Cerebral Palsy 1

Post on 07-Nov-2015

253 views 12 download

description

a

Transcript of Cerebral Palsy 1

  • DEFINISICP adalah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif,terjadi pada waktu masih muda(sejak dilahirkan) dan merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan juga sering disertai dgn epilepsi ketidaknormalan bicara,penglihatan,kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yg sedang berkembang,kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis,gangguan ganglia basalis,serebelum dan kelainan mental.

  • ANGKA KEJADIANCollaborative Perinatal Project Merupakan kelainan motorik yang banyak ditemukan pada anak,Angka kejadian 1-5/ 1000 anak Laki2 > perempuanSering terdapat pada anak pertamaAngka kejadian tinggi pada bayi BBLRanak kembar.Umur ibu sering lebih dari 40 tahun,lebih2 pada multipara.

  • EPIDEMIOLOGICollaborative Perinatal Project,dimana sekitar 45.000 anak secara teratur dipantau sejak dalam kandungan hingga umur 7 tahun,melaporkan angka prevalensi cerebral palsy sekitar 4/1.000 bayi lahir hidup. Laki2 lebih banyak daripada wanita.Sering terdapat pada anak pertama,mungkin karena anak pertama lebih sering mengalami kesulitan pada waktu dilahirkan.Angka kejadiannya lebih tinggi pada bayi BBLR dan anak kembar.Umur ibu sering lebih dari 40 tahun,lebih2 pada multipara.

  • ETIOLOGII. PrenatalGangguan terjadi mulai saat terjadinya konsepsi sampai masa gestasi 28 minggu. a. Faktor bayi b. Faktor ibu

    II. PerinatalGangguan terjadi mulai gestasi 28mgg - 7hari stlh kelahiran.a. Brain injury. Anoksia/ensefalopati hipoksik-iskemikb. Perdarahan otakc. Kern ikterusd. Infeksi susunan saraf pusat

  • III. PostnatalGangguan terjadi mulai saat kelahiran - usia 1 tahun / 5 tahun.Traumab. Infeksic. Gangguan vaskulard. Anoksia/hipoksiae. Inflamasi imunologif. Gangguan metabolismeg. Malnutrisih. Jaringan parut setelah operasi tumor

  • Point Mekanisme utama asfiksia/hipoksia dengan atau tanpa perdarahan intrakranial, diikuti oleh infeksi neonatal.patofisiologi

  • PATOFISIOLOGIAntara lain karena:Malformasi kongenital yaitu gangguan perkembangan otak sejak lahir.Gangguan otak yg mungkin tjd adlh:Lipatan2 permukaan otak mungkin terlalu kecil atau terlalu besar atau tidak terbentuk sama sekali pada tempat-tempat tertentu spt corpus callosum,cerebellum tdk terbentuk atau tdk sempurna pembentukannya

  • 2. Kerusakan otak yang terjadi saat persalinanPerdarahan intracranial yg disertai kerusakan jaringan otak dpt tjd pd partus yg sukar,pd keadaan disproporsi panggul ibu dan kepala anak,atau karena tindakan2 utk melahirkan bayi.Perdarahan ini dapat tjd di dlm jaringan otak,dlm ruang subarachnoid atau subdural.Kerusakan jaringan otak akan tjd bila otak mengalami kekurangan oksigen utk waktu yg cukup lama.

  • 3. Radang otak dan selaput otakEncephalitisPada kelainan ini timbul kerusakan2 pd jaringan otak yg menetap.Meningitis Pada radang selaput otak,jaringan otak jg turut meradang sehingga sel2 saraf mengalami gangguan.Kerusakan jaringan otak dpt pula disebabkan gangguan aliran darah yg tjd atau krn edema cerebri yg berlangsung lama.

  • 4. Gangguan Peredaran darah otakPerdarahan,penyumbatan arteri atau vena,bekuan darah,radang dinding pembuluh darah,kelainan bawaan pembuluh darah (misalnya;aneurisma) dpt tjd penyebab gangguan aliran darah dlm otak.

  • 5. Sebab-sebab lainOtak dpt tjd sebab dari sel2nya mengalami kerusakan pada gangguan keseimbangan elektrolit yg timbul pada keadaan muntah2,diare,maupun keracunan

  • KLASIFIKASI KLINIKBerdasarkan gejala klinis CP dibagi menjadi seperti berikut:

    50 %20 %4 %1 %jarangAtonik Jarang

    Campuran 20%

  • B. TABEL KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY BERDASARKAN DERAJATKlasifikasi..

