Fraktur Tibia Fibula

Post on 10-Dec-2014

56 views 0 download

description

ilmiah

Transcript of Fraktur Tibia Fibula

PRESENTASI KASUS RUANGANRAWAT INAP KARDIO

BAGIAN/ SMF ILMU BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH 2012

Oleh :Ressy Permatasari

Pembimbing :dr. Nurkhalis, Sp.JP-FIHA

PENDAHULUAN

Masalah yang penting pada usia lanjut, dikarenakan prevalensi yang tinggi dengan prognosis yang buruk.

Gagal Jantung

Lebih dari 550,000 kasus baru yang didiagnosis tiap tahunnya.

Prevalensi di dunia

masalah kesehatan masyarakat yang utama pada beberapa negara

industri maju dan negara berkembang

seperti Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA

didefinisikan  sebagai kondisi dimana jantung tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat timbul dengan atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada pasien

Definisi

• Gagal jantung mempengaruhi lebih dari 5.2 juta pernduduk Amerika, dan lebih dari 550,000 kasus baru yang didiagnosis tiap tahunnya. Tiap tahunnya gagal jantung bertanggung jawab terhadap hampir 1 juta hospitalisasi. Mortalitas rata – rata rawatan yang dilaporkan pada 3 hari, 12 bulan, dan 5 tahun pada pasien yang dirawat di rumah sakit masing –masing adalah 12%, 33%, dan 50%.

Epidemiologi

Etiologi

Penyakit jantung coroner Banyak manifestasi

Hipertensi Sering dikaitkan dengan hipertrofi ventrikel kanan dan fraks injeksi

Kardiomiopati Faktor genetic dan non – genetic (termasuk yang didapat seperti myocarditis) Hypertrophic (HCM), dilated (DCM), restrictive (RCM), arrhythmogenic right ventricular (ARVC), yang tidak terklasifikasikan

Obat – obatan β - Blocker, calcium antagonists, antiarrhythmics, cytotoxic agent

Toksin Alkohol, cocaine, trace elements (mercury, cobalt, arsenik)

Endokrin Diabetes mellitus,  hypo/hyperthyroidism, Cushing syndrome, adrenal insufficiency, excessive growth hormone, phaeochromocytoma

Nutrisional Defisiensi thiamine, selenium, carnitine. Obesitas, kaheksia

Infiltrative Sarcoidosis, amyloidosis, haemochromatosis, penyakit jaringan ikat

Lainnya Penyakit Chagas, infeksi HIV, peripartum cardiomyopathy, gagal ginjal tahap akhir

kegagalan jantung memompa darah

Kompensasi Respon Neurohormonal

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Gambaran Klinis yang Dominan

Gejala Tanda

Edema perifer/ kongesti Sesak napas, kelelahan, Anoreksia

Edema Perifer, peningkatan vena jugularis, edema pulmonal, hepatomegaly, asites, overload cairan (kongesti), kaheksia

Edema pulmonal Sesak napas yang berat saat istirahat

Crackles atau rales pada paru-paru bagian atas, efusi, Takikardia, takipnea

Syok kardiogenik (low output syndrome)

Konfusi, kelemahan, dingin pada perifer

Perfusi perifer yang buruk, Systolic Blood Pressure (SBP) < 90mmHg, anuria atau oliguria

Tekanan darah tinggi (gagal jantung hipertensif)

Sesak napas Biasanya terjadi peningkatan tekanan darah, hipertrofi ventrikel kiri

Gagal jantung kanan Sesak napas, kelelahan Bukti disfungsi ventrikel kanan, peningkatan JVP, edema perifer, hepatomegaly, kongesti usus.

Diagnosis

Tujuan :memperbaiki gejala dan progosis, dengan penatalaksanaan terhadap etiologi serta beratnya

kondisi.

Penatalaksanaan non farmakologis

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan non farmakologis

PRESENTASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

• Nama pasien : Ny. R• Jenis kelamin : Perempuan• Umur : 75 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : -• Alamat : Simpang Mamplam• Suku : Aceh• Tgl. Masuk : 10 Oktober 2012• Tgl Pemeriksaan : 12 Oktober 2012

ANAMNESIS• Keluhan Utama : Sesak nafas• Keluhan Tambahan

Lemas, cepat lelah• Riwayat Penyakit Sekarang :• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dialami sejak ± 2

minggu, dan memberat dalam satu minggu ini. Sesak napas dikeluhkan memberat bila pasien beraktifitas, seperti berjalan ke kamar mandi. Pasien juga mengeluh sering terbangun tengah malam karena sesak nafas dan merasa lebih nyaman tidur jika menggunakan beberapa bantal atau dengan posisi setengah duduk. Pasien juga sering merasa lemas dan cepat lelah sejak 2 minggu ini. Keluhan tungkai bawah bengkak disangkal.

