Dr, Fatimah, Kegawatdaruratan Infeksi Nifas

Post on 14-Aug-2015

47 views 0 download

Transcript of Dr, Fatimah, Kegawatdaruratan Infeksi Nifas

KEGAWATDARURATAN INFEKSI NIFAS

KEGAWATDARURATAN INFEKSI NIFAS

●Dr. Hj. Fatimah Usman, SpOG●Dr. Hj. Fatimah Usman, SpOG

Infeksi NifasInfeksi Nifas

●Demam pascapersalinan (≥ 38.5 °C) yang terjadi sejak hari kedua pasca persalinan yang disertai dengan gejala infeksi lainnya (nyeri, lochia sanguinea purulenta, sekret berbau, eritema, dsb.)

●Demam pascapersalinan (≥ 38.5 °C) yang terjadi sejak hari kedua pasca persalinan yang disertai dengan gejala infeksi lainnya (nyeri, lochia sanguinea purulenta, sekret berbau, eritema, dsb.)

Masalah●Infeksi nifas morbiditas dan

mortalitas ibu post partum●Derajat komplikasi bervariasi dr

masitis sampai DIC

Masalah●Infeksi nifas morbiditas dan

mortalitas ibu post partum●Derajat komplikasi bervariasi dr

masitis sampai DIC

Insidens & ranahInsidens & ranah

●penyebab utama kematian maternal di negara berkembang

●terjadi pada persalinan traumatik dan tidak bersih

●komplikasi dapat berupa: syok, abses pelvik dan pelvio thrombosis

●penyebab utama kematian maternal di negara berkembang

●terjadi pada persalinan traumatik dan tidak bersih

●komplikasi dapat berupa: syok, abses pelvik dan pelvio thrombosis

PatofisiologiPatofisiologi

● flora normal pada traktus genitalis adalah potensial patogenik

● fungsi protektif selaput ketuban akan hilang, bila selaput pecah jauh sebelum lahirnya bayi

● infeksi intrapartum ditandai dengan meningkatnya lekosit dan C-reactive protein

● persalinan traumatik memberi peluang bagi invasi mikroorganisme patogen

● flora normal pada traktus genitalis adalah potensial patogenik

● fungsi protektif selaput ketuban akan hilang, bila selaput pecah jauh sebelum lahirnya bayi

● infeksi intrapartum ditandai dengan meningkatnya lekosit dan C-reactive protein

● persalinan traumatik memberi peluang bagi invasi mikroorganisme patogen

Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)

Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)

Respon infeski sistemik yang menyebabkan beberapa gejala klinis yang berat dengan manifestasi dua atau lebih keadaan dibawah ini :

● Temperatur > 38°C or < 36°C● Denyut Nadi > 90 beats/min● Frekuensi nafas > 20 breaths/min or

PaCO2 < 32 mm Hg

● Jumlah leukosit > 12,000/mm3 , < 4000/mm3 

Respon infeski sistemik yang menyebabkan beberapa gejala klinis yang berat dengan manifestasi dua atau lebih keadaan dibawah ini :

● Temperatur > 38°C or < 36°C● Denyut Nadi > 90 beats/min● Frekuensi nafas > 20 breaths/min or

PaCO2 < 32 mm Hg

● Jumlah leukosit > 12,000/mm3 , < 4000/mm3 

Faktor predisposisiFaktor predisposisi

●trauma dan nekrosis jaringan selama persalinan menjadi mekanisme dan media bagi infeksi

●diskontinuitas kulit/mukosa (mis. episiotomi, seksio, laserasi, dsb.)

●partus lama dan ketuban pecah sebelum waktunya

●gizi dan hygiene yang buruk

●trauma dan nekrosis jaringan selama persalinan menjadi mekanisme dan media bagi infeksi

●diskontinuitas kulit/mukosa (mis. episiotomi, seksio, laserasi, dsb.)