    KLASIFIKASIPERKEMBANGAN MOTORGEJALAPENYAKIT PENYERTAMinimalPerkembangan motor normal, hanya terganggu secara kualitatifKelainan tonus sementara, refleks primitif menetap terlalu lama, kelainan postur ringan, gangguan dalam gerak motor kasar dan halus misalnya clumsinessGangguan komunikasi, gangguan belajarRinganBerjalan umur 24 bulanBeberapa kelainan pada pemeriksaan neurologis, perkembangan refleks primitif abnormal, respons postural terganggu, gangguan motor misalnya tremor atau gangguan koordinasiSedangBerjalan 3 tahun kadang memerlukan bracingTidak memerlukan alat khususBerbagai kelainan neurologis, refleks primitif menetap dan kuat, respon postural terlambatRetardasi mental, gangguan belajar dan komunikasi, kejangBeratTidak bisa berjalan atau berjalan dengan alat bantu, kadang kadang perlu operasiGejala neurologis dominan, refleks primitif menetap, respons postural tidak muncul Retardasi mental, kejang

  • Klasifikasi..Cerebral palsy spastikCerebral palsy diskinetikAtetosisDistoniaCerebral palsy hipotonikDiplegia atonikHipotonia dan ataksiaHipotonia dan atetosisCerebral palsy ataksiaCampuranSpastisitas dan ataksiaSpastisitas dan atetosisDisplegiatriplegia

  • MANIFESTASI KLINISDiagnosis dpt ditegakkan apabila minimal terdapat 4 kelainan pd 6 kategori motorik dan disertai dgn yg tdk progresifTipe Spastika. Umur 3 bln pertama- bayi yg spastik terdpt gerakan terbatas.- lingkaran kepala kecil- pada waktu diangkat anak dlm posisi terlentang;maka kepala akan tampak terkulai,tangan dan kaki tergantung bebas tanpa adanya fleksi pd siku atau lutut.Posisi duduk tampak leher terkulai

  • b. Usia 4-8 bln- Amati kualitas dan simetrisitas gerakan anak.- Adanya kekakuan ketika anak meraih benda- Anggota gerak lebih pendek dan lebih dingin pd perabaan- Terdapat tanda2 retardasi mental- Ukur lingkaran kepala- Tes pendengarannya

  • c. Umur 9 bln keatas- Bila anak sedang berdiri atau berjalan,anak berjalan dengan ujung jari kaki,adanya kelainan pada cara berjalan anak.- Adanya retardasi mental.

  • 2. Tipe athetoidBerupa ekstensi pada siku dan pronasi pergelangan tangan.Tonus ekstensor yg meningkat,sehingga kepala terkulai kalau anak dr tidur kemudian didudukkan.Sering disertai kesulitan mengisap dan menelan.Terdapat ataksia dlm meraih benda.Kesulitan dalam pandangan vertikal,terdapat hipoplasia enamel gigi susu dan tuli pada nada tinggi.

  • 3. Tipe RigidRigiditas pd semua anggota gerak.Kelainan ini pd umumnya disertai dgn retardasi mental.4. Tipe AtaksiaTerdapat tanda2 ataksia ketika anak meraih benda,pd waktu duduk atau berjalan.

  • 5. Tipe HipotonikHampir semua anak dgn kelainan ini terdapat retardasi mental.Lingkaran kepalanya kecil,terdapat gerakan2 yg meningkat.Reaksi plantar adalah ekstensor meningkat.6. TremorBerupa tremor kasar.

  • 7. CampuranPada CP sering pula disertai adanya kelainan bukan motorik,seperti:1. Gangguan Pendengaran2. Gangguan Bicara3. Gangguan Mata4. Epilepsi5. Retardasi Mental6. Gangguan Komunikasi7. Lain2

  • DIAGNOSA KLINIKAnamnesisAnak belum dpt berjalanBelum dpt dudukTerlambat berbicaraKaki gemetarGerakan kurang pada sisi badanMata juling-Riwayat prenatal, perinatal, dan postnatal yang kurang baik.- Faktor-faktor resiko tersebut antara lain : * kesukaran persalinan * BBLR * Kehamilan multiple * Hiperbilirubinemia * kesukaran masa neonatus, mis: anoksia, kejang, infeksi, sianosis. * dan lain-lain

