Post on 28-Oct-2015
TIROID, ANTI TIROIDTIROID, ANTI TIROIDBiosintesa hormon tiroid ada 4 tahap :
1.Uptake ion iodida dari darah oleh tiroid
Iodida iodium
2. Iodium + tirosin mono/diiodotirosin
peroksidase
peroksidase
H2O2
3.Perubahan radikal iodotirosin dengan bantuan enzim peroksidase membentuk triiodotironin(T3) dan Tiroksin ( T4)
MIT + DIT triiodotironin (T3)
DIT + DIT tiroksin (T4)
4.Pelepasan T3 dan T4 ke dalam darah
peroksidase
peroksidase
Peran tiroksin :1.Pembentukan kalori : konsumsi oksigen hampir pada
semua jaringan yang aktif dalam proses metabolisme metabolisme sel
2.Metabolisme karbohidrat : Mempercepat abs. karbohidrat oleh usus
3.Metabolisme protein : - Pada kadar sedang akan memperlihatkan efek anaboli berupa sintesa RNA dan protein bertambah. - Kadar yang lebih besar akan memberikan efek yang berbeda.
4.Metabolisme lemak dan kolesterol :
- Tiroksin merangsang proses lipolisis dan
penglepasan asam lemak bebas dari jaringan
lemak.
- Merangsang sintesa kolesterol, tapi juga
merangsang hepar untuk metabolisme
kolesterol.
5.Pertumbuhan :
Efek hormon tiroid terhadap pertumbuhan berhubungan erat dengan pengaruhnya thd berbagai enzim, metabl karbohidrat protein, lemak.
6. Sistim saraf :
Hipotiroidisme:
Pada dewasa : kecepatan berpikir lambat sekali.
Pada bayi : Terjadi ggn mielinisasi saraf, keterlambatan perkembangan mental, ggn pertumbuhan fisik.
Hipertiroidisme :
Proses berfikir cepat, gelisah dan mudah tersinggung.
Hubungan tiroksin dan epinefrin : Efek epinefrin serupa dengan tiroksin ( efek epinefrin
lebih cepat dibanding tiroksin) ; meningkatkan metabolisme, merangsang ssp dan skv.
Gangguan fungsi tiroid :
- hipotiroidisme
- hipertiroidisme
Hipotiroidisme :
1.Kretinisme ( kretinisme bawaan)
a.Atiroid
b.Struma endemik
2.Miksudem pada anak ( juvenile mixedema)
3.Miksudem pada dewasa ( penyakit Gull)
a. Hipotiroidisme primer ( kelainannya terdapat pada
tiroid)
1) Spontan
2) Bukan spontan (karena pembedahan, iodium
radio aktif, obat , dll
b. Hipotiroidisme sekunder, karena kelainan hipofisis
Hipertiroidisme :1.Penyakit Grave ( peny. Basedow) : Pada penderita ada suatu protein yang berbeda
dengan TSH, tapi merangsang tiroid juga ( LATS/ long acting thyroid stimulator) Tiroid membesar secara difus sering disertai
gejala pada mata.
2.Penyakit Plummer : Gejala pada mata tidak ada. Biasanya disebabkan oleh hipersekresi hormon
tiroid oleh satu nodulus saja.
Agar fungsi kel. Tiroid normal :
- iodium cukup dalam makanan ( terdapat pada ikan ataupun kerang laut).
Indikasi preparat hormon tiroid :
- Terapi pengganti/ replacement pada miksudema, struma, atau goiter simpel dan kretinisme.
Preparat :
- bubuk tiroid (mengandung T3 dan T4).
- Tablet ekstrak tiroid, tiroglobulin, tiroksin, Na
levotiroksin, Na liotironin
Interaksi tiroksin :
- tiroksin memperkuat efek antikoagulansia
- memperlemah efek insulin
- memperlemah efek antidiabetik oral
- memperlemah efek digitalis
Ant tiroid dan penghambat Ant tiroid dan penghambat tiroid lainnyatiroid lainnya
Ada 4 golongan :
1.Anti tiroid : Mengganggu sintesa hormon secara langsung.
2.Penghambat ion : Menghalangi mekanisme transport iodida.
3.Iodida :
Pada konsentrasi tinggi memiliki efek supresi terhadap kelenjar tiroid.
4.Iodium radio aktif :
Merusak kelenjar dengan radiasi ion.
