EPILEPSI PPT

Post on 01-Feb-2016

157 views 5 download

description

n

Transcript of EPILEPSI PPT

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

2015

LAPORAN KASUSEPILEPSI

Oleh :Auliya Syifa

Pembimbing:dr. Desiana Dharmayani,

Sp.A

IDENTITAS PASIEN

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Nama Pasien : An. SUsia : 2 tahunJenis Kelamin : laki-laki Alamat : Jln. Siaga I Tgl MRS : 18 agustus 2015 (pukul: 23:30 wib)

ANAMNESIS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Kejang sejak 15 jam SMRS

KELUHAN UTAMA

1 hari SMRS• Batuk (+) berdahak, pilek(-), demam (-), kejang (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan, belum diberi obat batuk.

HMRS

• Kejang berlangsung selama ± 5 menit, hari ini kejang sebanyak 10 x, tangan dan kaki os kaku, mata mendelik keatas. Setelah kejang os menangis. Demam (-), batuk (+) berdahak, pilek (-), mual muntah (-) BAB, BAK tidak ada keluhan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Os sudah pernah sakit seperti ini sebelumnya, dirawat di PICU pada tanggal 1 agustus 2015 dengan diagnosa kejang demam kompleks.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ibu mengaku ada beberapa sepupunya yang menderita epilepsi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Tidak sedang mengkonsumsi OAT dan OAE

RIWAYAT PENGOBATAN

RIWAYAT ALERGI

Tidak ada alergi makanan, obat, cuaca maupun debu

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Ibu An. rutin ANC di dokter, selama hamil tidak pernah sakit.

RIWAYAT KEHAMILAN IBU

RIWAYAT PERSALINAN IBU

An. Lahir secara normal, cukup bulan, langsung menangis BB lahir = 2800 gr PB lahir = 50 cm

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

ASI Ekslusif sampai 2 bulan, lalu diberikan susu formula

RIWAYAT POLA MAKAN

RIWAYAT PERKEMBANGAN

- Personal Sosial : belum bisa membuka pakaian- Motorik halus : membuat menara 4 kubus- Perkembangan Bahasa : belum bisa menunjuk 4 gambar- Motorik kasar : belum bisa melompat

Kesan : Delayed development

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

RIWAYAT IMUNISASI

KESAN: Imunisasi Dasar Lengkap

PEMERIKSAAN FISIK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Tampak sakit sedang

KEADAAN UMUM

TANDA VITAL

• Suhu : 37oC suhu Axilla • Nadi : 111 x/mnt , teratur, kuat angkat• Pernapasan : 23x/mnt

Composmentis

KESADARAN

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

• BB : 13 kg• TB : 83 cm• LK : 47 cm

STATUS ANTROPOMETRI

STATUS GIZI

•BB/U = 13/12,6 X 100 % = 103% Gizi baik•TB/U = 83/87 X 100 % = 95 % Normal•BB/TB = 13/12,6X100% = 103% Gizi baikKesan : Gizi Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Kepala : Normochepal, Rambut HitamWajah : Simetris, Luka (-), Pucat (-)Mata : Mata cekung, Konjungtiva Anemis (-/-) ,Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+), Edema palpebra (-/-)Hidung : Normonasi, Epitaksis ( -/-)Telinga : Normotia, Sekret (-/-), Darah (-/-)Mulut : mukosa bibir lembab(-), stomatitis(-), lidah kotor(-)Leher : KGB (-), Pembesaran Tiroid (-)Tenggorok: Faring tidak hiperemis, Tonsil (T1/T1)

STATUS GENERALIS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Paru-Paru Inspeksi : Simetris, retraksi (-)Palpasi : Tidak ada bagian dada yang tertinggalPerkusi : Sonor Auskultasi : vesikuler (-/-), wheezing (-/-), ronkhi (+/+)

JantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis tidak terabaPerkusi : Tidak dilakukanAuskultasi : BJ 1 & 2 reguler murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi : Permukaan DatarAuskultasi : BU (+)Palpasi : Nyeri tekan (-), Tidak ada pembesaran hepar dan lienPerkusi : Timpani

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Ekstremitas atas Akral : Hangat Edema : -/-Sianosis : -/-RCT : <2 detik

Ekstremitas bawahAkral : Hangat Edema : -/-Sianosis : -/-RCT : <2 detik

Kelenjar inguinal : Tidak ada pembesaran KGB

STATUS NEUROLOGIS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

GCS : E4 M6 V5 (15)R. Meningens : Kaku Kuduk (-)

Lasegue & Kernig (-) Brd I, II (-)

R. Fisiologis : Patella (+/+) Bisep (+/+)

Trisep (+/+)R. Patologis : Babinski (-/-)

Chaddok (-/-)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Jenis 19-08-2015 Nilai normal

Hb 10,8 10,8-12,8g/dl

Leukosit 14,57 5,50-15,50 rb

Hematokrit 32 (L) 35-43 %

Trombosit 314 217-491 rb

Eritrosit 4.11 3.60-5.20 jt

MCV/VER 78 73-101 fl

MCH / HER 26 23-31 pg

MCHC /KHER 34 26-34 g/dL

Na 133 (L) 135-147

K 4.0 3.5-5.0

Cl 101 94-111

PEMERIKSAAN EEG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Hasil pemeriksaan EEG didapatkan:•EEG dalam batas normal•Tidak terdapat gelombang epileptiform

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Resume:Anak laki-laki 2 tahun datang dengan kejang 15

jam SMRS, kejang berlangsung ± 5 menit, hari ini kejang 10 x, tangan dan kaki os kaku, mata mendelik ke atas, setelah kejang os menangis, kejang tanpa didahului dengan demam, batuk (+).

Pada pemeriksaan fisik; suhu : 37’c, nadi:111x/menit, RR:23x/menit , ronkhi (+), status neurologis dalam batas normal. Hasil pemeriksaan lab HT: 32 (L) Na: 133 (L)Pada pemeriksaan EEG didapatkan hasil; EEG normal, tidak terdapat gelombang epileptiform.

ASSESMENT

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

•Kejang •Ispa•Hiponatremia

DIAGNOSA KERJA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Diagnosa Klinis : EpilepsiDiagnosa Gizi : Gizi NormalDiagnosa Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap sesuai usiaDiagnosa Tumbang : Delayed development

TERAPI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Asering 12 tpm makroTerapi Injeksi:Inj. Phenitoin/kutoin 2x30 mgInj. Novalgin 150 mgInj. Ondamcentron 3x1,5 mgTerapi Oral:Sanmol 175 mgDiazepam 1,5mgSalbutamol 0,75 mgAmbroxol ¼ tabDexametason ¼ tabVit c 25 mgDilatin 3x1 bks

3x1 bks

3 x 1 bks

Obat LainTrazep 5 mg

FOLLOW UP

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Tanggal S O A P19/08/2015

Kejang (+) 1x, < 5 menitBatuk (+) Demam (-)

Kes : CMGCS E4M6V5 (15)Suhu :36,2ᵒCNadi : 110 x/mRR : 24x/mPF : DBN

Epilepsi Infus assering 12 tpm makroInj phenitoin 2x30mgSanmol 175 mgDiazepam 1,5mgSalbutamol 0,75 mgAmbroxol ¼ tabDexametason ¼ tabVit c 25 mgRencana EEG

FOLLOW UP

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Tanggal S O A P20/08/2015

Kejang (-)Batuk (-)Demam (-)

Kes : CMGCS E4M6V5 (15)Suhu :36,8ᵒCNadi : 90 x/mRR : 28x/mPF : DBN

Epilepsi Inj kutoin diganti oral Besok rencana pulang apabila jika sudah tidak ada keluhan

