Post on 01-Mar-2018
7/26/2019 88237371-revisi
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPenglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat disebabkan oleh
beberapa kelainan. Kelainan ini dapat terlihat pada neuritis optic, ablasio retina, obstruksi
vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, perdarahan badan kaca, amaurosis fugaks, dan
koroiditis. Sedangkan penglihatan turun perlahan tanpa mata merah dapat disebabkan
katarak, glaukoma, retinopati.
1.2 Tuuan
!dapun tuuan dibuatn"a laporan ini, "aitu untuk mengetahui serta mempelaari
tentang kelainan mata, khususn"a penglihatan menurun tanpa mata merah dan untuk
memenuhi tugas refreshing dalam proses kepaniteraan.
BAB II
1
7/26/2019 88237371-revisi
2/32
PEMBAHASAN
#ata putih adalah tidak adan"a gangguan pembuluh darah "ang dikarenakan radang atau
infeksi pada ekstraokuler. Sedangkan penglihatan menurun adalah berkurangn"a penglihatan atau
gangguan pada media penglihatan baik "ang teradi secara mendadak atau perlahan.
1. Anatomi Mata
$rbita secara skematis digambarkan sebagai p"ramid berdinding "ang berkonvergensi
ke arah belakang. $rbita berbentuk seperti buah pir, dengan nervus optikus sebagai tangkain"a.
Lingkaran anterior lebih kecil sedikit daripada lingkaran di dalam tepiann"a, "ang merupakan
tepian pelindung "ang kuat.
%olume orbita de&asa kira'kira () cc dan bola mata han"a menempati sekitar
seperlima bagian ruangann"a. Lemak dan otot menempati bagian terbesarn"a.
Pendarahan
Pemasok arteri utama ke orbita dan bagian'bagiann"a berasal dari arteri oftalmika,
cabang besar pertama dari bagian intracranial arteria karotis interna. *abang ini beralan diba&ah nervus optikus dan mele&ati kanalis optikus menuu orbita.
*abang intraorbital pertama adalah arteria retina sentralis, "ang memasuki nervus
optikus sekitar +'1 mm di belakang bola mata.
*abang lain arteria oftalmika antara lain-
!rteria lakrimalis#emperdarahi glandula lakrimalis dan kelopak mata atas
!rteria siliaris anterior #emperdarahi sclera, episklera, limbus, dan konungtiva serta
ikut membentuk circulus arterialis ma"or iris
!rteria siliaris posterior longa #emperdarahi korpus siliaris dan saling beranastomosis
dengan arteria siliaris anterior membentuk
circulus arterialis ma"or iris.
!rteria siliaris posterior brevis #emperdarahi khoroid dan bagian'bagian nervus
optikus.
2
7/26/2019 88237371-revisi
3/32
!rteria palpebralis media ke kedua kelopak mata
!rteri supraorbitalis serta supratrokhlearis
/ambar- Sistem 0rainase vena mata
!liran vena terutama mele&ati vena oftalmika superior dan inferior, "ang uga menampung
darah dari vena'vena vorteks, vena siliaris anterior, dan vena retina sentralis. %ena oftalmika
berhubungan dengan sinus kavernosus melalui fisura orbitalis superior dan dengan pleksus
venosus pterigoideus melalui fisura orbitalis inferior. %ena oftalmika superior mula'mula dibentuk
dari vena supraorbitalis dan supratrokhlearis dan dari satu cabang vena angularis, "ang semuan"a
mengalirkan darah ke kulit di daerah periorbital. %ena ini berhubungan langsung dengan sinus
kavernosus, sehingga dapat menimbulkan trombosis sinus kavernosus "ang potensial fatalberakibat infeksi superfisial di kulit.
Bola #ata
Konungtiva
Konungtiva merupakan membrane mukosa "ang transparan dan tipis "ang
membungkus permukaan posterior kelopak mata konungtiva palpebralis dan permukaan
anterior sklera konungtiva bulbaris.
Konungtiva mengandung kelenar musin "ang dihasilkan sel /oblet. #usin
bersifat membasahi bola mata terutama kornea.
Konungtiva terdiri atas tiga bagian-
o Konungtiva tarsal
o Konungtiva bulbi
3
7/26/2019 88237371-revisi
4/32
o Konungtiva fornises forniks konungtiva
Lapisan konungtiva-
o Lapisan epitel konungtiva
o Stroma konungtiva
o Kelenar airmata asesori
Perdarahan-
o Berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri palpebralis
Persarafan-
o Konungtiva menerima persarafan dari percabangan oftalmik pertama nervus %.
saraf ini han"a relative sedikit mempun"ai serat n"eri.
Sklera dan pisklera
o Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar. 3aringan ini padat
ber&arna putih dan bersambungan dengan kornea di sebelah anterior dan dura
mater nervus optikus di belakang.
Kornea
o 3aringan transparan "ang ukuran dan strukturn"a sebanding dengan kristal am
tangan.
o Transparansi kornea disebabkan oleh strukturn"a "ang seragam, avaskularitas, dan
deturgensin"a.
o Sulkus skleralis adalah lekuk melingkar bagian kornea "ang disisipkan ke sklera di
limbus.
o 4kuran kornea
Tebal kornea de&asa-
Tengah- ),5 mm
Tepi- ),6 mm
0iameter- 11, mm
o Lapisan kornea dari anterior ' posterior terdiri dari lapisan
o Sumber nutrisi kornea-
Pembuluh'pembuluh darah limbus
7umor akuos
4
7/26/2019 88237371-revisi
5/32
!ir mata
o Persarafan-
Percabangan pertama oftalmika dari nervus kranialis % Trigeminus.
4veao 8ris
Perpanangan korpus siliaris ke anterior.
8ris berupa suatu permukaan pipih dengan apertura bulat "ang terletak di
tengah pupil.
Berfungsi untuk mengendalikan ban"akn"a caha"a "ang masuk ke dalam
mata.
0i dalam stroma iris terdapat sfingter dan otot'otot dilator.
Perdarahan-
Berasal dari circulus ma"or iris.
Persarafan-
9ervi siliare
o Khoroid
#erupakan segmen posterior uvea, di antara retina dan sklera.
!da ( lapis pembuluh darah-
Semakin dalam pembuluh terletak di dalam khoroid, semakin lebar
lumenn"a. Bagian dalam pembuluh darah khoroid dikenal sebagai
khoroidkapilaris.
