Interna Maya

Post on 01-Feb-2016

251 views 0 download

description

aa

Transcript of Interna Maya

ASMA BRONKHIAL

Oleh: Maya Zelika Paraditha 1102110031

Pembimbing :dr. Happy Lauwrenz. Sp.PD

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN Laporan KasusUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Mei 2015

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR

2015

Identitas Pasien

IDENTITAS PASIEN• Nama : Tn. D• Jenis Kelamin : Laki-Laki• Umur : 31 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : Pegawai Restoran• Alamat : Bilawaiyah 5• Tgl. MRS : 24 Maret 2015• Dokter Interna : dr. Happy. L, Sp.PD• No. RM : 171717• Nama RS : RSUD Kota Makassar

ANAMNESISKU : Sesak napasAT: • Pasien datang ke UGD Kota Makassar

mengeluhkan sesak napas. • Sesak Saat berbaring dan akan tidur tu

malam Terasa penuh dan berat dibagian dada. berhubungan dengan udara dingin

• Mengi (+)• Hanya bisa mengucapkan beberapa kata dan

terputus-putus.• Riw Sesak (+) sebulan yang lalu cuman 1x bahkan

tidak pernah

Lanjutan..

• Batuk lendir (+) kental , warna putih • Demam (-)

Lanjutan..

RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA : Pasien mulai merasakan sesak sejak ia kecil, tetapi tidak pernah sampai masuk rumah sakit. Untuk mengurangi sesaknya biasanya pasien membeli sendiri obat ditoko obat atau sembuh dengan sendirinya, namun serangan sesak yang sekarang dirasakan lebih berat sehingga pasien langsung berobat ke UGD RSUD Kota Makassar. Riwayat penyakit jantung, hipertensi, kencing manis dan ginjal disangkal pasien. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan maupun debu

Lanjutan..

RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA :Pasien mengatakan bahwa ibunya pernah dikatakan menderita asma, namun tidak mengkomsumsi obat asma dengan teratur karena jarang kambuh. Ibunya pun menderita penyakit hipertensi.

RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL :Pasien adalah seorang pegawai rumah makan , pasien merokok, dan pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol.

Pemeriksaan FisisStatus Generalis : Sakit sedang, Gizi cukup, Compous mentisStatus Vitalis T = 130/80 mmHgN = 112x/menit kuat angkat, regular di Arteri radialis dextraP = 36x/menitS = 36oC di Axilla dextraKepala

Normocephal, mesocephal rambut : hitam lurus sukar dicabut, mata anemis (-/-), ikterus (-/-), hidung : deviasi (-), sekret (-), mulut kering (+), sariawan (-), gigi berdarah (-).

LeherTonsil (T1/T1), faring : hiperemis (-), pembesaran tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening (-).

Lanjutan..ThoraxI = Simetris (ka=ki), mengikuti gerak napas, jejas kemerahan (-)P= Nyeri tekan (-), massa tumor (-), krepitasi (-), vocal fremitusP= Bunyi paru-paru : sonor, Batas paru heparr ICS 5 dexter.A= Bunyi pernapasan : Vesikuler, bunyi tambahan = Ronki(- / -)

wheezing (+ / +)JantungI = Ictus cordis tidak nampakP= Ictus cordis tidak teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistraP= Pekak, Batas jantung atas kanan ICS 2 linea parasternalis dextra,

batas jantung atas kiri ICS 2 linea midclavicula sinistra, batas jantung bawah kanan ICS 5 linea parasternalis dextra, batas jantung bawah kiri ICS 5 linea midclavicula sinistra

A= Bunyi jantung S1 dan S2 murni regular, tidak ada bising

Lanjutan..

AbdomenI = Datar ikut gerak napasA = Peristaltik (+) kesan normalP = Nyeri tekan (-), massa tumor (-), hepar

teraba (-), lien teraba (-)P = Timpani (+), ascites (-) Ekstremitas Akral hangat (+), edema (-)

Pemeriksaan Penunjang• Darah Rutin : (UGD)WBC : 14,62 x 103/uL (meningkat)HGB : 16,4 g/dL (normal)PLT : 302 x 103/uL (normal)Neutrofil : 90,9% (meningkat)

Lanjutan..

