal#hari @ eksresi protein
dalam urin#$% jam. 2ila fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan
hingga &,7 gram#kg22 ideal#hari @ eksresi protein dalam urin#$% jam 7. 9an asien
harus membatasi intake natrium pada kisaran gr per hari, dan mungkin butuh
restriksi intake cairan (A1," liter per hari).4
9iet rendah garam 1!$ gram#kg22#hari, restriksi cairan pada edema7.
lbumin intraEena telah diusulkan untuk menangani diuresis yang terjadi karena
edema dapat disebabkan oleh hipoalbuminemia. Namun, tidak ada bukti penelitian
yang mengindikasikan keuntungan dari terapi dengan albumin, dan pada keadaan
yang tidak diharapkan seperti hipertensi dan edema pulmonum, jelas membatasi
terapi albumin.4
9iet rendah kolesterol A 7&& mg#hari
2erhenti merokok
6
7/24/2019 Interna Terbaru
7/41
Fara$"l"%is7&
engobatan edema+Loop diuretik
9iuretik merupakan terapi medis utama, namun tidak ada bukti tentang
rekomendasi pemilihan obat maupun dosisnya. 2erdasarkan pendapat yang
disepakati saat ini, diuresis ditargetkan pada penurunan berat badan &,"!1 kg per
hari untuk menghindari gagal ginjal akut atau gangguan keseimbangan elektrolit.
:bat!obatanLoopdiureticseperti furosemid ('asiG) atau bumetanide saat ini paling
banyak digunakan. 9osis besar (F&!1$& mg furosemid) seringkali dibutuhkan, dan
obat!obatan ini secara tipikal harus diberikan secara intraEena karena daya absorpsi
yang kurang secara oral terhadap obat!obatan tersebut dapat menyebabkan edema
intestinum. 0adar albumin serum yang rendah juga membatasi efektiEitas obat!
obat diuretic dan membutuhkan dosis yang lebih tinggi. 9iuretik thia
7/24/2019 Interna Terbaru
8/41
Respon utama dari pasien yang memiliki remisi lengkap ( A &,$ mg#$% jam
proteinuria ) setelah mendapatkan monoterapi prednison. rednison dosis penuh
inisial dimulai dengan pemberian prednison dosis penuh pada orang deasa adalah
prednison 1!1," mg#kg bb#hari,dibagi dosis diberikan selama % minggu. Setelah
pemberian steroid $ minggu pertama, remisi telah terjadi pada F&5 kasus, dan
remisi mencapai 4%5 setelah pengobatan steroid % minggu. Secara alternating
(selang sehari), bila setelah % minggu pengobatan steroid dosis penuh, tidak terjadi
remisi, pasien dinyatakan sebagai resisten steroid. asien relaps yang bergantung
dengan steroid, dosis steroid mereka harus diturunkan secara bertahap. ada
deasa tidak dianggap resisten steroid sampai setelah % minggu terapi. F&!F"5
pada deasa akan mencapai remisi lengkap dengan terapi setelah $&!$% minggu.
da peningkatan resiko kekambuhan berikutnya pada penurunan dosis steroid
secara cepat pada pada semua kelompok."
Respon klinis terhadap kortikosteroid dapat dibagi menjadi remisi lengkap,
remisi parsial dan resisten. 9ikatakan remisi lengkap jika proteinuria minimal (A $
gr#$% jam), albumin serum > gr #d', kolesterol A $&& mg#dl, diuresis lancar dan
edema hilang. Remisi parsial jika proteinuriaA," g#hari, albumin serum >$," g#dl,
kolesterol A $%& mg#dl, diuresis kurang lancar dan masih edema. 9ikatakan
resisten jika klinis dan laboratoris tidak memperlihatkan perubahan atau perbaikan
setelah pengobatan % minggu dengan kortikosteroid.4
engobatan hipertensi dengan target tekanan darah A 1$"#B" mm-g. enghambat
ACEdan antagonis reseptor ngiotensin ;; sebagai pilihan obat utama%
E. KOMPLIKASI
1. ;nfeksi
enderita SN sangat rentan terhadap infeksi, yang paling sering ialah selulitis
dan peritonitis. ada orang deasa, infeksi yang sering terjadi adalah infeksi gram
negatif.B
$. -ipertensi
-ipertensi pada SN dapat ditemukan sejak aal pada 1&!1"5 kasus, atau terjadisebagai akibat efek samping steroid.B
8
7/24/2019 Interna Terbaru
9/41
. -ipoEolemia
0omplikasi hipoEolemia dapat terjadi sebagai akibat pemakaian diuretik yang
tidak terkontrol, terutama pada kasus yang disertai dengan sepsis, diare, dan muntah.