Batas'batas-
Sebelah dalam- membrana Bruch
Sebelah luar- sklera
Lensa
o Suatu struktur bikonveks, avaskularm tak ber&arna dan hamper transparan
sempurna.
o 4kuran-
Tebal- 5 mm
5
7/26/2019 88237371-revisi
6/32
0iameter- : mm
o 0i belakang iris, lensa digantung oleh ;onula, "ang menghubungkann"a dengan
korpus siliare.
o Batas'batas-
!nterior- humor akuos
Posterior- vitreus
o Lensa difiksasi di tempatn"a oleh ligamentum "ang dikenal sebagai ;onula ;onula
posterior bola mata.
o 4kuran-
Tebal-
Pada ora serata- ),1 mm
Pada kutub posterior- ),2( mm
o Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan lapisan epitel berpigmen retina
sehingga uga bertumbuk dengan membrana Bruch, khoroid, dan sklera.
o Lapisan retina mulai dari sisi dalam terdiri dari-
1. #embrana limitan interna
2. Lapisan sel saraf
6
7/26/2019 88237371-revisi
7/32
(. Lapisan sel ganglion
5. Lapisan pleksiform dalam
. Lapisan inti dalam badan
6. Lapisan pleksiform luar
?. Lapisan inti luar sel fotoreseptor
+. #embrana limitan eksterna
:. Lapisan fotoreseptor
1). Sel epitel pigmen retina.
o 0i tengah'tengah retina terdapat makula, "aitu daerah pigmentasi kekuningan "ang
disebabkan pigmen luteal @antofil "ang diametern"a 1, mm.
o 0i tengah'tengah makula, (,mm lateral diskus optikus terdapat fovea "ang
merupakan ;ona avaskular berbentuk cekungan "ang memberikan cekungan khusus
bila dilihat dengan oftalmoskop.
o Pendarahan-
Khoroiokapilaria
*abang'cabang arteria sentralis retina.
2. Mata Putih Visus Menurun
1. #endadak
Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular, dapat disebabkan oleh
beberapa kelainan. Kelainan'kelainan tersebut dapat terlihat, sebagai berikut -
1 9euritis $ptik
9euritis disebabkan idiopatik, sklerosis multipel, sedang pada anak oleh morbili,
parotitis, dan cacar air. 9euritis optic merupakan geala dini atau permulaan pen"akit
multipel sklerosis.
9euritis idiopatik lebih sering teradi pada perempuan berusia 2)'5) tahun.
Biasan"a bersifat unilateral. Pada anak maupun orang de&asa neuritis optik tidak dapat
teradi bilateral. Pada golongan ini pen"embuhan disertai taam penglihatan beralan
7
7/26/2019 88237371-revisi
8/32
sangat sempurna &alaupun terdapat edem papil saraf optik "ang berat. Penglihatan
&arna akan terganggu. Peralanan pen"akit biasan"a menadi normal setelah beberapa
minggu dengan penglihatan merasa sedikit redup, dan papil akan terlihat pucat. 0ikenal
bentuk papilitis"ang merupakan peradangan papil saraf optik "ang dapat terlihat
dengan pemeriksaan funduskopi dan neuritis retrobulbar "ang terletak dibelakang bola
mata dan tidak menunukkan kelainan. Terdapat rasa sakit sekitar mata terutama bila
mata digerakkan "ang akan terasa pegal dan dapat terasa sakit bila dilakukan perabaan
pada mata "ang sakit.
Peralanan pen"akit mendadak dengan turunn"a taam penglihatan "ang dapat
berlangsung intermitten dan sembuh kembali dengan sempurna, dan bila sembuh
sempurna akan mengakibatkan atrofi papil saraf optic parsial atau total.
/eala'geala neuritis optik adalah ika ditemukan satu atau lebih geala berikut ini-
' penglihatan kabur
' bintikAbercak buta, terutama pertengahan lapang pandang
' n"eri saat pergerakkan bola mata
' sakit kepala
' buta &arna mendadak
' gangguan penglihatan pada malam hari
' gangguan ketaaman penglihatan
Klasifikasi
a. 9euritis intraocular atau papilatis
b. 9euritis retrobulbar
c. 8skemik optik neuropati akut
8
7/26/2019 88237371-revisi
9/32
0iagnosis banding 9euritis $ptik, Papiledema, dan 9europati $ptik 8skemik
9euritis $ptik Papiledema 9europatik $ptik
/eala visus
%isus sentral hilang
cepat, progresif,
arang ketaaman
dipelihara
%isus tidak hiang,
kegelapan "ang
transien
0efek akut lapang
pandang biasan"a
altitudinal
ketaaman
bervariasi C turun
akut
Lain
Bola mata pegal
sakit bila
digerakkan sakit
alis atau orbita
Sakit kepala, mual,
muntah, tanda fokal
neurologik lain.
Biasan"a nihil
artritis kranial perlu
disingkirkan
Sakit bergerak !da Tidak ada Tidak ada
Bilateral
3arang ada pada
de&asa dapat
gantian sering pada
anak'anak,
terutama papilitis
Selalu bilateral,
dengan
pengecualian "ang
sangat arang dapat
asimetri
Khas unilateral
pada stadium akut,
mata kedua terlibat
subseDuentl"
dengan pen"ebaran
sindrom Eoster'
Kenned"
/eala pupil
Tidak ada isokoria
reaksi sinar
menurun pada sisi
neuritis
Tidak ada isokoria,
reaksi normal
Tidak ada isokoria
reaksi sinar
menurun pada sisi
infark disk
Penglihatan &arna,
ketaaman visus
Biasan"a menurun 9ormal Ketaaman
bervariasi hilang
hebat
Sel badan kaca !da Tidak ada Tidak ada
Eundus
=etrobulbar-normal
Papilitis- deraat
pembengkakan disk
bervariasi
0eraatpembengkakan disk
bervariasi
hemoragi
Biasan"a edemadisk segmental
pallid, dengan
sedikit hemoragi
lidah api
Pulsasi vena 7ilang titik buta 0efek inferior altitu
9
7/26/2019 88237371-revisi
10/32
besar
Prognosis visus
%isus biasan"a
kembali normal
atau tingkat
fungsional
Baik dengan
menghilangkan
kausa tekanan
intrakranial
Prognosis buruk
untuk kembali,
mata kedua lama'
lama terlibat 1A(
kasus idiopatik
4sia
F tahun giant cell
arteritis 5)'6) tahun
nonarter
Terapi
Pengobatan neuritis optik tergantung pada pen"ebab "ang mendasarin"a. /angguan
penglihatan "ang disebabkan infeksi virus akan membaik sendiri setelah diberikan
pengobatan terhadap virus. 9euritis optik "ang disebabkan bahan'bahan beracun dapat
diatasi bila sumber'sumberAkontak dengan racun dihindari.
Pemberian kortikosteroid suntikan "ang dilanutkan dengan pemberian oral pada
penderita neuritis optik akibat sklerosis multipel sangat cepat memperbaiki penglihatan
penderita, tetapi masih diperdebatkan penggunaan"a untuk mencegah kekambuhan. Terapi
Percobaan 9euritis $ptik menunukkan bah&a steroid "ang diberikan dengan suntikkan
intravena efektif untuk mengurangi serangan neuritis optik akibat pen"akit sklerosismultipel hingga 2 tahun, tetapi perlu penelitian lebih lanut. Prednison "ang diberikan
secara oral tampakn"a dapat meningkatkan serangan berulang neuritis optik sehingga terapi
ini tidak dianurkan.