FOLLOW UP

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Tanggal S O A P21/08/2015

Kejang (-)Batuk (-)Demam (-)

Kes : CMGCS E4M6V5 (15)Suhu :36,6ᵒCNadi : 100x/mRR : 26x/mPF : DBN

Epilepsi Os pulang P.Batuk 3x1 bksP.panas + dzp 3x1P. Dilatin 2x1

Kontrol :Senin 24-08-2015

TINJAUAN PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

DefinisiEpilepsi adalah terjadinya dua

atau lebih kejang tanpa adanya provokasi yang dipisahkan oleh interval lebih dari 24 jam.Pada pasien di kasus, seluruh kejang tidak didahului dengan demam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

EPIDEMIOLOGI

70/100.000 penduduk per tahun

Anak > orang dewasa

Laki-laki >perempuan.

74-10/1000 pada populasi umum

Pada kasus ini pasien laki-laki

ETIOLOGI

Penyebab epilepsi adalah multifaktorial, termasuk genetik dan penyebab yang didapat

Asfiksia

Epilepsi primer oleh gangguan eksitabilitas dan sinkronisasi neuron kotreks serebriGenetik

Lesi di otak

Epilepsi sekunder pada tuberoskelrosis dan fenilketonuria

Sklerosis hipokampus

Tumor

Trauma kepala

Infeksi

Stroke

Epilepsi sekunder

ETIOLOGI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

•Analisa masalah : pada kasus,ada riwayat keluarga beberapa sepupu yang mengalami epilepsi

Epilepsi idiopatik

•Pada 50% epilepsi anak, predisposi genetik, awitan < 3 tahun

Epilepsi simptomatik

•Kelainan/lesi SSP e.g: post trauma kapitis, infeksi SSP, ggn metabolik, asfiksia neonatorum, neurodegeneratif

Epilepsi kriptogenik

•Penyebabnya karena Sindrom West, Sindrom Lennox-Gastaut dan epilepsi mioklonik

KLASIFIKASI KEJANG EPILEPTIK MENURUT ILEA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Lena/absens Mioklonik Tonik klonik tonik-klonik atonik

Parsial sederhana Parsial komplek Parsial dengan generalisasi sekunder

KEJANG PARSIAL (FOKAL)

KEJANG UMUM

KEJANG EPILEPTIK YANG TAK TERGOLONGKAN

KLASIFIKASI SINDROM EPILEPSI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Epilepsi fokal

benigna

Epilepsi mioklonik

juvenil

Spasme infatil (sindrom

west)

Sindrom lennox-gastaut

Sindrom landau-kleffner

Pasien ini berusia <5 tahun,

GEJALA KEJANG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Kejang parsial

• Kejang parsial sederhana

• Kejang parsial kompleks

Kejang umum

• Absans • Atonik • Mioklonik • Tonik klonik • Klonik • Tonik

pada kasus, pasien mengalami kejang berulang 10x/hr, dengan lama ± 5 menit, dengan tangan dan kaki kaku dan mata mendelik keatas.

DIAGNOSIS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Anamnesis

•Pola serangan•Lama serangan•Gejala sebelum dan sesudah serangan•Riw sblmnya

Pemeriksaan Fisik

•Riw trauma kepala•Gangguan kongenital•Gangguan neurologik fokal atau difus

Pemeriksaan Penunjang

•EEG•CT Scan•MRI

Analisa masalah : Pada pasien di kasus, hasil EEG dalambatas normal, tidak terdapat gelombang epileptiform. Pd epilepsi biasanya terdapat gelombang epileptiform, tetapisejumlah kecil pasien epilepsi tetap memperlihatkan hasilEEG yang normal.