Cejala dan tanda hipoEolemia ialah hipotensi, takikardia, akral dingin dan perfusi
buruk, peningkatan kadar urea dan asam urat dalam plasma. ada beberapa anak
memberi keluhan nyeri abdomen. -ipoEolemia diterapi dengan pemberian cairan
fisiologis dan plasma sebanyak 1"!$& ml#kg dengan cepat, atau albumin 1 g#kg berat
badan.B
%. 3romboemboli
Risiko untuk mengalami tromboemboli disebabkan oleh karena keadaan
hiperkoagulabilitas. Selain disebabkan oleh penurunan Eolume intraEaskular,
keadaan hiperkoagulabilitas ini dikarenakan juga oleh peningkatan faktor
pembekuan darah antara lain faktor ?, ?;;, ?;;;, I serta fibrinogen, dan dikarenakan
oleh penurunan konsentrasi antitrombin ;;; yang keluar melalui urin. Risiko
terjadinya tromboemboli akan meningkat pada kadar albumin plasma A $ gr#d',
kadar fibrinogen > 7 gr#d', atau kadar antitrombin ;;; A B&5. ada SN dengan risiko
tinggi, pencegahan komplikasi tromboemboli dapat dilakukan dengan pemberian
asetosal dosis rendah dan dipiridamol. -eparin hanya diberikan bila telah terhadi
tromboemboli, dengan dosis "& *#kg intraEena dan dilanjutkan dengan 1&& *#kg
tiap % jam secara intraEena.B
". -iperlipidemia
-iperlipidemia pada SN meliputi peningkatan kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak. 0olesterol hampir selalu ditemukan meningkat, namun kadar
trigliserida, fosfolipid tidak selalu meningkat. eningkatan kadar kolesterol
berbanding terbalik dengan kadar albumin serum dan derajat proteinuria. 0eadaan
hiperlipidemia ini disebabkan oleh karena penurunan tekanan onkotik plasma
sebagai akibat dari proteinuria merangsang hepar untuk melakukan sintesis lipid dan
lipoprotein, di samping itu katabolisme lipid pada SN juga menurun. -iperlipidemia
pada SN biasanya bersifat sementara, kadar lipid kembali normal pada keadaan
remisi, sehingga pada keadaan ini cukup dengan pengurangan diit lemak. engaruh
9
7/24/2019 Interna Terbaru
10/41
hiperlipidemia terhadap morbiditas dan mortalitas akibat kelainan kardioEaskuler
pada anak penderita SN masih belum jelas. 8anfaat pemberian obat!obat penurun
lipid seperti kolesteramin, deriEat asam fibrat atau inhibitor -8C!Do reduktase
(statin) masih diperdebatkan.B
F. PROGNOSIS
rognosis sindroma nefrotik tergantung dari beberapa faktor antara lain umur, jenis
kelamin, penyulit pada saat pengobatan dan kelainan histopatologi ginjal.1 prognosis
pada umur muda lebih baik daripada umur lebih tua, pada anita lebih baik daripada
laki!laki. 8akin dini terdapat penyulitnya, biasanya prognosisnya lebih buruk.0elainan
minimal mempunyai respons terhadap kortikosteroid lebih baik dibandingkan dengan
lesi dan mempunyai prognosis paling buruk pada glomerulonefritis proliferatif. Sebab
kematian pada sindroma nefrotik berhubungan dengan gagal ginjal kronis disertai
sindroma uremia, infeksi sekunder (misalnya pneumonia).