Prognosis
/angguan penglihatan "ang disebabkan karena neuritis optik biasan"a bersifat
sementara. =emisi pen"embuhan spontan teradi dalam dua hingga lima minggu. Saat
masa pemulihan, 6G ' +)G ketaaman penglihatan penderita menadi lebih baik.
Prognosis angka panang tergantung pada pen"ebab "ang mendasarin"a. 3ika serangan ini
ditimbulkan oleh infeksi virus maka akan mengalami pen"embuhan sendiri tanpa
10
7/26/2019 88237371-revisi
11/32
meninggalkan efek samping. 3ika neuritis optik dipicu oleh sklerosis multipel, maka
serangan berikutn"a harus dihindari. Tigapuluh tiga persen penderita neuritis optik akan
kambuh dalam lima tahun. Tiap kekambuhan men"ebabkan pemulihann"a tidak sempurna
bahkan memperburuk penglihatan seseorang.
Pencegahan
Pemeriksaan mata secara teratur untuk menaga kesehatan mata. Pengobatan dini
terhadap masalah penglihatan dapat mencegah kerusakkan permanen pada saraf mata.
2 !blasi =etina
!blasio retina adalah suatu keadaan dimana teradi pelepasan sensoris retina sel
batang dan kerucut dari lapisan pigmen retina A =P.
Penyebab
Pen"ebab pen"akit ini antara lain karena faktor usia insidenn"a meningkat pada
usia pertengahan atau lebih tua, akibat terdapatn"a benda padat keras "ang masuk ke
dalam mata atau bersifat herediter biasan"a teradi pada individu "ang memiliki ri&a"at
pen"akit ini dalam keluarga. Pen"ebab lain seperti akibat komplikasi diabetes mellitus
serta pen"akit inflamasi, tumor dan trauma. Halaupun agak arang, kondisi ini dapat
merupakan pen"akit keturunan "ang bahkan dapat teradi pada ba"i dan anak'anak.!blasio
retina merupakan kelainan "ang bersifat darurat dan perlu mendapat tindakan segera.
Karena bila tidak ditangani sedini mungkin dapat men"ebabkan gangguan penglihatan atau
kebutaan.
Sebagian besar ablasio retina teradi karena adan"a satu atau lebih robekan kecil
atau lubang pada retina, kadang proses penuaan "ang normalpun dapat men"ebabkan retina
menadi tipis dan kurang sehat, sehingga cairan "ang terletak antara lapisan epitel pigmen
dan lapisan sel batang dan kerucut lambat laun meluas ke ba&ah dan selalu mencari tempat
terendah. #akin lama cairan "ang masuk makin ban"ak, ablasi semakin tinggi, retina akan
menadi berlipat'lipat dan akhirn"a seluruh retina terlepas, kecuali pada ora serrata dan
papil saraf optik.
11
7/26/2019 88237371-revisi
12/32
Bila disebabkan karena penipisan retina atau pen"usutan vitreus "ang biasan"a
teradi seiring dengan bertambahn"a usia atau akibat pertumbuhan mata abnormal
penglihatan dekat, trauma dan inflamasi maka vitreus akan terlepas dari retina dan
meninggalkan satu atau lebih lubang di retina.
Klasifikasi
a. !blasi retina regmatogenosa
!blasio retina dimana teradi pemutusan total suatu IregmaJ di retina sensorik.
/eala "ang biasan"a teradi berupa fotopsia melihat piaran api, melihat benda bergerak,
kehilangan lapang pandang perifer, penglihatan sentral "ang tidak elas serta
metamorfopsia.
Pada funduskopi didapatkan kelainan berupa
' Pigmen pada badan kaca tandaShaffer
' =etina terangkat ber&arna pucat dengan
pembuluh darah diatasn"a
' =obekan retina ber&arna merah
' =etina tampak ber&arna susu, berkilauan,
dengan lipatan undulasi retina
b.!blasi retina eksudatif
!blasio retina "ang teradi akibat terdapatn"a timbunan cairan serosa atau
eksudat di ba&ah retina sensorik. *airan dapat mengikuti hukum gravitasi "aitu
selalu mengikuti tempat terba&ah dari mata.
Keluhan seperti berkurangn"a lapang pandang dan metamorfopsia dapat
teradi. Pada fundus okuli didapatkan kelainan seperti gambaran retina "ang halus,
tembus caha"a dan menonol seperti kubah, biasan"a tidak terdapat perdarahankecuali bila teradi vaskulopati retinal.
c.!blasi retina tarikan atau traksi
12
7/26/2019 88237371-revisi
13/32
Teradi akibat kontraksi pada korpus vitreus sehingga menarik aringan
fibrovaskuler proliferatif aringan parut dan retina diba&ahn"a kearah anterior
menuu dasar korpus vitreus. Pen"akit ini teradi perlahan'lahan dan progresivitasn"a
ditentukan oleh proliferasi fibrovaskuler.
/eala "ang teradi berupa berkurangn"a penglihatan sentral dan dapat
men"ebabkan kehilangan penglihatan bila tidak diobati.Pada funduskopi diperoleh
gambaran permukaan "ang lebih konkaf, halus dan gambaran pita memancar keluar
dari korpus vitreus.
Diagnosis
Subjektif antara lain penderita mengeluh kilatan'kilatan caha"a beberapa hari atau
minggu sebelumn"a fotopsia, melihat tirai "ang bergerak ke satu arah, lambat laun tirai
semakin turun dan menutup mata teradi ablasi total, persepsi caha"a menadi ). pada
beberapa kasus mungkin teradi tanpa kilatan'kilatan "ang n"ata tapi penglihatan seolah
bergelombang atau berair atau pada penglihatan pinggir terdapat ba"angan hitam.
Objektif dengan oftalmoskop, didapatkan fundus okuli -
' =etina ber&arna kehiauan dengan lipatan ber&arna putih, tidak bergelombang,
retina "ang lepas sedikit berubah &arna menadi abu'abu seperti a&an
' /ambaran koroid kadang masih terlihat refleks merah
' Pembuluh darah ber&arna lebih gelap, lebih berkelok'kelok, refleks caha"a '
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ablasio retina regmatogenosa dibedakan berdasarkan akut dan
kronik. Pada "ang akut harus ditangani dalam &aktu 25'5+ am dan "ang kronik dalam
&aktu 1 minggu setelah ditegakkan diagnosis.
Terapi "ang dapat diberikan seperti fotokoagulasi laser bila ditemukan robekan'
robekan kecil dengan sedikit atau tanpa lepasn"a retina dan cr"ope@" "aitu membekukan
dinding bagian belakang mata "ang terletak di belakang robekan retina, dapat merangsang
pembentukan aringan parut dan merekatkan pinggir robekan retina dengan dinding
belakang bola mata. Pilihan lain untuk terapi ablasi retina regmatogenosa seperti prosedur
buckling sclera, retinope@" pneumatic dan tamponade min"ak silicon intraocular.
