Hay Press, Salah Satu Alternatif Pengawetan Pakan di NTT

2
1 PENDAHULUAN Makanan hijauan adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan, seperti jenis rumput, leguminosa dan limbah pertanian lainnya. Tersedianya hijauan makanan ternak dalam jumlah dan mutu yang memadai adalah sangat pening dalam usaha peningkatan produksi peternakan, khususnya untuk ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Disamping untuk kebutuhan hidup pokok, pakan hijauan bagi ternak juga berfungsi untuk kebutuhan produksi. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pemeliharaan ternak di NTT adalah ketersedian pakan ternak (hijauan) utamanya di musim kemarau padahal hijauan pakan berlimpah di musim hujan. Untuk menjaga kesinambungan ketersediaan hijauan makanan di musim kemarau dapat dilakukan dengan pengawetan. Salah satu cara pengawetan yang sudah umum dikenal adalah pembuatan hay. Hay adalah HMT yang dikeringkan hingga kadar air 20%. Biasanya rumput yang akan dijadikan Hay dipotong sebelum rumput berbunga atau rumput telah kering di lapangan (standing hay). Hay diikat dengan ikatan sedang dan bervariasi, ditumpuk dalam gudang atau tempat yang diberi atap. Penumpukan hay yang tidak teraur dan kurang padat merupakan masalah bagi ketersediaaan ruang penyimpan/gudang. Untuk memperkecil volume hay maka perlu diupayakan penanganannya. Perlakuan memperkecil volume dapat dilakukan dengan pemadatan hay menjadi lebih rapat dan memperkecil ruangan udara antara rumput dengan menggunakan hay press. HAY PRESS SISTEM PUTAR DAN SISTEM TEKAN H H Hay Press yang pernah direkomendasikan adalah hay press yang menggunakan batang ulir sebagai penekan. Batang ulir juga berfungsi sebagai transmisi gaya putar dari operator untuk proses penekanan hay. Prinsip kerja hay press ini didasarkan pada prinsip kerja putar baut atau mur. Pada alat hay press tipe batang ulir sebagai penekan, batang ulir tersebut sangat mempengaruhi kerja dari alat tersebut, semakin panjang batang ulir semakin kecil volume bal hay yang dihasilkan akan tetapi waktu yang diperlukan semakin besar. Sebaliknya semakin pendek batang ulir, volume ball hay yang dihasilkan semkin besar sedangkan waktu yang diperlukan untuk proses pengepresan relative lebih kecil. Pada tahun 2007, Hay Press system ulir telah dimodifikasi oleh salah seorang teknisi di Kebun Percobaan Lili – BPTP NTT yakni Agustinus Dule Mata menjadi Hay Press dengan system tekan. Kelebihan alat tersebut antara lain adalah : - Lebih hemat waktu dan tenaga yakni cukup 1 orang untuk menekan penekan rumput dan waktu yang dibutuhkan 5 menit dibandingkan dengan system putar membutuhkan tenaga sebanyak 3-4 orang untuk memutar ulir hingga menghasilkan bal yang padat dan waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit Bal Hay yang dihasilkan dapat disimpan hingga masa penghujan berikutnya, bahkan bisa disimpan hingga 1-2 tahun. Hay Press yang telah dimodifikasi tersebut adalah Hay Press dengan volume 7-8 kg ( 60 X 45 x 45 cm) dan 10 kg ( 60 x 50 x 50 cm) dengan Sketsnya seperti pada Gambar berikut. KEMENTRIAN PERTANIAN LIPTAN LIPTAN LIPTAN LIPTAN Lembar Informasi Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT HAY PRESS HAY PRESS HAY PRESS HAY PRESS, , , , SALAH SATU SALAH SATU SALAH SATU SALAH SATU ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF PENGAWETAN PAKAN DI NTT PENGAWETAN PAKAN DI NTT PENGAWETAN PAKAN DI NTT PENGAWETAN PAKAN DI NTT Agdex : 2010

Transcript of Hay Press, Salah Satu Alternatif Pengawetan Pakan di NTT

Page 1: Hay Press, Salah Satu Alternatif Pengawetan Pakan di NTT

1

PENDAHULUAN

MMMMakanan hijauan adalah semua bahan makanan

yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan,

seperti jenis rumput, leguminosa dan limbah pertanian

lainnya. Tersedianya hijauan makanan ternak dalam

jumlah dan mutu yang memadai adalah sangat pening

dalam usaha peningkatan produksi peternakan, khususnya

untuk ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan

domba. Disamping untuk kebutuhan hidup pokok, pakan

hijauan bagi ternak juga berfungsi untuk kebutuhan

produksi.

