Post on 26-Dec-2015
Cara Menghitung Kebutuhan Kalori, Karbohidrat, Protein Pada Anak Balita
Posted on November 17, 2012 by GrowUp Clinic
Periode penyapihan adalah tahap penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak. Waktu penyapihan, pilihan makanan, metode mereka persiapan, dan bagaimana weanlings diberi makan, semua mempengaruhi hasilnya. Persiapan komersial makanan penyapihan dan fortifikasi beberapa makanan tradisional yang dipandang oleh beberapa sebagai cara yang paling berkelanjutan dan biaya-efektif mengurangi defisiensi mikronutrien pada bayi dan anak-anak. Hal ini mungkin benar di negara-negara industri, tapi sama tidak bisa serta merta dikatakan miskin, negara-negara berkembang. Menunjukkan bahwa di masyarakat miskin, adalah sangat mungkin untuk menggabungkan sumber makanan sedikit dengan cara yang hemat biaya untuk merumuskan multimixes yang akan memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien, tanpa fortifikasi. Mengusulkan bahwa pendekatan tersebut dapat digunakan dalam program pendidikan masyarakat gizi untuk membantu mengurangi kekurangan gizi anak dan program darurat masalah gizi.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menentukan kebutuhan nutrisi anak balita :
Menentukan Desirable Body Weight (DBW) atau Berat Badan Ideal Penentuan berat badan ideal untuk anak balita (1-5 tahn) secara sederhana dapat menggunakan rumus BBI = (usia dalam tahun x 2) + 8
Menentukan Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Total Per Hari
1. Kebutuhan energi/kalori pada anak balita dapat dilakukan dengan rumus :a. Keb. energi = 1000 + (100 x usia dalam tahun)b. Keb energi usia 1-3 tahun = 100 kalori/kg BBIKeb energi usia 4-5 tahun = 90 kalori/kg BBI
2. Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi sehari, dapat dihitung : (10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram
3. Kebutuhan Lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu : (20% x Total Energi Harian) : 9 = x gram
4. Kebutuhan Karbohidrat adalah sisa dari total energi harian dikurangi prosentase protein dan lemak
Contoh :Balita kita berusia 3 tahun, maka BBI nya adalah: (3 thn x2)+8 =12kg
Kebutuhan kalori : 100 kal/kg BBI, yaitu 100×13 kg = 1300 kal/hari atau menggunakan rumus pertama : 1000 + (100 x usia dalam tahun ), yaitu 1000 + (100 x 2 thn) = 1300 kal/hari
Kebutuhan zat gizi : Protein 10% dari total kalori = (10% x 1300 kal) : 4 = 40 gram Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1300 kal) : 9 = 35 gram Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak =
(70% x 1200 kal) : 4 = 290 gram
Pembagian Makanan Sehari Diet 1300 kalori 35 gram Protein :
Nasi 3P = 300 gram (2 1/2 gelas) Protein hewani 3P = 150 gram ( 31/2 potong sedang) Protein nabati 2,5P = 90 gram tempe/30 gram kacang hijau (1,5 potong tempe/2,5 sendok
makan kc.hijau) Sayuran 1,5P = 150 gram (1 1/2 gelas sayuran masak) Buah 3P = +/- 350 gram Minyak 2,5P = 12,5 gram (3 sendok teh)
Grow up Clinic. 2012. Cara menghitung kebutuhan kalori karbohidrat protein pada anak balita. Diakses dari http://growupclinic.com/2012/11/17/cara-menghitung-kebutuhan-kalori-karbohidrat-protein-pada-anak-balita/ pada 2 Oktober 2014 pukul 20.10 WIB.
RSCM dan PERSAGI, 2003. PENUNTUN DIIT ANAK, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Wilkinson Judith M and Ahern Nancy R. (2009). Diagnosa Keperawatan NANDA, NIC, NOC.
Jakarta: EGC Medical Publisher.