• Nyeri dada sebelah kiri dikeluhkan pasien selama beberapa menit yang dirasakan seperti terhimpit dan hilang dengan sendirinya. Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 10 hari ini dengan dahak berwarna putih kental. Riwayat demam disangkal, riwayat pusing, mual dan muntah disangkal.

ANAMNESISRiwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi (+) sejak 15 tahun yang lalu, tidak kontrol teratur.Riwayat Diabetes Melitus disangkalPasien didiagnosa PPOK sejak 1 tahun yang lalu dan kontrol teratur dengan spesialis paru

Riwayat Penyakit Keluarga : disangkal

Riwayat Pemakaian Obat : Pasien tidak tahu nama obat nya

PEMERIKSAAN FISIKSTATUS PRESENTKeadaan Umum : SedangKesadaran : Compos MentisTD : 140/70 mmHgNadi : 86 x/iPernafasan : 26 x/iSuhu : 36,7 0 C

STATUS GENERALMata : Konjungtiva palpebrae inferior pucat (-/-), ikterik (-/-)Pupil : Bulat, IsokorTelinga : dalam batas normalHidung : dalam batas normalMulut : dalam batas normalBibir : Bibir pucat (-), sianosis (-), mukosa basah (+)Lidah : Beslag (-), papil atrofi (-)

LeherInspeksi : Simetris, tumor (-)Palpasi : Pembesaran KGB (-), TVJ R - 2 cmH2OThoraxInspeksiStatis dan dinamis : simetrisParuI : SimetrisP : Fremitus taktil meningkat di 2/3 lapangan paru bawah kanan dan kiri P : Sonor memendek di di 2/3 lapangan paru bawah kanan dan kiriA : Bronkovesikuler di lapangan bawah paru kanan dan kiri ,Ronkhi basah

basal (+/+),Wheezing (+/+) JantungI : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di ICS V satu jari lateral midclavicula sinistraP : Batas-batas jantung Atas : ICS III sinistra

Kiri : satu jari ke arah lateral garis linea midklavikula sinistra

Kanan : satu jari lateral garis parasternal dekstra

A : BJ I > BJ II, bising (-), reguler, gallop (-), ekstrasistol (-), murmur (-)

AbdomenI : Simetris, distensi (-)P : soepel, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba,Ballotement (-)P : TimpaniA : Peristaltik normal

Ekstremitas• Ekstremitas superior : Edema (-/-), Sianosis (-/-), Atrofi otot (-/-), Motorik 5555|55555, sensorik dalam batas normal• Ekstremitas inferior : Edema (-/-), Sianosis (-/-), Atrofi otot (+/+), Motorik 4444|4444, sensorik dalam batas normal

Laboratorium Hb : 11,2 gr/dlHt : 32%Leukosit : 4.800 /ulTrombosit : 199.000 /ulHitung jenis : 3/0/2/72/21/4LED :84 mm/jam

KGDS : 110 gr/dlUreum : 42 mg/dlCreatinin : 0,9 mg/dlAsam urat : 11,2 mg/dlTotal Kolesterol : 225 mg/dlHDL : 51 mg/dlLDL : 156 mg/dlTrigliserida : 89 mg/dl EchocardiografiKesimpulan : EF 30%

LVH eksentrik dengan gangguan relaksasi dan global hipokinetik-diskinetik di antreroseptal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

ADHF wet and warm pada CHF ec HHD + Hipertensi terkontrol + UAP+ Sindroma Obstruksi dd 1. PPOK 2. BE dengan atelektasis

DIAGNOSA

UMUMBedrest/ istirahatO2 2 L/menitDiet Jantung II 1500 kkal KHUSUSFurosemid 1 x 40mg Alopurinol 3 x 100mgAmlodipin 1 x 5 mg Nebule ventolin Lisinopril 1 x 10 mg 1 resp/8jamBisoprolol 1 x 2,5 mg Nebule flexotideTrombo Aspilet 1 x 80mg 1 resp/12 jamISDN 5 mg (K/P)

TERAPI

Quo ad vitam : dubiaQuo ad functionam : dubiaQuo ad sanactionam: dubia

PROGNOSIS

PLANNING• Konsul RM•Konsul saraf•USG Dopler ekstremitas

FOTO THORAX

ELEKTROKARDIOGRAFI

Tanggal 10 Okt 2012

ELEKTROKARDIOGRAFITanggal 10 Okt 2012

TERIMA KASIH