Clean and good governance

Post on 24-Jan-2018

119 views 7 download

Transcript of Clean and good governance

Disusun Oleh

IMAS LUSYANI

ROBIATUL ADAWIYAH

M. AZUMI

PANJI SETIA P

CLEAN AND GOOD GOVERNANCE

Adalah segala hal yang terkait dengan

tindakan atau tingkah laku yang bersifat

mengarahkan , mengendalikan, atau

mempengaruhi urusan publik untuk

mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan sehari-hari.

PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE

1. Partisipasi (participation)

2. Penegakan hukum (rule of law)

3. Transparansi (transparency)

4. Responsif (rewsponsifeness)

5. Orientasi Kesepakatan (Consensus

Orientation)

6. Keadilan (Equity)

7. Efektifitas dan efesiensi (effectiveness dan

efficiency)

8. Akuntabilitas (Accountability)

9. Visi strategis (Strategic Vision)

PARTISIPASI (PARTICIPATION)

Partisipasi tersebut dibangun

berdasarkan prinsip Demokrasi yakni

kebebasan berkumpul, mengeluarkan

pendapat secara konstruktif.

Dengan paradigma “center for public service”,

- Pemerintah harus mengubah paradigma dari

penguasa birokrat menjadi pelayan masyarakat

(public server)

- Memiliki perhatian yang humanis terhadap

clientnya

- Memberikan pelayan yang efisien.

- Tepat waktu serta dengan biaya murah.

- Sehingga mereka memiliki legitimasi dari

masyarakat.

Tidak mungkin sebuah bangsa akan maju

dengan cepat tanpa, partisipasi penuh dari

warganya.

Oleh karena itu “partisipasi” dari masyarakat

untuk negara atau sebaliknya itu sangat

dibutuhkan demi terwujudnya cita Good

Governance

PENEGAKAN HUKUM (RULE OF LAW)

Proses terwujudnya cita good governance selain

dengan partisipasi, harus diimbangi dengan

penegakan hukum yang kuat.

RULE OF LAW MEMILIKI BEBERAPA

KARAKTER ANTARA LAIN:

a. Supremasi hukum

b. Kepastian hukum

c. Hukum yang responsive

d. Penegakan hukum yang konsisten dan non-

diskriminatif

e. Indepedensi peradilan

A. SUPREMASI HUKUM

Setiap tindakan unsur-unsur negara, dan peluang

partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara ini didasarkan pada hukum dan

aturan yang jelas dan tegas, dan dijamin

pelaksanaanya secara benar serta independen

Supremasi hukum akan menjamin tidak terjadinya

tindakan penguasa atas dasar diskresi (tindakan

sepihak atas dasar kekuasaan yang dimilikinya)

B. KEPASTIAN HUKUM (LEGAL CERTAINTY)

Dengan adanya kepastian hukum masyarakat

merasa aman karena pelanggar hukum tidak akan

memiliki peluang untuk hidup apa lagi berkembang.

C. HUKUM YANG RESPONSIVE

Yakni aturan-aturan hukum itu disusun berdasarkan

aspirasi masyarat luas dan mampu mengakomodir

berbagai kebutuhan publik, sehingga tidak hanya

mewakili kepentingan segelintir elit kekuasaan atau

kelompok tertentu

D. PENEGAKAN HUKUM YANG KONSISTEN DAN

NON-DISKRIMINATIF

Penegakan hukum berlaku untuk semua orang

tanpa pandang bulu. Untuk itu diperlukan

penegak hukum yang memiliki integritas dan

bertanggung jawab terhadap hukum

E. INDEPEDENSI PERADILAN

Peradilan itu harus independen, tidak

dipengaruhi oleh penguasa atau lainya.

Kunci utama dalam menegakkan rule of law

adalah penegakkan hukum dalam

proses peradilan.

TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

Manajemen pemerintahan yang tidak transparan

memacu timbulnya kegiatan “korupsi

“, karena itu untuk menuju cita good governance maka

pemerintah harus transparan dalam segala bidang

khususnya transparansi dalam transaksi keuangan

negara, pengelolaan uang negara di bank central, serta

transparansi pada sektor-sektor publik.

7 macam korupsi yang biasa dikembangkan dan

dilakukan kalangan birokrasi di indonesia (syed

husen alatas) :

Transactive corruption

Extortive corruption

Investive corruption`

Nepotistive corruption

Devensive corruption

Autogenic corruption

Supportive corruption

WAKIL RAKYAT BERUSAHA MEWUJUDKAN CITA

GOOD GOVERNANCE

TAPI PADA KENYATAANYA SEPERTI INI

Setidaknya ada 8 aspek mekanisme pengelolaan negara

yang harus dilakukan secara transparan :

1. Penetapan posisi jabatan atau kedudukan

2. Kekayaan pejabat publik

3. Pemberian penghargaan

4. Penetapan kebijakan yang terkait dalam penataan

kehidupan

5. Kesehatan

6. Moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik

7. Keamanan dan ketertiban

8. Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan

masyarakat

RESPONSIF

Pemerintah harus PEKA dan cepat tanggap

terhadap persoalan-persoalan masyarakat.

Dalam upayanya Pemerintah harus terus

merumuskan kebijakan-kebijakan pembangunan

sosial terhadap kelompok sosial dalam karakteristik

kulturalnya.

KONSENSUS

Yakni pengambilan keputusan melalui proses

musyawarah dan semaksimal mungkin

menghasilkan kesepakatan bersama.

KESETARAAN DAN KEADILAN

Indonesia merupakan negara yang plural, baik

dilihat dari segi etnik, agama, dan budaya.

Oleh karena itu untuk mewujudkan cita good

governance maka pemerintah harus

memberlakukan kesamaan dan keadilan.

Dengan demikian pemerintah akan memperoleh

legitimasi yang kuat dari publik dan akan

memperoleh dukungan serta partisipasi yang baik

dari rakyat.

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI

Efektivitas diukur dari parameter produk yang

dapat menjangkau sebesar-besarnya

kepentingan masyarakat dari berbagai

kelompok dan lapisan sosial

Efisiensi diukur dari rasionalitas biaya

pembangunan untuk memenuhi

kebutuhan semua masyarakat.

Semakin kecil biaya yang terpakai untuk kebutuhan

terbesar, maka pemerintahan itu termasuk dalam

kategori yang efisien.

Agar tercapai pemerintahan yang efektif dan efisien

maka para pejabat perancang dan pelaksana pemerintah

harus mampu menyusun perencanaan-perencanaan

yang sesuai dengan kebutuhan nyata dari masyarakat

secara rasional dan terukur.

AKUNTABILITAS

Akuntabilitas menjadi sorotan pada era reformasi

ini.

Kenapa ??

Karena pemerintah indonesia tergolong lemah

dalam akuntabilitasnya itu.

Akuntabilitas berarti pertanggung jawaban

pejabat publik terhadap masyarakat yang

memberinya delegasi dan kewenangan untuk

mengurusi berbagai kepentingan mereka.

Setiap pejabat publik dituntut untuk

mempertanggungjawabkan semua kebijakan,

perbuatan, moral, maupun netralitas sikapnya

terhadap masyarakat.

LANTAS BAGAIMANA DENGAN INI ???

VISI STRATEGIS

Yaitu pandangan-pandangan strategis untuk

menghadapi masa yang akan datang

UNTUK MEWUJUDKAN CITA GOOD GOVERNANCE

DENGAN ASAS-ASAS FUNDAMENTAL, SETIDAKNYA

HARUS MELAKUKAN 5 ASPEK PRIORITAS :

1. Penguat fungsi dan peran lembaga perwakilan

2. Kemandirian lembaga peradilan

3. Aparatur pemerintah yang profesional dan penuh integritas

4. Masyarakat madani (civil society) yang kuat dan partisipatif

5. Penguatan upaya otonomi daerah