Eliminasi fekal ppt
-
Upload
rizka-fajriani -
Category
Education
-
view
5.432 -
download
48
Transcript of Eliminasi fekal ppt
• Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisametabolisme tubuh berupa bowel (feses).
• Pola defekasi sangat bersifat individual, bervariasi
• Jumlah feses yang dikelurkan juga bervariasipada setiap orang.
• Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksiusus penting untuk fungsi tubuh yang normal.
• Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkanmasalah pada gastrointestinal dan bagian tubuhyang lain.
Aspek Fisiologis• Defekasi adalah proses pembuangan atau
pengeluaran sisa metabolisme berupa fesesdan flatus yang berasal dari saluranpencernaan melalui anus.
• Ketika gelombang peristaltik mendorong feseske dalam kolon sigmoid dan rektum, sarafsensoris dalam rektum dirangsang danindividu menjadi sadar terhadap kebutuhanuntuk defekasi.
reflek defekasi parasimpatis
adanya feses dalam rektum yang merangsang saraf rektum, ke spinal cord.
merangsang ke kolondesenden,kemudian ke sigmoid ,lalu kerektum dengan gerakan peristaltik
akhirnya terjadi relaksasi sfingterinterna, maka terjadilah proses defekasisaat sfingter interna berelaksasi
Faktor
Fisiologis
Usia
Diet
Asupan
cairan
Aktivitas
Gaya hidup
Obat-obatan
Anestesi dan
pembedahan
Nyeri
Prosedur
diagnostik
dll
Faktor Psikologis
mengalami kecemasan,
ketakutan,
marah,
muncul respons stres
→ memungkinkan tubuh membuat
pertahanan.
Pemeriksaan diagnostik saluran
gastrointestinal meliputi:
teknik visualisasi struktur
gastrointestinal yang dapat
dilakukan melalui pendekatan
langsung maupun tidak
langsung.
Metode Mempertahankan
Eliminasi Normal
Perhatikan makanan yang kita
makan
Cukupi pemenuhan cairan tubuh
Jaga aktivitas, jangan beraktivitas
terlalu keras, dan jangan pula
banyak berdiam diri serta berolah
raga dengan teratur
Perhatikan psikologi diri, hindari hal-
hal yang akan mungkin
menyebabkan stres dan kecemasan
Tindakan untuk Mempertahankan
Eliminasi Normal
Untuk mempertahankan eliminasi normal, kita harusmengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proseseliminasi fekal.
Sehingga kita bisa melakukantindakan antisipasi yang diperlukanuntuk mempertahakankan polaeliminasi normal.
Faktor yang Meningkatkan Eliminasi
• Lingkungan yang bebas stress• Kemampuan untuk mengikuti pola
defekasi pribadi, privasi• Diet tinggi serat• Asupan cairan normal (jus buah, air
hangat)• Olahraga (berjalan)• Kemampuan untuk mengambil
posisi jongkok
• Diberikan laksatif dan katartiksecara tepat
Faktor yang Merusak Eliminasi
• Stress emosional (ansietas/depresi)• Gagal mencetuskan refleks, kurang
waktu atau kurang privasi• Diet tinggi lemak, tinggi karbohidrat• Asupan cairan berkurang
• Imobilitas• Tidak mampu jongkok akibat
imobilitas, usia lanjut, deformitasmusculoskeletal, nyeri dan nyeriselama defekasi
• Penggunaan analgesic narkotik, antibiotic, dan anestesis umum, serta penggunaan katartik yang berlebihan
a. Frekuensi buang air besar pada bayi sebanyak 4–6 kali sehari, sedangkan orang dewasa adalah 2 – 3 kali per hari dengan jumlah rata-rata pembuangan per hari adalah 150 gr
b. Keadaan feses
• warna hitam ataumerah
• berbau tidaksedap
• konsistensi cair
• bentuk kecilseperti pensil
• terdapat darah
a. Konstipasi berhubungandengan:
• defek persarafan, kelemahan pelvis, imobilitas akibatcedera akibat medulla spinalis, dan CVA
• nyeri akibat hemoroid
• menurunya peristaltikakibat stress
b. Diare berhubungandengan:
• melabsorpsi atauinflamasi akibatpenyakit infeksi ataugastritis, kulkus, dll
• peningkatan peristaltikakibat peningkatanmetabolisme
• stres psikololgis
c. Inkontinensia ususberhubungan dengan:
• gangguan sfingter rectal akibat cedera rectum atau tindakanpembedahan
• distensi rectum akiibatkonstipasi kronis
• ketidakmampuanmengenal ataumerespons prosesdefekasi akibat depresiatau kerusakan kognitif
d. Kurangnya volume cairan berhubungandengan:
• pengluaran cairanyang berlebihan(diare)
Tujuan :
• Mempertahankan asupan makanan dan minuman cukup
• Mempertahankan kebiasaan defikasi secara teratur
• Mempertahankan defikasi secara normal
• Mencegah gangguan integritas kulit
Rencana tindakan :
• Kaji perubahan faktor yang mempengaruhi masalaheliminasi
• Kurangi faktor yang mempengaruhi terjadinyamasalah seperti konstipasiakibat nyeri daninkontenensia usus
• Jelaskan mengenai eliminasiyang normal kepada pasien
• Bantu defikasi secara manual
• Bantu latihan buang air besar
• Pertahankan asupanmakanan dan minuman
• Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
• Menolong buang air besar dengan menggunakan pispot
• Memberikan gliserin untuk merangsang peristaltik usus sehingga pasien dapat buang air besar
• Mengeluarkan feses dengan jari
• Kolaborasi dengan ahli gizi
Evaluasi terhadap kebutuhan eliminasidapat dinilai dengan adanya kemampuandalam :
• Memahami cara eliminasi yang normal
• Mempertahankan defektasi secaranormal yang ditunjukan dengankemampuan pasien dalam mengontroldefektasi tanpa bantuan obat atauenema, berpartisipasi dalam program latihan secara teratur, defikasi tanpamengedan
• Mempertahankan rasa nyaman yang ditunjukan dengan kenyamanan dalamkemampuan defikasi, tidak terjadibleeding, tidak terjadi inflamasi dan lain-lain
• Mempertahankan integritas kulit yang ditunjukan dengan keringnya area perianal, tidak ada inflamasi atau ekskoriasi, keringnya kulit sekitar stoma dan lain-lain
• Melakukan latihan secara teratur, seperti rentang gerak atau aktifitas lain (jalan, berdiri, dll)
• Mempertahankan asupan makanan dan minuman yang cukup, dapat ditunjukan dengan adanya kemampuan dalam merencanakan pola makan, seperti makan dengan tinggi atau rendah serat (tergantung dari tendensi diare/konstipasi serta mampu minum 2000–3000 ml)