Post on 17-Jan-2017
1
PENDAHULUAN
MMMMakanan hijauan adalah semua bahan makanan
yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan,
seperti jenis rumput, leguminosa dan limbah pertanian
lainnya. Tersedianya hijauan makanan ternak dalam
jumlah dan mutu yang memadai adalah sangat pening
dalam usaha peningkatan produksi peternakan, khususnya
untuk ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan
domba. Disamping untuk kebutuhan hidup pokok, pakan
hijauan bagi ternak juga berfungsi untuk kebutuhan
produksi.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam
pemeliharaan ternak di NTT adalah ketersedian pakan
ternak (hijauan) utamanya di musim kemarau padahal
hijauan pakan berlimpah di musim hujan. Untuk menjaga
kesinambungan ketersediaan hijauan makanan di musim
kemarau dapat dilakukan dengan pengawetan. Salah satu
cara pengawetan yang sudah umum dikenal adalah
pembuatan hay. Hay adalah HMT yang dikeringkan hingga
kadar air 20%. Biasanya rumput yang akan dijadikan Hay
dipotong sebelum rumput berbunga atau rumput telah
kering di lapangan (standing hay). Hay diikat dengan
ikatan sedang dan bervariasi, ditumpuk dalam gudang
atau tempat yang diberi atap. Penumpukan hay yang tidak
teraur dan kurang padat merupakan masalah bagi
ketersediaaan ruang penyimpan/gudang. Untuk
memperkecil volume hay maka perlu diupayakan
penanganannya. Perlakuan memperkecil volume dapat
dilakukan dengan pemadatan hay menjadi lebih rapat dan
memperkecil ruangan udara antara rumput dengan
menggunakan hay press.
HAY PRESS SISTEM PUTAR DAN SISTEM TEKAN
HHHHay Press yang pernah direkomendasikan adalah
hay press yang menggunakan batang ulir sebagai
penekan. Batang ulir juga berfungsi sebagai transmisi
gaya putar dari operator untuk proses penekanan hay.
Prinsip kerja hay press ini didasarkan pada prinsip kerja
putar baut atau mur. Pada alat hay press tipe batang ulir
sebagai penekan, batang ulir tersebut sangat
mempengaruhi kerja dari alat tersebut, semakin panjang
batang ulir semakin kecil volume bal hay yang dihasilkan
akan tetapi waktu yang diperlukan semakin besar.
Sebaliknya semakin pendek batang ulir, volume ball hay
yang dihasilkan semkin besar sedangkan waktu yang
diperlukan untuk proses pengepresan relative lebih kecil.
Pada tahun 2007, Hay Press system ulir telah dimodifikasi
oleh salah seorang teknisi di Kebun Percobaan Lili – BPTP
NTT yakni Agustinus Dule Mata menjadi Hay Press dengan
system tekan. Kelebihan alat tersebut antara lain adalah
:
- Lebih hemat waktu dan tenaga yakni cukup 1 orang
untuk menekan penekan rumput dan waktu yang
dibutuhkan 5 menit dibandingkan dengan system
putar membutuhkan tenaga sebanyak 3-4 orang untuk
memutar ulir hingga menghasilkan bal yang padat dan
waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit
Bal Hay yang dihasilkan dapat disimpan hingga masa
penghujan berikutnya, bahkan bisa disimpan hingga 1-2
tahun. Hay Press yang telah dimodifikasi tersebut adalah
Hay Press dengan volume 7-8 kg ( 60 X 45 x 45 cm) dan
10 kg ( 60 x 50 x 50 cm) dengan Sketsnya seperti pada
Gambar berikut.
KEMENTRIAN PERTANIAN
LIPTANLIPTANLIPTANLIPTAN Lembar Informasi Pertanian
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT
HAY PRESSHAY PRESSHAY PRESSHAY PRESS, , , , SALAH SATU SALAH SATU SALAH SATU SALAH SATU ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF
PENGAWETAN PAKAN DI NTTPENGAWETAN PAKAN DI NTTPENGAWETAN PAKAN DI NTTPENGAWETAN PAKAN DI NTT
Agdex : 2010
2
Skets Hay Press Hasil Modifikasi A Dule Mata
60 cm 18 cm
45 cm
52 cm
50 cm
Kaki 10 cm
Lubang jarum 1.5 cm
60 cm
40 cm Pegas ulir
46 cm 46 cm
Plat Eser 3 mm x 2
58 cm
51 cm
2 buah Per shock
56 cm
48 cm
Besi siku 4 x 4 cm 2 mm
Tiang penyangga per (pipa ¾ dim)
Engsel ¾ dim
LIPTAN : ONIKE LAILOGO – BPTP NUSA TENGGARA TIMUR, Jalan Timor Raya Km. 32 Naibonat-Kupang, NTT