1.Anti tiroid :
Mekanisme kerja :
- Menghambat sintesa hormon tiroid dgn cara
menghambat proses pengikatan iodium pada
residu tirosin dari tiroglobulin
- Menghambat proses penggabungan dari gugus
iodotirosin untuk membentuk iodotironin
( hambatan terhadap enzim peroksidase)
Farmakokinetik :Tiourasil, tiourea didistribusikan keseluruhjaringan badan.Eks : urin, ASI
Efek samping : - terutama demam obat - purpura, popular rash - nyeri, kaku sendi terutama pada tangan dan
pergelangan
Pada penggunaan tiourea, tiourasil, tiobarbital, merkaptoimidazol jika sudah tercapai efek terapi , dosis perludikurangi.
Indikasi :
- Hipertiroidisme. Pemberian anti tiroid yang melebihi kebutuhan, akan menimbulkan hipotiroidisme.
- Obat pilihan untuk ibu hamil yang hipertiroid
anti tiroid.
- Tiroidektomi sering menimbulkan abortus
- Iodium radio aktif pada trimester I, akan
merusak kel. Tiroid fetus.
Obat /Sediaan :
- Propil tiourasil : tabl 50mg
PTU menghambat perubahan T4 jadi T3 di perifer
- Karbimazol ; tabl 5mg, 10mg
Dalam hati diubah jadi metimazol. Tidak berkhasiat perifer seperti PTU
- Metimazol ; tabl 5 mg, 10mg
- Metiltiourasil ; tabl 25mg, 50mg
2.Penghambat ion iodida :
Menghambat transport aktif ion iodida kedalam kelenjar tiroid.
Obatnya :
1.Tiosianat (SCN)
2.Perklorat ( ClO4)
3.Nitrat ( NO3)
4.Fluoborat ( BF4)
5.Fluosulfonat ( SO3F)
6.Difluofosfat ( PO4F2)
3.Iodida : Iodida menekan fungsi tiroid. Peran iodida dalam tiroid : 1.Iodium diperlukan untuk biosintesa hormon tiroid. 2.Iodida menghambat proses transport aktifnya sendiri kedalam tiroid 3.Bila iodium dalam tiroid banyak, terjadi hambatan sintesa iodotirosin dan iodotironin.
Efek samping iodida : - Reaksi hipersensitifitas - Intoksikasi kronik iodida atau yodisme dengan gejala antara lain : - rasa logam dan terbakar dalam mulut, tenggorokan serta perangsangan selaput lendir - Ggn saluran cerna ; iritasi yang disertai perdarahan - Radang faring, laring, tonsil - Kelainan kulit ringan sampai acneform berat
Obat : 1. Na I : tabl, kaps, larutan jenuh 2.KI : tabl, kaps, larutan jenuh. Mula kerjanya cepat, 1-2 hari sesudah pemberian, tapi bersifat sementara. Sesudah 2 minggu sering tidak efektif lagi dan gejala gejala memburuk penggunaan terbatas pada 10-14 hari sebelum operasi. Dosis sedang produksi hormon Dosis tinggi menghambat pelepasan hormon dan memperkecil/ mempadatkan kelenjar 3.Lar.Lugol : campuran lar iodium dengan KI
4.Iodium radio aktif :
Iodium radio aktif : I 125, I130, I 131.
Yang banyak digunakan I 131 :
- Mempunyai sinar dan sinar .
- Waktu paruh 8 hari
- Dosis 4 mCi – 15 mCi
Sinar radio aktif dapat merusak sel hidup.
Radio isotop yang digunakan ikut terpakai
dalam biosintesa hormon tiroid.
Efek samping I131 : - peradangan tiroid dan memburuknya gejala hipertiroidisme ( bersifat sementara) Yang lebih gawatnya ada kemungkinan
terjadinya tumor tiroid 20 – 30 tahun sesudah pengobatan dilakukan.
Karena resiko tsb obat ini lazim digunakan pada usia 40 – 50 tahun
Indikasi dan sediaan :
- Radioisotop I : Untuk terapi kanker tiroid dan diagnosa fungsi tiroid
- Larutan NaI131 : p.o – i.v
Kapsul NaI131 : p.o
-ss-
KEPUSTAKAAN
1.Basic & Clinical Pharmacology: Bertram G Katzung, MD,PhD 2.Pharmacological Basis & Therapeutic Godman & Gillman Ed : 2005 3.Farmakologi dan terapi FKUI edisi IV tahun 2000