FARMAKOTERAPI

Post on 02-Jul-2015

480 views 6 download

Transcript of FARMAKOTERAPI

Kelompok 3

1. Dian Firanti Allisa2. Dwi Nur Astria3. Bayyinah4. Hesti Priska Aprina5. Fitri Ratna Dewi

FARMASI 6 A

KASUSSeorang wanita RM berusia 76 th didiagnosa

diabetes dan hipertensi. Tekanan darahnya, sistolik 140 – 200 mmHg dan diatole 70-104 mmHg. Body mass index (BMI) 32. Obat yang dia minum sbb: metoprolol XL 50 mg twice a day triamterene 37.5 mg/ HCTZ 25 mg once a day furosemide 40 mg once a day olmesarten 20 mg every bedtime metformin 1 gram twice a day clonidine 0.2 mg 4 times a day and as needed aspirin 81 mg once a day clopidogrel 75 mg once a day ezetimibe 10 mg/simvastatin 40 mg once a day

Walaupun minum obat-obatan tersebut, tekanan darahnya tetap meningkat Kadar gula darah sewaktu setelah diukur; antara 130 dan 186 mg/dl. Dia mengeluh sering merasa pusing 

PertanyaanJelaskan rasionalitas pengobatan

pada pasien tersebutBagaimana farmakoterapi untuk

pasien tersebutInformasi apa saja yang diberikan

pada pasien

HipertensiHipertensi adalah kondisi dimana

jika tekanan darah sistole 140 mm Hg atau lebih tinggi dan tekanan darah diastole 90 mm Hg atau lebih tinggi

DiabetesDiabetes adalah suatu kelompok penyakit

metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

BMI

Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)

Subjektif

Jenis kelamin : wanita Usia : 76 th Diagnosa : diabetes dan

hipertensi.- Tekanan darahnya, sistolik 140

– 200 mmHg dan diastole 70-104 mmHg hipertensi stadium 1 atau 2.

- Body mass index (BMI) 32 obesitas kelas 1 ( sedang )

Metoprolol

Indikasi : antihipertensiGolongan : kardioselektif β-blockerDosis : 50-200mg sehariInteraksi obat :

-Metaprolol – aspirinEfek dari metaprolol sedikit dikurangi oleh aspirin

-Metaprolol-clonidinMetaprolol memiliki efek aditif dengan klonidin- Metoprolol – mertforminMetoprolol mengurangi efek metformin

Triamteren• Indikasi : diuretik• Golongan : diuretik hemat

kalium• Dosis untuk hipertensi : 50-100 mg 1-2

kali sehari

• Interaksi Obat :- Triamteren – metformin

Triamterene dapat meningkatkankonsentrasi serum metformin

Furosemid

Indikasi : DiuretikGolongan : diuretik kuatDosis untuk hipertensi : 20-80 mg 2-3

kali sehari. Max : 600 mgInteraksi obat :

- Furosemid – aspirinEfek furosemid dikurangi oleh aspirin- Thiazide diuretik: efek sinergis yang dapat mengakibatkan diuresis mendalam dan kelainan elektrolit yang serius.

Olmesarten • Indikasi : antihipertensi• Golongan : ARB ( Angiotensin II

Reseptor Blocker )

• Dosis : 20-40 mg sehari

MetforminIndikasi : AntidiabetesGolongan : BiguanidDosis : 500 mg 2-3 kali sehari atau 850 mg 1-2 kali sehari. Max: 2,25 g sehari. Interaksi Obat :

- Metformin – aspirinEfek metformin meningkat dengan aspirin

- Kontrol glycaemic mungkin akan terpengaruh oleh diuretik, kortikosteroid, fenotiazin, produk tiroid, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik, calcium channel blockers, klorpromazin dan isoniazid.

Clonidine• Indikasi : antihipertensi• Golongan : adrenolitik sentral• Dosis : 0,2-1,2 mg sehari

AspirinIndikasi : Analgetik antipiretikDosis :

- Dosis optimum analgesik atau antipiretik aspirin, lebih kecil dari dosis oral 0,6 mg yang lazim digunakan.

- Dosis antiinflamasi rata-rata 4 g per hari dapat ditoleransi oleh kebanyakan orang dewasa

Indikasi: Mencegah atherosklerosisGolongan : AntiplateletDosis: 75 mg per hariEfek samping: Sakit perut, pendarahan pada GI dan intrakranial, konstipasi, sakit kepala.

Clopidogrel

HCTZ

Indikasi : diuretikGolongan : ThiazidDosis : 12-25 mg sehari.

• Indikasi: Hiperkolesterolemia• Dosis: 10 mg per hari• Mekanisme kerja: mengganggu absorpsi kolesterol dari membran fili saluran cerna (brush border). Ketika digunakan tunggal, obat ini menurunkan lebih kurang 18% kolesterol LDL. Jika ditambahkan statin, ezetimibe menurunkan LDL 12-20%.• Efek samping: Sakit kepala, reaksi hipersensitivitas seperti kemerahan, angioedema dan anafilaksis.

