Post on 16-Oct-2021
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN PT BUKALAPAK DALAM
MENGEMBANGKAN UMKM MELALUI ONLINE
MARKERPLACE
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Sosial
Disusun oleh :
Khusnul Hidayah
NIM 1113051000159
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTASILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN PT BUKALAPAK DALAM
MENGEMBANGKAN UMKM MELALUI ONLINE
MARKETPLACE
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
Khusnul Hidayah
NIM : 1113051000159
Dosen Pembimbing
Dr. Rulli Nasrullah, M.Si
NIP : 197705132007012018
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
1441 H / 2020 M
iii
iv
v
ABSTRAK
Khusnul Hidayah
Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran PT Bukalapak
Dalam Mengembangkan UMKM Melalui Online Marketplace
Bukalapak sebagai salah satu online marketplace terbaik di
Indonesia memiliki visi misi yang besar dalam mengembangkan
UMKM yang ada di Indonesia.Untuk mewujudkan visi misi
tersebut, dibuatlah strategi komunikasi pemasaran dengan tujuan
agar UMKM bisa lebih berkembang dengan memanfaatkan
teknologi internet.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncullah
rumusan masalah.Adapun rumusan masalahnya adalah
Bagaimana Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran PT
Bukalapak Dalam Mengembangkan UMKM Melalui Online
Marketplace? Dan apa saja aktivitas yang dilakukan marketing
public relation dalam upaya mengembangkan UMKM agar
memanfaatkan platform digital?
Secara garis besar, strategi terdiri dari tiga tahapan.Pertama,
perumusan strategi yaitu langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam perencaan strategi komunikasi pemasaran.Kedua,
implementasi strategi yaitu aktivitas yang dilakukan untuk
menjalankan strategi tersebut.Ketiga, evaluasi strategi yaitu untuk
mengukur sejauh mana strategi itu sudah berjalan.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konseptualisasi
teori Marketing Public Relations oleh Thomas L. Harris yang
mencakup 7 aktivitas marketing public relations antara lain
seperti publikasi, identitas media, acara, pidato, berita, aktivitas
sosial dan pensponsoran.
Aktivitas implementasi strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh PT Bukalapak sebenarnya semua telah
berjalan sesuai rencana. Hanya saja ada beberapa faktor yang
menghambat, salah satunya masih banyak pelaku UMKM yang
belum bisa memanfaatkan teknologi internet dengan
baik.Persaingan antar sesama e-commerce yang menggunakan
sistem “bakar duit” juga menjadi tantangan tersendiri bagi PT
Bukalapak.
Kata kunci : Bukalapak, strategi, UMKM, e-commerce,
online marketplace
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warahmatllahi Wabarokatuh
Alhamdulillahirobbilamaiin, puji syukur kehadirat Allah
Subhanahu Wata‟ala atas limpahan Rahman dan Rahimnya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesikan penelitian
ini dengan sebaik-baiknya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Sholallahu „alaihi wassalam yang
semoga kita semua bisa mendapatkan syafaarnya di Yaumul
Qiyamah nanti.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih yang begitu besar kepada pihak-pihak yang telah
mendukung.
1. Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi
2. Dr. Siti Nafsiyah, MSW sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik, Dr. Sihabuddin Noor, MA sebagai Wakil Dekan
Bidang Administrasi dan Hukum, dan Drs. Cecep
Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si sebagai Ketua Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Dr. H. Edi Amin, MAA sebagai Sekretaris Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam
vii
5. Dr. Rully Nasrullah M.Si selaku dosen pembimbing penulis
yang telah banyak meluangkan waktu dan senantiasa
membimbing juga mengarahkan peneliti dengan sabar dan
teliti.
6. Dr. Wahyu Prasetyawan, MA selaku dosen Pembimbing
Akademik KPI D yang membantu penulis dalam merumuskan
masalah skripsi ini.
7. Kepada seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan banyak
ilmu kepada penulis.
8. Seluruh karyawan serta Staff Tata Usaha dan Perpustakaan
Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Ibu Evi Andarani M,M., Kolaliandri Ginting, Bapak Nurdin
dan semua narasumber yang telah banyak meluangkan waktu
dan membantu penulis. Dalam menyelesaikan penelitian ini,
Terimakasih untuk kesediaan waktunya. Semoga Allah
senantiasa membalas semua kebaikan yang telah dilakukan.
10. Kepada kedua orangtua penulis, Bapak Hadi Mulyono dan
Ibu Siti Sofiyah yang telah senantiasa mendoakan dan
mendukung penulis. Serta kakak dan adik penulis, Mbak Nik,
Mbak Siti, Mbak Atik, Muslih dan Atip yang selalu
memberikan dukungan terbaik untuk penulis.
11. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan penulis di Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) khususnya KPI D
yang telah sudi menjadi teman, sahabat sekaligus saudara
untuk penulis sekaligus memberikan dukungan dan
kerjasamanya selama menjadi mahasiswa.
viii
12. Aldinah Rosmi, Destiana Maisratun, Nurhalimah, Julia
Lestari, Siti Amelia Putri, M. Santoso, Debby Bayu, dan
teman-teman seperjuangan penulis yang telah memberikan
waktunya untuk berdiskusi dan bertukar gagasan bersama
penulis.
13. Zarina Muhibbah, Hastin Hasna, Ely Trias S, Imroatul
Mualimah, dan Efa Yulitasari, Julia Lestari sahabat terbaik
yang tak pernah bosan mengingatkan penulis untuk
menyelesaikan “kewajiban” ini.
14. Serta seluruh pihak yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa, dukungan dan
motivasi kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan penelitian ini. Semoga Allah senantiasa
membalas semua kebaikan yang telah diberikan.
Demikian ucapan terimakasih yang penulis
berikan.Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan
mereka dengan sebaik-baiknya balasan.Penulis memohon maaf,
apabila ada salah kata atau penulisan dalam skripsi ini yang
sekiranya kurang berkenan.Semoga penelitian skripsi ini dapat
bermanfaat.
Jakarta, 09 Mei 2019
Khusnul Hidayah
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
BAB I ..................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah dan Fokus Masalah ................................. 10
C. Batasan dan Rumusan Masalah................................................ 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 11
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 12
F. Metodologi Penelitian .............................................................. 14
G. Sistematika Penulisan .............................................................. 20
BAB II .................................................................................................. 20
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 20
A. Landasan Teori ......................................................................... 20
1. Komunikasi Pemasaran ............................................................ 20
a. Definisi Komunikasi ............................................................ 20
b. Komunikasi Pemasaran ........................................................ 24
2. Strategi Komunikasi Pemasaran di Era Digital ........................ 28
a. Strategi Komunikasi Pemasaran .......................................... 28
b. Marketing Public Relations .................................................. 36
3. Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ........................ 47
a. Pengertian UMKM ............................................................... 47
b. Karakteristik UMKM ........................................................... 51
4. Media Cyber ............................................................................. 52
c. Pengertian Media Cyber (Siber) .......................................... 52
x
d. E-Commerce ........................................................................ 56
B. Kerangka Pikiran ..................................................................... 61
BAB III ................................................................................................ 56
GAMBARAN UMUM ........................................................................ 56
A. Sejarah Singkat Bukalapak.Com .............................................. 56
B. Visi dan Misi Bukalapak .......................................................... 59
C. Struktur Organisasi PT Bukalapak Divisi Marketing .............. 60
D. Produk dan Menu Bukalapak ................................................... 61
E. E-Commerce Bukalapak .......................................................... 65
BAB IV ................................................................................................ 66
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............................................. 66
A. Strategi Komunikasi Pemasaran PT Bukalapak ....................... 66
B. Upaya Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran PT
Bukalapak ........................................................................................ 70
C. Kendala dalam Melaksanakan Strategi Komunikasi Pemasaran
PT Bukalapak ................................................................................... 83
BAB V ................................................................................................. 88
PEMBAHASAN .................................................................................. 88
A. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran PT Bukalapak.. 88
B. Aktivitas Marketing Public Relations PT Bukalapak .............. 96
C. Pengevaluasian Strategi Komunikasi Pemasaran ................... 109
D. Analisis Bauran Pemasaran PT Bukalapak ............................ 112
PENUTUP ......................................................................................... 112
A. Simpulan ................................................................................ 112
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 115
LAMPIRAN ....................................................................................... 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penggunaan internet di Indonesia mengalami peningkatan
yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data
dari hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) pada tahun 2017, pengguna internet di
Indonesia mencapai 54,68% atau setara dengan 143,26 juta
jiwa.
Sumber : www.apjii.or.id
Perkembangan internet yang cukup pesat ini, tidak hanya
dimanfaatkan dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi.Masyarakat Indonesia juga memanfaatkan
internet untuk akses layanan chating, sosial media, browsing,
2
downloading serta email.Dari kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi ini, kemudian mempengaruhi
sector-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, kesehatan dan lainnya.
Komunikasi dan pertukaran informasi pada kegiatan
bisnis menjadi semakin mudah dengan adanya internet
sehingga perusahaan dapat melakukan aktivitas bisnisnya
secara elektronik khususnya aktivitas hubungan perusahaan
dengan konsumen dan mitra kerja perusahaan atau disebut e-
Commerce.Electronic Commerce atau E-Commerce adalah
proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan
informasi melalui jaringan computer, E-Commerce
merupakan bagian dari E-Business, dimana mencakup E-
Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi
mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan
internet, e-Commerce juga memerlukan teknologi basis data
atau pangkalan data (database), e-mail atau surat elektronik,
dan bentuk teknologi non computer yang lain seperti halnya
sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-
Commerce ini.
Penggunaan internet di Indonesia paling besar masih
sebatas untuk mengakses layanan sosial media yaitu sebesar
87,13%, disusul search engine sebesar 74,84%. Sedangkan
untuk transaksi jual beli berada di posisi paling bawah yaitu
hanya sekitar 8,12%. Hal ini membuktikan bahwa meskipun
3
jumlah pengguna internet dan potensi pasar e-commerce
Indonesia terus meningkat, namun presentase aktivitas jual
beli online yang dilakukan masyarakat Indonesia masih lebih
sedikit jika dibandingakan dengan penggunaan jejaring sosial
dan aktivitas browsing.
Sumber : www.apjii.or.id
Melihat besarnya potensi internet di Indonesia, pelaku
Usaha Kecil Menengah (UKM) juga mulai
memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha mereka.
UKM sendiri merupakan tulang punggung ekonomi
Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah, jumlah pelaku UMKM di
Indonesia tahun 2014 mencapai 57,8 juta dan 200 ribu
koperasi yang memainkan peran penting memberikan
kontribusi di sector ekonomi seperti penyediaan lapangan
4
kerja, mengurangi kemiskinan dan memicu pertumbuhan
ekonomi. Kontribusi sector usaha mikro, kecil dan
menengah terhadap produk domestic bruto meningkat dari
57,84% menjadi 60,34% dalam 5 tahun terakhir. Serapan
tenaga kerja pada sector ini meningkat dari 96,99%
menjadi 97,22% pada periode yang sama1.
Pelaku UMKM yang dulunya berjalan secara
mandiri, kini mulai melirik internet sebagai peluang untuk
mengembangkan bisnis mereka. Salah satu cara yang
mereka pilih adalah dengan melakukan transaksi bisnis
dengan menggunakan media internet untuk berhubungan
dengan para konsumen atau biasa disebut dengan istilah e-
commerce.
Menurut Shely Cashman (2007) E-Commerce atau
kependekan dari elektronic commerce (perdagangan
secara elektronik), merupakan transaksi bisnis yang
terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet.
Siapapun yang dapat mengakses computer, memiliki
sambungan internet dan memiliki cara untuk membayar
barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat
berpartisipasi dalam e-commerce.Kegiatan perdagangan
elektronik atau e-commerce ada beberapa jenis seperti
online shop dan online marketplace.
1
www.kemenperin.go.id/artikel/14200/ Kontribusi- UMKM-Naik
diakses pada Senin 14 Agustus 2019 pukul 16.45
5
Asosiasi E-Commerce menyakatakan, pertumbuhan
e-commerce Indonesia nomor satu di dunia.Indonesia
mencatat pertumbuhan sebesar 78% di industri e-
commerce. Sedangkan McKinsey memproyeksikan nilai
pasar e-commerce Indonesia akan mencapai US$ 65
miliar atau sekitar Rp 910 triliun pada 2022. Angka itu
naik delapan kali lipat dibandingkan tahun lalu yang
nilainya US$ 8 miliar atau Rp 112 triliun.2
Salah satu E-commerce di Indonesia yang mewadahi
UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya secara
online adalah Bukalapak.com.Bukalapak.com merupakan
salah satu pasar darling online marketplace terkemuka di
Indonesia (biasa dikenal juga dengan jaringan toko
darling yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak).
Bukalapak.com menyediakan sarana penjualan dari
konsumen ke konsumen di seluruh penjuru nusantara.
Pengguna perorangan atau perusahaan dapat membeli dan
menjual produk, baik baru maupun bekas seperti sepeda ,
ponsel, perlengkapan bayi, gadget, aksesoris, computer,
perlengkapan rumah tangga, busana, elektronik dan lain-
lain.
Bukalapak terus memperkuat komitmennya
memajukan para pelaku UMKM di Indonesia dengan
menghadirkan akses, meningkatkan produktivitas dan
2http://katadata.co.id , Diakses pada tanggal 12 Desember 2019 pada
pukul 22.10
6
pemasaran mereka melalui platform digital.Hal ini
dibuktikan dengan keseriusan Bukalapak dalam
menggandeng Direktorat Pemberdayaan Informatika dari
Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menggelar
roadshow edukasi bagi para pelaku UMKM. Kerjasama
ini merupakan bentuk dukungan Bukalapak kepada
pemerintah untuk mewujudkan program “UMKM Go
Online” ke seluruh wilayah Indonesia.3
Keseriusan Bukalapak dalam upaya memberdayakan
pelaku UMKM di Indonesia ini sejalan dengan firman
Allah dalam Q.S Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (Q.S Al-Maidah 5:2)
Persaingan ketat antar sesama e-commerce di
Indonesia, mengharuskan Bukalapak untuk membuat
inovasi strategi komunikasi pemasaran yang dapat
menarik konsumen.Menurut Sutisna (2003) komunikasi
pemasaran memegang peranan yang penting bagi
3
http://infokomputer.grid.id/2017/09/berita-reguler/gandeng-kominfo-
bukalapak-edukasi-bisnis-online-ke-ukm/ Diakses pada Selasa, 31 Oktober
2018 pukul 21.03
7
pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen tidak akan
mengetahui keberadaan produk di pasar. Rancangan
komunikasi pemasaran harus dibuat secara tepat agar
dapat tersampaikan kepada masyarakat4
.Maka dari itu
untuk mengungguli kompetitornya, Bukalapak harus
memiliki strategi komunikasi pemasaran yang matang dan
sekaligus diimplementasikan dengan eksekusi yang tepat
pula.
Walaupun demikian, dalam melakukan kegiatan
pemasaran, Rasulullah SAW telah mengajarkan pada
umatnya untuk berdagang dengan menjunjung tinggi etika
keislaman.Dalam beraktivitas ekonomi, umat Islam
dilarang melakukan tindakan bathil, tetapi harus
melakukan kegiatan ekonomi yang diridhoi
Allah.Sebagaimana firman Allah Ta‟ala. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nissa 29 yang
berbunyi :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka di antara kamu.Dan
4 4
Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran,
(Bandung:Remaja Rosdakarya)
8
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. An-
Nissa: 29)
Kotler dan Keller5 menyatakan bahwa, “Marketing
communications are means by which firms attempt to
inform, persuade, and remind comers –directly or
indirectly- about thr products and brands they sell”.
Artinya, Komunikasi pemasaran adalah sarana yang
digunakan perusahaan dalam upaya untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung
tentang produk dan merek yang mereka jual.
Kegiatan komunikasi pemasaran memegang peranan
penting dalam suatu perusahaan.Aktivitas ini biasanya
dilakukan oleh divisi Marketing Public Relations. Konsep
Marketing Public Relations diperkenalkan oleh Thomas
L. Harris dalam buku The Marketers Guide to Public
Relations. Menurut Harris, Marketing Public Relations
bekerja karena ia memberi nilai tambahan pada produk
melalui kemampuannya yang unik dalam memberikan
kredibilitas pada kesan produk (MPR work because it
5 Philip Kotler & Keller, K.L .Marketing Management 14
th Edition.
New Jersey: Pearson Education, Inc. 2012 h. 498 alih bahasa oleh Drs.
Alexander Sindoro
9
adds value to products its unique ability to lend credibility
to the product message).6
Pada hari Jumat, 15 Juli 2016, bertempat di Singapura,
Bukalapak memenangkan The Loyalty and Engagement
Award 2016 untuk kategori “The Best Use of Mobile”.
Penghargaan The Loyalty and Engagement Awards, yang
dilansir oleh Marketing Magazine Singapore ini
memberikan apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan
yang memiliki strategi marketing terbaik se-Asia
Tenggara7. Yang tak kalah membanggakan lagi, pada
tahun 2019 platform Bukalapak.com akhirnya masuk
dalam daftar start up unicorn di Indonesia yang
membuktikan bahwa transaksi di Bukalapak memang
mengalami peningkatan dari ketahun.
Melihat penghargaan di atas dan keberhasilan
Bukalapak menjadi salah satu platform e-commerce
terbesar di Indonesia, maka akan sangat menarik meneliti
lebih jauh tentang strategi komunikasi pemasaran PT.
Bukalapak.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas,
maka penulis mengangkat judul skripsi
:“IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI
6 Rachmat Kriyanto, Public Relations Writing : Teknik Produksi Media
Public Relations dan Publisitas Korporat, (Jakarta:PT. Kencana Media
Group,2008) hal. 57-58 7http://blog.bukalapak.com/2016/07/ di akses pada Jumat 9 September
2019 pukul 22.11
10
PEMASARAN PT. BUKALAPAK DALAM
MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH(UMKM) MELALUI ONLINE
MARKETPLACE”.Berharap dengan kajian ini, para
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
ada di Indonesia bisa semakin bisa memanfaatkan internet
untuk kebutuhan pemasaran agar usaha mereka bisa lebih
berkembang.
B. Identifikasi Masalah dan Fokus Masalah
a. Identifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah yang ada,
peneliti mengkaji tentang Implementasi Startegi
Komunikasi Pemasaran PT. Bukalapak Dalam
Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Melalui Online Marketplace dengan
menganalisis aplikasi Bukalapak yang diakses melalui
smartphone. Merujuk pada hal tersebut, penelitiakan
menganalisis strategi dan upaya apa saja yang dilakukan
PT Bukalapak untuk menggiring pelaku UMKM mau
memanfaatkan aplikasi Bukalapak.com sebagai media
memasarkan dagangan secara online.
C. Batasan dan Rumusan Masalah
a. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah
agar dalam melakukan penelitian dapat terfokus dan tidak
11
keluar dari koridor penelitian yang penulis
lakukan.Pembatasan penelitian ini terfokus pada
implementasi strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan PT Bukalapak dalam mengembangkan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di
Indonesia melalui online marketplace.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,
maka rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah
bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasaran
PT Bukalapak dalam mengembangkan UMKM melalui
online marketplace.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini di antaranya,
meneliti untuk mengetahui secara mendalam
implementasi strategi komunikasi pemasaran PT
Bukalapak dalam mengembangkan UMKM melalui
online marketplace.
b. Manfaat Penelitian
Sementara itu, manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
bahan informasi, dokumentasi dan kontribusi positif
lainnya bagi pengembangan keilmuan di bidang studi
12
ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, terutama yang
berhubungan dengan strategi komunikasi pemasaran.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan
pengetahuan bagi akademisi, praktisi dan kepada pembaca
pada umumnya, serta dapat memberikan manfaat bagi
seluruh lapisan masyarakat.Sementara untuk PT
Bukalapak terutama divisi marketing public relations
sendiri, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
evaluasi serta masukan untuk memperbaiki strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan penjualan
UMKM melalui online marketplace agar misinya dalam
mensejahterakan pelaku Usaha Kecil Menengah di
Indonesia bisa terealisasikan dengan maksimal.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian pustaka yang penulis
lakukan.Sejauh ini penulis belum menemukan penelitian
serupa, baik skripsi maupun karya ilmiah yang mengkaji
mendalam tentang “Implementasi Strategi Komunikasi
Pemasaran PT Bukalapak dalam Mengembangkan Usaha
Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) melalui Online
Marketplace”. Namun penulis menemukan beberapa
penelitian yang memiliki relevansi dengan judul penulis, di
antaranya:
Pertama, Skripsi tentang “Strategi Marketing
Public Relations PT. Bukalapak.Com dalam Meningkatkan
13
Brand Awareness Perusahaan pada Hari Belanja Online
Nasional 2015”, yang ditulis oleh Siti Fajar Lestari dari
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 2016.