DAFTAR PUSTAKA
10
7/24/2019 Interna Terbaru
11/41
1. urnaan , tiek S, -usna . 0apita Selekta 0edokteran. disi ke!$. akarta+
enerbit 8edia esculapius 60*;,$&&& -al "$"!"$B
$. rof. 9R. 9r. . -alim 8ubin, Sp9, 8Sc, 03;, !lmu $enyakit %alam,
%iagnosis dan #erapi. -al 14 J $
. Cleadle, onathan. t a Clance namnesis dan emeriksaan 6isik. akarta +
enerbit rlangga 8edical Series.$&&$.-al 1%4
%. -andayani ;., Rusli 2., -ardjoeno, rofile of cholesterol and albumin
concentration and urine sediment based on nephritic syndrome children.
!ndonesian &ournal of Clinical $athology and 'edical Laboratory, $&&B=1($)+%4!
"$
". 0asper, 6auci, -auser, 'ongo, ameson, 'oscal
7/24/2019 Interna Terbaru
12/41
LAPORAN KASUS
Anan'sa Priba(i
Nama + Sri Custini
*mur + %$ tahun
enis 0elamin + erempuan
Status 0ain + 8enikah
gama + ;slam
ekerjan + ;R3
lamat + l. . 2anting ;? Cg. 2atu No.;; 8edan 3embung
Suku + aa
Anan'sa P'na$i*
0eluhan *tama &2engkak dikedua kelopak mata
3elaah &asien datang ke Rumah Sakit -aji 8edan dengan keluhan
bengkak dikedua kelopak mata sejak $ bulan yang lalu, setiappagi dan setelah bangun tidur mata selalu bengkak,kaki
bengkak dan leher bengkak. Sakit kepala ada sejak 1 minggu
ini, demam ada hilang timbul, berkeringat tidak ada,
menggigil ada, mual ada, muntah ada, frekuensi G#hari isi air.
Nyeri *lu hati dan kembung ada, perut cepat terasa kenyang ,
sendaa terasa pahit, nafsu makan tidak ada, sakit pinggang
ada,buang air kecil berdarah tidak ada, berpasir tidak ada,
sering merasa tidak puas setelah buang air kecil, netes!netes
12
7/24/2019 Interna Terbaru
13/41
ada, buang air besar lancar. asien sudah pernah berobat ke
klinik sebelumnya dan tidak ada perubahan.
R3 + tidak ada
R: + ntalgin, 2odreG, jamu!jamuan dan obat herbal cina
R0 + kakak kandung os menderita 0
0ebiasaan + suka mengkonsumsi makanan pedas
Anan'sa U+
2adan kurang enak+ ya
8erasa capek#lemas + ya
8erasa kurang sehat + ya
8enggigil + ya
Nafsu makan + tidak ada
3idur + normal
2erat badan + normal
8alas + ya
9emam + iya, hilang timbul
ening + ya
Anan'sa Or%an
,.C"r
13
7/24/2019 Interna Terbaru
14/41
! 9yspneu dKeffort + tidak ! Dyanosis + tidak
! 9yspneu dKrepost + tidak ! ngina pectoris + tidak
! :edema + tidak ! palpitasi cordis + tidak
! Nycturia + tidak ! sma cardial + tidak
. Sir$+lasi P'ri#'r
! Dlaudicatio intermitten +tidak ! Cangguan tropis + tidak
! Sakit aktu istirahat +tidak ! kebas!kebas + tidak
! Rasa mati ujung jari+ tidak
. Tra/*+s R's0ira*"ri+s
! 2atuk + tidak ! Stridor + tidak
! 2erdahak + tidak ! sesak nafas + tidak
! -emaptoe + tidak ! ernafasan cuping hidung + tidak
! Sakit dada aktu bernafas + tidak ! Suara parau + tidak
1. Tra/*+s Di%'s*i2+s
. 'ambung
! Sakit di epigastrium sebelum # sesudah makan +ya ! Sendaa + ya
! Rasa panas di epigastrium + tidak !Anoreksia+ ya
14
7/24/2019 Interna Terbaru
15/41
! 8untah (freM, arna, isi, dll) + ya ( G#hari, isiO air) ! 8ual +ya
! -ematemesis +tidak ! 9ysphagia+ tidak
!oetor es ore+ tidak ! yrosis + tidak
2. *sus
! Sakit di abdomen + ya ! 8elena + tidak
! 2orborygmi + tidak ! 3enesmi + tidak
! 9efekasi (freM, arna, konsistensi)+ tidak
! 6latulensi + tidak
! :bstipasi + tidak
! -aemorrhoid + tidak
! 9iare (freM, arna, konsistensi)+ tidak
D. -ati dan saluran empedu
! Sakit perut kanan + tidak
! memancar ke + tidak ! sites + tidak
! 0olik + tidak ! :edema + tidak
! ;kterus + tidak ! 2erak dempul + tidak
! Catal!gatal di kulit + tidak
3. Gin4al (an Sal+ran K'n/in%
15
7/24/2019 Interna Terbaru
16/41
! 8uka sembab + tidak ! olyuria + tidak
! 0olik + tidak ! :liguria + ya
! 8iksi (freM, arna, sebelum ! nuria + tidak
#sesudah miksi, mengedan) +ya, G#hari ! olakisuria + tidak
Larna kuning jernih,sering merasa tidak puas setelah miksi
5. S'n(i
! Sakit + tidak ! Sakit digerakkan + tidak
! Sendi kaku + tidak ! 2engkak + tidak
! 8erah + tidak ! Stand abnormal + tidak
6. T+lan%
! Sakit + tidak !6raktur spontan + tidak
! 2engkak + tidak ! 9eformasi + tidak
7. O*"*
! Sakit + tidak ! 0ejang!kejang + tidak
! 0ebas!kebas + ya ! trofi+ tidak
16
7/24/2019 Interna Terbaru
17/41
8. Dara!
! Sakit di mulut dan lidah + tidak !8uka pucat + tidak
! 8ata berkunang!kunang + tidak ! 2engkak + tidak
! embengkakan kelenjar + tidak ! enyakit darah + tidak
! 8erah di kulit + tidak ! erdarahan Sub kutan + tidak
,9.En("$rin
. ankreas
! olidipsi + tidak ! ruritus + tidak
! olifagi + tidak ! yorrhea + tidak
! oliuri + tidak
2. 3iroid
! NerEositas + tidak ! Struma + tidak
! Goftalmus + tidak ! 8iksodem + tidak
D. -ipofisis
! kromegali + tidak
! 9istrofi adipos kongenital + tidak
17
7/24/2019 Interna Terbaru
18/41
,,. F+n%si G'ni*al
! 8anarche + 1" tahun ! reksi + 393
! Siklus haid + tidak teratur ! 'ibido seksual+ 393
! 8enopause + belum ! Doitu s + 393
!C##b + !# #!
,. S+s+nan Sara#
! -ipoastesia + tidak ! Sakit kepala + tidak
! arastesia + tidak ! Cerakan tics + tidak
! aralisis + tidak
,. Pan/a In('ra
! englihatan + normal ! engecapan + normal
! endengaran + normal ! erasaan + normal
! enciuman + normal
,1. Psi$is
! 8udah tersinggung + tidak ! elupa + tidak
! 3akut + tidak ! 'ekas marah +tidak
18
7/24/2019 Interna Terbaru
19/41
! Celisah + tidak
,3. K'a(aan S"sial
! ekerjaan + ibu rumah tangga
! -ygiene + 2aik
Anan'sa P'na$i* T'r(a!+l+ + tidak ada
Ri:aa* P'a$aian "ba* + antalgin, bodreG,jamu!jamuan dan obat cina
Anan'sa P'na$i* ;'n'ris
2engkak kelenjar regional + 393 ! yuria + 393
'uka J luka di kemaluan + 393 ! 2isul J bisul + 393
Anan'sa In*"$si$asi &!
Anan'sa Ma$anan &
Nasi + freM $ kali sehari ! Sayur + ya
;kan+ ya ! 9aging + ya
Anan'sa Fail &
enyakit!penyakit family + kakak kandung pasien menderita 0
enyakit seperti orang sakit + !