13
7/26/2019 88237371-revisi
14/32
!blasio retina akibat traksi dapat diterapi dengan metode tamponade min"ak silicon
dan pembedahan vitrektomi persplana. Sedangkan ablasio retina serosa atau eksudatif
penanganann"a lebih sederhana dan biasan"a membaik spontan dengan penanganan "ang
sesuai pada kondisi tertentu.
( $bstruksi %ena =etina Sentral
Pen"umbatan vena retina "ang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola
mata.
Biasan"a pen"umbatan terletak di mana saa pada retina, akan tetapi lebih sering
terletak di depan lamina kribosa. Pen"umbatan vena retina dapat teradi pada suatu cabang
kecil ataupun pembuluh vena utama vena retina sentral, sehingga daerah "ang terlibat
member geala sesuai dengan daerah "ang dipengaruhi. Suatu pen"umbatan cabang vena
retina lebih sering terdapat di daerah temporal atas atau temporal ba&ah.
Pen"umbatan vena retina sentral mudah teradi pada pasien dengan glaukoma,
biabetes mellitus, hipertensi, kelainan darah, arteriosklerosis, papil edema, retinopati
radiasi, dan pen"akit pembuluh darah. Trombosit dapat teradi akibat endoflebitis.
Sebab'sebab teradin"a pen"umbatan vena retina sentral ialah -
1. !kibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti "ang terdapat pada prose
arteriosklerosis atau aringan pada lamina kribosa.
2. !kibat pen"akit pada pembuluh darah vena sendiri seperti fibrosklerosis atau
endoflebitis.
(. !kibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut seperti "ang terdapat
pada kelainan viskositas darah diksrasia darah atau spasme arteria retina "ang
berhubungan.
Gejala dan gambaran klinis
Taam penglihatan sentral terganggu bila perdarahan mengenai daerah macula lutea.
Penderita biasan"a mengeluh adan"a oenurunan taam penglihatan sentral ataupun perifer
mendadak "ang dapat memburuk sampai han"a tinggal persepsi caha"a. Tidak terdapat rasa
sakit dan mengenai satu mata.
14
7/26/2019 88237371-revisi
15/32
Pada pemeriksaan funduskopi pasien dengan oklusi vena sentral akan terlihat vena
"ang berkelok'kelok, udem makula dan retina, perdarahan berupa titik terutama bila
terdapat pen"umbatan vena "ang tidak sempurna.
Pada retina terdapat udem retina dan macula dan bercak'bercak eksudat &ol katun
"ang terdapat diantara bercak'bercak perdarahan. Papil edem dan pulsasi vena menghilang
karena pen"umbatan biasan"a terletak pada lamina kribosa. Terdapat papil merah dan
menonol papil edema disertai pulsasi vena "ang menghilang. Kadang'kadang diumpai
edema papil tanpa disertai perdarahan di tempat "ang auh perifer dan ini merupakan
geala a&al pen"umbatan di tempat "ang sentral. Penciutan lapangan pandang atau suatu
skotoma sentral dan defek irregular. 0engan angiografi fluoresen dapat ditentukan beberpa
hal seperti letak pen"umbatan, pen"umbatan total atau sebagian dan ada atau tidakn"a
neovaskularisasi.
Pengobatan
Terutama dituukan kepada mencari pen"ebab dan mengobatin"a, antikoagulasia,
dan fotokoagulasi daerah retina "ang menghalangi hipoksia. Steroid diberi bila
pen"umbatan disebabkan oleh flebitis.
!kibat pen"umbatan ini akan teradi ganggu fungsi penglihatan sehingga taam
penglihatan menadi berkurang. Pada keadaan ini dapat dipertimbangkan untuk melakukan
fotokoagulasi. Pengobatan dengan menurunkan tekanan bola mata dan mengatasi
pen"ebabn"a.
dema dan perdarahan retina akan diserap kembali dan hal ini dapat memberikan
perbaikan visus.
Pen"ulit oklusi vena retina sentral berupa perdarahan massif ke dalam retina sentral
berupa perdarahan massif ke dalam retina terutama pada lapis serabut saraf retina dan tanda
iskemia retina. Pada pen"umbatan vena retina sentral perdarahan uga dapat teradi di
depan papilla dan ini dapat memasuki badan kaca menadi perdarahan badan kaca. $klusi
vena retina sentral dapat menimbulkan teradin"a pembuluh darah baru "ang dapat
ditemukan di sekitar papil, iris dan di retina rubeosis iridis. =ubeosis iridis dapat
mengakibatkan teradin"a glaukoma sekunder, dan hal ini dapat teradi dalam &aktu 1'(
bulan.
15
7/26/2019 88237371-revisi
16/32
Pen"ulit "ang dapat adalah glaukoma hemoragik atau neovaskuler.
5 $klusi !rteri =etina Sentral
Pen"umbatan arteri retina sentral dapat disebabkan oleh radang arteri, thrombus dan
embolus pada arteri, spasme pembuluh darah, akibat terlambatn"a pengaliran darah, giant cell
arthritis, pen"akit kolagen, kelainan hiperkoagulasi, sifilis dan trauma. Tempat tersumbatn"a
arteri retina sentral biasan"a di daerah lamina kribrosa. mboli merupakan pen"ebab
pen"umbatan arteri retina sentral "ang paling sering. mboli dapat berasal dari perkapuran
"ang berasdal dari pen"akit emboli antung. 9odus'nodus reuma, carotid plaDue, atau emboli
endokarditis.
Penyebab
Spasme pembuluh lainn"a antara lain pada migren, keracunan alkohol, tembakau, kina
atau timah hitam. Perlambatan aliran pembuluh darah retina teradi pada peninggian tekanan
intraocular, stenosis aorta atau arteri carotis. Kelainan ini biasan"a teradi mengenai satu
mata, dan terutama mengenai arteri pada daerah masukn"a di lamin kribrosa.
Gejala dan gambaran klinis
Pada oklusi retina sentral dimulai dengan penglihatan kabur "ang hilang timbul
amaurosis fugaks dengan tidak disertai rasa sakit dan kemudian gelap menetap. Penurunan
visus "ang mendadak biasan"a disebabkan oleh pen"akit'pen"akit emboli. Penurunan visus
"ang merupakan serangan'serangan "ang berulang dapat disebabka oleh pen"akit'pen"akit
spasme pembuluh atau emboli "ang beralan. Pen"umbatan arteri retina sentral akan
men"ebabkan keluhan penglihatan tiba'tiba gelap tanpa terlihatn"a kelainan pada mata luar.
Pasien akan mengeluh penglihatann"a menurun "ang kemudian menetap tanpa adan"a rasa
sakit. =eaksi pupil menadi lemah dengan pupil anisokoria. Pada pemeriksaan funduskopi
akan terlihat seluruh retina ber&arna pucat akibat edema dan gangguan nutrisi pada retina.