Penelitian tersebut menjelaskan tentang pentingnya peran
Public Relations terutama Expert Prescriber dalam
menjalankan strategi pemasaran PT Bukalapak.com pada
program Hari Belanja Obline Nasional 2015.8 Persamaan
dengan penulis adalah terdapat pada objek penelitian yaitu
Strategi Marketing PT Bukalapak, dengan menggunakan
teori dan konsep yang berbeda yaitu penelitian ini
menggunakan teori public relations menurut Cutlip, Center
& Broom, sedangkan penulis menggunakan konsep teori
manajemen pemasaran Philip Kotler.
Selanjutnya dalam Skripsi “Strategi Komunikasi
Pemasaran Dalam Mempromosikan Produk Melalui Media
Online (Studi Deskriptif Kualitatif pada Distro Anime
Maximono Yogyakarta)”.Skripsi ini disusun oleh Ismanto
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.2017.Penelitian ini menyimpulkan bahwa
sebelum memulai pelaksanaan strategi komunikasi
pemasaran melalui media online, Maximono melewati
tahap-tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran
8
Siti Fajar Lestari, Strategi Marketing Public Relations PT.
Bukalapak.Com dalam Meningkatkan Brand Awareness Perusahaan pada
Hari Belanja Online Nasional 2015, Skripsi, diakses pada 25 November 2018
dari http://repository.mercubuana.ac.id/4349/2/
14
yaitu menentukan segmentasi, target pasar, dan
positioning.Hal ini dimaksudkan agar dalam
mempromosikan produknya dapat dilakukan secara efekti
dan efisien.Persamaannya adalah kedua penelitian ini
sama-sama menggunakan konsep teori manajemen
pemasaran Philip Kotler.9
Efektivitas Iklan Bukalapak di Youtube dengan
dan Pengaruh Terhadap Keputusan Pembelian oleh Kiyeng
Pamungkas Bondo Sapolo, Dr. Husni Amani M.B.A,
M.SC, Maria Dellarosawati Idawicasakti, S.T, M.B.A dari
Telkom University. Penelitian mereka membuktikan bahwa
iklan “Jadilah Pahlawan untuk Satu Juta UKM di
Bukalapak” dinilai cukup efektif dalam mempengaruhi
keputusan pembelian dengan menggunakan metode EPIC
Model.10
F. Metodologi Penelitian
a. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field
research), untuk itu metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode
9
Ismanto, Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Mempromosikan
Produk Melalui Media Online (Studi Deskriptif Kualitatif pada Distro Anime
Maximono Yogyakarta), Skripsi, diakses pada tanggal 25 November 2018 dari
http://digilib.uin-suka.ac.id/28506/&ved2ahUKEw 10
Kiyeng Pamungkas Bondo Sapolo, Dr. Husni Amani M.B.A, M.SC,
Maria Dellarosawati Idawicasakti, S.T, M.B.A, Efektivitas Iklan Bukapak di
Youtube dengan dan pengaruh Terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal,
Diakses pada tanggal 4 Desember 2018 dari
http://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/
15
deskritif analisis, yaitu metode yang memiliki beberapa
langkah penerapan.Langkah pertama adalah
mendeskripsikan gagasan primer yang menjadi gagasan
utama.Gagasan primer ini diperoleh dari hasil wawancara
mendalam dengan informan.Langkah berikutnya adalah
membahas gagasan primer tersebut yang sebetulnya
memberikan penafsiran penulis terhadap gagasan yang
telah dideskripsikan.Kemudian yang terakhir adalah
melakukan studi analitik, yakni studi terhadap
serangkaian gagasan primer.11
Adapun pertimbangan penulis menggunakan
pendekatan kualitatif adalah karena penulis bermaksud
meneliti secara mendalam dengan menyajikan data secara
akurat, dan menggambarkan kondisi sebenarnya secara
jelas.Di samping itu penulis berharap, melalui pendekatan
ini dapat menggambarkan dan menganalisis implementasi
strategi komunikasi pemasaran PT Bukalapak dalam
mengembangkan UMKM melalui online marketplace.
b. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
paradigma konstruktivis. Menurut Littlejhon teori-teori
aliran konstruktivis ini berlandaskan pada ide bahwa
realitas bukanlah bentukan yang objektif, tetapi hasil
11
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta : Gajah Mada
University Fakultas Psikologi UGM, 1985), h.36
16
konstruktivis melalui proses interaksi dalam kelompok,
masyarakat dan budaya.12
Sementara menurut Imam Gunawan, lahirnya
pengetahuan merupakan konsekuensi dari aktivitas
menusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai
suatu kebenaran mutlak namun sebagai sebuah
permasalahan dan selalu berubah.Pernyataan itu berarti
aktivitas manusia merupakan aktivitas mengkontruksi
realita yang hasilnya dinamis dan kebenarannya tidak
tetap.13
c. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Marketing
Public Relations PT Bukalapak.Sedangkan objek
penelitian ini adalah implementasi strategi komunikasi
pemasaran PT Bukalapak dalam mengembangkan
UMKM melalui online marketplace.
d. Lokasi Penelitian
Untuk mendapatkan sara secara real, peneliti langsung
terjun ke lokasi kantor PT Bukalapak Indonesia yang
terletak di Plaza Cityview Jl. Kemang Timur,
RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12510.
e. Teknik Pengumpulan Data
12
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta;
Wacana Media, 2013), h. 165 13
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Teori & Praktik,
(Jakarta PT. Bumi Aksara, 2013), h. 49
17
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan agar
peneliti mendapatkan data-data yang lengkap dan tepat
pada penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah :
1) Observasi
Istilah observasi diturunkan dari bahasa Latin yang
berarti “melihat” atau “memerhatikan”. Istilah observasi
diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.14
Pada
peneltian ini, penulis melakukan observasi untuk
mengamati strategi komunikasi pemasaran Marketing
Public Relations PT. Bukalapak melalui platform
Bukalapak, media sosial, dan pemberitaan terkait
Bukalapak.
2) Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang
melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku,actor)
sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk
diteliti. Selain itu, wawancara dapat digunakan untuk
melacak fenomena tertentu dari perspekti orang-orang
yang terlihat (actor) dan melacak penilaian atau
14
Imam Gunawan,,h. 143
18
pandangan-pandangan dari orang-orang yang terlibat
(para actor) mengenai perilaku mereka sendiri.15
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara
kepada beberapa pihak untuk mengetahui bagaimana
startegi komunikasi pemasaran PT Bukalapak dalam
mengembangkan UMKM melalui online marketplace.
Adapun pihak yang diwawancara adalah sebagai berikut :
Evi Andarini M.M (Public Relation
Manajer PT Bukalapak)
Kolaliandri Ginting (Pelapak Bukalapak)
Nurdin ( Mitra Bukalapak)
Ibu Suryati (Mitra Bukalapak)
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode
pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh orang
subjek sendiri atau orang lain tentang subjek. Dalam
penelitian ini, penulis mengumpulkan dokumen di
antaranya data yang tersimpan di website PT Bukalapak,
dan media sosial resmi PT Bukalapak.
a) Tehnik Analisis Data
15
Pawito M. Yusup, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Cet. Ke-1
(Yogyakarta: Pelangi Aksara, 2007), h.132 dan 136
19
Utuk menyederhanakan seluruh data yang telah
terkumpul, perlu dilakukan teknik analisis data yang
kemudian disajikan dalam susunan yang baik dan rapi,
selanjutnya dianalisis.Teks, gambar, simbol, penangkapan
observer merupakan sekumpulan data yang harus
diolah.Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh
Sugiyono, menyebutkan bahwa ada tiga langkah
pengelolahan data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.16
1) Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai pengelolaan
data yang mencakup kegiatan mengupayakan
mengumpulkan data selengkap mungkin untuk kemudian
dipilih guna difokuskan dalam suatu konsep atau tema
tertentu.17
2) Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat
dilakukan dengan uraian singkat.Penyajian data yang
sering dilakukan dengan penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.18
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati Kualitati dan R&D,
(Bandung:ALFABETA, Cet. 20, 2014), h. 246 17
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta:PT
Rajagrafindo Persada, Cet. 8, 2012), h.70 18
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA,
Cet. 6, 2010), h. 95
20
3) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan disajikan dalam bentuk
deskriptif yang mengacu pada kajian penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Adapun dari hasil penelitian ini akan dituangkan
dalam bentuk karya tulis skripsi dengan sistematika
penulisan seperti dibawah ini, yaitu:
BAB I Pendahuluan yang mencakup latar
belakang masalah, fokus penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, landasan teori,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka
dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori yaitu definisi komunikasi
pemasaran, strategi komunikasi pemasaran
di era digital, marketing public relations
dan media cyber serta e-commerce.
BAB III Gambaran umum mengenai pendiri
Bukalapak.com, visi misi, struktur
organisasi serta e-commerce
Bukalapak.com
BAB IV Temuan dan paparan data yang didapatkan
penulis dari wawancara manajer public
relations PT Bukalapak, mitra Bukalapak
21
serta observasi kepada e-commerce
Bukalapak.
BAB V Pembahasan, berisikan hasil dan analisis
dari penulis terkait data, hasil wawancara
dan juga objek maupun subjek penelitian.
BAB VI Penutup, berisi mengenai kesimpulan dan
saran dari skripsi yang dibuat oleh penulis
sekaligus saran dari penulis tentang apa
yang telah diteliti dalam skripsi ini.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Komunikasi Pemasaran
a. Definisi Komunikasi
Deddy Mulyana dalam bukunya mendefinisikan kata
komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal
dari kata Latin communis yang berarti “sama” communion,
communication atau communicare, yang berarti “membuat sama”
(to make common). Istilah pertama (communis) paling sering
disebut sebagai asal kata komunikasi menyarankan bahwa suatu
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan
tetapi definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi
merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut seperti dalam kalimat
“kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, dan “kita
mengirimkan pesan”1.
Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di
Amerika Serikat dan komunikasi berasal dari unsur
persuratkabaran, yakni journalism. Adapun definisi komunikasi
dapat dilihat dari dua sudut, yaitu: dari sudut bahasa (etimologi)
dan dari sudut istilah (terminologi).
1
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung:
Rosdakarya, 2008) . h. 46
21
Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam
“Ensiklopedi Umum” diartikan dengan “Perhubungan”,
sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari
perkataan latin, yaitu:
1) Communicare, yang berarti berpartisipasi
ataupunmemberitahukan.
2) Communis, yang berarti milik bersama ataupun
berlaku dimana-mana.
3) Communis Opinion, yang berarti pendapat umum
ataupun pendapat mayoritas.
4) Communico, yang berarti membuatsama.
5) Demikian juga Communication berasal dari kata
Latin Communicatio yang juga bersumber dari dari
kata Communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya samamakna.2
Pengertian komunikasi secara etimologis ini memberi
pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya
dengan lambang-lambang atau bahasa yang mempunyai
kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang
yang menerima pesan.
a) Komponen Dasar Komunikasi
Pada hakekatnya, di dalam komunikasi terdapat unsure atau
komponen dasar yang membuat adanya proses komunikasi.
Terdapat empat komponen dalam komunikasi, sekaligus satu
2 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), cet. ke-1,
22
komponen tambahan karena komunikasi terjadi secara dua arah
atau timbale balik. Adapun komponen dasar komunikasi yaitu:3
Pengirim Pesan (Komunikator )
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang
mengirimkan pesan.Sumber pesan berasal dari otak pengirim
pesan. Komunikator akan membuat terlebih dahulu pesan yang
ingin disampaikan. Membuat pesan adalah menentukan arti yang
akan dikirimkan kemudian menyandingkan (encode) arti tersebut
dalam suatu pesan. Setelah itu, dikirimkan melalui saluran.
Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada
penerima. Ketika komunikator dan komunikan melakukan proses
komunikasi, pesan menjadi panduan dari pikiran dan perasaan
seseorang. Pesan secara verbal di dalam pemakaiannya
menggunakan bahasa yang terbagi menjadi dua yaitu secara
terlutis dan secara lisan
Adapun secara tertulis berupa surat dan buku, sedangkan
pesan secara lisan, seperti percakapan tatap muka, percakapan
melalui telepon dan sebagainya. Selain verbal, ada juga pesan
bersifat nonverbal berupa isyarat gerakan badan, ekspresi muka,
dan nada suara. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan umpan
balik (feed back) dari komunikan
Saluran Komunikasi
Saluran ialah penghubung komunikator dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan.Ada dua jalan agar
3 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan
Aplikasi (Bandung : Pustaka Setia, 2015), h. 35
23
pesan tersampaikan, yaitu saluran komunikasi tatap muka dan
saluran komunikasi yang menggunakan media.Pertama, saluran
komunikasi tatap muka. Pada saluran ini, komunikator dan
komunikan berkomunikasi langsung bertatap muka tanpa media
Adapun jenis komunikasi tatap muka seperti rapat,
pertemuan kelompok, percakapan langsung, percakapan dari
mulut ke mulut dll. Sedangkan komunikasi yang menggunakan
media, komunikator dan komunikan melakukan proses
komunikasi melalui teknilogi media komunikasi. Salah satu
cirinya ialah penyampaian pesan bisa melewati ruang dan waktu.
Penerima Pesan/ Komunikan
Penerima pesan adalah orang yang menerima dan
mencerna isi pesan dari komunikator. Selama adanya proses
komunikasi, komunikan sebagai penerima pesan memainkan
peran yang penting. Pesan yang sudah tersampaikan akan lebih
baik, jika komunikan memberikan umpan balik untuk
menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya
komunikasi yang diutarakan.
Output
Output adalah respons penerima terhadap pesan yang
diterimanya.Adanya reaksi ini membantu pengirim untuk
mengetahui sesuai tidaknya interpretasi pesan yang dikirimkan
dengan hal-hal yang dimaksudkan oleh pengirim. Apabila arti
pesan yang dimaksudkan oleh pengirim diinterpretasikan sama
oleh penerima, berarti komunikasi tersebut efektif.
24
b. Komunikasi Pemasaran
Secara garis besar komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi akan berhasil baik apabila sekiranya timbul saling
pengertian antara kedua belah pihak, pengirim dan penerima
informasi. Jadi keduanya harus memahami serta menyetujui
suatu gagasan tersebut.
Sedangkan pemasaran adalah aktivitas kreatif perusahaan
yang meliputi perencanaan dari konsep penetapan harga,
promosi dan distribusi dari ide, produk dan pelayanan dengan
tujuan tidak hanya memuaskan pelanggan saat ini, melainkan
mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan mereka di masa
mendatang untuk mendapatkan suatu keuntungan.4
Kotler dan Keller5
menyatakan bahwa, “Marketing
communications are means by which firms attempt to inform,
persuade, and remind comers –directly or indirectly- about thr
products and brands they sell”. Artinya, Komunikasi pemasaran
adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang mereka jual.
4Kotabe Maasaki Dan Kristian Helsen, Global Marketing Management
Second Edition 2001, h. 9 5 Philip Kotler & Keller, K.L , Marketing Management 14
th Edition,
(New Jersey: Pearson Education, Inc. 2012), h. 498 alih bahasa oleh Drs.
Alexander Sindoro
25
Menurut Kotler dan Amstrong mendefinisikan
Komunikasi pemasaran adalah “bauran promosi total sebuah
perusahaan yang telah terdiri dari ramuan khusus pemasangan
iklan, penjualan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
pemasaran langsung”.6
John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara7
mendefinisikan komunikas pemasaran adalah:
“kegiatan pemasaran dengan menggunakan tehnik-
tehnik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi pada orang banyak agar tujuan perubahan
tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas
penggunaan jasa atau pembelian produk yang
ditawarkan.”
Marketing communication dapat didefinisikan sebagai
kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik
komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada
khalayak agar tujuan perusahaan tercapai, yaituterjadinya
peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian
produk yang ditawarkan.8
Marketing communication juga dapat dinyatakan sebagai
kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan
kepada konsumen dengan menggunakan sebagai alat, dengan
harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahapan
6Philip Kotler dan Gary Amstrong.Dasar-dasar Pemasaran, ( Jakarta:
PT Gramedia, 2004), h.600, alih bahasa oleh Drs. Alexander Sindoro 7
John E, Kennedy dan R. Dermawan Soemanegara, Marketing
Communication : Taktik dan strategi,( Jakarta: Gramedia, 2006), h. 5 8
John E, Kennedy dan R. Dermawan Soemanegara, Marketing
Communication : Taktik dan strategi, h. 5
26
perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan
perubahan tindakan yang dikehendaki. Adapun jenis media yang
dapat digunakan adalah folder, poster, banner, fleyer, televisi,
majalah, surat kabar dan media-media lainnya.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bagaimana
komunikasi pemasaran memegang peranan penting dalam
mengkomunikasikan pesan dari produsen kepada konsumen. Inti
dalam komunikasi pemasaran adalah memperkuat strategi
pemasaran, sehingga dapat memperkuat loyalitas pelanggan
terhadap produk.
Dalam buku “Dasar-dasar Pemasaran” dijelaskan bahwa
komunikasi pemasaran perlu diterapkan mulai dari tatanan bauran
pemasaran yang biasa disebut 4P, yaitu :Product(produk), Price (
harga), Place (tempat distribusi) dan Promotion (promosi).9
a) Produk
Produk merupakan symbol yang memberikan isyarat-
isyarat komunikasi yang penting kepada konsumen. Melalui
symbol-simbolnya, produk mengkomunikasikan makna-
makna dan membantu konsumen dalam mengekspresikan
gaya hidupnya. Produk yang baik adalah produk yang dapat
mengkomunikasikan dirinya sendiri, siapa pembuatnya, dan
untuk siapa produk itu dibuat. Produk yang baik adalah
produk yang mampu mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai
silence salesman. Komunikasi produk diwujudkan melalui
9Philip Kotler & Gary Amstrong.Dasar-dasar Pemasaran, h. 604
27
komponen-komponen seperti nama merek, kemasan, desain
kemasan, warna kemasan, ukuran, bentuk, merek dagang dan
berbagai aspek fisik.
b) Harga
Harga sebuah produk bukan semata-mata rasio pertukaran
yaitu sejumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli kepada
penjualan untuk sebuah produk, melainkan upaya representasi
produk.penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku
tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.
c) Tempat
Tempat penjualan merupakan representasi dari persepsi
konsumen terhadap cita rasa, image dan status
konsumen.Strategi komunikasi pemasaran dalam
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap tempat penjualan
adalah dengan membangun visual store merchandising yaitu
perangkat toko yang bersimbol khas sesuai dengan produk
yang dijual.
d) Promosi
Menurut Evan dan Berman (1992) yang dikutip oleh
Simamora (2003:285), “Promosi adalah segala jenis bentuk
komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to
inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-
28
orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu
maupun rumah tangga..
Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru. Empat macam
promosi yang dapat digunakan perusahaan dalam
mempromosikan produk maupun jasanya yaitu10
:
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal selling)
2. Strategi Komunikasi Pemasaran di Era Digital
a. Strategi Komunikasi Pemasaran
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya
Dimensi-Dimensi Komunikasi mengungkapkan bahwa,
strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan
komunikasi (communication planning) dan manajemen
(communications management) untuk mencapai suatu
tujuan.
Rogers, memberi batasan pengertian Strategi
Komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk
mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih
besar melalui transfer ide-ide baru. Sedangkan pakar
10
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan,
(Jakarta : Prenadamedia Group, 2016)
29
perencanaan komunikasi Middleron membuat definisi
dengan menyatakan: “Strategi Komunikasi adalah
kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi
mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima
sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk
mencapai tujuan komunikasi yangoptimal”.11
Strategi komunikasi pemasaran dapat
disederhanakan menjadi komunikasi yang berupaya untuk
menyampaikan informasi, mempengaruhi dan
mengingatkan khalayak pada pasar yang dituju terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan.Strategi pemasaran
mengacu pada rencana perusahaan yang mengalokasikan
sumber daya dalam rangka menghasilkan keuntungan
dengan memposisikan produk atau jasa dan menargetkan
pada kelompok konsumen spesifik.Strategi komunikasi
mempunyai fungsi menyebarkan pesan yang bersifat
informative, persuasive dan instruktif secara sistematik
kepada sasaran untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Pemanfaatan media yang tepat akan mempengaruhi
pengiriman informasi berbentuk persuasi kepada target
konsumennya.