●partus lama dan ketuban pecah sebelum waktunya

●gizi dan hygiene yang buruk

Bakteri penyebabBakteri penyebab

● paling sering:– Escherichia coli, Kelbsiella,

Proteus & Bacteroides fragilis● penyerta:– Clostridium, Staphylococcus

aureus & Pseudomonas● eksogenik: – Group A beta-hemolytic

streptococci

● paling sering:– Escherichia coli, Kelbsiella,

Proteus & Bacteroides fragilis● penyerta:– Clostridium, Staphylococcus

aureus & Pseudomonas● eksogenik: – Group A beta-hemolytic

streptococci

Gambaran klinikGambaran klinik

● umumnya mulai dari 2-3 hari postpartum● demam, nyeri perut bawah, nyeri tekan

uterus● disertai pula dengan : lemah, anoreksia,

lochia berbau● penyakit makin berat bila terjadi demam

tinggi dan gejala peritonitis● Group A beta-hemolytic stretpococci

adalah bakteri utama pada peritonitis dan septikemia

● umumnya mulai dari 2-3 hari postpartum● demam, nyeri perut bawah, nyeri tekan

uterus● disertai pula dengan : lemah, anoreksia,

lochia berbau● penyakit makin berat bila terjadi demam

tinggi dan gejala peritonitis● Group A beta-hemolytic stretpococci

adalah bakteri utama pada peritonitis dan septikemia

Infeksi nifas dapat berupaInfeksi nifas dapat berupa

●Endomyometritis●Infeksi saluran kemih●Infeksi luka episiotomi atau seksio●Mastitis●Pelvio atau femoral thromboflebitis●Apendisitis●Lain-lain: Infeksi saluran

pernapasan atas

●Endomyometritis●Infeksi saluran kemih●Infeksi luka episiotomi atau seksio●Mastitis●Pelvio atau femoral thromboflebitis●Apendisitis●Lain-lain: Infeksi saluran

pernapasan atas

PencegahanPencegahan

●gunakan teknik aseptik●antibiotika profilaksis pada seksio

sesar dan KPSW (cefotaxime atau ampicillin dosis tunggal 1-2 gr terbukti menurunkan kejadian infeksi)

●gunakan teknik aseptik●antibiotika profilaksis pada seksio

sesar dan KPSW (cefotaxime atau ampicillin dosis tunggal 1-2 gr terbukti menurunkan kejadian infeksi)

PengobatanPengobatan

● Persalinan pervaginam: Ampicillin 1 g / 6 jam)

● Seksio sesar:– Flagyl 500 mg/8 jam + Cefoxitin

2g/6 jamatau– Aminoglikosida

(Gentamycin/Tobramycin) 60-100 mg/8 jam + Clindamycin 900 mg/8 jam

● Persalinan pervaginam: Ampicillin 1 g / 6 jam)

● Seksio sesar:– Flagyl 500 mg/8 jam + Cefoxitin

2g/6 jamatau– Aminoglikosida

(Gentamycin/Tobramycin) 60-100 mg/8 jam + Clindamycin 900 mg/8 jam

PengobatanPengobatan

●Antibiotika diberikan hingga 48 jam bebas demam

●Bila demam berlanjut setelah pemberian kombinasi aminoglikosida-Clindamycin, tambahkan golongan Penisilin untuk mencakup enterococci

●Antibiotika diberikan untuk minimal 5 hari

●Antibiotika diberikan hingga 48 jam bebas demam

●Bila demam berlanjut setelah pemberian kombinasi aminoglikosida-Clindamycin, tambahkan golongan Penisilin untuk mencakup enterococci

●Antibiotika diberikan untuk minimal 5 hari

●makin banyak jenis antibiotika diberikan, akan makin tinggi risiko kolitis nekrotik

●antibiotika diekskresikan melalui ASI, tetapi pada banyak kasus, jumlahnya tidak bermakna secara klinik

●hindarkan penggunaan Tetrasiklin

●makin banyak jenis antibiotika diberikan, akan makin tinggi risiko kolitis nekrotik

●antibiotika diekskresikan melalui ASI, tetapi pada banyak kasus, jumlahnya tidak bermakna secara klinik

●hindarkan penggunaan Tetrasiklin

●infeksi episiotomi: beri antibiotika, lepaskan jahitan bila banyak pus dan lakukan irigasi

●fascitis nekrotik: kasus jarang, bila terjadi dapat berkembang secara progresif, timbul gangrene dan risiko tinggi sepsis (selain antibiotika lakukan debridement)

●infeksi episiotomi: beri antibiotika, lepaskan jahitan bila banyak pus dan lakukan irigasi

●fascitis nekrotik: kasus jarang, bila terjadi dapat berkembang secara progresif, timbul gangrene dan risiko tinggi sepsis (selain antibiotika lakukan debridement)

●septik pelvio thromboflebitis umumnya disebabkan oleh bakteri anaerobik

●pasien sudah mendapat antibiotika tetapi demam tinggi tetap terjadi:– singkirkan penyebab lain– berikan Heparin (60-80 IU/kg BB)

dan gejala seharusnya membaik setelah pemberian obat ini

●septik pelvio thromboflebitis umumnya disebabkan oleh bakteri anaerobik

●pasien sudah mendapat antibiotika tetapi demam tinggi tetap terjadi:– singkirkan penyebab lain– berikan Heparin (60-80 IU/kg BB)

dan gejala seharusnya membaik setelah pemberian obat ini

Adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara persiapan laktasi

Bila ibu menyusui bayinya●Susukan sering2●Gunakan kedua mamae●Kompres hangat sblm menyusui●Pijat sebelum disusui●Sangga payudara●Kompres diantara waktu menyusui

Adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara persiapan laktasi

Bila ibu menyusui bayinya●Susukan sering2●Gunakan kedua mamae●Kompres hangat sblm menyusui●Pijat sebelum disusui●Sangga payudara●Kompres diantara waktu menyusui

Bendungan PayudaraBendungan Payudara

●Demam parasetamol 500mg / 4 jam ●Evaluasi stlh 3 hariBila ibu tidak menyusui●Sangga payudara●Kompres dingin ●Bila perlu beri parasetamol 500 mg / 4

jam● Jangan dipijat / kompres panas ●Pompa dan kosongkan payudara

●Demam parasetamol 500mg / 4 jam ●Evaluasi stlh 3 hariBila ibu tidak menyusui●Sangga payudara●Kompres dingin ●Bila perlu beri parasetamol 500 mg / 4

jam● Jangan dipijat / kompres panas ●Pompa dan kosongkan payudara

MastitisMastitis

●umumnya membaik dengan pemberian penicillin dan derivatnya (Methicillin atau Cloxacillin) selama 7-10 hari– tetap menyusukan bayinya– Insisi dan drainase bila terjadi

abses

●umumnya membaik dengan pemberian penicillin dan derivatnya (Methicillin atau Cloxacillin) selama 7-10 hari– tetap menyusukan bayinya– Insisi dan drainase bila terjadi

abses

Kasus khususKasus khusus

●Septik syok pascapersalinan●Kasus dengan sakit berat atau

gejala toksik yang ditandai dengan perubahan hemodinamik atau keseimbangan asam-basa dan demam tinggi setelah persalinan pervaginam atau abdominam

●Septik syok pascapersalinan●Kasus dengan sakit berat atau

gejala toksik yang ditandai dengan perubahan hemodinamik atau keseimbangan asam-basa dan demam tinggi setelah persalinan pervaginam atau abdominam

Penyebab sepsis pasca persalinan

Penyebab sepsis pasca persalinan

●umumnya bakteri gram-negatif (mis. E. Coli) atau gram-positif (Staphylococci, Anaerobic streptococci, Clostridium)– endotoksin dinding sel bakteri

menimbulkan lesi pada pembuluh darah dan reaksi vasodilatasi

– terjadi hypotension / hypoperfusion

●umumnya bakteri gram-negatif (mis. E. Coli) atau gram-positif (Staphylococci, Anaerobic streptococci, Clostridium)– endotoksin dinding sel bakteri

menimbulkan lesi pada pembuluh darah dan reaksi vasodilatasi

– terjadi hypotension / hypoperfusion

RangkumanRangkuman

●infeksi persalinan dan nifas merupakan masalah utama kualitas pelayanan

●diperlukan ketepatan diagnosis●lakukan pengobatan dini dan

agresif●pencegahan lebih baik dari

pengobatan

●infeksi persalinan dan nifas merupakan masalah utama kualitas pelayanan

●diperlukan ketepatan diagnosis●lakukan pengobatan dini dan

agresif●pencegahan lebih baik dari

pengobatan

TerimakasihTerimakasih