Case Acne Comedonal

Post on 13-Apr-2016

25 views 0 download

description

ffhfhjjfjfj

Transcript of Case Acne Comedonal

Presentasi Kasus

Acne ComedonalDisusun Oleh :

Yusrina Alvi Fauzziah

Pembimbing :dr. Rudianto Sutarman, Sp.KK

Identitas Pasien•Nama : An. N•Umur : 11 Tahun• Jenis Kelamin: Perempuan•Alamat : Pakuncen RT. 01/01•Pekerjaan : Pelajar•BB : 38 Kg

Tanggal berobat : 14 Juli 2014

AnamnesaKeluhan Utama :

Muncul bintik-bintik kecil yang disertai kemerahan dan terasa

gatal pada dahi, hidung, dan pipi sejak ± 2 bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan :

-

Anamnesa•Pasien datang ke polikllinik kulit & kelamin RSUD Kota Cilegon

dengan keluhan munculnya bintik-bintik kecil berwarna kemerahan disertai rasa gatal pada dahi dan pipi sejak ± 2 bulan yang lalu.

•Keluhan berawal dari munculnya bintik kecil pada dahi dan dihiraukan pasien.

•Tetapi lama kelamaan menyebar hingga ke pipi pasien.•Keluhan gatal lebih terasa bila pasien sedang berkeringat.•Pasien mengaku hanya menggunakan sabun dan bedak bayi pada

kesehariannya.•Pasien memiliki kebiasaan menyentuh wajah tanpa mencuci tangan.•Pasien menyangkal menggunakan pelembab dan dan bedak padat.

Riwayat Penyakit Sekarang

Anamnesa

•Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnyaRiwayat penyakit dahulu

•Dermatitis (-) asma (-) rhinitis (-)Riwayat penyakit keluarga

Anamnesa

•Dermatitis (-)•Asma (-)•Rhinitis (-)

Riwayat atopi

•Pasien belum pernah mengobati keluhan ini.Riwayat pengobatan

Pemeriksaan Fisik•Tanda-tanda vital dan status generalis dalam batas normal

Status Dermatologik

Papul eritematosa multiple berukuran miliar dengan diameter 0.1 – 0.3 cm, berbentuk bulat,

berbatas tegas yang tersebar di regio frontal, nasal, dan buccal dextra serta sinistra.

Diagnosis BandingAcne Comedonal

MiliaRosacea

Erupsi Acneiformis

Diagnosa Kerja Acne Comedonal

Tatalaksana Non Medikamentosa• Menjaga kebersihan kulit• Mencuci muka dengan menggunakan sabun bayi• Diet rendah lemak dan karbohidrat• Hidup teratur dan sehat• Hindari terpacunya kalenjar minyak

Tatalaksana Medika Mentosa•Retinoid topical (adapalene)

Prognosis•Quo ad vitam : bonam• Quo ad functionam : bonam• Quo ad sanationam : dubia

Acne VulgarisTinjauan Pustaka

Definisi• Acne adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan

adanya komedo, papul, pustul serta nodul pada tempat predileksinya, terutama di bagian wajah, dada, dan punggung.

• Acne comedonal adalah salah satu bentuk dari akne ringan, termasuk komedo hitam, dan komedo putih. Terbentuk dari komponen yang disebut sebum dan old skin celled, yang menutup pori-pori kulit.

Epidemiologi•Penyakit ini jarang terjadi pada waktu lahir, namun ada kasus yang terjadi

pada masa bayi. Delapan puluh persen terjadi pada usia 11-30 tahun.•Tetapi insiden yang paling sering terjadi adalah di masa remaja (79-90%).

Insiden terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita dan usia 16-19 tahun pada pria. Namun kadang- kadang pada wanita acne menetap sampai usai 30-an.

•Pada pria lebih jarang terjadi, tetapi bila terjadi pada umumnya lebih berat. Kondisi jerawat yang berat terjadi 10 kali lebih banyak pada pria dibandingkan dengan wanita.