Terdapat bentuk gambaran sosis pada arteri retina akibat pengisian arteri "ang tidak merata.Sesudah beberapa am retina akan tampak pucat, keruh keabu'abuan "ang disebabkan edema
lapisan dalam retina dan lapisan sel ganglion. Pada keadaan ini akan erlihat gambaran merah
ceri atau cherry red spodpada macula lutea. 7al ini disebabkan karena tidak adan"a lapisan
ganglion di macula, sehingga macula mempertahankan &arna aslin"a. Lama'kelamaan papil
menadi pucat dan batasn"a kabur.
16
7/26/2019 88237371-revisi
17/32
Pengobatan
Pengobatan dini dapat dengan menurunkan tekanan bola mata dengan mengurut bola
mata, dan a;eta;olamid atau parasentesis bilik mata depan. %asodilator pemberian bersama
antikoagulan dan diberikan steroid bila diduga terdapatn"a peradangan maka akan diberikan
steroid. Pasien dengan oklusi arteri retina sentral harus secepatn"a diberikan $2.
Penyulit
Pen"ulit "ang dapat timbul adalah glaukoma neovaskuler tergantung pada letak dan
laman"a teradin"a oklusi maka kadang'kadang visus dapat kembali normal tapi lapang
pandangan menadi kecil.
Kekeruhan dan Perdarahan Badan Kaca
Kekeruhan badan kaca kadang'kadang teradi akibat penuaan disertai degenerasi
berupa teradin"a koagulasi protein badan kaca. 7al ini biasan"a disertai dengan pencairan
badan kaca bagian belakang. !kibat bagian depan masih melekat erat maka akan teradi
gerakan'gerakan bergelombang seperti huan. Keadaan ini tidak ban"ak menggangu
penglihatan.
Perdarahan pada badan kaca adalah suatu keadaan "ang cukup ga&at karena dapat
memberikan pen"ulit "ang mengakibatkan kebutaan pada mata.
Perdarahan pada badan kaca dapat teradi spontan pada diabetes mellitus, rupture
retina, ablasi badan kaca. Kelainan darah dan perdarahan uga dapat memberikan perdarahan
dalam badan kaca. 0iabetes mellitus, hipertensi dan trauma merupakan pen"ebab utama
perdarahan badan kaca. Perdarahan badan kaca "ang disebabkan trauma dapat akibat trauma
tumpul atau kontusi aringan dan suatu trauma tembus.
Perdarahan badan kaca akan men"ebabkan turunn"a penglihatan mendadak lapang
pandangan ditutup oleh sesuatu sehingga mengganggu penglihatan tanpa rasa sakit.
Perdarahan dalam badan kaca biasan"a cepat sekali menggumpal. Keadaan ini disebabkan
susunan badan kaca disertai terdapatn"a bahan seperti tromboplastin di dalam badan kaca.
Pada pemeriksaan fundus tidak terlihat adan"a refle@ fundus "ang ber&arna merah dan
sering memberikan ba"angan hitam "ang menutup retina. Perdarahan dalam badan kaca akan
17
7/26/2019 88237371-revisi
18/32
men"ebar sesudah beberapa minggu, dimana kemudian sel darah merah dimakan oleh sel
lekosit dan sel plasma.
Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit selama (
hari. Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti radang nonsteroid,
kecuali bila sangat dibutuhkan. 0arah dikeluarkan dari badan kaca bila terdapat bersama
ablasi retina atau perdarahan "ang lebih lama dari 6 bulan, dan bila teradi glaukoma
hemolitik.
Pen"ulit dapat teradi bila teradi reaksi proliferasi aringan retinitis proliferans "ang
akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk aringan parut akan teradi perubahan bentuk
badan kaca "ang dapat mengakibatkan teradin"a ablasi retinitis. =etinitis proliferans bersifat
ireversibel &alaupun perkembangan pembuluh darah telah berhenti.
6 !mbliopia Toksik
Pada keracunan beberapa obat dapat teradi kebutaan mendadak.
9euritis optic toksik dapat teradi pada keracunan alkohol atau tembakau, timah,
dan bahan toksik lainn"a. Biasan"a terdapat tanda'tanda lapang pandangan "ang berubah'
ubah. Pada uremia dapat teradi ambliopia uremik di mana penglihatan akan berkurang.
Berkurangn"a penglihatan akibat keracunan alkohol mengakibatkan ambliopia alcohol.
7ilangn"a taam penglihatan sentral bilateral, akibat keracunan metilalkohol dan uga
akibat gi;i buruk.
? Thrombosis !rteri Karotid 8nterna
Pen"umbatan pada arteri karotis interna akan men"ebabkan geala gangguan fungsi
aringan "ang diperdarahin"a.
+ $kulopati 8skemik
18
7/26/2019 88237371-revisi
19/32
$kulopati iskemik merupakan suatu sindrom "ang teradi akut akibat oklusi arteri
karotis "ang mengakibatkan iskemia seluruh bola mata. Pada mata men"ebabkan keluhan
sangat sakit, edema kornea, suar pada caira mata, pupil dilatasi dan atrofi, rubeosiris,
katarak, hipotoni, mikroaneurisma, dan neovaskularisasi.
mboli merupakan pen"ebab pen"umbatan arteri retina sentral "ang paling sering.
mboli dapat berasal dari perkapuran "ang berasal dari pen"akit emboli antung. 9odus'
nodus reuma, carotid plaDue atau emboli endokarditis.
: Buta Sentral Bilateral
Penglihatan sentral berkurang pada kedua mata dapat teradi akibat migren
parasentral, keracunan atau obat methanol, etil alcohol, degenerasi macula, buta akibat
gerhana matahari, neuritis retrobulbar bilateral, ambliopia nutrisional dan lesi kortikal.
1) 7isteria dan #alingering
7"steria ataupun malingering merupakan keadaan dimana pasien berpura'pura
sakit, biasan"a untuk menarik perhatian dan untuk bermalas'malasan ataupun untuk
mendapatkan suatu kompensasi gai dan asuransi. Kadang'kadang memang terdapat
keluhan tidak melihat. Keluhan mata pasien bermacam'macam selain kurang melihat, uga
dapat sampai sama sekali pada satu mata atau kedua mata.
0ikenal ambliopia h"steria. !mbliopia "ang teradi akibat adan"a h"steria "ang
dapat teradi pada satu mata, akan tetapi lebih sering mengenai kedua mata. Pada
pemeriksaan didapatkan lapang pandangan "ang menciut konsentris, pada pemeriksaan
lapang pandang berulang dan "ang lebih karakteristik adalah gambaran seperti spiral
selama dilakukan pemeriksaan lapang pandang. Kadang'kadang disertai dengan geala
rangsangan lainn"a seperti blefarospasme, memeamkan mata, dan lakrimasi. =eaksi pupil
normal dengan geala lainn"a "ang tidak n"ata.
19
7/26/2019 88237371-revisi
20/32
11 #igren
9"eri kepala sebelah "ang dapat uga dirasakan di belakang kedua bola mata "ang
berden"ut disertai degan mual, muntah, letih, dan fotofobia. ang lebih menonol adalah
fotofobia, "ang berlangsung 1')menit. Kelainan penglihatan ini mendahului keluhan sakit
kepala.