• ANJURANSpirometriFoto thoraxUji provokasi bronkusAnalisis gas darah • DIAGNOSISAsma bronkial • DIAGNOSIS BANDINGBronkitis Akut

Penatalaksanaan• Oksigen 3 lpm via nasal kanul• IVFD RL 20tpm• Nebulizer ventoline• Ambroxol 30 mg• GG 100 mg• CTM 4 mg• Salbutamol 3 x 2 mg

Prognosis• Qua ad vitam : Bonam• Qua ad sanitionem : Bonam

FOLLOW UPTgl 25 Maret 2015S : Febris (-) Batuk lendir (+)O : Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Compous Mentis Tekanan Darah: 130/100 mmHg Frek. Nafas : 20x/ menit Frek. Nadi : 80x/ menit Suhu : 36oC Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-) Leher : Dalam batas normal Thorax : Cor dalam batas normal, Wheezing (+/+) Abdomen : Distensi (-) peristaltik usus (+), Nyeri tekan (-) Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)

Lanjutan..A : Asma BronkhialP : IVFD RL 20 tpm

Inj Dexamethason 1amp/8j/IV Inj Ranitidin 1amp/8j/IV Inj Cefotaxim 1amp/8j/IV Salbutamol 3 x 2mg Ambroxol 3 x 30mg Cetirizine 2 x 20mg Nebulisasi Ventolin 1g : Pagi

Siang

Tgl 26 Maret 2015S : Febris (-) Batuk lendir (+) Sesak berkurangO : Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Compous Mentis Tekanan Darah : 130/80 mmHg Frek. Nafas : 24x/ menit Frek. Nadi : 68x/ menit Suhu : 36,1oC Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-) Leher : Dalam batas normal Thorax : Cor dalam batas normal, Wheezing (+/+) Abdomen : Distensi (-) peristaltik usus (+), Nyeri tekan (-) Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)

Lanjutan..

A : Asma Bronkhial serangan akutP : IVFD RL 28 tpm

Inj Dexamethason 1amp/8j/IV Inj Ranitidin 1amp/8j/IV Inj Cefotaxim 1amp/8j/IV Salbutamol 3 x 2mg Ambroxol 3 x 30mg Cetirizine 2 x 20mg Nebuliser Ventolin 1g : Pagi

Siang

Tgl 27 Maret 2015S : Febris (-) Batuk lendir berkurang Sesak berkurangO : Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Compous Mentis Tekanan Darah : 130/70 mmHg Frek. Nafas : 24x/ menit Frek. Nadi : 80x/ menit Suhu : 36oC Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-) Leher : Dalam batas normal Thorax : Cor dalam batas normal, Wheezing (+/+) Abdomen : Distensi (-) peristaltik usus (+), Nyeri tekan (-) Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)

Lanjutan..

A : Asma Bronkhial serangan akutP : IVFD RL 28 tpm

Inj Dexamethason 1amp/8j/IV Inj Ranitidin 1amp/8j/IV Inj Cefotaxim 1amp/8j/IV Salbutamol 3 x 2mg Ambroxol 3 x 30mg Cetirizine 2 x 20mg Nebuliser Ventolin 1g : Pagi

Siang

DiskusiAsma bronkhial adalah inflamasi kronis pada saluran

pernapasan yang menyebabkan mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk.Faktor yang menyebabkan asma :

• Alergen• Infeksi saluran pernapasan• Aktivitas dan hiperventilasi• Perubahan cuaca• Sulfur dioksida• Makanan, zat aditif, obat-obatan

Pencetus serangan(Allergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi)

Reaksi antigen-antibodi

Pelepasan mediator(histamin, bradikinin, anafilaktoxin)

Kontraksi otot polos Permeabilitas kapiler Sekresi mukus

Bronkospasme Kontraksi otot polos Produksi mukus Edema mukosa

Hipersekresi

Obstruksi saluran nafas

HipoventilasiDistribusi ventilasi tak merata dengan sirkulasi paru

Gangguan difusi di alveoli

HipoxemiaHiperkapnia

Diagnostik : Spirometri

• FEV1/FVC : 75-80% (Normal)

Tujuan pengobatan asma yang optimal adalah menghilangkan dan mengendalikan gejala asma, mencegah eksaserbasi penyakit, meningkatkan faal paru mendekati normal, mempertahankan faal paru, meningkatkan kualitas hidup, menghindari efek samping obat, mencegah obstruksi yang irreversibel dan mencegah kematian karena asma.

Pengobatan : Controller1. Inhaled glucocorticosteroids (ICS)2. Leukotriene modifiers3. Long-acting inhaled β2-agonists (LABA)

yang dikombinasikan dengan inhaled glucocorticosteroids (ICS) → LABA + ICS = LABACs

4. Systemic glucocorticosteroids 5. Theophylline6. Cromones7. Anti-IgE

Pengobatan : Reliever

1. Inhalasi β2-agonis kerja singkat

Short-acting (SABA) danLong-acting (LABA) dg onset yang

cepat

2. Systemic glucocorticosteroids

3. Antikolinergik

4. Teofilin

5. Short-acting oral β2-agonists

Kesimpulan• Pada kasus ini pasien ini pencetus asma adalah

udara dingin pasien memberikan gejala khas asma, yaitu sesak, batuk, dan bunyi mengi.

• Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis yang menandakan adanya reaksi antigen antibodi.

• Pada pasien ini diberikan obat β2 agonist dengan kortikosteroid dapat memberikan efek bronkodilator dan mengurangi hipersekreksi mukus.

Terima kasih