Dengan berkembangnya teknologi informasi,
menciptakan media-media baru yang mampu memberikan
pendekatan penyampaian komunikasi pemasaran yang baru
dan mungkin lebih efektif dalam menarik perhatian
11
Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (
Jakarta:Rajawali Pers, 2013), h. 61
30
konsumen.Munculnya jenis media baru dalam kegiatan
pemasaran memungkinkan untuk dilakukannya strategi
komunikasi pemasaran dengan memaksimalkan
penggunaan media baru tersebut, untuk dapat lebih
mengkomunikasikan pesan pemasaran kepada
konsumen.Pemasaran modern memerlukan lebih dari
sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan
harga yang menarik, dan membuatnya dapat terjangkau.
a) Proses Strategi Komunikasi Pemasaran
1) Segmentasi
Segmentasi menurut Rhenald Kasali (dikutip
dari Sutisna, 2002) adalah :
“Segmentasi adalah proses mengotak-
ngotakkan pasar yang heterogen ke dalam
potensial customer yang memiliki kesamaan
kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang
dimiliki respon yang sama dalam
membelanjakan uangnya.”
Karena pasar sifatnya heterogen, maka akan
sulit bagi produsen untuk melayaninya. Oleh
karenanya pemasar harus memilih segmen-segmen
tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar
lainnya. Bagian yang dipilih oleh segmen itu ialah
bagian yang homogeny yang memiliki ciri-ciri yang
31
sama dan cocok dengan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi tuntutannya.
Segmentasi adalah proses pengelompokan
pasar ke dalam segmen yang berbeda-beda. Segmen
pasar (market segmen) adalah sekelompok pembeli
yang memiliki karakteristik yang sama dan
memberikan respon yang sama terhadap aktivitas
pemasaran tertentu.12
Segmentasi pasar menunjukkan usaha untuk
meningkatkan ketepatan penetapan pasar sasaran
dari suatu perusahaan karena konsumen berbeda-
beda, maka dibutuhkan elemen-elemen strategi
pemasaran yang berbeda pula untuk
menjangkaunya.
Sedangkan segmentasi pasar menurut Philip
Kotler adalah membagi-bagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli khas berdasarkan
kebutuhan karakteristik, atau perilaku yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang terpisah.13
12
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer
Pada Motif, Tujuan, dan Keiginan Konsumen,( Prenada Media Group, Jakarta,
2010), h. 384 13
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi 11, (Jakarta : PT. Indeks.
2006) h. 281
32
Dasar-dasar untuk membuat segmentasi pasar
konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa
variable.Variable yang digunakan dalam melakukan
segmentasi pasar konsumen berbeda dengan
segmentasi pasar bisnis.14
Ada empat variable
utama yang bisa digunakan sebagai dasar-dasar
pengelompokan pasar yaitu:
Variable Geografis
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi
beberapa unit secara geografis seperti negara, kota,
atau kelompok perumahan. Sebuah perusahaan
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau
beberapa wilayah geografis ini atau beroperasidi
semua wilayah tetapi lebih memperhatikan
kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
Variable Demografi
Segmentasi demografi membagi pasar
menjadi kelompok berdasarkan pada variable
seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur
kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan,
agama.Ras, pendidikan dan kebangsaan.Faktor-
faktor demografi merupakan dasar yang paling
populer untuk membuat segmen pelanggan.Salah
satu alasannya ialah kebutuhan konsumen,
keinginan, dan tingkat penggunaan sering kali
14
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (ANDI, Yogyakarta, 1995) h. 71
33
amat dekat dengan variable demografi. Alasan lain
ialah variable demografi lebih mudah diukur
ketimbang variable lain.
Variable Psikografi
Segmentasi Psikografi membagi pembeli
menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada
karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.
Variable Tingkah Laku
Variable tingkah laku mengelompokkan
pembeli berdasarkan pada pengetahuan sikap,
penggunaan atau reaksi mereka pada suatu
produk.
2) Target Pasar (Targeting)
Targeting atau menetapkan target pasar adalah
tahapan selanjutnya. Produk dari targeting adalah target
market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fakus kegiatan pemasaran.
Kadang targeting disebut juga dengan selecting karena
marketer harus menyeleksi, harus fokus kegiatannya
pada beberapa segmen saja dan meninggalkan segmen
yang lain. 15
15
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi 11, (Jakarta: PT Indeks
2006) h. 281
34
Menurut Philip Kotler, target market adalah
keputusan pasar yang akan dituju oleh perusahaan yang
terdiri dari sejumlah pembeli yang memiliki kebutuhan
dan karakteristik tertentu. Targeting, yaitu proses
menyeleksi target market yang tepat untuk
memproduksi dan service dari perusahaan. Targeting
juga dapat dikatakan sebagai strategi untuk
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif,
atau dengan kata lain targeting dalam strategi
pemasaran sebagai fiting strategy dari sebuah
perusahaan. Dari pengertian diatas dapat dipahami
bahwa targeting merupakan proses menyeleksi target
market dalam mengambil keputusan pasar yang akan
dituju oleh perusahaan.
3) Positioning
Menurut Al Ries & Trout, positioning tidak
hanya menyangkut apa yang dilakukan terhadap
produk (barang dan jasa) tetapi apa yang kita
(pemasar) lakukan terhadap pikiran atau benak
konsumen.16
Menurut Philip Kotler, positioning adalah
aktivitas mendesain citra dari apa yang ditawarkan
perusahaan sehingga mempunyai arti dan
memposisikan diri di benak konsumen. Sedangkan
16
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa
Edisi 2,( Salemba Empat, Jakarta, 2009), h. 58
35
bagi Yoram Wind, seorang professor strategi
pemsaran, positioning adalah bagaimana
mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan
di benak pelanggan.
Rheinald Kasali mengatakan bahwa :
“Strategi komunikasi untuk memasuki jendela
otak konsumen, agar suatu
produk/merek/nama mengandung arti tertentu
yang dalam beberapa segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk/merek/nama lain
dalam bentuk hubungan asosiatif”.
Jadi positioning adalah suatu pernyataan
mengenai bagaimana identitas produk atau perusahaan
tertanam di benak konsumen yang mempunyai
kesesuaian dengan kompetensi yang dimiliki
perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan,
kredibilitas, dan pengakuan dari konsumen.17
Penetapan posisi pasar adalah melakukan
tindakan mendesain penawaran serta citra perusahaan
sehingga target perusahaan dapat mengetahui serta
menilai kedudukan perusahaan dibandingkan
pesaingnya. 18
Tujuan penetapan posisi adalah untuk
membedakan persepsi organisasi berikut produk dan
jasanya dari pesaing.
17
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah
Marketing, PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2006, h. 173 18
M. Husni Mubarok, Pengantar Bisnis, STAIN, Kudus, 2009, h. 151
36
Dikatakan pula bahwa penetapan posisi
banyak mengedepankan unsur komunikasi dan
merupakan strategi komunikasi. Produk barang
dikomunikasikan lewat atribut yag dimiliki barang
tersebut dan produk jasa dikomunikasikan seputar
karakteristik jasa.19
Dalam menetapkan penentuan posisi pasar
(positioning) perusahaan dapat memperhatikan factor-
faktor di bawah ini:
a) Positioning adalah strategi komunikasi
b) Positioning bersifat dinamis
c) Segmen pasar dan pelanggan yang
ditargetkan
d) Positioning berhubungan dengan atribut-
atribut produk
e) Positioning harus memberi arti dan arti itu
harus penting untuk konsumen
f) Originalitas dan posisi sebagai perusahaan
atau merk baru dipasar.20
b. Marketing Public Relations
a) Konsep Marketing Public Relations
19
Dadar Munandar, Analisis Penentu Segmen, Target dan Posisi Pasar
Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung, (Majalah Ilmiah UNIKOM
Bidang Humaniora, Vol.6, no.2), h. 236 20
Dadar Munandar, h. 237
37
Marketing Public Relations (MPR) merupakan
Public Relations dalam konteks pemasaran, lebih jauh lagi
marketing public relations membantu melengkapi dan
mendukung pencapaian tujuan pemasaran sebuah produk
dan jasa. Menurut Soemirat dan Ardianto, alat dan teknik
public relations yang sering digunakan untuk menunjang
marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis disebut
komunikasi marketing atau marketing public relations.
Staf yang tergabung dalam bidang ini biasanya tergabung
dalam divisi marketing public relations yang berorientasi
marketing dibentuk oleh suatu divisi baru, yakni
Komunikasi dan Marketing.21
Dikutip dari Rosady Ruslan, Philip Kottler
yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing
yang merupakan perpaduan antara kekuatan Public
Relations dan Marketing Mix. Mega Marketing tersebut
kemudian dikembangkan oleh Thomas L. Harris melalui
bukunya berjudul The Marketer’s Guide to Public
Relations yang melahirkan marketing Public Relations.22
Menurut Thomas L. Harris dalam bukunya yang berjudul
The Marketer’s Guide to Public Relations,
21
Sholeh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet, Kelima, h. 153 22
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,
h. 245
38
mendefinisikan marketing public relations sebagai
berikut:23
Sementara itu, menurut Keith Butterick dalam
Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, menyatakan
bahwa marketing Public Relations atau Public Relations
Pemasaran adalah public relations yang secara khusus
mendukung aktivitas penjualan.24
Dari pengertian di atas, penulis dapat
mengambil kesimpula bahwa marketing public relations
adalah suatu usaha terencana yang dilakukan suatu
organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran konsumen dan membangun
kepercayaan konsumen yang nantinya akan
mempengaruhi tingkat penjualan produk.
b) Fungsi Marketing Public Relations
Thomas L. Haris dalam bukunya The Marketer’s
Guide to Public Relations (New York: John Wiley &
Sons, Inc, 1993) menyebutkan perluasan fungsi public
relations untuk mendukung tujuan pemasaran suatu
organisasi membentuk istilah marketing publis relations
(MPR). Haris menjelaskan bahwa :
23
Thomas L Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations : How
Today’s Top Companies are Using The New PR to Gain a Competitive Edge,
(Canada : John Wiley & Sons, Inc 1992) h 12 24
Keith Butterick, Pengantar Public Pelations Teori dan Praktik, (
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012) Cet.kel, h. 55
39
“in its market-support function, public
relations is used to achieve a number of
objectives. The most important of those are to
raise awareness, to inform and educate, to
gain understanding, to build trush, to make
friends, to give people reasons to buy and
finally to create a climate of consumer
acceptance.”25
Dari penjelasan di atas dapat diuraikan bahwa
dalam perannya sebagai pendukung fungsi marketing
public relations berfungsi untuk:
1. Membangkitkan awareness khalayak tentang
keberadaan produk perusahaan
2. Member informasi dan edukasi seputar produk
3. Member pemahaman, untuk membantu
memberikan alasan khalayak membeli produk
4. Menciptakan suasana harmonis antara konsumen
dan produk dan perusahaan
5. Membangun kepercayaan antara konsumen
dengan produk
Sementara itu Silih Agung Wasesa menambahkan
peran marketing public relations dengan
menggabungkan Thomas L Harris dengan Rhenald
Khasali sebagai berikut :26
1. Memberikan edukasi kepada konsumen; edukasi
penggunaan produk yang sudah diluncurkan,
25
Wilcox et al, Public Relation Strategies And Tactics -7th
edition,
(Pearson Education, Inc, 2003) h.16 26
Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2005) h.87-89
40
edukasi produk yang akan diluncurkan, edukasi
manfaat produk
2. Meluncurkan merek dan atau produk;
meluncurkan kembali merek-merek lama,
meluncurkan produk baru sebelum iklan
komersial, meluncurkan produk saat tidak ada
anggaran untuk iklan, meluncurkan ulang produk-
produk yang sudah ada, mengenalkan produk baru
pada kalangan media (press launching)
3. Membangun event
4. Mengembangkan pelayanan public kepada
konsumen; mengembangkan akses informasi
konsumen ke perusahaan, menindaklanjuti
keluhan baik langsung maupun dari surat pembaca
5. Membantu media melakukan tes produk; member
edukasi kepada media mengenai produk, memberi
pemahaman terhadap cara-cara penggunaan
produk dan kelebihannya
6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat
proses pembuatan produk, pabrik kunjungan
pabrik untuk media dan masyarakat, kunjungan ke
media atau tempat-tempat public untuk sosialisasi
fungsi dan kelebihan produk, pemberian
kesempatan kepada media dan masyarakat untuk
mengetes sendiri kehebatan produk.
c) Kegiatan Marketing Public Relations
41
Menurut Kotler dan Keller (2007), terdapat
tujuh hal utama yang digunakan dalam aktivitas
marketing public relations, yaitu27
:
Publications (publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan
produk berdasarkan dari publikasi materi untuk
mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju.Yang
termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan,
brosur, artikel, Koran perusahaan, majalah dan materi
audiovisual.
Identity Media
Perusahaan perlu membuat identitas yang
bisa dikenal oleh masyarakat dengan mudah.
Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur,
tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan,
seragam dan peraturan pakaian.
Event
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai
produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara
mengadakan acara khusus seperti wawancara,
seminar, pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun
27
Lina Sinatra Wijaya, Krismiyati, Identifying Marketing Public
Relations Strategies implemented in Private Universitas for Increasing Student
Intake in Central Java- Indonesia, Vol-IV 2013, h. 45
42
dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat
luas.
News (Berita)
Salah satu dari tugas utamanya public
relations adalah membuat ataupun menentukan acara
yang sesuai dengan peruahaan, produknya, orang-
orangnya ataupun pegawainya, dan membuat media
tertarik untuk memuat berita press release dan hadir
dalam press conference (konferensi pers)
Speeches (Pidato)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk
dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan
menjawab pertanyaan dari media atau memberikan
pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang
bertujuan untuk memberikan soal penjualan dapat
membangun citra perusahaan
Public-Service Activities (Berperan serta dalam
aktivitas sosial)
Perusahaan bisa membangun image yang
positif dengan cara menyumbang uang atau waktu
dalam hal-hal positif
Sponsorship
43
Perusahaan bisa memasarkan barang
mereka dengan mensponsori acara olah raga atau
acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan
perusahaannya.
d) Strategi Marketing Public Relations
Dalam buku Manajemen Humas & Komunikasi,
menurut Rosady Ruslan, secara garis besar terdapat Tree
Ways Strategy untuk melaksanakan program dalam
mencapai tujuan, yaitu Public Relations merupakan
potensi untuk menyandang suatu taktik Pull Strategy
(menarik), sedangkan Push Strategy (mendorong) dalam
hal pemasaran. Dan taktik ketiga, Pass Strategy sebagai
upaya mempengaruhi atau menciptakan opini public yang
menguntungkan.
Thomas dalam bukunya The Marketers’s Guide to
Public Relations mengatakan bahwa terdapat tiga
pendapatan baru MPR yang menggabungkan antara
strategi pemasaran tradisional dan dimensi mega
marketing yang membutuhkan komunikasi dengan bagian
yang bukan bagian dari pemasaran tradisional. Adapun
strategis-strategis tersebut adalah:28
1) Push Strategy
28
Thomas L Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, (New
York: John Wiley & Sons Inc, 1991), h. 48-50
44
“A push strategy calls for using the sales force
and trade promotion to push the product through
the channels. The procedur aggressively promote
the product to retailers; and the retailers
aggressively promote the product to consumers.”
(Strategi push digunakan untuk mendorong
pemasaran dan promosi barang melalui saluran.
Produser secara agresif mempromosikan produk
kepada distributor; distributor secara agresif
mempromosikan produk ke pengecer; dan pengecer
egresif mempromosikan produk kepada konsumen).
Berdasarkan pada strategi ini, Public Relations
menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah
yang didasari oleh pemberian informasi dan pesan-
pesan yang dapat dipercaya sehingga diharapkan dapat
menciptakan suatu kesan positif terhadap suatu
organisasi dan menambah keyakinan konsumen akan
produk yang telah dibeli atau dipakainya. Seperti
diketahui bahwa salah satu peran Public Relations
adalah sebagai fasilitator komunikasi, dimana praktisi
PR bertindak sebagai sumber informasi dan kontak
resmi antara perusahaan dengan publiknya. Kegiatan
MPR yang digunakan adalah special event, media
tours, advertorial dan konferensi pers.
45
2) Pull Strategy
“A pull strategy calls for spending a lot of money
on advertising and consumer promotion to build
up consumer demand. If the strategy is effective,
consumer will ask their retailers for the product,
the retailers will ask their wholesalers for the
product, and the wholesaler will ask the producers
for the product.”
(Strategi pull digunakan untuk menghabiskan
banyak uang untuk iklan dan promosi konsumen
untuk membangun permintaan konsumen. Jika strategi
ini efektif, konsumen akan meminta grosir mereka
untuk produk, dan grosir akan meminta produsen
untuk produksi).
Strategi ini berupaya merangsang pembelian
sekaligus dapat memberikan nilai-nilai (added value)
atau kepuasan bagi konsumen (statiesfied costumer)
yang telah menggunakan jasa / produknya.Strategi ini
digunakan untuk mendorong promosi produk melalui
saluran distribusi secara efektif.Kegiatan MPR adalah
pameran, media cetak, dan publisitas.
3) Pass Strategy
“Public relations role is to devise strategies and
conduct programs that permit the marketers to
“pass” the gatekeeper and enter the market. In
46
may view, both CPR and MPR must play a role in
what I call “pass’ strategic planning. When
customers make purchase decisions, they are in a
very real sense deciding to buy two things: the
product and the company. I strongly believe that
people want to business with companies they know
and trust. Consumer’s trust is earned by providing
quality product at a good value. It is also earned
by sponsoring activities and identifying with
causes that demonstrate the companys
appreciation of the consumers patronage.”
(Peran public relation adalah untuk merancang
strategi dan melakukan program-program yang
meningkatkan pemasar untuk “lulus” gatekeeper dan
memasuki pasar. Dalam pandangan saya, baik CPR
dan MPR harus memainkan peran dalam apa yang
saya sebut “lulus” perencanaan strategis. Ketika
pelanggan membuat keputusan pembelian, mereka
dalam keadaan sadar, memutuskan untuk membeli dua
hal: produk dan perusahaan. Saya sangat percaya
bahwa orang ingin berbisnis dengan perusahaan
mereka kenal dan percaya.Kepercayaan konsumen
diperoleh dengan menyediakan produk yang
berkualitas dengan nilai yang baik.Hal ini juga
diperoleh dengan memsponsori kegiatan dan
47
mengindentifikasi penyebab yang menunjukkan
apresiasi perusahaan dan konsumen tetap).
Strategi ini adalah upaya untuk mempengaruhi
atau menciptakan opini public yang menguntungkan
melalui berbagai kegiatan dan partisipasi dalam
kegiatan kemasyarakatan (community relations) atau
tanggung jawab sosial (sosial responsibility) serta
kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan
dengan kondisi sosial dan lingkungan hidup.
3. Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Pengertian UMKM
Secara Umum, UKM atau biasa dikenal dengan usaha
kecil menengah merupakan sebuah istilah yang mengacu
pada suatu jenis usaha yang didirikan oleh pribadi dan
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000,00 (belum termasuk tanah dan bangunan).29
Dari pengertian tersebut, ada beberapa definisi-definisi
UKM yang lain.
Usaha atau bisa disebut dengan kewirausahaan.
Istilah kewirausahaan menurut Peggy A. Lambing dan
Charles R. Kuel dalam bukunya Entrepreneurship adalah
tindakan kreatif yang membangun suatu value dari sesuatu
yang tidak ada. Entrepreneurship merupakan proses untuk
29
Afika P. Nayla,Komplet Akuntansi untuk UKM dan Waralaba
(Laksana. Jogyakarta. 2014) h.12
48
menangkap dan mewujudkan suatu peluang terlepas dari
sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian
untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan.30
Termasuk usaha kecil dan menengah adalah semua
pedagang kecil dan menengah penyedia jasa kecil dan
menengah, petani, dan peternak kecil dan menengah,
kerajinan rakyat dan industri kecil dan lain sebagainya,
misalnya warung di kampung-kampung, toko serba ada
wartel, ternak ayam dan sebagainya.31
Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008,
pengertian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
adalah:32
a) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.
b) Usaha kecil adalah usaha ekonom produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
30
Tejo, Nurseto, “Strategi Menumbuhkan Wirausaha Kecil Menengah
yang Tangguh“ dalam jurnal Ekonomi & Pendidikan Vol.1 No.1 Februari
2004, h.3 31
Febra Robiyanto, Akuntansi Praktis untuk Usaha Kecil dan
Menengah, (Studi Nusa Semarang, 2004) h.5 32
Undang-Undang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Pustaka
Mahardika. Yogyakarta. 2013) h.3
49
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
c) Yang dimaksud dengan usaha kecildan menengah
adalah kegiatan usaha dengan skala aktivitas yang tidak
terlalu besar, manajemen masih sangat sederhana,
modal yang tersedia terbatas, pasar yang dijangkau
juga belum luas.
d) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal 6, kriteria
usaha mikro yaitu :
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut
50
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah)
Sedangkan kriteria usaha menenga adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah)
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan
definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja.
Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah
tenaga kerja 5 orang sampai dengan 19 orang, sedangkan
usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah
tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.