Permasalahan yang sering dihadapi dalam

pemeliharaan ternak di NTT adalah ketersedian pakan

ternak (hijauan) utamanya di musim kemarau padahal

hijauan pakan berlimpah di musim hujan. Untuk menjaga

kesinambungan ketersediaan hijauan makanan di musim

kemarau dapat dilakukan dengan pengawetan. Salah satu

cara pengawetan yang sudah umum dikenal adalah

pembuatan hay. Hay adalah HMT yang dikeringkan hingga

kadar air 20%. Biasanya rumput yang akan dijadikan Hay

dipotong sebelum rumput berbunga atau rumput telah

kering di lapangan (standing hay). Hay diikat dengan

ikatan sedang dan bervariasi, ditumpuk dalam gudang

atau tempat yang diberi atap. Penumpukan hay yang tidak

teraur dan kurang padat merupakan masalah bagi

ketersediaaan ruang penyimpan/gudang. Untuk

memperkecil volume hay maka perlu diupayakan

penanganannya. Perlakuan memperkecil volume dapat

dilakukan dengan pemadatan hay menjadi lebih rapat dan

memperkecil ruangan udara antara rumput dengan

menggunakan hay press.

HAY PRESS SISTEM PUTAR DAN SISTEM TEKAN

HHHHay Press yang pernah direkomendasikan adalah

hay press yang menggunakan batang ulir sebagai

penekan. Batang ulir juga berfungsi sebagai transmisi

gaya putar dari operator untuk proses penekanan hay.

Prinsip kerja hay press ini didasarkan pada prinsip kerja

putar baut atau mur. Pada alat hay press tipe batang ulir

sebagai penekan, batang ulir tersebut sangat

mempengaruhi kerja dari alat tersebut, semakin panjang

batang ulir semakin kecil volume bal hay yang dihasilkan

akan tetapi waktu yang diperlukan semakin besar.

Sebaliknya semakin pendek batang ulir, volume ball hay

yang dihasilkan semkin besar sedangkan waktu yang

diperlukan untuk proses pengepresan relative lebih kecil.

Pada tahun 2007, Hay Press system ulir telah dimodifikasi

oleh salah seorang teknisi di Kebun Percobaan Lili – BPTP

NTT yakni Agustinus Dule Mata menjadi Hay Press dengan

system tekan. Kelebihan alat tersebut antara lain adalah

:

- Lebih hemat waktu dan tenaga yakni cukup 1 orang

untuk menekan penekan rumput dan waktu yang

dibutuhkan 5 menit dibandingkan dengan system

putar membutuhkan tenaga sebanyak 3-4 orang untuk

memutar ulir hingga menghasilkan bal yang padat dan

waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit

Bal Hay yang dihasilkan dapat disimpan hingga masa

penghujan berikutnya, bahkan bisa disimpan hingga 1-2

tahun. Hay Press yang telah dimodifikasi tersebut adalah

Hay Press dengan volume 7-8 kg ( 60 X 45 x 45 cm) dan

10 kg ( 60 x 50 x 50 cm) dengan Sketsnya seperti pada

Gambar berikut.

KEMENTRIAN PERTANIAN

LIPTANLIPTANLIPTANLIPTAN Lembar Informasi Pertanian

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT

HAY PRESSHAY PRESSHAY PRESSHAY PRESS, , , , SALAH SATU SALAH SATU SALAH SATU SALAH SATU ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF

PENGAWETAN PAKAN DI NTTPENGAWETAN PAKAN DI NTTPENGAWETAN PAKAN DI NTTPENGAWETAN PAKAN DI NTT

Agdex : 2010

Page 2: Hay Press, Salah Satu Alternatif Pengawetan Pakan di NTT

2

Skets Hay Press Hasil Modifikasi A Dule Mata

60 cm 18 cm

45 cm

52 cm

50 cm

Kaki 10 cm

Lubang jarum 1.5 cm

60 cm

40 cm Pegas ulir

46 cm 46 cm

Plat Eser 3 mm x 2

58 cm

51 cm

2 buah Per shock

56 cm

48 cm

Besi siku 4 x 4 cm 2 mm

Tiang penyangga per (pipa ¾ dim)

Engsel ¾ dim

LIPTAN : ONIKE LAILOGO – BPTP NUSA TENGGARA TIMUR, Jalan Timor Raya Km. 32 Naibonat-Kupang, NTT