KejangTanpa demam/faktor pencetus

yang diketahui

Kejang pertama

Kejang berulang

Anamnesis PemfisLabEEG(pencitraan)(pungsi lumbal)

Abnormal Epilepsi simtomatikTerapi penyakit yang mendasari

Normal Isolated first seizureTanpa riwayat keluargaTidak perlu observasi

Normal Kecuali EEGEpilepsi idiopatik

Sedang mendapat terapi antikonvulsan ?

YAPeriksa kadar antikonvulsan evaluasi kepatuhan pasien

TIDAK

Tentukan jenis epilepsi beri terapi berdasarkan jenis

epilepsiKontrol burukPertimbangan rawat inapEEG lama & video monitoringSesuaikan kembali terapiPikirkan adanya penyakit yang mendasariPemantauan sering

Kontrol baik Pemantauan berkalaKadar anti konvulsanToksisitas obatEEG atas indikasi

PRINSIP TERAPI EPILEPSI ANAK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Menggunakan 1 macam obat anti epilepsi (oae) Obat sesuai jenis dan bentuk serangan Dosis seminimal mungkin ES seminimal mungkin Mulai dari dosis terkecil, dinaikkan bertahap jika

kejang belum terkontrol sampai dosis maksimal Kejang terkontrol pada dosis tertentu dan

dipertahankan Jika 1 macam obat kejang tidak terkontrol, obat di

ganti atau di tambah dengan yang lain

PENGOBATAN JANGKA PANJANG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Pilih satu macam obat antiepilepsi (OAE)

Sesuaikan dosis/capai efek optimal Bila belum berhasil, dpt ditambah

obat ke-2 Bila setelah obat ke-2 serangan (-)

obat ke-1 dikurangi & dihilangkan

OBAT ANTI EPILEPSI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Obat lini pertama -Asam valproat 10-40 mg/kgBB/hr, dalam 2-3 dosis-Fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hr, dalam 2 dosis-Karbamazepin 10-30mg/kgBB/hr, dalam 2-3 dosis-Fenitoin 5-7 mg/kgBB/hari, dalam 2dosisObat lini kedua -Topiramate (Topamax). Dosis inisial 1-3 mg/kgBB/hr, naikkan perlahan dengan interval 1-2 minggu- Lamotrigine (Lamictal). Dosis inisial 0,15 mg/kgBB/hr dalam 2 dosis selama 2 minggu, lalu naikkan menjadi 0,3 mg/kgBB/hr dalam 2 dosis- Levetirasetam (keppra). Dosis inisial 10 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis-ACTH atau steroid dapat digunakan untuk infantile spasme atau epilepsi berat yang tidak terkontrol dengan medikasi lain

Pada kasus, os diberikan trazep supp 5 m. inj.kutoin 2x30mg,

P.panas(PCT 175 mg, diazepam 1,5mg)3x1 bgks. Sesuai dengan

penatalaksaan untuk kejang.

PROGNOSIS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Pada umumnya epilepsi baik, ±70% penderita epilepsi mengalami remisi (bebas bangkitan selama ≥5 tahun sesudah penghentian obat)Beberapa faktor prediktor prognosis:•Kelainan neurologi berat•Terdapat beberapa jenis bangkitan•Respon terhadap OAE•EEG abnormal pada awal terapi atau EEG memburuk•Memerlukan politerapi untuk kontrol bangkitan

DAFTAR PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

•Behrman et al. 2014. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Diterjemahkan oleh: A.Samik Wahab. Jakarta: EGC.•Mansjoer, A, dkk. 2012. Kapita Selekta Kedokteran, ed, 4. Jakarta: Medica Aesculpalus. FKUI•Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia. 2014. Edisi 5. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Surabaya: Airlangga Universitas•Garna, Hary, dkk. 2012. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD. Bandung.•Panitia Penyusun Panduan Pelayanan Medis RSCM tahun 2007. 2007. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Jakarta•Pudjiadi, Antonius H, dkk. 2011. Pedoman Pelayanan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid I. IDAI. Jakarta

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

TERIMA KASIH