  • Kriteria Klinis SubyektifGangguan gerakan dan sikap tubuhGangguan keterlambatan dan perkembangan motorik dan berbicaraKaki gemetarPemeriksaan FisikParalisis spastikAtetosisKoreoatetosisDistonia/atoniaTremorRigiditasAtaksiaKelainan bahasaHiperkinesis/hipokinesisPemeriksaan motorik kasarPemeriksaan tonus ototSikap tubuh, gaya berjalan yang tidak normal ataupun gerakan involunter (sesuai gambaran klinis dan klasifi-kasi CP)Refleks primitif in CP menetap

  • Jenis refleksAdanya pada usiaHilangnya pada usiaRefeks MoroSejak lahir5-6 bulanRefleks MemegangSejak lahir6 bulanSnout reflex"Sejak lahir3 bulan"Tonic neck reflex"Sejak lahir5-6 bulanRefleks berialanSejak lahir12 bulanRefleks terjun8-9 bulanSeterusnya ada

  • Pemeriksaan lain-lain- Pemeriksaan intelegensia- Pemeriksaan mata- Pemeriksaan pendengaran - Pemeriksaan psikiatri, dll

  • Pemeriksaan Klinik/PenunjangPemeriksaan cairan cerebrospinalPemeriksaan serum antibodiCerebral palsy Scan atau MRIAnalisa kromosomPenilaian psikologikPemeriksaan mata dan pendengaranPungsi lumbalPemeriksaan EEGFoto rotngen kepalaPenilaian psikologisPemeriksaan metabolik

  • DIAGNOSA BANDINGMental subnormalRetardasi motorik terbatasTahanan volunter terhadap gerakan pasifKelainan persendianCara berjalan yg blm stabilGerakan normalBerjalan berjinjitPemendekan kongenital pd gluteus maksimus,gastroknemius atau hamstringKelemahan otot2 pd miopati,hipotoni,atau palsi Erb.Lain penyebab dari gerakan involunterPenyakit2 degeneratif pd susunan sarafKelainan pd medulla spinalisSindrom lain.

  • PENATALAKSANAANAspek Medisa. Aspek medis umum: - Gizi - Imunisasi,perawatan kesehatanb. Terapi dgn obat2anc. Terapi melalui pembedahan ortopediRehabilitasi :fisioterapiTerapi okupasiTerapi wicaraRecreational TherapyOccupational TherapyAspek Non medisa. Pendidikanb. Pekerjaanc. Problem Sosiald. Lain2

    Tujuan utama tatalaksana CP - agar pasien tidak menjadi beban sosial - mampu untuk hidup dalam masyarakat.

  • Baclofen mengurangi spastisitas. Dantrolene mengurangi spastisitas, turut campur dalam kontraksi otot. Diazepam relaksan pada otak dan tubuh meningkatkan inhibisi presinaptik pada spinal dan supraspinal.Medikamentosa

  • PROGNOSISKesembuhan dlm arti regenerasi dr otak yg sesugguhnya,tdk pernah tjd pd cerebral palsy.Adanya tendensi perbaikan fungsi koordinasi dan fungsi motorik dgn bertambahnya umur anak yg mendapat stimulasi yg baik.Prognosis paling baik pd derajat fungsional ringan.Prognosis bertambah berat apabila disertai retardasi mental,bangkitan kejang,gangguan penglihatan dan pendengaranAngka kematian penyakit ini adalah 53% pd tahun pertama dan 11% meninggal pd umur 7 tahun

  • KESIMPULAN Cerebral palsy merupakan kelainan motorik yang tidak progresif yang sering terdapat pada anak anak. Penyebabnya bisa herediter, penyebab pranatal, perinatal dan postnatal. Gejala klinis bervariasi ada yang spastik, athetoid, rigid, ataksia, hipotonia atau campuran. Ditinjau dari beratnya penyakit, terdapat kelainan dari yang ringan samapi yang berat. Penyakit ini sering pula disertai dengan retardasi mental, gangguan bicara, gangguan pengelihatan, pendengaran atau kejang-kejang. Diagnosis berdasarkan kombinasi berbagai gejala dan anamnesis yang cermat.Penatalaksanaannya memerlukan kerjasama multidisiplin. Prognosisnya tergantung pada berat ringannya kelainan

    **********************************