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi
Balita Dan Anak - Anak
Usia(tahun)Kebutuhan energy/kg BB
Laki-lakiKebutuhan energy/kg BB
PerempuanKebutuhan protein/kg BB
0-1 110-120 110-120 2,5
1-3 100 100 2
4-6 90 90 1,8
6-9 80-90 60-80 1,5
10-14 50-70 40-55 1-1,5
14-18 40-50 40 1
A. PENGERTIAN KEBUTUHAN NUTRISI
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Nutrien
adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak haruslah seimbang di antara zat
gizi lain, mengingat banyak sekali masalah yang kita temukan apalagi pada
anak yang sakit masukan nutrisi yang kurang sedangkan kebutuhan dalam
tubuh semakin meningkat sehingga membutuhkan makanan tambahan
seperti kalori, vitamin dan mineral. Secara umum zat gizi dibagi menjadi 2
golongan yaitu makro dan mikro.
Untuk makro terdiri dari :
1. Kalori berasal dari karbohidrat yang bisa diperoleh dari susu, padi padian,
buah-buahan, sukrosa, syrup, tepung dan sayuran. Protein bisa diperoleh
dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedele, kacang, buncis, dan padi-
padian. Lemak bisa di peroleh dari susu, mentega, kuning telur, daging, ikan,
keju, kacangkacangan dan minyak sayur
2. H2O (air)
Untuk mikro terdiri dari :
1. Vitamin A diperoleh dari susu, kuning telur, ikan, tumbuh-tumbuhan,
sayuran dan buah-buahan. Vitamin B diperoleh dari daging, susu, padi,
bijibijian, kacang dan lain-lain. Vitamin C diperoleh dari buah-buahan dan
sayuran. Vitamin D diperoleh dari susu, minyak ikan dan cahaya matahari.
Vitamin E diperoleh dari biji-bijian, minyak dan kacang-kacangan. Vitamin K
berasal dari sayuran hijau, daging dan hati.
2. Mineral (kalsium, fosfor, kalium, natrium, sulfur, klorida, jodium dan lainnya)
banyak didapat pada keju, daging, sayuran kacang-kacangan, biji-bijian,
kerang dan lain- lain.
Melaksanakan pemberian makan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan anak, bertujuan
sebagai berikut:
a. Memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan
memulihkannyabila sakit, melaksanakan berbagai aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan
jasmani serta psikomotor.
b. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai, dan menentukan makanan yang
diperlukan.
B. JENIS- JENIS CAIRAN DAN NUTRISI
1. Air
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien
yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting
mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan
cairan bayi dan anak :
UMUR BERAT
BADAN (Kg)
AIR TOTAL
24 JAM (ml)
AIR kg BB
24 jam
(ml)
3 hari 7,0 250- 800 80- 100
10 hari 3,2 400- 500 125- 150
3 bulan 5,4 750- 850 140- 160
6 bulan 7,3 950- 1100 130- 155
9 bulan 8,6 1100- 1250 125- 145
1 tahun 9,5 1350- 1500 120- 135
2 tahun 11,8 1600- 1800 115- 125
4 tahun 16,2 1800- 2000 100- 110
6 tahun 20,0 2000- 2500 90- 100
10 tahun 28,7 2200- 2700 70- 85
14 tahun 45,0 2200- 2700 50- 60
18 tahun 54,0 2200- 2700 40- 50
2. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu
protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati
dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting
untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
3. Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial
yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak
merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak
berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.
4. Karbohidrat
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang
baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari
laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat
diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat
sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun
dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang
tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.
5. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh.
Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
larut dalam lemak.
a. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu. Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12.
Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan
energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat
lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin
penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2
akan menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan.
Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Vitamin C penting bagi tubuh
untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
absorbsi zat besi dalam usus.
b. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai peranan
penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan sel epitel.
Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang
dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak
dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.
6. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari
kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium,
natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
C. PENGATURAN MAKANAN ( NUTRISI) UNTUK BAYI DAN ANAK SESUAI
DENGAN UMUR (PERTUMBUHANNYA) :
a. Golongan Umur 0 – 1 Tahun
1. Pemberian ASI
2. Pemberian PASI
3. Pemberian makanan tambahan
Makanan utama bayi adalah ASI, karena ASI mengandung zat-zat gizi
yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan perkembangan bayi
terutama pada usia dibawah satu tahun.
b. Golongan Umur 1 – 3 Tahun
Kebutuhan Nutrisi
1. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan
anak usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
2. Kebutuhan kalori 102 kkal/kg BB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kg BB/hari.
3. Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin
asupan makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus
dilakuakn untuk screening anemia.
4. Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup,
harus dirujuk ke ahli gizi.
Pola dan pilihan makanan
1. Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.
2. Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis
dan menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan
tertentu, mkan dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari
berikutnya.
3. Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi
kecil (makanan yang enak dan mengundang selera).
4. Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan
yang dicampur.
5. Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari
bahwa toddler lebih menyukai mengunakan tangan.
c. GOLONGAN UMUR 3 – 6 TAHUN
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun
kebtuhan kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein
tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
2. Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.
Pola dan pilihan makanan
1. Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.
2. Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan
dan permen.
3. Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama
makan dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan
peralatan makan.
4. Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.
d. GOLONGAN UMUR 6 – 12 TAHUN
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran
tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet
seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan
makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat
remaja.
Pola dan pilihan makanan
1. Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah,
anak mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih
mempunyai kemauan untuk mencoba makanan-makanan baru.
2. Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak
dapat mencerminkan budaya keluarga.
3. Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan
pedas.
4. Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi
pilihan anak terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga
berpengaruh.
e. Golongan Umur 12 – 18 Tahun
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai
kelompok makanan.
2. Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender
& usia :
Usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
Usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
Usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
Usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
3. Remaja membutuhkan susu kalsium & protein dalam jumlah yang cukup
untuk meningkatkan pertumbuhan tulang & otot. Tingginya konsumsi
minuman ringan dapat menynebabkan asupan susu tidakadekuat dan
asupan kalsium tidak mencukupi.
4. Defisensi makanan yang sering terjadi antara lain zat besi, folat dan zink.
Zat besi yang diperlukan oleh remaja perempuan beragam disesuaikan
dengan kehilangan darah saat menstruasi.
Pola dan pilihan makanan
1. Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara
aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu
mempertahankan diet yang seimbang.
2. Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin
sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman
sebaya dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa
kalori.
3. Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut
mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
4. Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.
Secara umum, dalam kondisi noraml, kebutuhan tubuh akan cairan
sehari-hari dapat dihitung dengan rumus:
Rumus 1 Kebutuhan cairan adalah sekitar 1 mililiter untuk setiap
kilokalori kebutuhan energi tubuh. Jika seseorang kebutuhan energinya
1.800 kkal, berarti kebutuhannya akan cairan adalah 1 x 1.800 = 1.800
mililiter atau 1,8 liter air.
Rumus 2 Untuk 10 kg pertama berat badan butuh 1 liter cairan, 10 kg
kedua berat badan butuh 500 mililiter cairan, dan sisanya setiap kilogram
berat badan butuh 20 mililiter cairan.
Contohnya, bila seseorang memiliki berat badan 50 kg. Maka 10 kg
pertama berat badan = 1 liter, 10 kg kedua - 500 ml, sisanya 30 (50 kg-10-
10) x 20 ml = 600 ml. Jadi kebutuhan cairan keseluruhan adalah 1.000 + 500
+ 600 = 2.100 ml atau 2,1 liter per hari.
Dari mana kita dapat memenuhi kebutuhan cairan? Pada intinya dari
dua sumber, yaitu makanan (sayur, buah, dan sebagainya) dan minuman.
Umumnya cairan yang diperoleh dari makanan berjumlah sekitar 20 persen,
sedangkan 80 persen lainnya berasal dari minuman.
D. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMENUHAN NUTRISI (GIZI)
PADA ANAK
Ada dua faktor yang berhubungan atau mempengaruhi pemenuhan nutrisi
(gizi) pada anak yaitu faktor eksternal dan faktor internal
1. Faktor eksternal
a. Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya
dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut.
b. Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau
masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik .
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan
keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
d. Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan.
2. Faktor Internal
a. Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam
pemberian nutrisi anak balita.
b. Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya
memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak
yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi
digunakan untuk pertumbuhan cepat.
c. Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan
menelan dan mencerna makanan.
E. CARA MENGETAHUI STATUS GIZI PADA ANAK
Sebenarnya beberapa cara mengukur status gizi pada anak, yaitu dengan
pengukuran antropometrik, klinik dan Biokimia. Diantara ketiganya,
pengukuran antropometrik adalah yang relatif paling sederhana dan banyak
dilakukan.
1. Antropometri
Antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Sedangkan antropometri gizi
adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh
dan komposisi tubuh dan tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara
umum digunakan untuk melihat keseimbangan asupan protein dan energi.
2. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi berdasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Pengukuran antropometri yang terbaik adalah menggunakan
indikator BB/TB. Ukuran ini dapat menggambarkan status gizi saat ini
dengan lebih sensitif dan spesifik. Artinya mereka yang BB/TB kurang
dikategorikan sebagai "kurus" (wasted).
Kelebihan pemakaian indeks BB/TB, yaitu :
1) Independen terhadap "umur" dan "ras".
2) Dapat menilai status "kurus" dan "gemuk" dan keadaan marasmus
atau KEP berat lain.
Kelemahan pemakaian indeks BB/TB, yaitu :
1) Kesulitan dalam melakukan pengukuran kelompok usia balita.
2) Kesalahan dalam pembacaan skala ukur, terutama bila dilakukan oleh
petugas non-profesional.
3) Tidak dapat memberikan gambaran apakah anak tersebut pendek,
normal atau jangkung.
4) Masalah sosial budaya setempat yang mempengaruhi orang tua mau
menimbang anaknya.
F. PENTINGNYA PEMBERIAN ASI DAN KETERKAITANNYA DENGAN AL-
QURA’AN
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting, mengingat : Air
Susu Ibu adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi
dalam masa empat bulan pertama kehidupannya. Bayi harus segera disusui
setelah lahir. Pada dasarnya setiap ibu dapat menyusui anaknya dan
hendaknya disusui secara tepat. Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI
mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang
proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya.
Komposisi zat utama dalam ASI:
1. Laktosa- 7gr/100ml.
2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
MAKANAN BAYI
ASI (Air susu ibu) merupakan makanan yang terbaik sampai bayi berumur 2 tahun. Asi
diberikan segera setelah bayi lahir tanpa diberikan makanan pendamping sampai bayi berumur 6
bulan. (ASI EKSKLUSIF). Pemberian makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi berumur
6 bulan dengan cara bertahap dari mulai konsistensi encer sampai kental dan padat.
MAKANAN ANAK BALITA
Untuk usia 1-3 tahun , makanan masih dalam bentuk lunak dengan jadwal makan seperti
anggota keluarga yang lain. Susu masih merupakan makanan yang esensial bagi anak. Konsumsi
sayuran tetap harus diperhatikan. Makanan snack diberikan dalam porsi sedang dan tidak
mengganggu makanan utama.
Pengaturan makan untuk bayi dan anak sangat diperhatikan karena berada dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan. Ada dua tujuan pengaturan makanan untuk bayi dan anak :
1. Memberikan zat yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu untuk pemeliharaan dan/atau pemulihan
serta peningkatan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor, serta
melakukan aktivitas fisik.
2. Mendidik kebiasaan makan yang baik.
Makanan untuk bayi dan anak haruslah memenuhi syarat –syarat sebagai berikut :
1. Pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan
kesehatannya.