Pada migren tidak ditemukan kelainan oftalmologik, namun pada mata akan
memberikan geala gangguan bermacam'macam dan selalu mendahului dengan sakit
kepala sebelah, akan terlihat garis caha"a berkelok'kelok ireguler "ang kadang'kadang tepi
garis ber&arna terang "ang disebut spectrum fortifikasi pern"ataan spectrum.
Keluhan penglihatan dapat berupa kaburn"a benda di atas atau di ba&ah ob"ek
"ang dilihat, kadang uga dengan skotoma sentral. Pada migren dapat ditemukan gangguan
lapang pandang hemianopsia lateral, "ang sering disertai dengan garis'garis bersilang
terang "ang bergerak cepat pada skotoma lapang pandangan "ang disebut skotoma
skintilans.
Terapin"a adalah dengan istirahat di tempat gelap pada saat serangan migren dan
cegah pemakaian obat pencetus sakit kepala seperti obat kontrasepsi. Koreksi kelainan
refraksi "ang ada. /eala dapat diringankan dengan memberikan aspirin dan ergotamine
tartrat pada saat serangan.
#igren klaster merupakan n"eri kepala sebelah "ang disertai dengan geala
hipersekresi glandula lacrimalis. Sedang migren oftalmik merupakan kelumpuhan saraf
mata "ang terutama perifer saraf ke 888 sementara "ang kemudian menetap dan disertai
dengan migren.
12 =etinopati Serosa Sentral
20
7/26/2019 88237371-revisi
21/32
=etinopati serosa sentral adalah suatu keadaan lepasn"a retina dari lapis pigmen
epitel di daerah macula akibat masukn"a cairan melalui membrane bruch dan pigmen epitel
"ang inkompeten.
=etinopati serosa sentral dapat bersifat residif. Biasan"a diumpai pada penderita
laki'laki berusia antara 2) sampai ) tahun. 0idapatkan pada perempuan hamil dan pada
usia di atas 6) tahun.
!kibat tertimbunn"a cairan di ba&ah macula akan terdapat gangguan fungsi macula
sehingga visus menurun disertai metamorfopsia, hipermetropia dengan skotoma relative
dan positif kelainan pada ui !mster kisi'kisi. Penglihatan biasan"a diantara 2)A2) sampai
2)A+). 0engan ui !mster terdapat pen"impangan garis lurus disertai dengan skotoma.
Berkurangn"a fungsi macula terlihat dengan penurunan kemampuan melihat &arna.
Pada funduskopi akan terlihat terangkatn"a retina dapat sangat kecil dan dapat
seluas diameter papil. Lepasn"a retina dari epitel pigmen akibat masukn"a cairan dari
subretinal ini dapat dilihat dengan pemeriksaan angiografi fluoresen.
Biasan"a retinopati serosa sentral akan men"embuh setelah kira'kira + minggu
dengan tidak terdapatn"a lagi kebocoran. Pada keadaan ini cairan subretina akan diserap
kembali dan retina akan melekat kembali pada epitel pigmen tanpa geala sisa subektif
"ang men"olok. Pada macula masih dapat terlihat gambaran perubahan pada epitel pigmen.
Pengobatan retinopati serosa sentral adalah dengan melihat letak kebocoran "ang
kadang'kadang tidak perlu dilakukan segera fotokoagulasi. Bila teradi penurunan visus
akibat gangguan metabolism macula maka dapat dipertimbangkan fotokoagulasi.
4mumn"a kelainan ini menghilang dengan sendirin"a setelah 6 sampai + minggu, biasan"a
akan hilang total setelah 5 sampai 6 bulan.
1( !maurosis Eugaks
!tau buta sekeap satu mata "ang berulang. /elap sementara selama 2 sampai
detik "ang biasan"a mengenai satu mata pada saat serangan dan normal kembali sesudah
beberapa menit dan am, disertai dengan gangguan kampus segmental tanpa rasa sakit dan
terdapatn"a geala'geala sisa. #onocular amaurosis fugaks dapat teradi akibat hipotensi
21
7/26/2019 88237371-revisi
22/32
ortostatik, spasme pembuluh darah, aritmia, migren retina, anemia arthritis dan
koagulopati.
7ilangn"a penglihatan ini arang total dan dapat merupakan geala dini obstruksi
arteri retina sentral. !maurosis fugaks merupakan tanda "ang paling sering pada
insufisiensi arteri carotis atau terdpatn"a emboli pada arteri oftalmik retina.
Pada amaurosis fugaks biasan"a tidak ditemukan kelainan fundus karena
pendekn"a serangan. Pada fundus tidak terdapat kelainan dan kadang'kadang terlihat
adan"a plak putih atau cerah atau suatu embolus di dalam arteriol. Beda dengan dengan
T8! trancient iskemik attack adalah pada T8! dapat mengenai kedua mata. 0iagnosis
banding adalah dengan migren, papiledema, m"opia, anemia, polisitemia, hipotensi, dan
kelainan darah.
Pengobatan pen"akit karotis dengan aspirin (2 mg dan berhenti merokok. *ontrol
diabetes atau hipertensi sebagai pen"ebab. Pada pen"akit antung aspirin (2 mg 5@ sehari
dengan pertimbangan bedah antung dan control semua resiko "ang berhubungan dengan
arteriosklerosis. Biasan"a diberi salisilat dan obat untuk mobilisasi sel darah.
14)4veitis Posterior A Karoiditis
Peradangan lapis koroid bola mata "ang dapat dalam bentuk -
' Koroiditis anterior, radang koroid perifer
' Koroid areolar, koroiditis bermula di daerah macula lutea dan men"ebar ke perifer
' Koroiditis difusa atau diseminata, bercak peradangan koroid tersebar di seluruh fundus
okuli.
' Koroiditis eksudatif, koroiditis disertai bercak'bercak eksudatif
' Koroiditis uksta papil
Gejala dan gambaran klinis
' Penglihatan kabur terutama bila mengenai daerah sentral macula, bintik terbang
floater, mata arang menadi merah,
22
7/26/2019 88237371-revisi
23/32
' Pada mata akan ditemukan kekeruhan di dalam badan kaca, infiltrate dalam retina
' dema papil, perdarahan retina, dan vascular sheating.
Penyebab
' Toksoplasmosis, trauma, pasca bedah, dan defisiensi imun
Pen"ulit "ang dapat timbul adalah glaukoma, katarak, dan ablasi retina.
2. Perlahan
1 Katarak
Katarak adalah Keadaan patologik lensa dimana lensa menadi keruh akibat hidrasi
cairan lensa atau denaturasi protein lensa, kekeruhan ini teradi akibat gangguan
metabolism normal lensa "ang dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Biasan"a
kekeruhan mengenai kedua mata dan beralan progresif ataupun dapat tidak mengalami
perubahan dalam &aktu "ang lama.