51
Menurut Kementrian Keuangan, berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994
tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha Kecil sebagai
perorangan/badan usaha yang telah melakukan
kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per
tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asset
(aktiva) setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (diluar tanah
dan bangunan yang ditempati). Contohnya Firma, CV, PT,
dan Koperasi yakni dalam bentuk badan usaha. Sedangkan
contoh dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin
industri rumah tangga, peternak, nelayan, pedagang
barang dan jasa dan yang lainnya.
b. Karakteristik UMKM
Untuk melakukan pemberdayaan yang komprehensif
maka kita perlu memahami karakteristik dan problema
UMKM, sehingga dengan mengetahui kondisinya maka
dapat dilakukan diagnose lebih baik untuk menentukan
solusi terbaik yang kemudian dapat dijabarkan dalam
sebuah strategi. Adapun karakteristik UMKM adalah
sebagai berikut:33
a) Mempunyai skala yang kecil, baik modal, penggunaan
tenaga kerja maupun orientasi pasar.
b) Banyak berlokasi di pedesaan, kota-kota kecil atau
daerah pinggiran kota besar.
33
Alila Pramiyati,Studi Kelayakan Bisnis untuk UKM (Yogyakarta:
Media Presindo,2008) h.5
52
c) Status usaha milik pribadi atau keluarga
d) Sumber tenaga berasal dari lingkungan sosial budaya
(etnis, geografis) yang direkrut melalui pola
pemagangan atau melalui pihak ketiga.
e) Pola kerja sering kali part time atau sebagai usaha
sampingan dari kegiatan lainnya
f) Memiliki kemampuan terbatas dalam mengadopsi
teknologi, pengelolaan usaha dan administrasinya
sederhana
g) Struktur permodalan sangat terbatas dan kekurangan
modal kerja serta sangat bergantung terhadap sumber
modal sendiri dan lingkungan pribadi
h) Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan yang sering berubah secara cepat.
4. Media Cyber
c. Pengertian Media Cyber (Siber)
Di era perkembangan teknologi komunikasi yang
sudah mendunia ini, hampir semua masyarakat di dunia
berpaling ke teknologi komunikasi yang memiliki
kecepatan dan efisien untuk mendapatkan
informasi.Bahkan sekarang ini, teknologi komunikasi
telah menjadi kunci utama dalam kehidupan sehari-
hari.Artinya masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi
komunikasi yang merupakan wadah sumber informasi
yang mereka anggap penting.
53
Sinergi antara media massa dengan teknologi
informasi menghasilkan sebuah media yang mampu
menyaingi kecepatan media massa elektronik, dikenal
dengan istilah media baru (new media) atau media siber
(cyber media). Ciri khas dari media baru ini adalah
menggunakan koneksi internet.
Cyber media merupakan bagian dari
perkembangan teknologi komunikasi.Cyber media
melahirkan banyak dampak dalam kehidupan manusia.
Banyak penyebutan yang bisa diselamatkan untuk media
cyber dalam literature akademis, misalnya media online,
digital online, media virtual, e-media, network media,
media baru, media web, dan sebagainya34
.
Secara harfiah, kata media memiliki arti
“perantara” atau “pengantar”.Association for Education
and Communication Technology (AECT) mendefinisikan
media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan National
Education Association (NEA) mendefinisikan media
sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta intrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
34
Rulli Nasrullah, Cyber Media. (Yogyakarta IDEA Press, 2013) h. 16
54
mengajar dan dapat dipengaruhi efektivitas program
instruksional.35
Kata Siber (Cyber) sendiri banyak digunakan
untuk menjelaskan realitas media baru.Hal ini berarti
terjadi perubahan terminology menyangkut
media.Straubhaar dan LaRose (2002:14) dalam Nasrullah
(2014:13) mencatat bahwa adanya terminology
menyangkut media.perubahan tersebut berkaitan dengan
perkembangan teknologi, cakupan area, produksi massal
(mass production), distribusi massal (mass distribution) ,
sampai pada efek yang berbeda dengan apa yang ada di
media massa. 36
Kehadiran media cyber dipandang sebagai
bentuk cra berkomunikasi baru. Gillmor (2004:24)
menyatakan bahwa jika selama ini pola komunikasi
terdiri dari one to many atau dari satu sumber ke banyak
audience (seperti buku, radio, atau TV) dan pola dari satu
sumber ke satu audience (seperti telepon, surat), maka
pola komunikasi yang ada di media siber bisa terjadi
menjadi many to many dan few to few.
35
John M. Echols dan Hasan Shadily, English Indonesia Dictionary
(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama), h. 360 36
Rulli Nasrullah, Cyber Media, h. 16 - 17
55
McQuail dalam Karman (2013: 96) mengatakan
bahwa unsur media siber/media baru adalah sebagai
berikut :37
a. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek media
(digitalization and convergence of all aspect of media)
b. Interaktivitas dan konestivitas jaringan yang
meningkat (increased interactivity and network
connectivity)
c. Mobilitas dan delokasi pengiriman dan penerimaan (
mobility and delocation of sending and receiving)
d. Adaptasi publikasi dan peran khalayak (adaptation of
publication and audience role)
e. Munculnya aneka bentuk gateway media (appearance
of diverse new forms of media gateway).
Dalam perspektif budaya siber (cyberculture),
internet merupakan ruang dimana kultur yang terjadi itu
diproduksi, didistribusikan dan dikonsumsi.
Sebagaimana sifat dasar perspektif ini yang
mengaburkan batasan ruang (space), geografis (place),
maupun demografis (entities).Di ruang siber
memberikan semacam perlawanan dari sebuah
kemapanan strukturasi kelas sosial, termasuk juga
hubungan antara media dan khalayak yang dipahami
selama ini.
37
Winda Primasari, Pemaknaan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Terhadap Media Siber, jurnal, diakses pada 8 September 2019 dari
http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/makna/
56
Perkembangan media cyber yang cukup pesat juga
dimanfaatkan oleh pemerintah, lembaga pendidikan,
perusahaan bisnis bahkan dari penyedia media massa
pun seperti Koran, majalah, radio, televisi
memanfaatkan media cyber untuk kepentingannya.
Dengan hadirnya media cyber, muncullah istilah E-
mail, e-Government, E-Learning, E-Commerce, website,
weblog, dan sebagainya.
d. E-Commerce
Electronic Commerce atau E-Commerce adalah
proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk,
jasa dan informasi melalui jaringan computer, E-
Commerce merupakan bagian dari E-Business, dimana
mencakup E-Business lebih luas, tidak hanya sekedar
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan
dll. Selain teknologi jaringan internet, e-Commerce
juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan
data (database), e-mail atau surat elektronik, dan
bentuk teknologi non computer yang lain seperti
halnya sistem pengiriman barang, dan alat
pembayaran untuk e-Commerce ini (Williams dan
Sawyer, 2007).
Menurut Catherine L Mann (2010), e-Commerce
bukan sebuah jasa ata sebuah barang, tetapi
merupakan perpaduan antara jasa dan barang E-
57
Commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet
dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki ekonomi
domestic melalui liberalisasi jasa domestic dan
mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi
global. Karena e-Commerce akan mengintegrasikan
perdagangan domestic dengan perdagangan dunia,
berbagai bentuk perbincangan atau negosiasi tidak
hanya akan terbatas dalam aspek perdagangan dunia,
tetapi bagaimana kebijakan domestic tentang
pengawasan di sebiah negara, khususnya dalam
bidang telekomunikasi, jasa keuangan, dan
pengiriman serta distribusi.
Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston
(1997) dalam buku M Suyanto (2003) mendefinisikan
e-Commerce dari beberapa perspektif berikut :38
1. Perspektif Komunikasi :e-Commerce merupakan
pengiriman informasi, produk/layanan, atau
pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer
atau sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis :e-Commerce merupakan
aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan
aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan :e-Commerce merupakan salah
satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan,
38
M Suyanto, Strategi Periklanan e-Commerce, (Yogyakarta, ANDI,
2007) h. 11
58
konsumen dan manajemen dalam memangkas service
cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan
pelayanan.
4. Perspektif Online :e-Commerce berkaitan dengan
kapasitas jual beli produk dan informasi di Internet
dan jasa online lainnya.
a) Klasifikasi e-Commerce
Pengelompokan e-Commerce berdasarkan sifat
transaksinya, Menurut M Suyanto (2003) dibedakan
menjadi antara lain39
:
1. Business to business (B2B)
Kebanyakan e-Commerce yang diterapkan saat ini
merupakan tipe B2B.E-Commerce tipe ini meliputi
transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi
antar organisasi yang dilakukan di electronic
market.Contohnya Wal-Mart dengan Warnet-Lambert.
Karakteristik dari B2B adalah pertama, tranding
partner-nya telah diketahui dan umumnya memiliki
hubungan yang cukup lama serta informasi hanya
dipertukarkan dengan partner tersebut.karakteristik ini
memungkinkan terjadinya hubungan yang harmonis
dan saling percaya. Kedua, pertukaran data
berlangsung berulang-ulang dan secara berkala.
2. Business to Consumer (B2C)
39
M Suyanto, Strategi Periklanan e-Commerce, h. 45
59
Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli
perorangan.Pembeli khas di Amazon.com adalah
seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh
lain misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq
dan sebagainya.
B2C mempunyai karakteristik, pertama terbuka untuk
umum, dimana informasi disebarkan ke umum.Kedua,
service yang diberikan bersifat umum dimana
mekanismenya dapat digunakan oleh khalayak
ramai.Ketiga, pelayanan yang dierikan berdasarkan
permohonan (on demand) maka produsen
mempersiapkan responnya sesuai dengan
permohonannya tersebut.Keempat, pendekatan client
atau server sering digunakan dimana diambil asumsi
client (consumer) menggunakan sistem yang minimal
(berbasis web) dan processing (business procedure)
diletakkan di sisi server.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Dalam sistem consumer to consumer (C2C) adalah
sistem e-Commerce dimana terdapat konsumen yang
menjual barang atau jasa langsung ke konsumen lain,
dengan menggunakan bantuan pihak ketiga
(perusahaan lelang online). pihak ketiga menjadi
perantara atau mediator antara konsumen yang ingin
membeli dan menjual.
4. Consumer to Business
60
Termasuk ke dalam kategori ini adalah perorangan
yang menjual produk atau layanan ke organisasi, dan
perorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan
mereka, dan menyepakati suatu transaksi.
5. Nonbusiness e-Commerce
Dewasa ini makin banyak lembaga non-bisnis
seperti lembaga akademis, organisasi, nirlaba,
organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan lembaga-
lembaga pemerintah yang menggunakan berbagai tipe
e-Commerce untuk menggurangi biaya (misalnya,
memperbaiki purching) atau untuk meningkatkan
operasi dan layanan pablik.
61
B. Kerangka Pikiran
Sumber : Olahan Peneliti
56
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Bukalapak.Com
Gambar 3.1 Logo Bukalapak
Bukalapak merupakan salah satu online marketplace di
Indonesia yang menyediakan sarana jual beli dari konsumen ke
konsumen.Siapapun dapat membuka toko online di Bukalapak
dan melayani pembeli dari seluruh Indonesia untuk transaksi
satuan maupun banyak. Bukalapak memiliki slogan “jual-beli
online mudah dan terpercaya” karena Bukalapak memberikan
jaminan 100 persen uang kembali kepada pembeli jika barang
tidak dikirimkan oleh pelapak (Bukalapak, 2016)
Bukalapak didirikan Achmad Zaky pada tahun 2010 sebagai
bentuk portofolio dari Suitmedia, sebuah konsultan dan lab
digital. Namun, Bukalapak baru berstatus sebagai sebuah
Perseroan Terbatas (PT) pada September 2011 dan dikelola oleh
manajamen yang dipimpin oleh Achmad Zaky sebagai CEO
(Chief Executive Officer) dan Nugroho Herucahyono sebagai
CTO (Chief Technology Officer). Kantor Bukalapak beralamat di
Plaa City View Lt.1 Jl. Kemang Timur No.22 Pasar Minggu,
Pejaten Barat Jakarta, Indonesia 12510.
57
Achmad Zaky sendiri merupakan pria yang lahir di Sragen,
Jawa Tengah pada 24 Agustus 1986 silam.Sarjana Intitut
Teknologo Bandung ini memulai karir profesionalnya dengan
mendirikan bisnis konsultasi di bidang teknologi computer.
Selanjutnya ia juga pernah mengerjakan proyek pembuatan
software untuk menghitung cepat hasil perolehan suara dalam
Pemilihan (quickcount) dari sebuah stasiun televisi swasta.
Hingga akhirnya Achmad Zaky terdorong untuk membangun
sebuah usaha yang bisa memberikan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat.Ia mendirikan sebuat situs yang merupakan
marketplace, e-commerce dan startup yang dikenal dengan nama
Bukalapak di tahun 2010. Setelah berdiri selama setahun,
Bukalapak mendapatkan tambahan investasi dana dari Batavia
Incubator, sebuah perusahaan inkubasi teknologi asal Jepang.
Didirikan sebagai joint venture antara Rebright Partner,
incubator asal Jepang dan Confina Group, grup financial
Indonesia.Kemudian setahun berikutnya Bukalapak menerima
pendanaan dari perusahaan investasi Jepang GREE Ventures.
(Dailysocial.id,2012).
Seiring dengan berjalannya waktu, Bukalapak semakin
berkembang dengan inovasi terbarunya untuk mempermudah
para pengguna Bukalapak untuk transaksinya.Bukalapak
memiliki program untuk memfasilitasi para pelaku UKM yang
ada di Indonesia untuk melakukan transaksi jual beli secara
online.Hal ini dikarenakan transaksi melalui online dapat
mempermudah UKM dalam menjual produk-produk yang mereka
58
miliki tanpa harus memiliki toko offline.Untuk yang telah
memiliki toko offline, Bukalapak mengharapkan dengan adanya
situs tersebut dapat membantu meningkatkan penjualan toko
offline tersebut (Mysharing.co, 2015).
Saat ini Bukalapak menaungi lebih dari 4 juta pelapak di
Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.Untuk menunjang
kegiatan para pelaku UKM yang tergabung, Bukalapak
memfasilitasi dengan komunitas pelapak di setiap daerah di
Indonesia sebagai wadah untuk saling sharing dan mengedukasi
bagaimana agar konsumen tertarik dengan produk yang mereka
tawarkan.
Pada 15 Juli 2016, bertempat di Singapura, Bukalapak
memenangkan The Loyalty and Engagement Award 2016 untuk
kategori “The Best Use of Mobile”. Penghargaan The Loyalty and
Engagement Awards, yang dilansir oleh Marketing Magazine
Singapore ini memberikan apresiasi terhadap perusahaan-
perusahaan yang memiliki strategi marketing terbaik se-Asia
Tenggara.
Selain penghargaan ini, Bukalapak juga telah menerima
banyak penghargaan lain baik dari dalam maupun luar negeri
seperti penghargaan bergengsi internasional „Tangrams Awards
2017‟ untuk kategori perusahaan e-commerce berkat salah satu
kampanye yang berjudul “Pahlawan Ekonomi Kreatif”. Achmad
Zaky selaku CEO Bukalapak juga pernah menerima Tanda
59
Kehormatam Satyalancana Wira Karya, yang diserahkan
langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi pada tahun 2016.
B. Visi dan Misi Bukalapak
1. Visi
To be Indonesia largest and competitive online marketplace
that empower and prosper individual and small medium
business community.
Bukalapak memiliki visi untuk menjadi marketplace terbesar
di Indonesia yang mampu mensejahterakan dan memberikan
dukungan kepada pelaku bisnis individu, kecil dan menengah.
2. Misi
a. To empower individual and small medium business to
increase their prosperity
b. To build reliable and user oriented platform that benefit
stakeholder community
c. To satisfy customer with huge product selection and best
quality services
d. To spread entreneurial spirit for better Indonesia
Bukalapak mendukung visinya dengan misi :
a. Meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis individu, kecil
dan menengah
b. Membuat platform yang menguntungkan untuk para
stakeholder dan komunitas
c. Memberikan rasa puas kepada customer dengan
menyediakan berbagai macam produk unggulan dengan
pelayanan yang terbaik
60
d. Menyebarkan semangat kewirausahaan untuk Indonesia
yang lebih baik
C. Struktur Organisasi PT Bukalapak Divisi Marketing
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CMO Bukalapak
Chief Marketing Officer (CMO) adalah sebuah kepangkatan
dalam perusahaan yang mengacu pada seorang eksekutif yang
bertanggungjawab untuk berbagai kegiatan pemasaran.Dengan
tanggung jawab utama yang sangat besar untuk bidang-bidang
seperti manajemen penjualan, pengembangan produk, manajemen
saluran distribusi, komunikasi pemasaran, iklan dan promosi,
61
harga, riset pasar dan juga layanan pelanggan atau costumer
service.
Kotler berpendapat bahwa ada 6 tugas pokok seorang CMO.
Berikut adalah penjelasannya :
1. Mewakili Aspirasi konsumen
2. Memantau lansekap / medan bisnis yang terus berkembang
dan mengumpulkan opini dan masukan dari para
konsumen
3. Menjadi pengawal bagi perusahaan yang berhubungan
dengan pemasaran
4. Memperbaiki teknologi pemasaran dan keterampilan
pemasaran dalam diri staf perusahaan
5. Mengukur dan menjelaskan tentang kinerja keuangan
pemasaran
D. Produk dan Menu Bukalapak
Bukalapak merupakan salah satu E-commerce terkemuka di
Indonesia yang menawarkan jenis produk sangat beragam.
Kategori produk yang ada di Bukalapak antara lain handphone,
sepeda, tablet, aksesoris gadget, komputer, laptop,
printer/scanner, media penyimpanan data, fashion wanita, fashion
pria, aksesoris fashion, peralatan elektronik, audio & video,
perlengkapan rumah tangga, perlengkapan bayi, bahkan sampai
buku dan alat musik serta masih banyak lagi lainnya.
62
Tak hanya didukung dengan produk yang lengkap saja,
Bukalapak juga dilengkapi dengan menu dan fitur terlengkap.
Antara lain sebagai berikut :
1. TupUp
Top Up DANA
Uang Elektronik
Redeem Voucher
Buka Dompet
DANA
2. Prabayar
Pulsa Prabayar
Paket Data
Voucher Game
Listrik Prabayar
Vidio Premier
3. Pascabayar
Listrik Pascabayar
Kartu Kredit
Angsuran Kredit
BPJS Kesehatan
Air PDAM
Telkom
Pulsa Pascabayar
TV Kabel
PLN Non-Taglis
Pajak PBB
63
Penerimaan Negara
4. Streaming
VLIVE
Bukanonton
5. Sosial & Masyarakat
BukaZakat
Buka Quran
Info Sholat
Buka Jabar
6. Pinjaman & Investasi
BukaEmas
Kasih Uang 105%
BukaCicilan
BukaReksa
Buka Pembiayaan
BukaMobil
BukaMotor
BukaModal
Kalkulator Finansial
7. Asuransi
BukaAsuransi
8. Entertainment & Travel
Kupon
Kidzania
Tiket Kereta Bandara
BukaLiputan
64
Travel
Tiket Kereta
Tiket Pesawat
Tiket Bus
Event
BukaReview
Atraksi
Voucher Belajar
9. Games
Jempol Kalap
Bukalapak Kurir
Roda Rejeki
Fun Room
Kode Kalap
Halo Cuan
10. Lainnya
Bazar Diskon 60%
BukaSend
BukaMart
Mitra Terdekat
BukaJualMobil
Pembeli Prioritas
Mitra
BayarNanti
Transaksi Rutin
Kategori Barang
65
Promo Incaranmu
BukaGlobal
Buka Grosir
Serbu Seru
Pantau Corona
Produk Pria Diskon 85%
Cashback Hingga 20%
E. E-Commerce Bukalapak
E-commerce Bukapalapak terdiri dari dua sistem transaksi
yaitu pertama untuk pembeli dan yang kedua untuk
pelapak.Artinya setiap orang yang daftar di web atau aplikasi
Bukalapak.com memiliki dua pilihan untuk menjadi pembeli saja
atau sekaligus menjadi pelapak atau penjual yang bisa dilihat di
akun masing-masing pengguna.Kedua jenis ini memiliki sistem
transaksi yang berbeda.
a. Pembeli
1. Cari Barang
2. Klik Beli
3. Shopping Review
4. Pembayaran
5. Ulasan
b. Pelapak
1. Jual Barang
2. Kelola Transaksi
3. Pengemasan dan Pengiriman
4. Terima Uang & Feedback
66
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran PT Bukalapak
Terhadap Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Melalui
Online Marketplace
A. Strategi Komunikasi Pemasaran PT Bukalapak
Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) merupakan tulung punggung perekonomian
yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah, jumlah pelaku UMKM di Indonesia
tahun 2014 mencapai 57,8 juta dan 200 ribu koperasi yang
memainkan peran penting memberikan kontribusi di sector
ekonomi seperti penyediaan lapangan kerja, mengurangi
kemiskinan dan memicu pertumbuhan ekonomi. Kontribusi
sector usaha mikro, kecil dan menengah terhadap produk
domestic bruto meningkat dari 57,84% menjadi 60,34% dalam 5
tahun terakhir. Serapan tenaga kerja pada sector ini meningkat
dari 96,99% menjadi 97,22% pada periode yang sama1.
