Ckd Fatimah

19
Penyakit Ginjal Kronik Chronic Kidney Disease (CKD) Oleh : Fatimah 03011095 Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam RSUD Bekasi 2015

description

ckd

Transcript of Ckd Fatimah

Page 1: Ckd Fatimah

Penyakit Ginjal Kronik Chronic Kidney Disease (CKD)

Oleh :Fatimah

03011095

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamRSUD Bekasi 2015

Page 2: Ckd Fatimah

Definisi• Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi

selama lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan manifestasi :• Kelainan patologis• Terdapat kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi

darah atau urin, atau kelainan dalam test pencitraan (imaging test)

• Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal diagnosis penyakit ginjal kronis ditegakkan jika nilai LFG>60 ml/menit/1,73m2

Page 3: Ckd Fatimah

• Klasifikasi atas derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG , yang dihitung dengan menggunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut:

LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140 – umur) x berat badan 72 x kreatinin plasma (mg/dl)

*) pada perempuan di dikalikan 0,85

NILAI NORMAL :Wanita : 97-137 ml/menit/1,73

Pria : 88-128 ml/menit/1,73

Page 4: Ckd Fatimah

Klasifikasi berdasarkan LFG

Klasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar derajat penyakit

Derajat Penjelasan LFG (ml/mn/1,73)

1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

>90

2 Kerusakan ginjal dengan LFG ringan

60-89

3 Kerusakan ginjal dengan LFG berat

30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal <15 atau dialisis

Page 5: Ckd Fatimah
Page 6: Ckd Fatimah

Klasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar diagnosis etiologi

Penyakit Tipe mayor

Penyakit ginjal diabetes Diabetes tipe 1 dan 2

Penyakit ginjal non diabetes • Penyakit glomerular (penyakit autoimun , infeksi sistemik, obat, neoplasia)• Penyakit vaskular (penyakit pembuluh darah besar, hipertensi, mikroangiopati)• Penyakit tubulointersitial(pielonefritis kronik, batu, obstruksi, keracunan obat)• Penyakit kistik ( ginjal polikistik)

Penyakit pada transplantasi Rejeksi kronikKeracunan obat (siklosporin/ takrolimus)Penyakit recurrent (glomerular)Transplant glomerulopathy

Page 7: Ckd Fatimah

Epidemiologi• Di Amerika Serikat, data tahun 1995-1999 menyatakan insiden

penyakit ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perjuta pertahun, meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Di negara berkembang lainnya insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk pertahun.

• Sebuah studi yang dilakukan Perhimpunan Nefrologi Indonesia melaporkan sebanyak 12,5 % populasi Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal.

Page 8: Ckd Fatimah

Faktor resiko

Tidak dapat di modifikasi

• Usia (> 50 tahun)• Jenis kelamin (laki-laki

lebih cepat)• Ras (ras Afrika, Amerika

lebih cepat)• Genetik • Hilangnya massa ginjal

Dapat di modifikasi• Hipertensi dan diabetes

- Responsible for 2/3 of cases• Cardiovascular disease• Proteinuria• Albuminuria• Glikemia• Obesitas• Dislipidemia• Merokok• Kadar asam urat

Page 9: Ckd Fatimah

Patofisiologi

Page 10: Ckd Fatimah

Gejala klinis

Kelainan saluran cerna : nafsu makan

menurun, mual muntah, fetor

uremikKelainan

kulit : urea frost dan gatal kulit

Kelainan neuromuskular : tungkai lemah, parastesi, kram

otot, daya konsentrasi menurun,

insomnis, gelisahGangguan kardiovaskular

: hipertensi, sesak napas, nyeri dada,

edema

Gangguan kelamin :

libido menurun, nokturia, oligouria

ANEMIA

*) If asymptomatic may have elevated serum creatinine concentration or an abnormal urinalysis

Page 11: Ckd Fatimah

Manifestations of Chronic Uremia

Fig. 47-5

Page 12: Ckd Fatimah

Pemeriksaan darah lengkap :Peningkatan ureum dan kreatinin serum

Pemeriksaan elektrolit :Hiperkalemia, hipokalsemia,

hiperfosfatemia, hipermagnesemia

Pemeriksaan glukosa darah , profil lipid :

Hiperkolestrolemia, hipertrigliseridemia, LDL meningkat

Analisis gas darah :Asidosis metabolik (PH menurun ,

HC03 menurun)

Pemeriksaan darah lengkap :Peningkatan ureum dan kreatinin

serum

Sedimen urin :Sel tubulus ginjal, sedimen eritrosit, sedimen leukosit, granuler kasar, eritrosit dismorfik merupakan patognomonik jejas ginjal

Pemeriksaan urin kuantitatif 24 jam

Pencitraan usg ginjal BNO - IVP

BIOPSI ginjal

Pemeriksaan lain : EKG, ronsen thorax, dan echocardiography

PEM

ERIK

SAAN

PE

NU

NJA

NG

Page 13: Ckd Fatimah

Test and diagnosis• Gambaran laboratorium :• Sesuai dengan penyakit yang

mendasari• Penurunan fungsi ginjal berupa

peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum, dan penurunan LFG

• Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin, peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemi, hiponatremia, hiperfosfatremia, hipokalsemi, asidosis metabolik

• Kelainan urinanalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria, cast, isotenuria

• Gambaran radiologis :• FPA, bisa tampak batu

radio opaque• Pielografi intravena

kontras tidak bisa melewati glomerulustoxic oleh kontras

• Pielografi antegrad dan retrodrag sesuai indikasi

• USG ginjal ukuran ginjal mengecil, kortex menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi

Page 14: Ckd Fatimah

• Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal • Dilakukan ukuran ginjal yang masih mendekati normal bila

diagnosis secara non invasif tidak bisa di tegakkan mengetahui etiologi, terapi, prognosis, dan mengevaluasi terapi yang diberikan.