Etiopatognesis

• Etiologi yang pasti belum diketahui, namun beberapa faktor yang berkaitan dengan pathogenesis acne adalah :▫ Perubahan pola keratinisasi dalam folikel.▫ Produksi sebum yang meningkat ▫ Terbentuknya fraksi asam lemak bebas ▫ Peningkatan jumlah flora folikel▫ Terjadinya respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang memperberat acne▫ Peningkatan kadar hormon androgen, anabolic, kortikosteroid, gonadotropin serta ACTH ▫ Terjadinya stres psikik ▫ Faktor lain : usia, ras, famili, makanan, cuaca/musim ▫ Terjadinya proses inflamasi

Etiopatogenesis

Manifestasi Klinis•Erupsi kulit polimorfi :

komedo, papul, pustul, nodul, kista

•Gejala klinis :gatal & nyeri, keluhan umum : keluhan estetis

•Tempat prediliksi :muka, bahu, dada bagian atas, punggung bagian atas

Gradasi• Ada berbagai pola pembagian gradasi penyakit akne vulgaris yang dikemukakan. Pillsbury

(1963) membuat gradasi sebagai berikut :▫ Grade 1 : Komedo pada wajah.▫ Grade 2 : Komedo, papul dan dapat pula disertai dengan pustula.▫ Grade 3 : Banyak komedo dan peradangan papula kecil dan besar dan pustula, lebih luas

pada daerah wajah, dada, dan punggung.▫ Grade 4: Akne konglobata, terdapat banyak komedo dan lesi peradangan yang lebih berat

pada daerah wajah , dada, dan punggung, serta menimbulkan scar yang berat.

Gradasi• Frank (1970) membuat gradasi sebagai berikut:▫ Akne komedonal non inflamatoar▫ Akne komedonal inflamatoar▫ Akne popular▫ Akne papulo pustular▫ Akne agak berat▫ Akne berat▫ Akne nodulo kistik/konglobata

Gradasi• Plewig dan Kligman (1975) membuat

gradasi sebagi berikut:▫ Komedonal yang terdiri atas gradasi :

Bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka

Bila ada 10 sampai 24 komedo Bila ada 25 sampai 50 komedo Bila ada lebih dari 50 komedo

• Papulopustul, yang terdiri dari atas 4 gradasi :▫ Bila ada kurang dari 10 lesi

papulopustul dari astu sisi muka▫ Bila ada 10 sampai 20 lesi papulopustul▫ Bila ada 21 sampai 30 lesi papulopustul▫ Bila ada lebih dari 30 lesi papulopustul

• Konglobata

Gradasi• Bagian Ilmu penyakit kulit dan kelamin

FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (1982) membuat gradasi sebagai berikut :▫ Ringan, bila :

beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi

sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi

sedikit lesi beradang pada 1 predileksi Acne Ringan

Gradasi• Sedang, bila :▫ banyak lesi tak beradang pada 1

predileksi▫ beberapa lesi tak beradang pada lebih

dari 1 predileksi▫ beberapa lesi beradang pada 1

predileksi▫ sedikit lesi beradang pada lebih dari 1

predileksiAcne Sedang

Gradasi• Berat, bila :

▫ banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi

▫ banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi

Catatan : sedikit <5, beberapa 5-10, banyak >10 lesiTidak meradang: komedo putih, komedo hitamMeradang : pustul, nodus, kista Acne Berat

Diagnosis•Diagnosa ditegakkan atas anamnesis & gambaran klinis•Pemeriksaan ekskohleasi sebum•Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak

spesifik berupakan sebukan sel radang kronis di sekitar folikel pilosebaseadengan massa sebum di dalam folikel

•Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi

•Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit dapat pula kadar asam lemak bebas.

Pemeriksaan Anjuran• Pemeriksaan eskohleasi sebum

Diagnosis Banding•Erupsi akneiformis.•Akne venenata.•Rosasea.•Dermatitis peri oral.•Folikulitis.

Komplikasi•Semua lesi akne vulgaris mempunyai potensi untuk meninggalkan

sequelae. Hampir semua lesi akne vulgaris meninggalkan transient macular erythema setelah penyembuhan.

•Pada kebanyakan individu lesi akne vulgaris menimbulkan scar yang permanen.

•Sekitar 30-50% remaja mengalami gangguan psikologis karena akne vulgaris. Beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami akne vulgaris memiliki level gangguan sosial, psikologi dan emosional.