Berdasarkan data tersebut, menjadi latar belakang PT
Bukalapak sangat fokus dalam visi dan misi untuk
mensejahterakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
1
www.kemenperin.go.id /artikel/14200/ Kontribusi -UMKM-Naik
diakses pada Senin 14 Agustus 2019 pukul 16.45
67
(UMKM) di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan
menggalakkan program pemberdayaan UMKM melalui upaya
UMKM Go Online yang bekerjasama dengan Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf).
PT Bukalapak melihat bahwa UKM dan UMKM di Indonesia
masih menggunakan sistem jualan secara offline sehingga mereka
kesulitan dalam memperluas pemasaran.Padahal dengan adanya
teknologi yang sangat maju seperti saat ini, para pelaku UMKM
bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha mereka.
Berawal dari keprihatinan tersebut, Achmad Zaky selaku
founder dan CEO PT Bukalapak akhirnya tergerak untuk
membuat suatu platform digital yang bisa mewadahi para pelaku
UMKM agar bisa memasarkan produk mereka secara lebih
luas.Hal ini berdasarkan pertanyaan Evi Andarini selaku Public
Relations Manajer PT Bukalapak.
“Kita melihat UKM-UKM ini kan dari dulu maksudnya
sebelum ada kayak marketplace Bukalapak gini-gini kan
mereka biasanya jualan ya udah offline aja gitu. Misalnya di
Tanah Abang ya udah di Tanah Abang aja dan jualan lumpia
Semarang ya di Semarang-Semarang aja gitu tapi mereka
gak memperluas pemasarannya.”2
Kekhawatiran PT Bukalapak terhadap pemanfaatan teknologi
internet yang kurang maksimal di bidang bisnis E-commerce
berbanding lurus berdasarkan observasi peneliti dari data hasil
2 Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019
68
survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Dari hasil survey tersebut didapatkan data bahwa pemanfaatan
internet untuk kebutuhan bisnis e-commerce masih sangat minim,
yaitu hanya sebesar 8,12%. Dengan data tersebut, tidak heran jika
PT Bukalapak pada akhirnya memfokuskan diri untuk membantu
masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk memanfaatkan
teknologi internet dengan lebih maksimal agar bisa membawa
dampak positif terhadap perkembangan bisnis yang dijalankan.
Sumber : www.apjii.or.id
Evi menambahkan, pemanfaatan teknologi yang lebih
maksimal padahal bisa membuat produktifitas dan penjualan
produk UMKM lebih maksimal.Di sinilah peran pemerintah dan
E-commerce seperti Bukalapak untuk mengedukasi manyarakat
terutama pelaku UMKM untuk mau memaksimalkan potensi
kemajuan teknologi yang sudah sangat maju seperti saat ini.
“Padahal dengan pemanfataan teknologi itu mereka tuh bisa
lebih lagi loh buat pemasarannya. Ya kayak misalnya
69
kerajinan-kerajinan dari suatu daerah tuh bisa dipasarkan
sampai ke Pulau-pulau lain.”3
Dalam upaya untuk membantu memajukan UMKM di
Indonesia, Bukalapak berusaha ikut aktif dalam memberdayakan
dengan menyediakan wadah pasar digital atau e-commerce yang
bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan.Platform
Bukalapak diharapkan mampu membuka peluang lebih besar bagi
UMKM untuk mengembangkan bisnisnyan.Hal ini diunkapkan
oleh Public Relation Manager PT Bukalapak.
“Nah itu makanya kita pengen meng-empower mereka ini
supaya mereka bisa lebih maju dengan pemanfaatan
teknologi.”4
Tak hanya menyediakan wadah untuk berjualan secara online
saja, PT Bukalapak juga menjalin kerjasam dengan pemerintah
Indonesia khususnya Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf),
mengalakkan program UKM Go Online. Program ini digagas
dengan tujuan memaksimalkan potensi UMKM yang ada di
Indonesia sebagai tulang punggung perekonomian negara agar
lebih kuat dan berkembanga.Berbagai agenda juga telah
dilakukan seperti mengadakan pelatihan di beberapa wilayah di
Indonesia, literasi digital dan untuk membantu pelaku UMKM
agar bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
mengembangkan usahanya.
3 Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019 4 Wawancara dengan Evi Andarini, pada 02 April 2019
70
B. Upaya Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran
PT Bukalapak
Keseriusan PT Bukalapak dalam usaha mengajak pelaku
UMKM untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi demi
kepentingan kemajuan usaha dibuktikan dengan dirancangnya
berbagai macam strategi, salah satunya yaitu dengan
diselenggarakannya workshop-workshop di berbagai daerah di
Indonesia. Acara tersebut digelar agar pelaku UMKM bisa
mengenal teknologi internet yang tidak hanya bisa dimanfaatkan
untuk komunikasi, akan tetapi juga bisa dimanfaatkan dalam
bidang ekonomi dan bisnis termasuk mengembangkan UMKM.
Dalam acara ini, PT Bukalapak akan memberikan
pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi
internet untuk mengembangkan bisnis secara online. Disini PT
Bukalapak juga akan membantu pelaku usaha yang berniat
bergabung dan menjual barang mereka di Bukalapak.com dengan
memberikan panduan, mulai dari download aplikasi, cara
menggunakan, hingga cara memasarkannya. Seperti yang
dipaparkan oleh Public Relations berikut ini:
“Nah kalau pelapak ada yang mereka memang tertarik
bergabung sendiri karena namanya Bukalapak sudah cukup
dikenal. Ya ada juga yang memang kita bikin kayak workshop
atau apa di beberapa daerah untuk menjaring pelapak-
pelapak baru.”5
5Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2020
71
Selain mengadakan workshop untuk mengenalkan dan
menjaring pelapak baru, strategi PT Bukalapak dalam
memberdayakan dan memajukan UMKM di Indonesia juga
dibarengi dengan usaha-usaha dan program edukasi untuk para
pelaku UMKM yang baru bergabung di PT Bukalapak. Salah satu
contohnya adalah didirikannya komunitas Bukalapak.
Komunitas ini merupakan wadah untuk para pelapak saling
bertukar informasi dan pengalaman. Disini para pelapak baru
juga akan mendapatkan edukasi dan pelatihan-pelatihan terkait
cara mengembangkan usaha dan membuat produk agar lebih
menarik bagi konsumen. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh
Evi Andarani selaku Public Relations Manajer PT Bukalapak.
“Kalau pelapak yang biasanya masuk biasa aja, gak ikutan
program kita, gak ada workshop atau pelatihan gitu. Namun
kalau mereka lewat komunitas, pasti mereka akan ikutan
kopdar dan akan ada pelatihan-pelatihan dan workshop gitu.
Jadi difasilitasi lewat komunitas Bukalapak itu.”6
Senada dengan pernyataan Evi Andarini, Kolaliandri Ginting
sebagai salah satu pelaku UMKM atau pelapak asal Medan yang
telah 5 tahun bergabung dengan Bukalapak mengungkapkan
kepada peneliti bahwa Komunitas Bukalapak sangat membantu
dalam memajukan usahanya. Di dalam komunitas tersebut,
iamendapatkan pelatihan cara membuat foto dan deskripsi produk
agar terlihat lebih menarik sehingga meningkatkan antusias
konsumen akan produknya. Hal ini berdasarkan paparan yang ia
berikan kepada peneliti.
6 Wawancara dengan Evi Andarini pada 02 April 2019
72
“Di Bukalapak ada pelatihan dalam pembuatan foto produk
dan penyusunan deskripsi produk agar lebih
menarik.Menurutku itu sangat membantu karena kita jadi
lebih kreatif.”7
Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Bapak Nurdin yang
bergabung sebagai mitra Bukalapak.Dalam wawancara yang
dilakukan bersama peneliti, Bapak Nurdin menyatakan bahwa PT
Bukapalak melalui fitur Mitra Bukalapak sangat membantu
dalam mengembangkan warung klontong yang
dijalankannya.Ada banyak produk yang ditawarkan dengan harga
cukup murah sehingga mampu mengurangi biaya permodalan.
Selain itu, adanya layanan antar pesanan secara gratis juga sangat
membantu dalam mempercepat proses distribusi.
“Jadi saya pilih barang, nanti langsung dikirim sama
kurirnya. Bisa bayar pakai saldo bisa langsung. Ngirimnya
juga gak pake ongkos.”8
Tidak hanya mempermudah proses distribusi, Bukalapak juga
melakukan survei ke warung-warung klontong untuk di ajak
sebagai mitra. Bagi pemilik warung yang belum tahu bagaimana
cara menggunakan aplikasi Mitra Bukalapak ini, Hal ini
berdasarnya pernyataan Ibu Suryati, salah satu mitra Bukalapak
yang mendapatkan bimbingan langsung.
“Saya juga belajarnya dari orang Bukalapak. Dulu juga gak
ngerti make hape begitu. Megang hapenya belum
7
Wawancara dengan Kolaliandri Ginting (Pelaku UMKM yang
berjualan di Bukalapak) melalui aplikasi chatting WhatsApp pada 11 Januari
2019 8
Wawancara dengan Bpk. Nurdin (Mitra Bukalapak) di Warung
Klontong “ Nurdin” Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan pada 10 November
2019
73
lancar.Disitu juga banyak barang diskonan, jadi lumayan
untungnya.”9
Dalam perkembangannya, peneliti menemukan bahwa
Bukalapak menyasar konsumen utama adalah orang dewasa
dengan kisaran umur antara 25 – 35 tahun dengan dominasi
penggunan adalah kaum laki-laki sebesar 60% dan sisanya baru
perempuan sebesar 40%. Hal ini karena Bukalapak menyediakan
berbagai macam kebutuhan sehari-sehari dengan cukup lengkap
karena didukung oleh lebih dari 5 juta pelapak dari seluruh
Indonesia.Temuan ini disampaikan oleh Evi Andarini selaku
Public Relations Manager PT Bukalapak.
“Rangenya di antara umur 25 – 35 mungkin sekitar umur-
umur itu.Terus kalau di Bukalapak kebanyakan mayoritas
laki-laki sekitar 60% dan 40% perempuan.”10
Adanya segmentasi pasar berdasarkan usia dan jenis kelamin
yang dilakukan PT Bukalapak ini pastinya akan sangat membantu
pelapak dalam menentukan komoditi apa yang akan banyak
diminati oleh konsumen.
Menurut Evi Andarini, Bukalapak merupakan platform jual
beli online yang sangat mudah digunakan bahkan untuk pemula
sekalipun. Selain itu Bukalapak juga didukung dengan costumer
service yang sangat responsive. Hal ini pastinya akan sangat
9Wawancara dengan Ibu Suyati (Mitra Bukalapak) di Warung Klontong
Jl. Pesona Gintung, Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15412 pada 10 November 2019 10
Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019
74
membantu jika ada konsumen atau pelapak yang mengalami
masalah saat melakukan transaksi di Bukalapak.
“Aplikasi kita lebih gampang kan dipakainya, sistemnya lebih
mudah.terus custumer service kita pasti lebih responsive.”11
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti melakukan
observasi terhadap platform jual beli online Bukalapak dan
menemukan bahwa platform Bukalapak cukup mudah diakses
dan dilengkapi dengan pilihan fitur cukup lengkap yang bisa
dimanfaatkan oleh pelapak ataupun konsumen.
Menurut Ibu Suryani selaku salah satu Mitra Bukalapak,
mengungkapkan bahwa aplikasi Mitra Bukalapak cukup mudah
digunakan walaupun sebelumnya beliau belum terbiasa
menggunakan smartphone.Akan tetapi karena ada bimbingan dan
pendampingan langsung dari sales Mitra Bukalapak, saat ini
sudah bisa mengakses serta menggunakan aplikasi tersebut
dengan lancar.
“Iya didaftarin sama salesnya.Saya mana tahu mbak dulu
begitu-begitu.Itu juga diajarin dulu baru bisa
mesen.Sebelumnya make hape kaya gitu (smartphone) juga
belum lancar.”12
11
Wawancara dengan Evi Andarini, pada 02 April 2019 12
Wawancara dengan Ibu Suyati (Mitra Bukalapak) di Warung
Klontong Jl. Pesona Gintung, Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15412 pada 10 November 2019
75
Gambar 4.2 Tampilan awal platform Bukalapak
Evi Andarini juga mengungkapkan bahwa Bukalapak
didukung dengan produk-produk yang sangat variatif.Bukalapak
memiliki lebih dari 5 juta pelapak yang tersebar di seluruh
Indonesia.Tidak hanya produk atau barang saja, Bukalapak juga
menyediakan virtual produk.Selain itu, ada pula layanan
investasi, layanan pembayaran pajak secara online dan masih
banyak lagi dan semuanya sudah memiliki konten tersendiri di
dalam aplikasi Bukalapak.
“Barang di Bukalapak juga lebih variatif. Kita kan sudah
lebih dari 4 juta lebih jumlah pelapaknya. Produk dan service
kita juga lebih bervariatif dibandingkan yang lain kan. Kita
ada virtual produk, ada investasi, macem-macem. Bisa lihat
di aplikasi kita kan. Kita kan juga ada mitra Bukalapak.”13
13
Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
76
Gambar 4.3 Tampilan fitur Bukalapak
Salah satu fitur terbaru yang disediakan oleh platform
Bukalapak adalah Mitra Bukalapak.Fitur ini dianggap paling
bermanfaat dan membantu UMKM khususnya pemilik toko
„klontong‟ untuk lebih mengembangkan usaha.Melalui fitur ini,
pelaku UMKM bisa mendapatkan persediaan barang dagangan
dengan harga cukup murah jika dibandingkan harus membeli
secara langsung melalui agen.
Fakta di atas dipertegas dengan paparan oleh Public Relation
PT Bukalapak. Dengan adanya fitur mitra Bukalapak tersebut,
sangat memungkinkan para pelaku UKM yang memiliki modal
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019
77
terbatas tetap bisa mengembangkan usaha yang dirintisnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Achmad Zaky dalam pidato acara
ulang tahun Bukalapak yang ke 9 tahun, ia mengatakan bahwa
Bukalapak telah menyediakan dana sekitar 1,9 triliun untuk
pengembangan mitra Bukalapak ini.
Fitur Mitra Bukalapak ini diperuntukkan untuk para pelaku
UKM khususnya toko klontong untuk bisa membeli barang
dagangan dengan harga lebih murah.Jadi fitur ini disajikan dalam
bentuk catalog produk dengan mencantumkan harga dan
diskon.Jadi pemilik toko klontong bisa memilih produk yang
ingin dibeli dan bisa membayarnya baik secara kredit maupun
Cash on Delivery (COD).
Sumber : www.komunitaspelapak.wordpress
Dari hasil wawancara dan observasi diatas, peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa strategi yang dilakukan PT
Bukalapak untuk memajukan UMKM di Indonesia meliputi
78
banyak cara, baik dengan aksi langsung atau tidak. Salah satunya
adalah dengan melakukan workshop dan pelatihan untuk
menjaring pelaku UMKM agar tertarik menggunakan kemajuan
teknologi untuk mengembangakan usaha mereka.
Namun tidak hanya itu, PT Bukalapak juga menyiapkan
platform jual beli online yang mudah digunakan baik untuk
penjual ataupun pembeli. Dengan kemudahan tersebut,
diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih bertransaksi
secara online sehingga peluang pelaku UMKM untuk
mendapatkan keuntungan menjadi lebih besar dari segmentasi
dan jangkauan pasar juga menjadi semakin besar.
1. Program Kreatif dan Fitur Bukalapak
Salah satu strategi yang dipakai Bukalapak untuk menarik
konsumen sekaligus meningkatkan penjualan pelaku UMKM
yang tergabung dengannya adalah dengan menghadirkan berbagai
program kreatif. Seperti dikatakan oleh Evi Andarini, Public
Relation Manager PT Bukalapak :
“Pada momentum promosi-promosi yang kami hadirkan,
tentunya akan mendorong para pengguna menjadi aktif
belanja.Untuk itu, kami selalu mendorong dan membina agar
para pelapak Bukalapak dapat meningkatkan penjualannya
dengan kualitas produk yang kompetitif serta meningkatkan
pelayanan yang diberikan kepada para pembeli.Harapannya
ya supaya supaya semakin banyak para UKM yang
berkembang pesat.”14
14
Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
79
Ada berbagai program kreatif yang ditawarkan Bukalapak
untuk menarik minat konsumen berbelanja, beberapa di antaranya
adalah sebagai berikut :
Program Halbolnas
Program Badai Bonus
Program Badai Diskon
Promo Shake A Thon
Program Kampanye Kreatif (Buka Cincai, Sikat
Promo Menerobos Batas, Warung Andika)
Program Serbu Seru
Promo Flash Deal
Promo Rupawan
Selain berbagai program kreatif untuk menarik minat
konsumen, Bukalapak juga aktif menggelar berbagai program
kreatif yang bertujuan untuk menarik pelapak atau pelaku
UMKM baru agar terjun dalam bisnis digital ini. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut :
Program Komunitas Pelapak
Program Bukatalk
Program Mitra Bukalapak
Bukalapak juga didukung dengan fitur aplikasi yang lengkap
dan mudah digunakan.Ini bertujuan agar pengguna menjadi lebih
mudah saat ingin berbelanja dan bertransaksi dengan aplikasi
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019
80
Bukalapak. Hal ini disampaikan oleh Public Relation Manager
PT Bukalapak, Evi Andarini :
“Ya kita lebih, aplikasi kita lebih gampang kan dipakenya,
sistemnya lebih mudah. Terus costumer service kita pasti
lebih responsive. Kayak gitu-gitu sih. Terus barang di
Bukalapak juga lebih variatif.”15
Dari pernyataan berikut, penulis melakukan observasi
terhadap aplikasi Bukalapak via aplikasi smartphone untuk
mengetahui fitur apa saja yang tersedia di platform e-commerce
tersebut. Dan berikut hasilnya :
Fitur Lengkap dan Menarik dari Bukalapak
11. TupUp
Top Up DANA
Uang Elektronik
Redeem Voucher
Buka Dompet
DANA
12. Prabayar
Pulsa Prabayar
Paket Data
Voucher Game
Listrik Prabayar
Vidio Premier
13. Pascabayar
Listrik Pascabayar
15
Wawancara dengan Evi Andarini pada 02 April 2019
81
Kartu Kredit
Angsuran Kredit
BPJS Kesehatan
Air PDAM
Telkom
Pulsa Pascabayar
TV Kabel
PLN Non-Taglis
Pajak PBB
Penerimaan Negara
14. Streaming
VLIVE
Bukanonton
15. Sosial & Masyarakat
BukaZakat
Buka Quran
Info Sholat
Buka Jabar
16. Pinjaman & Investasi
BukaEmas
Kasih Uang 105%
BukaCicilan
BukaReksa
Buka Pembiayaan
BukaMobil
BukaMotor
82
BukaModal
Kalkulator Finansial
17. Asuransi
BukaAsuransi
18. Entertainment & Travel
Kupon
Kidzania
Tiket Kereta Bandara
BukaLiputan
Travel
Tiket Kereta
Tiket Pesawat
Tiket Bus
Event
BukaReview
Atraksi
Voucher Belajar
19. Games
Jempol Kalap
Bukalapak Kurir
Roda Rejeki
Fun Room
Kode Kalap
Halo Cuan
20. Lainnya
Bazar Diskon 60%
83
BukaSend
BukaMart
Mitra Terdekat
BukaJualMobil
Pembeli Prioritas
Mitra
BayarNanti
Transaksi Rutin
Kategori Barang
Promo Incaranmu
BukaGlobal
Buka Grosir
Serbu Seru
Pantau Corona
Produk Pria Diskon 85%
Cashback Hingga 20%
Dari data di atas bisa dilihat bahwa fitur yang disediakan
memang sangat lengkap dan bervariatif.Menariknya lagi, masing-
masing fitur telah dikelompokkan menjadi beberapa kategori
sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan fitur yang
diinginkan.
C. Kendala dalam Melaksanakan Strategi Komunikasi
Pemasaran PT Bukalapak
Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan E-
Commerce yang cukup menarik dari tahun ke tahun. Berdasarkan
84
data sensus Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa industri
e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat hingga
17 persen dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2
juta unit.16
Selama tahun 2019 ini, e-commerce di Indonesia tercatat
mengalami pertumbuhan sangat pesat dan diperkirakan akan terus
meningkat seiring berkembangnya jumlah pengusaha dan pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air. Di
samping data tersebut, potensi besar industri e-commerce di
Indonesia juga dipengaruhi oleh gaya belanja online, terutama
oleh generasi milenial.