nak!anak + , -idup + , 8ati + &
S*a*+s Pr's'n*
K'a(aan U+
19
7/24/2019 Interna Terbaru
20/41
Sensorium + Dompos mentis
3ekanan darah + 1&& mm-g
3emperatur + 7," PD
ernafasan + $$G#menit, reg, tipe pernafasan thorakal!abdominal
Nadi + F$ G#menit, eMual, tegangan sedang, Eolume sedang
K'a(aan P'na$i*
nemia + ya ! ritema +tidak
;kterik + tidak ! 3urgor +baik
Sianose + tidak ! Cerakan aktif + normal
9ispnoe + tidak ! Sikap tidur paksa +tidak
dema + ya
K'a(aan Gi
7/24/2019 Interna Terbaru
21/41
Sakit kalau dipegang + tidak
erubahan lokal + tidak
a. 8uka
Sembab + ya ! arese + tidak
ucat + tidak ! Cangguan lokal + tidak
0uning + tidak
b. 8ata
Stand mata + normal ! ;kterus + tidak
Cerakan + normal ! nemia + ya
Goftalmos + tidak ! Reaksi pupil + isokor ka O ki
tosis + tidak ! Cangguan lokal + tidak
c. 3elinga
Sekret + tidak !2entuk + normal
Radang + tidak !trofi + tidak
d. -idung
Sekret + tidak ! 2enjolan!benjolan + tidak
2entuk + normal
e. 2ibir
Sianosis + tidak ! 0ering + tidak
ucat + ya ! Radang + tidak
21
7/24/2019 Interna Terbaru
22/41
f. Cigi
0aries + normal ! umlah + $
ertumbuhan + normal ! yorrhoe alEeolaris + tidak
g. 'idah
0ering + tidak ! 2eslag + tidak
ucat + tidak ! 3remor + tidak
h. 3onsil
8erah + tidak ! 8embran + tidak
2engkak + tidak ! ngina lacunaris + tidak
2eslag + tidak
. L'!'r
Ins0'$si
Struma + normal tidak membesar! 3orticolis + tidak
0elenjar bengkak + tidak ! ?enektasi + tidak
ulsasi Eena + tidak
Pal0asi
osisi trachea + medial ! 3ekana Eena jugularis+tidak teraba
Sakit#nyeri tekan + tidak ! 0osta serEikalis + tidak
. T!"ra= D'0an
22
7/24/2019 Interna Terbaru
23/41
Ins0'$si
2entuk + 6usiformis ! Eenektasi + tidak
Simetris#asimetris + simetris kaOki ! embengkakan + tidak
2endungan Eena + tidak ! ulsasi Eerbal + tidak
0etinggalan bernafas + tidak ! 8ammae + normal
Pal0asi
Nyeri tekan + tidak
6remitus suara + Stem fremitus deG O sin kesan + normal
6remissement + tidak
;ktus kordis + 3eraba
a. 'okalisasi + ;DS ? $cm medial linea midclaEicularis sinistra
b. 0uat angkat+ 3idak
c. 8elebar + 3idak
d. ;ktus negatif + 3idak
P'r$+si
Suara perkusi paru + sonor di kedua paru
2atas paru hati +
o Relatif + ;DR ?
o bsolut + ;DR ?;
o Cerakan bebas + $ cm
23
7/24/2019 Interna Terbaru
24/41
o 2atas jantung
tas + ;DR ;; 'inea parasternalis sinistra
0anan + ;DS ;? 'inea parasternalis deGtra
0iri + ;DS ?; $cm medial 'inea midclaEicula sinistra
A+s$+l*asi
Par+-0ar+
o Suara pernafasan + Eesikuler seluruh lapangan paru
o Suara tambahan+
Ronkhi basah +(!)
Ronkhi keing +(!)
o -eart rate + F$ G#menit, reguler, intensitas sedang
o Suara katup
81 > 8$ $ > 1
$ > 1 $ > $
o Suara tambahan +
9esah jantung fungsionil#organis + !
Cesek pericardial#pleurocardial + !
1. T!"ra= B'la$an%
Ins0'$si
24
7/24/2019 Interna Terbaru
25/41
2entuk + 6usiformis ! Eenektasi + tidak
Simetris#asimetris + simetris !2enjolan!benjolan + tidak
0etinggalan bernafas + tidak
Pal0asi
Nyeri tekan + tidak
6remitus suara + Stem fremitus deG O sin kesan + normal
6remissement + tidak
enonjolan J penonjolan + tidak
P'r$+si
Suara perkusi paru + sonor di kedua paru
2atas baah paru +
o 0anan + proc. Spin. ?ert. 3yh + ;DR ;I
o 0iri + proc. Spin. ?ert. 3yh + ;DR I
o Cerakan bebas + $ cm
A+s$+l*asi
Suara pernafasan + ?esikuler seluruh lapang paru
Suara tambahan
! Ronkhi basah + (!)