Tatalaksana• Penatalaksanaan pengobatan akne vulgaris berdasarkan riwayat, derajat akne,

tipe lesi, efek fisiologi dan penyebab dari penyakit tersebut. Pilihan terapi sangat penting untuk mengetahui etiologi akne vulgaris.

Tatalaksana•Mekanisme pengobatan dari akne dapat dikategorikan menurut

patofisiologi yaitu: ▫Memperbaiki folikular keratinisasi.▫Mengurangi produksi dari kelenjar sebasea.▫Mengurangi populasi folikel bakteri, partikulat P. Acnes.▫Menggunakan efek anti-inflamsi.

Tatalaksana• Pengobatan akne vulgaris sebaiknya berdasarkan gradasi dari akne vulgaris.▫ Akne Ringan▫ Akne ringan sering terjadi pada awal remaja yang disebabkan karena produksi sebum

yang meningkat. Pada tahap ini dapat kita berikan retinoid topikal yang dioleskan sebelum tidur. Dosis diberikan dengan konsentrasi yang rendah yaitu gel 0,05% dan 0,1%.

▫ Akne Sedang▫ Pada akne sedang lesi inflamasi terjadi setelah terbentuknya komedo karena proliferasi

dari P.acnes. Pengobatan yang diberikan dapat berupa Benzoil peroxida sebagai antibiotik topikal, atau kombinasi obat dan retinoid sebagai obat alternatif yang diberikan pada malam hari. Retinoid dapat diberikan pada malam hari dan benzoyl peroxide atau antibiotik dapat diberikan pada pagi hari.

Tatalaksana▫ Akne Berat▫ Akne berat memiliki lebih dari 20 pustul yang meradang dan terdapat beberapa komedo

tertutup. Pengobatan yang dapat diberikan yaitu dengan terapi kombinasi antibiotik topikal dan oral.

Tatalaksana• Pengobatan sistemik▫ Antibiotik▫ Terapi Hormonal

Terapi hormonal berperan dalam mereduksi aktivitas dari kelenjar sebasea. Terapi hormonal meliputi : anti-androgen, spirinolakton, dan obat kontrasepsi (estrogen + progesteron).

Tatalaksana• Isotretinoin▫ Dosis isotretinoin yaitu 0,5-1,0 mg/kgBB/hari. Isotertinoin digunakan pada pasien dengan

akne nodulistik dan konglobata• D.D.S. (dapsone, diaminodifenil sulfone) ▫ Dosis 150 mg sehari atau 300 mg seminggu selama 3 bulan.

• Vitamin A dan retinoid oral

Tatalaksana• Pengobatan topikal • Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan

peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topikal terdiri atas :▫ Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit : misalnya sulfur (4-8%), resolsinol (1-5 %),

asam salisilat ( 2-5%), peroksida benzoil (2,5-10%). Akhir-akhir ini digunakan pula asam alfa hidroksi (AHA).

▫ Pemakaian antibiotika secara topikal ▫ Antiperadangan topikal, salep atau krim kortikosteroid kekuatan ringan atau sedang

(hidrokortison 1-2,5%) atau suntikan intralesi kortikosteroid kuat pada lesi nodulo-kistik.

Tatalaksana• Terapi bedah▫ Bedah skapel▫ Bedah listrik▫ Bedah beku▫ Bedah kimia▫ Dermabrasi

Prognosis•Pada umumnya prognosis dari akne vulgaris cukup baik. Akne vulgaris

biasanya sembuh sebelum mencapai usia 30-40 an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai tua atau mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu dirawat inap dirumah sakit.

Daftar Pustaka• James WD, Berger TG, Eston DM, Acne. In: James WD Berger TG, Eston DM. Andrews’

diseases of the skin, 10th ed. WB Saunders Company, Canada.2006; 231-39• Zaenglein L. Andrea, et al. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In: Dermatology in

General Medicine Fitzpatrick’s. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 690-700.• Bolognia, J, Joseph L. J, RP Rapini. Acne. In: Bolognia Dermatology, Volume 1. 2008; chapter

37• Burns, Tony et al. Disorders of Sebaceous Gland. In : Rook’s textbook of dermatology.—7th

ed. 2004. 43.1 – 74

Terima Kasih