Anemia

Post on 27-Nov-2015

12 views 0 download

Transcript of Anemia

ANEMIA

Definisi

• Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.

Kriteria

• Parameter yang paling umum untuk menunjukkan penurunan massa eritrosit adalah kadar hemoglobin, disusul oleh hematokrit dan hitung eritrosit.

• Kriteria anemia menurut WHO adalah:

1.Laki-laki dewasa< 13 g/dl2.Wanita dewasa tidak hamil< 12 g/dl3.Wanita hamil< 11 g/dlUntuk keperluan klinis hb <10 g/dl atau ht <30%

ETIOLOGI

• Gangguan pembentukan eritrosit oleh sum-sum tulang

• Kehilangan darah keluar tubuh(perdarahan)• Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh

sebelum waktunya

Klasifikasi

• Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi dan etiologi.

• Klasifikasi morfologi didasarkan pada ukuran dan kandungan hemoglobin

No Morfologi Sel Keterangan Jenis Anemia

1. Anemia makrositik - normokromik Bentuk eritrosit yang besar dengan

konsentrasi hemoglobin yang normal

- Anemia

Pernisiosa

- Anemia defisiensi

folat

2. Anemia mikrositik - hipokromik Bentuk eritrosit yang kecil dengan

konsentrasi hemoglobin yang menurun

- Anemia defisiensi

besi

- Anemia

sideroblastik

- Thalasemia

3. Anemia normositik - normokromik Penghancuran atau penurunan jumlah

eritrosit tanpa disertai kelainan bentuk

dan konsentrasi hemoglobin

- Anemia aplastik

- Anemia

posthemoragik

- Anemia hemolitik

- Anemia Sickle

Cell

- Anemia pada

penyakit kronis

• Menurut etiologinya, anemia dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :

1. Hipoproliferatif Hipoproliferatif merupakan penyebab anemia yang terbanyak. Anemia

hipoproliferatif ini dapat disebabkan karena:-Kerusakan sumsum tulang Keadaan ini dapat disebabkan oleh obat-obatan, penyakit infiltratif

(contohnya: leukemia, limfoma), dan aplasia sumsum tulang.-Defisiensi besi-Stimulasi eritropoietin (EPO) yang inadekuat Keadaan ini terjadi pada gangguan fungsi ginjal-Supresi produksi EPO yang disebabkan oleh sitokin inflamasi (misalnya:

interleukin 1)-Penurunan kebutuhan jaringan terhadap oksigen (misalnya pada keadaan

hipotiroid)

2.Gangguan pematangan• Pada keadaan anemia jenis ini biasanya

ditemukan kadar retikulosit yang “rendah”, gangguan morfologi sel (makrositik atau mikrositik), dan indeks eritrosit yang abnormal

• Gangguan pematangan dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:– Gangguan pematangan inti– Gangguan pematangan sitoplasma

3.Penurunan waktu hidup sel darah merahAnemia jenis ini dapat disebabkan oleh kehilangan darah atau hemolisis. Pada kedua keadan ini akan didapatkan peningkatan jumlah retikulosit

GEJALA• 3 Jenis gejala anemia1. Gejala umum anemia(sindrom anemia):rasa lemah,cepat lelah,telinga

mendenging,mata berkunang-kunang,kaki terasa dingin,sesak napas dan dyspepsia.biasanya pasien tampak pucat yg dpat dilihat pada konjungtiva,mukosa mulut,telapak tangan dan kuku.

2. Gejala khas masing2 anemia -anemia defisiensi besi:disfagia,atrofi papil lidah stomatitis angulais dan kuku

sendok -anemia megaloblastik:glositis,gangguan neurologik pada defisiensi vitami B12 -anemia hemolitik :ikterus, splenomegali,hepatomegali -anemia aplastik :perdarahan dan tanda tanda infeksi3.Gejala penyakit dasar gejala yg timbul akibat penyakit dasar yg menyebabkan anemia sangat bervariasi

misalnya gejala akibat infeksi cacing tambang:sakit perut,pembengkakan parotis,warna kuning pada telapak tangan.

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium1. Pemeriksaan penyaring:kadar hb,indeks

eritrosit dan apusan darah tepi2. Pemeriksaan darah seri anemia:hitung

lekosit,trombosit,retikulosit dan LED3. Pemeriksaan sum-sum tulang4. Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan penunjang

Complete Blood Count (CBC)– Eritrosit• Hemoglobin (N : 12-16 gr/dl ; : 14-18 gr/dl)♀ ♂

• Hematokrit (N : 37-47% ; : 42-52%)♀ ♂

• Sediaan Apus Darah Tepi• Ukuran sel• Anisositosis• Poikolisitosis• Polikromasia

• Hitung Retikulosit ( N: 1-2%)• Persediaan Zat Besi

• Kadar Fe serum ( N: 9-27µmol/liter )• Total Iron Binding Capacity ( N: 54-64 µmol/liter)• Feritin Serum ( N : 30 µmol/liter ; : 100 µmol/liter)♀ ♂

• Pemeriksaan Sumsum Tulang• Aspirasi

– E/G ratio– Morfologi sel– Pewarnaan Fe

• Biopsi– Selularitas– Morfologi

DIAGNOSIS

• Tahap-tahap dalam diagnosis anemia:-menentukan adanya anemia-Jenis anemia-Etiologi atau peyakit dasar anemia-Ada atau tidak penyait penyerta