Page 15: Ckd Fatimah

1. Penurunan cadangan ginjal

- Sekitar 40-75 % nefron tidak berfungsi- Laju filtrasi glomerulus 40-50 % normal- BUN dan kreatinin serum masih normal- Pasien asimptomatik

2. Gagal ginjal- 75- 80 % nefron tidak berfungsi- LFG 20-40 % normal- Anemia ringan dan azotemia ringan- Nokturia dan poliuria

3. Gagal ginjal LFG 10-20 %

NORMAL- BUN dan kreatinin serum meningkat- Anemia, azotemia, dan asidosis metabolik- Berat jenis urine- Poliuria dan nokturia- Gejala gagal ginjal

4. End-stage renal disease (ESRD)

- Lebih dari 85 % nefron tidak berfungsi- Laju filtrasi glomerulus kurang dari 10 % normal- BUN dan kreatinin tinggi- Anemia, azotemia dan asidosis metabolik- BJ urine tetap 1,010- Oligouria- Gejala gagal ginjal

Tahap perkembangan gagal ginjal kronik

Page 16: Ckd Fatimah

Tatalaksana• Kontrol tekanan darah

target tekanan darah <130/80 mmHg (Tanpa proteinuria. <125/75 mmHg (dengan proteinuria). Dapat menggunakan ACE, ARB (angiotensin receptor blocker) dan CCB (calcium channel blocker)• Restriksi asupan protein PGK pre dialisis: 0,6-0,75 g/KgBB ideal / hariPGK hemodialisis : 1,2 g/KgBB ideal/hariPGK Dialisis peritoneal : 1,2–1,3 g/KgBB ideal/hariTransplantasi ginjal : 1,3 g/Kgbb ideal/hari pada 6 minggu

pertama pasca transplantasi dilanjutkan 0,8-1 g/Kgbb ideal / hari

Page 17: Ckd Fatimah

• Kontrol kadar gula darah : target HBA1c <7% (penyesuaian dosis hipoglikemik oral)

Restriksi cairan PGK pre dialisis: tidak dibatasi dengan jumlah urine normal

PGK hemodialisis : 500ml / hari + produksi urinTransplantasi ginjal : pasien dipertahankan euvolemik/ sedikit

hipovolemik dengan insisible water loss 30-60 ml/jam

• Restriksi asupan garam : PGK pre dialisis: <5g/hariPGK hemodialisis : 5-6 g/hariTransplantasi ginjal : <6-7 g/hari

• Terapi dislipidemia (target LDL <100 mg/dl bila trigliserid >200, target kolestrol non HDL <130 Mg/dl. Terapi dapat menggunakan statin, serta pada asupan lemak dianjurkan 20-30 persen total kalori dengan lemak jenuh dibatasi 10%. Penderita dislipidemi dianjurkan <300 mg/hari untuk kadar kolestrol dalam makanan.

Page 18: Ckd Fatimah

• Anemia Terapi eritropoetin (EPO) apabila Hb <10 g/dl dan Ht <30% (target hb 10-12 g/dl dan Ht >30%) dosis penggunaan EPO :- fase koreksi : 2000-4000 IU subkutan 2-3 kali/minggu , selama 4 minggu. Target hb naik 1-2 g/dl atau Ht naik 2- 4% dalam 4 minggu - apabila target belum tercapai dosis EPO dinaikkan 50%- Apabila HB naik >2,5 g/dl atau hematokrit naik >8% dalam 4 minggu dosis diturunkan sebanyak 25%• Asidosis Metabolikkoreksi apabila konsentrasi HCO3 <22 mmol/L. Koreksi dilakukan dengan suplement bikarbonat oral untuk mempertahankan HCO3 22-24 mmol/L . bikarbonat oral diberikan 3x2 tablet (325-2000 mg) setiap harinya Rumus koreksi bikarbonat : 0,3 x BB (kg) x ( HCO3 target- awal )

Page 19: Ckd Fatimah

• Hiperfosfatemia Pilih terapi tergantung kadar CA2+ dam PO4 pasien Koreksi dilakukan dengan phospate binder , jenis yang

tersedia :Ca based phospate binders , contoh : kalsium asetat / kalsium karbonat 3-6 g/hariNon Ca based phospate binders , contoh : lan-thanum , sevelamer, atau magnesium

• Hiperphomosisteinemia Pemberian suplemen oral : asam folat 15 mg dan vitamin B12 500

ug/ hari dilakukan untuk mencegak artherosklerosis

• Terapi pengganti ginjal Haemodialisa / Transplantasi ginjal