Post on 18-Feb-2018
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 1/9
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (P
Rochana Dewi 18123658A
Aulina Mutiarawati 18123659A
Dika Krismiandari 18123660A
Achmad Rauf 18123661A
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 2/9
DEFINISI
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran
saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsi
terdiri atas bronkitis kronis dan emfisema atau gabungan keduanya.Bronkit
adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak m
bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut-turu
disebabkan penyakit lainnya.Emfisemaadalah kelainan anatomis paru yangoleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan
alveoli
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 3/9
FAKTOR RISIKO
Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab terpenting, jauh le
dari penyebab lainnya. Penyebab lain adalah riwayat terpajan polusi udara
dan tempat kerja), hipereaktiviti bronkus, riwayat infeksi saluran napas bawa
defisiensi alfa-1 anti tripsin, jenis kelamin laki-laki dan ras (kulit putih lebih
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 4/9
PATOGENESIS
Pada bronkitis kronis terdapat pembesaran kelenjar mukosa bronkus
sel goblet, inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan dan distorsi aki
Pada emfisema ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkio
disertai kerusakan dinding alveoli. Obstruksi saluran napas pada PP
ireversibel dan terjadi karena perubahan struktural pada saluran napa
inflamasi, fibrosis, metaplasi sel goblet dan hipertropi otot polos peny
obstruksi jalan napas.
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 5/9
DIAGNOSIS
Gejala dan tanda PPOK sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala, gejala ringan
berat. Diagnosis PPOK ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan yang
sistematis meliputi gambaran klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisis) dan
penunjang baik yang bersifat rutin maupun pemeriksaan khusus.
Anamnesis
· Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan· Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja· Riwayat penyakitemfisema pada keluarga
· Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, misalnya berat badan la(BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara· Batuk berulang dengan atau tanpa dahak· Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 6/9
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis pasien PPOK dini umumnya tidak ditemukan kelainan. Pada
didapatkan:
· Purse-lips breathing, yaitu sikap seseorang yang bernapas dengan mulut m
dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini terjadi sebagai mekanisme tubuh
mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi pada gagal napas kronik
· Barrel chest (diameter toraks anteroposterior sebanding dengan diameter trans
· Penggunaan otot bantu napas
· Hipertrofi otot bantu napas
· Pelebaran sela iga
· Terlihat denyut vena jugularis dan edema tungkai (bila telah terjadi gagal ja
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 7/9
Asma dan PPOK adalah penyakit obstruksi saluran napas yang sering ditemukan di Indon
diagnosis yang tepat harus ditegakkan karena terapi dan prognosisnya berbeda.
Asma PPOK
Timbul pada usia muda ++ -Sakit mendadak ++ -
Riwayat merokok +/- +++
Riwayat atopi ++ +
Sesak dan mengi berulang +++ +
Batuk kronik berdahak + ++
Hipereaktiviti bronkus +++ +Reversibiliti obstruksi ++ -
Variabiliti harian ++ +
Eosinofili sputum + -
Neutrofil sputum - +
Makrofag sputum + -
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 8/9
Obat-obatan
· Bronkodilator diberikan secara tunggal atau kombinasi sesuai dengan klasifikasi derajad
penyakit. Diutamakan bentuk obat inhalasi, nebulisasi tidak dianjurkan pada penggunaan
panjang. Pada derajat berat diutamakan pemberian obat lepas lambat (slow release) ataupanjang (long acting)
· Ekspektoran dan mukolitik. Air minum adalah ekspektoran yang baik, pemberian cairan
akan mengencerkan sekret. Obat ekspektoran dan mukolitik dapat diberikan terutama pad
eksaserbasi. Antihistamin secara umum tidak diberikan karena dapat menimbulkan kek
saluran napas sehingga sekret sukar dkeluarkan
· Antibiotik diberikan bila ada infeksi sehingga dapat mengurangi keadaan eksaserbasi aku
· Antioksidan dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kialiti hidup, digunakan N-
Dapat diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan sebagai
rutin.
· Kortikosteroid pemberiannya masih kontroversial, hanya bermanfaat pada serangan akut
· Antitusif diberikan dengan hati-hati.
7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 9/9