Post on 02-Aug-2015
ANATOMI DAN FISIOLOGIELIMINASI FEKAL
By:
Destu Ayu Hapsari
Rudi Hartono
Ayu Nilam
PENGERTIAN
• Eliminasi fekal adalah proses pengeluaran sisa pencernaan melalui anus.
• Sistem pencernaan merupakan saluran yang panjang (kurang lebih 9 meter).
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
• Organ saluran pencernaan/gastrointestinal di bagi menjadi dua bagian yaitu
organ saluran gastrointestinal
bagian atas
organ saluran gastrointestinal bagian bawah
Organ Saluran Gastrointestinal Bagian Atas
1. Mulut. • Mulut merupakan jalan
masuknya makanan yang pertama kali untuk system pencernaan.
• Rongga mulut dilengkapi dengan alat pencernaan (gigi dan lidah) serta kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.
2. Faring. • Faring merupakan organ yang menghubungkan
rongga mulut dengan esophagus. • Di dalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfa yang terbanyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
3. Esofagus. • Merupakan bagian saluran pencernaan
sepanjang 25 cm dan berdiameter 2 cm.• Esofagus berbentuk separti tabung berotot
yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung
4. Lambung. • Lambung merupakan organ
pencernaan yang paling fleksibel karena dapat menampung makanan sebanyak 1-2 liter.
• Bentuknya seperti huruf “J” atau kubah dan terletak di kuadran kiri bawah abdomen.
• Fungsi utama dari lambung adalah menyimpan makanan yang sudah bercampur cairan yang di hasilkan lambung.
Saluran Gastrointestinal Bagian Bawah
1. Usus Halus• Fungsi dari usus halus adalah menerima sekresi hati dan
pankreas, mengabsorbsi saripati makanan dan menyalurkan sisa hasil dari metabolisme ke usus besar.
• Senyawa yang di hasilakan oleh usus halus adalah:
a)Disakaridase.
b)Eripsinogen.
c)Eripsin
d)Hormon sekretin.
e)Hormon CCK (kolesistokinin).
2. Usus Besar atau Kolon• Memiliki panjang 1,5 meter dalam bentuk seperti
huruf U terbalik.• Fungsi dari kolon yaitu:
a)Menyerap air selama proses pencernaan
b)Tempat di hasilkannya vitamin K dan vitamin H (biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus misalnya E, coli.
c) Membentuk massa feses.
d)Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.
3. Rectum • Rectum merupakan
lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.
• Sebelum dibuang lewat anus feses akan di tampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Fekal
1. Usia
2. Diet
3. Asupan cairan
4. Aktivitas fisik
5. Faktor psikologis
6. Kebiasaan pribadi
7. Posisi selama defekasi
8. Nyeri
9. Kehamilan
10. Pembedahan dan anestesi
11. Obat-obatan
12. Pemeriksaan diagnostik
Proses Defekasi
• Proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa metabolisme berupa feses yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus.
• Defekasi dipengaruhi 2 reflek :
1. Refleks Pendek
Feses masuk ke rektum Distensi dinding rektum Impuls sampai ke flexus mesenterikus Gelombang peristaltik di dalam kolon desending & sigmoid dalam rectum Mendorong feses ke anus Spinkter internal relaksasi Defekasi
2. Refleks Panjang
Saraf di rektum terstimulasi oleh feses
Sinyal ditransfer ke spinal cord
Colon desenden,sigmoid dan rektum.
Signal parasymphatic gelombang peristaltik.
Relaksasi spinkter internal
Defekasi
MASALAH DEFEKASI YANG UMUM
1. Konstipasi
2. Fekal Impaction
3. Diare
4. Incontinensia fekal
5. Flatulens
6. Hemoroid
Diversi Usus
• Penyakit tertentu menyebebkan kondisi-kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rectum.
• Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk membentuk suatu lubang (stoma) buatan yang permanen atau sementara.
• Lubang yang dibuat melalui upaya bedah (ostomi) paling sering di bentuk di Ileum (ileostomi) atau di kolom (kolostomi) (Mc. Garity,1992).
• Ada dua jenis ostomi yaitu:
1. Ostomi Kontinen : klien memiliki control terhadap pengeluaran feses.
2. Ostomi Inkintingen: klien tidak mempunyai control terhadap pengeluaran Feses.
Proses Keperawatan Eliminasi Fekal
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi