Post on 25-Jun-2015
CARA KERJA OBAT DALAM TUBUH Farmakokinetik
& Farmakodinamik
Farmakokinetik & Farmakodinamik
Farmakokinetik merupakan istilah yang menggambarkan bagaimana tubuh mengolah obat, kecepatan obat itu diserap (absorpsi), jumlah obat yang diserap tubuh (bioavailability), jumlah obat yang beredar dalam darah (distribusi), di metabolisme oleh tubuh, dan akhirnya dibuang dari tubuh (Eksresi )
Farmakodinamik menggambarkan bagaimana obat bekerja dan mempengaruhi tubuh, melibatkan reseptor, post-reseptor dan interaksi kimia
Farmakokinetik dan farmakodinamik membantu menjelaskan hubungan antara dosis dan efek dari obat.
Gambaran skematik peristiwa absorpsi, metabolisme, dan ekskresi dari obat-obat
setelah berbagai rute pemberian dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Ansel)
Farmakokinetik & Farmakodinamik
Farmakokinetik sangat
tergantung pada :
• usia,
• seks,
• genetik,
• dan kondisi kesehatan
seseorang.
Farmakodinamik
dipengaruhi oleh
perubahan fisiologis
tubuh seperti :
proses penuaan,
penyakit ,
adanya obat lain
EFEK OBATEFEK YANG DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBAT
Hilangkan penyebab penyakit
Hilangkan gejala penyakit
Terapi untuk gantikan /menambah zat yang hilang/kurang
EFEK OBAT YANG TIDAK DIINGINKAN :
Efek samping
Efek toksik
Alergi
Teratogenik
Efek Samping
Obat
Efek Samping
efek samping adalah setiap efek yang
tidak dikehendaki yang merugikan atau
membahayakan pasien dari suatu
pengobatan.
Efek samping tidak mungkin dihindari /
dihilangkan sama sekali, tetapi dapat
ditekan atau dicegah seminimal mungkin
dengan menghindari factor-faktor resiko
yang sudah di ketahui
Contoh ESO Kerusakan janin, akibat Thalidomide dan
Accutane
Ketagihan, akibat obat-obatan penenang dan
analgesik seperti diazepam serta morfin.
Pendarahan usus, akibat Aspirin.
Aborsi atau keguguran, akibat Misoprostol, obat
yang digunakan untuk pencegahan (gastric ulcer)
borok lambung yang disebabkan oleh obat anti
inflamasi non steroid.
Tuli dan gagal ginjal, akibat antibiotik
Gentamisin.
Contoh ESO Depresi dan luka pada hati, akibat
Interferon.
Disfungsi ereksi, akibat antidepresan.
Demam, akibat vaksinasi.
Glaukoma, akibat tetes mata
kortikosteroid.
Rambut rontok dan anemia, karena
kemoterapi melawan kanker atau
leukemia.
Contoh ESO Hipertensi, akibat penggunaan Efedrin. Hal ini
membuat FDA mencabut status ekstrak tanaman
efedra (sumber efedrin) sebagai suplemen
makanan.
Kerusakan hati akibat Parasetamol
Mengantuk dan meningkatnya nafsu makan
akibat penggunaan antihistamin.
Stroke atau serangan jantung akibat penggunaan
Sildenafil (Viagra).
Bunuh diri akibat penggunaan Fluoxetine, suatu
antidepresan.
Upaya Pencegahan ESOAgar kejadian efek samping dapat ditekan serendah mungkin, selalu
dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut:
Selalu harus ditelusur riwayat rinci mengenai pemakaian obat
Gunakan obat hanya bila ada indikasi jelas
Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan kombinasi
sekaligus.
Berikan perhatian khusus terhadap dosis dan respons pengobatan
pada: anak dan bayi, usia lanjut, dan pasien-pasien yang juga
menderita gangguan ginjal, hepar dan jantung.
Bila dalam pengobatan ditemukan keluhan atau gejala penyakit baru,
atau penyakitnya memberat, selalu ditelaah lebih dahulu, apakah
perubahan tersebut karena perjalanan penyakit, komplikasi, kondisi
pasien memburuk, atau justru karena efek samping obat.
Penanganan ESO
Segera hentikan semua obat bila
diketahui atau dicurigai terjadi efek
samping.
Upaya penanganan klinik
tergantung bentuk efek samping
dan kondisi penderita, Misalnya
untuk syok anafilaksi (suatu reaksi
alergi) diperlukan pemberian
adrenalin dan obat serta tindakan
lain untuk mengatasi syok.
Tips Menghindari ESO
Baca dosis dan aturan pakainyaLihat tanda peringatanKetahui efek samping obatJangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anakBacalah kandungan isi dan tanggal kadaluarsa obatBeritahu dokter bila Anda:* sedang hamil atau menyusui* alergi terhadap obat tertentu* memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver* sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal* sedang menjalani diet khususMintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda
FAKTOR - FAKTOR PENDORONG TERJADINYA
ESOFaktor bukan obat
Intrinsik dari pasien, yakni umur, jenis kelamin, genetik, kecenderungan untuk alergi, penyakit, sikap dan kebiasaan hidup.Ekstrinsik di luar pasien, yakni dokter (pemberi obat) dan lingkungan, misalnya pencemaran oleh antibiotika.
Faktor obatIntrinsik dari obat, yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping.Pemilihan obat.Cara penggunaan obat.Interaksi antar obat.
Komplikasi pada tubuh
Interaksi Antara Obat
Menguntungkan
- Bersifat sinergis
- Mencapai efek terapeutik tidak bisa dengan obat
tunggal
Merugikan
- Efek samping (meningkatnya kadar suatu obat karena
obat lain)
- Efek toksik
- Kegagalan terapi karena aksi antar obat yang
berlawanan untuk organ tertentu
Pengaruh interaksi obat :
merubah farmakokinetik obat : absorbsi,
distribusi, metabolisme, ekskresi.
Contoh : absorbsi tetrasiklin terganggu
oleh logam- logam, seperti : Al, Fe, Ca, Mg.
Interaksi farmakodinamik
Interaksi aditif atau sinergis dan toksisitas kombinasi Interaksi antagonis Interaksi karena perubahan mekanisme transport
Interaksi karena gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
THANK YOU