! Ronkhi kering + (!)
25
7/24/2019 Interna Terbaru
26/41
3. Ab("'n
Ins0'$si
2engkak + tidak
?enektasi#pembentukan Eena + tidak
Cembung + tidak
Sirkulasi kolateral + tidak
ulsasi + tidak
Pal0asi
! 9efens muskular + tidak
! Nyeri tekan + ya, nyeri tekan di epigastrium
! 'ien + tidak teraba
! Ren + tidak teraba
26
7/24/2019 Interna Terbaru
27/41
! -epar +tidak teraba, pinggir (!)
konsistensi permukaan (!) , nyeri tekan
(!)
P'r$+si
! ekak hati + ya
! ekak beralih + tidak
A+s$+l*asi
! eristaltik usus + (@) Normal
5. G'ni*alia
! 'uka + 39 ! Nanah + 39
-ernia + 39 ! Sikatriks + 39
6. E=*r'i*as
a. A*as
2engkak + tidak Q tidak
8erah + tidak Q tidak
Stand abnormal + tidak Q tidak
Cangguan fungsi + tidak Q tidak
3es Rumpelit + tidak Q tidak
RefleG +
2iceps + @@ Q @@
3riceps + @@ Q @@
b. Ba:a!
27
7/24/2019 Interna Terbaru
28/41
2engkak + tidak Q tidak
8erah + tidak Q tidak
:edem + tidak Q tidak
ucat + tidak Q tidak
Canguuan fungsi + tidak Q tidak
?arises + tidak Q tidak
RefleG +
0R + @@ Q @@
R + @@ Q @@
Struple + @@ Q @@
emeriksaan 'aboratorium rutin
9arah
-b 11,4gr#dl
-itung
ritrosit
%,&G1&7 #'
'eukosit ",$&'
-ematokrit ,F5
3rombosit "&&'
-itung enis
leukosit +osinofil
$5
28
7/24/2019 Interna Terbaru
29/41
2asofil
N.Stab
N.Seg
'imfosit
8onosit
'9
&5
&5
75
15
%5
$" mm#jam
0imia 0linik + Cula darah seaktu+ B$ mg#dl
F+n%si Ha*i
rotein total
lbumin
Clobulin
El'$*r"li*
Natrium (Na)
0alium (0)
Dhlorida (Dl)
%,$4 mg#d'
$,$1 g#d'
$,&F g#d'
1%% mM#'
.F mM#'
1&" mM#'
! *rin
29
;ndeG ritrosit
8D?
8D-
8D-D
F",B fl
&,1 pg
",$ 5
7/24/2019 Interna Terbaru
30/41
Larna
Clukosa
rotein
2ilirubin
*robilinogen
Sedimen
ritrosit
'eukosit
Silinder
pitel
0ejernihan
p-
2erat jenis
Clukosa
Nitrit
0uning muda
Negatif
ositif (@@)
Negatif
Negatif
Negatif
1!$ #lpb
1!$ #lpb
!#lpb
&!1 #lpb
jernih
"
1,&1&
Negatif
Negatif
7. R's+'
Anan's's
30
7/24/2019 Interna Terbaru
31/41
0eluhan utama + ! 2engkak dikedua kelopak mata
3elaah +!2engkak dikedua kelopak matadialami pasien sejak $ bulan
yang lalu. Saat bangun tidur mata bengkak,leher dan kaki
bengkak.