Klasifikasi katarak, terbagi menadi -
a. Katarak Kongenital
Penatalaksanaan
Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi -
a. $perasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampak
b. Biasan"a bila katarak bersifat total , operasi dapat dilakukan pada usia 2
bulan atau lebih muda bila telah dapat dilakukan pembiusan.
c. Tindakan bedah "ang dilakukan adalah disisio lentis atau ekstraksi linear
b. Katarak 3uvenil
1. Katarak Komplikata
a. Kelainan kongenital dan herediter
b. Katarak degeneratif
c. Katarak anosik
d. Toksik
23
7/26/2019 88237371-revisi
24/32
e. Lain C lain kelainan kongenital , sindrom tertentu.
f. Katarak radiasi.
c. Katarak Senil
Semua kekeruhan lensa "ang terdapat pada usia lanut
Bentuk katarak senilis -
a. Katarak nuklear
b. Katarak kortikal
c. Katarak Kupuliform
Stadium katarak senilis -
a.Katarak 8nsipien
b.Katarak 8ntumesen
c.Katarak 8matur
d.Katarak #atur
e.Katarak 7ipermatur
Perbedaan Stadium Katarak Senilis
8nsipien 8matur #atur 7ipermatur
Kekeruhan =ingan Sebagian Seluruh #asif
*airan Lensa 9ormal Bertambah 9ormal Berkurang
8ris 9ormal Terdorong 9ormal Tremulans
Bilik #ata
0epan
9ormal 0angkal 9ormal 0alam
Sudut Bilik
#ata
9ormal Sempit 9ormal Terbuka
Shado& Test 9egatif Positif 9egatif Pseudopositif
Pen"ulit ' /laukoma ' 4veitis
/laukoma
d. Katarak Komplikata
24
7/26/2019 88237371-revisi
25/32
#erupakan katarak akibat pen"akit mata lain seperti radang , dan proses
degenerasi seperti ablasi retina ,retinitis pigmentosa , glaukoma , pasca bedah mata
,dapat uga disebabkan pen"akit s"stem endokrin seperti diabetes mellitus ,
hipoparatiroid , galaktosemia dan miotonia distrofi .
Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak
selaman"a didaerah ba&ah kapsul atau pada lapis korteks , kekeruhan dapat difus ,
pungtata ataupun linier, dapat berbentuk rosete ,reticulum dan biasan"a terlihat
vakuol.
Bentuk katarak komplikata -
a. Kelainan pada polus posterior mata
b. Kelainan pada polus anterior bola mata
e. Katarak 0iabetes
Katarak komplikata "ang disebabkan 0iabetes #ellitus,dapat teradi dalam
( bentuk -
a. Pasien dengan dehidrasi berat ,asidosis dan hiperglikemia n"ata, pada lensa
akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.Bila
dehidrasi lama akan teradi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila teradi
rehidrasi dan kadar gula normal kembali.
b. Pasien diabetes uvenil "ang tidak terkontrol , dimana teradi katarak
serentak pada kedua mata dalam 5+ am , bentuk dapat sno& flake atau bentuk
piring subkapsular.
c. Katarak pada pasien diabetes de&asa dimana gambaran secra histologik dan
biokimia sama dengan katarak pasien non diabetik.
f. Katarak Sekunder
Katarak sekunder teradi akibat terbentukn"a aringan fibrosis pada sisa
lensa "ang tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah 2 hari KK.
Bentuk lain "ang merupakan proliferasi epitel lensa pada katarak sekunder berupa
mutiara elsching dan cincin soemmering. Katarak sekunder merupakan fibrin
25
7/26/2019 88237371-revisi
26/32
sesudah suatu operasi katarak ekstra kapsular atau sesudah suatu trauma "ang
memecah lensa.
Pengobatan katarak sekunder adalah pembedahan seperti disisio katarak
sekunder, kapsulotomi, memberanektomi, atau mengeluarkan seluruh membrane
keruh.
2 /laukoma
/laukoma berasal dari kata unani glaukos "ang berarti hiau kebiruan, "ang
memberikan kesan &arna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata
glaukoma ditandai dengan meningkatn"a tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik,
dan menciutn"a lapang pandang.
Peningkatan tekanan di dalam mata intraocular pressure adalah salah satu
pen"ebab teradin"a kerusakan s"araf mata nervus opticus dan menunukkan adan"a
gangguan dengan cairan di dalam mata "ang terlalu berlebih. 8ni bisa disebabkan oleh
mata "ang memproduksi cairan terlalu berlebih, cairan tidak mengalir sebagaimana
mestin"a melalui fasilitas "ang ada untuk keluar dari mata aringan trabecular
mesh&ork atau sudut "ang terbentuk antara kornea dan iris dangkal atau tertutup
sehingga men"umbatA memblok pengaliran daripada cairan mata.
tiologi
Pen"akit "ang ditandai dengan peninggian tekanan intra okular ini, disebabkan-
1. Bertambahn"a produksi cairan mata oleh badan siliar.
2. Berkurangn"a pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di
celah pupil glaukoma hambatan pupil.
3. Pen"akit keturunan.
4. /laukoma dapat timbul akibat pen"akit atau kelainan dalam mata
glaukoma sekunder.
0apat dikenal glaukoma "ang dapat men"ebabkan penurunan penglihatan tanpa
mata merah "aitu dalam bentuk /laukoma sudut terbuka primer dan sekunder
26
7/26/2019 88237371-revisi
27/32
Glaukoma simpleks
/laukoma simpleks adalah glaukoma "ang pen"ebabn"a tidak diketahui.
#erupakan suatu glaukoma primer "ang ditandai dengan sudut bilik mata terbuka.
Biasan"a pada usia F5)thn, mulai timbuln"a geala glaukoma simpleks ini agak lambat
"ang kadang tidak disadari oleh penderita sampai akhirn"a menadi glaukoma absolute.
Pada glaukoma ini, tekanan bola mata sehari'hari tinggiatau F 2)mm7g, hal ini
men"ebabkan atrofi pada papil disertai dengan ekskavasio glaukomatosa.
4ntuk terapi, diberikan -
pilocarpin tetes mata 1'5G (@ sehari
bila tidak ada perbaikan, tambahkan timolol ),2G 1'2@ sehari
aseta;olamid (@2)mg sehari
epinefrin 1'2G 2@ sehari.
!nuran pada penderita glaukoma primer sudut terbuka -
' Pen"akit ini tidak n"ata dipengaruhi emosi
' $lahaga merendahkan tekanan bola mata sedikit
' #inum tidak boleh sekaligus ban"ak, karena dapat menaikkan tekanan bola mata
' Tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata
' Tekanan darah tinggi lama bila diturunkan cepat akan mengakibatkan bertambah
terancamn"a saraf mata oleh tekanan mata
Pencegahan
Pencegahan kebutaan akibat glaukoma-
1. Pada orang "ang telah berusia 2) tahun sebaikn"a dilakukan pemeriksaan
tekanan bola mata berkala secara teratur setiap ( tahun.