Walaupun memiliki potensi yang besar, akan tetapi produk-
produk asal Indonesia yang dijual di platform e-commerce masih
di bawah 10 persen sehingga menjadi tantangan tantangan
bersama untuk membuat digital ekonomi dan e-commerce
menjadi semakin berkembang. Salah satu caranya adalah dengan
mengalakkan program UMKM Go Online seperti yang dilakukan
oleh PT Bukalapak.
Dalam perjalanannya membawa UMKM di Indonesia agar
bisa lebih berkembang dengan pemanfaatan teknologi digital ini,
Bukalapak juga kerap mendapatkan hambatan. Salah satunya
adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan teknologi digital
atau internet. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya sosialisasi
16
http://m.wartaekonomi.co.id/berita216302/pertumbuhan-e-commerce-
pesat-di-Indonesia.html
85
dan edukasi dari pemerintah tentang manfaat internet kepada
masyarakat terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah
pelosok dan jauh dari wilayah perkotaan.Temuan ini disampaikan
oleh Evi Andarini selaku Public Relation Manager PT Bukalapak.
“Hmmm sebenarnya lebih ke penetrasi internet ya. Mereka
harus, hmmm banyak kan di daerah-daerah mereka belum
terbiasa dengan penggunaan teknologi, kayak gitu kan, Nah
harusnya edukasi ke masyarakat di berbagai daerah soal
penetrasi digital itu harus lebih diangkat oleh pemerintah
gitu. Mereka juga sudah terbiasa untuk penggunaan
teknologi.”17
Selain dari factor kurangnya edukasi dan dan literasi
pemanfaatan internet dalam bidang bisnis, PT Bukalapak juga
mengungkapkan bahwa literasi perbankan juga sangat
berpengaruh dalam perkembangan bisnis digital ini.Sebagaimana
diketahui bahwa bisnis digital sangat bergantung pada perbankan
sebagai media transaksi pembayarannya.Maka dari itu, untuk
mendukung berkembangnya pemasaran via digital, literasi
tentang perbankan juga harus digalakkan agar masyarakat
mengetahui manfaat memiliki rekening bank untuk
perkembangan bisnis terutama dalam bidang digital.Hal ini
diungkapkan oleh Evi Andarini kepada penulis.
“Ya intinya mereka harus meningkatkan literasi digital
mereka sendiri, literasi perbankan terus meningkat karena
17
Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019
86
tidak semua orang di daerah kan belum tentu semuanya pada
pakai bank kan, itu jadi masalah juga.”18
Diakui Evi Andarini M,M., bahwa salah satu tantangan
terbesar Bukalapak adalah bagaimana merangkul seluruh UMKM
yang ada di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital agar
dapat meningkatkan penghasilan mereka. Ia yakin dan percaya
bahwa UMKM adalah pilar bagi ekonomi nasional. Untuk itu
para pelaku UMKM pun seharusnya bisa lebih menonjol.
“Kami ingin bergotong royong bersama dengan para pelaku
UMKM menularkan semangat untuk maju dan tumbuh
melalui platform digital.Tidak mudah memang, tapi tidak ada
yang mustahil bukan? Ya intinya kreatifitas dan semangat
pantang menyerah itu pasti akan membuahkan hasil.”19
Berdasarkan dari temuan penelitian di atas, peneliti bisa
menyimpulkan bahwa PT Bukalapak memiliki visi misi yang
cukup besar untuk membantu mengembangkan UMKM di
Indonesia.Bisa dilihat dari berbagai program kreatif dan
kerjasama yang dijalin, agar lebih banyak pelaku UMKM yang
mau memanfaatkan kemajuan teknologi untuk lebih memajukan
usahanya.
Hal tersebut juga didukung dengan dirancangnya aplikasi
Bukalapak dengan fitur lengkap dan mudah digunakan sehingga
pengguna amatir pun tidak akan kesulitan untuk
menggunakannya. Akan tetapi, visi misi yang besar tersebut
masih terkendala dengan kurangnya pengetahuan masyakat akan
18
Wawancara dengan Evi Andarini, pada 2 April 2019 19
Wawancara dengan Evi Andarini, pada 2 April 2019
87
manfaat besar dari teknologi internet sehingga pemanfaatannya
pun menjadi kurang maksimal.
88
BAB V
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran PT
Bukalapak
Strategi merupakan salah satu proses awal dalam mencapai
tujuan yang direncanakan oleh sebuah lembaga, organisasi
ataupun perusahaan. Untuk itu strategi diperlukan guna
melaksanakan kebijakan ataupun rencana yang cermat terkait
suatu kegiatan.Begitu pula dengan perusahaan Bukalapak melalui
platform online marketplace mereka “Bukalapak.com”.Platform
tersebut dibuat dengan tujuan untuk mewadahi pelaku Usaha
Kecil Menengah (UKM) yang ada di Indonesia, agar mereka bisa
mengembangkan usaha dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi saat ini.
Agar tujuan tersebut tercapai, maka perlu adanya strategi
komunikasi pemasaran yang baik dan tepat.Tentunya peran divisi
marketing public relations sangat penting karena menjadi salah
satu penentu keberhasilan dalam meningkatkan penjualan para
pelaku UKM ini. Seperti yang dikemukakan Philip Kotler dalam
buku Manajemen Pemasaran yang dikutip dalam bab 2 pada
skripsi ini, maka strategi komunikasi pemasaran memerlukan
langkah-langkah dalam proses pelaksanaannya. Selain itu,
peranan marketing public relations juga diperlukan dalam
menjalankan strategi agar efektivitas pemasaran tercapai.
89
Berikut merupakan langkah-langkah divisi Marketing
Public Relations PT Bukalapak dalam melakukan perencanaan
strategi komunikasi pemasaran yang mengacu pada konsep
perumusan strategi manajemen pemasaran Philip Kotler :
1. Segmentasi
Dalam sebuah perusahaan, segmentasi memiliki peranan yang
sangat penting.Segmentasi pasar membagi pembeli berdasarkan
kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda yang
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang
terpisah.Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih
fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Segmentasi juga
merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen
strategi yang akan dilakukan untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda
dari yang dilakukan pesaing.
Untuk menentukan segmentasi pasar, PT Bukalapak
menggunakan empat variable utama yang digunakan sebagai
dasar-dasar pengelompokan pasar yaitu, variable goegrafis,
variable demografis, variable psikologi, dan variable tingkah
laku.
Mengacu kepada keempat variable tersebut, PT Bukalapak
menyasar konsumen dari seluruh Indonesia dengan range umur
antara 25 – 35 yang merupakan usia paling aktif dalam
menggunakan teknologi internet. Segmen ini didominasi kaum
90
laki-laki sebanyak 60% dan sisanya adalah perempuan sebesar
40%.
“Segmentasi kita mungkin rangenya di antara umur 25 – 35,
sekitar umur-umur itu.Terus kalau kita Bukalapak sebagian
besar pengguna kita adalah laki-laki sekitar 60% dan 40%
perempuan.”1
Temuan ini juga sesuai dengan hasil survey yang dilakukan
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2017
dalam statistik komposisi pengguna internet berdasarkan usia
yang tercatat bahwa masyarakat dengan usia di antara 19 – 34
menempati posisi pertama dalam penggunaan internet yaitu
sebesar 49,52%. Selain itu, dominasi penggunaan internet juga
dipegang oleh kaum laki-laki dengan besaran sekitar 51,43%.
Gambar 5.1 APJII 2017
1 Wawancara dengan Evi Andarini (PR Manajer PT.Bukalapak), di
kantor Bukalapak Jl. Kemang Timur RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 pada 02
April 2019
91
Sumber : www.apjii.or.id
2. Targeting
Targeting atau menentukan target pasar merupakan tahapan
lanjutan dari tahap segmenting atau segmentasi pasar. Dalam
tahap ini, perusahaan akan menyeleksi target market yang tepat
untuk memproduksi dan mengalokasikan sumber daya
perusahaan secara efektif. Dengan kata lain targeting merupakan
proses menyeleksi target market dalam mengambil keputusan
pasar yang akan dituju oleh perusahaan.
Setelah menyeleksi dan mengevaluasi segmen yang berbeda,
perusahaan harus memutuskan segmen mana dan berapa segmen
yang akan dilayani. Selanjutnya perusahaan harus meneliti
beberapa factor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik
segmen dalam jangka panjang.Misalnya, suatu segmen kurang
menarik bila sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat dan agresif.
Daya beli relative juga mempengaruhi daya tarik segmen yang
kemudian akan berdampak dalam menentukan target pasar ini.
Dalam menentukan target pasar, setiap perusahaan memiliki
strategi yang berbeda-beda. Perusahaan dapat memakai satu dari
tiga strategi cakupan pasar, yaitu : pemasaran tanpa pembedaan,
92
pemasaran dengan pembeda, dan pemasaran terkonsentrasi.2
Dilihat dari proses sebelumnya yaitu pada proses segmenting
yang berdasarkan pada empat variable utama, Bukalapak sebagai
salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia
menggunakan cakupan pemasaran dengan pembeda. Hal ini bisa
dilihat dari sangat beragamnya produk yang disediakan oleh lebih
dari empat juta pelapak yang tergabung dengan menyasar
konsumen di seluruh Indonesia.
Akan tetapi berdasarkan data penjualan perusahaan, barang
yang paling dominan dicari konsumen di Bukalapak adalah
barang-barang elektronik dan perkakas rumah tangga. Menurut
penulis, dominasi ini disebabkan karena segmentasi pasar
Bukalapak memang lebih menyasar usia dewasa yang pada
umumnya adalah sudah berkeluarga dan terbiasa menggunakan
perangkat elektronik dan internet. Inilah yang pada akhirnya
membuat konsumen mayoritas Bukalapak adalah kaum laki-laki
sebanyak 60%.Temuan ini sesuai dengan data APJII yang
menyatakan bahwa pengguna internet laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan.
3. Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai dengan product
positioning. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu
perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak factor
2 Philip Kotler & Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Principles
of Marketing 7e, (Prenhalindo, Jakarta, 1997) h. 250, alih bahasa oleh Drs.
Alexander Sindoro
93
seperti: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran
konsumennya. Bukalapak sebagai salah satu platform e-
commerce terbesar yang ada di Indonesia.memposisikan diri pada
konsumennya sebagai salah satu platform yang sangat konsen
dalam misi mensejahterakan pelaku UMKM di Indonesia. Tak
heran jika hampir 80% dari produk yang dijual di Bukalapak
adalah produk lokal hasil karya anak bangsa.Bukalapak juga
mengklaim bahwa aplikasi mereka sangat mudah digunakan dan
dilengkapi sistem keamanan yang cukup kuat sehingga
mengurangi kemungkinan kecurangan atau penipuan terhadap
konsumen.
Dengan jumlah pelapak lebih dari 4 juta, Bukalapak juga
mampu memposisikan diri sebagai platform jual beli online yang
cukup variatif.Tak hanya produk saja, Bukalapak juga merambah
ke bidang service public melalui virtual produk, investasi,
ticketing bahkan layanan pembayaran pajak di beberapa daerah di
Indonesia.Bukalapak juga melayani konsumen dari seluruh
Indonesia, bekerjasama dengan beberapa perusahaan ekspedisi
sehingga barang apapun yang diinginkan oleh konsumen bisa
dilayani dan disedian dengan baik.Dengan banyaknya pilihan
tersebut, pantas saja Bukalapak menobatkan diri sebagai platform
e-commerce terbaik di Indonesia dan mendapatkan dukungan dari
pemerintah.
94
Sumber : aplikasi Bukalapak
Keseriusan Bukalapak dalam memberikan pelayanan yang
baik untuk para konsumen, membawa e-commerce ini pada
penghargaan The BestContact Center Indonesia 2018. Ini
merupakan ajang kompetisi tingkat nasional untuk industri
contact center yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact
Center Association. Selain itu ada pula penghargaan Gold Service
Quality Award 2018 dari CARRE Service Quality Monitoring
berkat layanan customer service resmi mereka yaitu
BukaBantuan.
Dari ketiga langkah perencanaan strategi komunikasi
pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Bukalapak, penulis
dapat menyimpulkan bahwa PT Bukalapak memiliki perencanaan
strategi pemasaran yang cukup matang dan terstruktur.Bisa
dilihat dari pemilihan segmentasi dan target pasar yang sesuai
dengan usia mayoritas pengguna internet, kemudahan dalam
menggunakan aplikasi serta bagusnya layanan custumer service
95
yang merupakan factor utama dalam menarik konsumen.
Sedangkan pada sisi pelapak, banyaknya fitur penunjang
pengembangan usaha juga dirasa sangat membantu. Aplikasi
khusus pelapak dilengkapi dengan fitur-fitur menarik yang bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan, antara lain:
a. Fitur Push
Menggunakan fitur push dapat membuat barang-barang
yang dijual akan muncul pada halaman pertama daftar
pencarian barang. Hal ini sudah pasti akan membuat barang
dilihat oleh lebih banyak calon pembeli sehingga peluang
terjual bisa lebih besar.
b. Fitur Promoted Push
Promoted push memungkinkan barang yang dijual akan
ditampilkan pada halaman awal ketika calon membeli
mengetik keyword yang sudah ditentukan. Maka dari itu
pelapak harus menggunakan keyword yang tepat dan sesuai
dengan barang yang dijual agar mudah ditemukan oleh calon
pembeli.
c. Fitur BL Widget
Fitur ini memungkinkan pelapak untuk mempromosikan
lapak mereka di blog pribadi atau situs lain menggunakan
fitur BL Widget yang disediakan oleh Bukalapak.
d. Fitur Diskon
96
Berikan harga diskon dengan menggunakan fitus diskon
yang telah disediakan oleh Bukalapak agar calon pembeli
tertarik untuk membeli barang jualan yang ditawarkan.
B. Aktivitas Marketing Public Relations PT Bukalapak
Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran, PT
Bukalapak dibantu oleh divisi Marketing Officer melalui aktivitas
Marketing Public Relations. MPR adalah sebuah proses
perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang
penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang
dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan
serta perhatian pelanggan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, MPR harus memiliki media
agar proses pengkomunikasian informasi bisa sampai ke
khayalak. Caranya yaitu dengan melakukan berbagai aktivitas
yang berhubungan dengan proses pemasaran dan pengenalan
produk secara luas. Berikut ini merupakan tujuh aktivitas utama
Marketing Public Relations PT Bukalapak yang mengacu kepada
konsep Mega Marketing Kotler dan Keller yang dikembangakan
oleh Thomas L. Harris :
a. Publikasi
Dalam aktivitas publikasi, perusahaan mempercayakan
perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk
mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Publikasi
merupakan kegiatan atau upaya orang atau perusahaan agar
97
kegiatannya diberitahukan di media massa. Aktivitas ini
merupakan salah satu bentuk persuasi sebagai teknik
penyampaian informasi yang mengandung nilai serta unsur-unsur
berita yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menarik
perhatian dalam mendahului persuasi lainnya.
Marketing Public Relations PT Bukalapak dalam
mempublikasikan produk dan kegiatan menggunakan berbagai
media termasuk media cetak,elektronik dan media online.
Aktivitas ini berorientasi pada iklan-iklan yang ditampilkan di
media, dengan tujuan menumbuhkan kepercayaan masyarakat
sehingga dapat mempengaruhi cara berpikir masyarakat baik
pada posisi merek maupun perusahaan.
Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, dalam
melaksanakan aktivitas publikasi, Marketing Public Relations PT
Bukalapak menggunakan media cetak,media eletronik dan media
online. Akan tetapi lebih terfokus pada media elektronik dan
online sebagai medium publikasi utama termasuk di dalamnya
media sosial seperti televisi, instagram, twitter dan youtube
channel.
Hal tersebut merupakan implikasi dari pemanfaatan PT
Bukalapak terhadap internet dan smartphone yang sudah sangat
berkembang saat ini.Selain itu jangkauan media elektronik dan
media online juga dirasa lebih luas, sehingga diharapkan lebih
mudah diterima oleh khalayak.Dengan begitu pesan yang ingin
disampaikan bisa diterima dengan baik.
98
Berdasarkan observasi penulis, salah satu iklan televisi
Bukalapak yang cukup sukses menarik perhatian khalayak adalah
kampanye Nego Cincai.Dalam konten tersebut, Bukalapak
menampilkan sosok „Ibu Nyentrik‟ yang tengah bernyanyi Nego
Cincai dengan balutan baju nuansa implek yang khas.Nego
Cincai merupakan salah satu rangkaian kampanye tematik
Bukalapak untuk menyambut hari raya Imlek, sekaligus
memperkenalkan fitur nego harga di platform Bukalapak.Iklan
tersebut sukses membuat orang yang melihat dan mendengarkan,
turut menyanyikan lirik lagu Nego Cincai yang memang sangat
unik dan mudah diingat.
Keberhasilan kampanye Nego Cincai ini mendapatkan
beragam apresiasi, di antaranya penghargaan Citra Pariwara 2017
dan Best Ads Youtube Pulse 2018.
Sedangkan berdasarkan observasi di akun Youtube
Bukalapak, kampanye Nego Cincai sudah ditonton sebanyak
lebih dari 15 juta kali.Selain itu, iklan „sikat promo menerobos
batas‟ yang dirilis pada awal tahun 2019 juga cukup menyita
perhatian khalayak.Terbukti dengan ditontonnya video tersebut di
channel youtube resmi Bukalapak sebanyak lebih dari 5 juta kali
hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu setelah perilisan.
99
Sumber : youtube Bukalapak
Saat ini Bukalapak tengah menggalakkan kampanye Mitra
Bukalapak dengan membuat konten Youtube bertema Warung
Andika.Ini merupakan konten persuasif untuk mengajak pemilik
warung kelontong agar menjadi Mitra Bukalapak.
b. Identitas Media (Identity Media)
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh
masyarakat dengan mudah.Sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang e-commerce, Bukalapak menciptakan identitas media
yang bertujuan untuk mendapatkan tempat di hati khalayaknya.
Salah satu yang digunakan sebagai identitas media PT Bukalapak
adalah logo perusahaan yang berupa tulisan Bukalapak berwarna
putih dengan background berwarna merah. Logo sebagai identitas
sebuah perusahaan memiliki peranan besar bagi
perusahaan.Menurut pendapat Philip Kotler adalah bagian merek
(brandname) yang bisa dikenal dan tak terucapkan, misalkan
100
simbol rancangan atau warna dan huruf yang berbeda dari
lainnya.
Bagi PT Bukalapak, logo bukan hanya sebagai identitas tetapi
juga merupakan aset visual yang berperan sebagai medium
penyampaian persepsi pembentuk citra sebuah merek.
Konsistensi tampilan visual juga akan membuat brand mudah
dikenal. Dalam penggunaan logo, PT Bukalapak juga memiliki
aturan yang harus ditaati oleh siapapun yang ingin menggunakan
atau mencantumkan logo Bukalapak yaitu selalu gunakan logo
dengan tulisan Bukalapak dan warna korporat Bukalapak dalam
setiap materi informasi dan komunikasi. Penggunaan warna logo
Bukalapak berdasarkan brand asset Bukalapak dibagi menjadi
dua :
Logo berwarna merah pada latar berwarna putih
Logo berwarna putih pada latar berwarna merah
Sumber : www.bukalapak.com
Dilihat dengan adanya aturan penggunaan pada logo
Bukalapak, penulis dapat menyimpulkan bahwa PT Bukalapak
berhasil menciptakan identitas media yang cukup kuat sehingga
101
public dapat mengenal dan mengetahui tentang Bukalapak
dengan mudah, dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan
dan penjualan produk kedepannya.
c. Acara (Event)
Bagi sebuah perusahaan, acara (event) memiliki peranan yang
penting dalam upaya untuk mempengaruhi dan menciptakan
opini public.Untuk mencapai tujuan tersebut, penyebaran
informasi atau pesan dari perusahaan kepada public haruslah
bersifat informative, persuasive, dan instruktif secara sistematis
kepada seluruh sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal.Dalam upaya mempengaruhi dan menciptakan opini
public, PT Bukalapak melalui divisi Marketing Public Relations
telah menggelar berbagai macam acara.Salah satu yang rutin
digelar adalah acara Bukatalks.
Event Bukatalks ini dimulai pada tahun 2017 dengan tujuan
untuk meningkatkann kapasitas diri anak muda Indonesia melalui
sharing informasi berbentuk seminar dan forum diskusi yang
terbuka untuk umum. Bukatalks diadakan setiap bulan yang
bertempat di hall kantor Bukalapak dengan menampilkan
narasumber dan tema yang menarik. Selain Bukatalks, Marketing
Public Relations Bukalapak juga kerap menggelar seminar di
berbagai universitas di Indonesia. Tujuannya adalah untuk
menghidupkan kreativitas anak muda di era digital melalui
pengembangan e-commerce dan platform digital.