Ezetimibe

Simvastatin• Indikasi: Hiperkolesterolemia• Golongan: Inhibitor HMG Co-A reduktase• Dosis: 10 - 80 mg 1xsehari diberikan malam hari• Mekanisme kerja: Statin merupakan agen penurun kolesterol total dan LDL hingga 30% atau lebih.• Efek samping: Konstipasi terjadi dalam kurang dari 10% pasien yang mengkonsumsi statin, peningkatan kadar kreatin kinase, anemia.

Walaupun minum obat2an tersebut , tekanan darahnya tetap meningkat Kadar gula darah sewaktu setelah diukur; antara 130 dan 186 mg/dl. Dia mengeluh sering merasa pusing 

Interaksi obatB-blocker – klonidinKombinasi dapat menimbulkan kembali kenaikan tekanan darahB-blocker – antidiabetesKombinasi dapat meningkatkan atau menurunkan efek obat antidiabetesDiuretik – obat diabetesEfek obat diabetes mungkin dilawan. Akibatnya kadar gula darah tetap terlalu tinggi.Interaksi meliputi semua diuretik kecuali golungan hemat kaliumObat diabetes ( oral ) – aspirinEfek obat diabetes bertambah.

Metaprolol – aspirinEfek dari metaprolol sedikit dikurangi oleh aspirin Metaprolol-clonidinMetaprolol memiliki efek aditif dengan klonidin Metoprolol – mertforminMetoprolol mengurangi efek metformin Triamteren - metformintriamterene dapat meningkatkan konsentrasi serum metformin Furosemid – aspirineFek furosemid dikurangi oleh aspirin Metformin – aspirinEfek metformin meningkat dengan aspirin Clopidogrel- aspirinClopidogrel meningkatkan resiko pendarahan ketika aspirin diberikan bersamaan dengan clopidogrel.

1). Pasien dengan diabetes perlu diperlakukan pada tekanan darah sistolik <130 mmHg. 2). Pasien dengan diabetes perlu diperlakukan pada tekanan darah diastolik <80 mmHg

Terapi hipertensi dengan diabetes mellitus

1). Terapi non-farmakologis Pengobatan non farmakologis berupa pengurangan asupan garam, penurunan berat badan bagi pasien gemuk dan olahraga (Bakri, 2003)

2). Terapi farmakologis Menurut JNC VII, pengobatan dengan diuretik, ACE inhibitor,

beta blocker, angiotensin reseptor bloker, dan calcium antagonist mempunyai manfaat pada terapi hipertensi pada diabetes tipe 1 dan tipe 2 (Chobanian et al., 2004). Obat antihipertensi yang ideal untuk penyandang diabetes mellitus sebaiknya memenuhi syarat-syarat: a). Efektif menurunkan tekanan darah b). Tidak menganggu toleransi glukosa atau menganggu respons terhadap hipo-hiperglikemia c). Tidak mempengaruhi fraksi lipid d). Tidak menyebabkan hipotensi postural, tidak mengurangi aliran darah tungkai, tidak meningkatkan risiko impotensi e). Bersifat kardio-protektif dan reno-protekti

Penggunaan obat hipertensi golongan β-blocker (metoprolol) dihentikan.

Alasan :- Berinteraksi dengan Clonidine

dimana metoprolol memiliki efek aditif dengan klonidin

- Berinteraksi dengan metformin dimana metoprolol mengurangi efek metformin sebagai antidiabetes sehingga kadar gula darah tetap tinggi

Penghentian obat hipertensi golongan thiazid (HCTZ).

Alasan:- Efek obat diabetes menurun.

Akibatnya kadar gula darah tetap tinggi.

Penghentian obat aspirin- Meningkatkan resiko pendarahan ketika aspirin diberikan bersamaan dengan clopidogrel.

Obat hipertensi yang dianjurkan untuk penderita diabetes dengan kasus tersebut adalah :

- Golongan diuretik hemat kalium triamteren ( dosis pada kasus dibawah dosis terapi karena triamterene dapat meningkatkan konsentrasi serum metformin ) dan golongan diuretik kuat ( furosemide )

- Golongan ARBs ( Angiotensin II Reseptor Blocker ) olmesarten

- Golongan adrenolitik sentral clonidine

Obat untuk kolesterol untuk kasus tersebut :

- Kombinasi Ezetimibe-simvastatin

Obat untuk anti platelet untuk kasus tersebut :

- Clopidogrel

Obat untuk diabetes untuk kasus tersebut :

- Golongan biguanid Metformin

Kesimpulan Obat-obat yang dipergunakan untuk

kasus tersebut adalah :

triamterene 37.5 mgolmesarten 20 mg every bedtimefurosemide 40 mg once a daymetformin 1 gram twice a dayclonidine 0.2 mg 4 times a day and as

neededclopidogrel 75 mg once a dayCombination ezetimibe 10 mg-

simvastatin 40 mg once a day