Post on 17-Sep-2015
description
Ablasio retina
OD Ablasio RetinaOleh:Fathulrachman ( C111 07 056)
Pembimbing:dr. Risma Indrayanti
Supervisor:dr. Yunita, Sp.M, M.Kes
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
Identitas:Nama: Tn. SUmur: 49 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamAlamat: Ujung TanahPekerjaan: NelayanTgl Pemeriksa: 15 Februari 2012Rumah Sakit: BKMM
Laporan KasusKeluhan Utama: Penglihatan kabur pada mata kananAnamnesis Terpimpin: Dialami sejak 2 minggu yang lalu, secara tiba-tiba akibat terkena benturan besi. diawali dengan melihat bulatan gelap yang menutupi penglihatan mata kanan terutama bagian bawah, benda-benda di depannya seperti terpotong. Beberapa minggu sebelumya pasien merasa seperti ada titik-titik hitam yang bergerak searah pergerakan bola mata dan merasa terkadang ada kilatan cahaya. AnamnesisMata merah (-), air mata berlebih pada kedua mata (-), silau (-), nyeri (-), gatal (-), rasa mengganjal (-), sekret mata berlebih (-), rasa berpasir (-), nyeri kepala (-). Riwayat berobat sebelumnya (-)Riwayat memakai kacamata (-).Riwayat Hipertensi dan DM disangkal.
AnamnesisInspeksi
Pemeriksaan Fisis
PemeriksaanODOSPalpebraUdem (-)Udem (-)SiliaNormalNormalApp. LakrimalisLakrimasi (-)Lakrimasi (-)KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (-)KorneaJernihJernihBilik Mata DepanKesan NormalKesan NormalIrisCoklatCoklatPupilBulat, sentralBulat, sentralLensaJernihJernihGerakan Bola MataKe segala arahKe segala arah2. Palpasi
PemeriksaanODOSTensi OkulerTnTnNyeri Tekan(-)(-)Tumor(-)(-)Glandula PreaurikulerTidak ada pembesaranTidak ada pembesaran3. TONOMETRINCT :OD : 10 mmHgOS : 14 mmHg
4. PEMERIKSAAN VISUSVOD : 1/60, VOS : 5/5
5. PENYINARAN OBLIK PemeriksaanODOSKonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (-)KorneaJernihJernihBilik Mata DepanKesan NormalKesan NormalIrisCoklat, Kripte (+)Coklat, Kripte (+)PupilBulat, Sentral, RC (+)Bulat, Sentral, RC (+)LensaJernihJernih6. FUNDUSKOPI : FOD: Refleks fundus (+), papil N.II batas tegas; pucat, CDR : sulit dinilai, Ablasio Retina (+) pada kuadran superior, tear (+) pada superotemporal, makula sulit dievaluasi. FOS: Refleks fundus (+), papil N.II berbatas tegas, CDR : 0,3, A:V = 2:3, refleks fovea (+), retina perifer kesan normal
7. SLIT LAMP :SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-), kornea jernih,BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-), kornea jernih,BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
USG mata tampak gambaran vitreus kesan keruh, N. II kesan intak, retina detachment (+).
Pemeriksaan Penunjang
Seorang laki-laki 49 tahun datang ke poloklinik mata dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kanan, Dialami sejak 2 minggu yang lalu, secara tiba-tiba akibat terkena benturan besi. diawali dengan melihat bulatan gelap yang menutupi penglihatan mata kanan terutama bagian bawah, benda-benda di depannya seperti terpotong. Beberapa minggu sebelumya pasien merasa seperti ada titik-titik hitam yang melayang dan bergerak searah pergerakan bola mata dan merasa terkadang ada kilatan cahaya.
ResumePada pemeriksaan fisis inspeksi dan palpasi didapatkan ODS dalam batas normal. NCT 10/14 VOD: 1/60, VOS; 20/20 pemeriksaan Slit Lamp ODS: Konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-), kornea jernih,BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan: Refleks fundus (+), Ablasio Retina (+) pada kuadran superior, tear (+) pada superotemporal, makula sulit dievaluasi. USG OD kesan Ablasio Retina.ResumeOD Ablasio Retina
TerapiPembedahan vitreoretina OD Scleral BucklingDiagnosisDISKUSI
Ablasio RetinaAblasio retina (retinal detachment) adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel batang retina dengan dari sel epitel pigmen retina. Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membran Bruch
Anatomi mata
Anatomi mata
Histologi retina
1. Rhegmatogenous Retinal Detachment 2. Non Rhegmatogenous Retinal Detachment : Detachment :a. Traction Retinal Detachmentb. Exudative Retinal DetachmentKlasifikasiMiopia tinggi, Afakia, Liquefaction, degenerasi retina perifer, trauma.
retinopati diabetik proliferatif, vitreoretinopati proliferatif, trauma mata, dan perdarahan badan kaca akibat pembedahan atau infeksi.
penimbunan cairan eksudat di bawah retina (subretina) dan mengangkat retina. Dapat disebabkan oleh penyakit skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar. EtiologiKlasifikasi Ablasio Retina
Ablasio tipe Rhegmatogen
Ablasio Retina akibat Traksi
Ablasio Retina Eksudatif
1. Anamnesis:FloatersFotopsiaGangguan lapangan pandanganMelihat seperti tirai Visus menurun mendadak tanpa rasa sakitDiagnosis2. Pemeriksaan OftalmologiPemeriksaan visus, dapat terjadi penurunan tajam penglihatan.Pemeriksaan lapangan pandang, ada gangguan lapangan pandang.Funduskopi : retina yang terlepas berwarna pucat/abu-abu dengan atau tanpa robekan retina.
Diagnosis
Pemeriksaan LaboratoriumUSG mata B-scanPemeriksaan PenunjangPENANGANANPrinsip : Melekatkan kembali lapisan retina RPE Pengobatan : sesuai dg tipe dan penyebabRhegmatogenous : menutup lubang- cryosurgery, fotocoagulasi- Pneumatic Retinopexy- Scleral buckling- kasus lanjut : SB + vitrectomyTractional : bersihkan vitreus dari jaringan fibrotik vitrectomy
Exudative :umumnya non operatif, terapi sesuai kausa
Scleral BucklingRetinopeksi PneumatikVitrektomi
Operasi Ablasio Retina
Scleral Buckling
Retinopeksi Pneumatik
VitrectomiPenurunan ketajaman penglihatan dan kebutaan merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada ablasio retina. KomplikasiJika makula melekat dan pembedahan berhasil melekatkan kembali retina perifer, maka hasil penglihatan sangat baik.Terapi yang cepat dapat memberikan prognosis yang lebih baik. Prognosis buruk bila mengenai makula atau jika telah berlangsung lama.PrognosisTerima kasih