102
Tak hanya itu, komunitas Bukalapak yang sudah tersebar di
berbagai wilayah di Indonesia juga kerap membuat acara yang
bertujuan untuk mengedukasi para pelaku UMKM agar mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membantu
mengembangkan usaha. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan
dari PT Bukalapak yang memberikan edukasi secara langsung
kepada para pelaku UMKM bagaimana cara menggunakan
aplikasi Bukalapak, sekaligus mengedukasi bagaimana cara agar
produk yang dipasarkan bisa menarik minat konsumen untuk
membeli.
Sumber : http://komunitas.bukalapak.com/
Dari bukti dokumentasi yang dilakukan divisi Marketing
Public Relations PT Bukalapak, setiap event atau acara yang
digelar selalu berhasil menarik perhatian khalayak.Hal dilihat dari
banyaknya peserta yang antusias untuk turut berpartisipasi dalam
event-event tersebut.Ini mengisyaratkan bahwa upaya Bukalapak
dalam menyampaikan pesan dan menciptakan opini public
diterima baik oleh khalayak terutama oleh generasi y-z atau yang
sekarang lebih dikenal dengan generasi milenial.
103
Setiap acara yang digelar oleh PT Bukalapak memiliki tujuan
yang sangat besar. Untuk itu sebelum acara dilaksana, divisi
marketing public relation PT Bukalapak akan melakukan
penelitian terlebih dahulu. Kegiatan ini dilakukan agar pesan dan
tujuan acara tersebut bisa sampai kepada audience.Dengan begitu
acara tersebut baru bisa dikatakan berhasil.
d. Pidato (speech)
Semakin besar perusahaan, maka akan semakin tinggi pula
kebutuhan untuk menjawab setiap keperluan masyarakat dan
menjawab pertanyaan dari media yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan dan informasi terkait kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
perusahaan akan melakukan kegiatan pidato atau speech yang
bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak luas.
Berdasarkan observasi yang dilakukana penulis, aktivitas
pidato Bukalapak dilakukan oleh pemegang kekuasan terbesar
yaitu Achmad Zaky selaku CEO PT Bukalapak.Salah satunya
adalah pidato Achmad Zaky pada moment HUT Bukalapak ke 9
yang di gelar ICE BSD Tangerang.
Dalam moment yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo
dan beberapa menteri tersebut, Achmad Zaky mengungkapkan
keseriusannya dalam mengembangkan UMKM yang ada di
Indonesia dengan peluncuran fitur baru yaitu Mitra Bukalapak
yang telah dianggarkan dana sebesar 1 Triliyun Rupiah untuk
menunjang kemajuan UMKM di Indonesia.
104
Aktivitas pidato dilakukan untuk merepresentasikan harapan
dan tujuan suatu perusahaan di masa mendatang.Oleh sebab itu,
pemilihan tokoh untuk melakukan pidato juga harus tepat agar
pesan yang ingin disampaikan bisa sampai kepada khalayak luas.
Dalam melakukan pidato, perwakilan PT Bukalapak selalu
mengangkat isu pentingnya literasi internet serta mengangkat
kesejahteraan para pelaku UMKM.Tak lupa juga, PT Bukalapak
juga selalu menghimbau masyarakat luas untuk mencintai produk
lokal khususnya produk para pelaku UMKM.Hal ini sejalan
dengan visi misi perusahaan untuk mensejahterahkan semua
UMKM yang ada di Indonesia.
e. Berita (news)
PT Bukalapak melalui aktivitas Marketing Public Relations
selaku pengorganisir event dan sekaligus pelaksana aktivitas
publikasi, membuat agenda press release dengan tujuan
menginformasikan hal-hal baru mengenai perusahaan atau
organisasi yang belum diketahui oleh publik.
Dalam melakukan aktivitas press release, PT Bukalapak
akan merancang beberapa hal. Yang pertama menyangkut basic
publicity release yang umumnya terkait berbagai informasi umum
yang mengandung news value bagi media. Yang kedua product
release seperti saat PT Bukalapak mengumumkan konten baru
yaitu BukaPajak yang menjadi terobosan terbaru dalam hal
pembayaran pajak kendaraan. Ketiga, financial release seperti
105
saat Achmad Zaky mengungkapkan omset penjualan Bukalapak
yang meningkat pesat pada moment Harbolnas.
f. Aktivitas Sosial (Public-Service Activities)
Aktivitas sosial atau pelayanan public merupakan kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan hubungan baik
dengan masyarakat.Walaupun Bukalapak bergerak di bidang e-
commerce, tetapi perusahaan ini kerap mengadakan aksi sosial di
berbagai wilayah di Indonesia.Salah satunya adalah pendirian
posko bantuan tanggap bencana di Padegelang Banten beberapa
waktu lalu yang bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Masih bekerjasama dengan ACT, Bukalapak juga membuka
Donasi Online dan menyalurkan Qurban Online pada saat
moment Idul Adha lalu.Kegiatan seperti ini dalam aktivitas
marketing dinamakan dengan Marketing & Corporate Social
Initiatives (MCSI) yang dikembangkan oleh Philip Kotler dan
Nancy Lee pada tahun 2005.Dalam konsep ini perusahaan dapat
melibatkan konsumen atau pelanggan dalam perbuatan baik yang
mereka lakukan.
Selain sebagai aksi kemanusia, aktivitas seperti ini juga
mampu meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat serta
membangun citra baik perusahaan. Jika perusahaan sudah
mampu membangun hubungan baik dengan masyarakat, maka
kepercayaan masyarakat akan meningkat yang nantinya akan
berimbas pada meningkatnya penjualan produk yang pastinya
berdampak pada kesejahteraan pelapak dan mitra Bukalapak.
106
g. Pensponsoran (Sponsorship)
Bagi sebuah perusahaan, sponsorship memiliki peranan yang
sangat penting dalam membangun dan meningkatkan citra positif
perusahaan. Sebagai salah satu platform digital terbesar di
Indonesia, PT Bukalapak sudah beberapa kali berkesempatan
untuk menjadi sponsor utama dalam event-event besar. Beberapa
diantaranya adalah sponsorship untuk event Asian Para Games
2018, sponsor utama Indonesia Internasional Motor Show 2018,
sponsor utama klup sepakbola Persis Solo, Synchronize Festival
dan masih banyak lagi.
Tujuan utama PT Bukalapak dari kegiatan sponsorship ini
adalah untuk meningkatkan brand awareness atau kesadaran
produk dari sebuah perusahaan. Tak hanya itu, PT Bukalapak
juga melihat bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan exposure
dari perusahaan atau brand yang pastinya akan memberikan
dampak yang baik dalam hal promosi lewat media yang terlibat.
Dalam kegiatan sponsorship ini penulis melihat bahwa selain
sebagai ajang promosi, Bukalapak juga memanfaatkannya untuk
mendapatkan keuntungan dengan menangani semua ticketing
baik itu secara online maupun offline.Hal ini sudah pasti
memberikan keuntungan berlipat bagi PT Bukalapak.
Dilihat dari uraian di atas, penulis melihat bahwa aktivitas
Marketing Public Relations PT Bukalapak sudah sangat
terstruktur dan terencana.Hal ini bisa dilihat dari adanya divisi
CMO (Chief Marketing Officer) yang terdiri dari beberapa sub
107
unit seperti yang dipaparkan dalam bab 3 yang bertanggungjawab
untuk bidang-bidang seperti manajemen penjualan,
pengembangan produk, manajemen saluran distribusi,
komunikasi pemasaran, iklan dan promosi, harga, riset pasar dan
juga layanan pelanggan atau costumer service.
Berdasarkan konsep strategi komunikasi pemasaran yang
mengacu kepada aktivitas Marketing Public Relations milik
Thomas L. Harris, dalam observasi yang dilakukan oleh penulis,
PT Bukalapak juga telah melaksanakan ketujuh aktivitas seperti
yang diuraikan di atas. Semua aktivitas marketing public relation
juga dilakukan dengan perencaan matang sehingga tujuan yang
diinginkan perusahaan bisa tercapai.
Menurut penulis ke tujuh aktivitas marketing public relations
tersebut memiliki peran besar upaya mengembangkan UMKM di
Indonesia khususnya untuk mulai memanfaatkan teknologi
internet sebagai media pemasarannya. Selain dengan mengajak
sebanyak mungkin pelaku UMKM untuk mulai menggunakan
platform digital, PT Bukalapak juga terus mengembangkan
platform Bukalapak.com dengan berbagai fitur menarik agar
semakin banyak orang tertarik untuk berbelanja yang pastinya
akan berpengaruh terhadap penjualan produk UMKM.
Kesungguhan PT Bukalapak dalam melaksanakan aktivitas
Marketing Public Relations juga bisa dibuktikan dengan beragam
penghargaan yang telah mereka raih selama ini.di antaranya
adalah sebagai berikut :
108
Tahun Nama Penghargaan
2016 Endeavor Enterpreneur ( Ahmad Zaky dan Fajrin
Rasyid)
2016 Young Business Person Of The Year 2016
2016 Anugrah Telkomsel 2016
2016 Bukalapak Best E-Commerce
2016 Excelent in Perormance dari Majalah Selular (Achmad
Zaky)
2016 Achmad Zaky Marketers Netizen Awards dari Majalah
Marketer
2016 Bukalapak Indonesia Most Creative Company dari
Majalah Swa
2016 Loyalty and Engagement Awards Kategori The Best of
Consumer Insigh/Data Analytics dan The Best Use of
Mobile
2016 Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Achmad
Zaky dari Presiden Joko Widodo
2016 Indonesia Best CFO (Fajrin Rasyid) dari Majalah Swa
2016 Top 50 Most Value Indonesia Brands dari Miliward
Brown
2016 The Best in Marketing Campaign Predicate : Excellent
2016 Video Terpopuler di Indonesia untuk Video Pendekar
Jari Sakti (Youtube)
2016 Best Creative Public Relations Program (Kampanye
Pahlawan Ekonomi Kreatif)
2017 Net Promoter Loyalty Award versi Majalah Swa
2017 Indonesia Netizen Brand Choice Award (NBCA)
2017 Popularity Award – iPrice E-Commerce Merch Award
2017 PR Indonesian Award Kategori PR-Broze
2017 PR Award Marketing Magazine Southeast Asia 2017 -
Best PR-Ied Integrated Communications & Best Direct
to Consumer PR Campaign
2017 Champion Indonesia Original Brand 2017 dari
Majalah Swa
2018 Enterpreneur Of The Year Category Technology &
Digital Award– Achmad Zaky
2018 Top 5 Corporate Reputation In E-Commerce Sector
dari Majalah Warta Ekonomi
2018 Gold Winner PRIA 2018
109
2019 Youtube Silver Creator Award
2019 Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Pemerintah
Indonesia – Fajrin Rasyid
2019 Top Organization to Work For – Firma AS/Majalah
Swa
2019 Best E-Commerce 2019 – CNBC Indonesia Awards
2019
2019 StarUp Unicorn Indonesia
C. Pengevaluasian Strategi Komunikasi Pemasaran
Dewasa ini, komunikasi pemasaran telah menjadi salah
satu bagian terpenting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan.Komunikasi pemasaran yang bagus menjadi salah
satu faktor penting dalam menentukan kesuksesan sebuah
perusahaan.Oleh sebab itu, aktivitas komunikasi pemasaran
harus dilakukan dengan strategi yang tepat, agar tujuan
perusahaan bisa tercapai.
Tahapan terakhir dalam strategi komunikasi pemasaran
adalah evaluasi. Tahapan ini menjadi hal penting dalam setiap
melakukan kegiatan untuk mengetahui dan mengukur
keberhasilan atau justru sebaliknya, kegagalan dalam
menjalankan strategi. Kegiatan evaluasi ini antara lain
mencakup meninjau faktor eksternal dan internal yang
menjadi dasar strategi, mengukur prestasi, dan yang
terpenting adalah mengambil tindakan yang korektif untuk
memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal
ini PT Bukalakapak mempunyai beberapa catatan evaluasi
yaitu :
110
1. Keberhasilan
Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, PT
Bukalapak mempunyai faktor pendukung yang bisa
menunjang kegiatan marketing public relation yaitu
sebagai berikut :
a. Adanya dukungan pemerintah dengan dijalinnya kerja
sama antara PT Bukalapak dengan Bekraf (Kemenpar)
dengan membentuk program UMKM Go Online.
b. Adanya dukungan suntikan dana dari investor yang
membuat program pengembangan UMKM yang telah
direncanakan bisa direalisasikan dengan baik.
c. Prestasi PT Bukalapak yang tidak perlu diragukan lagi
dalam bidang marketing, costumer service, serta
mendapatkan beragam penghargaan baik dari dalam
negeri maupun luar negeri termasuk penghargaan
untuk pendiri PT Bukalapak.
d. Masuk dalam daftar starup Unicorn di Indonesia sejak
tahun 2019
e. Berhasil menjaring lebih dari 5 juta pelaku UMKM
dari seluruh Indonesia untuk berani memasarkan
produknya secara online.
f. Sempat menjadi online marketplace nomor satu di
Indonesia. Namun saat ini berada di posisi ketiga
dengan total pengguna sebanyak 832 juta.
2. Kekurangan
111
Dalam melakukan strategi komunikasi pemasarn, PT
Bukalapak juga mempunyai faktor penghambat yang
membuat aktivitas marketing public relation mengalami
kendala, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan
pemanfaatan internet untuk mengembangan produk
dan bisnis, khususnya pada masyarakat pedesaan.
b. Masih banyak pelaku UMKM yang ragu dan khawatir
untuk terjun dalam bisnis digital sehingga harus
dilakukan edukasi dan pendekatan secara personal.
Hal ini pastinya membuat
c. Persaingan sesama e-commerce dengan sistem “bakar
duit” membuat PT Bukalapak sedikit lemah dalam hal
promosi. Hal ini karena PT Bukalapak berprinsip
metode promosi dengan sistem “ bakar duit” hanya
membuat perusahaan mengeluarkan banyak biaya
dengan hasil keuntungan yang belum tentu bisa
menutupi biaya produksi iklan. PT Bukalapak lebih
memaksimalkan media sosial untuk melakukan
promosi dan kampanye program baru.
d. Metode pembayaran masih mengandalkan dompet
digital dan belum menerikan sistem cash on delivery.
Hal ini sebenarnya bukan tanpa alasan, karena
Bukalapak.com ingin menjamin transaksi antara
pembeli dan pelapak bisa lebih aman.
112
D. Analisis Bauran Pemasaran PT Bukalapak
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana
yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan
yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran suatu pemasaran. Dengan kata lain strategi
pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-
usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah.
Peran pemasaran saat ini tidak hanya
menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen,
tetapi bagaimana juga produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah
menarikan pelanggan baru dengan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk
dengan murah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Menurut William J. Stanton, bauran pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
113
promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
Selain menggunakan rangkaian strategi
komunikasi pemasaran seperti di atas, PT Bukalapak juga
menggunakan strategi bauran pemasaran guna
meningkatkan efektivitas dan volume penjualan. Adapun
strategi bauran pemasaran yang dilakukan Marketing
Public Relation PT Bukalapak dengan menggunakan 4P
yaitu :
1. Produck (produk)
Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan
cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar
yang dituju sehingga dapat memuaskan para
konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan dalam jangka panjang melalui
peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar.
Berdasarkan hasil penelitian produk yang
ditawarkan di platform Bukalapak.com 80%
merupakan jenis produk lokal hasil para pelaku
UMKM di Indonesia. Sedangkan 20% sisanya barulah
produk import yang dijual kembali oleh pelapak.
Untuk jenis produk yang disediakan juga sangat
beragam mulai dari makanan, aksesoris, fashion,
gadget, elektronik dan masih banyak lagi.
114
Tidak hanya produk konvensional saja, PT
Bukalapak juga menyediakan produk virtual seperti
berikut ini :
a) TupUp
Top Up DANA
Uang Elektronik
Redeem Voucher
Buka Dompet
DANA
b) Prabayar
Pulsa Prabayar
Paket Data
Voucher Game
Listrik Prabayar
Vidio Premier
c) Pascabayar
Listrik Pascabayar
Kartu Kredit
Angsuran Kredit
BPJS Kesehatan
Air PDAM
Telkom
Pulsa Pascabayar
TV Kabel
PLN Non-Taglis
115
Pajak PBB
Penerimaan Negara
d) Streaming
VLIVE
Bukanonton
e) Sosial & Masyarakat
BukaZakat
Buka Quran
Info Sholat
Buka Jabar
f) Pinjaman & Investasi
BukaEmas
Kasih Uang 105%
BukaCicilan
BukaReksa
Buka Pembiayaan
BukaMobil
BukaMotor
BukaModal
Kalkulator Finansial
g) Asuransi
BukaAsuransi
h) Entertainment & Travel
Kupon
Kidzania
Tiket Kereta Bandara
116
BukaLiputan
Travel
Tiket Kereta
Tiket Pesawat
Tiket Bus
Event
BukaReview
Atraksi
Voucher Belajar
i) Games
Jempol Kalap
Bukalapak Kurir
Roda Rejeki
Fun Room
Kode Kalap
Halo Cuan
j) Lainnya
Bazar Diskon 60%
BukaSend
BukaMart
Mitra Terdekat
BukaJualMobil
Pembeli Prioritas
Mitra
BayarNanti
Transaksi Rutin
117
Kategori Barang
Promo Incaranmu
BukaGlobal
Buka Grosir
Serbu Seru
Pantau Corona
Produk Pria Diskon 85%
Cashback Hingga 20%
2. Price (Harga)
Harga merupakan suatu hal yang snagat sensitive
karena daya tawar konsumen yang tinggi akibat
banyaknya pesaing yang dihadapi dalam bisnis e-
commerce ini. Untuk penentuan harga, PT Bukalapak
sepenuhnya menyerahkan kepada setiap pelapak atau
pelaku UMKM yang memasarkan produknya di
platform Bukalapak.com. PT Bukalapak hanya
menjadi sebagai pihak ketiga yang menjembatani
transaksi antara konsumen dan penjual.
Untuk menghadapi persaingan harga dengan
produk yang dijual di e-commerce lain,
Bukalapak.com kerap memberikan promo berupa
potongan harga atau diskon atau promo ongkos kirim
yang dilakukan dalam waktu-waktu tertentu. Hal ini
menjadi strategi yang cukup jitu untuk menyiasati
persaingan harga yang sangat ketat dengan competitor
lain.
118
3. Place (Tempat/Distribusi)
Saluran distribusi menjadi hal penting dalam
bisnis online. Setelah konsumen melakukan checkout
produk dari pelapak, selanjutnya produk akan masuk
ke dalam gudang PT Bukalapak. Pada tahap ini
produk akan dicek kemudian jika telah memenuhi
kriteria, maka Bukalapak akan langsung
mendistribusikannya kepada konsumen. Ketika
konsumen telah menerima barang, barulah penjual
atau pelapak bisa mendapatkan keuntungan dari hasil
produk yang di jual.
Dalam melakukan aktivitas distribusi, PT
Bukalapak bekerjasama dengan beberapa perusahaan
ekspedisi terpercaya di Indonesia seperti JNE, J&T,
Ninja Expres dan juga Tiki. Dengan bantuan jasa
ekspedisi tersebut, saluran distribusi PT Bukalapak
menjadi sangat luas yaitu tersebar ke seluruh pelosok
nusantara. Jangkauan distribusi yang luas pastinya
akan meningkatkan jumlah penjualan sehingga
kesejahteraan pelaku UMKM menjadi semakin bagus.
4. Promotion (Promosi)
Promosi digunakan untuk memberikan informasi
kepada khalayak luas tentan produk dan mempersuasi
pembeli/target pasar, saluran distribusi dan public
untuk membeli. Promosi merupakan langkah yang
119
nyata untuk mengenalkan dan mengkomunikasikan
manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen
agar membelinya maka dari itu unsur promosi dalam
bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam
membantu mengkomunikasi kepada konsumen.
Jenis promosi yang dilakukan PT Bukalapak yaitu
periklanan atau advertising yang merupakan suatu
penyajian materi atau pesan secara persuasive kepada
masyarakat melalui media massa yang bertujuan untuk
mempromosikan produk ataupun jasa yang dijual oleh
perusahaan. Dalam melakukan periklanan, PT
Bukalapak menggunakan berbagai media, mulai dari
iklan televisi, baliho, media cetak hingga media sosial
seperti youtube, instagram, twitter dan facebook.
Periklanan ini dilakukan dengan tujuan untuk
membangun kesadaran (awareness) terhadap
keberadaan produk yang ditawarkan, menambahkan
pengetahuan konsumen terhadap produk yang
ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk tersebut dan
sekaligus untuk membedakan dari perusahaan satu
dengan perusahaan lainnya.
112
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis,
ada beberapa beberapa temuan yang menjadi landasan PT
Bukalapak dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran
dalam mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia,
beberapa di antaranya sebagai berikut :
1. Perencanaan strategi
Pada tahap perencaan ini, PT Bukalapak memulai dengan
mengelompokkan segmentasi pasar, target pasar dan juga
posisi pasar mengacu pada konsep perumusan menejemen
pemasaran Philip Kotler. Dalam melakukan perencaan ini,
pihak marketing public relation PT Bukalapak menggunakan
beberapa data seperti penggunaan internet di Indonesia
berdasarkan survey yang dilakukan oleh APJI,
memperhatikan variable geografis, demogrfis, psikologi serta
variable tingkah laku, hingga meneliti tingkat daya beli
masyarakat. Dengan memperhatikan semua faktor di atas, PT
Bukalapak bisa membuat strategi komunikasi pemasaran yang
tepat sehingga target yang diinginkan bisa tercapai.
2. Implementasi
113
Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran, PT
Bukalapak melakukan 7 aktivitas utama berdasarkan konsep
Marketing Public Relations Philip Kotler yang telah
dikembangkan oleh Thomas L. Harris. 7 aktivitas tersebut
adalah publikasi, identitas media, acara, pidato, berita,
aktivitas sosial dan pensponsoran. Secara garis besar,
aktivitas marketing public relations PT Bukalapak dibagi
menjadi dua yaitu yang pertama menyasar target konsumen
agar mau berbelanja di platform Bukalapak.com. Yang kedua
yaitu menjaring para pelaku UMKM untuk mau bergabung
dan berjualan di Bukalapak.com. Akan tetapi keduanya
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan dan
meningkatkan penjualan para pelaku UMKM di Indonesia.
3. Evaluasi
Semua aktivitas yang dimulai dengan perencanaan, pasti
juga akan diakhiri dengan evaluasi. Pada tahap ini, PT
Bukalapak juga melakukan evaluasi terhadap aktivitas
marketing publice relations yang telah dilakukan. Evaluasi
dilakukan dengan melihat statistik transaksi pada platform
Bukalapak.com dalam satu bulan apakah mengalami
meningkatan atau tidak dari bulan sebelumnya.PT Bukalapak
juga melakukan evaluasi dengan melihat produk apa yan
paling banyak dicari oleh konsumen sehingga kedepannya
pelaku UMKM bisa lebih fokus untuk menyediakan produk
tersebut.
114
PT Bukalapak juga selalu melakukan evaluasi terhadap
platform dan aplikasi agar semakin mudah digunakan baik
untuk penjual maupun konsumen. Hal ini akan
memunculkan berbagai program dan fitur yang lebih
menarik untuk mempermudah para pelapak memasarkan
produk dagangannya. Dengan program dan fitur yang
menarik, pastinya membuat konsumen lebih tertarik untuk
berbelanja sehingga pendapatan pelaku UMKM juga akan
mengalami meningkatan.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mengenai Implementasi
Strategi Komunikasi Pemasaran PT Bukalapak dalam
Mengembangkan UMKM Melalui Online Marketplace, maka
peneliti memiliki beberapa saran yaitu :
a. Saran Akademis.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
memperkuat khasanah keilmuan tentang aktivitas
marketing public relation bagi civitas Fakultas Ilmu
Dahwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dapat menjadi
rujukan penelitian lanjutan perihal strategi komunikasi
pemasaran PT Bukalapak yang akan datang untuk
mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya.
b. Saran Praktis
115
Dalam melakukan aktivitas strategi komunikasi
pemasaran, PT Bukalapak harusnya lebih aktif
mengajak pelaku UMKM bukan hanya sekedar
membuat konten untuk Bukalapak.com saja. Selain itu,
Bukalapak harusnya juga lebih aktif melakukan
edukasi kepada pelaku UMKM supaya lebih bisa
memanfaatkan perkembangan teknologi dengan lebih
maksimal demi memaksimalkan proses pemasaran.
Dan juga PT Bukalapak harus mulai menyasar generasi
milenial agar mau dan tertarik mengembangkan
UMKM karena nantinya UMKM ini yang akan
menjadi pilar perekonomian Indonesia.
115
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abidin, Yusuf Zainal. 2015.Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep
dan Aplikasi. Bandung : Pustaka Setia
Alila Pramiyanti. 2008. Studi Kelayakan Bisnis untuk
UKM.Yogyakarta : Media Presindo
Amstrong, Philip Kotler dan Gary. 2004. Dasar-dasar Pemasaran,
Jakarta: PT Gramedia, 2004
Ardianto, Sholeh Soemirat & Elvinaro. 2007. Dasar-dasar Public
Relations. Bandung: PT Remaja RosdakaryaCet, Kelima
Arif Yusuf Hamali. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis &
Kewirausahaan.Jakarta : Prenadamedia Group
Arifin, Anwar. 1984Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar
Ringkas. Bandung: Armico
Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta:PT
Rajagrafindo Persada, Cet. 8
Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Pelations Teori dan Praktik.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press
Davied, Fried R. 2002.Manajemen Strategi Konsep. Jakarta:
Prenhalindo
Effendi, Onong Uchjana, 2002.Dinamika Kounikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya
-------------. 1996. Kepemimpinan dan Komunikasi. Yogyakarta:
Al- Amin Press
116
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Hadi, Sutrisno. 1985. Metodologi Research I. Yogyakarta : Gajah Mada
University Fakultas Psikologi UGM
Hambali, Rambat Lupiyoadi. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi
2. Jakarta: Salemba Empat
Harris, Thomas L. 1992. The Marketer’s Guide to Public Relations :
How Today’s Top Companies are Using The New PR to Gain
a Competitive Edge. Canada : John Wiley & Sons, Inc
Helsen, Kotabe Maasaki Dan Kristian. 2001. Global Marketing
Management Second Edition 2001
Kotler & Keller, Philip. 2012. Marketing Management 14th Edition.
New Jersey: Pearson Education
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta : PT.
Indeks.
Krismiyati, Lina Sinatra Wijaya. 2003. Identifying Marketing Public
Relations Strategies implemented in Private Universitas for
Increasing Student Intake in Central Java- Indonesia, Vol-IV
Kriyanto, Rahmat. 2008. Public Relations Writing : Teknik Produksi
Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta:PT.
Kencana Media Group
Moleong.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya
Morissan.2008. Pengantar Public Relations Strategi Menjadi
Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group
Mubarok, M. Husni. 2009. Pengantar Bisnis. Kudus. STAIN
117
Mulyana, Dedi. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Munandar, Dadar. Analisis Penentu Segmen, Target dan Posisi Pasar
Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Majalah
Ilmiah UNIKOM Bidang Humaniora, Vol.6, no.2
Nasrullah, Rulli. 2013. Cyber Media. Yogyakarta IDEA Pres
Oliver, Sandra. 2006. Strategi Public Relations. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
Roudhonah. 2013. Ilmu Komunikasi. Jakarta : Atma Kencana
Publishing. Cet. Ke-I
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.
Santoso, Edi. 2010. Teori Komunikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Setiadi,Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer
Pada Motif, Tujuan, dan Keiginan Konsumen. Prenada Media
Group, Jakarta
Shadily, John M. Echols dan Hasan.English Indonesia
Dictionary.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Soemanegara, John E, Kennedy dan R. Dermawan. 2006. Marketing
Communication : Taktik dan strategi. Jakarta: Gramedia
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
ALFABETA, Cet. 6
Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitati Kualitati dan R&D.
Bandung:ALFABETA, Cet. 20
Sula, Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir. 2006. Syariah
Marketing, Bandung :PT. Mizan Pustaka
118
Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran,
Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Suyanto, M. 2007. Strategi Periklanan e-Commerce.Yogyakarta: ANDI
Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran. ANDI, Yogyakarta, 1995
Wasesa, Silih Agung. 2005. Strategi Public Relations. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta;
Wacana Media
Wilcox et al. 2003. Public Relation Strategies And Tactics -7th edition.
Pearson Education, Inc
Yusup, Pawito M.2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Cet. Ke-
1.Yogyakarta: Pelangi Aksara
Daftar Website
http://blog.bukalapak.com/2016/07/ di akses pada Jumat 9
September 2019 pukul 22.11
http://infokomputer.grid.id/2017/09/berita- reguler/gandeng-
kominfo -bukalapak-edukasi-bisnis-online-ke-ukm/
Diakses pada Selasa, 31 Oktober 2018 pukul 21.03
http://katadata.co.id , Diakses pada tanggal 12 Desember 2019
pada pukul 22.10
www.kemenperin.go.id/artikel/14200 /Kontribusi-UMKM-
Naikdiakses pada Senin 14 Agustus 2019 pukul 16.45
119
Jurnal
Ismanto, Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Mempromosikan
Produk Melalui Media Online (Studi Deskriptif Kualitatif pada
Distro Anime Maximono Yogyakarta), Skripsi, diakses pada
tanggal 25 November 2018 dari http://digilib.uin-
suka.ac.id/28506/&ved2ahUKEw
Kiyeng Pamungkas Bondo Sapolo, Dr. Husni Amani M.B.A, M.SC,
Maria Dellarosawati Idawicasakti, S.T, M.B.A, Efektivitas
Iklan Bukapak di Youtube dengan dan pengaruh Terhadap
Keputusan Pembelian, Jurnal, Diakses pada tanggal 4
Desember 2018 dari http://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/
Primasari, Winda. Pemaknaan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Terhadap
Media Siber, jurnal, diakses pada 8 September 2019 dari
http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/makna/
Siti Fajar Lestari, Strategi Marketing Public Relations PT.
Bukalapak.Com dalam Meningkatkan Brand Awareness
Perusahaan pada Hari Belanja Online Nasional 2015, Skripsi,
diakses pada 25 November 2018 dari
http://repository.mercubuana.ac.id/4349/2/
Lampiran-Lampiran
Transkrip Wawancara
Informan 1
Tanggal Wawancara : Rabu, 02 April 2019
Tempat Wawancara :Kantor Bukalapak, Plaza Cityview Jakarta
Selatan
Informan :Evi Andarini (Public Relations Manager
PT Bukalapak)
Hasil Wawancara
1. Apa yang melatarbelakangi PT Bukalapak sangat konsen
dalam visi dan misi mensejahterakan pelaku usaha kecil
menengah (UKM) di Indonesia dengan program UKM Go
Online?
Hmmm yang melatarbelakangi, ya intinya kita melihat
UKM-UKM ini kan dari dulu maksudnya sebelum ada
kayak marketplace Bukalapak gini-gini kan mereka
biasanya jualan ya udah offline aja gitu. Misalnya di
Tanah Abang ya udah di Tanah Abang aja dan jualan
lumpia Semarang ya di Semarang-Semarang aja gitu tapi
mereka gak memperluas pemasarannya.Padahal dengan
pemanfataan teknologi itu mereka tuh bisa lebih lagi loh
buat pemasarannya. Ya kayak misalnya kerajinan-
kerajinan dari suatu daerah tuh bisa dipasarkan sampai ke
Pulau-pulau lain. Nah itu makanya kita pengen
mengenpower mereka ini supaya mereka bisa lebih maju
dengan pemanfaatan teknologi.
2. Adakah upaya untuk mengajak pelaku UMKM untuk
jualan secara online dengan gabung bersama Bukalapak?
Nah kalau pelapak ada yang mereka memang tertarik
bergabung sendiri karena namanya Bukalapak sudah
cukup dikenal, ya ada juga yang memang kita bikin kayak
workshop atau apa di beberapa daerah untuk menjaring
pelapak-pelapak baru.
3. Nah, misalnya sudah ada pelapak yang masuk, adakah
pelatihan atau bimbingan dulu dari pihak Bukalapak?
Kalau pelapak yang biasanya masuk biasa aja, gak ikutan
program kita gak ada workshop atau pelatihan gitu.
Namun kalau mereka masuk lewat komunitas, pasti
mereka akan ikutan kopdar dan aka nada pelatihan-
pelatihan dan workshop gitu. Jadi difasilitasi lewat
komunitas Bukalapak itu.
4. Dari artikel yang saya baca, Bukalapak sempat digandeng
Kominfo sama Bekraf dalam program UKM go Online,
itu program dari pemerintahnya seperti apa?
Untuk program dari pemerintah saya kurang tau. Tapi
yang jelas misi untuk memberdayakan UKM itu sudah
jadi konsennya banyak pihak kan sekarang ini. Jadi kalau
kita sih dengan atau tidaknya bergabung dengan
pemerintah, kita udah jalan sendiri gitu.Ya misalnya
memang ada tawaran dari pemerintah kita pasti tetep ikut.
Kan sebenarnya visi misi kita juga pengen
memberdayakan UKM di seluruh Indonesia kan. Jadi
dengan bekerjasama dengan pemerintah itu juga penting
gitu.
5. Segmentasi pasar dari Bukalapak itu siapa saja?
Hmmm mungkin rangenya di antara umur 25-35 mungkin
sekitar umur-umur itu.Terus kalau kita Bukalapak
kebanyakan mayoritas laki-laki.
6. Apa karena produknya banyak yang elektronik?
Gak juga sih.Sebenarnya itu lebih ke penggunanya yang
rata-rata sebagian besar pengguna kita adalah laki-laki
sekitar 60% dan 40% perempuan.
7. Selain dengan adanya komunitas pelapak, apa lagi
kegiatan yang dilakukan Bukalapak untuk mensuport
produk para pelapak?
Hmmm gak sih.Sebenarnya intinya kita memfasilitasi
mereka untuk bisa mengembangkan jangkauan
pemasarannya lewat aplikasi Bukalapak.
8. Dari data perusahaan, apakah pendapatan semua UKM
naik setelah bergabung dengan Bukalapak?
Kalau pendapatan pelapak harusnya naik ya mbak. Karena
sebenernya beda-beda juga, harus ada survey kalau itu.
Mungkin bisa tanya langsung ke pelapaknya saja.
9. Keunggulan atau cirri khas Bukalapak dibandingkan
dengan platform jual beli online lainnya itu apa saja?
Ya kita lebih, aplikasi kita lebih gampang kan dipakenya,
sistemnya lebih mudah. Terus costumer service kita pasti
lebih responsive. Kayak gitu-gitu sih. Terus barang di
Bukalapak juga lebih variatif. Kita kan sudah lebih dari 4
juta lebih jumlah pelapaknya. Produk dan service kita
juga lebih bervariatif dibandingkan yang lain kan. Kita
ada virtual produk, ada investasi, macem-macem. Bisa
lihat di aplikasi kita kan. Kita kan juga ada mitra
Bukalapak.
10. Oiya tantangan dan hambatan dalam visi misi
memberdayakan UKM ini apa saja mbak kira-kira?
Hmmm sebenarnya lebih ke penetrasi internet ya. Mereka
harus, hmmm banyak kan di daerah-daerah mereka belum
terbiasa dengan penggunaan teknologi, kayak gitu kan,
Nah harusnya edukasi ke masyarakat di berbagai daerah
soal penetrasi digital itu harus lebih diangkat oleh
pemerintah gitu. Mereka juga sudah terbiasa untuk
penggunaan teknologi.
11. Satu lagi, harapannya dari Bukalapak untuk pelaku UKM
di Indonesia ke depannya seperti apa?
Ya intinya mereka harus meningkatkan literasi digital
mereka sendiri, literasi perbankan, terus meningkat karena
tidak semua orang di daerah kan belum tentu semuanya
pada pake bank kan, itu jadi masalah juga. Terus mereka
harus lebih kreatif, terus lebih jujur, dagangnya jujur,
sama ngasih pelayanan yang maksimal untuk para
pengguna
Transkrip Wawancara
Informan 2
Tanggal Wawancara : 10 November 2019
Tempat Wawancara : Warung Mitra Bukalapak Bintaro
Informan : Ibu Suyati (Mitra Bukalapak)
Hasil Wawancara
1. Maaf bu sudah berapa lama bergabung dengan Mitra
Bukalapak?
Setahun setengah (satu tahun enam bulan)
2. Sebelumnya ibu tahu mitra Bukalapak dari mana?
Ada sales yang datang ke sini nawarin
3. Oh berarti ibu daftar dari sales itu? Sebelumnya belum
tahu Mitra Bukalapak?
Iya didaftarin sama salesnya. Saya mana tahu mbak dulu
begitu-begitu.Itu juga diajarin dulu baru bisa mesen.
Sebelumnya make hape kaya gitu (smartphone) juga
belum lancar
4. Persyaratannya apa saja bu dulu?
KTP (Identitas diri)
5. Setelah gabung jadi Mitra Bukalapak, apa bu
keuntungannya buat toko ini?
Belanjarnya lebih gampang. Terus kan itungannya gak
harus beli banyak. Terus di anter juga barangnya
6. Jadi sistem belanjanya itu seperti apa bu?
Ya bayarnya dari saya sendiri. Tapi kan sekarang ada
sistem “dana” jadi bisa dipinjemin dulu
7. Ibu jadi Mitra Bukalapak dari awal warung buka atau gak
bu?
Ya beda berapa bulan gitu, baru di datengin sales
Bukalapak
8. Jadi sebelum ibu gabung sama Mitra Bukalapak dengan
setelah gabung, ada bedanya gak bu?
Beda. Ya kalau kita belanja sendiri kan butuh waktu,
harga satuan lebih mahal. Kalau di Bukalapak sama aja,
mau beli satu atau banyak harganya sama, lebih murah
karena ada promonya.
9. Untuk barangnya sendiri bu, misalnya pesen hari ini,
dikirim hari ini juga?
Kalau mesennya sebelum jam sepuluh (10.00 WIB)
dikirim hari ini juga. Cuma kalau lewat jam sepuluh
dikirim besok
10. Bayarnya langsung dari aplikasi itu bu?
Kan sekarang ada yang COD
11. Oh berrti gak perlu isi saldo dulu ya bu?
Iya. Enaknya kan ya ada COD itu. Jadi kita gak perlu
ngisi dulu, langsung cash. Jadi misalnya barang gak ada
langsung potong gitu aja
12. Kalau dari pihak Bukalapaknya sendiri, pernah kesini
untuk ngajarin cara jualan yang benar, atau survey atau
cuma salesnya aja pas kirim barang?
Pernah ada kesini buat nawarin pasang apa itu (nunjuk
barcode). Jadi sekarang kalau bayar bisa pake itu katanya.
Tapi saya gak mau pake, ribet. Ini kan bisa belajar hape
yang kayak gitu kan (smartphone) gara-gara Bukalapak.
Belajarnya sama orang Bukalapak. Makanya kalau pake
beginian masih keder.
Transkrip Wawancara
Informan 3
Tanggal Wawancara : 10 November 2019
Tempat Wawancara :Warung Mitra Bukalapak Rempoa
Ciputat Timur Tangsel
Informan : Bpk. Nurdin (Mitra Bukalapak)
Hasil Wawancara
1. Selamat sore pak, maaf saya Khusnul Hidayah dari UIN
Jakarta. Boleh minta waktunya sebentar pak untuk
wawancara tentang pengalaman menjadi Mitra
Bukapalapak. Untuk keperluan data skripsi saya ini pak.
Boleh
2. Maaf pak namanya siapa?
Nurdin
3. Sudah berapa lama pak bergabung dengan Mitra
Bukalapak
Sejak awal saya bikin toko ini, sekitar dua tahun ada kali
4. Tahu Mitra Bukalapak dari mana pak?
Dari iklan. Liat warung-warung juga dipinggir jalan pada
pake tulisan Bukalapak
5. Sistem bermitra dengan Bukalapak itu seperti apa sih pak?
Bukalapak itu, sejak dari awal kita beli barang di
aplikasinya itu.Jadi kita isi saldo nanti kita bisa belanja
disitu. Nah, nanti barang dikirim ke toko kita langsung
6. Kalau soal harga ada perbedaan gak pak, misalnya bapak
beli dari agen sama beli di aplikasi Mitra Bukalapak itu?
Ya beda mbak. Jadi kan di Bukalapak banyak promo tuh,
ya kita beli. Lumayan harganya lebih murah jadi ada
untung lebih. Tapi ya harus bisa milih
7. Terus nanti barangnya di antar langsung kesini gitu pak?
Iya nanti abis milih barang, bisa bayar langsung pakai
saldo atau bisa juga bayar COD pas dikirim.
8. Ada ongkos kirimnya gak pak?
Gak ada
9. Kalau untuk persyaratannya sendiri jadi Mitra Bukalapak
dulu apa saja pak?
Cuma foto kopi KTP aja
10. Apa sih pak keuntungannya jadi mitra Bukalapak?
Ya bisa dapet barang promo lebih murah jadi untungnya
ada. Belanja barang juga gak perlu ninggalin toko, tinggal
buka aplikasinya aja nanti langsung di anter kan. Jadi ya
lebih enak aja.
Dokumentasi Wawanca
Dokumentasi dengan Bpk. Nurdin, Mitra Bukalapak
Dokumentasi wawancara dengan Ibu Evi Andarini, Manager
Public Relation PT Bukalapak