27
7/26/2019 88237371-revisi
28/32
2. Bila terdapat ri&a"at adan"a glaukoma pada keluarga maka lakukan
pemeriksaan ini setiap tahun.
(. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan
mata pada orang "ang dicurigai akan timbuln"a glaukoma.
5. Sebaikn"a diperiksakan tekanan mata, bila mata menadi merah dengan
sakit kepala "ang berat.
( =etinopati
#erupakan kelainan pada retina "ang tidak disebabkan radang. *otton &ool patches
merupakan gambaran eksudat pada retina akibat pen"umbatan arteri prepapil sehingga teradi
daerah nonperfusi di dalam retina.
=etinopati adalah suatu kelainan pada retina "ang bukan merupakan peradangan
Klasifikasi berdasarkan pen"ebabn"a-
a. =etino 0iabetes #elitus
=etinopati akibat diabetes "ang lama berupa aneurismata, melebarn"a vena,
perdarahan dan eksudat lemak. =etinopati merupakan geala diabetes mellitus utama
pada mata, dimana ditemukan pada retina -
1 #ikroaneurisma, merupakan penonolan dinding kapiler, terutama daerah vena
dengan bentuk berupa bintik merah kecil "ang terletak dekat pembuluh darah
terutama polus posterior. Pembuluh darah ini sangat kecil.
2 Perdarahan dapat dalam nentuk titik, garis, dan bercak "ang biasan"a terletak dekat
mikroaneurisma di polus posterior. Perdarahan "ang luas berprognosis buruk.
Perdarahan dapat teradi akibat kelainan sirkulasi dan kadang'kadang disertai
kelainan endotel dan eksudasi plasma.
3) 7ard eksudat infiltrasi lipid ke retina. /ambarann"a ireguler, kekuning'
kuningan. 0apat hilang dalam beberapa minggu. /ambaran angiografi fluoresein
sebagai kebocoran fluoresein di luar pembuluh darah. Kelainan ini terutama terdiri
28
7/26/2019 88237371-revisi
29/32
atas bahan'bahan lipid dan terutama ban"ak ditemukan pada keadaan
hiperproteinemia.
4) Soft e@udates cotton &ool patches pada oftalmoskop akan terlihat bercak
ber&arna kuning bersifat difus dan ber&arna putih. Biasan"a terletak di bagan tepi
daerah nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia retina.
5) 9eovaskularisasi akibat proliferasi sel endotel pembuluh darah. Tampak
sebagak pembuluh darah "ang berkelok'kelok, dalam kelompok'kelompok, dan
bentukn"a irregular. 7al ini merupakan a&al pen"akit "ang berat pada retinopati
diabetes. #ula'mula terletak di dalam aringan retina, kemudian berkembang ke
daerah preretinal, ke korpus vitreus.
6 dema retina dengan tanda hilangn"a gambaran retina terutama daerah makula
sehingga sangat mengganggu taam penglihatan pasien
? 7iperlipidemia suatu keadaan "ang sangat arang, tanda ini akan segera hilang bila
diberikan terapi.
=etinopati diabetes biasan"a ditemukan bilateral, simetris, dan progresif, dengan (
bentuk -
a. Back ground - mikroaneurismata, perdarahan bercak dan titik, serta edema sirsinata
b. #akulopati - edema retina dan gangguan fungsi makula
c. Proliferasi - vaskularisasi retina dan corpus vitreus.
Pada retinopati diabetes proliferative )G pasien biasan"a buta sesudah tahun,
regresi spontan dapat pula teradi. /eala bergantung pada luas, tempat kelainan dan
beratn"a kelainan. 4mumn"a berupa penurunan taam penglihatan "ang berlangsungperlahan.
Pengobatann"a dengan mengontrol diabetes mellitus dengan diet dan obat
antidiabetes. Eotokoagulasi dilakukan pada daerah retina iskemia dengan laser dan @enon.
Kerusakan progresif pada retina akibat diabetes menahun
29
7/26/2019 88237371-revisi
30/32
Kelainan ini bisa teradi pada penderita diabetes "ang mendapatkan insulin
maupun "ang tidak
!da 2 enis-
' non proliteratif
' proliferatif
Klasifikasi retinopati diabetes-
' 0eraat 8Terdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak
' 0eraat 88Terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak dengan atau
tanpa eksudat lemak
' 0eraat 888 Terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak terdapat
neovaskularisasi dan proliferasi
5 =etinopati 7ipertensi
=etinopati 7ipertensi dengan arteri "ang besarn"a tidak teratur, eksudat pada
retina, edema retina dan perdarahan retina. Kelainan pembuluh darah dapat berupa
pen"empitan umum atau setempat, percabangan pembuluh darah "ang taam, fenomena
crossing atau sklerose pembuluh darah.
Spasme pembuluh darah akan tampak -
' Pembuluh darah "ang pucat
' *aliber pembuluh darah menadi lebih kecil atau ireguler
' Percabangan arteriol "ang taam
Kelainan pembuluh darah ini akan men"ebabkan kelainan pada retina. =etinopati
hipertensi dapat berupa perdarahan atau eksudat retina "ang pada daerah makula dapat
memberikan gambaran star figure.
Klasifikasi retinopati hipertensi
Stadium 1 - terdapat penciutan setempat pembuluh darah arteri
30
7/26/2019 88237371-revisi
31/32
Stadium 2 - penciutan umum pembuluh darah arteri, pembuluh darah arteri
tegang, percabangan taam dan kecil
Stadium ( - lanutan dari stadium 2 disertai dengan eksudat &ol'katun,
perdarahan retina
Stadium 5 - stadium ( dengan udem papil, adan"a eksudat star figure di
daerah makula lutea
=etinopati Leukemia
Leukimia merupakan neoplasma ganas sel darah putih, "ang pen"ebabn"a
tidak diketahui, dan dapat beralan akut
Sering teradi pada usia kurang dari tahun atau diatas usia ) tahun
=etinopati ditemukan atau terdapat pada 2A( penderita leukimia
0apat mengenai seluruh aringan mata
' perdarahan konungtiva dan corpus viterus
' infiltrasi pada konungtiva, koroid, sklera, dan fovea makula
6 =etinopati Pigmentosa
0egenerasi sel epitel retina sel batang dan atrofi saraf optik, men"ebar
tanpa geala peradangan
Bercak dan pita halus "ang ber&arna hitam
Beralan progresif "ang onset bermula seak masa kanak'kanak
/eala sukar melihat di malam hari, lapang pandangan menadi sempit,
penglihatan sentral menurun sampai teradin"a buta &arna
Eunduskopi akan terlihat penumpukan pigmen perivaskular di bagian perifer
retina, arteri menciut, sel dalam corpus vitreus, dan papil pucat.
31
7/26/2019 88237371-revisi
32/32
DAFTA PUSTA!A
8l"as,Sidharta,Ilmu Penyakit Mata, cetakan 888, balai penerbitan EK48, 3akarta -2))6.
%aughan, dkk. Oftalmologi Umum !disi "#. Hid"a #edika, 3akarta - 2))).