! sakit kepala ada sejak 1 minggu ini
! demam ada hilang timbul,menggigil ada
! mual ada,muntah ada, frekuensi G#hari isinya air
! nyeri ulu hati ada, kembung ada, perut terasa penuh tiapmakan ada, sendaa terasa pahit ada,nafsu makan tidak ada
! sakit pinggang ada, 20 berbusa arna kuning jernih,
pasien merasa tidak puas setiap buang air kecil,saat buang
air kecil netes!netes ada, 22 lancar
R3 + tidak ada
R: + ntalgin,2odreG,jamu!jamuan dan obat cina
R0 + 0akak kandung pasien menderita 0
0ebiasaan + Suka mengkonsumsi makanan pedas
S*a*+s Pr's'n*
K'a(aan ++ K'a(aan P'na$i* K'a(aan Gi
7/24/2019 Interna Terbaru
32/41
Na(i & 7 =>'ni*
Na#as&=>'ni*
S+!+ & 5?3@C
9yspnoe + tidak
dema + tidak
ritema + tidak
3urgor + baik
Cerakan aktif + normal
Sikap paksa + tidak
22#(32!1&&) G 1&&5
O "F# (1"4!1&&) G
1&&5 O4F5
0esan + Normoeight
P''ri$saan Fisi$
0epala + 9alam batas normal
'eher + 9alam batas normal
3horaks + 9alam batas normal
bdomen + alpasi + ditemukan nyeri tekan di regio epigastrium
kstremitas + 9alam batas normal
P''ri$saan Lab"ra*"ri+
Urinalisis
Ma$r"s$"0is
rotein + (@@)
Mi$r"s$"0is
9alam batas normal
32
7/24/2019 Interna Terbaru
33/41
Nitrit + (@)
Dara! R+*in (an Kiia Dara!
Dia%n"sa Ban(in% &
1. Sindrom Nefrotik
$. Sindrom Nefritis
. Clomerulonefritis akut
Dia%n"sa S''n*ara
1.Sindrom Nefrotik
T'ra0i &
1. ktifitas + 2ed rest
$. 9iet+ 9iet rendah garam (1!$ gram#hari) dan rendah protein &,F g#kg22#hari
. 8edikamentosa +
33
-itung
-ematokrit ,F5
'9
F+n%si Ha*i
rotein total
lbumin
$"5
%,$4 mg#d'
$,$1 g#d'
7/24/2019 Interna Terbaru
34/41
;?69 Nacl &,45 F!1& gtt#i
;nj furosemid 1 amp# $% jam
rednison "mg tab %!%!
0SR 1G1 tab
P''ri$saan Us+l &
9arah rutin
*rine rutin
*sg abdomen
lbumin dan Clobulin
roteinuria $% jam
ndoscopy
34
7/24/2019 Interna Terbaru
35/41
BAB I;
DISKUSI KASUS
No 3eori 0asus asien
1 namnesa 2engkak mulai dikedua kelopak
mata, perut, kedua tungkai dan
seluruh tubuh
eningkatan berat badan dan rasa
penuh diperut sehingga dapat
menyebabkan sesak
*rin berarna kemerahan
asien memiliki riayat hipertensi
dan penyakit ginjal
Riayat biopsi ginjal
asien sudah pernah berobat
sebelumnya, respon terhadap
terapi bagaimana
Riayat pasien sering
mengkonsumsi obat!obatan
golongan diuretik,
kortikosteroid, :;NS
da, 2engkak dikedua kelopakmata Sejak $ bulan yang
lalu,3erjadi pada pagi hari saat
bangun tidur
da rasa penuh diperut sehingga
pasien menyesak dan tidak ada
peningkatan berat badan
*rin tidak pernah berarna
merah
asien 3idak memiliki riayat
hipertensi dan penyakit ginjal
asien tidak pernah melakukan
biopsi ginjal
;ya, asien sudah pernah berobat
beberapa kali ke klinik namun
tidak ada respon terhadap terapi
35
7/24/2019 Interna Terbaru
36/41
iya, pasien sering mengkonsumsi
obat!obatan seperti antalgin,
bodreG, jamu!jamuan, dan obat
cina
$ emeriksaan
6isik
dema palpebra, edema pretibia,
edema dorsum pedis
3erdapat scites
enurunan tekanan darah postural
3idak ada peningkatan ?
eningkatan berat badan
Saat dilakukan pemeriksaan fisik
padapasien dijumpai edema pada
palpebra, namun tidak dijumpai
edema pretibia dan edema
dorsum pedis
ada pemeriksaan fisik tidak
ditemukan ascites
asien mengalami
penurunan3ekanan 9arah +
1&& mm-g
? pasien dalam batas normal+
R!$ cm-$:
2erat badan pasien normoeight
dan tidak ada peningkatan berat
badan
emeriksaan
enunjang
9arah+
-ipoalbuminemia (A gr#d')
-iperlipidemia (kolesterol > $%&
mg#d', trigliserida > 1"& mg#d',
-9' laki!laki >"" mg#d', -9'
anita > %" mg#d', '9' >1"&
lbumin+ $,$1 g#dl
3idak dilakukan pemeriksaan
36
7/24/2019 Interna Terbaru
37/41
mg#d' )
rotein total menurunA 7,$ mg# d'
*rinalisis+
roteinuria kuantitatif $% jam > !
