Post on 19-Jun-2015
Deteksi Dini Kelainan Jantung
Bawaan pada Anak
OlehEtta Novayanti,S.Ked
I1A004065
Pembimbingdr.Meriah Sembiring,Sp.A
BAGIAN / SMF ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM
RSUD ULIN BANJARMASIN
April, 2010
Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Adalah penyakit dengan kelainan pada
struktur atau fungsi jantung yang dibawa dari
lahir yang mengakibatkan kegagalan
pertumbuhan dan perkembangan bayi
Dari 1000 kelahiran, 6-8 bayi akan
menderita penyakit jantung bawaan. Dari
jumlah itu, 50%nya mengalami kematian
apabila tidak ditangani dengan cepat dan benar
Ada 2 golongan besar PJB, yaitu non
sianotik (tidak biru) dan sianotik (biru) yang
masing-masing memberikan gejala dan
memerlukan penatalaksanaan yang berbeda
Penyebab PJB
Penyakit tertentu pada ibu saat hamil,
misalnya terinfeksi toksoplasma atau
rubella
Faktor lingkungan (bahan kimia, obat-
obatan, infeksi)
Penyakit keturunan (genetik)
Kerusakan kromosom
(cetak biru/DNA manusia)
Mekanisme PJB
Akibat kelainan pada katup jantung
Akibat kelainan anatomi pembuluh darah
jantung
Tanda klinis penderita PJB
Bibir dan kukunya berwarna kebiruan
menetap sejak lahir atau sejak usia bayi dan
mungkin akan bertambah berat secara
progresif dengan bertambahnya umur
Sesak nafas dan cepat capek
bila bermain, berlari atau berjalan jauh
Nyeri dada
Kesulitan makan dan minum
Cepat lelah saat mengisap susu sehingga
sering berhenti mengisap untuk istirahat
beberapa saat, nafas memburu dan
berkeringat banyak
Gangguan pertumbuhan (terhambat)
Adanya gangguan asupan makanan dan
gizi maka akan terjadi gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
Pemeriksaan penunjang PJB
Adanya sianosis (biru), bising jantung (bunyi
jantung tidak normal), pulsasi femoral yang
kurang (nadi sulit diraba)
Elektrokardiografi (EKG) untuk merekam
aktivitas listrik jantung
Foto rontgen dada (sinar X)
Laboratorium darah
Ekokardiografi dan Doppler
Kateterisasi jantung dan angiografi
Hampir 50% dari anak-anak dengan PJB
tidak memberikan gejala, sehingga PJB baru
diketahui ketika dokter mendengar bising jantung
saat pemeriksaan rutin
Pencegahan
Konsultasi selama kehamilan
Tidak mengkonsumsi jamu-jamuan
Menerapkan pola hidup sehat
Menggunakan obat-obatan dari dokter
Pada anak yang telah terdeteksi memiliki PJB
harus kontrol minimal 6 bulan sekali dan
mendapatkan tes Ekokardiografi untuk melihat
sejauh mana kebocoran jantung terjadi.
.