2. Memenuhi kecukupan energy dan semua zat gizi sesuai dengan umur.
3. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia
setempat, kebiasaan makan, dan selera terhadap makan.
4. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faali
bayi/anak.
5. Rasa dan cara penyajian makanan sangat mempengaruhi kemauan anak
6. Makanan yang tidak disukai anak juga tidak perlu dipaksakan
7. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
8. Memperhatikan kesehatan gigi
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN BALITA
ENERGI
Kebutuhan energy sehari anak pada tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/kg berat
badan. Untuk tiap 3 tahun pertambahan umur kebutuhan energy turun kurang lebih 10 kkal/kg
berat badan. Pedoman umum : 1.000 kkal + 100 kkal/tiap tahun umur
Penggunaan energy dalam tubuh adalah sebagai berikut :
1. 50 % untuk Metabolisme Basal (MR), atau sebanyak ± 55 kkal/ kg berat badan sehari. Setiap
kenaikan suhu tubuh sebesar 1ºC menyebabkan kenaikan MR sebesar 10 %.
2. 5 – 10 % untuk Specific Dynamic Action (SDA)
3. 12 % untuk pertumbuhan
4. 25 % untuk aktivitas fisik atau sebanyak 15-25 kkal/kg berat badan sehari
5. 10 % terbuang melalui feses.
PROTEIN
Utamakan sumber protein hewani tetapi variasikan dengan protein nabati. Protein dalam
tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu
untuk :
1. Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormone dan antibody
2. Menggantikan sel –sel yang rusak
3. Memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh
4. Sumber energy
AIR
Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena :
1. Bagian terbesar dari tubuh terdiri atas air
2. Kehilangan air melalui kulit dan ginjal pada bayi dan anak lebih besar daripada orang dewasa.
3. Bayi dan anak lebih mudah terserang penyakit yang menyebabkan dehidrasi seperti diare berat
dan muntah-muntah.
LEMAK
Kebutuhan lemak dianjurkan 10- 20 % dari energy total. Untuk bayi dan anak dianjurkan
1-2 % energy total berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat) untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan kesehatan kulit.
KHARBOHIDRAT
Kebutuhan kharbohidrat dianjurkan 60- 70 % dari energy total. Pada PASI dan sebagian
besar formula bayi, 40-50 % kandungan kalori berasal dari kharbohidrat , terutama laktosa.
MINERAL
Kebutuhan kalsium cukup tinggi (800 mg/hari), penting utk cegah osteoporosis, per tumbuhan
tulang & gigi (susu, keju, yogurt,dll)
Perhatikan asupan zat besi (konsumsi daging,ayam, ikan,sereal, sayuran warna hijau setiap hari
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN BALITA
1. BAYI (0-12 BLN)
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir :
BBI = (USIA : 2) + 3 S/D 4 kg
Bila diketahui Berat Badan Lahir :
Usia 6 bulan : 2 X BBL
Usia 12 bulan: 3 X BBL
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
a. Energi = 100-120 kalori/ kg BBI
b. Protein = 10 % X Energi atau
= 2,5 – 3 gr/kg BBI
c. Lemak = 10- 20 % X Energi
d. KH = 60- 70 % X Energi
2. BALITA
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
a. Energi:
- 1000 + (100 X usia dalam tahun)
- Usia 1-3 tahun : 100 kalori/ kg BBI
- Usia 4-6 tahun : 90 kalori/ kg BBI
b. Protein = 10 % X Energi atau
= 1,5 -2,0 gr/kg BBI
c. Lemak = 10- 20 % X Energi
d. KH = 60- 70 % X Energi
Sumber :
RSCM dan PERSAGI, 2003.
PENUNTUN DIIT ANAK, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN BALITA http://rekiarjulianahs.blogspot.com/2012/09/perhitungan-kebutuhan-gizi-bayi-dan_23.html