," gr#d'
8ikroskopik + sedimen urin
normal
rotein total + %,$4 g#dl
rotein urin + positif (@@)
Nitrit + positif
Sedimen urin normal
% 3atalaksana ;stirahat
9iet rendah garam 1!$
gr#kg22#hari dan diet rendah
protein &,F gr#kg22
Nutrisi cairan
3erapi 9iuretik (Loop %iuretik) +
6urosemid (lasiG) F&!1$&
mg#kg22#hari
3erapi dengan golongan
kortikosteroid+ rednison (1!1,"
3irah baring
9iet rendah garam (1!$
gram#hari) dan rendah protein &,F
g#kg22#hari
;?69 Nacl &,45 F!4 gtt#i
;nj 6urosemide 1 amp#$% jam
rednison "mg tab %!%!
37
7/24/2019 Interna Terbaru
38/41
mg #0g22#hari )
3erapi pencegahan terjadinya
hipokalemi akibat penggunaan
diuretik+ ottasium chloride
( 0SR) dosis 7&& mg#hari G1
tablet
0SR 1G1 3ab
" 0omplikasi ;nfeksi+ selulitis dan peritonitis
(tersering)
-ipertensi
-ipoEolemia + 3erdapat gejala
dan tanda seperti hipotensi,
takikardi, akral dingin dan
perfusi buruk
3romboemboli
3idak terdapat infeksi seperti
selulitis dan peritonitis pada
pasien
3idak terdapat peningkatan
tekanan darah pada pasien
asien mengalami penurunan
tekanan darah (hipotensi) namun
tidak dijumpai adanya takikardi,
akral dingin dan perfusi buruk
3idak dilakukan pemeriksaan
pada faktor pembekuan darah
sehingga tidak dapat menentukan
penurunan Eolume intraEaskular
dan keadaan hiperkoagulabilitas
yang menyebabkantromboemboli
38
7/24/2019 Interna Terbaru
39/41
-iperlipidemia
3idak 9ilakukan pemeriksaan
kadar kolesterol total, trigliserida,
fosfolipid, -9', '9'dan asam
lemak pada pasien
" rognosis *mur + prognosis umur muda
lebih baik daripada umur lebih
tua (> 7& tahun)
enis 0elamin+ anita lebih baik
daripada laki!laki
asien berusia %$ tahun+
prognosis baik
enis kelamin pasien anita +
prognosis baik
d Eitam, 9ubia ad bonam
BAB I;
KESIMPULAN DAN SARAN
39
7/24/2019 Interna Terbaru
40/41
A. K'si0+lan
Sindrom Nefrotik (SN) adalah sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai
oleh proteinuria kuantitatif >!," gr#$% jam, hipoalbuminemia, edema,
hiperkolesterolimia > $%& mg#d', hiperkoagulabilitas, hipertensi dan
kerentananterhadap infeksi.19iagnosis SN didapatkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 0riteria diagnostik sindrom nefrotik
meliputi+7
1. 8anifestasi klinis seperti edema palpebra dan edema pretibia,
$. roteinuria kuantitatif >!." gr #$% jam
. Serum albumin A$," gr#dl.%. -iperlipidemia ((kolesterol > $%& mg#d', trigliserida > 1"& mg#d', -9'
laki!laki >"" mg#d', -9' anita > %" mg#d', '9' >1"& mg#d').7
rognosis sindroma nefrotik tergantung dari beberapa faktor antara lain umur, jenis
kelamin, penyulit pada saat pengobatan dan kelainan histopatologi ginjal.1
prognosis pada umur muda lebih baik daripada umur lebih tua, pada anita lebih
baik daripada laki!laki. 8akin dini terdapat penyulitnya, biasanya prognosisnya
lebih buruk.
B. Saran
9alam pembuatan makalah ini penulis menyadari baha masih terdapat
banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun
dalam pengonsepan materi. *ntuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada
semua pembaca, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan
datang.
40
7/24/2019 Interna Terbaru
41/41